SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 16
Baixar para ler offline
EVAPORASI
Evaporasi adalah proses penguapan yang bertujuan untuk memekatkan atau
menaikkan konsentrasi larutan. Evaporator adalah suatu alat yang berfungsi untuk
menaikkan konsentrasi larutan dengan cara menguapkan air yang ada didalamnya. Dalam
proses evaporasi komponen-komponen yang diuapkan :
1. Volatile (komponen yang mudah menguap) yang disebut solvent.
2. Nonvolatile (komponen yang sukar menguap) biasanya disebut solute.
Hasil evaporasi adalah suatu tart pekat.
Beberapa karakteristik yang mungkin terjadi dalam proses evaporasi suatu cairan
atau liquida.
1. Pemekatan atau penaikkan konsentrasi
Liquida yang pekat ini density dan viskositas nya akan lebih besar bila berbentuk
kristal.
2. Terjadi buih atau busa
Untuk zat-zat organik tertentu pada proses evaporasi liquida sering terjadi buih
atau busa pada permukaan nya.
3. Temperature sensitivity (kepekaan terhadap suhu)
Pada beberapa larutan atau zat khususnya yang dapat menghasilkan
obat-obatan dan makanan,peka terhadap suhu,sehingga dalam proses
pemekatannya dipakai cara-cara yang khusus dengan pemanasan steam.
4. Kerak (scale)
Pada proses evaporasi sering terjadi kerak sehingga harus dilakukan
pembersihan secara continue.
EVAPORATOR
Evaporator adalah sebuah alat yang berfungsi mengubah sebagian atau keseluruhan
sebuah pelarut dari sebuah larutan dari bentuk cair menjadi uap. Evaporator mempunyai dua
prinsip dasar, untuk menukar panas dan untuk memisahkan uap yang terbentuk dari cairan.
Evaporator umumnya terdiri dari tiga bagian, yaitu penukar panas, bagian evaporasi (tempat
di mana cairan mendidih lalu menguap), dan pemisah untuk memisahkan uap dari cairan lalu
dimasukkan ke dalam kondenser (untuk diembunkan/kondensasi) atau ke peralatan lainnya.
Hasil dari evaporator (produk yang diinginkan) biasanya dapat berupa padatan atau larutan
berkonsentrasi. Larutan yang sudah dievaporasi bisa saja terdiri dari beberapa komponen
volatil (mudah menguap). Evaporator biasanya digunakan dalam industri kimia dan industri
makanan. Pada industri kimia, contohnya garam diperoleh dari air asin jenuh (merupakan
contoh dari proses pemurnian) dalam evaporator. Evaporator mengubah air menjadi uap,
menyisakan residu mineral di dalam evaporator. Uap dikondensasikan menjadi air yang
sudah dihilangkan garamnya. Pada sistem pendinginan, efek pendinginan diperoleh dari
penyerapan panas oleh cairan pendingin yang menguap dengan cepat (penguapan
membutuhkan energi panas). Evaporator juga digunakan untuk memproduksi air minum,
memisahkannya dari air laut atau zat kontaminasi lain.
Prinsip Kerja
Evaporator adalah alat untuk mengevaporasi larutan sehingga prinsip kerjanya
merupakan prinsip kerja atau cara kerja dari evaporasi itu sendiri. Prinsip kerjanya dengan
penambahan kalor atau panas untuk memekatkan suatu larutan yang terdiri dari zat terlarut
yang memiliki titik didih tinggi dan zat pelarut yang memiliki titik didih lebih rendah
sehingga dihasilkan larutan yang lebih pekat serta memiliki konsentrasi yang tinggi.
1. Pemekatan larutan didasarkan pada perbedaan titik didih yang sangat besar antara zat-
zatnya.
2. Titik didih cairan murni dipengaruhi oleh tekanan.
3. Dijalankan pada suhu yang lebih rendah dari titik didih normal.
4. Titik didih cairan yang mengandung zat tidak mudah menguap (misalnya: gula)akan
tergantung tekanan dan kadar zattersebut.
5. Beda titik didih larutan dan titik didih cairan murni disebut Kenaikan titik didih
(boiling)
Proses evaporasi dengan skala komersial di dalam industri kimia dilakukan dengan peralatan
yang namanya evaporator. Ada empat komponen dasar yang dibutuhkan dalam evaporasi
yaitu : Evaporator, kondensor , injeksi uap, dan perangkap uap.
1. Kondensor: Kondensor adalah salah satu jenis mesin penukar kalor (heat exchanger)
yang berfungsi untuk mengkondensasikan fluida
Injeksi uap
2. Perangkap uap: Evaporasi dilaksanakan dengan cara menguapkan sebagian dari
pelarut pada titik didihnya, sehingga diperoleh larutan zat cair pekat yang
konsentrasinya lebih tinggi. Uap yang terbentuk pada evaporasi biasanya hanya terdiri
dari satu komponen, dan jika uapnya berupa campuran umumnya tidakdiadakan usaha
untuk memisahkan komponen-komponennya.
Bahan konstruksi dari evaporator
Bahan evaporator terbuat dari cost lion atau baja sedang material khusus seperti
Cu,Ni,Al,stainless steel,grafit,timah hitam,sering digunakan sebagai feed atau
umpan. Pemilihan evaporator tergantung dari sifat fisika dan kimia liquid yang
digunakan.
Belahan dari pipa – pipa evaporator
Tipe-Tipe Evaporator
 Tipe evaporator berdasarkan banyak proses
1. Evaporator efek tunggal (single effect)
Yang dimaksud dengan single effect adalah bahwa produk hanya melalui satu buah
ruang penguapan dan panas diberikan oleh satu luas permukaan pindah panas.
Evaporator single effects
2. Evaporator efek ganda
Di dalam proses penguapan bahan dapat digunakan dua, tiga, empat atau lebih
dalam sekali proses, inilah yang disebut dengan evaporator efek majemuk.
Penggunaan evaporator efek majemuk berprinsip pada penggunaan uap yang
dihasilkan dari evaporator sebelumnya.Tujuan penggunaan evaporator efek majemuk
adalah untuk menghemat panas secara keseluruhan, hingga akhirnya dapat
mengurangi ongkos produksi. Keuntungan evaporator efek majemuk adalah
merupakan penghematan yaitu dengan menggunakan uap yang dihasilkan dari alat
penguapan untuk memberikan panas pada alat penguapan lain dan dengan
memadatkan kembali uap tersebut. Apabila dibandingkan antara alat penguapan n-
efek, kebutuhan uap diperkirakan 1/n kali, dan permukaan pindah panas berukuran n-
kali dari pada yang dibutuhkan untuk alat penguapan berefek tunggal, untuk pekerjaan
yang sama.
Evaporator efek ganda
Pada evaporator efek majemuk ada 3 macam penguapan, yaitu :
a. Evaporator Pengumpan Muka (Forward-feed)
b. Evaporator Pengumpan Belakang (Backward-feed)
c. Evaporator Pengumpan Sejajar (Parallel-feed)
 Tipe evaporator berdasarkan bentuknya:
1. Falling Film Evaporator
Pada evaporator jenis ini cocok untuk mengoparasikan zat yang sensitive
terhadap panas pada konsentrasi tinggi,contohnya pada pemekatan orange juice.
Evaporator ini berbentuk tabung panjang (4-8 meter) yang dilapisi dengan jaket uap
(steam jacket). Distribusi larutan yang seragam sangat penting. Larutan masuk dan
memperoleh gaya gerak karena arah larutan yang menurun. Kecepatan gerakan larutan
akan mempengaruhi karakteristik medium pemanas yag juga mengalir menurun. Tipe ini
cocok untuk menangani larutan kental sehingga sering digunakan untuk industri kimia,
makanan, dan fermentasi.
Proses :
Cairan yang akan dipekatkan dimasukkan dari bagian atas kolom yang kemudian
mengalir kebawah bagian tube yang telah dipanaskan, (besarnya tube 1 2-10o diameter).
Pada bagian bawah dilengkapi pompa untuik mensirkulasi cairan keatas guna
mendapatkan konsentrasi yang diinginkan. Problem utama alat ini adalah bagaiman
kita dapat mendistribusikan liquid secara merata ke tube bagian dalam sebagai film.
Dalam hal ini kita bisa memasang :
 Plate yang berlubang pada bagian atas tube
 Spider distributor pada masing-masing tube
 Spray nozzle pada masing-masing tube.
2. Rising Film (Long Tube Vertical) Evaporator
Pada evaporator tipe ini, pendidihan berlangsung di dalam tabung dengan sumber
panas berasal dari luar tabung (biasanya uap). Buih air akan timbul dan menimbulkan
sirkulasi.
Proses :
Long vertikal tube evaporator (kestner evaporator) dengan sirkulasi alam
(natural circulation) dimana liquida masuk kedalam tube dan steam mengalir
diluarnya (dalam steam chest) liquida yang masuk tube tingginya tidak lebih dari 2
atau 3 ft diatas dasar tube. Setelagh mengalami pendidihan maka kecepatan
liquida didalam akan tinggi,sehingga pada vapor head dipasang buffle
(deflektor) untuk mencegah buih atau busa yang terjadi. Pada alat ini dipasang
reflux untuk mempertinggi ukuran tube. 1 1/4 - 2 1/2 inc diameter. 10 – 20 ft panjang.
Tube panjang gunanya:
 Memperlancar konduksi panas
 Memperbesar kecepatan aliran liquida dalam tube hingga tidak terjadi kristalisasi
dalam tube.
Alat ini cocok untuk cairan atau larutan yang berbusa dan sensitive pada
panas,dan tidak cocok untuk larutan yang membentuk salting (garam).
RisingFilmEvaporator
 Long Tube Evaporator dengan Forced Circulation
Ada 2 macam force circulation:
1. Dengan Internal Heating Element
2. Dengan External Heating element
Pada evaporator jenis ini larutan dipompa melalui HE karena adanya tekanan
hidrostatik dari liquida sendiri maka mendidihnya larutan dalam tube dapat dicegah dan
larutan baru mendidih ini di dalam evaporator secara flashing,dimana larutan yang
mendidih tersebut bila terdapat entraitment dan buih akan dipecahkan oleh deflector
sehingga terjadi penetesan kembali. Letak HE bila didalam evaporator atau diluar
evaporator yang sering dipakai dipabrik-pabrik adalah LTVE dengan external
heating karena mudah dalam membersihkan,perbaikan,dan penggantian tube.
A. LTE dengan Forced-Circulation with Internal Heating Proses
Proses :
Feed masuk,kemudian dipompa menuju tube-tube dan mengisinya hingga
hamper penuh. Stean dimasukkan pada pipa-pipa yang menyelubungi pipa
feed,sehingga membuat feed mendidih. Percikan-percikanb feed atau uap yang
masih mengandung air yang sangat halus ditangkap oleh deflector dan terjadi
penetasan kembali,sedangkan uap yang bebas air keluar melalui saluran vapor.
Sedangkan cairan kental yang terbentuk jika telah memenuhi syarat untuk
keluar dikeluarkan melalui saluran thick liquor,jika belum memenuhi syarat
maka direcycle.
B. LTE dgn Forced-Circulation with External Heating
Proses :
Feed masuk kemudian dipompa menuju HE kemudian mendidih dan
dimasukkan kedalam evaporator (dengan cara tangensial untuk mempercepat
pemisahan uap air dan liquida). Uap air naik keatas dan liquida mengalir kebawah.
Jika liquida yang sudah cukup kental maka dikeluarkan melalui discharge. Jika
belum memenuhi syarat untuk keluar maka direcycle kembali.
Perbedaan Internal Heating dan External Heating
Internal :
o Pemeriharaan dan perbaikkan sukar
o Jarang dipakai
o Pemanasan terjadi didalam tabung
External :
o Pemeliharaan dan perbaikkan lebih mudah
o Lebih umum dipakai
o Pemanasan terjadi diluar tabung dan
o Memakan tempat yang luas.
3. Horizontal-tabung Evaporator (Horizontal Tube Evaporator)
Disebut horizontal karena tube-tubenya terletak horizontal, karena kondisinya yang
demikian, harga evaporator ini relative murah dengan konstruksi design yang
memudahkan penggantian tube-tubenya. HTE merupakan evaporator yang sudah
tua dan jarang digunakan. Tube –tube dalam HTE merupakan tempat masaknya pemanas
(biasanya steam). Evaporator horisontal-tabung merupakan pengembangan dari panci
terbuka, di mana panci tertutup dalam, umumnya dalam silinder vertikal. Tabung
pemanas disusun dalam bundel horisontal direndam dalam cairan di bagian bawah
silinder. Sirkulasi cairan agak miskin dalam jenis evaporator.
Kekurangannya :
 Perpindahan panasnya (rate heat-transfer)rendah sekali,khususnya untuk
liquid yang vicous
 Karena sirkulasi yang kecil
 Mudah terjadi kerak pada bagian luar tube
 Pembersihan sukar dilakukan
Karena alasan-alasan itulah,alat ini cocok untuk :
 Larutan non viscous (encer)
 Larutan yang tidak mengandung endapan atau difosit ~ Larutan yang tidak
terjadi endapan kristal
 Kapasitas kecil
 Larutan yang tidak menimbulkan buih (foaming)
Proses
Feed masuk (diluar pipa), baru kemudian steam (didalam pipa), didalam
pipa atau tube terjadi perpindahan panas karena adanya pemanasan, sehingga
liquid yang diluarnya mendidih dan uap yang terjadi mengalir keatas,
kemidian liquidnya menjadi pekat, lalu dikeluarkan melalui lubang bagian
dasar evaporator, sedangkan kondensat dikeluarkan melalui lubang yang sudah
disediakan, demikian juga gas non kondensat dikeluarkan melalui vent.
Gambar :
4. Vertikal-tabung Evaporator (Vertikal Tube Evaporator)
Evaporator jenis ini yang sering digunakan adalah tipe standart. Pada
mulanya vertikal tube evaporator yang dibuat tanpa adanya “down tube” ( ruang
kosong antara 2 tube-sheet ) tetapi kemudian dengan adanya “down tube” ini
lebih menguntungkan pada perpindahan panas.Dibanding dengan horisontal tube
evaporator perpindahan panas vertikal tube evaporator lebih baik. Aliran liquida yang
ada didalam vertikal tube evaporator terjadi karena perbedaan density. Kerak-kerak
yang mungkin terjadi mudah dibersihkan. Dengan menggunakan tabung vertikal, bukan
horizontal, sirkulasi alami dari cairan dipanaskan dapat dibuat untuk memberikan transfer
panas yang baik.
Gambar :
Dalam vertikal tube evaporator dapat dibagi lagi menjadi beberapa bagian antara lain:
a. Standard Vertikal Tube Evaporator
Untuk jenis ini letak tube pada body evaporator adalah vertical.
Proses
Feed masuk evaporator kemudian masuk tube melalui bawah (tinggi cairan
hampir sama dengan tinggi tube) steam masuk ke pembungkus tube (dirongga
steam). Jadi cairan berada didalam tube sedangkan steam berada diluarnya, cairan
akan mendidih didalam tube. Cairan yang sudah pekat keluar disalurkan melaluyi
down take dan dikeluarkan dari bawah evaporator, sedangkan kondensat, vapol,
dan non kondensat gas keluar dari tempat ytang sudah disediakan. Luas down take
75-100% dari luias gabungan seluruh tube.
b. Basket Vertikal Tube Evaporator
Bentuk tube sama dengan standard vertikal tube evaporator hanya disini
ditambahkan buffel atau deflector untuk menampung entraintment (percikan) yang
terjadi didalam basket evaporator karena liquida mendidih didalam tube,maka liquida
didalam tube bergerak naik ke atas kemudian jatuh kembali melalui saluran yang
sudah ditentukan.
Proses
Feed masuk evaporator kemudian melalui bagian bawah masuk kedalam tube-
tubenya. Steam dimasukkan ke pembungkus tube, hingga mendidihkan feed dalam tube.
Cairan yang telah pekat keluar melalui saluran bagian dasar evaporator,sedangkan
uap yang mungkin masih mengandung air yang sangat halus ditangkap oleh deflector
untuk kemudian dimasukkan pipa lagi,sedangkan uap yang bebas air keluar melalui
saluran bagian atas evaporator.
Gambar :
5. Plate Evaporator
Mempunyai luas permukaan yang besar, Plate biasanya tidak rata dan
ditopangoleh bingkai (frame). Uap mengalir melalui ruang-ruang di antara plate. Uap
mengalir secara co-current dan counter current terhadap larutan. Larutan dan uap
masuk ke separasi yang nantinya uap akan disalurkan ke condenser. Eveporator jenis
ini sering dipakai pada industri susu dan fermntasi karena fleksibilitas ruangan. Tidak
efektif untuk larutan kental dan padatan.
A = Product
B = Concentrate
C = Condensate
D = Heating steam
E = Vapour
1 = Main separator
2 = Pre-separator
3 = Plate calandria
6. Multiple effect Evaporator
Multiple effect evaporators merupakan peralatan yang dirancang dengan tujuan
meningkatkan efisiensi energi dari proses evaporasi yang berlangsung dengan
menggunakan energi panas dari steam (uap) untuk menguapkan air. Prinsip dasar dari
jenis evaporator ini yaitu menggunakan panas/kalor yang dilepaskan/disediakan dari
proses kondensasi pada satu efek untuk memberikan panas bagi efek lainnya. Uap
yang terbentuk dari separator first effect akan memanasi komponen yang sedang
berada di unit second effect, ketika steam awal (steam langsung) sedang memanasi
komponen yang berada pada unit first effect. Pada suatu multiple-effect evaporator,
air dididihkan pada suatu rangkaian wadah (vessel), masing-masingnya
dilangsungkan pada tekanan yang lebih rendah dibandingkan dengan dengan unit
sebelumnya. Karena titik didih dari air berkurang/menurun seiring dengan penurunan
tekanan maka uap yang terbentuk dari satu wadah dapat digunakan untuk
memanaskan unit berikutnya dan hanya pada vessel pertama.(pada tekanan tertingi)
membutuhkan sumber panas eksternal. Laju uap dan air pendingin bagi unit double
effect diperkirakan 50% dibandingkan dengan unit single effect. Laju alir berbagai
jenis bagi multiple effect berkisar antara 3000 LPH sampai dengan 50,000 LPH
.
Keuntungan Multiple Effect Evaporator
Keuntungan utama penggunaan sistem Multiple Effect Evaporators yaitu energi yang
ekonomis dan efisien. Ekonomi energi bagi multiple effect evaporators bergantung pada
jumlah unit efek (number of effects) dan berkisar dari 220 kkal energi panas per 1 kg air
yang diuapkan. Untuk Triple Effect Evaporator sampai dengan 120 kkal untuk
sebuah Six Effect Evaporator. Oleh karena biaya operasi dari sistem Multiple Effect
Evaporators ekonomis maka sistem dengan aliran dengan debit besar menyukai aplikasi
ini pada semua sektor industri dan khususnya pada proses produksi garam dan desalinasi
air.
Sistem ini sudah terbukti sangat ekonomis, dengan prosesnya menggunakan gas panas
dengan suhu di atas 250 0C atau biaya uap yang rendah pada tekanan moderat sekitar 7
bar sampai 21 bar yang dibangkitkan dari energi biomassa/ batubara/ waste heat yang
tersedia.
Aplikasi Multiple Effect Evaporators :
1. Proses Desalinasi Air Laut
2. Produksi Garam
3. Industri Air ( Daur ulang air dari sungai penyulingan )
4. Pelepasan Senyawa Kimia dengan cairan 0 % (zero liquid)
5. Cat
Aplikasi dari Evaporator
Aplikasi dari evaporator antrara lain digunakan pada pabrik gula, pabrik, garam, industri
bahan kimia, industri makanan dan minuman, dan kilang minyak. Proses evaporasi telah
dikenal sejak dahulu, yaitu untuk membuat garam dengan cara menguapkan air dengan
bantuan energi matahari dan angin. Kegunaan utama dari evaporator adalah menguapkan air
pada larutan sehingga larutan memiliki konsentrasi tertentu. Pada industri makanan dan
minuman, agar memiliki mutu yang sama pada jangka waktu yang lama, dibutuhkan
evaporasi. Misalnya untuk pengawetan adalah pembuatan susu kental manis. Evaporasi
merupakan satu unit operasi yang penting dan biasa dipakai dalam industri kimia dan
mineral, misalnya industri aluminium dan gula. Evaporator juga digunakan untuk mengolah
limbah radioaktif cair. Kegunaan lainnya adalah mendaur ulang pelarut mahal seperti hexane
ataupun sodium hydroxide pada kraft pulping bisa juga untuk menguapkan limbah agar
proses penanganan limbah lebih murah. Contohcontoh Operasi Evaporasi dalam Industri
Kimia lainnya yaitu : Pemekatan larutan NaOH, Pemekatan larutan KNO3, Pemekatan
larutan NaCL, Pemekatan larutan nitrat dan lain-lain.
Tugas perancangan alat proses
EVAPORATOR
OLEH
KELOMPOK II
- Sri wahyuni
- Nurul Rahmah
- Lisa Luzwanda
- Shinta Raihan
- Reza Riandy Pratama
- Rahmaniar
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2014
KATA PENGANTAR
Segala puji atas kebesaran Sang Khalik yang telah menciptakan alam semesta dalam suatu
keteraturan hingga dari lisan terpetik berjuta rasa syukur kehadirat Allah SWT. Karena atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nyalah sehingga kami diberikan kekuatan dan kesempatan
menyelesaikan makalah listrik dan magnet dengan judul “Evaporator” yang terlaksana
dengan baik. Salawat dan Salam senantiasa tercurah kepada baginda Nabi Muhammad SAW,
yang di utus ke permukaan bumi ini menuntun manusia dari lembah kebiadaban menuju ke
puncak peradaban seperti sekarang ini.
Kami menyadari sepenuhnya, dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari tantangan
dan hambatan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca makalah ini, supaya dalam penyusunan selanjutnya lebih baik lagi.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati kami menyadari bahwa hanya kepada Allah
SWT jualah kami menyerahkan segalanya. Semoga kita semua mendapat curahan rahmat dan
ridho dari-Nya, Amin.
Reuleut, Oktober 2014
TIM PENYUSUN
DAFTAR PUSTAKA
Badger, Waiter & Banchero, Julius, Introduction to Chemical
Engineering, 1955, Kosaldo Printing Co, Ltd : Tokyo, Japan. Brown, Granger,
George, Unit Operations, 1950, Modern Asia Edition
: Tokyo, Japan.
Donald Q. Kern. Process Heat Transfer
Perry, H, Robert, Chemical Engineers Handbook Edition 5, 1973, MC Graw Hill Company :
Tokyo, Japan.
Principles of unit operations second edition, Jhon Wiley & sons www. google. com

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

clausius clapeyron equation
clausius clapeyron equationclausius clapeyron equation
clausius clapeyron equationElfa Ma'rifah
 
Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaasterias
 
Fenomena perpindahan
Fenomena perpindahanFenomena perpindahan
Fenomena perpindahanEzron Wenggo
 
05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt
05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt
05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-pptwahyuddin S.T
 
Alat Kristalisasi
Alat KristalisasiAlat Kristalisasi
Alat Kristalisasiliabika
 
Kelompok 3 PP(dekanter)
Kelompok 3 PP(dekanter)Kelompok 3 PP(dekanter)
Kelompok 3 PP(dekanter)Jaýa Mañdala
 
Ekstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairEkstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairIffa M.Nisa
 
Satop acara 2 penentuan panas spesifik bahan
Satop acara 2 penentuan panas spesifik bahanSatop acara 2 penentuan panas spesifik bahan
Satop acara 2 penentuan panas spesifik bahanAgataMelati
 
9. teknologi-surfaktan
9. teknologi-surfaktan9. teknologi-surfaktan
9. teknologi-surfaktanAngelia Putri
 
Atk 1 pertemuan 1 dan 2
Atk 1 pertemuan 1 dan 2Atk 1 pertemuan 1 dan 2
Atk 1 pertemuan 1 dan 2Winda Sari
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEINLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEINFransiska Puteri
 
Pik 2 bab 2_sulfonasi
Pik 2 bab 2_sulfonasiPik 2 bab 2_sulfonasi
Pik 2 bab 2_sulfonasiwahyuddin S.T
 
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonqlp
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanFransiska Puteri
 

Mais procurados (20)

Distilasi fraksionasi
Distilasi fraksionasiDistilasi fraksionasi
Distilasi fraksionasi
 
clausius clapeyron equation
clausius clapeyron equationclausius clapeyron equation
clausius clapeyron equation
 
Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhana
 
Fenomena perpindahan
Fenomena perpindahanFenomena perpindahan
Fenomena perpindahan
 
05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt
05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt
05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt
 
Alat Kristalisasi
Alat KristalisasiAlat Kristalisasi
Alat Kristalisasi
 
Kelompok 3 PP(dekanter)
Kelompok 3 PP(dekanter)Kelompok 3 PP(dekanter)
Kelompok 3 PP(dekanter)
 
Ekstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairEkstraksi cair cair
Ekstraksi cair cair
 
Satop acara 2 penentuan panas spesifik bahan
Satop acara 2 penentuan panas spesifik bahanSatop acara 2 penentuan panas spesifik bahan
Satop acara 2 penentuan panas spesifik bahan
 
Lemak
LemakLemak
Lemak
 
9. teknologi-surfaktan
9. teknologi-surfaktan9. teknologi-surfaktan
9. teknologi-surfaktan
 
Atk 1 pertemuan 1 dan 2
Atk 1 pertemuan 1 dan 2Atk 1 pertemuan 1 dan 2
Atk 1 pertemuan 1 dan 2
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEINLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
 
Pik 2 bab 2_sulfonasi
Pik 2 bab 2_sulfonasiPik 2 bab 2_sulfonasi
Pik 2 bab 2_sulfonasi
 
Kristalisasi gula
Kristalisasi gulaKristalisasi gula
Kristalisasi gula
 
Laporan isolasi bromelin
Laporan isolasi bromelinLaporan isolasi bromelin
Laporan isolasi bromelin
 
Destilasi uap air(1)
Destilasi uap air(1)Destilasi uap air(1)
Destilasi uap air(1)
 
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
 
Sifat Kologatif Larutan
Sifat Kologatif LarutanSifat Kologatif Larutan
Sifat Kologatif Larutan
 

Semelhante a Evaporator

Semelhante a Evaporator (20)

Pt evaporasi
Pt evaporasiPt evaporasi
Pt evaporasi
 
EVAPORASI_4_pptx.pptx
EVAPORASI_4_pptx.pptxEVAPORASI_4_pptx.pptx
EVAPORASI_4_pptx.pptx
 
Evaporasi
EvaporasiEvaporasi
Evaporasi
 
Bab 3 - Tipe tipe dan metode operasi evaporator.pdf
Bab 3 - Tipe tipe dan metode operasi evaporator.pdfBab 3 - Tipe tipe dan metode operasi evaporator.pdf
Bab 3 - Tipe tipe dan metode operasi evaporator.pdf
 
Falling film evaporator
Falling film evaporatorFalling film evaporator
Falling film evaporator
 
"Menggambar sistem pemipaan"
"Menggambar sistem pemipaan""Menggambar sistem pemipaan"
"Menggambar sistem pemipaan"
 
evaporasi.ppt
evaporasi.pptevaporasi.ppt
evaporasi.ppt
 
Destilasi || farmakognosi
Destilasi || farmakognosiDestilasi || farmakognosi
Destilasi || farmakognosi
 
PPT Ekstraksi Cara Panas
PPT Ekstraksi Cara PanasPPT Ekstraksi Cara Panas
PPT Ekstraksi Cara Panas
 
Evaporator
EvaporatorEvaporator
Evaporator
 
Makalah destilasi kelompok 3
Makalah destilasi kelompok 3Makalah destilasi kelompok 3
Makalah destilasi kelompok 3
 
pekerti.pptx
pekerti.pptxpekerti.pptx
pekerti.pptx
 
Destilasi dan ekstraksi
Destilasi dan ekstraksiDestilasi dan ekstraksi
Destilasi dan ekstraksi
 
Praktek kimia organik pr
Praktek kimia organik prPraktek kimia organik pr
Praktek kimia organik pr
 
Double Pipe Heat Excanger
Double Pipe Heat ExcangerDouble Pipe Heat Excanger
Double Pipe Heat Excanger
 
Praktek kimia organik pr
Praktek kimia organik prPraktek kimia organik pr
Praktek kimia organik pr
 
Farmasi : Soxhletasi
Farmasi : SoxhletasiFarmasi : Soxhletasi
Farmasi : Soxhletasi
 
Let's study evaporator.
Let's study evaporator.Let's study evaporator.
Let's study evaporator.
 
PPT PENGENALAN METODE- METODE ANALISIS.pptx
PPT PENGENALAN METODE- METODE ANALISIS.pptxPPT PENGENALAN METODE- METODE ANALISIS.pptx
PPT PENGENALAN METODE- METODE ANALISIS.pptx
 
BOILER_PKS PAK ALAM_pptx[1].pptx
BOILER_PKS PAK ALAM_pptx[1].pptxBOILER_PKS PAK ALAM_pptx[1].pptx
BOILER_PKS PAK ALAM_pptx[1].pptx
 

Evaporator

  • 1. EVAPORASI Evaporasi adalah proses penguapan yang bertujuan untuk memekatkan atau menaikkan konsentrasi larutan. Evaporator adalah suatu alat yang berfungsi untuk menaikkan konsentrasi larutan dengan cara menguapkan air yang ada didalamnya. Dalam proses evaporasi komponen-komponen yang diuapkan : 1. Volatile (komponen yang mudah menguap) yang disebut solvent. 2. Nonvolatile (komponen yang sukar menguap) biasanya disebut solute. Hasil evaporasi adalah suatu tart pekat. Beberapa karakteristik yang mungkin terjadi dalam proses evaporasi suatu cairan atau liquida. 1. Pemekatan atau penaikkan konsentrasi Liquida yang pekat ini density dan viskositas nya akan lebih besar bila berbentuk kristal. 2. Terjadi buih atau busa Untuk zat-zat organik tertentu pada proses evaporasi liquida sering terjadi buih atau busa pada permukaan nya. 3. Temperature sensitivity (kepekaan terhadap suhu) Pada beberapa larutan atau zat khususnya yang dapat menghasilkan obat-obatan dan makanan,peka terhadap suhu,sehingga dalam proses pemekatannya dipakai cara-cara yang khusus dengan pemanasan steam. 4. Kerak (scale) Pada proses evaporasi sering terjadi kerak sehingga harus dilakukan pembersihan secara continue. EVAPORATOR Evaporator adalah sebuah alat yang berfungsi mengubah sebagian atau keseluruhan sebuah pelarut dari sebuah larutan dari bentuk cair menjadi uap. Evaporator mempunyai dua prinsip dasar, untuk menukar panas dan untuk memisahkan uap yang terbentuk dari cairan. Evaporator umumnya terdiri dari tiga bagian, yaitu penukar panas, bagian evaporasi (tempat di mana cairan mendidih lalu menguap), dan pemisah untuk memisahkan uap dari cairan lalu dimasukkan ke dalam kondenser (untuk diembunkan/kondensasi) atau ke peralatan lainnya. Hasil dari evaporator (produk yang diinginkan) biasanya dapat berupa padatan atau larutan berkonsentrasi. Larutan yang sudah dievaporasi bisa saja terdiri dari beberapa komponen volatil (mudah menguap). Evaporator biasanya digunakan dalam industri kimia dan industri makanan. Pada industri kimia, contohnya garam diperoleh dari air asin jenuh (merupakan
  • 2. contoh dari proses pemurnian) dalam evaporator. Evaporator mengubah air menjadi uap, menyisakan residu mineral di dalam evaporator. Uap dikondensasikan menjadi air yang sudah dihilangkan garamnya. Pada sistem pendinginan, efek pendinginan diperoleh dari penyerapan panas oleh cairan pendingin yang menguap dengan cepat (penguapan membutuhkan energi panas). Evaporator juga digunakan untuk memproduksi air minum, memisahkannya dari air laut atau zat kontaminasi lain. Prinsip Kerja Evaporator adalah alat untuk mengevaporasi larutan sehingga prinsip kerjanya merupakan prinsip kerja atau cara kerja dari evaporasi itu sendiri. Prinsip kerjanya dengan penambahan kalor atau panas untuk memekatkan suatu larutan yang terdiri dari zat terlarut yang memiliki titik didih tinggi dan zat pelarut yang memiliki titik didih lebih rendah sehingga dihasilkan larutan yang lebih pekat serta memiliki konsentrasi yang tinggi. 1. Pemekatan larutan didasarkan pada perbedaan titik didih yang sangat besar antara zat- zatnya. 2. Titik didih cairan murni dipengaruhi oleh tekanan. 3. Dijalankan pada suhu yang lebih rendah dari titik didih normal. 4. Titik didih cairan yang mengandung zat tidak mudah menguap (misalnya: gula)akan tergantung tekanan dan kadar zattersebut. 5. Beda titik didih larutan dan titik didih cairan murni disebut Kenaikan titik didih (boiling) Proses evaporasi dengan skala komersial di dalam industri kimia dilakukan dengan peralatan yang namanya evaporator. Ada empat komponen dasar yang dibutuhkan dalam evaporasi yaitu : Evaporator, kondensor , injeksi uap, dan perangkap uap. 1. Kondensor: Kondensor adalah salah satu jenis mesin penukar kalor (heat exchanger) yang berfungsi untuk mengkondensasikan fluida Injeksi uap 2. Perangkap uap: Evaporasi dilaksanakan dengan cara menguapkan sebagian dari pelarut pada titik didihnya, sehingga diperoleh larutan zat cair pekat yang konsentrasinya lebih tinggi. Uap yang terbentuk pada evaporasi biasanya hanya terdiri dari satu komponen, dan jika uapnya berupa campuran umumnya tidakdiadakan usaha untuk memisahkan komponen-komponennya. Bahan konstruksi dari evaporator Bahan evaporator terbuat dari cost lion atau baja sedang material khusus seperti Cu,Ni,Al,stainless steel,grafit,timah hitam,sering digunakan sebagai feed atau umpan. Pemilihan evaporator tergantung dari sifat fisika dan kimia liquid yang
  • 3. digunakan. Belahan dari pipa – pipa evaporator Tipe-Tipe Evaporator  Tipe evaporator berdasarkan banyak proses 1. Evaporator efek tunggal (single effect) Yang dimaksud dengan single effect adalah bahwa produk hanya melalui satu buah ruang penguapan dan panas diberikan oleh satu luas permukaan pindah panas. Evaporator single effects 2. Evaporator efek ganda Di dalam proses penguapan bahan dapat digunakan dua, tiga, empat atau lebih dalam sekali proses, inilah yang disebut dengan evaporator efek majemuk. Penggunaan evaporator efek majemuk berprinsip pada penggunaan uap yang dihasilkan dari evaporator sebelumnya.Tujuan penggunaan evaporator efek majemuk adalah untuk menghemat panas secara keseluruhan, hingga akhirnya dapat mengurangi ongkos produksi. Keuntungan evaporator efek majemuk adalah merupakan penghematan yaitu dengan menggunakan uap yang dihasilkan dari alat penguapan untuk memberikan panas pada alat penguapan lain dan dengan
  • 4. memadatkan kembali uap tersebut. Apabila dibandingkan antara alat penguapan n- efek, kebutuhan uap diperkirakan 1/n kali, dan permukaan pindah panas berukuran n- kali dari pada yang dibutuhkan untuk alat penguapan berefek tunggal, untuk pekerjaan yang sama. Evaporator efek ganda Pada evaporator efek majemuk ada 3 macam penguapan, yaitu : a. Evaporator Pengumpan Muka (Forward-feed) b. Evaporator Pengumpan Belakang (Backward-feed) c. Evaporator Pengumpan Sejajar (Parallel-feed)  Tipe evaporator berdasarkan bentuknya: 1. Falling Film Evaporator Pada evaporator jenis ini cocok untuk mengoparasikan zat yang sensitive terhadap panas pada konsentrasi tinggi,contohnya pada pemekatan orange juice. Evaporator ini berbentuk tabung panjang (4-8 meter) yang dilapisi dengan jaket uap (steam jacket). Distribusi larutan yang seragam sangat penting. Larutan masuk dan memperoleh gaya gerak karena arah larutan yang menurun. Kecepatan gerakan larutan akan mempengaruhi karakteristik medium pemanas yag juga mengalir menurun. Tipe ini cocok untuk menangani larutan kental sehingga sering digunakan untuk industri kimia, makanan, dan fermentasi. Proses : Cairan yang akan dipekatkan dimasukkan dari bagian atas kolom yang kemudian mengalir kebawah bagian tube yang telah dipanaskan, (besarnya tube 1 2-10o diameter). Pada bagian bawah dilengkapi pompa untuik mensirkulasi cairan keatas guna mendapatkan konsentrasi yang diinginkan. Problem utama alat ini adalah bagaiman kita dapat mendistribusikan liquid secara merata ke tube bagian dalam sebagai film. Dalam hal ini kita bisa memasang :  Plate yang berlubang pada bagian atas tube  Spider distributor pada masing-masing tube
  • 5.  Spray nozzle pada masing-masing tube. 2. Rising Film (Long Tube Vertical) Evaporator Pada evaporator tipe ini, pendidihan berlangsung di dalam tabung dengan sumber panas berasal dari luar tabung (biasanya uap). Buih air akan timbul dan menimbulkan sirkulasi. Proses : Long vertikal tube evaporator (kestner evaporator) dengan sirkulasi alam (natural circulation) dimana liquida masuk kedalam tube dan steam mengalir diluarnya (dalam steam chest) liquida yang masuk tube tingginya tidak lebih dari 2 atau 3 ft diatas dasar tube. Setelagh mengalami pendidihan maka kecepatan liquida didalam akan tinggi,sehingga pada vapor head dipasang buffle (deflektor) untuk mencegah buih atau busa yang terjadi. Pada alat ini dipasang reflux untuk mempertinggi ukuran tube. 1 1/4 - 2 1/2 inc diameter. 10 – 20 ft panjang. Tube panjang gunanya:  Memperlancar konduksi panas  Memperbesar kecepatan aliran liquida dalam tube hingga tidak terjadi kristalisasi dalam tube. Alat ini cocok untuk cairan atau larutan yang berbusa dan sensitive pada panas,dan tidak cocok untuk larutan yang membentuk salting (garam).
  • 6. RisingFilmEvaporator  Long Tube Evaporator dengan Forced Circulation Ada 2 macam force circulation: 1. Dengan Internal Heating Element 2. Dengan External Heating element Pada evaporator jenis ini larutan dipompa melalui HE karena adanya tekanan hidrostatik dari liquida sendiri maka mendidihnya larutan dalam tube dapat dicegah dan larutan baru mendidih ini di dalam evaporator secara flashing,dimana larutan yang mendidih tersebut bila terdapat entraitment dan buih akan dipecahkan oleh deflector sehingga terjadi penetesan kembali. Letak HE bila didalam evaporator atau diluar evaporator yang sering dipakai dipabrik-pabrik adalah LTVE dengan external heating karena mudah dalam membersihkan,perbaikan,dan penggantian tube. A. LTE dengan Forced-Circulation with Internal Heating Proses Proses : Feed masuk,kemudian dipompa menuju tube-tube dan mengisinya hingga hamper penuh. Stean dimasukkan pada pipa-pipa yang menyelubungi pipa
  • 7. feed,sehingga membuat feed mendidih. Percikan-percikanb feed atau uap yang masih mengandung air yang sangat halus ditangkap oleh deflector dan terjadi penetasan kembali,sedangkan uap yang bebas air keluar melalui saluran vapor. Sedangkan cairan kental yang terbentuk jika telah memenuhi syarat untuk keluar dikeluarkan melalui saluran thick liquor,jika belum memenuhi syarat maka direcycle. B. LTE dgn Forced-Circulation with External Heating Proses : Feed masuk kemudian dipompa menuju HE kemudian mendidih dan dimasukkan kedalam evaporator (dengan cara tangensial untuk mempercepat pemisahan uap air dan liquida). Uap air naik keatas dan liquida mengalir kebawah. Jika liquida yang sudah cukup kental maka dikeluarkan melalui discharge. Jika belum memenuhi syarat untuk keluar maka direcycle kembali. Perbedaan Internal Heating dan External Heating Internal : o Pemeriharaan dan perbaikkan sukar o Jarang dipakai o Pemanasan terjadi didalam tabung External : o Pemeliharaan dan perbaikkan lebih mudah o Lebih umum dipakai o Pemanasan terjadi diluar tabung dan o Memakan tempat yang luas. 3. Horizontal-tabung Evaporator (Horizontal Tube Evaporator) Disebut horizontal karena tube-tubenya terletak horizontal, karena kondisinya yang demikian, harga evaporator ini relative murah dengan konstruksi design yang memudahkan penggantian tube-tubenya. HTE merupakan evaporator yang sudah tua dan jarang digunakan. Tube –tube dalam HTE merupakan tempat masaknya pemanas (biasanya steam). Evaporator horisontal-tabung merupakan pengembangan dari panci terbuka, di mana panci tertutup dalam, umumnya dalam silinder vertikal. Tabung
  • 8. pemanas disusun dalam bundel horisontal direndam dalam cairan di bagian bawah silinder. Sirkulasi cairan agak miskin dalam jenis evaporator. Kekurangannya :  Perpindahan panasnya (rate heat-transfer)rendah sekali,khususnya untuk liquid yang vicous  Karena sirkulasi yang kecil  Mudah terjadi kerak pada bagian luar tube  Pembersihan sukar dilakukan Karena alasan-alasan itulah,alat ini cocok untuk :  Larutan non viscous (encer)  Larutan yang tidak mengandung endapan atau difosit ~ Larutan yang tidak terjadi endapan kristal  Kapasitas kecil  Larutan yang tidak menimbulkan buih (foaming) Proses Feed masuk (diluar pipa), baru kemudian steam (didalam pipa), didalam pipa atau tube terjadi perpindahan panas karena adanya pemanasan, sehingga liquid yang diluarnya mendidih dan uap yang terjadi mengalir keatas, kemidian liquidnya menjadi pekat, lalu dikeluarkan melalui lubang bagian dasar evaporator, sedangkan kondensat dikeluarkan melalui lubang yang sudah disediakan, demikian juga gas non kondensat dikeluarkan melalui vent. Gambar :
  • 9. 4. Vertikal-tabung Evaporator (Vertikal Tube Evaporator) Evaporator jenis ini yang sering digunakan adalah tipe standart. Pada mulanya vertikal tube evaporator yang dibuat tanpa adanya “down tube” ( ruang kosong antara 2 tube-sheet ) tetapi kemudian dengan adanya “down tube” ini lebih menguntungkan pada perpindahan panas.Dibanding dengan horisontal tube evaporator perpindahan panas vertikal tube evaporator lebih baik. Aliran liquida yang ada didalam vertikal tube evaporator terjadi karena perbedaan density. Kerak-kerak yang mungkin terjadi mudah dibersihkan. Dengan menggunakan tabung vertikal, bukan horizontal, sirkulasi alami dari cairan dipanaskan dapat dibuat untuk memberikan transfer panas yang baik. Gambar : Dalam vertikal tube evaporator dapat dibagi lagi menjadi beberapa bagian antara lain: a. Standard Vertikal Tube Evaporator Untuk jenis ini letak tube pada body evaporator adalah vertical. Proses Feed masuk evaporator kemudian masuk tube melalui bawah (tinggi cairan hampir sama dengan tinggi tube) steam masuk ke pembungkus tube (dirongga steam). Jadi cairan berada didalam tube sedangkan steam berada diluarnya, cairan akan mendidih didalam tube. Cairan yang sudah pekat keluar disalurkan melaluyi
  • 10. down take dan dikeluarkan dari bawah evaporator, sedangkan kondensat, vapol, dan non kondensat gas keluar dari tempat ytang sudah disediakan. Luas down take 75-100% dari luias gabungan seluruh tube. b. Basket Vertikal Tube Evaporator Bentuk tube sama dengan standard vertikal tube evaporator hanya disini ditambahkan buffel atau deflector untuk menampung entraintment (percikan) yang terjadi didalam basket evaporator karena liquida mendidih didalam tube,maka liquida didalam tube bergerak naik ke atas kemudian jatuh kembali melalui saluran yang sudah ditentukan. Proses Feed masuk evaporator kemudian melalui bagian bawah masuk kedalam tube- tubenya. Steam dimasukkan ke pembungkus tube, hingga mendidihkan feed dalam tube. Cairan yang telah pekat keluar melalui saluran bagian dasar evaporator,sedangkan uap yang mungkin masih mengandung air yang sangat halus ditangkap oleh deflector untuk kemudian dimasukkan pipa lagi,sedangkan uap yang bebas air keluar melalui saluran bagian atas evaporator. Gambar :
  • 11. 5. Plate Evaporator Mempunyai luas permukaan yang besar, Plate biasanya tidak rata dan ditopangoleh bingkai (frame). Uap mengalir melalui ruang-ruang di antara plate. Uap mengalir secara co-current dan counter current terhadap larutan. Larutan dan uap masuk ke separasi yang nantinya uap akan disalurkan ke condenser. Eveporator jenis ini sering dipakai pada industri susu dan fermntasi karena fleksibilitas ruangan. Tidak efektif untuk larutan kental dan padatan. A = Product B = Concentrate C = Condensate D = Heating steam E = Vapour 1 = Main separator 2 = Pre-separator 3 = Plate calandria 6. Multiple effect Evaporator Multiple effect evaporators merupakan peralatan yang dirancang dengan tujuan meningkatkan efisiensi energi dari proses evaporasi yang berlangsung dengan menggunakan energi panas dari steam (uap) untuk menguapkan air. Prinsip dasar dari jenis evaporator ini yaitu menggunakan panas/kalor yang dilepaskan/disediakan dari
  • 12. proses kondensasi pada satu efek untuk memberikan panas bagi efek lainnya. Uap yang terbentuk dari separator first effect akan memanasi komponen yang sedang berada di unit second effect, ketika steam awal (steam langsung) sedang memanasi komponen yang berada pada unit first effect. Pada suatu multiple-effect evaporator, air dididihkan pada suatu rangkaian wadah (vessel), masing-masingnya dilangsungkan pada tekanan yang lebih rendah dibandingkan dengan dengan unit sebelumnya. Karena titik didih dari air berkurang/menurun seiring dengan penurunan tekanan maka uap yang terbentuk dari satu wadah dapat digunakan untuk memanaskan unit berikutnya dan hanya pada vessel pertama.(pada tekanan tertingi) membutuhkan sumber panas eksternal. Laju uap dan air pendingin bagi unit double effect diperkirakan 50% dibandingkan dengan unit single effect. Laju alir berbagai jenis bagi multiple effect berkisar antara 3000 LPH sampai dengan 50,000 LPH .
  • 13. Keuntungan Multiple Effect Evaporator Keuntungan utama penggunaan sistem Multiple Effect Evaporators yaitu energi yang ekonomis dan efisien. Ekonomi energi bagi multiple effect evaporators bergantung pada jumlah unit efek (number of effects) dan berkisar dari 220 kkal energi panas per 1 kg air yang diuapkan. Untuk Triple Effect Evaporator sampai dengan 120 kkal untuk sebuah Six Effect Evaporator. Oleh karena biaya operasi dari sistem Multiple Effect Evaporators ekonomis maka sistem dengan aliran dengan debit besar menyukai aplikasi ini pada semua sektor industri dan khususnya pada proses produksi garam dan desalinasi air. Sistem ini sudah terbukti sangat ekonomis, dengan prosesnya menggunakan gas panas dengan suhu di atas 250 0C atau biaya uap yang rendah pada tekanan moderat sekitar 7 bar sampai 21 bar yang dibangkitkan dari energi biomassa/ batubara/ waste heat yang tersedia. Aplikasi Multiple Effect Evaporators : 1. Proses Desalinasi Air Laut 2. Produksi Garam 3. Industri Air ( Daur ulang air dari sungai penyulingan ) 4. Pelepasan Senyawa Kimia dengan cairan 0 % (zero liquid) 5. Cat Aplikasi dari Evaporator Aplikasi dari evaporator antrara lain digunakan pada pabrik gula, pabrik, garam, industri bahan kimia, industri makanan dan minuman, dan kilang minyak. Proses evaporasi telah dikenal sejak dahulu, yaitu untuk membuat garam dengan cara menguapkan air dengan bantuan energi matahari dan angin. Kegunaan utama dari evaporator adalah menguapkan air pada larutan sehingga larutan memiliki konsentrasi tertentu. Pada industri makanan dan minuman, agar memiliki mutu yang sama pada jangka waktu yang lama, dibutuhkan evaporasi. Misalnya untuk pengawetan adalah pembuatan susu kental manis. Evaporasi merupakan satu unit operasi yang penting dan biasa dipakai dalam industri kimia dan mineral, misalnya industri aluminium dan gula. Evaporator juga digunakan untuk mengolah limbah radioaktif cair. Kegunaan lainnya adalah mendaur ulang pelarut mahal seperti hexane ataupun sodium hydroxide pada kraft pulping bisa juga untuk menguapkan limbah agar proses penanganan limbah lebih murah. Contohcontoh Operasi Evaporasi dalam Industri Kimia lainnya yaitu : Pemekatan larutan NaOH, Pemekatan larutan KNO3, Pemekatan larutan NaCL, Pemekatan larutan nitrat dan lain-lain.
  • 14. Tugas perancangan alat proses EVAPORATOR OLEH KELOMPOK II - Sri wahyuni - Nurul Rahmah - Lisa Luzwanda - Shinta Raihan - Reza Riandy Pratama - Rahmaniar FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS MALIKUSSALEH 2014
  • 15. KATA PENGANTAR Segala puji atas kebesaran Sang Khalik yang telah menciptakan alam semesta dalam suatu keteraturan hingga dari lisan terpetik berjuta rasa syukur kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nyalah sehingga kami diberikan kekuatan dan kesempatan menyelesaikan makalah listrik dan magnet dengan judul “Evaporator” yang terlaksana dengan baik. Salawat dan Salam senantiasa tercurah kepada baginda Nabi Muhammad SAW, yang di utus ke permukaan bumi ini menuntun manusia dari lembah kebiadaban menuju ke puncak peradaban seperti sekarang ini. Kami menyadari sepenuhnya, dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari tantangan dan hambatan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca makalah ini, supaya dalam penyusunan selanjutnya lebih baik lagi. Akhirnya dengan segala kerendahan hati kami menyadari bahwa hanya kepada Allah SWT jualah kami menyerahkan segalanya. Semoga kita semua mendapat curahan rahmat dan ridho dari-Nya, Amin. Reuleut, Oktober 2014 TIM PENYUSUN
  • 16. DAFTAR PUSTAKA Badger, Waiter & Banchero, Julius, Introduction to Chemical Engineering, 1955, Kosaldo Printing Co, Ltd : Tokyo, Japan. Brown, Granger, George, Unit Operations, 1950, Modern Asia Edition : Tokyo, Japan. Donald Q. Kern. Process Heat Transfer Perry, H, Robert, Chemical Engineers Handbook Edition 5, 1973, MC Graw Hill Company : Tokyo, Japan. Principles of unit operations second edition, Jhon Wiley & sons www. google. com