2. Yang dimaksud dengan manajemen maintenance
modern bukan memperbaiki mesin rusak secara
cepat.
Manajemen maintenance modern bertujuan untuk
menjaga mesin berjalan dengan kapasitas tinggi,
kualitas terjamin, dan dengan biaya rendah
3. Klasifikasi maintenance dibagi menjadi 3
bagian:
Corrective maintenance (repair)
Preventive maintenance (PM)
Improvement maintenance (workshop)
4. 1 CORRECTIVE MAINTENANCE (Repair)
Meliputi semua kegiatan untuk memperbaiki
(repair) sebuah kerusakan pada mesin
5. Corrective
Maintenance
Tidak Terencana Terencana
• Breakdown (mesin tdk dapat
digunakan / downtime) • Terencana
• Perbaikan darurat • Dipersiapkan dengan baik
• Mendesak • Parts sudah dipersiapkan
• Kemungkinan parts tidak tersedia • Dapat dikendalikan
• Tidak dapat dikendalikan • Biaya rendah
• Biaya tinggi (lembur, urgent • Anda mengendalikan mesin
request parts, dll)
• Anda dikendalikan oleh mesin
6. Bagaimana caranya supaya repair
tak terencana menjadi terencana?
Salah satu tujuan pekerjaan maintenance adalah
untuk menjadikannya terencana
Dengan begitu akan menurunkan downtime mesin
dan menurunkan biaya langsung maintenance serta
keuntungan lainnya. Beban
kerja divisi repair
akan turun secara instan dan kualitas
pekerjaan meningkat
Gunakan Condition Based Monitoring dan Fixed Time Maintenance
slide selanjutnya
7. 2 PREVENTIVE MAINTERANCE (PM)
Semua pekerjaan perawatan yang terencana untuk
mencegah kerusakan mesin sebelum terjadi
breakdown / interupsi di produksi
8. Preventive
Maintenance
Tidak Langsung Langsung
(Condition Based (Fixed Time
Maintenance) Maintenance)
• Deteksi awal kerusakan mesin • Terjadwal dan rutin
• Suara abnormal mesin • Pembersihan
• Motor trip (overcurrent), dll • Pelumasan
• Penggantian parts rutin, dll
9. Fixed Time Maintenance (1)
Dengan maintenance terjadwal, terjadi evolusi pekerjaan dari Reaktif
ke Proaktif. Termasuk staff maintenance terlatih membantu untuk
mengajari operator untuk merawat/menggunakan mesin dengan
baik.
Tujuan:
– Menjaga tingkat ketersediaan mesin
– Optimum maintenance cost
– Mengurangi inventori spareparts
– Menjaga kapasitas optimum mesin
10. Fixed Time Maintenance (2)
Steps :
– Evaluasi mesin dan pencatatan kondisi saat ini
– Perbaiki kerusakan/kekurangan mesin
– Bangun sistem manajemen informasi kondisi mesin
– Persiapkan rencana kerja rutin, tentukan mesin, parts,
dan pelaksana
– Bangun kemampuan untuk prediksi gejala awal
kerusakan mesin (abnormal sound, vibration, trip,
temperatur motor, dll)
– Evaluasi maintenance terjadwal
11.
12. Preventive Maintenance
Langkah kerja PM:
• Rencana kerja harian, mingguan, dan
bulanan, meliputi: pelumasan,
pembersihan, penggantian parts, dll
• Rencana kebutuhan consumable goods
(misal: grease) dan parts pengganti (misal:
bearing)
13. 3 IMPROVEMENT MAINTENANCE (Workshop)
Modifikasi mesin sehingga kondisinya meningkat.
Improvement maintenance meliputi pekerjaan yang hanya
dilakukan sekali. Tujuan dari improvement maintenance
adalah untuk menghilangkan kemungkinan penyebab rusak,
sehingga kerusakan tersebut tidak terulang lagi.
14. Secara umum, fungsi dasar yang wajib dimiliki oleh
Maintenance Management System adalah:
1. Preventive maintenance
2. Pendataan kondisi mesin dan catatan kerusakan
(historical record)
3.Inventory and spare parts control system, Purchasing
system
4.Penyimpanan dokumen/arsip
5.Perencanaan untuk perawatan dan perintah kerja rutin
6.Analisis teknis/ekonomis untuk riwayat pabrik,
maintenance dan ketersediaan mesin