SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 49
Baixar para ler offline
PERANCANGAN
City Hotel ****
ARSITEKTUR
Jurusan Arsitektur
Fakultas Teknik
Universitas Syiah Kuala
Nama : Sri Indah Fhatma Zora
Nim : 1004104020018
D. Pembimbing : Irfandi, ST, MT
D. Koordinator : Ir. Bustari, MT
Fenomena tersebut berpengaruh terhadap penambahan jumlah penduduk dan
kebutuhannya akan tempat hunian sementara.
Dengan menimbang segala aspek tersebut, maka pembangunan “Hotel Bintang 4”
dibutuhkan untuk menjawab kebutuhan akan hunian vertikal yang bersifat sementara
serta ditunjang oleh fasilitas penunjang lainnya.
Berkembangnya pembangunan di kawasan kota
Banda Aceh, terlebih setelah musibah gempa dan
Tsunami sepuluh tahun silam, membawa dampak di
berbagai sektor.
Maksud dan tujuan proyek pembangunan Hotel adalah :
a. Tersedianya fasilitas tempat tinggal sementara bagi para pendatang baik untuk
kepentingan wisata maupun kepentingan lain seperti bisnis, kantor dan
sebagainya.
b. Menambah pendapatan bagi pemerintah kota Banda Aceh secara khusus.
c. Membuka lapangan kerja baru bagi penduduk kota Banda Aceh.
d. Menambah daya tarik kawasan Lambhuk kota Banda Aceh.
Hal ini mengundang pendatang lokal maupun
internasional menuju ibukota provinsi Aceh, guna
ikut serta dalam menanamkan saham dalam
investasi pembangunan kota.
1. Bagaimana merespon kebutuhan yang tidak terduga dari pengguna terhadap
fasilitas bangunan
2. Bagaimana menciptakan sistem keamanan yang optimal, sarana dan prasarana
yang representative, serta sistem sirkulasi pada bangunan
3. Pencapaian, Sirkulasi, Aksesbilitas
4. View dan Orientasi bangunan
5. Penataan Massa bangunan
6. Permasalahan pada Bangunan :
 Program ruang
 Sistem struktur dan konstruksi serta utilitas
 Desain fasade
 Ruang yang diperlukan
 Zoning aktivitas
Adapun perancangan ini dibatasi sesuai dengan fasilitas pelayanan Hotel dan
gedung pertemuan yang sesuai standard dan melihat isu-isu lokal serta
peraturan yang terdapat di lokasi perancangan.
Maka, dalam hal ini “Hotel Bintang 4 dan Convention Centre” merupakan judul
rancangan yang dipilih. Selain itu, ketentuan dimensi ruang yang digunakan
nantinya merujuk pada standar perancangan hotel dan gedung pertemuan yang
ditentukan oleh Kementrian pariwisata.
4. BATASAN
3. PERMASALAHAN
1. LATAR BELAKANG
2. MAKSUD & TUJUAN
PENDAHULUAN
5. KERANGKA BERPIKIR
LATAR BELAKANG
MAKSUD DAN TUJUAN
City Hotel Bintang 4
PERMASALAHAN
DATA
ANALISA
data sekunder
studi literatur
studi banding
KONSEP PERANCANGAN
schematic
design
Perancangan
City Hotel
Bintang 4
data primer
Survey lokasi
Existing site
PENDAHULUAN
Beberapa pengertian tentang hotel sebagai berikut :
 Hotel marketing (suatu pengantar) : (A. Joen, Oka, Hotel Marketing, suatu pengantar)
Kata Hotel berasal dari bahasa Yunani yaitu Hotells yang berarti memberi tempat perlindungan kepada pengunjung dengan imbalan upah atau hadiah bagi pemiliknya
 Professor K. Kraft : (Lembaga riset pariwisata oleh Professor K. Kraft)
Hotel adalah sebuah gedung atau bangunan yang menyediakan penginapan, makanan dan pelayanan bagi mereka yang menginap dan mengadakan perjalanan
 Peraturan usaha dan penggolongan hotel, keputusan MENPARPOSTEL RI No. 37/PW304/MPPT-89 tentang Peraturan Usaha Penggolongan Hotel :
Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makan dan minum dan jasa lainnya bagi umum yang dikelola
secara komersil
 Menurut Hotel Proprietorist act. 1956
Hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang sedang melakukan
perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus
 Webster student dictionary : (Webster Student’s Dictionary, American Book Company)
Hotel adalah sebuah rumah yang menyediakan penginapan dan biasanya makanan bagi umum, terutama untuk orang-orang yang singgah sementara waktu
 Fred Lawson : (Fred Lawson, Hotels, Motels and Condominium Design, Planning and Maintenance, 1980, hal. 11)
Hotel sebagai bangunan umum yang memberikan jasa kepada orang yang melakukan perjalanan atas dasar imbalan. Dua jenis pelayanan utama adalah akomodasi serta makanan dan minuman
 Talbot Hamlin F.A.I.A. : (Talbot Hamlin FAIA Form and Function of 20th Century Architecture)
Hotel sebagai bangunan untuk penginapan dan jamuan bagi orang yang sedang melakukan perjalanan. Ia berpendapat bahwa hotel pada abad ke-20 ini masih melayani fungsi yang sama
dengan hotel-hotel masa lampau yaitu sebagai tempat istirahat umum
 American Encyclopedia : (American Encyclopedia)
Hotel adalah suatu badan usaha yang menyediakan pelayanan penginapan serta menyediakan sarana lainnya bagi wisatawan
 Oxford Advanced Leaner’s Dictionary : (Oxford Advanced Leaner’s Dictionary)
Hotel adalah bangunan atau gedung dimana ruangan-ruangan, makanan-makanan dan fasilitas yang ada bagi masyarakat umum yang memberikan imbalan balik berupa pembayaran
(payment).
STUDI LITERATUR
1. dEfiniSi ;
Hotel dapat dikelompokkan dalam beberapa kriteria menurut kebutuhannya, namun yang lazim
digunakan antara lain : (Dimyati, S.A., Pengetahuan Dasar Perhotelan, CV. Deviri Ganan, Jakarta, 1992, hal. 41)
A. Pengelompokkan menurut standar
1. Hotel Internasional
2. Hotel Semi Internasional
3. Hotel Nasional
B. Menurut ukuran hotel
1. Hotel kecil (small size hotel), memiliki 25 – 99 kamar tamu.
2. Hotel menengah/sedang (medium size hotel), hotel yang memiliki 100 – 299 kamar.
3. Hotel besar (big size hotel), memiliki 300 kamar atau lebih.
2. PengeloMpokkan Hotel ;
C. Menurut Waktu Operasinya
1. Around the year operation, Hotel yang beroperasi sepanjang tahun.
2. Seasonal Hotel, Hotel yang beroperasi pada musim-musim
D. Menurut Lokasi Hotel
1. Resor Hotel, Hotel didaerah Rekreasi atau peristirahatan, Misalnya :
 Mountain Hotel, Hotel yang berada di pergunungan
 Beach Hotel, Hotel yang berada di pantai.
2. City hotel
 City Hotel, hotel ditengah kota-kota besar, terutama di
ibukota
 Urban Hotel, hotel yang berada didekat kota
 Sub Urban, terletak dipinggiran kota/kota satelit
 Highway Hotel, hotel yang berada dijalur highway
 Airport Hotel, terletak didaerah pelabuhan udara.
3. Residential hotel, hotel yang berlokasi dipinggiran dekat kota-kota
besar, cukup jauh dari keramaian, hiruk-pikuk polusi udara kota, tetapi
terjangkau dari tempat usaha. Hotel ini dilengkapi dengan fasilitas
tempat tinggal yang lengkap untuk keluarga, karena diperuntukkan bagi
mereka yang tinggal dalam jangka waktu lama.
4. Transit hotel, hotel yang disediakan bagi tamu yang akan singgah
dalam suatu perjalanan. Biasanya terletak di Airport, Pelabuhan,
Terminal Kereta Api, dan sebagainya.
5. Country hotel, hotel yang disediakan sebagai fasilitas akomodasi bagi
tamu antar negara.
6. Research hotel, hotel yang disediakan bagi tamu yang bertujuan
mengadakan research.
7. Boutique hotel, hotel yang diperuntukkan bagi tamu yang ingin
mendapatkan suatu tempat peristirahatan yang nyaman, aman dengan
privacy yang tinggi, dilengkapi dengan fasilitas memadai. Hotel ini
mempunyai keunikan tersendiri sebagai daya tarik visual. Letaknya
disesuaikan dengan keunikan yang akan ditonjolkan.
8. Motel (motor hotel), hotel yang berlokasi dipinggir jalan raya yang
menghubungkan suatu kota besar dengan kota besar lainnya, atau
dipinggir jalan raya dekat pintu gerbang/batas kota besar. Diperuntukkan
bagi orang-orang yang melakukan suatu perjalanan jauh, karenanya
didalam motel harus ada garasi atau tempat parkir mobil yang terpisah,
walaupun kamar-kamar tamunya berada dalam satu bangunan gedung.
Perkembangan usaha perhotelan dan perkotaan menyebabkan hotel yang
tadinya bertaraf nasional menjadi hotel internasional, hotel kecil menjadi
besar atau penggabungan residential hotel dengan city hotel dan seterusnya.
STUDI LITERATUR
Klasifikasi hotel adalah suatu sistem pengelompokkan hotel kedalam berbagai kelas dan tingkatan,
berdasarkan ukuran penilaian tertentu. Sistem klasifikasi hotel didunia berbeda antara negara yang
satu dengan negara yang lain. Di Indonesia berdasarkan MENPARPOSTEL No.KM.94/HK.103/MPTT-
87, dan keputusan DIRJEN PARIWISATA No.14/U/11/88, tentang pelaksanaan ketentuan usaha dan
penggolongan hotel, menentukan klasifikasi hotel berdasarkan penilaian-penilaian :
a. Besar kecilnya hotel atau banyak sedikitnya jumlah kamar
b. Fasilitas yang tersedia untuk tamu, seperti ruang penerimaan untuk tamu, dapur, toilet dan
telepon umum
c. Peralatan yang tersedia, baik bagi karyawan, tamu, maupun bagi pengelola hotel, peralatan yang
dimiliki oleh setiap department/bagian, baik yang dipergunakan untuk keperluan pelayanan
tamu maupun untuk keperluan pelaksanaan para karyawan
d. Kualitas lokasi dan lingkungan bangunan
e. Kualitas bangunan,kualitas bahan-bahan bangunan yang dipergunakan seperti kualitas lantai,
dinding termasuk juga tingkat kekedapan terhadap suara yang datang dari luar maupun dari
dalam hotel
f. Tata letak ruang dan ukuran ruang
g. Pelayanan yang diberikan dengan mengacu pada kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-keinginan
para tamu.
2. Klasifikasi Hotel ;
Hotel-hotel yang tidak memenuhi kelima standar diatas, disebut hotel non bintang atau
hotel melati. Adapun tujuan penggolongan ini :
a. Agar investor dibidang perhotelan mempunyai pedoman tentang persyaratan-persyaratan teknis
pelayanan, tenaga kerja dan fasilitas tambahan
b. Agar calon tamu hotel dapat mengetahui dengan jelas tarif hotel dalam hubungannya dengan
fasilitas minimal yang ditawarkan
c. Demi terciptanya persaingan yang sehat antara pengusaha hotel
d. Terciptanya keseimbangan antara permintaan-penawaran kamar hotel
e. Demi dapat dikendalikannya penanaman modal dibidang perhotelan.
STUDI LITERATUR
Berdasarkan penggolongan tersebut diatas, maka hotel dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Hotel bintang satu (*)
 Jumlah kamar minimal 10 kamar tidur
 Ukuran kamar tidur standar termasuk kamar mandi :
Single bed : 18 m2
Double bed : 20 m2
 Mempunyai kamar mandi yang cukup, ruang umum (lobby, ruang
makan dan sebagainya).
2. Hotel bintang dua (**)
 Minimal 15 kamar tidur yang dilengkapi dengan kamar mandi
 Ukuran kamar tidur standar termasuk kamar mandi :
Single bed : 18 m2
Double bed : 20 m2
 Ruang umum dan sebagian ruang dilengkapi dengan AC system
dan fasilitas hiburan lainnya
3. Hotel bintang (***)
 Jumlah kamar minimal 30 kamar tidur yang baik
 Ukuran kamarr tidur standar termasuk kamar mandi :
Single bed : 22 m2
Double bed : 26 m2
 Tiap kamar dilengkapi dengan AC system, alat komunikasi,
perlengkapan kamar, menyediakan fasilitas restaurant, bar,
olahraga dan fasilitas lainnya.
4. Bar
 Apabila berupa ruang tertutup maka harus dilengkapi dengan pengatur udara mekanik (AC)
dengan suhu 240C
 Lebar ruang kerja bartender setidaknya 1 m.
5. Ruang Fungsional
 Minimum terdapat 1 buah pintu masuk yang terpisah dari lobby dengan kapasitas minimum 2,5
kali jumlah kamar
 Dilengkapi dengan toilet apabila tidak satu lantai dengan lobby
 Terdapat Pre function room.
6. Lobby
 Mempunyai luasan minimum 100 m2
 Terdapat 2 toilet umum untuk pria dan 3 toilet umum untuk wanita dengan perlengkapannya
 Lebar koridor minimum 1,6 m.
7. Drug Store
 Minimum terdapat drug store, bank, money charger, air line agent, souvenir shop, biro
perjalanan, perkantoran, butik dan salon
 Tersedia poliklinik dan paramedis.
8. Sarana Rekreasi dan Olahraga
 Minimum 1 buah dengan pilihan: tennis, bowling, golf, fitness, sauna, billiard, jogging, diskotik,
atau taman bermain anak
 Terdapat kolam renang dewasa yang terpisah dengan kolam renang anak
 Sarana rekreasi untuk hotel di pantai dapat dipilih dari alternatif berperahu, menyelam, selancar
atau ski air
 Sarana rekreasi untuk hotel di gunung dapat dipilih dari alternatif hiking, berkuda atau berburu.
 Diskotik/night club kedap suara dengan AC dan toilet.
9. Utilitas Penunjang
 Transportasi vertikal mekanis
 Ketersediaan air bersih minimum 700 liter/orang/hari
 Dilengkapi dengan instalasi air panas/dingin
 Dilengkapi dengan telepon lokal dan interlokal
 Tersedia PABX
 Dilengkapi dengan sentral video/TV, radio, paging, carcall.
1. Umum
Unsur dekorasi Indonesia tercermin pada lobby, function room,restoran,
dan kamar tidur.
2. Kamar Tidur
 Terdapat minimal 50 kamar standard dengan luas 24 m2/kamar
 Terdapat minimum 3 kamar suite dengan luas 48 m2/kamar
 Ukuran Tempat tidur :
Single bed : 24 m2
Double bed : 28 m2
 Tinggi minimum 2,6 m tiap lantai
 Dilengkapi dengan pengatur suhu kamar
 Dilengkapi dengan Wi Fi untuk mengakses internet (hotel bisnis).
3. Ruang Makan
Mempunyai minimum 2 buah dining room, salah satunya berupa coffee
shop.
4. Hotel bintang (****)
 Jumlah kamar minimal 100 kamar tidur yang dilengkapi dengan kamar mandi dengan ukuran yang serasi
 Perlengkapan kamar yaitu AC system, telepon dan sound system
 Fasilitas umum yaitu restaurant, bar, ruang pertemuan, banquet, fasilitas olahraga dan fasilitas lainnya.
 Tingkat manajemen teratur, ditangani tenaga terdidik dan terlatih.
Penggolongan kelas hotel di Indonesia ditetapkan pada tahun 1977, itu sama dengan system klasifikasi
hotel di negara-negara Perancis, Spanyol, Israel, Ceylon dan Afrika Selatan pada tahun 1972.
5. Hotel bintang (*****)
STUDI BANDING1. Acacia Hotel Jakarta
Sebuah hotel berbintang empat yang beralamat di Jl. Kramat No. 81, Jakarta ini menjadi salah satu tempat
favorit memiliki 214 kamar, yang terdiri dari Deluxe Rooms, A-Club Rooms, Executive Rooms, Suite Rooms
dan Penthouse. Selalu menjadi pionir dalam kenyamanan dan kepuasan pelanggan, FREE koneksi Internet
yang diberikan di setiap kamar, dengan kecepatan up to 1MB, untuk A-Club room disediakan komputer
pribadi dan fasilitas individually controlled air conditioning, IDD, Satellite TV dan dua channel film hiburan, Coffee and
Tea maker In-room Bars dan kulkas, kamar mandi elegan, kotak deposit.
Salah satu tempat menarik di hotel ini dalah Pharaoh Pub dan Discotique, tempat yang
cocok bagi mereka yang suka Clubbing. Tempat bersantai lainnya adalah The Promenade Café, yang menawarkan
spesialisties dari Asian dann Western
Ada lagi Fountain Bar, tempat yang elegan untuk menikmati koktail favorit sambil mendengarkan live piano.
Golden Ming Chinnese Restaurant menyajikan masakan Kanton dan Sichuan. Golden Rose Ballroom merupakan
tempat pertemuan Berkapasitas 1.200 orang.
Fasilitas Hotel Acacia Jakarta
• Frontdesk 24h
• Bar/Lounge
• Laundry
• Fitness Centre
• Business Centre Lift/Elevator
• Concierge
• Ballroom
• Deposit Box
• Non-smoking Fl
• Cold Pool
• Restaurant
• Sauna / Spa Room Service
• Internet Meeting Room
• Conference Rm
• Car Parking
• Cable TV
• Fax Machine
STUDI BANDING2. Century Park Hotel Jakarta
Hotel bintang 4 dengan 3 restoran, dekat dengan Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Hotel Century Park ini berlokasi di Kebayoran Baru. Dan hotel ini berdekatan dengan :
1. Stadion Utama Gelora Bung Karno (0,6 km)
2. Giggle the Fun Factory (0,3 km)
3. Teater JKT48 (0,3 km)
4. Mall fX Sudirman (0,3 km)
Hotel ini mempunyai 475 kamar tamu, Fasiltas yang diberikan di dalam kamar
tersebut terdapat Minibar, TV satelit, Layanan kamar 24 jam, Pemanas air untuk
membuat kopi/teh.
Fasilitas Century Park Hotel Jakarta
 Kolam renang luar ruangan
 3 restoran
 2 lapangan tenis luar ruangan
 Pusat konferensi
 Sauna
 Layanan pernikahan
 Golf - driving range terdekat
Senayan cafe - restoran ini memiliki spesialisasi masakan Indonesia dan menyajikan sarapan, makan
siang, makan malam, dan minuman. Tamu dapat menikmati minuman di bar.
Sweet Corner - kafe ini melayani santapan ringan saja.
Gazebo Pool - kafe di tepi kolam renang ini melayani santapan ringan dan minuman. Tamu dapat
menikmati minuman di bar.
The Pade Hotel
FASILITAS-FASILITAS
MEETING ROOM
CAFÉ
GYM/FITNESS CENTER
RESTAURANT
KOLAM RENANG
ROOM SERVICE
PARKIR MOBIL
LAUNDRY/DRY CLEAN
WI-FI DI AREA UMUM
AKSES INTERNET
STUDI BANDING
HOTEL THE PADE MERUPAKAN SALAH SATU BUTIQ HOTEL
PERTAMA YANG ADA DI ACEH. DESAIN DARI BANGUNAN INI
TERINSPIRASI DARI ARSITEKTUR MODERN TIMUR TENGAH.
SEHINGGA MENJADIKAN BANGUNAN TERSEBUT TAMPAK UNIK
THE PADE HOTEL ADALAH SALAH SATU
HOTEL BINTANG 3 YANG ADA DI ACEH, BERALAMAT
JALAN SOEKARNO HATTA NO.1 DESA DAROY KAMEU,
KECAMATAN KAMEU, ACEH BESAR. HOTEL INI TERLETAK
20 MENIT DARI PUSAT KOTA, DAN 12 KILOMETER
DARI BANDAR UDARA INTERNASIONAL SULTAN
ISKANDAR MUDA SERTA 7 KILOMETER DARI MASJID
RAYA BAITURRAHMAN
Denah, Tampak dan
Perspektif hotel
TAMPAK SAMPING KIRI
TAMPAK SAMPING KANAN
TAMPAK SAMPING KIRI
DENAH LANTAI 1 DAN DASAR
POTONGAN
TAMPAK BELAKANGTAMPAK DEPAN
Di print
TEMA PERANCANGAN
 Hemat energi / Conserving energy : Pengoperasian bangunan harus meminimalkan penggunaan bahan bakar atau energi listrik ( sebisa mungkin memaksimalkan energi alam sekitar
lokasi bangunan ).
 Memperhatikan kondisi iklim / Working with climate : Mendisain bagunan harus berdasarkan iklim yang berlaku di lokasi tapak kita, dan sumber energi yang ada.
 Minimizing new resources : mendisain dengan mengoptimalkan kebutuhan sumberdaya alam yang baru, agar sumberdaya tersebut tidak habis dan dapat digunakan di masa
mendatang /
Penggunaan material bangunan yang tidak berbahaya bagi ekosistem dan sumber daya alam.
 Tidak berdampak negative bagi kesehatan dan kenyamanan penghuni bangunan tersebut / Respect for site : Bangunan yang akan dibangun, nantinya jangan sampai merusak
kondisi tapak aslinya, sehingga jika nanti bangunan itu sudah tidak terpakai, tapak aslinya masih ada dan tidak berubah.( tidak merusak lingkungan yang ada ).
 Merespon keadaan tapak dari bangunan / Respect for user : Dalam merancang bangunan harus memperhatikan semua pengguna bangunan dan memenuhi semua kebutuhannya.
 Menetapkan seluruh prinsip – prinsip green architecture secara keseluruhan / Holism : Ketentuan diatas tidak baku, artinya dapat kita pergunakan sesuai kebutuhan bangunan kita.
1. definisi;
Arsitektur Hijau (Green Architecture) adalah
arsitektur yang berwawasan lingkungan dan berlandaskan
kepedulian tentang konservasi lingkungan global alami dengan
penekanan pada efisiensi energi (energy-efficient), pola
berkelanjutan (sustainable) dan pendekatan holistik (holistic
approach). (Jimmy Priatman, ”ENERGY-EFFICIENT
ARCHITECTURE” PARADIGMA DAN MANIFESTASI ARSITEKTUR
HIJAU)
Arsitektur Hijau (Green Architecture)
Sebuah proses perancangan dengan mengurangi dampak
lingkungan yang kurang baik, meningkatkan kenyamanan
manusia dengan efisiensi dan pengurangan penggunaan sumber
daya energi, pemakaian lahan dan pengelolaan sampah efektif
dalam tatanan arsitektur (Futurarch 2008, “Paradigma Arsitektur
Hijau”, green lebih dari sekedar hijau,)
2. prinsip-prinsip green architecture
A. Sustainable ( Berkelanjutan ).
Yang berarti bangunan green architecture tetap
bertahan dan berfungsi seiring zaman, konsisten
terhadap konsepnya yang menyatu dengan alam
tanpa adanya perubahan – perubahan yang
signifikan tanpa merusak alam sekitar.
B. Earthfriendly ( Ramah lingkungan ).
Suatu bangunan belum bisa dianggap sebagai
bangunan berkonsep green architecture apabila
bangunan tersebut tidak bersifat ramah
lingkungan. Maksud tidak bersifat ramah terhadap
lingkungan disini tidak hanya dalam perusakkan
terhadap lingkungan. Tetapi juga menyangkut
masalah pemakaian.
C. High performance building.
Bangunan berkonsep green architecture
mempunyai sifat seperti “High performance
building”. fungsinya ialah untuk meminimaliskan
penggunaan energi dengan memanfaatkan energi
yang berasal dari alam ( Energy of nature ) dan
dengan dipadukan dengan teknologi tinggi ( High
technology performance ).
3. Sifat
berkonsep
green
architecture
Di print
TEMA PERANCANGAN
KONSEP YANG DI TERAPKAN PADA PERANCANGAN INI ADALAH GREEN ARSITEKTUR, DAPAT DI INTEPERNTASIKAN
MELALUI
 CONSERVING ENERGY /HEMAT ENAERGI :MEMINIMALKAN PENGGUNAAN ENERGI BUATAN DENGAN CARA
MEMBUAT BANGUNAN MEMANJANG AGAR PADA SIANG HARI TIDAK PERLU LAGI MENGGUNAKAN CHAYA
BUATAN DAN MEMASUKKAN SEBANYAK-BANYAKNYA UDARA KE DALAM RUANGAN
> RAMAH LINGKUNGAN : MENGGUNAKAN MATERIAL YANG TIDAK BAHAYA AGAR TIDAK MERUSAK ALAM DAN
KESAHATN MANUSIA
UNTUK MENDUKUNG SEBUAH BANGUNAN MENJADI BANGUNANRAMAH LINGKUNGAN ANTARA LAIN
DENGAN CARA :
1. MENGGUNAKSN RANGKA ATAP BAJA RINGAN
2. KUSEN, DAUN JENDELA, PINTU MENGGUNAKAN ALUMUNIUM/ PVC/ UPVC
3. PLAFOND MENGGUNAKAN GYPSUM DAN RANGKA BESI
4. ATAP TINGGI
5. TRITISAN LEBAR
6. BANYAK BUKAAN
7. PLAFOND TINGGI
8. KANOPI JENDELA
9. LUAS BANGUNAN SEBAIKNYA TIDAK LEBIH DARI 60% LUAS LAHAN
EDITT TOWER DI DESAIN
DENGAN KONSEPGREEN
VERTICAL URBAN, PADA
FADAD BANGUNAN
TERLIHAT TAMAN YANG
DIBUAT MENGELILINGI
HAMPIR PADA SELURUH
BAGIAN BANGUNAN.
LOKASI : SINGAPURA
ARSITEK : TR HAMZAH & YEANG
FUNGSI BANGUNAN :GEDUNG EXPO
JUMLAH LANTAI : 26 LANTAI
AIR HUJAN YANG MENGENAI
BANGUNAN THE EDITT TOWER DI
RAISCLE DAN DI MANFAAT KAN
SEBAGAI SUMBER AIR
AIR HUJAN
YANG
JATUH DI
ALIRKAN
MELALUI
PIPA-PIPA
YANG
LANGSUNG
MENGARAH
KE
RESERVOIR
BANWAH
RESERVOIR BAWAH
STUDY BANDING TEMA SEJENIS
THE EDITT
TOWER
Di print
STUDY BANDING TEMA SEJENIS
LOKASI : SUBANG JAYA, MALAYSIA
JUMLAH LANTAI : 15 LANTAI
ARSITEK : KENNETH YEANG DAN T.R. HAMZAH
FUNGSI BANGUNAN : IBM BUILDING
MENARA
MESINIAGA
DIRANCANG
DENGAN
PENDEKATAN
ARSITEKTUR HIJAU
YANG MAMPU
MENJADIKAN
BANGUNAN YANG
EFISIEN DAN
MURAH
DIBANDINGKAN
DENGAN
BANGUNAN YANG
LAINNYA.
GEDUNG INI TERBAGI MENJADI
TIGA BAGIAN STRUKTUR UTAMA :
1. PERTAMA, BAGIAN KAKI DENGAN UNSUR PANGGUNG YANG HIJAU
2. KEDUA, BAGIAN BADAN DENGAN BALKON – BALKON TAMAN BERJENJANG BERBENTUK
SPIRAL DAN SELUBUNG KISI – KISI YANG MEMBERIKAN BAYANGAN PADA RUANG KANTOR.
3. KETIGA, BAGIAN KEPALA YANG BERISI FASILITAS REKREASI YAITU KOLAM RENANG DAN
SUNROOF.
ARSITEK KENNETH YEANG MERANCANG INTI BANGUNAN,
LIFT, TANGGA, TOILET, MEKANIKAL ELEKTRIKAL DAN
PLUMBING PADA SISI YANG PALING BANYAK MENERIMA
SINAR MATAHARI YAITU DI BAGIAN TIMUR GEDUNG.
YEANG MENDESAIN TAMAN – TAMAN YANG MEMBELIT
BANGUNAN BAK SPIRAL. TAMAN ITU MEMBERIKAN EFEK
BAYANGAN DAN AMAT KONTRAS DENGAN PERMUKAAN
DINDING BANGUNAN YANG TERRBUAT DARI ALUMINIUM
DAN BAJA.
ASPEK YANG DRAMATIS DARI RESPON
BANGUNAN TERHADAP IKLIM TROPIS ADALAH
TERAS – TERAS BERTINGKAT – TINGKAT YANG
MELINGKAR SECARA SPIRAL, INI DIRANCANG
SESUAI DENGAN RESPON KEBUTUHAN AKAN
CAHAYA MATAHARI YANG BERBEDA PADA
SETIAP PENJURU MATA ANGIN. TANAMAN
YANG DIPILIH ADALAH DARI JENIS SEMAK YANG
TAHAN PANAS, MEMERLUKAN SEDIKIT AIR,
NAMUN BANYAK MENYERAP CO2.
MESINIAGA TOWER
Di print
DESKRIPSI SITE
LOKASI & POTENSI
Alamat : Jl.Tengku Imum Lung Bata, Banda Aceh(Grand Nanggroe)
Luas lahan : ± 4093 m2
KDB : 50%
KLB : 2
Topografi : Keadaan kontur rata
Kelengkapan fasilitas: Tersedia jaringan listrik, PDAM, komunikasi, dan drainase
Lebar jalan : Utara site 58,12 m
Barat site 68,25 m
Timur site 60,87 m
Selatan site 68,16 m
GEDUNG KANTOR
WILAYAH DJBC
ACEH
KANTOR BPD
GAPENSI ACEH
JALAN UTAMA
B. ACEH – MEDAN
JALAN KECIL JALAN YANG TERDAPAT DI SAMPING
HOTEL AGAR DAPAT MEMPERMUDAH PENGECEKAN.
GEDUNG DEALER
MITSUBISHI MOTORS
U
BATASAN
UTARA
Utara site berbatasan dengan jalan dan
lahan kosong
TIMUR
Timur site berbatasan dengan Komplek
Perumahan PT.PLN (Persero) Aceh
UTARA
Utara site berbatasan dengan Kantor
Wilayah DJBC Aceh
SELATAN
Selatan site berbatasan dengan Gedung
Dealers Mitsubishi Motors
BARAT
Barat site berbatasan dengan Lahan /
tanah kosong
DESKRIPSI SITE
PERATURAN PEMERINTAH
kriteria & building code
pemilihan site
Garis Sempadan Bangunan (GSB)
Koefisien Lantai Bangunan (KLB)
Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
Luas lahan :± 4093m2
KDB : 50%
KLB : 2
GSB :Jalan
Arteri Primer 12 m
DESKRIPSI SITE
RTRW B.ACEH 2009-2029
dari uraian di atas, ddapati bahwa :
01. Lokasi perencanaan berada di pusat kota dengan land use sebagai kawasan perkantoran.
02. Luas Lahan sebesar 4093 m2 , didapati KDB sebesar 50% = 2046,5 m2 ; KLB sebesar 2= 8 Maks lantai
03. GSB Jalan arteri primer = min. 12m ; GSB Jalan Kolektor = min. 6m ; GSB Jalan Lingkungan = 4m.
untuk bangunan yang berada di pinggir kota gsb minimum yang disarankan adalah 2m.
DESKRIPSI SITE
Penataan Ruang
Terbuka dan Jenis
Vegetasi
Biasanya ditempatkan pada jalur
tanaman dengan lebar minimal 1,5
meter, percabangan minimal 2
meter di atas tanah, ketinggian
mencapai 5 m, bentuk percabangan
pohon tidak merunduk, bermassa
dan padat, dan bisa ditanam
berbaris ataupun menyebar.
Merupakan jenis
tanaman tinggi, perdu
ataupun semak.
tanaman bermassa daun
padat, ditanam berbaris
dan membentuk massa
dengan jarak tanam
rapat.
pembatas pandanganTanaman peneduh
Biasanya terdiri dari pohon, perdu atau semak,
memiliki ketahanan yang tinggi terhadap
polusi udara, jarak tanam rapat, dan bermassa
daun padat.
Contohnya :
Angsana ,
Akkasia daun besar
Bougenvil
The – tehan pangkas
Penyerap polusi udara
merupakan tanaman perdu atau semak yang ditanam rapat
dan bermassa daun padat.
Contohnya :
- Bougenvil
Penahan silau lampu
Biasanya merupakan tanaman perdu
atau pohon dengan ketinggian lebih dari
2 meter. Ditanam secara massal dan
bagi pemilihan perdu ialah perdu atau semak dengan warna kuning
agar tampak ketika malam hari. Contoh pohonnya : Cemara,
Mahoni, kembang merak. Contoh perdunya : Akalipa hijau kuning,
Tanaman pengarah
merupakan tanaman
dengan tinggi > 3
meter, terutama yang
bertajuk conical
ataupun columnar,
membentuk massa,
dan pada bagin
tertentu terbuka untuk
akses pandangan
Pembentuk Pandangan
KONSEP RUANG LUAR
Konsep Tata Hijau
dan Kebisingan
KONSEP RUANG LUAR
Fakta &
SOFT ELEMENT
( RUMPUT)
RUMPUT GAJAH MINI,
berfungsi sebagai penutup tanah
yang akan dijadikan area hijau.
dengan adanya rumput, ia dapat
menyerap sinar matahari dan men-
jadi resapan saat hujan turun.
Rumput ini akan digunakan pada green roof dan beberapa taman. sama seperti
rumput gajah mini ia dapat menyerap sinar matahari.
RUMPUT
GAJAH MINI
RUMPUT
JEPANG
teh - tehan ini cocok dijadikan tanaman
pagar dengan mengkreasikan berbagai
macam warna yang ada pada spesies
teh-tehan maka pagar rumah anda akan
terlihat lebih indah di pandang
TEH-
TEHAN
Bougenvil merupakan salah
satu tanaman yang dapat
menyaring polusi udara dan
menghalau silau lampu
kendaraan. Tanaman ini cocok
di letakkan di depan bangunan
yang berdekatan dengan bahu
jalan.
BOUGENVIL palem raja atau royal palm sering
digunakan pada penghias jalanan. palem
ini dapat hidup didaerah gersang
maupun subur. bentuknya yang
menawan layaknya mahkota raja
membuat daya tarik tersendiri bagi
palem ini. pohon ini menonjol sebagai
unsur garis.
PALEM RAJA
Pohon Glogok atau juga di sebut pohon
glodokan tiang mempunyai istilah
latin Polyalthea longifolia pendula adalah
jenis tanaman yang banyak di tanam di
pinggir jalan atau dalam taman – taman
rumah. Tinggi1,5-3m. Diameter 4 cm.
GLODOKAN
Cananga odorata fa. macrophylla tumbuh dengan cepat hingga lebih dari
5 meter per tahun dan mampu mencapai tinggi rata-rata 12 meter. Batang
pohon kenanga lurus, dengan kayu keras dan cocok untuk bahan peredam
suara (akustik). Kenanga adalah flora identitas Aceh & Provinsi Sumatera
Utara. Di Aceh Bunga Kenanga dikenal dengan nama Bungöng Seulanga.
SEULANGA
Penggunaan Grass block
lebih diutamakan
ketimbang menggunakan
oaving block. Grass block
dapat menyerap radiasi
sinar matahri langsung
berbeda dengan paving
block yang memantulkan
sinar matahari langsung.
HARD ELEMENT
GRASS
BLOCK
KONSEP RUANG LUAR
Penataan Sirkulasi
Manusia dan Kendaraan
KONSEP RUANG LUAR
Penempatan fasilitas parkir di dalam bangunan, baik pada sebagian bangunan utama, pada besmen, maupun pada
bangunan khusus parkir, ditetapkan sebagai berikut:
1. Tinggi minimum ruang bebas struktur (head room) untuk ruang parkir adalah 2,25 m.
2. Setiap lantai parkir harus memiliki sarana untuk sirkulasi horisontal dan atau sirkulasi vertikal untuk orang dengan
ketentuan bahwa tangga spiral dilarang digunakan.
3. Lantai untuk ruang parkir yang luasnya mencapai 500 m2 atau lebih harus dilengkapi ramp naik dan turun masing-
masing dua unit.
4. Bangunan parkir yang menggunakan ramp spiral, diperkenankan maksimal 5 lantai.
5. Lebar ramp lurus satu arah minimum 3,00 m dan untuk dua arah harus terdapat pemisah minimum selebar 0,50
m sehingga lebar minimum berjumlah 6,5 m.
Ketentuan ramp pada bangunan parkir adalah sebagai berikut:
- Kemiringan ramp lurus bagi jalan kendaraan pada bangunan parkir maksimal 1 berbanding 7.
- Apabila lantai parkir mempunyai sudut kemiringan, maka sudut kemiringan tersebut maksimal 1 berbanding 20.
- Pada ramp lurus jalan satu arah, lebar minimal 3 m dengan ruang bebas struktur di kanan kiri minimal 60 cm.
- Pada ramp melingkar jalan satu arah, lebar jalan minimal 3,6 m dan untuk jalan dua arah lebar jalan minimal 7
m dengan pembatasan jalan lebar 50 cm, tinggi minimal 10 cm.
- Jari-jari tengah ramp melingkar minimal 9 m dihitung dari as jalan terdekat.
- Setiap jalan pada ramp melingkar harus mempunyai ruang bebas 60 cm terhadap struktur bangunan.
Ketentuan tentang parkir besmen adalah sebagai berikut:
- Perencanaan luas bangunan besmen dan atau substruktur harus sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi
batasan KTB dan KDH yang ditetapkan.
- Bangunan parkir di besmen wajib memenuhi ketentuan jarak bebas sebagaimana diatur dalam peraturan daerah
ini.
- Fasilitas yang harus disediakan pada parkir besmen: Ruang tunggu supir, toilet, mushola, kantin dan ruang lainya
sesuai kebutuhan.
Tergantung kepada lebar jalan di depan bangunan, maka terdapat pula
aturan tentang luas lahan parkir yang dapat digunakan, hal ini berkaitan
dengan luas lahan antara Garis Sempadan Jalan (GSJ) [1] dan Garis
Sempadan Bangunan (GSB) [2] yang boleh digunakan untuk lahan parkir.
- Untuk lebar jalan <30m, luas maksimum lahan parkir dapat
menggunakan 100% dari GSB
- Untuk lebar jalan antara 30-50m, luas maksimum lahan parkir
dapat digunakan 50% dari GSB
- Untuk lebar jalan lebih dari 50m, maka GSB harus dipakai
sebagai ruang terbuka hijau dan tidak boleh digunakan sebagai lahan
parkir
Luas lantai untuk parkir tidak dihitung masuk dalam Koefisien Lantai
Bangunan (KLB) [3] dan maksimal adalah 50% KLB, hal ini berkaitan
dengan luas maksimal lahan parkir dibandingkan dengan luas lantai
bangunan keseluruhan. Maksimum luas lahan parkir adalah 150% dari
luas bangunan keseluruhan.
Standar Jumlah Parkir
Untuk berbagai jenis gedung terdapat standar parkir yang ditentukan
dari jumlah dan kebutuhan pengguna bangunan tersebut. Antara lain:
Hotel
Bintang 4-5 disediakan parkir 1 mobil untuk tiap 5 unit kamar
Bintang 2-3 disediakan parkir 1 mobil untuk tiap 7 unit kamar
Bintang 1 kebawah disediakan parkir 1 mobil untuk tiap 10 unit kamar
Aturan GSB dan KLB untuk Parkir
Penataan Parkir
roda 2 dan 4
KONSEP RUANG LUAR
Penataan Parkir
roda 2 dan 4
KONSEP RUANG LUAR
KONSEP RUANG LUAR
MAKRO ENTRANCE
EXIT
SIDE ENTRANCE
HIRARKI
RUANG
Di print
Analisa Lingkungan
fakta
tanggapan
KONSEP RUANG LUAR
KONSEP RUANG LUAR
Analisa Matahari &
Angin
fakta
tanggapan
KONSEP RUANG DALAM
1. Pengunjung hotel
Berdasarkan kepentingannya, pengunjung hotel ini dibagi kedalam 2 kategori yaitu:
Pengunjung yang menginap, yaitu orang yang menggunakan fasilitas akomodasi
hotel sebagai tempat untuk menginap dan beristirahat. Adapun kegiatan-kegiatan
tamu dalam kategori ini adalah:
 Beristirahat
 Mengadakan pertemuan bisnis baik perorangan ataupun berkelompok
 Mengikuti seminar baik di dalam atau di luar hotel
 Melakukan kegiatan rutin individu, rekreasi ataupun menikmati fasilitas yang
disediakan oleh hotel, hal ini terutama berlaku bagi tamu wisatawan berekreasi
Pengunjung yang tidak menginap, yaitu orang yang menggunakan fasilitas-fasilitas
yang bersifat umum yang disediakan oleh hotel.Tujuan mereka berkunjung ke hotel
bisa untuk kegiatan yang bersifat privat dengan tamu yang menginap di hotel,
mengikuti kegiatan-kegiatan yang bersifat publik yang sedang berlangsung di dalam
hotel, ataupun menggunakan fasilitas-fasilitas yang bersifat rekreatif yang
disediakan oleh hotel.
2. Pengelola hotel
Berdasarkan wewenang dan tanggung jawabnya, kelompok pengelola hotel ini
dibagi ke dalam 2 kategori utama yaitu:
a. Kelompok eksekutif, yaitu pengatur roda dan pengendali operasional hotel, atau
kelompok yang mengatur dan memimpin pelaksanaan operasional hotel.
ANALISA
FUNGSIONAL
01. Analisa Pemakai
4. Marketing department (bagian pemasaran), yaitu bagian yang bertugas melaksanakan
pemasaran produk hotel, yaitu berupa promosi-promosi fasilitas hotel
5. Accounting department (bagian keuangan) yaitu bagian yang bertugas mengelola
keuangan, baik penerimaan maupun pengeluaran hotel
6. Engineering & maintenance department (bagian teknik dan pemeliharaan) yaitu
bagian yang bertugas melaksanakan perencanaan, pemasangan dan pemeliharaan gedung.
7. Security department (bagian keamanan) yaitu bagian yang bertugas menjaga dan
memelihara keamanan serta ketertiban di dalam dan di lingkungan hotel
8. Laundry department (bagian binatu) yaitu bagian yang bertugas menyediakan linen
(handuk, sprei, selimut, bantal) bersih untuk setiap kamar.
9. Personel department (bagian personalia) yaitu bagian yang bertugas untuk mengurus
pemilihan dan pengadaan tenaga kerja hotel.
b. Kelompok pelaksana, yaitu bagian yang melaksanakan kegiatan-kegiatan yang
terdapat dalam pelayanan hotel. Bagian ini terbagi atas beberapa kelompok lagi,
yaitu:
1. Front office department (bagian kantor depan), yaitu bagian terdepan
dari suatu hotel yang bertugas memberikan informasi, menerima pesanan,
menerima dan mengakomodasi tamu termasuk menerima pembayaran dari
tamu.
2. Housekeeping department (bagian tata graha) yaitu bagian yang
memelihara kebersihan dan kelengkapan fasilitas-fasilitas kamar tamu dan
tempat-tempat pelayanan umum lainnya yang terdapat dalam hotel
3. Food and beverage (bagian makanan dan minuman), yaitu bagian yang
bertugas menyediakan dan menyajikan makanan dan minuman
1. Pengunjung hotel
Pengunjung hotel yang tidak menginap
02. Skema Organisasi Ruang
berdasarkan Pelaku
Pengunjung hotel yang menginap
2. Pengelola hotel
a. Kelompok eksekutif
b. Kelompok pelaksana
i. Front office department
ii. Housekeeping department
iii. Food and beverage department
iv. Marketing department
v. Accounting department
vi. Engineering and maintenance department
vii. Security department
viii. Laundry department
ix. Personel department
KONSEP RUANG DALAM03. Analisa
Kebutuhan
FASILITAS
KEGIATAN
PENGGUNA KEGIATAN
KEBUTUHAN
RUANG
SIFAT
RUANG
SERBAGUNA
TAMU HOTEL
- MENGHADIRI
ACARA
- SANITASI
- BALLROOM
- RUANG
PERSIAPAN
- GUDANG
- TOILET
SEMI PUBLIK
KARYAWAN
- MENGURUS
KEPERLUAN ACARA
- SANITASI
AREA
REKREASI
TAMU HOTEL
- BERSANTAI
- MELAKUKAN
KEGIATAN
REKREASI
- MAKAN/MINUM
- SANITASI
- KOLAM
RENANG
- R.
GANTI/LOK
ER
- FOOD
COURT
- MINI SHOP
- LAPANGAN
TENNIS
- SPA &
SALON
- AREA
TAMAN
BERMAIN
- TOILET
SEMI PUBLIK
KARYAWAN
- MENGELOLA DAN
MEMBERSIHKAN
- SANITASI
FOOD &
BEVERAGES
PREPARATION
AND SERVICE
KARYAWAN
- PERSIAPAN DAN
PENGOLAHAN
DASAR MAKANAN
DAN MINUMAN
- MEMASAK DAN
MENYAJIKAN
MAKANAN DAN
MINUMAN
- DAPUR
UTAMA
- DAPUR
KHUSUS
- R. SAJI
- R. SERVICE
PRIVAT
AREA PARKIR
TAMU HOTEL
- MEMARKIRKAN
KENDARAAN
- AREA PARKIR
RODA 4
- AREA PARKIR
RODA 2
- AREA PARKIR
BUS
PUBLIK
KARYAWAN
Di print
FASILITAS
KEGIATAN
PENGGUNA KEGIATAN
KEBUTUHAN
RUANG
SIFAT
KAMAR
HOTEL
TAMU HOTEL
- BERISTIRAHAT
- SANITASI
- MAKAN/
MINUM
- KAMAR HOTEL
- KM/WC
- R. SANTAI
PRIVAT
LOBBY TAMU HOTEL
- MASUK/KELUA
R HOTEL
- CHECK IN/OUT
- MENUNGGU/
MENERIMA
TAMU
- MENCARI
INFORMASI
- SANITASI
- ENTRANCE
HALL
- RECEPTIONIST
- AREA DUDUK
- PUSAT
INFORMASI
- TOILET
PUBLIK
FOOD &
BEVERAGES
OUTLETS
KARYAWAN
- MEMBERIKAN
PELAYANAN
- MENGELOLA
DAN
MEMBERSIHKAN
- SANITASI
- RESTAURANT
- COFFEE SHOP
- LOUNGE &
BAR
- TOILET
PUBLIK
LOBBY
PENGELOLA/
KARYAWAN
- MELAYANI
TAMU CHECK
IN/OUT
- MEMBERI
INFORMASI
- MENGANTAR/
MENGAMBIL
KOPER
- MEMANGGIL
TAKSI
- SANITASI
- RECEPTIONIST
- PUSAT
INFORMASI
- BELLMAN
COUNTER
- TOILET
PUBLIK
FOOD &
BEVERAGES
OUTLETS
TAMU HOTEL
- MAKAN/MINU
M
- MENGAKSES
INTERNET
- HANGOUT/NG
OBROL
- MENDENGARK
AN MUSIK
- RESTAURANT
- COFFEE SHOP
- LOUNGE &
BAR
- TOILET
PUBLIK
KANTOR
EKSEKUTIF
PENGELOLA/
KARYAWAN
- MENGELOLA
DAN MENGATUR
SETIAP
DEPARTEMEN DI
DALAM HOTEL
- MENYIMPAN
ARSIP
- R. GENERAL
MANAGER
- R. ASISTEN
GENERAL
MANAGER
PRIVAT
HRD/PERSON
AL
DEPARTEMEN
KARYAWAN
- MENERIMA DAN
MENYELEKSI
CALON
KARYAWAN
- MENENTUKAN
POSISI TIAP
CALON
KARYAWAN
- MENGABSENSI
DAN
MENGHITUNG
GAJI TIAP
KARYAWAN
- R. KARYAWAN
PRIVAT
FASILITAS
KEGIATAN
PENGGUNA KEGIATAN
KEBUTUHAN
RUANG
SIFAT
FRONT OFFICE KARYAWAN
- MENERIMA
RESERVASI
KAMAR HOTEL
- MEMBUAT
REKENING
PERHITUNGAN
BIAYA TAMU
- MEMBUAT
LAPORAN
ADMINISTRASI
PENJUALAN
KAMAR
- R. MANAGER
FRONT OFFICE
- R. KARYAWAN
PRIVAT
UNIFORM SERVICE KARYAWAN
- MENYEDIAKAN
SERAGAM
KARYAWAN
- R. GANTI/
LOKER
KARYAWAN
PRIVAT
SECURITY
DEPARTMENT
KARYAWAN
- MEMBUAT
PERENCANAAN
PENGAMANAN
DAN
PENGAWASAN
TERHADAP
KEAMANAN
HOTEL
- R. SECURITY
- R. MONITOR
CCTV
- R. GENSET
- R. AHU
- R. POMPA AIR
- R. SHAFT
PRIVAT
HOUSEKEEPIN
G DAN
LAUNDRY
KARYAWAN
- MERENCANAKA
N, MERAWAT
DAN
MEMBERSIHKAN
SELURUH
RUANGAN
DALAM HOTEL
- MENCUCI,
MENGERINGKAN
DAN
MENYETRIKA
PAKAIAN
- GUDANG
PENYIMPANAN
- GUDANG ALAT
HOUSEKEEPING
- R. CUCI
- R. PENGERING
DAN SETRIKA
PRIVAT
BIDANG
PEMASARAN DAN
KEUANGAN
KARYAWAN
- MELAKUKAN
PERENCANAAN
PROMOSI
HOTEL
- MENGELOLA
KEUANGAN
HOTEL
- R.
MANAGER
MARKETING
- R.
MANAGER
- R.
KARYAWAN
PRIVAT
BIDANG MAKANAN
DAN MINUMAN
KARYAWAN
- MENGOLAH,
MEMPRODUKSI
DAN
MENYAJIKAN
MAKANAN DAN
MINUMAN
- R.
MANAGER
FOOD &
BEVERAGES
- R.
KARYAWAN
PRIVAT
PURCHASING &
STORE
KARYAWAN
- MEMBUAT
PERENCANAAN
PEMBELIAN
BARANG –
BARANG
- MENERIMA
BARANG,
MENYIMPAN
DAN MERAWAT
- GUDANG
BARANG
PRIVAT
04. Besaran
Ruang
1. KAMAR TAMU
KONSEP RUANG DALAM
Kelompok
Ruang
Jml Kebutuhan
Ruang
Kapasita
s
Standard Dimensi Luas
Ruang (org) Unit Sumber (m) (m2)
Kamar
tamu
108 Standart room
sigle king bed
1 28 m2 E 4x7 3024
108 Standart room
double queen
bed
2 28m2 E 4x7 3024
58 Suite room 2 56m2 E 8x7 3248
Service area 0.7 x total
kmr
A 156
Koridor , lift
tangga
20% x ttl
kmr
1892
Total 11.512
Kelompok
Ruang
Jml Kebutuhan Kapasitas Standard Dimens
i
Luas
Ruang Ruang (org) Unit Sumber (m) (m2)
Lobby 1 Lobby utama 30 1,8 x ttl
kmr
B 478
1 Lounge 20 0.9 x ttl
kmr
A 239
5 Retail shop 5 0.9 x ttl
kmr
A 1197
2 Toilet 2 0.3 x ttl
kmr
A 159
1 Telopon 4 A 15
Sirkulasi / hall 0.93 x ttl
kmr
247
Total 2.335
2. LOBBY
Kelomp
ok
Ruang
Jml Kebutuhan Kapas
itas
Stand
ard
Dimen
si
Luas
Ruang Ruang (org) Unit Sumb
er
(m) (m2)
Food and
beverage
1 Coffe shop 50 1.3 x ttl
kmr
E 6 x 10.8 65
2 Restaurant 100 1.5 x ttl
kmr
E 10 x 15 300
Sirkulasi /
hall
20 % 86
Total 451
3. FOOD AND BEVERANGE
Kelompok
Ruang
Jml Kebutuhan
Ruang
Kapasitas Standard Dimensi Luas
Ruang (org) Unit Sumber (m) (m2)
Konvensi 1 Pre function room 400 1,5 x jml org 20 x 30 600
2 Ball room 400 1,5 x jml org A @20 x 30 1200
1 Function room 200 1,5 x jml org A 15 x 20 300
1 Audiotorium 400 1,5 x jml org A 20 x 30 600
Konsensi 4 Meeting room 20 1,5 x jml org A @5 x 9 180
2 Press room 30 1,5 x jml org A 5 x 9 90
1 Photocopy + fax 5 5 x 5 25
1 Rg. Internet 15 6 x 8 48
Sirkulasi 20 % 530
Total 3.553
4. KONVENSI DAN KONSENSI
Kelompok Ruang Jml Kebutuhan Ruang Kapasitas Standard Dimensi Luas
Ruang (org) Unit Sumber (m) (m2)
Rekreasi 1 Kolam renang 30 Min. 6 x 12m + 3m deck A 18 x 9 324
1 Rg. Ganti + toilet pria 10 1,2 x jml org + 40 % sirkulasi A 6 x 6 36
1 Rg. Ganti + toilet wanita 10 1,2 x jml org + 40 % sirkulasi A 6 x 6 36
1 Whirl pool 5 1,9 x jml org A 3 x 5 15
1 Fitnes 15 225 A 12,5 x 20 250
1 Locker + toilet wanita 5 1,9 x jml org + 40 % sirkulasi A 3 x 5 15
1 Locker + toilet pria 5 1,9 x jml org + 40 % sirkulasi A 3 x 5 15
1 Spa / Sauna 15 1,9 x jml org A 12,5 X 20 250
1 Locker + toilet wanita 5 1,9 x jml org + 40 % sirkulasi A 3 x 5 15
1 Locker + toilet pria 5 1,9 x jml org + 40 % sirkulasi A 3 x 5 15
1 Kantor 6 1.4 x jml org C 3 x 4 12
1 Gudang 4 0,09 x ttl kmr c 4 x 6 24
Sirkulasi 20 % 138
Total 1.145
5. Rekreasi
Kelompok Ruang Jml Kebutuhan Ruang Kapasitas Standard Dimensi Luas
Ruang (org) Unit Sumber (m) (m2)
Administrasi 1 Front desk 5 0.5 x ttl kmr A 13 x 10 133
( front office) 1 Manager front office 1 3 x 4 12
1 Administrasi front office 10 0.5 x ttl kmr A 13 x 10 133
1 Reservation manager 1 3 x 4 12
1 PABX operator 3 4 x 5 20
1 Save deposit boxes 2 4 x 5 20
1 General manager 1 3 x 4 12
1 Sekretaris 1 3 x 4 12
1 Food and beverage
manager
1 3 x 4 12
1 Rg. Rapat 15 1.5 x jml org C 5 x 5 25
1 Rg. Fotocopy 5 0.7 x jml org C 5 x 6 30
1 Accounting 3 4 x 5 20
1 Manager keuangan 1 3 x4 12
Sirkulasi 20 % 75
Total 528
6. ADMINISTRASI ( FRONT OFFICE )
Kelompok Ruang Jml Kebutuhan Ruang Kapasitas Standard Dimensi Luas
Ruang (org) Unit Sumber (m) (m2)
Food and service 1 Main kitchen 30 60 % restoran +
coffe shop
A 15 x 15 225
1 Rg. Chef 5 5 x 5 25
1 Gudang makanan kering 5 6 x 9 54
1 Gudang makanan basah 5 6 x 9 54
1 Rg. Pendingin makanan 5 4 x 9,5 38
1 Rg. Pedingin minuman 5 3 x 5 15
1 Penyimpanan peralatan 5 3 x 5 15
1 Penyimpanan bahan bakar 5 3 x 5 15
1 Rg. Cuci 4 5 x 5 25
Sirkulasi 20 % 110
Total 576
7. FOOD AND SERVICE
Kelompok
Ruang
Jml ruang Kebutuhan Ruang Kapasitas Standard Dimensi Luas
(org) Unit Sumber (m) (m2)
Penerimaan + 1 Loading deck 5 20 % B 6 x 13.5 82
Gudang 1 Receiving area 10 D 6 x 10 60
1 Kantor penerimaan 5 4 x 5 20
1 Penyimpanan sampah 4 D 6 x 10 60
Sirkulasi 20 % 64
Total 286
8. PENERIMAAN DAN GUDANG
Kelompok Ruang Jml Kebutuhan Ruang Kapasitas Standard Dimensi Luas
Ruang (org) Unit Sumber (m) (m2)
Karyawan 1 Time keeper & keamana n 2 0.05 x ttl kmr A 3.5 x 4 14
1 Personel 5 0.23 x ttl kmr A 6 x 10 60
1 Locker + toilet pria 0.19 x ttl kmr A 5 x 10 50
1 Locker + toilet wanita 0.19 x ttl kmr A 5 x 10 50
1 Rg. Makan karyawan 0.19 x ttl kmr A 5 x 10 50
1 Musholla 0.19 x ttl kmr A 5 x 10 50
1 P3K 2 4 x 5 20
Sirkulasi 20 % 86
Total 380
9. KARYAWAN
Kelompok
Ruang
Jml ruang Kebutuhan ruang Kapasitas(
org)
Standard Dimensi Luas
Unit Sumber (m) (m2)
Area parkir 1 Parkir pengunjung 50
50
2
15 m2 / mobil
2 m2 / motor
55m2 / bus
D 960
1 Parkir pengelola 15
30
15m2 / mobil
2m2 / motor
D 249
Total 1.209
10. AREA PARKIR
Kelompok Ruang Jml Kebutuhan Ruang Kapasitas Standard Dimensi Luas
Ruang (org) Unit Sumber (m) (m2)
Laundry & house
keeper
1 Administrasi laundry 4 5 x 5 25
1 Laundry 15 0.9 x ttl kmr A 239
1 Gudang kimia 5 4 x 5 20
1 Rg. Linen bersih 4 0.7 x ttl kmr D 186
1 Rg. Linen kotor 4 0.7 x ttl kmr D 186
1 Rg. Seragam 4 0.4 x ttl kmr D 106
1 Rg. Lost and found 2 0.4 x ttl kmr D 106
1 Rg. Jahit 5 6 x 10 60
Sirkulasi 20 % 185
Total 1.113
11. LAUNDRY AND HOUSE KEEPER
Kelompok Ruang Jml Kebutuhan Ruang Kapasitas Standard Dimensi Luas
Ruang (org) Unit Sumber (m) (m2)
Mekanikal & 1 Manager ME 1 3 x 4 12
Elektrikal 1 Administrasi ME 3 10 x 5 50
1 Rg. generator 2 6 x 6 36
1 Rg. Panel 2 D 6 x 4 24
1 Gudang bahan bakar 1 6 x 10 60
1 Chiller 2 D 10 x 10 100
1 AHU 2 D 8 x 12 96
1 Rg. Pompa kolam renang 2 12 x 20 240
Ground reservoir 2 D 6 x 10 60
Top reservoir 2 D 6 x 10 60
Sirkulasi 20 % 92
Total 830
12. MEKANIKAL & ELEKTRIKAL
RUANG LUAS (m2)
KAMAR TAMU 11.512
LOBBY 2.335
FOOD AND BEVERAGE 516
KONVENSI DAN KONSENSI 3.553
REKREASI 1.145
ADMINISTRASI (FRONT OFFICE) 528
FOOD AND SERVICE 576
PENERIMAAN + GUDANG 286
KARYAWAN 380
AREA PARKIR 1.355
LAUNDRY DAN HOUSE KEEPER 1.113
MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL 1.355
LUAS KESELURUHAN BANGUNAN 23.961
KETERANGAN SUMBER:
A = HOTEL PLANNUNG AND DESIGN
B = TIME SAVER STANDARD
C = PRINCIPLE HOTEL DESIGN
D = DATA ARCHITECTURE
E = DIRJEN PARIWISATA
TOTAL BESARAN RUANG
PERHITUNGAN LUASAN BANGUNAN
BERDASARKAN DATA TAPAK
LUAS TAPAK : ± 4.093 m2
KOEFISIEN DASAR BANGUNAN : 70 %
70 % x 4.093 = 2.8651 m2 (LUAS LANTAI DASAR/PARKIRAN)
KOEFISIEN LUAS BANGUNAN : 3,5
3,5 x 4.093 = 14.3255 m2
KETINGGIAN BANGUNAN :
14.3255 : 2.8651 = 5 lantai (MAKSIMAL 6 LANTAI)
TOTAL LUAS KESELURUHAN BANGUNAN = 23.961
KONSEP RUANG DALAM
Meeting
Room
Mini Bar
Ruang Pelayanan
Kamar Mandi
KONSEP RUANG DALAM
Conference
Room
Lobby
Di print
KONSEP RUANG DALAMZONING;
A
B
B
A
privat
publik
Semi
publik
Kamar hotel, Kantor eksekutif, Hrd, Front office, Security
department, Housekeeping dan laundry, Purchasing dan
store
Area parkir, Lobby, food & beverages outlets
Area rekreasi , Ruang serbaguna
HORIZONTAL
VERTICAL
restoran
fitnes
Food court
Mini shop
Spa / Salon
Rg. Serbaguna
A-A
Makin ke atas
makin privat
Rg. Serbaguna
Lobby
Rg. Serbaguna
Rg. Serbaguna
Penggunaan Material
dalam bangunan
material : dinding
pelapis dinding
Pelapis dinding baik bagian luar (eksterior) ataupun bagian dalam (Interior) akan menggunakan cat.
Cat memiliki banyak variasi warna dan harga. Mudah didapat pula. Untuk pilihan warna dapat
disesuaikan sesuai keinginan dan kebutuhan.
Selain cat, pelapis dinding lainnya yang akan digunakan adalah wallpaper. Wallpaper digunakan
disisiisi dinding tertentu yang dikira sesuai dan perlu. selain praktis, wallpaper juga lebih banyak
pilihan warna dan corak ketimbang cat yang biasa digunakan.
CAT DINDING KERAMIK WALLPAPER
DINDING
Pada lantai bangunan pilihan material bisa beragam. seperti : penggunaan keramik,
marmer, granit, teraso, parket ataupun vinyl.
Pada bangunan bali kota ini material yang dipilih adalah penggunaan lantai keramik dan
parket.
lantai keramik, memiliki ciri-ciri permukaan halus, warna dan motif yang beragam.
Perawatannya mudah, tidak mudah tergores,
Lantai
KONSEP RUANG DALAM
Pada perancangan hotel ini, jenis pencahayaan yang akan digunakan adalah pencahyaan
alami dan buatan. pencahayaan alami berasal dari matahari dan pencahayaan buatan
berasal dari lampu.
Pencahayaan alami didapatkan dari bukaan seperti jendela pada sisi bangunan maupun
skylight pada ruang yang memungkinkan.
Untuk pencahayaan buatan, sebenarnya akan lebih banyak digunakan. Jenis dan tipenya
lebih beragam. Mengingat perancangan ini merupakan perancangan perhotelan yang
membutuhkan cahaya buatan dan alami lebih baik untuk ruang-ruang tertentu dan untuk
cahaya dekorasi.
pencahayaan
Penggunaan dinding bata yang dilapisa beton dan bukaan
dengan material kaca merupakan pilihan material yang sesuai
dengan lingkungan sekitar dan ketersediaan material tersebut.
Terdapat beberapa tipe
pencahayaan yaitu :
 Pencahayaan umum / general
lighting
Terdapat pada setiap ruang sebagai
penerang buatan utama.
 Pencahyaan setempat / task
lighting
Terdapat pada titik – titik yang
membutuhkan pencahayaan lebih,
seperti pada etalase.
 Pencahayaan dekoratif / accent
lighting
Merupakan jenis lampu tempel /
dinding, lampu meja, atau lampu
KONSEP STRUKTUR01. Struktur
Pondasi PONDASI
BORED PILE
Pondasi bored pile adalah pondasi tiang dalam
berbentuk tabung yang berfungsi meneruskan beban
bangunan kedalam permukaan tanah.Fungsinya sama
dengan pondasi dalam lainya seperti pancang.Bedanya
ada pada cara pengerjaanya.Pengerjaan Bored Pile
dimulai dengan pelubangan tanah dahulu sampai
kedalaman yang diinginkan ,kemudian pemasangan
tulangan besi yang dilanjutkan dengan pengecoran
beton.
RIGID
FRAME
& CORE
Rangka kaku bereaksi terhadap beban
lateral. Terutama melalui lentur balok
dan kolom. perilaku demikian
berakibat ayunan (rift) lateral yang
besar pada bangunan dengan
ketinggian tertentu.
Akan teapi apabila dilengkapi dengan
struktur inti, ketahan lateral
bangunan akan sangat
Berbeda dengan baja konvensional,baja ringan merupakan
baja mutu tinggi yang memiliki sifat ringan dan tipis,namun
memililki fungsi setara baja konvensional.
Rangka atap baja ringan diciptakan untuk memudahkan
perakitan dan konstruksi.Meskipun tipis,baja ringan
memiliki derajat kekuatan tarik 550 Mpa,sementara baja
biasa sekitar 300 Mpa.
02. Struktur Utama Bangunan
ATAP DENGAN PLAT BETON
ROOF GARDEN
03. Struktur Atap
Roof garden atau taman atap adalah sistem atap
dengan tumbuhan diatasnya atau di tempat yang
atap konvensional.
Taman atap biasanya terdiri dari Membran tahan air,
drainase lapisan, dan lapisan tebal tanah (biasanya
12 inci Atau lebih),
GREEN ROOF
Bangunan ini menggunakan sistem struktur Rigid
Frame dengan balok dan kolom rangka baja atau
beton bertulang.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya,
Material yang akan digunakan pada bangunan ini
berupa batu bata sebagai material dinding utama.
didukung oleh material keramik pada area-area
servis dan material dinding partisi pada ruangan-
ruangan kerja.
MATERIAL
KONSEP PERANCANGAN
SIRKULASI
Memiliki pintu dan koridor yang
memadai untuk terpenuhinya fungsi
bangunan.
Jumlah, ukuran dan jenis pintu
dalam suatu ruangan
dipertimbangkan berdasarkan
besaran ruang, fingsi ruang dan
jumlah pengguna ruang.
Arah bukaan daun pintu dalam
suatu
Horizont
al
SIRKULASI
LINEARjalur sirkulasi dalam bangunan nantinya akan menerapkan jalur sirkulasi berpola linier, selain tidak
membingungkan, sistem sirkulasi ini juga lebih memudahkan aksessibilitas dan proses evakuasi bila
terjadi bencana.
Jalur sirkulasi nantinya akan dibagi menjadi 2, yaitu :
SIRKULASI HORIZONTAL, untuk menghubungkan ruangan dalam satu lantai. dengan menggunakan
pola Linear.
Vertical
INTERIOR
Sirkulasi vertikal pada sebuah
bangunan diperlukan apabila
bangunan tersebut memiliki lebih dari
satu lantai. Sirkulasi vertikal ini
digunakan untk menghubungkan antar
lantai bangunan.
Di print
KONSEP PERANCANGAN
TANGGA
Memiiliki dimensi pijakan dan tanjakan yang berukuran seragam. Tinggi masing-masing
pijakan/tanjakan adalah 15-17 cm.
Kemiringan tangga kurang dari 60.
Lebar tangga minimal 120 cm untuk memepermudah evakuasi pasien pada keadaan darurat.
Lift merupakan alat yang bisa memindahkan barang atau penumpang dari tempat yang
rendah ke yang tinggi atau sebaliknya. Adapun jenis mesin lift dibagi menjadi dua yaitu
lift penumpang dan lift barang. Gerak dari mesin lift ini adalah dengan cara menaik
turunkan sangkar pada sebuah lorong lift dimana gerakannya berasal dari putaran
motor listrik.
Konstuksi umum mesin lift berupa sebuah sangkar yang dinaik turunkan oleh mesin
pengangkat yang mana apabila salah satu sangkar naik maka sangkar yang satu lagi
harus
LIFT
INTERIOR
http://dc392.4shared.com/doc/kRUcPhc0/preview.html
http://usahamart.wordpress.com/2012/02/22/membuat-lift/Di print
Air bersih pada perancangan ini berasal dari PDAM dan juga
sumur galian sebagai bantuan pasokan air. Untuk sistem
penyaluran kebangunan digunakan sistem up feed dengan
pasokan air yang ditampung di reservoir bawah untuk
keperluan pada lantai dasar dan juga basement. Sedangkan
untuk lantai dua dan seterusnya menggunakan sistem down
feed dengan pasokan air dari reservoir atas.
Kombinasi dari sumber-sumber air diharapkan dapat
menjaga kontinuitas pasokan air bersih pada segala musim.
Instalasi Air
Bersih
Perencanaan pengelolaan limbah cair berpedoman pada sistem yang optimal, ekonomis dalam pembangunan dan pengoperasian.
Target utamanya adalah menurunkan zat pencemar organik dan angka kuman sehingga sifat air limbah cair memenuhi syarat baku
mutu air limbah. Hal penting lainnya adalah rekayasa tepat yang harus dilakukan pada bangunan dan lingkungan terhadap sistem
pengelolaan limbah cair ini.
Zona instalasi pengolahan limbah cair direncanakan terpisah dan berjarak dari ruang fungsional lain mengingat suhu yang dikeluarkan,
bau dan getaran yang dihasilkan saat pengolahan.
Sistem pembuangan black water atau cairan buangan manusia ialah dengan cara mengalirkan limbah padatnya ke septictank sedangkan
sisa air kotorannya ke pipa/sumur resapan. Untuk grey water atau air bekas yang bersumber dari toilet dan dapur akan dialirkan ke riol
kota yang sebelumnya sudah disaring di bak lemak.
Air kotor dapat dibedakan menjadi :
a. Kotoran cair, berasal dari kamar mandi, dapur, westafel, dan urinoir
b. Kotoran padat, berasal dari wc
c.Air hujan
Sebelum air kotor tersebut dialirkan kesungai/riol kota terlebih dahulu diolah menggunakan sistem sewage Treatment Plant (STP)
sehingga tidak membahayakan lingkungan.
KONSEP PERANCANGAN
UTILITAS
Instalasi Air Koto
Di print
KONSEP PERANCANGANUTILITAS
Instalasi Listrik
Ventilasi mekanis (AC) diperlukan jika
ventilasi alami tidak mungkin dilaksanakan
seperti pada bangunan fasilitas tertentu yang
memerlukan perlindungan dari udara luar
dan pencemaran.
Adapun ruang-ruang yang diperlukan Fasilitas
ini contohnya seperti :
Ruang Kerja staff Kantor
Administrasi
Ruang Kamar tamu
Ruang Konvensi
Ruang konsensi
Ruang Ibadah / mushalla
Fungsi AC adalah :
Sebagai pengatur suhu
Pengaruh kelembaban
Instalasi
Ac
Terdiri dari komponen – komponen :
1. Alat penerima logam tembaga (
logam bulat panjang runcing ) / spit
2. Kawat penyalur tembaga
3. Pentanahan / ground sampai
dengan bagian tanah basah
Sistem Pengaman atau penangkal
Petir telah dimulai sejak BENJAMIN
FRANKLIN pada tahun 1752
menemukan teknik penangkal petir
menggunakan interseptor yang
dihubungkan ke tanah melalui
konduktor berkembang sampai
sistem yang pasif (konvensional)
maupun
System
Penangkal Petir
Di print
KONSEP PERANCANGAN
Penggunaan Instalasi Komunikasi saat ini sangat diperlukan
mengingat kemajuan teknologi yang mengandalakan akses
internet untuk berbagai urusan. Jaringan dari telekomunikasi ini
selain dimanfaatkan untuk mengubungkan komunikasi antar
ruang dan lantai juga menyediakan fasilitas internet dan
hotspot.
MDP TBT DISTRIBUSI
LISTRIK 220 V
BATEREI
Instalasi
Komunikasi
Sistem Tata Suara= DALAM RUANG OPERATOR
Sampah yang berasal dari berbagai fasilitas bangunan dipisahkan berdasarkan sampah basah dan
sampah kering. Lalu kedua sampai ini disatukan pada bak penampungan sampah sementara di area
servis sebelum diangkut oleh truk sampah yang akan membawa sampah tersebut ke TPA ( Tempat
Pembuangan Akhir ).
Sistem Pembuangan
SampahCITY
HALL
UTILITAS
Di print
KONSEP PERANCANGAN
FIRE PROTECTION SYSTEM
Untuk pencegahan kebakaran aktif pada bangunan
mengunakan smoke detector, springkler, fire
estinguisher dan fire hydrant yang ditempatkan
disetiap lantai bangunan.
Untuk pencegahan kebakaran pasif , setiap lantai
pada bangununan
TANGGA DARURAT
Untuk Tangga darurat Letak Maksimum tangga
darurat terhadap ruang terjauh adalah 25 m,
dindingnya harus dapat menahan api selama 2
jam, dan pintu darurat harus dapat menahan
api selama 1,5 jam. Untuk jumlah tangga
darurat di sarankan ada dua buah dengan lebar
minimal 1,20 m.
Detektor adalah sebagai
pengindera kebakaran
dan penyampaian isyarat
sedini mungkin agar
dapat mencegah atau
menanggulangi kebakaran
sehingga tidak
menimbulkan kerugian
yang lebih besar, baik
jiwa. harta benda maupun
lingkungan. Terdapat
berbagao jenis detektor.
Smoke detector
merupakan detektor yang
biasa digunakan pada
bangunan gedung.
Ketentuan pemasangan :
- Detektor tidak bpleh
dipasang
DETECTOR
S = Perencanaan
penempatan
kepala sprinkler
pada pipa cabang.
D = jarak antara
deretan kepala
sprinkler.
Nilai S dan D :
Untuk bahaya
kebakaran ringan,
maksimum4,6 m
SPRINGKLER
Instalasi Pemadam
Kebakaran
Susunan Cabang SPRINGKLER
Sistem sprinkler adalah suatu sistem yang bekerja secara otomatis
dengan memancarkan air bertekanan ke segala arah untuk
memadamkan kebakaran atau setidak-tidaknya mencegah meluasnya
kebakaran.
alarm kebakaran adalah komponen dari
sitem yang memberikan isyarat atau tanda
adanya suatu kebakaran. ada audible alarm
dan visible alarm.
SPRINGKLER;
ALARM;
Di print
Jarak penempatan hydrant halaman
terdapat dua jenis hydrant. Yaitu hydrant
gedung dan hydrant halaman.
penempatan dari hydrant halaman
menurut SNI no. 03-1735-2000 sbb :
- Tiap bgian dari jalur akses mobil
pemadam di lahan bangunan harus
dalam jarak bebas hambatan 50m dari
hydrant kota. Bila hydrant kota yang
memenuhi persyaratan tidak ada maka
harus disediakan hydrant halaman..
- Hydrant halaman (pilar) ditempatkan di
luar bangunan pada lokasi yang aman
dari api ke dalam bangunan dilakukan
melalui katup siamese.
Menemtukan jumlah dan titik hydrant
gedung
FIRE
HYDRANT
Fire
estinguisher,
ditempatkan pada selasar,
hall, lobby, atau pada
bagian lain, dengan luas
layanan 200m2 dan jarak
maksimal sebesar 25m.
FIRE ESTINGUISHER
Penempatan APAR :
- APAR diletakkan pada lokasi yang mudah di
akses
- Kotak/Lemari APAR tidak dikunci, kecuali
ada kemungkinan dicuri/digunakan tanpa ijin.
- APAR tidak terhalang dari pandangan.
- APAR diletakkan digantung pada gantungan
atau disediakan bracket khusus.
- Tidak diijinkan peletakkan APAR dimana
jarak antara bagian terbawah APAR dengan
lantai kurang dari 10.2 cm.
KONSEP PERANCANGAN
Fire hydrant, ditempatkan di dinding dan di luar bangunan, luas layanan
sebesar 200m2 – 500m2 dengan jarak maksimal 30m
FIRE PROTECTION SYSTEM
Di print

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Timeline Sejarah Arsitektur
Timeline Sejarah ArsitekturTimeline Sejarah Arsitektur
Timeline Sejarah ArsitekturArsitek 15
 
Struktur konstruksi bangunan pada stadion sepak bola
Struktur konstruksi bangunan pada stadion sepak bolaStruktur konstruksi bangunan pada stadion sepak bola
Struktur konstruksi bangunan pada stadion sepak bolarickihermawan49
 
9 pendekatan-pendekatan dalam urban design
9 pendekatan-pendekatan dalam urban design9 pendekatan-pendekatan dalam urban design
9 pendekatan-pendekatan dalam urban designRahmat Prihadi
 
Konsep perancangan-rumah-tinggal-profesi-dokter-gigi
Konsep perancangan-rumah-tinggal-profesi-dokter-gigiKonsep perancangan-rumah-tinggal-profesi-dokter-gigi
Konsep perancangan-rumah-tinggal-profesi-dokter-gigiayziffyrappe
 
Teknik Bangunan Bentang Lebar
Teknik Bangunan Bentang LebarTeknik Bangunan Bentang Lebar
Teknik Bangunan Bentang LebarBarley Prima
 
Konsep rancangan struktur &amp; konstruksi
Konsep rancangan struktur &amp; konstruksiKonsep rancangan struktur &amp; konstruksi
Konsep rancangan struktur &amp; konstruksiNana Roy
 
Proposal konsep hotel gudget
Proposal konsep hotel gudgetProposal konsep hotel gudget
Proposal konsep hotel gudgetAbdul Mutholib
 
Buku pedoman standarisasi_bangunan
Buku pedoman standarisasi_bangunanBuku pedoman standarisasi_bangunan
Buku pedoman standarisasi_bangunanRenol Doang
 
pengertian rumah tinggal
pengertian rumah tinggalpengertian rumah tinggal
pengertian rumah tinggalWilem Atanay
 
Eco Park Apartemen and Retail
Eco Park Apartemen and RetailEco Park Apartemen and Retail
Eco Park Apartemen and RetailRahmawati Muslan
 
STRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNG
STRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNGSTRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNG
STRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNGoVaRisZar
 
studio perancangan 2
studio perancangan 2studio perancangan 2
studio perancangan 2Purwo S
 
Penerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di Bengkulu
Penerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di BengkuluPenerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di Bengkulu
Penerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di BengkuluRabiyatul Adawiyah
 
Arsitektur kolonial
Arsitektur kolonialArsitektur kolonial
Arsitektur kolonialrenashiru
 

Mais procurados (20)

Timeline Sejarah Arsitektur
Timeline Sejarah ArsitekturTimeline Sejarah Arsitektur
Timeline Sejarah Arsitektur
 
Struktur konstruksi bangunan pada stadion sepak bola
Struktur konstruksi bangunan pada stadion sepak bolaStruktur konstruksi bangunan pada stadion sepak bola
Struktur konstruksi bangunan pada stadion sepak bola
 
Teori figure ground
Teori figure groundTeori figure ground
Teori figure ground
 
9 pendekatan-pendekatan dalam urban design
9 pendekatan-pendekatan dalam urban design9 pendekatan-pendekatan dalam urban design
9 pendekatan-pendekatan dalam urban design
 
Konsep perancangan-rumah-tinggal-profesi-dokter-gigi
Konsep perancangan-rumah-tinggal-profesi-dokter-gigiKonsep perancangan-rumah-tinggal-profesi-dokter-gigi
Konsep perancangan-rumah-tinggal-profesi-dokter-gigi
 
Swot road map-arsitektur
Swot road map-arsitekturSwot road map-arsitektur
Swot road map-arsitektur
 
Teknik Bangunan Bentang Lebar
Teknik Bangunan Bentang LebarTeknik Bangunan Bentang Lebar
Teknik Bangunan Bentang Lebar
 
program-ruang-apartment
program-ruang-apartmentprogram-ruang-apartment
program-ruang-apartment
 
Konsep rancangan struktur &amp; konstruksi
Konsep rancangan struktur &amp; konstruksiKonsep rancangan struktur &amp; konstruksi
Konsep rancangan struktur &amp; konstruksi
 
Proposal konsep hotel gudget
Proposal konsep hotel gudgetProposal konsep hotel gudget
Proposal konsep hotel gudget
 
Buku pedoman standarisasi_bangunan
Buku pedoman standarisasi_bangunanBuku pedoman standarisasi_bangunan
Buku pedoman standarisasi_bangunan
 
pengertian rumah tinggal
pengertian rumah tinggalpengertian rumah tinggal
pengertian rumah tinggal
 
Eco Park Apartemen and Retail
Eco Park Apartemen and RetailEco Park Apartemen and Retail
Eco Park Apartemen and Retail
 
STRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNG
STRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNGSTRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNG
STRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNG
 
Analisis arah angin
Analisis arah anginAnalisis arah angin
Analisis arah angin
 
Arsitektur renaissance
Arsitektur renaissanceArsitektur renaissance
Arsitektur renaissance
 
studio perancangan 2
studio perancangan 2studio perancangan 2
studio perancangan 2
 
Penerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di Bengkulu
Penerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di BengkuluPenerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di Bengkulu
Penerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di Bengkulu
 
Arsitektur kolonial
Arsitektur kolonialArsitektur kolonial
Arsitektur kolonial
 
Shear Wall
Shear WallShear Wall
Shear Wall
 

Destaque

Komunikasi Arsitektur, Rumah Tinggal Klasik
Komunikasi Arsitektur, Rumah Tinggal KlasikKomunikasi Arsitektur, Rumah Tinggal Klasik
Komunikasi Arsitektur, Rumah Tinggal KlasikMelissa Soraya
 
MIXED USED BUILDING (APARTEMENT & SCHOOL)
MIXED USED BUILDING (APARTEMENT & SCHOOL)MIXED USED BUILDING (APARTEMENT & SCHOOL)
MIXED USED BUILDING (APARTEMENT & SCHOOL)Aditya Yudi Kurniawan
 
Mumbai High Rise Buildings Case studies of Kohinoor Square, Aquaria Grande, K...
Mumbai High Rise Buildings Case studies of Kohinoor Square, Aquaria Grande, K...Mumbai High Rise Buildings Case studies of Kohinoor Square, Aquaria Grande, K...
Mumbai High Rise Buildings Case studies of Kohinoor Square, Aquaria Grande, K...Prateek Srivastava
 
Open Building - Housing Living in Lochbach
Open Building - Housing Living in LochbachOpen Building - Housing Living in Lochbach
Open Building - Housing Living in LochbachCharisma Amanda
 
Booklet Eksperimental Arsitektur Desain
Booklet  Eksperimental Arsitektur DesainBooklet  Eksperimental Arsitektur Desain
Booklet Eksperimental Arsitektur DesainCharisma Amanda
 
HUBEI UNIVERSITY LIBRARY - Studi Preseden
HUBEI UNIVERSITY LIBRARY - Studi PresedenHUBEI UNIVERSITY LIBRARY - Studi Preseden
HUBEI UNIVERSITY LIBRARY - Studi PresedenCharisma Amanda
 
Arsitektur Lanskap Masa Kini
Arsitektur Lanskap Masa KiniArsitektur Lanskap Masa Kini
Arsitektur Lanskap Masa KiniCharisma Amanda
 
Lokasi dan batasan site for anom
Lokasi dan batasan site for anomLokasi dan batasan site for anom
Lokasi dan batasan site for anomRyan Saputra
 
Turning an industrial area into an eco industrial park
Turning an industrial area into an eco industrial parkTurning an industrial area into an eco industrial park
Turning an industrial area into an eco industrial parkTaurai Mpaso
 
Karakteistik, analisis dan recomendasi tapak
Karakteistik, analisis dan recomendasi  tapakKarakteistik, analisis dan recomendasi  tapak
Karakteistik, analisis dan recomendasi tapakrangga1261
 
Sustainable Design - Mixed Residential/Commercial Use
Sustainable Design - Mixed Residential/Commercial UseSustainable Design - Mixed Residential/Commercial Use
Sustainable Design - Mixed Residential/Commercial Userajensen00
 
Case Study: Sustainable Mixed-Use Development in Historic Urban Areas
Case Study: Sustainable Mixed-Use Development in Historic Urban AreasCase Study: Sustainable Mixed-Use Development in Historic Urban Areas
Case Study: Sustainable Mixed-Use Development in Historic Urban AreasSustainable Performance Institute
 
High Rise Building Research Document
High Rise Building Research DocumentHigh Rise Building Research Document
High Rise Building Research DocumentNicholas Socrates
 
Structural systems in high rise buildings
Structural systems in high rise buildingsStructural systems in high rise buildings
Structural systems in high rise buildingsKarthik Suresh
 
High-rise structural systems
High-rise structural systemsHigh-rise structural systems
High-rise structural systemsAkshay Revekar
 

Destaque (16)

Komunikasi Arsitektur, Rumah Tinggal Klasik
Komunikasi Arsitektur, Rumah Tinggal KlasikKomunikasi Arsitektur, Rumah Tinggal Klasik
Komunikasi Arsitektur, Rumah Tinggal Klasik
 
MIXED USED BUILDING (APARTEMENT & SCHOOL)
MIXED USED BUILDING (APARTEMENT & SCHOOL)MIXED USED BUILDING (APARTEMENT & SCHOOL)
MIXED USED BUILDING (APARTEMENT & SCHOOL)
 
Mumbai High Rise Buildings Case studies of Kohinoor Square, Aquaria Grande, K...
Mumbai High Rise Buildings Case studies of Kohinoor Square, Aquaria Grande, K...Mumbai High Rise Buildings Case studies of Kohinoor Square, Aquaria Grande, K...
Mumbai High Rise Buildings Case studies of Kohinoor Square, Aquaria Grande, K...
 
Analisis vegetasi
Analisis vegetasiAnalisis vegetasi
Analisis vegetasi
 
Open Building - Housing Living in Lochbach
Open Building - Housing Living in LochbachOpen Building - Housing Living in Lochbach
Open Building - Housing Living in Lochbach
 
Booklet Eksperimental Arsitektur Desain
Booklet  Eksperimental Arsitektur DesainBooklet  Eksperimental Arsitektur Desain
Booklet Eksperimental Arsitektur Desain
 
HUBEI UNIVERSITY LIBRARY - Studi Preseden
HUBEI UNIVERSITY LIBRARY - Studi PresedenHUBEI UNIVERSITY LIBRARY - Studi Preseden
HUBEI UNIVERSITY LIBRARY - Studi Preseden
 
Arsitektur Lanskap Masa Kini
Arsitektur Lanskap Masa KiniArsitektur Lanskap Masa Kini
Arsitektur Lanskap Masa Kini
 
Lokasi dan batasan site for anom
Lokasi dan batasan site for anomLokasi dan batasan site for anom
Lokasi dan batasan site for anom
 
Turning an industrial area into an eco industrial park
Turning an industrial area into an eco industrial parkTurning an industrial area into an eco industrial park
Turning an industrial area into an eco industrial park
 
Karakteistik, analisis dan recomendasi tapak
Karakteistik, analisis dan recomendasi  tapakKarakteistik, analisis dan recomendasi  tapak
Karakteistik, analisis dan recomendasi tapak
 
Sustainable Design - Mixed Residential/Commercial Use
Sustainable Design - Mixed Residential/Commercial UseSustainable Design - Mixed Residential/Commercial Use
Sustainable Design - Mixed Residential/Commercial Use
 
Case Study: Sustainable Mixed-Use Development in Historic Urban Areas
Case Study: Sustainable Mixed-Use Development in Historic Urban AreasCase Study: Sustainable Mixed-Use Development in Historic Urban Areas
Case Study: Sustainable Mixed-Use Development in Historic Urban Areas
 
High Rise Building Research Document
High Rise Building Research DocumentHigh Rise Building Research Document
High Rise Building Research Document
 
Structural systems in high rise buildings
Structural systems in high rise buildingsStructural systems in high rise buildings
Structural systems in high rise buildings
 
High-rise structural systems
High-rise structural systemsHigh-rise structural systems
High-rise structural systems
 

Semelhante a perancangan-hotel-bintang-4

PENGERTIAN INDUSTRI PERHOTELAN.pptx
PENGERTIAN INDUSTRI PERHOTELAN.pptxPENGERTIAN INDUSTRI PERHOTELAN.pptx
PENGERTIAN INDUSTRI PERHOTELAN.pptxImanSulaeman30
 
Materi kuliah Akuntansi Hotel
Materi kuliah Akuntansi HotelMateri kuliah Akuntansi Hotel
Materi kuliah Akuntansi Hotelfitrahusaid
 
Akuntansi hotel - Pengantar pada Industri Perhotelan
Akuntansi hotel - Pengantar pada Industri PerhotelanAkuntansi hotel - Pengantar pada Industri Perhotelan
Akuntansi hotel - Pengantar pada Industri Perhotelanshilmihnisa Nisa
 
pengenalan kepada industri hotel dan katering
pengenalan kepada industri hotel dan kateringpengenalan kepada industri hotel dan katering
pengenalan kepada industri hotel dan kateringAbu Hanifah
 
Sistem akuntansi perhotelan
Sistem akuntansi perhotelanSistem akuntansi perhotelan
Sistem akuntansi perhotelanDedi Villa Boky
 
Pengantar perhotelan (student handout)
Pengantar perhotelan (student handout)Pengantar perhotelan (student handout)
Pengantar perhotelan (student handout)Privianda
 
Bahan kuliah pengantar perhotelan
Bahan kuliah pengantar perhotelanBahan kuliah pengantar perhotelan
Bahan kuliah pengantar perhotelanPrivianda
 
Ruang lingkup dan sejarah hotel
Ruang lingkup dan sejarah hotelRuang lingkup dan sejarah hotel
Ruang lingkup dan sejarah hotelArdhie Febrianto
 
Pengantar akomodasi dan restoran
Pengantar akomodasi dan restoran Pengantar akomodasi dan restoran
Pengantar akomodasi dan restoran Agung Paramita
 
Kontraktor Gedung dan Rumah Jepara Jawa Tengah PT Dlidir Jaya Grup.pdf
Kontraktor Gedung dan Rumah Jepara Jawa Tengah PT Dlidir Jaya Grup.pdfKontraktor Gedung dan Rumah Jepara Jawa Tengah PT Dlidir Jaya Grup.pdf
Kontraktor Gedung dan Rumah Jepara Jawa Tengah PT Dlidir Jaya Grup.pdfRonyDlidir
 
centuy park hotel
centuy park hotelcentuy park hotel
centuy park hotelLivi Pungus
 

Semelhante a perancangan-hotel-bintang-4 (20)

Hotel umum
Hotel umumHotel umum
Hotel umum
 
Klasifikasi hotel
Klasifikasi hotelKlasifikasi hotel
Klasifikasi hotel
 
Akutansi hotel
Akutansi hotelAkutansi hotel
Akutansi hotel
 
PENGERTIAN INDUSTRI PERHOTELAN.pptx
PENGERTIAN INDUSTRI PERHOTELAN.pptxPENGERTIAN INDUSTRI PERHOTELAN.pptx
PENGERTIAN INDUSTRI PERHOTELAN.pptx
 
Materi kuliah Akuntansi Hotel
Materi kuliah Akuntansi HotelMateri kuliah Akuntansi Hotel
Materi kuliah Akuntansi Hotel
 
Akuntansi hotel - Pengantar pada Industri Perhotelan
Akuntansi hotel - Pengantar pada Industri PerhotelanAkuntansi hotel - Pengantar pada Industri Perhotelan
Akuntansi hotel - Pengantar pada Industri Perhotelan
 
pengenalan kepada industri hotel dan katering
pengenalan kepada industri hotel dan kateringpengenalan kepada industri hotel dan katering
pengenalan kepada industri hotel dan katering
 
Sistem akuntansi perhotelan
Sistem akuntansi perhotelanSistem akuntansi perhotelan
Sistem akuntansi perhotelan
 
Pengantar perhotelan (student handout)
Pengantar perhotelan (student handout)Pengantar perhotelan (student handout)
Pengantar perhotelan (student handout)
 
Bahan kuliah pengantar perhotelan
Bahan kuliah pengantar perhotelanBahan kuliah pengantar perhotelan
Bahan kuliah pengantar perhotelan
 
Tata hidangan
Tata hidanganTata hidangan
Tata hidangan
 
pengenalan hospitaliti
pengenalan hospitalitipengenalan hospitaliti
pengenalan hospitaliti
 
Hotel
HotelHotel
Hotel
 
Ruang lingkup dan sejarah hotel
Ruang lingkup dan sejarah hotelRuang lingkup dan sejarah hotel
Ruang lingkup dan sejarah hotel
 
Strategi pemasaran pariwisata diy prof wiendu,tour operator di jogja,tour ope...
Strategi pemasaran pariwisata diy prof wiendu,tour operator di jogja,tour ope...Strategi pemasaran pariwisata diy prof wiendu,tour operator di jogja,tour ope...
Strategi pemasaran pariwisata diy prof wiendu,tour operator di jogja,tour ope...
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluan
 
Pengantar akomodasi dan restoran
Pengantar akomodasi dan restoran Pengantar akomodasi dan restoran
Pengantar akomodasi dan restoran
 
Kontraktor Gedung dan Rumah Jepara Jawa Tengah PT Dlidir Jaya Grup.pdf
Kontraktor Gedung dan Rumah Jepara Jawa Tengah PT Dlidir Jaya Grup.pdfKontraktor Gedung dan Rumah Jepara Jawa Tengah PT Dlidir Jaya Grup.pdf
Kontraktor Gedung dan Rumah Jepara Jawa Tengah PT Dlidir Jaya Grup.pdf
 
MANAJEMEN_HOTEL.pptx
MANAJEMEN_HOTEL.pptxMANAJEMEN_HOTEL.pptx
MANAJEMEN_HOTEL.pptx
 
centuy park hotel
centuy park hotelcentuy park hotel
centuy park hotel
 

perancangan-hotel-bintang-4

  • 1. PERANCANGAN City Hotel **** ARSITEKTUR Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Nama : Sri Indah Fhatma Zora Nim : 1004104020018 D. Pembimbing : Irfandi, ST, MT D. Koordinator : Ir. Bustari, MT
  • 2. Fenomena tersebut berpengaruh terhadap penambahan jumlah penduduk dan kebutuhannya akan tempat hunian sementara. Dengan menimbang segala aspek tersebut, maka pembangunan “Hotel Bintang 4” dibutuhkan untuk menjawab kebutuhan akan hunian vertikal yang bersifat sementara serta ditunjang oleh fasilitas penunjang lainnya. Berkembangnya pembangunan di kawasan kota Banda Aceh, terlebih setelah musibah gempa dan Tsunami sepuluh tahun silam, membawa dampak di berbagai sektor. Maksud dan tujuan proyek pembangunan Hotel adalah : a. Tersedianya fasilitas tempat tinggal sementara bagi para pendatang baik untuk kepentingan wisata maupun kepentingan lain seperti bisnis, kantor dan sebagainya. b. Menambah pendapatan bagi pemerintah kota Banda Aceh secara khusus. c. Membuka lapangan kerja baru bagi penduduk kota Banda Aceh. d. Menambah daya tarik kawasan Lambhuk kota Banda Aceh. Hal ini mengundang pendatang lokal maupun internasional menuju ibukota provinsi Aceh, guna ikut serta dalam menanamkan saham dalam investasi pembangunan kota. 1. Bagaimana merespon kebutuhan yang tidak terduga dari pengguna terhadap fasilitas bangunan 2. Bagaimana menciptakan sistem keamanan yang optimal, sarana dan prasarana yang representative, serta sistem sirkulasi pada bangunan 3. Pencapaian, Sirkulasi, Aksesbilitas 4. View dan Orientasi bangunan 5. Penataan Massa bangunan 6. Permasalahan pada Bangunan :  Program ruang  Sistem struktur dan konstruksi serta utilitas  Desain fasade  Ruang yang diperlukan  Zoning aktivitas Adapun perancangan ini dibatasi sesuai dengan fasilitas pelayanan Hotel dan gedung pertemuan yang sesuai standard dan melihat isu-isu lokal serta peraturan yang terdapat di lokasi perancangan. Maka, dalam hal ini “Hotel Bintang 4 dan Convention Centre” merupakan judul rancangan yang dipilih. Selain itu, ketentuan dimensi ruang yang digunakan nantinya merujuk pada standar perancangan hotel dan gedung pertemuan yang ditentukan oleh Kementrian pariwisata. 4. BATASAN 3. PERMASALAHAN 1. LATAR BELAKANG 2. MAKSUD & TUJUAN PENDAHULUAN
  • 3. 5. KERANGKA BERPIKIR LATAR BELAKANG MAKSUD DAN TUJUAN City Hotel Bintang 4 PERMASALAHAN DATA ANALISA data sekunder studi literatur studi banding KONSEP PERANCANGAN schematic design Perancangan City Hotel Bintang 4 data primer Survey lokasi Existing site PENDAHULUAN
  • 4. Beberapa pengertian tentang hotel sebagai berikut :  Hotel marketing (suatu pengantar) : (A. Joen, Oka, Hotel Marketing, suatu pengantar) Kata Hotel berasal dari bahasa Yunani yaitu Hotells yang berarti memberi tempat perlindungan kepada pengunjung dengan imbalan upah atau hadiah bagi pemiliknya  Professor K. Kraft : (Lembaga riset pariwisata oleh Professor K. Kraft) Hotel adalah sebuah gedung atau bangunan yang menyediakan penginapan, makanan dan pelayanan bagi mereka yang menginap dan mengadakan perjalanan  Peraturan usaha dan penggolongan hotel, keputusan MENPARPOSTEL RI No. 37/PW304/MPPT-89 tentang Peraturan Usaha Penggolongan Hotel : Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makan dan minum dan jasa lainnya bagi umum yang dikelola secara komersil  Menurut Hotel Proprietorist act. 1956 Hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus  Webster student dictionary : (Webster Student’s Dictionary, American Book Company) Hotel adalah sebuah rumah yang menyediakan penginapan dan biasanya makanan bagi umum, terutama untuk orang-orang yang singgah sementara waktu  Fred Lawson : (Fred Lawson, Hotels, Motels and Condominium Design, Planning and Maintenance, 1980, hal. 11) Hotel sebagai bangunan umum yang memberikan jasa kepada orang yang melakukan perjalanan atas dasar imbalan. Dua jenis pelayanan utama adalah akomodasi serta makanan dan minuman  Talbot Hamlin F.A.I.A. : (Talbot Hamlin FAIA Form and Function of 20th Century Architecture) Hotel sebagai bangunan untuk penginapan dan jamuan bagi orang yang sedang melakukan perjalanan. Ia berpendapat bahwa hotel pada abad ke-20 ini masih melayani fungsi yang sama dengan hotel-hotel masa lampau yaitu sebagai tempat istirahat umum  American Encyclopedia : (American Encyclopedia) Hotel adalah suatu badan usaha yang menyediakan pelayanan penginapan serta menyediakan sarana lainnya bagi wisatawan  Oxford Advanced Leaner’s Dictionary : (Oxford Advanced Leaner’s Dictionary) Hotel adalah bangunan atau gedung dimana ruangan-ruangan, makanan-makanan dan fasilitas yang ada bagi masyarakat umum yang memberikan imbalan balik berupa pembayaran (payment). STUDI LITERATUR 1. dEfiniSi ; Hotel dapat dikelompokkan dalam beberapa kriteria menurut kebutuhannya, namun yang lazim digunakan antara lain : (Dimyati, S.A., Pengetahuan Dasar Perhotelan, CV. Deviri Ganan, Jakarta, 1992, hal. 41) A. Pengelompokkan menurut standar 1. Hotel Internasional 2. Hotel Semi Internasional 3. Hotel Nasional B. Menurut ukuran hotel 1. Hotel kecil (small size hotel), memiliki 25 – 99 kamar tamu. 2. Hotel menengah/sedang (medium size hotel), hotel yang memiliki 100 – 299 kamar. 3. Hotel besar (big size hotel), memiliki 300 kamar atau lebih. 2. PengeloMpokkan Hotel ; C. Menurut Waktu Operasinya 1. Around the year operation, Hotel yang beroperasi sepanjang tahun. 2. Seasonal Hotel, Hotel yang beroperasi pada musim-musim D. Menurut Lokasi Hotel 1. Resor Hotel, Hotel didaerah Rekreasi atau peristirahatan, Misalnya :  Mountain Hotel, Hotel yang berada di pergunungan  Beach Hotel, Hotel yang berada di pantai.
  • 5. 2. City hotel  City Hotel, hotel ditengah kota-kota besar, terutama di ibukota  Urban Hotel, hotel yang berada didekat kota  Sub Urban, terletak dipinggiran kota/kota satelit  Highway Hotel, hotel yang berada dijalur highway  Airport Hotel, terletak didaerah pelabuhan udara. 3. Residential hotel, hotel yang berlokasi dipinggiran dekat kota-kota besar, cukup jauh dari keramaian, hiruk-pikuk polusi udara kota, tetapi terjangkau dari tempat usaha. Hotel ini dilengkapi dengan fasilitas tempat tinggal yang lengkap untuk keluarga, karena diperuntukkan bagi mereka yang tinggal dalam jangka waktu lama. 4. Transit hotel, hotel yang disediakan bagi tamu yang akan singgah dalam suatu perjalanan. Biasanya terletak di Airport, Pelabuhan, Terminal Kereta Api, dan sebagainya. 5. Country hotel, hotel yang disediakan sebagai fasilitas akomodasi bagi tamu antar negara. 6. Research hotel, hotel yang disediakan bagi tamu yang bertujuan mengadakan research. 7. Boutique hotel, hotel yang diperuntukkan bagi tamu yang ingin mendapatkan suatu tempat peristirahatan yang nyaman, aman dengan privacy yang tinggi, dilengkapi dengan fasilitas memadai. Hotel ini mempunyai keunikan tersendiri sebagai daya tarik visual. Letaknya disesuaikan dengan keunikan yang akan ditonjolkan. 8. Motel (motor hotel), hotel yang berlokasi dipinggir jalan raya yang menghubungkan suatu kota besar dengan kota besar lainnya, atau dipinggir jalan raya dekat pintu gerbang/batas kota besar. Diperuntukkan bagi orang-orang yang melakukan suatu perjalanan jauh, karenanya didalam motel harus ada garasi atau tempat parkir mobil yang terpisah, walaupun kamar-kamar tamunya berada dalam satu bangunan gedung. Perkembangan usaha perhotelan dan perkotaan menyebabkan hotel yang tadinya bertaraf nasional menjadi hotel internasional, hotel kecil menjadi besar atau penggabungan residential hotel dengan city hotel dan seterusnya. STUDI LITERATUR Klasifikasi hotel adalah suatu sistem pengelompokkan hotel kedalam berbagai kelas dan tingkatan, berdasarkan ukuran penilaian tertentu. Sistem klasifikasi hotel didunia berbeda antara negara yang satu dengan negara yang lain. Di Indonesia berdasarkan MENPARPOSTEL No.KM.94/HK.103/MPTT- 87, dan keputusan DIRJEN PARIWISATA No.14/U/11/88, tentang pelaksanaan ketentuan usaha dan penggolongan hotel, menentukan klasifikasi hotel berdasarkan penilaian-penilaian : a. Besar kecilnya hotel atau banyak sedikitnya jumlah kamar b. Fasilitas yang tersedia untuk tamu, seperti ruang penerimaan untuk tamu, dapur, toilet dan telepon umum c. Peralatan yang tersedia, baik bagi karyawan, tamu, maupun bagi pengelola hotel, peralatan yang dimiliki oleh setiap department/bagian, baik yang dipergunakan untuk keperluan pelayanan tamu maupun untuk keperluan pelaksanaan para karyawan d. Kualitas lokasi dan lingkungan bangunan e. Kualitas bangunan,kualitas bahan-bahan bangunan yang dipergunakan seperti kualitas lantai, dinding termasuk juga tingkat kekedapan terhadap suara yang datang dari luar maupun dari dalam hotel f. Tata letak ruang dan ukuran ruang g. Pelayanan yang diberikan dengan mengacu pada kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-keinginan para tamu. 2. Klasifikasi Hotel ; Hotel-hotel yang tidak memenuhi kelima standar diatas, disebut hotel non bintang atau hotel melati. Adapun tujuan penggolongan ini : a. Agar investor dibidang perhotelan mempunyai pedoman tentang persyaratan-persyaratan teknis pelayanan, tenaga kerja dan fasilitas tambahan b. Agar calon tamu hotel dapat mengetahui dengan jelas tarif hotel dalam hubungannya dengan fasilitas minimal yang ditawarkan c. Demi terciptanya persaingan yang sehat antara pengusaha hotel d. Terciptanya keseimbangan antara permintaan-penawaran kamar hotel e. Demi dapat dikendalikannya penanaman modal dibidang perhotelan.
  • 6. STUDI LITERATUR Berdasarkan penggolongan tersebut diatas, maka hotel dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Hotel bintang satu (*)  Jumlah kamar minimal 10 kamar tidur  Ukuran kamar tidur standar termasuk kamar mandi : Single bed : 18 m2 Double bed : 20 m2  Mempunyai kamar mandi yang cukup, ruang umum (lobby, ruang makan dan sebagainya). 2. Hotel bintang dua (**)  Minimal 15 kamar tidur yang dilengkapi dengan kamar mandi  Ukuran kamar tidur standar termasuk kamar mandi : Single bed : 18 m2 Double bed : 20 m2  Ruang umum dan sebagian ruang dilengkapi dengan AC system dan fasilitas hiburan lainnya 3. Hotel bintang (***)  Jumlah kamar minimal 30 kamar tidur yang baik  Ukuran kamarr tidur standar termasuk kamar mandi : Single bed : 22 m2 Double bed : 26 m2  Tiap kamar dilengkapi dengan AC system, alat komunikasi, perlengkapan kamar, menyediakan fasilitas restaurant, bar, olahraga dan fasilitas lainnya. 4. Bar  Apabila berupa ruang tertutup maka harus dilengkapi dengan pengatur udara mekanik (AC) dengan suhu 240C  Lebar ruang kerja bartender setidaknya 1 m. 5. Ruang Fungsional  Minimum terdapat 1 buah pintu masuk yang terpisah dari lobby dengan kapasitas minimum 2,5 kali jumlah kamar  Dilengkapi dengan toilet apabila tidak satu lantai dengan lobby  Terdapat Pre function room. 6. Lobby  Mempunyai luasan minimum 100 m2  Terdapat 2 toilet umum untuk pria dan 3 toilet umum untuk wanita dengan perlengkapannya  Lebar koridor minimum 1,6 m. 7. Drug Store  Minimum terdapat drug store, bank, money charger, air line agent, souvenir shop, biro perjalanan, perkantoran, butik dan salon  Tersedia poliklinik dan paramedis. 8. Sarana Rekreasi dan Olahraga  Minimum 1 buah dengan pilihan: tennis, bowling, golf, fitness, sauna, billiard, jogging, diskotik, atau taman bermain anak  Terdapat kolam renang dewasa yang terpisah dengan kolam renang anak  Sarana rekreasi untuk hotel di pantai dapat dipilih dari alternatif berperahu, menyelam, selancar atau ski air  Sarana rekreasi untuk hotel di gunung dapat dipilih dari alternatif hiking, berkuda atau berburu.  Diskotik/night club kedap suara dengan AC dan toilet. 9. Utilitas Penunjang  Transportasi vertikal mekanis  Ketersediaan air bersih minimum 700 liter/orang/hari  Dilengkapi dengan instalasi air panas/dingin  Dilengkapi dengan telepon lokal dan interlokal  Tersedia PABX  Dilengkapi dengan sentral video/TV, radio, paging, carcall. 1. Umum Unsur dekorasi Indonesia tercermin pada lobby, function room,restoran, dan kamar tidur. 2. Kamar Tidur  Terdapat minimal 50 kamar standard dengan luas 24 m2/kamar  Terdapat minimum 3 kamar suite dengan luas 48 m2/kamar  Ukuran Tempat tidur : Single bed : 24 m2 Double bed : 28 m2  Tinggi minimum 2,6 m tiap lantai  Dilengkapi dengan pengatur suhu kamar  Dilengkapi dengan Wi Fi untuk mengakses internet (hotel bisnis). 3. Ruang Makan Mempunyai minimum 2 buah dining room, salah satunya berupa coffee shop. 4. Hotel bintang (****)  Jumlah kamar minimal 100 kamar tidur yang dilengkapi dengan kamar mandi dengan ukuran yang serasi  Perlengkapan kamar yaitu AC system, telepon dan sound system  Fasilitas umum yaitu restaurant, bar, ruang pertemuan, banquet, fasilitas olahraga dan fasilitas lainnya.  Tingkat manajemen teratur, ditangani tenaga terdidik dan terlatih. Penggolongan kelas hotel di Indonesia ditetapkan pada tahun 1977, itu sama dengan system klasifikasi hotel di negara-negara Perancis, Spanyol, Israel, Ceylon dan Afrika Selatan pada tahun 1972. 5. Hotel bintang (*****)
  • 7. STUDI BANDING1. Acacia Hotel Jakarta Sebuah hotel berbintang empat yang beralamat di Jl. Kramat No. 81, Jakarta ini menjadi salah satu tempat favorit memiliki 214 kamar, yang terdiri dari Deluxe Rooms, A-Club Rooms, Executive Rooms, Suite Rooms dan Penthouse. Selalu menjadi pionir dalam kenyamanan dan kepuasan pelanggan, FREE koneksi Internet yang diberikan di setiap kamar, dengan kecepatan up to 1MB, untuk A-Club room disediakan komputer pribadi dan fasilitas individually controlled air conditioning, IDD, Satellite TV dan dua channel film hiburan, Coffee and Tea maker In-room Bars dan kulkas, kamar mandi elegan, kotak deposit. Salah satu tempat menarik di hotel ini dalah Pharaoh Pub dan Discotique, tempat yang cocok bagi mereka yang suka Clubbing. Tempat bersantai lainnya adalah The Promenade Café, yang menawarkan spesialisties dari Asian dann Western Ada lagi Fountain Bar, tempat yang elegan untuk menikmati koktail favorit sambil mendengarkan live piano. Golden Ming Chinnese Restaurant menyajikan masakan Kanton dan Sichuan. Golden Rose Ballroom merupakan tempat pertemuan Berkapasitas 1.200 orang. Fasilitas Hotel Acacia Jakarta • Frontdesk 24h • Bar/Lounge • Laundry • Fitness Centre • Business Centre Lift/Elevator • Concierge • Ballroom • Deposit Box • Non-smoking Fl • Cold Pool • Restaurant • Sauna / Spa Room Service • Internet Meeting Room • Conference Rm • Car Parking • Cable TV • Fax Machine
  • 8. STUDI BANDING2. Century Park Hotel Jakarta Hotel bintang 4 dengan 3 restoran, dekat dengan Stadion Utama Gelora Bung Karno. Hotel Century Park ini berlokasi di Kebayoran Baru. Dan hotel ini berdekatan dengan : 1. Stadion Utama Gelora Bung Karno (0,6 km) 2. Giggle the Fun Factory (0,3 km) 3. Teater JKT48 (0,3 km) 4. Mall fX Sudirman (0,3 km) Hotel ini mempunyai 475 kamar tamu, Fasiltas yang diberikan di dalam kamar tersebut terdapat Minibar, TV satelit, Layanan kamar 24 jam, Pemanas air untuk membuat kopi/teh. Fasilitas Century Park Hotel Jakarta  Kolam renang luar ruangan  3 restoran  2 lapangan tenis luar ruangan  Pusat konferensi  Sauna  Layanan pernikahan  Golf - driving range terdekat Senayan cafe - restoran ini memiliki spesialisasi masakan Indonesia dan menyajikan sarapan, makan siang, makan malam, dan minuman. Tamu dapat menikmati minuman di bar. Sweet Corner - kafe ini melayani santapan ringan saja. Gazebo Pool - kafe di tepi kolam renang ini melayani santapan ringan dan minuman. Tamu dapat menikmati minuman di bar.
  • 9. The Pade Hotel FASILITAS-FASILITAS MEETING ROOM CAFÉ GYM/FITNESS CENTER RESTAURANT KOLAM RENANG ROOM SERVICE PARKIR MOBIL LAUNDRY/DRY CLEAN WI-FI DI AREA UMUM AKSES INTERNET STUDI BANDING HOTEL THE PADE MERUPAKAN SALAH SATU BUTIQ HOTEL PERTAMA YANG ADA DI ACEH. DESAIN DARI BANGUNAN INI TERINSPIRASI DARI ARSITEKTUR MODERN TIMUR TENGAH. SEHINGGA MENJADIKAN BANGUNAN TERSEBUT TAMPAK UNIK THE PADE HOTEL ADALAH SALAH SATU HOTEL BINTANG 3 YANG ADA DI ACEH, BERALAMAT JALAN SOEKARNO HATTA NO.1 DESA DAROY KAMEU, KECAMATAN KAMEU, ACEH BESAR. HOTEL INI TERLETAK 20 MENIT DARI PUSAT KOTA, DAN 12 KILOMETER DARI BANDAR UDARA INTERNASIONAL SULTAN ISKANDAR MUDA SERTA 7 KILOMETER DARI MASJID RAYA BAITURRAHMAN Denah, Tampak dan Perspektif hotel TAMPAK SAMPING KIRI TAMPAK SAMPING KANAN TAMPAK SAMPING KIRI DENAH LANTAI 1 DAN DASAR POTONGAN TAMPAK BELAKANGTAMPAK DEPAN Di print
  • 10. TEMA PERANCANGAN  Hemat energi / Conserving energy : Pengoperasian bangunan harus meminimalkan penggunaan bahan bakar atau energi listrik ( sebisa mungkin memaksimalkan energi alam sekitar lokasi bangunan ).  Memperhatikan kondisi iklim / Working with climate : Mendisain bagunan harus berdasarkan iklim yang berlaku di lokasi tapak kita, dan sumber energi yang ada.  Minimizing new resources : mendisain dengan mengoptimalkan kebutuhan sumberdaya alam yang baru, agar sumberdaya tersebut tidak habis dan dapat digunakan di masa mendatang / Penggunaan material bangunan yang tidak berbahaya bagi ekosistem dan sumber daya alam.  Tidak berdampak negative bagi kesehatan dan kenyamanan penghuni bangunan tersebut / Respect for site : Bangunan yang akan dibangun, nantinya jangan sampai merusak kondisi tapak aslinya, sehingga jika nanti bangunan itu sudah tidak terpakai, tapak aslinya masih ada dan tidak berubah.( tidak merusak lingkungan yang ada ).  Merespon keadaan tapak dari bangunan / Respect for user : Dalam merancang bangunan harus memperhatikan semua pengguna bangunan dan memenuhi semua kebutuhannya.  Menetapkan seluruh prinsip – prinsip green architecture secara keseluruhan / Holism : Ketentuan diatas tidak baku, artinya dapat kita pergunakan sesuai kebutuhan bangunan kita. 1. definisi; Arsitektur Hijau (Green Architecture) adalah arsitektur yang berwawasan lingkungan dan berlandaskan kepedulian tentang konservasi lingkungan global alami dengan penekanan pada efisiensi energi (energy-efficient), pola berkelanjutan (sustainable) dan pendekatan holistik (holistic approach). (Jimmy Priatman, ”ENERGY-EFFICIENT ARCHITECTURE” PARADIGMA DAN MANIFESTASI ARSITEKTUR HIJAU) Arsitektur Hijau (Green Architecture) Sebuah proses perancangan dengan mengurangi dampak lingkungan yang kurang baik, meningkatkan kenyamanan manusia dengan efisiensi dan pengurangan penggunaan sumber daya energi, pemakaian lahan dan pengelolaan sampah efektif dalam tatanan arsitektur (Futurarch 2008, “Paradigma Arsitektur Hijau”, green lebih dari sekedar hijau,) 2. prinsip-prinsip green architecture A. Sustainable ( Berkelanjutan ). Yang berarti bangunan green architecture tetap bertahan dan berfungsi seiring zaman, konsisten terhadap konsepnya yang menyatu dengan alam tanpa adanya perubahan – perubahan yang signifikan tanpa merusak alam sekitar. B. Earthfriendly ( Ramah lingkungan ). Suatu bangunan belum bisa dianggap sebagai bangunan berkonsep green architecture apabila bangunan tersebut tidak bersifat ramah lingkungan. Maksud tidak bersifat ramah terhadap lingkungan disini tidak hanya dalam perusakkan terhadap lingkungan. Tetapi juga menyangkut masalah pemakaian. C. High performance building. Bangunan berkonsep green architecture mempunyai sifat seperti “High performance building”. fungsinya ialah untuk meminimaliskan penggunaan energi dengan memanfaatkan energi yang berasal dari alam ( Energy of nature ) dan dengan dipadukan dengan teknologi tinggi ( High technology performance ). 3. Sifat berkonsep green architecture Di print
  • 11. TEMA PERANCANGAN KONSEP YANG DI TERAPKAN PADA PERANCANGAN INI ADALAH GREEN ARSITEKTUR, DAPAT DI INTEPERNTASIKAN MELALUI  CONSERVING ENERGY /HEMAT ENAERGI :MEMINIMALKAN PENGGUNAAN ENERGI BUATAN DENGAN CARA MEMBUAT BANGUNAN MEMANJANG AGAR PADA SIANG HARI TIDAK PERLU LAGI MENGGUNAKAN CHAYA BUATAN DAN MEMASUKKAN SEBANYAK-BANYAKNYA UDARA KE DALAM RUANGAN > RAMAH LINGKUNGAN : MENGGUNAKAN MATERIAL YANG TIDAK BAHAYA AGAR TIDAK MERUSAK ALAM DAN KESAHATN MANUSIA UNTUK MENDUKUNG SEBUAH BANGUNAN MENJADI BANGUNANRAMAH LINGKUNGAN ANTARA LAIN DENGAN CARA : 1. MENGGUNAKSN RANGKA ATAP BAJA RINGAN 2. KUSEN, DAUN JENDELA, PINTU MENGGUNAKAN ALUMUNIUM/ PVC/ UPVC 3. PLAFOND MENGGUNAKAN GYPSUM DAN RANGKA BESI 4. ATAP TINGGI 5. TRITISAN LEBAR 6. BANYAK BUKAAN 7. PLAFOND TINGGI 8. KANOPI JENDELA 9. LUAS BANGUNAN SEBAIKNYA TIDAK LEBIH DARI 60% LUAS LAHAN EDITT TOWER DI DESAIN DENGAN KONSEPGREEN VERTICAL URBAN, PADA FADAD BANGUNAN TERLIHAT TAMAN YANG DIBUAT MENGELILINGI HAMPIR PADA SELURUH BAGIAN BANGUNAN. LOKASI : SINGAPURA ARSITEK : TR HAMZAH & YEANG FUNGSI BANGUNAN :GEDUNG EXPO JUMLAH LANTAI : 26 LANTAI AIR HUJAN YANG MENGENAI BANGUNAN THE EDITT TOWER DI RAISCLE DAN DI MANFAAT KAN SEBAGAI SUMBER AIR AIR HUJAN YANG JATUH DI ALIRKAN MELALUI PIPA-PIPA YANG LANGSUNG MENGARAH KE RESERVOIR BANWAH RESERVOIR BAWAH STUDY BANDING TEMA SEJENIS THE EDITT TOWER Di print
  • 12. STUDY BANDING TEMA SEJENIS LOKASI : SUBANG JAYA, MALAYSIA JUMLAH LANTAI : 15 LANTAI ARSITEK : KENNETH YEANG DAN T.R. HAMZAH FUNGSI BANGUNAN : IBM BUILDING MENARA MESINIAGA DIRANCANG DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HIJAU YANG MAMPU MENJADIKAN BANGUNAN YANG EFISIEN DAN MURAH DIBANDINGKAN DENGAN BANGUNAN YANG LAINNYA. GEDUNG INI TERBAGI MENJADI TIGA BAGIAN STRUKTUR UTAMA : 1. PERTAMA, BAGIAN KAKI DENGAN UNSUR PANGGUNG YANG HIJAU 2. KEDUA, BAGIAN BADAN DENGAN BALKON – BALKON TAMAN BERJENJANG BERBENTUK SPIRAL DAN SELUBUNG KISI – KISI YANG MEMBERIKAN BAYANGAN PADA RUANG KANTOR. 3. KETIGA, BAGIAN KEPALA YANG BERISI FASILITAS REKREASI YAITU KOLAM RENANG DAN SUNROOF. ARSITEK KENNETH YEANG MERANCANG INTI BANGUNAN, LIFT, TANGGA, TOILET, MEKANIKAL ELEKTRIKAL DAN PLUMBING PADA SISI YANG PALING BANYAK MENERIMA SINAR MATAHARI YAITU DI BAGIAN TIMUR GEDUNG. YEANG MENDESAIN TAMAN – TAMAN YANG MEMBELIT BANGUNAN BAK SPIRAL. TAMAN ITU MEMBERIKAN EFEK BAYANGAN DAN AMAT KONTRAS DENGAN PERMUKAAN DINDING BANGUNAN YANG TERRBUAT DARI ALUMINIUM DAN BAJA. ASPEK YANG DRAMATIS DARI RESPON BANGUNAN TERHADAP IKLIM TROPIS ADALAH TERAS – TERAS BERTINGKAT – TINGKAT YANG MELINGKAR SECARA SPIRAL, INI DIRANCANG SESUAI DENGAN RESPON KEBUTUHAN AKAN CAHAYA MATAHARI YANG BERBEDA PADA SETIAP PENJURU MATA ANGIN. TANAMAN YANG DIPILIH ADALAH DARI JENIS SEMAK YANG TAHAN PANAS, MEMERLUKAN SEDIKIT AIR, NAMUN BANYAK MENYERAP CO2. MESINIAGA TOWER Di print
  • 13. DESKRIPSI SITE LOKASI & POTENSI Alamat : Jl.Tengku Imum Lung Bata, Banda Aceh(Grand Nanggroe) Luas lahan : ± 4093 m2 KDB : 50% KLB : 2 Topografi : Keadaan kontur rata Kelengkapan fasilitas: Tersedia jaringan listrik, PDAM, komunikasi, dan drainase Lebar jalan : Utara site 58,12 m Barat site 68,25 m Timur site 60,87 m Selatan site 68,16 m GEDUNG KANTOR WILAYAH DJBC ACEH KANTOR BPD GAPENSI ACEH JALAN UTAMA B. ACEH – MEDAN JALAN KECIL JALAN YANG TERDAPAT DI SAMPING HOTEL AGAR DAPAT MEMPERMUDAH PENGECEKAN. GEDUNG DEALER MITSUBISHI MOTORS U
  • 14. BATASAN UTARA Utara site berbatasan dengan jalan dan lahan kosong TIMUR Timur site berbatasan dengan Komplek Perumahan PT.PLN (Persero) Aceh UTARA Utara site berbatasan dengan Kantor Wilayah DJBC Aceh SELATAN Selatan site berbatasan dengan Gedung Dealers Mitsubishi Motors BARAT Barat site berbatasan dengan Lahan / tanah kosong DESKRIPSI SITE
  • 15. PERATURAN PEMERINTAH kriteria & building code pemilihan site Garis Sempadan Bangunan (GSB) Koefisien Lantai Bangunan (KLB) Koefisien Dasar Bangunan (KDB) Luas lahan :± 4093m2 KDB : 50% KLB : 2 GSB :Jalan Arteri Primer 12 m DESKRIPSI SITE
  • 16. RTRW B.ACEH 2009-2029 dari uraian di atas, ddapati bahwa : 01. Lokasi perencanaan berada di pusat kota dengan land use sebagai kawasan perkantoran. 02. Luas Lahan sebesar 4093 m2 , didapati KDB sebesar 50% = 2046,5 m2 ; KLB sebesar 2= 8 Maks lantai 03. GSB Jalan arteri primer = min. 12m ; GSB Jalan Kolektor = min. 6m ; GSB Jalan Lingkungan = 4m. untuk bangunan yang berada di pinggir kota gsb minimum yang disarankan adalah 2m. DESKRIPSI SITE
  • 17. Penataan Ruang Terbuka dan Jenis Vegetasi Biasanya ditempatkan pada jalur tanaman dengan lebar minimal 1,5 meter, percabangan minimal 2 meter di atas tanah, ketinggian mencapai 5 m, bentuk percabangan pohon tidak merunduk, bermassa dan padat, dan bisa ditanam berbaris ataupun menyebar. Merupakan jenis tanaman tinggi, perdu ataupun semak. tanaman bermassa daun padat, ditanam berbaris dan membentuk massa dengan jarak tanam rapat. pembatas pandanganTanaman peneduh Biasanya terdiri dari pohon, perdu atau semak, memiliki ketahanan yang tinggi terhadap polusi udara, jarak tanam rapat, dan bermassa daun padat. Contohnya : Angsana , Akkasia daun besar Bougenvil The – tehan pangkas Penyerap polusi udara merupakan tanaman perdu atau semak yang ditanam rapat dan bermassa daun padat. Contohnya : - Bougenvil Penahan silau lampu Biasanya merupakan tanaman perdu atau pohon dengan ketinggian lebih dari 2 meter. Ditanam secara massal dan bagi pemilihan perdu ialah perdu atau semak dengan warna kuning agar tampak ketika malam hari. Contoh pohonnya : Cemara, Mahoni, kembang merak. Contoh perdunya : Akalipa hijau kuning, Tanaman pengarah merupakan tanaman dengan tinggi > 3 meter, terutama yang bertajuk conical ataupun columnar, membentuk massa, dan pada bagin tertentu terbuka untuk akses pandangan Pembentuk Pandangan KONSEP RUANG LUAR
  • 18. Konsep Tata Hijau dan Kebisingan KONSEP RUANG LUAR Fakta &
  • 19. SOFT ELEMENT ( RUMPUT) RUMPUT GAJAH MINI, berfungsi sebagai penutup tanah yang akan dijadikan area hijau. dengan adanya rumput, ia dapat menyerap sinar matahari dan men- jadi resapan saat hujan turun. Rumput ini akan digunakan pada green roof dan beberapa taman. sama seperti rumput gajah mini ia dapat menyerap sinar matahari. RUMPUT GAJAH MINI RUMPUT JEPANG teh - tehan ini cocok dijadikan tanaman pagar dengan mengkreasikan berbagai macam warna yang ada pada spesies teh-tehan maka pagar rumah anda akan terlihat lebih indah di pandang TEH- TEHAN Bougenvil merupakan salah satu tanaman yang dapat menyaring polusi udara dan menghalau silau lampu kendaraan. Tanaman ini cocok di letakkan di depan bangunan yang berdekatan dengan bahu jalan. BOUGENVIL palem raja atau royal palm sering digunakan pada penghias jalanan. palem ini dapat hidup didaerah gersang maupun subur. bentuknya yang menawan layaknya mahkota raja membuat daya tarik tersendiri bagi palem ini. pohon ini menonjol sebagai unsur garis. PALEM RAJA Pohon Glogok atau juga di sebut pohon glodokan tiang mempunyai istilah latin Polyalthea longifolia pendula adalah jenis tanaman yang banyak di tanam di pinggir jalan atau dalam taman – taman rumah. Tinggi1,5-3m. Diameter 4 cm. GLODOKAN Cananga odorata fa. macrophylla tumbuh dengan cepat hingga lebih dari 5 meter per tahun dan mampu mencapai tinggi rata-rata 12 meter. Batang pohon kenanga lurus, dengan kayu keras dan cocok untuk bahan peredam suara (akustik). Kenanga adalah flora identitas Aceh & Provinsi Sumatera Utara. Di Aceh Bunga Kenanga dikenal dengan nama Bungöng Seulanga. SEULANGA Penggunaan Grass block lebih diutamakan ketimbang menggunakan oaving block. Grass block dapat menyerap radiasi sinar matahri langsung berbeda dengan paving block yang memantulkan sinar matahari langsung. HARD ELEMENT GRASS BLOCK KONSEP RUANG LUAR
  • 20. Penataan Sirkulasi Manusia dan Kendaraan KONSEP RUANG LUAR
  • 21. Penempatan fasilitas parkir di dalam bangunan, baik pada sebagian bangunan utama, pada besmen, maupun pada bangunan khusus parkir, ditetapkan sebagai berikut: 1. Tinggi minimum ruang bebas struktur (head room) untuk ruang parkir adalah 2,25 m. 2. Setiap lantai parkir harus memiliki sarana untuk sirkulasi horisontal dan atau sirkulasi vertikal untuk orang dengan ketentuan bahwa tangga spiral dilarang digunakan. 3. Lantai untuk ruang parkir yang luasnya mencapai 500 m2 atau lebih harus dilengkapi ramp naik dan turun masing- masing dua unit. 4. Bangunan parkir yang menggunakan ramp spiral, diperkenankan maksimal 5 lantai. 5. Lebar ramp lurus satu arah minimum 3,00 m dan untuk dua arah harus terdapat pemisah minimum selebar 0,50 m sehingga lebar minimum berjumlah 6,5 m. Ketentuan ramp pada bangunan parkir adalah sebagai berikut: - Kemiringan ramp lurus bagi jalan kendaraan pada bangunan parkir maksimal 1 berbanding 7. - Apabila lantai parkir mempunyai sudut kemiringan, maka sudut kemiringan tersebut maksimal 1 berbanding 20. - Pada ramp lurus jalan satu arah, lebar minimal 3 m dengan ruang bebas struktur di kanan kiri minimal 60 cm. - Pada ramp melingkar jalan satu arah, lebar jalan minimal 3,6 m dan untuk jalan dua arah lebar jalan minimal 7 m dengan pembatasan jalan lebar 50 cm, tinggi minimal 10 cm. - Jari-jari tengah ramp melingkar minimal 9 m dihitung dari as jalan terdekat. - Setiap jalan pada ramp melingkar harus mempunyai ruang bebas 60 cm terhadap struktur bangunan. Ketentuan tentang parkir besmen adalah sebagai berikut: - Perencanaan luas bangunan besmen dan atau substruktur harus sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi batasan KTB dan KDH yang ditetapkan. - Bangunan parkir di besmen wajib memenuhi ketentuan jarak bebas sebagaimana diatur dalam peraturan daerah ini. - Fasilitas yang harus disediakan pada parkir besmen: Ruang tunggu supir, toilet, mushola, kantin dan ruang lainya sesuai kebutuhan. Tergantung kepada lebar jalan di depan bangunan, maka terdapat pula aturan tentang luas lahan parkir yang dapat digunakan, hal ini berkaitan dengan luas lahan antara Garis Sempadan Jalan (GSJ) [1] dan Garis Sempadan Bangunan (GSB) [2] yang boleh digunakan untuk lahan parkir. - Untuk lebar jalan <30m, luas maksimum lahan parkir dapat menggunakan 100% dari GSB - Untuk lebar jalan antara 30-50m, luas maksimum lahan parkir dapat digunakan 50% dari GSB - Untuk lebar jalan lebih dari 50m, maka GSB harus dipakai sebagai ruang terbuka hijau dan tidak boleh digunakan sebagai lahan parkir Luas lantai untuk parkir tidak dihitung masuk dalam Koefisien Lantai Bangunan (KLB) [3] dan maksimal adalah 50% KLB, hal ini berkaitan dengan luas maksimal lahan parkir dibandingkan dengan luas lantai bangunan keseluruhan. Maksimum luas lahan parkir adalah 150% dari luas bangunan keseluruhan. Standar Jumlah Parkir Untuk berbagai jenis gedung terdapat standar parkir yang ditentukan dari jumlah dan kebutuhan pengguna bangunan tersebut. Antara lain: Hotel Bintang 4-5 disediakan parkir 1 mobil untuk tiap 5 unit kamar Bintang 2-3 disediakan parkir 1 mobil untuk tiap 7 unit kamar Bintang 1 kebawah disediakan parkir 1 mobil untuk tiap 10 unit kamar Aturan GSB dan KLB untuk Parkir Penataan Parkir roda 2 dan 4 KONSEP RUANG LUAR
  • 22. Penataan Parkir roda 2 dan 4 KONSEP RUANG LUAR
  • 23. KONSEP RUANG LUAR MAKRO ENTRANCE EXIT SIDE ENTRANCE HIRARKI RUANG Di print
  • 25. KONSEP RUANG LUAR Analisa Matahari & Angin fakta tanggapan
  • 26. KONSEP RUANG DALAM 1. Pengunjung hotel Berdasarkan kepentingannya, pengunjung hotel ini dibagi kedalam 2 kategori yaitu: Pengunjung yang menginap, yaitu orang yang menggunakan fasilitas akomodasi hotel sebagai tempat untuk menginap dan beristirahat. Adapun kegiatan-kegiatan tamu dalam kategori ini adalah:  Beristirahat  Mengadakan pertemuan bisnis baik perorangan ataupun berkelompok  Mengikuti seminar baik di dalam atau di luar hotel  Melakukan kegiatan rutin individu, rekreasi ataupun menikmati fasilitas yang disediakan oleh hotel, hal ini terutama berlaku bagi tamu wisatawan berekreasi Pengunjung yang tidak menginap, yaitu orang yang menggunakan fasilitas-fasilitas yang bersifat umum yang disediakan oleh hotel.Tujuan mereka berkunjung ke hotel bisa untuk kegiatan yang bersifat privat dengan tamu yang menginap di hotel, mengikuti kegiatan-kegiatan yang bersifat publik yang sedang berlangsung di dalam hotel, ataupun menggunakan fasilitas-fasilitas yang bersifat rekreatif yang disediakan oleh hotel. 2. Pengelola hotel Berdasarkan wewenang dan tanggung jawabnya, kelompok pengelola hotel ini dibagi ke dalam 2 kategori utama yaitu: a. Kelompok eksekutif, yaitu pengatur roda dan pengendali operasional hotel, atau kelompok yang mengatur dan memimpin pelaksanaan operasional hotel. ANALISA FUNGSIONAL 01. Analisa Pemakai 4. Marketing department (bagian pemasaran), yaitu bagian yang bertugas melaksanakan pemasaran produk hotel, yaitu berupa promosi-promosi fasilitas hotel 5. Accounting department (bagian keuangan) yaitu bagian yang bertugas mengelola keuangan, baik penerimaan maupun pengeluaran hotel 6. Engineering & maintenance department (bagian teknik dan pemeliharaan) yaitu bagian yang bertugas melaksanakan perencanaan, pemasangan dan pemeliharaan gedung. 7. Security department (bagian keamanan) yaitu bagian yang bertugas menjaga dan memelihara keamanan serta ketertiban di dalam dan di lingkungan hotel 8. Laundry department (bagian binatu) yaitu bagian yang bertugas menyediakan linen (handuk, sprei, selimut, bantal) bersih untuk setiap kamar. 9. Personel department (bagian personalia) yaitu bagian yang bertugas untuk mengurus pemilihan dan pengadaan tenaga kerja hotel. b. Kelompok pelaksana, yaitu bagian yang melaksanakan kegiatan-kegiatan yang terdapat dalam pelayanan hotel. Bagian ini terbagi atas beberapa kelompok lagi, yaitu: 1. Front office department (bagian kantor depan), yaitu bagian terdepan dari suatu hotel yang bertugas memberikan informasi, menerima pesanan, menerima dan mengakomodasi tamu termasuk menerima pembayaran dari tamu. 2. Housekeeping department (bagian tata graha) yaitu bagian yang memelihara kebersihan dan kelengkapan fasilitas-fasilitas kamar tamu dan tempat-tempat pelayanan umum lainnya yang terdapat dalam hotel 3. Food and beverage (bagian makanan dan minuman), yaitu bagian yang bertugas menyediakan dan menyajikan makanan dan minuman 1. Pengunjung hotel Pengunjung hotel yang tidak menginap 02. Skema Organisasi Ruang berdasarkan Pelaku Pengunjung hotel yang menginap
  • 27. 2. Pengelola hotel a. Kelompok eksekutif b. Kelompok pelaksana i. Front office department ii. Housekeeping department iii. Food and beverage department iv. Marketing department v. Accounting department vi. Engineering and maintenance department vii. Security department viii. Laundry department ix. Personel department
  • 28. KONSEP RUANG DALAM03. Analisa Kebutuhan FASILITAS KEGIATAN PENGGUNA KEGIATAN KEBUTUHAN RUANG SIFAT RUANG SERBAGUNA TAMU HOTEL - MENGHADIRI ACARA - SANITASI - BALLROOM - RUANG PERSIAPAN - GUDANG - TOILET SEMI PUBLIK KARYAWAN - MENGURUS KEPERLUAN ACARA - SANITASI AREA REKREASI TAMU HOTEL - BERSANTAI - MELAKUKAN KEGIATAN REKREASI - MAKAN/MINUM - SANITASI - KOLAM RENANG - R. GANTI/LOK ER - FOOD COURT - MINI SHOP - LAPANGAN TENNIS - SPA & SALON - AREA TAMAN BERMAIN - TOILET SEMI PUBLIK KARYAWAN - MENGELOLA DAN MEMBERSIHKAN - SANITASI FOOD & BEVERAGES PREPARATION AND SERVICE KARYAWAN - PERSIAPAN DAN PENGOLAHAN DASAR MAKANAN DAN MINUMAN - MEMASAK DAN MENYAJIKAN MAKANAN DAN MINUMAN - DAPUR UTAMA - DAPUR KHUSUS - R. SAJI - R. SERVICE PRIVAT AREA PARKIR TAMU HOTEL - MEMARKIRKAN KENDARAAN - AREA PARKIR RODA 4 - AREA PARKIR RODA 2 - AREA PARKIR BUS PUBLIK KARYAWAN Di print
  • 29. FASILITAS KEGIATAN PENGGUNA KEGIATAN KEBUTUHAN RUANG SIFAT KAMAR HOTEL TAMU HOTEL - BERISTIRAHAT - SANITASI - MAKAN/ MINUM - KAMAR HOTEL - KM/WC - R. SANTAI PRIVAT LOBBY TAMU HOTEL - MASUK/KELUA R HOTEL - CHECK IN/OUT - MENUNGGU/ MENERIMA TAMU - MENCARI INFORMASI - SANITASI - ENTRANCE HALL - RECEPTIONIST - AREA DUDUK - PUSAT INFORMASI - TOILET PUBLIK FOOD & BEVERAGES OUTLETS KARYAWAN - MEMBERIKAN PELAYANAN - MENGELOLA DAN MEMBERSIHKAN - SANITASI - RESTAURANT - COFFEE SHOP - LOUNGE & BAR - TOILET PUBLIK LOBBY PENGELOLA/ KARYAWAN - MELAYANI TAMU CHECK IN/OUT - MEMBERI INFORMASI - MENGANTAR/ MENGAMBIL KOPER - MEMANGGIL TAKSI - SANITASI - RECEPTIONIST - PUSAT INFORMASI - BELLMAN COUNTER - TOILET PUBLIK FOOD & BEVERAGES OUTLETS TAMU HOTEL - MAKAN/MINU M - MENGAKSES INTERNET - HANGOUT/NG OBROL - MENDENGARK AN MUSIK - RESTAURANT - COFFEE SHOP - LOUNGE & BAR - TOILET PUBLIK KANTOR EKSEKUTIF PENGELOLA/ KARYAWAN - MENGELOLA DAN MENGATUR SETIAP DEPARTEMEN DI DALAM HOTEL - MENYIMPAN ARSIP - R. GENERAL MANAGER - R. ASISTEN GENERAL MANAGER PRIVAT HRD/PERSON AL DEPARTEMEN KARYAWAN - MENERIMA DAN MENYELEKSI CALON KARYAWAN - MENENTUKAN POSISI TIAP CALON KARYAWAN - MENGABSENSI DAN MENGHITUNG GAJI TIAP KARYAWAN - R. KARYAWAN PRIVAT
  • 30. FASILITAS KEGIATAN PENGGUNA KEGIATAN KEBUTUHAN RUANG SIFAT FRONT OFFICE KARYAWAN - MENERIMA RESERVASI KAMAR HOTEL - MEMBUAT REKENING PERHITUNGAN BIAYA TAMU - MEMBUAT LAPORAN ADMINISTRASI PENJUALAN KAMAR - R. MANAGER FRONT OFFICE - R. KARYAWAN PRIVAT UNIFORM SERVICE KARYAWAN - MENYEDIAKAN SERAGAM KARYAWAN - R. GANTI/ LOKER KARYAWAN PRIVAT SECURITY DEPARTMENT KARYAWAN - MEMBUAT PERENCANAAN PENGAMANAN DAN PENGAWASAN TERHADAP KEAMANAN HOTEL - R. SECURITY - R. MONITOR CCTV - R. GENSET - R. AHU - R. POMPA AIR - R. SHAFT PRIVAT HOUSEKEEPIN G DAN LAUNDRY KARYAWAN - MERENCANAKA N, MERAWAT DAN MEMBERSIHKAN SELURUH RUANGAN DALAM HOTEL - MENCUCI, MENGERINGKAN DAN MENYETRIKA PAKAIAN - GUDANG PENYIMPANAN - GUDANG ALAT HOUSEKEEPING - R. CUCI - R. PENGERING DAN SETRIKA PRIVAT BIDANG PEMASARAN DAN KEUANGAN KARYAWAN - MELAKUKAN PERENCANAAN PROMOSI HOTEL - MENGELOLA KEUANGAN HOTEL - R. MANAGER MARKETING - R. MANAGER - R. KARYAWAN PRIVAT BIDANG MAKANAN DAN MINUMAN KARYAWAN - MENGOLAH, MEMPRODUKSI DAN MENYAJIKAN MAKANAN DAN MINUMAN - R. MANAGER FOOD & BEVERAGES - R. KARYAWAN PRIVAT PURCHASING & STORE KARYAWAN - MEMBUAT PERENCANAAN PEMBELIAN BARANG – BARANG - MENERIMA BARANG, MENYIMPAN DAN MERAWAT - GUDANG BARANG PRIVAT
  • 31. 04. Besaran Ruang 1. KAMAR TAMU KONSEP RUANG DALAM Kelompok Ruang Jml Kebutuhan Ruang Kapasita s Standard Dimensi Luas Ruang (org) Unit Sumber (m) (m2) Kamar tamu 108 Standart room sigle king bed 1 28 m2 E 4x7 3024 108 Standart room double queen bed 2 28m2 E 4x7 3024 58 Suite room 2 56m2 E 8x7 3248 Service area 0.7 x total kmr A 156 Koridor , lift tangga 20% x ttl kmr 1892 Total 11.512 Kelompok Ruang Jml Kebutuhan Kapasitas Standard Dimens i Luas Ruang Ruang (org) Unit Sumber (m) (m2) Lobby 1 Lobby utama 30 1,8 x ttl kmr B 478 1 Lounge 20 0.9 x ttl kmr A 239 5 Retail shop 5 0.9 x ttl kmr A 1197 2 Toilet 2 0.3 x ttl kmr A 159 1 Telopon 4 A 15 Sirkulasi / hall 0.93 x ttl kmr 247 Total 2.335 2. LOBBY Kelomp ok Ruang Jml Kebutuhan Kapas itas Stand ard Dimen si Luas Ruang Ruang (org) Unit Sumb er (m) (m2) Food and beverage 1 Coffe shop 50 1.3 x ttl kmr E 6 x 10.8 65 2 Restaurant 100 1.5 x ttl kmr E 10 x 15 300 Sirkulasi / hall 20 % 86 Total 451 3. FOOD AND BEVERANGE
  • 32. Kelompok Ruang Jml Kebutuhan Ruang Kapasitas Standard Dimensi Luas Ruang (org) Unit Sumber (m) (m2) Konvensi 1 Pre function room 400 1,5 x jml org 20 x 30 600 2 Ball room 400 1,5 x jml org A @20 x 30 1200 1 Function room 200 1,5 x jml org A 15 x 20 300 1 Audiotorium 400 1,5 x jml org A 20 x 30 600 Konsensi 4 Meeting room 20 1,5 x jml org A @5 x 9 180 2 Press room 30 1,5 x jml org A 5 x 9 90 1 Photocopy + fax 5 5 x 5 25 1 Rg. Internet 15 6 x 8 48 Sirkulasi 20 % 530 Total 3.553 4. KONVENSI DAN KONSENSI Kelompok Ruang Jml Kebutuhan Ruang Kapasitas Standard Dimensi Luas Ruang (org) Unit Sumber (m) (m2) Rekreasi 1 Kolam renang 30 Min. 6 x 12m + 3m deck A 18 x 9 324 1 Rg. Ganti + toilet pria 10 1,2 x jml org + 40 % sirkulasi A 6 x 6 36 1 Rg. Ganti + toilet wanita 10 1,2 x jml org + 40 % sirkulasi A 6 x 6 36 1 Whirl pool 5 1,9 x jml org A 3 x 5 15 1 Fitnes 15 225 A 12,5 x 20 250 1 Locker + toilet wanita 5 1,9 x jml org + 40 % sirkulasi A 3 x 5 15 1 Locker + toilet pria 5 1,9 x jml org + 40 % sirkulasi A 3 x 5 15 1 Spa / Sauna 15 1,9 x jml org A 12,5 X 20 250 1 Locker + toilet wanita 5 1,9 x jml org + 40 % sirkulasi A 3 x 5 15 1 Locker + toilet pria 5 1,9 x jml org + 40 % sirkulasi A 3 x 5 15 1 Kantor 6 1.4 x jml org C 3 x 4 12 1 Gudang 4 0,09 x ttl kmr c 4 x 6 24 Sirkulasi 20 % 138 Total 1.145 5. Rekreasi
  • 33. Kelompok Ruang Jml Kebutuhan Ruang Kapasitas Standard Dimensi Luas Ruang (org) Unit Sumber (m) (m2) Administrasi 1 Front desk 5 0.5 x ttl kmr A 13 x 10 133 ( front office) 1 Manager front office 1 3 x 4 12 1 Administrasi front office 10 0.5 x ttl kmr A 13 x 10 133 1 Reservation manager 1 3 x 4 12 1 PABX operator 3 4 x 5 20 1 Save deposit boxes 2 4 x 5 20 1 General manager 1 3 x 4 12 1 Sekretaris 1 3 x 4 12 1 Food and beverage manager 1 3 x 4 12 1 Rg. Rapat 15 1.5 x jml org C 5 x 5 25 1 Rg. Fotocopy 5 0.7 x jml org C 5 x 6 30 1 Accounting 3 4 x 5 20 1 Manager keuangan 1 3 x4 12 Sirkulasi 20 % 75 Total 528 6. ADMINISTRASI ( FRONT OFFICE ) Kelompok Ruang Jml Kebutuhan Ruang Kapasitas Standard Dimensi Luas Ruang (org) Unit Sumber (m) (m2) Food and service 1 Main kitchen 30 60 % restoran + coffe shop A 15 x 15 225 1 Rg. Chef 5 5 x 5 25 1 Gudang makanan kering 5 6 x 9 54 1 Gudang makanan basah 5 6 x 9 54 1 Rg. Pendingin makanan 5 4 x 9,5 38 1 Rg. Pedingin minuman 5 3 x 5 15 1 Penyimpanan peralatan 5 3 x 5 15 1 Penyimpanan bahan bakar 5 3 x 5 15 1 Rg. Cuci 4 5 x 5 25 Sirkulasi 20 % 110 Total 576 7. FOOD AND SERVICE
  • 34. Kelompok Ruang Jml ruang Kebutuhan Ruang Kapasitas Standard Dimensi Luas (org) Unit Sumber (m) (m2) Penerimaan + 1 Loading deck 5 20 % B 6 x 13.5 82 Gudang 1 Receiving area 10 D 6 x 10 60 1 Kantor penerimaan 5 4 x 5 20 1 Penyimpanan sampah 4 D 6 x 10 60 Sirkulasi 20 % 64 Total 286 8. PENERIMAAN DAN GUDANG Kelompok Ruang Jml Kebutuhan Ruang Kapasitas Standard Dimensi Luas Ruang (org) Unit Sumber (m) (m2) Karyawan 1 Time keeper & keamana n 2 0.05 x ttl kmr A 3.5 x 4 14 1 Personel 5 0.23 x ttl kmr A 6 x 10 60 1 Locker + toilet pria 0.19 x ttl kmr A 5 x 10 50 1 Locker + toilet wanita 0.19 x ttl kmr A 5 x 10 50 1 Rg. Makan karyawan 0.19 x ttl kmr A 5 x 10 50 1 Musholla 0.19 x ttl kmr A 5 x 10 50 1 P3K 2 4 x 5 20 Sirkulasi 20 % 86 Total 380 9. KARYAWAN Kelompok Ruang Jml ruang Kebutuhan ruang Kapasitas( org) Standard Dimensi Luas Unit Sumber (m) (m2) Area parkir 1 Parkir pengunjung 50 50 2 15 m2 / mobil 2 m2 / motor 55m2 / bus D 960 1 Parkir pengelola 15 30 15m2 / mobil 2m2 / motor D 249 Total 1.209 10. AREA PARKIR
  • 35. Kelompok Ruang Jml Kebutuhan Ruang Kapasitas Standard Dimensi Luas Ruang (org) Unit Sumber (m) (m2) Laundry & house keeper 1 Administrasi laundry 4 5 x 5 25 1 Laundry 15 0.9 x ttl kmr A 239 1 Gudang kimia 5 4 x 5 20 1 Rg. Linen bersih 4 0.7 x ttl kmr D 186 1 Rg. Linen kotor 4 0.7 x ttl kmr D 186 1 Rg. Seragam 4 0.4 x ttl kmr D 106 1 Rg. Lost and found 2 0.4 x ttl kmr D 106 1 Rg. Jahit 5 6 x 10 60 Sirkulasi 20 % 185 Total 1.113 11. LAUNDRY AND HOUSE KEEPER Kelompok Ruang Jml Kebutuhan Ruang Kapasitas Standard Dimensi Luas Ruang (org) Unit Sumber (m) (m2) Mekanikal & 1 Manager ME 1 3 x 4 12 Elektrikal 1 Administrasi ME 3 10 x 5 50 1 Rg. generator 2 6 x 6 36 1 Rg. Panel 2 D 6 x 4 24 1 Gudang bahan bakar 1 6 x 10 60 1 Chiller 2 D 10 x 10 100 1 AHU 2 D 8 x 12 96 1 Rg. Pompa kolam renang 2 12 x 20 240 Ground reservoir 2 D 6 x 10 60 Top reservoir 2 D 6 x 10 60 Sirkulasi 20 % 92 Total 830 12. MEKANIKAL & ELEKTRIKAL
  • 36. RUANG LUAS (m2) KAMAR TAMU 11.512 LOBBY 2.335 FOOD AND BEVERAGE 516 KONVENSI DAN KONSENSI 3.553 REKREASI 1.145 ADMINISTRASI (FRONT OFFICE) 528 FOOD AND SERVICE 576 PENERIMAAN + GUDANG 286 KARYAWAN 380 AREA PARKIR 1.355 LAUNDRY DAN HOUSE KEEPER 1.113 MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL 1.355 LUAS KESELURUHAN BANGUNAN 23.961 KETERANGAN SUMBER: A = HOTEL PLANNUNG AND DESIGN B = TIME SAVER STANDARD C = PRINCIPLE HOTEL DESIGN D = DATA ARCHITECTURE E = DIRJEN PARIWISATA TOTAL BESARAN RUANG PERHITUNGAN LUASAN BANGUNAN BERDASARKAN DATA TAPAK LUAS TAPAK : ± 4.093 m2 KOEFISIEN DASAR BANGUNAN : 70 % 70 % x 4.093 = 2.8651 m2 (LUAS LANTAI DASAR/PARKIRAN) KOEFISIEN LUAS BANGUNAN : 3,5 3,5 x 4.093 = 14.3255 m2 KETINGGIAN BANGUNAN : 14.3255 : 2.8651 = 5 lantai (MAKSIMAL 6 LANTAI) TOTAL LUAS KESELURUHAN BANGUNAN = 23.961
  • 37. KONSEP RUANG DALAM Meeting Room Mini Bar Ruang Pelayanan Kamar Mandi
  • 39. KONSEP RUANG DALAMZONING; A B B A privat publik Semi publik Kamar hotel, Kantor eksekutif, Hrd, Front office, Security department, Housekeeping dan laundry, Purchasing dan store Area parkir, Lobby, food & beverages outlets Area rekreasi , Ruang serbaguna HORIZONTAL VERTICAL restoran fitnes Food court Mini shop Spa / Salon Rg. Serbaguna A-A Makin ke atas makin privat Rg. Serbaguna Lobby Rg. Serbaguna Rg. Serbaguna
  • 40. Penggunaan Material dalam bangunan material : dinding pelapis dinding Pelapis dinding baik bagian luar (eksterior) ataupun bagian dalam (Interior) akan menggunakan cat. Cat memiliki banyak variasi warna dan harga. Mudah didapat pula. Untuk pilihan warna dapat disesuaikan sesuai keinginan dan kebutuhan. Selain cat, pelapis dinding lainnya yang akan digunakan adalah wallpaper. Wallpaper digunakan disisiisi dinding tertentu yang dikira sesuai dan perlu. selain praktis, wallpaper juga lebih banyak pilihan warna dan corak ketimbang cat yang biasa digunakan. CAT DINDING KERAMIK WALLPAPER DINDING Pada lantai bangunan pilihan material bisa beragam. seperti : penggunaan keramik, marmer, granit, teraso, parket ataupun vinyl. Pada bangunan bali kota ini material yang dipilih adalah penggunaan lantai keramik dan parket. lantai keramik, memiliki ciri-ciri permukaan halus, warna dan motif yang beragam. Perawatannya mudah, tidak mudah tergores, Lantai KONSEP RUANG DALAM Pada perancangan hotel ini, jenis pencahayaan yang akan digunakan adalah pencahyaan alami dan buatan. pencahayaan alami berasal dari matahari dan pencahayaan buatan berasal dari lampu. Pencahayaan alami didapatkan dari bukaan seperti jendela pada sisi bangunan maupun skylight pada ruang yang memungkinkan. Untuk pencahayaan buatan, sebenarnya akan lebih banyak digunakan. Jenis dan tipenya lebih beragam. Mengingat perancangan ini merupakan perancangan perhotelan yang membutuhkan cahaya buatan dan alami lebih baik untuk ruang-ruang tertentu dan untuk cahaya dekorasi. pencahayaan Penggunaan dinding bata yang dilapisa beton dan bukaan dengan material kaca merupakan pilihan material yang sesuai dengan lingkungan sekitar dan ketersediaan material tersebut. Terdapat beberapa tipe pencahayaan yaitu :  Pencahayaan umum / general lighting Terdapat pada setiap ruang sebagai penerang buatan utama.  Pencahyaan setempat / task lighting Terdapat pada titik – titik yang membutuhkan pencahayaan lebih, seperti pada etalase.  Pencahayaan dekoratif / accent lighting Merupakan jenis lampu tempel / dinding, lampu meja, atau lampu
  • 41. KONSEP STRUKTUR01. Struktur Pondasi PONDASI BORED PILE Pondasi bored pile adalah pondasi tiang dalam berbentuk tabung yang berfungsi meneruskan beban bangunan kedalam permukaan tanah.Fungsinya sama dengan pondasi dalam lainya seperti pancang.Bedanya ada pada cara pengerjaanya.Pengerjaan Bored Pile dimulai dengan pelubangan tanah dahulu sampai kedalaman yang diinginkan ,kemudian pemasangan tulangan besi yang dilanjutkan dengan pengecoran beton. RIGID FRAME & CORE Rangka kaku bereaksi terhadap beban lateral. Terutama melalui lentur balok dan kolom. perilaku demikian berakibat ayunan (rift) lateral yang besar pada bangunan dengan ketinggian tertentu. Akan teapi apabila dilengkapi dengan struktur inti, ketahan lateral bangunan akan sangat Berbeda dengan baja konvensional,baja ringan merupakan baja mutu tinggi yang memiliki sifat ringan dan tipis,namun memililki fungsi setara baja konvensional. Rangka atap baja ringan diciptakan untuk memudahkan perakitan dan konstruksi.Meskipun tipis,baja ringan memiliki derajat kekuatan tarik 550 Mpa,sementara baja biasa sekitar 300 Mpa. 02. Struktur Utama Bangunan
  • 42. ATAP DENGAN PLAT BETON ROOF GARDEN 03. Struktur Atap Roof garden atau taman atap adalah sistem atap dengan tumbuhan diatasnya atau di tempat yang atap konvensional. Taman atap biasanya terdiri dari Membran tahan air, drainase lapisan, dan lapisan tebal tanah (biasanya 12 inci Atau lebih), GREEN ROOF Bangunan ini menggunakan sistem struktur Rigid Frame dengan balok dan kolom rangka baja atau beton bertulang. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Material yang akan digunakan pada bangunan ini berupa batu bata sebagai material dinding utama. didukung oleh material keramik pada area-area servis dan material dinding partisi pada ruangan- ruangan kerja. MATERIAL
  • 43. KONSEP PERANCANGAN SIRKULASI Memiliki pintu dan koridor yang memadai untuk terpenuhinya fungsi bangunan. Jumlah, ukuran dan jenis pintu dalam suatu ruangan dipertimbangkan berdasarkan besaran ruang, fingsi ruang dan jumlah pengguna ruang. Arah bukaan daun pintu dalam suatu Horizont al SIRKULASI LINEARjalur sirkulasi dalam bangunan nantinya akan menerapkan jalur sirkulasi berpola linier, selain tidak membingungkan, sistem sirkulasi ini juga lebih memudahkan aksessibilitas dan proses evakuasi bila terjadi bencana. Jalur sirkulasi nantinya akan dibagi menjadi 2, yaitu : SIRKULASI HORIZONTAL, untuk menghubungkan ruangan dalam satu lantai. dengan menggunakan pola Linear. Vertical INTERIOR Sirkulasi vertikal pada sebuah bangunan diperlukan apabila bangunan tersebut memiliki lebih dari satu lantai. Sirkulasi vertikal ini digunakan untk menghubungkan antar lantai bangunan. Di print
  • 44. KONSEP PERANCANGAN TANGGA Memiiliki dimensi pijakan dan tanjakan yang berukuran seragam. Tinggi masing-masing pijakan/tanjakan adalah 15-17 cm. Kemiringan tangga kurang dari 60. Lebar tangga minimal 120 cm untuk memepermudah evakuasi pasien pada keadaan darurat. Lift merupakan alat yang bisa memindahkan barang atau penumpang dari tempat yang rendah ke yang tinggi atau sebaliknya. Adapun jenis mesin lift dibagi menjadi dua yaitu lift penumpang dan lift barang. Gerak dari mesin lift ini adalah dengan cara menaik turunkan sangkar pada sebuah lorong lift dimana gerakannya berasal dari putaran motor listrik. Konstuksi umum mesin lift berupa sebuah sangkar yang dinaik turunkan oleh mesin pengangkat yang mana apabila salah satu sangkar naik maka sangkar yang satu lagi harus LIFT INTERIOR http://dc392.4shared.com/doc/kRUcPhc0/preview.html http://usahamart.wordpress.com/2012/02/22/membuat-lift/Di print
  • 45. Air bersih pada perancangan ini berasal dari PDAM dan juga sumur galian sebagai bantuan pasokan air. Untuk sistem penyaluran kebangunan digunakan sistem up feed dengan pasokan air yang ditampung di reservoir bawah untuk keperluan pada lantai dasar dan juga basement. Sedangkan untuk lantai dua dan seterusnya menggunakan sistem down feed dengan pasokan air dari reservoir atas. Kombinasi dari sumber-sumber air diharapkan dapat menjaga kontinuitas pasokan air bersih pada segala musim. Instalasi Air Bersih Perencanaan pengelolaan limbah cair berpedoman pada sistem yang optimal, ekonomis dalam pembangunan dan pengoperasian. Target utamanya adalah menurunkan zat pencemar organik dan angka kuman sehingga sifat air limbah cair memenuhi syarat baku mutu air limbah. Hal penting lainnya adalah rekayasa tepat yang harus dilakukan pada bangunan dan lingkungan terhadap sistem pengelolaan limbah cair ini. Zona instalasi pengolahan limbah cair direncanakan terpisah dan berjarak dari ruang fungsional lain mengingat suhu yang dikeluarkan, bau dan getaran yang dihasilkan saat pengolahan. Sistem pembuangan black water atau cairan buangan manusia ialah dengan cara mengalirkan limbah padatnya ke septictank sedangkan sisa air kotorannya ke pipa/sumur resapan. Untuk grey water atau air bekas yang bersumber dari toilet dan dapur akan dialirkan ke riol kota yang sebelumnya sudah disaring di bak lemak. Air kotor dapat dibedakan menjadi : a. Kotoran cair, berasal dari kamar mandi, dapur, westafel, dan urinoir b. Kotoran padat, berasal dari wc c.Air hujan Sebelum air kotor tersebut dialirkan kesungai/riol kota terlebih dahulu diolah menggunakan sistem sewage Treatment Plant (STP) sehingga tidak membahayakan lingkungan. KONSEP PERANCANGAN UTILITAS Instalasi Air Koto Di print
  • 46. KONSEP PERANCANGANUTILITAS Instalasi Listrik Ventilasi mekanis (AC) diperlukan jika ventilasi alami tidak mungkin dilaksanakan seperti pada bangunan fasilitas tertentu yang memerlukan perlindungan dari udara luar dan pencemaran. Adapun ruang-ruang yang diperlukan Fasilitas ini contohnya seperti : Ruang Kerja staff Kantor Administrasi Ruang Kamar tamu Ruang Konvensi Ruang konsensi Ruang Ibadah / mushalla Fungsi AC adalah : Sebagai pengatur suhu Pengaruh kelembaban Instalasi Ac Terdiri dari komponen – komponen : 1. Alat penerima logam tembaga ( logam bulat panjang runcing ) / spit 2. Kawat penyalur tembaga 3. Pentanahan / ground sampai dengan bagian tanah basah Sistem Pengaman atau penangkal Petir telah dimulai sejak BENJAMIN FRANKLIN pada tahun 1752 menemukan teknik penangkal petir menggunakan interseptor yang dihubungkan ke tanah melalui konduktor berkembang sampai sistem yang pasif (konvensional) maupun System Penangkal Petir Di print
  • 47. KONSEP PERANCANGAN Penggunaan Instalasi Komunikasi saat ini sangat diperlukan mengingat kemajuan teknologi yang mengandalakan akses internet untuk berbagai urusan. Jaringan dari telekomunikasi ini selain dimanfaatkan untuk mengubungkan komunikasi antar ruang dan lantai juga menyediakan fasilitas internet dan hotspot. MDP TBT DISTRIBUSI LISTRIK 220 V BATEREI Instalasi Komunikasi Sistem Tata Suara= DALAM RUANG OPERATOR Sampah yang berasal dari berbagai fasilitas bangunan dipisahkan berdasarkan sampah basah dan sampah kering. Lalu kedua sampai ini disatukan pada bak penampungan sampah sementara di area servis sebelum diangkut oleh truk sampah yang akan membawa sampah tersebut ke TPA ( Tempat Pembuangan Akhir ). Sistem Pembuangan SampahCITY HALL UTILITAS Di print
  • 48. KONSEP PERANCANGAN FIRE PROTECTION SYSTEM Untuk pencegahan kebakaran aktif pada bangunan mengunakan smoke detector, springkler, fire estinguisher dan fire hydrant yang ditempatkan disetiap lantai bangunan. Untuk pencegahan kebakaran pasif , setiap lantai pada bangununan TANGGA DARURAT Untuk Tangga darurat Letak Maksimum tangga darurat terhadap ruang terjauh adalah 25 m, dindingnya harus dapat menahan api selama 2 jam, dan pintu darurat harus dapat menahan api selama 1,5 jam. Untuk jumlah tangga darurat di sarankan ada dua buah dengan lebar minimal 1,20 m. Detektor adalah sebagai pengindera kebakaran dan penyampaian isyarat sedini mungkin agar dapat mencegah atau menanggulangi kebakaran sehingga tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar, baik jiwa. harta benda maupun lingkungan. Terdapat berbagao jenis detektor. Smoke detector merupakan detektor yang biasa digunakan pada bangunan gedung. Ketentuan pemasangan : - Detektor tidak bpleh dipasang DETECTOR S = Perencanaan penempatan kepala sprinkler pada pipa cabang. D = jarak antara deretan kepala sprinkler. Nilai S dan D : Untuk bahaya kebakaran ringan, maksimum4,6 m SPRINGKLER Instalasi Pemadam Kebakaran Susunan Cabang SPRINGKLER Sistem sprinkler adalah suatu sistem yang bekerja secara otomatis dengan memancarkan air bertekanan ke segala arah untuk memadamkan kebakaran atau setidak-tidaknya mencegah meluasnya kebakaran. alarm kebakaran adalah komponen dari sitem yang memberikan isyarat atau tanda adanya suatu kebakaran. ada audible alarm dan visible alarm. SPRINGKLER; ALARM; Di print
  • 49. Jarak penempatan hydrant halaman terdapat dua jenis hydrant. Yaitu hydrant gedung dan hydrant halaman. penempatan dari hydrant halaman menurut SNI no. 03-1735-2000 sbb : - Tiap bgian dari jalur akses mobil pemadam di lahan bangunan harus dalam jarak bebas hambatan 50m dari hydrant kota. Bila hydrant kota yang memenuhi persyaratan tidak ada maka harus disediakan hydrant halaman.. - Hydrant halaman (pilar) ditempatkan di luar bangunan pada lokasi yang aman dari api ke dalam bangunan dilakukan melalui katup siamese. Menemtukan jumlah dan titik hydrant gedung FIRE HYDRANT Fire estinguisher, ditempatkan pada selasar, hall, lobby, atau pada bagian lain, dengan luas layanan 200m2 dan jarak maksimal sebesar 25m. FIRE ESTINGUISHER Penempatan APAR : - APAR diletakkan pada lokasi yang mudah di akses - Kotak/Lemari APAR tidak dikunci, kecuali ada kemungkinan dicuri/digunakan tanpa ijin. - APAR tidak terhalang dari pandangan. - APAR diletakkan digantung pada gantungan atau disediakan bracket khusus. - Tidak diijinkan peletakkan APAR dimana jarak antara bagian terbawah APAR dengan lantai kurang dari 10.2 cm. KONSEP PERANCANGAN Fire hydrant, ditempatkan di dinding dan di luar bangunan, luas layanan sebesar 200m2 – 500m2 dengan jarak maksimal 30m FIRE PROTECTION SYSTEM Di print