Jurnal Refleksi Modul 1.1 Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara.pptx
1. Jurnal Refleksi Modul 1.1
Filosofi Pendidikan Ki Hajar
Dewantara
Disusun Oleh :
MOH. THAHIR, S.Pd.I
CGP ANGKATAN 10
Asal Sekolah SMP Negeri 5 Dampal Utara
2. Assalamualaikum, saya Moh. Thahir Calon Guru
Penggerak Angkatan 10 Kabupaten Tolitoli. Pada
kesempatan ini saya akan menulis mengenai Jurnal
Refleksi Dwi Mingguan pada modul 1.1 tentang
Pembelajaran Berdiferensiasi. Jurnal ini sebagai
refleksi diri setelah selama dua minggu ke-2 mengikuti
kegiatan Pendidikan CGP yang kedepannya akan
ditulis secara rutin selama dua mingguan sebagai tugas
yang harus dikerjakan oleh calon guru penggerak.
Dalam menulis jurnal refleksi ini saya menggunakan
model 1 yaitu model 4F (Fact, Feeling, Findings, dan
Future, yang diprakarsai oleh Dr. Roger Greenaway.
4F dapat diterjemahkan menjadi 4P yakni : Peristiwa;
Perasaan; Pembelajaran; dan Penerapan.
3. 1. Fact (Peristiwa)
Mulai dari mempelajari modul 1.1. tentang Mulai Dari Diri dan Eksplorasi Konsep di
forum diskusi yang dipimpin dan dipandu oleh fasilitator, dari kegiatan Mulai dari diri dan
Eksplorasi konsep ini kami mengetahui dan mulai memahami tentang pemikiran Ki Hadjar
Dewantara tentang Pendidikan dan Pengajaran, kami diberi kesempatan untuk berdiskusi
dengan sesama teman Calon GuruPenggerak.
Dua pekan sudah saya menambah wawasan, mengasah kemampuan melalui LMS
tentang Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional -Ki Hadjar Dewantar. Adapun serangkaian
kegiatan yang dipelajari dalam LMS, adalah mulai dari diri , eksplorasi konsep , Ruang
kolaborasi, demonstrasi kontekstual, elaborasi pemahaman yang disampaikan oleh
instruktur yang diadakan melalui Google Meet tentang pemahaman secara mendalam
konsep dasar pemikiran Filosofis Ki Hajar Dewantara dan relevansinya dengan pendidikan
abad 21, koneksi antar materi, serta aksi nyata yang telah saya lakukan.
4. 2. Perasaan (Feeling)
Dua minggu sudah berlalu dalam mengikuti beberapa kegiatan Pendidikan Guru
Penggerak, yang saya rasakan di awal mengikuti kegiatan pendidikan ini adalah perasaan Bangga
karena bisa mengikuti kegiatan Calon Guru Penggerak dan diberi kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kompetensi diri dan diberi kesempatan untuk ikut berperan dalam perubahan
pendidikan.selain itu juga ada rasa ragu tidak bisa mengikuti kegiatan dengan baik karena
benturan kegiatan sekolah, terkadang muncul perasaan merasa minder karena melihat
kecakapan teman-teman calon guru penggerak yang hampir mayoritas hebat-hebat. Namun saya
punya semangat untuk belajar dan berkembang sehingga saya percaya diri dengan bekal
keinginan yang kuat saya mampu untuk dapat menyelesaikan Program Guru Penggerak ini
denganbaik.
Dalam kegiatan pendidikan ini banyak ilmu yang saya peroleh selama menjalani dua pekan
mengikuti pendidikan guru penggerak ini, mulai dari bagaimana menjadi pendidik yang
seharusnya, bagaimana pendidik harus menghamba pada anak, mendesain strategi dan metode
pembelajaran dalam mewujudkan pemikiran KHD-“, mendidik anak sesuai dengan kodrat alam
dan kodrat zaman, dengan tetap menjaga sosio kultural budaya yang ada. Serangkaian kegiatan
yang ada di dalam platform LMS menyadarkan saya bahwa apa yang saya miliki saat ini tentang
pendidikan dan pengajaran jauh dari konsep dasar pemikiran filosofis Ki Hajar Dewantara.
Kegiatan mempelajari modul secara mandiri melalui LMS merupakan upaya memandirikan diri
dalam belajar. Dengan mempelajari modul ini saya berharap bisa menjadi pemimpin pendidikan
dan penggerak menuju transformasi pendidikan yang sesuai dengan zaman dan berlandaskan
jati diri bangsa. Menjadi seorang pendidikyang tergerak, bergerakdan menggerakkan.
5. Dari pembelajaran Modul 1.1 tentang Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional – Ki
Hajar Dewantara ini saya akan berusaha untuk memahami dan mengimplementasikan
secara maksimal pemikiran pemikiran KHD sehingga saya bisa menerapkan secara
sadar akan pentingnya peran seorang pendidik saya juga akan berupaya untuk menjadi
pendidik yang berkualitas dengan selalu terbuka terhadap perubahan dan mengikuti
perkembangan teknologi dan mengadaptasikannya sesuai dengan sosio kultural budaya.
Saya akan berusaha menjadi guru yang dirindukan oleh murid-murid dengan
pembelajaran yang menyenangkan dan berpihak pada Murid, saya akan belajar untuk
menjadi pemimpin pembelajaran minimal untuk sekolah saya /teman sejawat saya akan
mengeksplor kemampuan saya yang selama ini belum maksimal saya kembangkan dan
terus berinovasi sehingga pembelajaran saya bisa berjalan dengan baik dan sesuai
perkembangan teknologi. Yang tujuannya semata – mata untuk pendidikan yang
memerdekakan anak dalam mengembangkan kompetensinya sesuai bakat dan minat
yang dimiliki.
3. Pembelajaran (Findings)
Lanjut ...
6. 3. Pembelajaran (Findings)
Ki Hajar Dewantara menekankan agar pendidikan selalu memperhatikan; a) Kodrat Alam,
b) Kemerdekaan, c) Kemanusiaan, d) Kebudayaan, dan e) Kebangsaan. Seperti Pemikiran Ki
Hajar Dewantara (KHD-2009) tentang pendidikan dan pengajaran (“pendidikan dan pengajaran
merupakan usaha persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia, baik
dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya” ini
artinya pendidikan merupakan suatu usaha yang berfokus pada proses atau usaha pembentukan
mental dan karakter suatu bangsa sesuai dengan lingkungannya. Artinya setiap anak sudah
memiliki bakat dan potensinya masing-masing. Selain itu, berdasarkan filosofis pendidikan yang
disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara, kita harus memandang anak sebagai individu yang unik.
Setiap anak punya ciri belajarnya masing-masing, sehingga kita sebagai pendidik harus
melaksanakan pembelajaran yang berdiferensiasi. Wajib bagi pendidik melakukan asesmen
diagnostik awal untuk mengetahui kebutuhan, profil, gaya belajar, metode belajar sesuai dengan
kondisi anak, sehingga kita sebagai pendidik dapat merancang pembelajaran yang tepat serta
sesuai dengan yang dibutuhkan anak yang lebih dikenal dengan istilah ‘berhamba pada anak’.
Disisi lain, proses pendidikan dan pembelajaran harus menerapkan budi pekerti yang luhur atau
akhlak mulia dengan cara mengintegrasikan setiap proses pembelajaran dengan pencapaian
Profil Pelajar Pancasila yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak
mulia, berkebinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.
...Lanjutan
7. 4. Penerapan (Future)
Pembelajaran Modul 1.1 tentang Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional – Ki Hajar
Dewantara ini, memotivasi saya untuk berupaya melakukan hal-hal terbaik dalam proses
pendidikan dan pengajaran agar tujuan pendidikan bisa tercapai seiring dan selaras dengan
konsep dasar pemikiran filosofis Ki Hajar Dewantara. Seperti : Mengubah metode dan model
pembelajaran di kelas yang dulu saya selalu memberi batasan-batasan dalam tugas, kini siswa
bisa menyelesaikan tugas sesuai kreatifitasnya akan tetapi tetap sesuai dengan materi.
Mengubah pandangan bahwa anak bukan seperti kertas putih kosong melainkan tabula rasa (
samar-samar sudah ada goresan dan tugas pendidik mempertebal lakunya) Mengubah cara
pandang terhadap anak yang semula berorientasi pada nilai menjadi berorientasi pada proses.
Merancang dan melakukan asesmen diagnostik awal untuk mengetahui profil anak.
Merancang pembelajaran sesuai dengan hasil asesmen diagnostik awal yang telah dilakukan,
Membuat kesepakatan di awal pembelajaran. Melaksanakan pembelajaran yang berinovasi
dengan metode berkolaborasi, mandiri dan menyenangkan bagi peserta didik sehingga
pendidikan berpusat pada peserta didik.