SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang
Setelah lahir, neonatus mengalami beberapa perubahan fisiologis sehingga

dapat beradaptasi dari kehidupan intrauteri yang bersifat parasitik ke ekstrauteri
yang bersifat mandiri. Setelah tali pusat dipotong tidak ada lagi aliran darah yang
mengandung oksigen dan nutrien dari ibu ke bayinya. Pada janin yang normal
dapat melalui masa transisi ini dengan baik dan tidak menimbulkan masalah.
Selama proses persalinan dan segera setelah lahir bayi menerima berbagai
rangsang seperti termal, mekanik, kimiawi.dengan kehidupan di luar uterus. Dan
perubahan utama mempengaruhi fungsi pernafasan, kardiovaskular dan traktus
digestivus.
Neonatus adalah masa kehidupan pertama diluar rahim sampai dengan
usia 28 hari dimana terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan di dalam
rahim . Pada saat ini terjadi pematangan hampir pada semua sistem.
Dalam 1 bulan setelah fertilisasi ovum, karakteristik umum dari semua organorgan yang berbeda dari fetus telah mulai berkembang dan selama 2 sampai bulan
berikutnya sebagian besar bagian-baguan dai organ yang berbeda telah selesai
dibentuk lebih dari 4 bulan, organ-organ pada fetus khususnya sama
dengan yang terdapat pada neonatus. Akan tetapi, perkembangan selular dari
sebagian organ biasanya jauh dari sempurna, dan masih membutuhkan waktu 5
bulan kehamilan untuk menyempurnakan perkembangan tersebut. Bahkan pada
saat lahir, struktur – struktur tertentu, terutama sistem saraf, ginjal, dan hati, masih
kurang berkembang dengan baik
Pematangan janin dan kelangsungan hidup neonatus diatur oleh berbagai
jenis hormon. Tujuan dari pengaturan hormon ini adalah agar seorang bayi dapat
bertahan hidup baik di dalam rahim maupun di luar rahim. Salah satu hormon
yang berperan adalah hormon-hormon yang dihasilkan dari kelenjar endokrin.

1
Kelenjar –kelenjar endokrin pada intra uterin belum bisa berfungsi secara
maksimal karena pembentukan belum sempurna dan masih mendapatkan bantuan
dari plasenta dan kelenjar endokrin ibunya.
Janin dalam kandungan telah mengadakan gerakan-gerakan pernapasan, yang
dipantau dengan ultrasonografi, akan tetapi likuonamnii tidak sampai masuk ke
dalam alveoli paru-paru. Pusat pernapasan ini dipengaruhi oleh konsentrasi
oksigen dan karbondioksida di dalam tubuh janin itu. Apabila saturitas oksigen
meningkat hingga melebihi 50% maka terjadi apnoe, tidak tergantung pada
konsentrasi karbondioksida. Bila saturasi oksigen menurun, maka pusat
pernapasan menjadi sensitif terhadap rangsangan karbondioksida. Pusat itu
menjadi lebih sensitif bila kadar oksigen turun dan saturasi oksigen mencapai
25%. Keadaan ini dipengaruhi oleh sirkulasi utero-plasenter (pengaliran darah
antara uterus dan plasenta).
B.

Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan sistem pernapasan pada neonatus dari intra
uterus dan ekstra uterus?
2. Bagaimana perkembangan sistem sirkulasi pada neonatus dari intra uterus
dan ekstra uterus?
3. Bagaimana perkembangan sistem traktus digestivus pada neonatus dari
intra uterus dan ekstra uterus?

C.

Tujuan Penulisan
1. Mengetahui perkembangan sistem pernapasan pada neonatus dari intra
uterus dan ekstra uterus
2. Mengetahui perkembangan sistem sirkulasi pada neonatus dari intra uterus
dan ekstra uterus
3. Mengetahui perkembangan sistem traktus digestivus pada neonatus dari
intra uterus dan ekstra uterus

D.

Manfaat Penulisan

Untuk mengetahui perkembangan dan persiapan kehidupan pada neonatus dari
segi sistem respirasi, sirkulasi dan traktus digestivus.

2
BAB II
PEMBAHASAN

Perkembangan Dan Persiapan Kehidupan Neonatus Dari Intra Ke Ekstra
Uterus

A.

Sistem Pernapasan

Skema permulaan pernapasan

3
Sistem pernapasan merupakan sistem yang paling besar mengalami
perubahan dari fase intra uterus menuju ekstra uterus karena bayi baru lahir harus
segera melakukan respirasi. Organ yang berperan dalam respirasi janin sebelum
lahir adalah plasenta. Alveoli kemudian berkembang sepanjang proses gestasi,
demikian pula kemampuan janin untuk memproduksi surfaktan, fosfolipid yang
menurunkan tegangan permukan bidang temu alveoli udara, bayi baru lahir harus
mengatur dengan baik kemampuan-kemampuan ini menjadi sebuah pola napas
yang serasi.
Pernapasan pertama pada bayi normal terjadi

dalam waktu 30 detik

setelah kelahirann. Pernapasan ini timbul akibat aktivitas normal susunan saraf
pusat dan perifer yang dibantu oleh beberapa rangsangan lainnya seperti
kemoreseptor carotid yang peka terhadap kekurangan O2, rangsangan hipoksemia,
sentuhan dan perubahan suhu dalam uterus dan di luar uterus.
1. Intra Uterus

Pertukaran O2 dan CO2 dilakukan oleh plasenta, karena oksigen diberikan
kepada janin melalui plasenta maka paru-paru tidak berisi udara. Alveoli berisi
cairan yang dibentuk di dalam paru-paru itu sendiri, maka paru-paru yang berisi
cairan tidak dipakai.
Janin dalam kandungan memang telah mengadakan gerakan-gerakan pernapasan,
yang dipantau dengan ultrasonografi, akan tetapi likuonamnii tidak sampai masuk
ke dalam alveoli paru-paru. Pusat pernapasan ini dipengaruhi oleh konsentrasi

4
oksigen dan karbondioksida di dalam tubuh janin itu. Apabila saturitas oksigen
meningkat hingga melebihi 50% maka terjadi apnoe, tidak tergantung pada
konsentrasi karbondioksida. Bila saturasi oksigen menurun, maka pusat
pernapasan menjadi sensitif terhadap rangsangan karbondioksida. Pusat itu
menjadi lebih sensitif bila kadar oksigen turun dan saturasi oksigen mencapai
25%. Keadaan ini dipengaruhi oleh sirkulasi utero-plasenter (pengaliran darah
antara uterus dan plasenta). Apabila terdapat gangguan pada sirkulasi utero
plasenter sehingga saturasi oksigen lebih menurun, misalnya pada kontraksi uterus
yang tidak sempurna, eklampsia,dan sebagainya maka terdapatlah gangguangangguan dalam keseimbangan asam dan basa pada janin tersebut, dengan akibat
dapat melumpuhkan pusat pernapasan janin. Pada permukaan paru-paru yang
telah matur ditemukan lipoprotein yang berfungsi untuk mengurangi tahanan pada
permukaan alveoli dan memudahkan paru-paru berkembang pada penarikan nafas
pertama oleh janin. Pengembangan paru-paru disebabkan oleh adanya tekanan
negatif di dalam dada.

2. Ekstra uterus

Saat bayi menarik nafas pertama, paru-paru berkembang sambil terisi
udara, cairan paru-paru janin keluar dari alveoli. Pada saat bersamaan arterioli di
paru-paru mulai membuka, terjadilah peningkatan aliran darah yang masuk ke
dalam jaringan paru-paru sehingga duktus arteriosus menciut bersama-sama

5
dengan terjadinya peningkatan oksigen di dalam darah sehingga aliran darah yang
sebelumnya melalui duktus arteriosus sekarang dialirkan melalui paru-paru
dimana oksigen akan diambil untuk dibawa ke jaringan di seluruh tubuh.
Meskipun selama masa janin sudah ada masa pernapasan, tarikan napas
pertama dan selanjutnya mendorong cairan dalam alveolur keluar dan diserap oleh
sistem limfatik. Selanjutnya terjadi pertukaran gas di alveolus. Oksigen yang
masuk ke pembuluh darah paru menyebabkan pembuluh darah paru dari
vasokonstriksi menjadi vasodilatasi. Vasodilatasi menurunkan tahanan pembuluh
darah paru, sehingga aliran darah ke paru meningkat. Pernapasan timbul sebagai
akibat normal susunan saraf pusat dan perifer yang dibantu oleh beberapa
rangsang seperti kemoreseptor karotid yang sangat peka terhadap kekurangan
oksigen, rangsang hipoksemia, taktil dan perubahan suhu di dalam uterus dan di
luar uterus. Semua ini menyebabkan perangsangan pusat pernapasan dalam otak
yang melanjutkan rangsangan tersebut untuk menggerakkan diafragma serta otot –
otot pernapasan lainnya.

3. Sebab-Sebab Yang Menimbulkan Pernafasan Pertama
Pada menit-menit terakhir kelahirannya, janin semakin menjadi hipoksik
karena kekurangan oksigen, sebagai akibat kurangnya sirkulasi darah melalui
plasenta karena kontraksi uterus yang kuat. Derajat hipoksia yang ringan ini
merangsang usaha bernapas pertama kali pada neonatus setelah dilahirkan.
Dengan usaha bernapas pertama ini, cairan yang menempati jalan napas didorong
kedalam alveoli yang mengembang, sehingga cairan ini dapat diabsorpsi dengan
cepat ke dalam pembuluh dan sirkulasi limfe paru. Dalam 15 menit setelah lahir,
cairan ini telah hilang dan alveoli mengembang karena udara. Jika keadaan ini
tidak terjadi, akan timbul masalah. Sekali terjadi pernapasan, irama pernapasan
akan dipertahankan oleh kemoreseptor-kemoreseptor yang bertanggung jawab
atas respon ventilasi terhadap karbon dioksida dan hipoksia.

6
Secara rinci sebab-sebab yang menimbulkan pernafasan pertama
dijelaskan sbb:
a. Telah terjadi adanya pernapasan intrauterine
Janin sudah mengadakan pergerakan pernafasan di dalam rahim,
pernafasan di luar rahim merupakan kelanjutan dari gerakan pernapasan di dalam
rahim.
b.Adanya tekanan di dalam dada (thorax) sebelum bayi lahir
Kompresi dinding dada selama persalinan pervaginam yang diikuti oleh
penekunan elastic dari thorax saat tubuh dilahirkan akan merangsang reseptor
pengembangn di dalam paru-paru. Tekanan intra thoracic negative sangat besar
akan timbul pada waktu nafas ditarik. Keberhasilan nafas pertama ini akan
diperkuat oleh reflex pulmoner yang merangsang upaya inspiratori tambahan
sebelum penghembusan keluar. Tekanan ini akan menghilangngkan 1/3 dari 80100 ml cairan yang ada di paru-paru hingga 5 cm tekanan air saja yang diperlukan
untuk mengempeskan paru-paru. Sesudah bayi lahir cairan yang hilang diganti
dengan udara, paru-paru berkembang sehingga rongga dada kembali pada bentuk
semula.
c. Adanya kompresi dan dekompresi pada kepala bayi
Kompresi dan dekompresi pada kepala bayi selama persalinan akan
merangsang

pusat

pernapasan

di

dalam

otak

yang

pada

gilirannya

mempertahankan rangsangan tersebut pada upaya bernafas.
d. Adanya penimbunan CO2 dan pengurangan O2
Setelah anak lahir, kadar CO2 dalam darah naik dan O2 turun, hal ini
merangsang terjadinya pernapasan.
e. Adanya rangsangan taktil pada tubuh bayi
Rangsangan taktil seperti perabaan punggung bayi baru lahir dengan
lembut, mengetuk atau mengelus telapak kaki dan mengeringkan bayi yang basah
cukup merangsang timbulnya respon awal pernafasan.
Pernapasan yang teratur dan terus bertahan normal akan menjadi mantap dalam 60
detik setelah kelahiran bayi.

7
B. Sistem Sirkulasi
Saat paru-paru berkembang, tekanan O2 dalam vebtrikel kiri meningkat,
sebaliknya Co2 menurun. Hal tersebut menimbulkan resistansi pembuluhpembuluh darah paru, sehingga aliran darah kea lat tersebut meningkat, ini
menyebabkan darah dari arteri polmunalis mengalir ke paru-paru dan duktus
arteriosus menutup, dengan menutup dan menciutnya vena umbilikalis dan
kemudian di potong ali pusatnya, aliran darah dari plasenta melalui vena cava
inferior dan foramen oval eke atrium kiri terhenti. Dengan diterimanya darah oleh
atrium kiri dari paru-paru, tekanan di atrium kiri menjadi lebih tinggi daripada di
atrium kanan, ini menyebabkan foramen ovale menutup. Sirkulasi janin berubah
menjadi sirkulasi bayi yang hidup di luar tubuh ibu.
Pengalihan arah aliran darah setelah terhentinya aliran darah yang tinggi
melalui arteri umbilikalis untuk memberikan perfusi ke villi plasenta, dan volume
darah yang besar yang kembali melalui vena umbulikalis dan vena kava. Tekanan
vena di vena kava menurun sehingga duktus venosus menutup. Paru mengembang
pada saat pernapasan pertama dan tekanan vaskular paru turun secara tiba-tiba.
Dalam waktu yang sama, tekanan darah sistemik bayi sedikit meningkat. Ini
mengakibatkan pembangkitan arah aliran sementara melalui duktus arteriosus.
Ketika bayi bernapas, tegangan oksigen ini di dalam darah meningkat dan dinding
muskular duktus ini berkontraksi, sehingga aliran darah yang melaluinya berhenti.
Pada saat yang sama, tekanan di dalam atrium kanan menurun. Terjadi
peningkatan serentak aliran darah di seluruh paru. Darah masuk ke dalam atrium
dan mengakibatkan peningkatan tekanan di dalam atrium kiri.
Dengan kata lain, menciutnya arteria dan vena umbilikalis dan kemudian
dipotongnya tali pusat, maka aliran darah dari plasenta terhenti. Tekanan di
ventrikel kanan dan atrium kanan menurun sebagai akibat meningkatnya aliran
darah dari ventrikel kanan ke paru melewati arteria pulmonalis. Sementara itu
aliran balik ke atrium kiri meningkat yang menyebabkan tekanan di atrium kiri
meningkat. Peningkatan tekanan atrium kiri dan penurunan tekanan atrium kanan
menyebabkan menutupnya foramen ovale. Sementara itu, oksigen menyebabkan

8
menutupnya duktus arteriosus. Ini merupakan perubahan sirkulasi fetal ke
sirkulasi dewasa.
1. Intra Uteri
Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi yang berasal dari plasenta,
melalui vena umbikalis, masuk ke dalam tubuh janin. Sebagian besar darah
tersebut melalui duktus venosus arantii akan mengalir ke vena kava inferior pula.
Di dalam atrium dekstra sebagian besar darah ini akan mengalir secara fisiologik
ke atrium sinistra, melalui foramen yang terletak diantara atrium dekstra dan
atrium sinista. Dari atrium sinistra selanjutnya darah ini mengalir ke ventrikel kiri
yang kemudian dipompakan ke aorta. Hanya sebagian kecil dari darah atrium
kanan mengatur ke ventrikel kanan bersama-sama dan darah yang berasal dari
paru-paru yang belum berkembang, sebagian besar darah dari ventrikel kanan ini,
yang seyogyanya megnalir melalui arteria pulmoralis darah di aorta akan mengalir
ke seluruh tubuh untuk memberi nutrisi dan oksigenasi pada sel-sel tubuh darah
dari sel-sel tubuh yang miskin oksigen serta penuh dengan sisa-sisa pembakaran
dan sebagainya akan dialirkan ke plasenta melalui 2 arteria umbilikalis.
Seterusnya diteruskan ke peredaran darah di koteledon dan jonjot-jonjot dan
kembali melalui vena umbilikalis ke janin. Demikian seterusnya sirkulasi janin ini
berlangsung ketika janin berada di dalam uterus.
Ketika janin dilahirkan, segera bayi mengisap udara dan menangis kuat.
Dengan dengan demikian, paru-parunya akan berkembang, tekanan dalam paruparu mengecil dan seolah-olah darah terisap ke dalam paru-paru. Dengan
demikian, duktus botalli tidak berfungsi lagi. Demikian pula, karena tekanan
dalam atrium kiri meningkat, foramen ovale akan tertutup, sehingga foramen
tersebut selanjutnya tidak berfungsi lagi. Dengan dipotong dan diikatnya tali
pusat, arteri umbilikalis dan duktus vengsus arantii akan mengalami obiliterasi
dengan demikian, setelah bayi lahir maka kebutuhan oksigen dipenuhi oleh udara
yang diisap ke paru-paru dan kebutuhan nutrisi dipenuhi oleh makanan yang
dicerna sistem pencernaan sendiri.

9
Dewasa ini, dapat dipantau peredaran darah janin dan denyutan-denyutan
di tali pusat.
a. Karakteristik sirkulasi janin secara rinci adalah sebagai berikut:
1.

Terdapat pirau (shunt) intra kardial (foramen ovale) maupun ekstra kardial
(duktus arteriosus dan venosus).

2.

Ventrikel kanan dan ventrikel kiri bergerak secara serentak.

3.

Vebtrikel kanan memompa darah ke tempat tahanan yang lebih tinggi dari
ventrikel kiri.

4.

Darah yang dipompa ventrikel kanan sebagian besar menuju aorta melalui
duktus arteriosus dan hanya sebagian kecil menuju paru-paru.

5.

Paru-paru mengambil O2 dari darah , bukan sebaliknya dan darah
memperoleh O2 dari plasenta.

6.

Paru-paru secara terus menerus mensekresi cairan ke dalam saluran nafas.

7.

Hati sebagai organ pertama yang menerima bahan makanan (O2, glukosa,
asam amino).

8.

Plasenta sebaga tempat utama pertukaran gas. Makanan/ bahan esensial
janin dan ekskresi.

9.

Plasenta mnejamin berjalannya sirkulasi pertahanan rendah.

b. Perjalan sirkulasi darah janin

Sirkulasi janin dimulai dari plasenta, menukar hasil metabolism (O2,
glukosa, asam amino, asam lemak, cairan dan elektrolit) bahkan makan di ambil
dari vena umbilikalis ke janin. 50% aliran darah masuk ke parenkim hati.,
10
kemudian melalui vena hepatica ke vena cava inferior, sebagian lainnya melalui
duktus venosus langsung ke vena cava inferior. Pemantauan darah ke hati diatur
oleh vasokontriksi dan dilatasi duktus venosus. Darah dari vena cava inferior
masuk ke atrium kanan, 2/3 meunju ke artim kiri melalui foramen ovale,
selanjutnya dari ventrikel kiri menuju ke aorta dan sisa 1/3 darah mengalir ke
ventrikel kanan dan dipompakan ke arteri pulmonalis.
Sebagian berasal darah dari bagian atas tubuh masuk ke atrium kanan
melalui vena cava suferior dan sebagian besar terus ke ventrikel kanan dan arteri
pulmonalis, dari vebtrikel kanan sebagian darah menuju paru dan sebagian besar
menyebrang melalui duktus arteriosus menuju aorta.

2. Eksta uteri

a. Dua kejadian besar segra setelah bayi lahir:
a. Terjadi pernafasan pertama kali
b. Terputus hubuungan dengan plasenta
b. Segera setelah lahir terjadi perubahan sebagai berikut:
a. Tahanan vaskuler paru menurun sehingga aliran paru meningkat
b. Tahanan sistematik meningkat
c. Duktus arteriosus menutup
d. Foramen ovale menutup
e. Duktus venosus menutup

11
Kejadian ini merupakan perubahan sirkulasi neonatus secara drastic yang
berbeda dengan dewasa sehingga disebut “Sirkulasi Neonatus” atau “Sirkulasi
Transisi”.

C. Sistem Traktus Digestivus

Sebelum lahir janin cukup bulan mulai menghisap dan menelan.
Kemampuan menelan dan mencerna ASI pada bayi baru lahir cukup bulan masih
terbatas. Hubungan antara esophagus dan lambung masih belum sempurna yang
menyebabkan gumoh pada bayi baru lahir dan neonatus. Kapasitas lambung
sangat terbatas, kurang dari 30 cc untuk bayi baru lahir cukup bulan. Walau
pengosongan lambung 2,5-3 jam, itulah sebabnya bayi memerlukan ASi sesering
mungkin. Pada saat makanan masuk ke lambung, terjadilah gerakan peristaltik
cepat. Ini berarti pemberian makanan diikuti dengan reflex pengosongan lambung.
Bayi yang diberi ASI dapat bertinja 8-10 kali sehari atau paling sedikit 2-3 kali
sehari. Bayi yang diberi minum Pasi bertinja 4-6 kali sehari, tetapi kecendrungan
dapat

mengalami

konstipasi.

Untuk

membantu

bayi

dalam

gastrointestinal adalah dengan memberika ASI segra setelah bayi lahir.

12

mengatasi
Beberapa organ saluran pencernaan mengalami perubahan dimasa kecil,
yaitu:
1. Mulut
Ada beberapa ciri yang normal pada bayi abru lahir yaitu pada daerah
mulut ; bibir bayi kemerahan, lidah rata dan simetris, tidak memanjag atau
menjulur di antara bibir. Frenulum (jaringan di bawah lidah) tidak membatasi
gerakan ujung lidah. Gusi sebagian besar memperlihatkan bakal gigi dan langitlangit tertutup.
2. Lambung
Pada saat lahir kapasitas lambung bayi adalah sekitar 1-2 ounces (30-60
ml) dan meningkat dengan cepat. Karena bayi menghisap putting, udara juga
mungkin akan terhisap, hal ini akan menimbulkan rasa kenyang yang palsu karena
lambung penuh, bila udara tidak dapat keluar, hal ini akan menyebabkan bayi
mengalami regurgitasi. Reflex gumoh dan reflex batuk yang matang sudah
terbentuk dengan baik saat bayi lahir. Hubungan antara esophagus dan lambung
masih belum sempurna yang mengakibatkan “gumoh” pada BBL dan neonatus.

3. Pankreas
Pankreas telah mulai berfungsi meskipun amat terbatas. Insulin telah dapat
ditemukan pada kehamilan 13 minggu dan produksinya meningkat dengan tuanya
kehamilan. Pada ibu dengan diabetes mellitus tampak adanya hipertrofi sel-sel
longerhons. Akan tetapi, bukti bahwa insulin janin membantu ibunya dalam hal
diabetes melitus belum ada. Ketakutan terhadap rendahnya kadar gula darah pada
bayi baru lahir menjadi alasan baru “yang lumrah” untuk memisahkan ibu dengan
bayinya, dan memberikan bayi tambahan susu formula pada masa awal setelah
bayi lahir. Alasan kekhawatiran para dokter anak dan ahli neonatal tersebut adalah
karena kadar gula darah yang rendah dapat menyebabkan kerusakan pada otak,
sehingga hal ini menjadi sesuatu yang sangat diperhatikan.

13
4. Usus
Pada usia kehamilan 4 bulan alat pencernaan ini telah cukup terbentuk,
janin dapat menelan air ketuban dalam jumlah yang cukup banyak, sehingga
dengan demikian, janin membantu pula perputaran air ketuban. Absorbsi air
ketuban terjadi melalui mukosa seluruh traktus digestivus. Janin menelan air
ketuban, dapat dibuktikan dengan feses pertamanya setelah dilahirkan. Feses
pertama bayi adalah kehijauan, tidak berbau dan kental, dikenal dengan
mekonium. Feses ini mengandung sejumlah cairan amnion, verniks, sekresi
saluran pencernaan, empedu, lanugo dan sisa zat jaringan tubuh lainnya.
Warna hijau tua mekonium disebabkan oleh pemecahan bilirubin.
Marconium dapat keluar per anum bila timbul hipoksia berat, sehingga usus-usus
mengadakan peristaltik, sedangkan muskulus sfingter ani dalam keadaan lumpuh.
Dengan demikian mekonium mencampuri likuor amnii, yang kemudian berwarna
kehijau-hijauan. Juga bila ada tekanan di dalam uterus yang meningkat hingga
menekan isi abdomen janin, umpamanya pada janin dalam letak sungsang,
mekonilum secara mekanik keluar dari anus. Juga obat yang meningkatkan
mekanisme peristaltik pada ibu, dapat pula melalui plasenta dan memberi akibat
yang sama pada janin. Pada umumnya janin menelan rata-rata 450 ml air ketuban
setiap harinya. Hepar janin pada kehamilan empat bulan mempunyai peranan
dalam hemopoesis. Pula dalam metabolisme hidrat arang mulai berperan.
Glikogen mulai disimpan dalam hati, yang pada akhir triwulan makin meningkat.
Sesudah bayi dilahirkan, simpanan glikogen ini cepat terpakai. Vitamin A dan D
disimpan juga dalam hati. Bahwa hepar janin masih imatur dalam fungsinya
selama dalam kandungan dan pula sesudah dilahirkan, dinyatakan oleh
ketidakmampuannya untuk meniadakan bekas penghancuran darah dari peredaran
darah, plasenta dan hati ibu menyelesaikan ini. Akan tetapi, sebagian kecil
bilirubin diolah oleh hepar janin dan disalurkan ke usus melalui saluran empedu
dimana dialami oksidasi dijadikan biliverdin. Pigmen inilah yang membuat warna
mekonium kehijau-hijauan. Pada umumnya plasenta dapat meniadakan dengan
cepat bekas-bekas metabolisme bilirubin. Akan tetapi pada keadaan dimana
hemadisit darah terlalu cepat, umpamanya dalam hal eritroblastosis fetalis,

14
mekanisme

di

plasenta

tidak

dapat

mengetahuinya.

Akan

timbul

hiperbilirubinemia dengan pigmen yang akibatnya dapat ditemukan di dalam air
ketuban. Adanya pigmen tersebut dalam likuor amnii dipakai untuk membuat
diagnosis dan mengadakan penilaian mengenai kehamilan demikian itu imaturitas
hepar yang menyangkut fungsinya dalam sistem enzim ialah mengenai
kekurangan enzim glukorunil transferase, yang terjadi hingga dalam masa
neonatus dan dalam waktu yang berbeda-beda. Terutama ini terjadi pada bayi
prematur yang tidak mudah meniadakan hasil pengolahan hemoglobin melalui
heparnya. Timbulnya ikterus neonatorum dalam hal ini agaknya disebabkan oleh
hal tersebut di atas.
Feses dari bayi yang menyusu ASI adalah hijau kekuningan, berair dan
bereaksi terhadap asam . sedangkan feses bayi yang minum susu formula biasanya
berwarna kekuningan terang, bebentuk, kurang frekuensinya, netral sampai sedikit
alkali (asam).

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah lahir, neonatus mengalami beberapa perubahan fisiologis sehingga
dapat beradaptasi dari kehidupan intrauteri yang bersifat parasitik ke ekstrauteri
yang bersifat mandiri. Setelah tali pusat dipotong tidak ada lagi aliran darah yang
mengandung oksigen dan nutrien dari ibu ke bayinya. Pada janin yang normal
dapat melalui masa transisi ini dengan baik dan tidak menimbulkan masalah.
Selama proses persalinan dan segera setelah lahir bayi menerima berbagai
rangsang seperti termal, mekanik, kimiawi.dengan kehidupan di luar uterus. Dan
perubahan utama mempengaruhi fungsi pernafasan, kardiovaskular dan traktus
digestivus.

B.

Saran
Dalam pelayanan kebidanan, sangat penting bagi seorang bidan untuk

mengetahui perkembangan dan persiapan kehidupan pada neonatus dari segi
sistem respirasi, sirkulasi dan traktus digestivus. Hal ini berguna agar bidan dapat
membedakan normal atau tidaknya keadaan pada neonatus baik intra maupun
ekstra uterus.

16
DAFTAR PUSTAKA
 Liewellyn, D dan Jones.2002.Dasar-Dasar OBstetri

dan Ginekologi

(terjemahan) .Jakarta: Penerbit Hipokates
Diunduh tanggal 21 Februari 2014 jam 15.00 wita

 Siswosudarmo, R dan Ova Emilia.2008.Obstetri
Fisiologi.Yogyakarta:Pustaka Cendikia
Diunduh tanggal 21 Februari 2014 jam 15.00 wita

 http://tiyalestarisaid.blogspot.com/2012/10/perkembangan-dan-persiapan
kehidupan_26.html.
Diunduh tanggal 21 Februari 2014 jam 15.00 wita

 (http://ilmu-pasti-pengungkapkebenaran.blogspot.com/2011/12/makalahperkembangan-danpersiapan.html)
Diunduh tanggal 21 Februari 2014 jam 15.00 wita

 http://www.slideshare.net/septianraha/perkembangan-dan-persiapankehidupan-neonatus-intra-ke-ekstra-uterus-dari-sistem
Diunduh tanggal 21 Februari 2014 jam 15.00 wita

17
TUGAS : BIOLOGI REPRODUKSI
DOSEN : SITTI DHIA UL HAQ, S.ST
MAKALAH
PERKEMBANGAN DAN PERSIAPAN KEHIDUPAN NEONATUS
DARI INTRA KE EKSTRA UTERUS

DI SUSUN OLEH:

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

RATMA NINGSIH
RARI FATIMAH
RASNI
RIJA
SAFIA
SALMIA WATI
SINAR HASRI

KELOMPOK III
8.
9.
10.
11.
12.
13.

SITI AISAH
SITI CHOIROTIN
SITTI ALMA FINDRA
SITI FATIMAH
SITI SARIANDI
SITTI MAYAN SARI

YAYASAN PENDIDIKAN SOWITE
KABUPATEN MUNA
2014

18
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyusun makalah
tentang “Perkembangan Dan Persiapan Kehidupan Neonatus Dari Intra Ke
Ekstra Uterus”.

Makalah ini merupakan tugas mata kuliah BIOLOGI REPRODUKSI
Penulis memaklumi dengan penuh kesadaran akan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran yang
sifatnya membangun untuk perbaikan makalah ini pada masa yang akan datang.

Dalam penulisan makalah ini penulis, mengucapkan terima kasih karena
tidak terlepas dari kerja sama yang baik dari berbagai pihak yang telah membantu
selesainya makalah ini, sesuai dengan waktu yang telah di tentukan. Akhir kata
penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan
khususnya bagi mahasiswa Akbid Paramata Raha Kab. Muna

Raha, 21 Februari 2014

Penulis

19
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................. ............ i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................

1

1.3 Tujuan penulisan...........................................................................

1

1.4 Manfaat penulisan.............................................................................. 1

BAB II : PEMBAHASAN..............................................................................

2

A. Sistem Pernapasan........................................................................ 2
B. Sistem sirkulasi.....................................................................

7

C. Sistem Traktus Digestivus........................................................ 11
BAB III : PENUTUP.........................................................................................

15

3.1 Kesimpulan........................................................................................ 15
3.2 Saran.................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................

20

16

More Related Content

What's hot

Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalHendrik Sutopo
 
Adaptasi BBL di luar uterus
Adaptasi BBL di luar uterus Adaptasi BBL di luar uterus
Adaptasi BBL di luar uterus Asih Astuti
 
makalah-preeklamsia-dan-eklamsia
makalah-preeklamsia-dan-eklamsiamakalah-preeklamsia-dan-eklamsia
makalah-preeklamsia-dan-eklamsiaaswari_putra
 
6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan -
6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan -6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan -
6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan -Devi Narti
 
Sirkulasi Darah Fetus (Askeb I)
Sirkulasi Darah Fetus (Askeb I)Sirkulasi Darah Fetus (Askeb I)
Sirkulasi Darah Fetus (Askeb I)Nurul Wulandari
 
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAHKEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAHsri wahyuni
 
Kala IV Persalinan
Kala IV PersalinanKala IV Persalinan
Kala IV PersalinanIndah Widi
 
Penatalaksanaan Atonia Uteri
Penatalaksanaan Atonia UteriPenatalaksanaan Atonia Uteri
Penatalaksanaan Atonia Uteripjj_kemenkes
 
Sistem perkemihan pada ibu hamil
Sistem perkemihan pada ibu hamilSistem perkemihan pada ibu hamil
Sistem perkemihan pada ibu hamilRahayu Pratiwi
 
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifas
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifasFaktor faktor yang mempengaruhi masa nifas
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifasRahayu Pratiwi
 
Peredaran darah janin
Peredaran darah janinPeredaran darah janin
Peredaran darah janinNs. Lutfi
 
Pembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMPembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMAffiZakiyya
 
Kebutuhan oksigenasi
Kebutuhan oksigenasiKebutuhan oksigenasi
Kebutuhan oksigenasitirolyn
 
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitas
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitasAsuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitas
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitasintan kurniawati
 

What's hot (20)

Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan Normal
 
Adaptasi BBL di luar uterus
Adaptasi BBL di luar uterus Adaptasi BBL di luar uterus
Adaptasi BBL di luar uterus
 
makalah-preeklamsia-dan-eklamsia
makalah-preeklamsia-dan-eklamsiamakalah-preeklamsia-dan-eklamsia
makalah-preeklamsia-dan-eklamsia
 
6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan -
6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan -6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan -
6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan -
 
Adaptasi bbl pw
Adaptasi bbl pwAdaptasi bbl pw
Adaptasi bbl pw
 
Sirkulasi Darah Fetus (Askeb I)
Sirkulasi Darah Fetus (Askeb I)Sirkulasi Darah Fetus (Askeb I)
Sirkulasi Darah Fetus (Askeb I)
 
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAHKEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
 
post partum bues
post partum buespost partum bues
post partum bues
 
Kala IV Persalinan
Kala IV PersalinanKala IV Persalinan
Kala IV Persalinan
 
Penatalaksanaan Atonia Uteri
Penatalaksanaan Atonia UteriPenatalaksanaan Atonia Uteri
Penatalaksanaan Atonia Uteri
 
Sistem perkemihan pada ibu hamil
Sistem perkemihan pada ibu hamilSistem perkemihan pada ibu hamil
Sistem perkemihan pada ibu hamil
 
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifas
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifasFaktor faktor yang mempengaruhi masa nifas
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifas
 
Peredaran darah janin
Peredaran darah janinPeredaran darah janin
Peredaran darah janin
 
Adaptasi fisiologi neonatus
Adaptasi fisiologi neonatusAdaptasi fisiologi neonatus
Adaptasi fisiologi neonatus
 
4. metode pendokumentasian
4. metode pendokumentasian4. metode pendokumentasian
4. metode pendokumentasian
 
Farmakologi uterotonika
Farmakologi uterotonikaFarmakologi uterotonika
Farmakologi uterotonika
 
Pembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMPembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOM
 
Pemasangan infus
Pemasangan infusPemasangan infus
Pemasangan infus
 
Kebutuhan oksigenasi
Kebutuhan oksigenasiKebutuhan oksigenasi
Kebutuhan oksigenasi
 
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitas
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitasAsuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitas
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitas
 

Viewers also liked

Makalah perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus dari intra ke ekstra ut...
Makalah perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus dari intra ke ekstra ut...Makalah perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus dari intra ke ekstra ut...
Makalah perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus dari intra ke ekstra ut...Operator Warnet Vast Raha
 
PPT Perubahan Fisiologi BBL
PPT Perubahan Fisiologi BBLPPT Perubahan Fisiologi BBL
PPT Perubahan Fisiologi BBLChiyapuri
 
non-verbal communication
non-verbal communicationnon-verbal communication
non-verbal communicationtarak patel
 
Bahan kuliah embriologi sistem pernapasan
Bahan kuliah embriologi sistem pernapasanBahan kuliah embriologi sistem pernapasan
Bahan kuliah embriologi sistem pernapasanDhanie Pradoto
 
[한약감정학]제6강 씨,열매-2
[한약감정학]제6강 씨,열매-2[한약감정학]제6강 씨,열매-2
[한약감정학]제6강 씨,열매-2Yong-wook Shin
 
Makalah perkembangan masa prenatal hingga bayi
Makalah perkembangan masa prenatal hingga bayiMakalah perkembangan masa prenatal hingga bayi
Makalah perkembangan masa prenatal hingga bayiDhiah Febri
 
Naver Open Api Reference Manual
Naver Open Api Reference ManualNaver Open Api Reference Manual
Naver Open Api Reference Manual성웅 강
 
Perubahan fisiologis bbl
Perubahan fisiologis bblPerubahan fisiologis bbl
Perubahan fisiologis bblNova Ci Necis
 

Viewers also liked (8)

Makalah perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus dari intra ke ekstra ut...
Makalah perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus dari intra ke ekstra ut...Makalah perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus dari intra ke ekstra ut...
Makalah perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus dari intra ke ekstra ut...
 
PPT Perubahan Fisiologi BBL
PPT Perubahan Fisiologi BBLPPT Perubahan Fisiologi BBL
PPT Perubahan Fisiologi BBL
 
non-verbal communication
non-verbal communicationnon-verbal communication
non-verbal communication
 
Bahan kuliah embriologi sistem pernapasan
Bahan kuliah embriologi sistem pernapasanBahan kuliah embriologi sistem pernapasan
Bahan kuliah embriologi sistem pernapasan
 
[한약감정학]제6강 씨,열매-2
[한약감정학]제6강 씨,열매-2[한약감정학]제6강 씨,열매-2
[한약감정학]제6강 씨,열매-2
 
Makalah perkembangan masa prenatal hingga bayi
Makalah perkembangan masa prenatal hingga bayiMakalah perkembangan masa prenatal hingga bayi
Makalah perkembangan masa prenatal hingga bayi
 
Naver Open Api Reference Manual
Naver Open Api Reference ManualNaver Open Api Reference Manual
Naver Open Api Reference Manual
 
Perubahan fisiologis bbl
Perubahan fisiologis bblPerubahan fisiologis bbl
Perubahan fisiologis bbl
 

Similar to PERKEMBANGAN SISTEM NEONATUS

Kelompok 1 — Pernafasan.pptx
Kelompok 1 — Pernafasan.pptxKelompok 1 — Pernafasan.pptx
Kelompok 1 — Pernafasan.pptx6zz6mhbks2
 
Laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan bayi baru lahir maya
Laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan bayi baru lahir mayaLaporan pendahuluan dan asuhan keperawatan bayi baru lahir maya
Laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan bayi baru lahir mayaakuyohoyo
 
Makalah perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus dari intra ke ekstra ut...
Makalah perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus dari intra ke ekstra ut...Makalah perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus dari intra ke ekstra ut...
Makalah perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus dari intra ke ekstra ut...Septian Muna Barakati
 
Asuhan Neonatus
Asuhan NeonatusAsuhan Neonatus
Asuhan NeonatusMeniFuzi
 
SISTEM PERNAFASAN KELOMPOK 1.pptx
SISTEM PERNAFASAN KELOMPOK 1.pptxSISTEM PERNAFASAN KELOMPOK 1.pptx
SISTEM PERNAFASAN KELOMPOK 1.pptxdianrizki21
 
100103439 makalah-asfiksia
100103439 makalah-asfiksia100103439 makalah-asfiksia
100103439 makalah-asfiksiaWarnet Raha
 
periode reaktivity pertama BBL.pdf
periode reaktivity pertama BBL.pdfperiode reaktivity pertama BBL.pdf
periode reaktivity pertama BBL.pdfcandra_cun
 
Bblr skenario 2
Bblr skenario 2Bblr skenario 2
Bblr skenario 2ochayuchan
 
ADAPTASI fFISIOLOGIS BBL.ppt
ADAPTASI fFISIOLOGIS BBL.pptADAPTASI fFISIOLOGIS BBL.ppt
ADAPTASI fFISIOLOGIS BBL.pptcandra_cun
 
Makalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekonium
Makalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekoniumMakalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekonium
Makalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekoniumOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekonium
Makalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekoniumMakalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekonium
Makalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekoniumSeptian Muna Barakati
 
Makalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekonium
Makalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekoniumMakalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekonium
Makalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekoniumWarnet Raha
 

Similar to PERKEMBANGAN SISTEM NEONATUS (20)

Kelompok 1 — Pernafasan.pptx
Kelompok 1 — Pernafasan.pptxKelompok 1 — Pernafasan.pptx
Kelompok 1 — Pernafasan.pptx
 
Laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan bayi baru lahir maya
Laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan bayi baru lahir mayaLaporan pendahuluan dan asuhan keperawatan bayi baru lahir maya
Laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan bayi baru lahir maya
 
Makalah perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus dari intra ke ekstra ut...
Makalah perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus dari intra ke ekstra ut...Makalah perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus dari intra ke ekstra ut...
Makalah perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus dari intra ke ekstra ut...
 
Askep asfiksia AKPER PEMDA MUNA
Askep asfiksia AKPER PEMDA MUNA Askep asfiksia AKPER PEMDA MUNA
Askep asfiksia AKPER PEMDA MUNA
 
Asuhan Neonatus
Asuhan NeonatusAsuhan Neonatus
Asuhan Neonatus
 
SISTEM PERNAFASAN KELOMPOK 1.pptx
SISTEM PERNAFASAN KELOMPOK 1.pptxSISTEM PERNAFASAN KELOMPOK 1.pptx
SISTEM PERNAFASAN KELOMPOK 1.pptx
 
Anba1
Anba1Anba1
Anba1
 
100103439 makalah-asfiksia
100103439 makalah-asfiksia100103439 makalah-asfiksia
100103439 makalah-asfiksia
 
100103439 makalah-asfiksia
100103439 makalah-asfiksia100103439 makalah-asfiksia
100103439 makalah-asfiksia
 
100103439 makalah-asfiksia
100103439 makalah-asfiksia100103439 makalah-asfiksia
100103439 makalah-asfiksia
 
100103439 makalah-asfiksia
100103439 makalah-asfiksia100103439 makalah-asfiksia
100103439 makalah-asfiksia
 
periode reaktivity pertama BBL.pdf
periode reaktivity pertama BBL.pdfperiode reaktivity pertama BBL.pdf
periode reaktivity pertama BBL.pdf
 
Bblr skenario 2
Bblr skenario 2Bblr skenario 2
Bblr skenario 2
 
Asfiksia AKPER PEMKAB MUNA
Asfiksia AKPER PEMKAB MUNA Asfiksia AKPER PEMKAB MUNA
Asfiksia AKPER PEMKAB MUNA
 
ADAPTASI fFISIOLOGIS BBL.ppt
ADAPTASI fFISIOLOGIS BBL.pptADAPTASI fFISIOLOGIS BBL.ppt
ADAPTASI fFISIOLOGIS BBL.ppt
 
Makalah dokumentasi kebidanan
Makalah dokumentasi kebidananMakalah dokumentasi kebidanan
Makalah dokumentasi kebidanan
 
Makalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekonium
Makalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekoniumMakalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekonium
Makalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekonium
 
Makalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekonium
Makalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekoniumMakalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekonium
Makalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekonium
 
Makalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekonium
Makalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekoniumMakalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekonium
Makalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekonium
 
Weno
WenoWeno
Weno
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Abdiera
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAKSANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAKArifinAmin1
 
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptx
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptxMata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptx
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptxoperatorsttmamasa
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiOviLarassaty1
 
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptxhentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptxKalpanaMoorthy3
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfAgungNugroho932694
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptTaufikFadhilah
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuKarticha
 
1.3.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
1.3.a.8  KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf1.3.a.8  KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
1.3.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdfHeriyantoHeriyanto44
 
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfPPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfSBMNessyaPutriPaulan
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaruSilvanaAyu
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxFranxisca Kurniawati
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docNurulAiniFirdasari1
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlineMMario4
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAKSANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
 
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptx
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptxMata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptx
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptx
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
 
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptxhentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
 
1.3.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
1.3.a.8  KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf1.3.a.8  KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
1.3.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
 
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfPPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 

PERKEMBANGAN SISTEM NEONATUS

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setelah lahir, neonatus mengalami beberapa perubahan fisiologis sehingga dapat beradaptasi dari kehidupan intrauteri yang bersifat parasitik ke ekstrauteri yang bersifat mandiri. Setelah tali pusat dipotong tidak ada lagi aliran darah yang mengandung oksigen dan nutrien dari ibu ke bayinya. Pada janin yang normal dapat melalui masa transisi ini dengan baik dan tidak menimbulkan masalah. Selama proses persalinan dan segera setelah lahir bayi menerima berbagai rangsang seperti termal, mekanik, kimiawi.dengan kehidupan di luar uterus. Dan perubahan utama mempengaruhi fungsi pernafasan, kardiovaskular dan traktus digestivus. Neonatus adalah masa kehidupan pertama diluar rahim sampai dengan usia 28 hari dimana terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan di dalam rahim . Pada saat ini terjadi pematangan hampir pada semua sistem. Dalam 1 bulan setelah fertilisasi ovum, karakteristik umum dari semua organorgan yang berbeda dari fetus telah mulai berkembang dan selama 2 sampai bulan berikutnya sebagian besar bagian-baguan dai organ yang berbeda telah selesai dibentuk lebih dari 4 bulan, organ-organ pada fetus khususnya sama dengan yang terdapat pada neonatus. Akan tetapi, perkembangan selular dari sebagian organ biasanya jauh dari sempurna, dan masih membutuhkan waktu 5 bulan kehamilan untuk menyempurnakan perkembangan tersebut. Bahkan pada saat lahir, struktur – struktur tertentu, terutama sistem saraf, ginjal, dan hati, masih kurang berkembang dengan baik Pematangan janin dan kelangsungan hidup neonatus diatur oleh berbagai jenis hormon. Tujuan dari pengaturan hormon ini adalah agar seorang bayi dapat bertahan hidup baik di dalam rahim maupun di luar rahim. Salah satu hormon yang berperan adalah hormon-hormon yang dihasilkan dari kelenjar endokrin. 1
  • 2. Kelenjar –kelenjar endokrin pada intra uterin belum bisa berfungsi secara maksimal karena pembentukan belum sempurna dan masih mendapatkan bantuan dari plasenta dan kelenjar endokrin ibunya. Janin dalam kandungan telah mengadakan gerakan-gerakan pernapasan, yang dipantau dengan ultrasonografi, akan tetapi likuonamnii tidak sampai masuk ke dalam alveoli paru-paru. Pusat pernapasan ini dipengaruhi oleh konsentrasi oksigen dan karbondioksida di dalam tubuh janin itu. Apabila saturitas oksigen meningkat hingga melebihi 50% maka terjadi apnoe, tidak tergantung pada konsentrasi karbondioksida. Bila saturasi oksigen menurun, maka pusat pernapasan menjadi sensitif terhadap rangsangan karbondioksida. Pusat itu menjadi lebih sensitif bila kadar oksigen turun dan saturasi oksigen mencapai 25%. Keadaan ini dipengaruhi oleh sirkulasi utero-plasenter (pengaliran darah antara uterus dan plasenta). B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana perkembangan sistem pernapasan pada neonatus dari intra uterus dan ekstra uterus? 2. Bagaimana perkembangan sistem sirkulasi pada neonatus dari intra uterus dan ekstra uterus? 3. Bagaimana perkembangan sistem traktus digestivus pada neonatus dari intra uterus dan ekstra uterus? C. Tujuan Penulisan 1. Mengetahui perkembangan sistem pernapasan pada neonatus dari intra uterus dan ekstra uterus 2. Mengetahui perkembangan sistem sirkulasi pada neonatus dari intra uterus dan ekstra uterus 3. Mengetahui perkembangan sistem traktus digestivus pada neonatus dari intra uterus dan ekstra uterus D. Manfaat Penulisan Untuk mengetahui perkembangan dan persiapan kehidupan pada neonatus dari segi sistem respirasi, sirkulasi dan traktus digestivus. 2
  • 3. BAB II PEMBAHASAN Perkembangan Dan Persiapan Kehidupan Neonatus Dari Intra Ke Ekstra Uterus A. Sistem Pernapasan Skema permulaan pernapasan 3
  • 4. Sistem pernapasan merupakan sistem yang paling besar mengalami perubahan dari fase intra uterus menuju ekstra uterus karena bayi baru lahir harus segera melakukan respirasi. Organ yang berperan dalam respirasi janin sebelum lahir adalah plasenta. Alveoli kemudian berkembang sepanjang proses gestasi, demikian pula kemampuan janin untuk memproduksi surfaktan, fosfolipid yang menurunkan tegangan permukan bidang temu alveoli udara, bayi baru lahir harus mengatur dengan baik kemampuan-kemampuan ini menjadi sebuah pola napas yang serasi. Pernapasan pertama pada bayi normal terjadi dalam waktu 30 detik setelah kelahirann. Pernapasan ini timbul akibat aktivitas normal susunan saraf pusat dan perifer yang dibantu oleh beberapa rangsangan lainnya seperti kemoreseptor carotid yang peka terhadap kekurangan O2, rangsangan hipoksemia, sentuhan dan perubahan suhu dalam uterus dan di luar uterus. 1. Intra Uterus Pertukaran O2 dan CO2 dilakukan oleh plasenta, karena oksigen diberikan kepada janin melalui plasenta maka paru-paru tidak berisi udara. Alveoli berisi cairan yang dibentuk di dalam paru-paru itu sendiri, maka paru-paru yang berisi cairan tidak dipakai. Janin dalam kandungan memang telah mengadakan gerakan-gerakan pernapasan, yang dipantau dengan ultrasonografi, akan tetapi likuonamnii tidak sampai masuk ke dalam alveoli paru-paru. Pusat pernapasan ini dipengaruhi oleh konsentrasi 4
  • 5. oksigen dan karbondioksida di dalam tubuh janin itu. Apabila saturitas oksigen meningkat hingga melebihi 50% maka terjadi apnoe, tidak tergantung pada konsentrasi karbondioksida. Bila saturasi oksigen menurun, maka pusat pernapasan menjadi sensitif terhadap rangsangan karbondioksida. Pusat itu menjadi lebih sensitif bila kadar oksigen turun dan saturasi oksigen mencapai 25%. Keadaan ini dipengaruhi oleh sirkulasi utero-plasenter (pengaliran darah antara uterus dan plasenta). Apabila terdapat gangguan pada sirkulasi utero plasenter sehingga saturasi oksigen lebih menurun, misalnya pada kontraksi uterus yang tidak sempurna, eklampsia,dan sebagainya maka terdapatlah gangguangangguan dalam keseimbangan asam dan basa pada janin tersebut, dengan akibat dapat melumpuhkan pusat pernapasan janin. Pada permukaan paru-paru yang telah matur ditemukan lipoprotein yang berfungsi untuk mengurangi tahanan pada permukaan alveoli dan memudahkan paru-paru berkembang pada penarikan nafas pertama oleh janin. Pengembangan paru-paru disebabkan oleh adanya tekanan negatif di dalam dada. 2. Ekstra uterus Saat bayi menarik nafas pertama, paru-paru berkembang sambil terisi udara, cairan paru-paru janin keluar dari alveoli. Pada saat bersamaan arterioli di paru-paru mulai membuka, terjadilah peningkatan aliran darah yang masuk ke dalam jaringan paru-paru sehingga duktus arteriosus menciut bersama-sama 5
  • 6. dengan terjadinya peningkatan oksigen di dalam darah sehingga aliran darah yang sebelumnya melalui duktus arteriosus sekarang dialirkan melalui paru-paru dimana oksigen akan diambil untuk dibawa ke jaringan di seluruh tubuh. Meskipun selama masa janin sudah ada masa pernapasan, tarikan napas pertama dan selanjutnya mendorong cairan dalam alveolur keluar dan diserap oleh sistem limfatik. Selanjutnya terjadi pertukaran gas di alveolus. Oksigen yang masuk ke pembuluh darah paru menyebabkan pembuluh darah paru dari vasokonstriksi menjadi vasodilatasi. Vasodilatasi menurunkan tahanan pembuluh darah paru, sehingga aliran darah ke paru meningkat. Pernapasan timbul sebagai akibat normal susunan saraf pusat dan perifer yang dibantu oleh beberapa rangsang seperti kemoreseptor karotid yang sangat peka terhadap kekurangan oksigen, rangsang hipoksemia, taktil dan perubahan suhu di dalam uterus dan di luar uterus. Semua ini menyebabkan perangsangan pusat pernapasan dalam otak yang melanjutkan rangsangan tersebut untuk menggerakkan diafragma serta otot – otot pernapasan lainnya. 3. Sebab-Sebab Yang Menimbulkan Pernafasan Pertama Pada menit-menit terakhir kelahirannya, janin semakin menjadi hipoksik karena kekurangan oksigen, sebagai akibat kurangnya sirkulasi darah melalui plasenta karena kontraksi uterus yang kuat. Derajat hipoksia yang ringan ini merangsang usaha bernapas pertama kali pada neonatus setelah dilahirkan. Dengan usaha bernapas pertama ini, cairan yang menempati jalan napas didorong kedalam alveoli yang mengembang, sehingga cairan ini dapat diabsorpsi dengan cepat ke dalam pembuluh dan sirkulasi limfe paru. Dalam 15 menit setelah lahir, cairan ini telah hilang dan alveoli mengembang karena udara. Jika keadaan ini tidak terjadi, akan timbul masalah. Sekali terjadi pernapasan, irama pernapasan akan dipertahankan oleh kemoreseptor-kemoreseptor yang bertanggung jawab atas respon ventilasi terhadap karbon dioksida dan hipoksia. 6
  • 7. Secara rinci sebab-sebab yang menimbulkan pernafasan pertama dijelaskan sbb: a. Telah terjadi adanya pernapasan intrauterine Janin sudah mengadakan pergerakan pernafasan di dalam rahim, pernafasan di luar rahim merupakan kelanjutan dari gerakan pernapasan di dalam rahim. b.Adanya tekanan di dalam dada (thorax) sebelum bayi lahir Kompresi dinding dada selama persalinan pervaginam yang diikuti oleh penekunan elastic dari thorax saat tubuh dilahirkan akan merangsang reseptor pengembangn di dalam paru-paru. Tekanan intra thoracic negative sangat besar akan timbul pada waktu nafas ditarik. Keberhasilan nafas pertama ini akan diperkuat oleh reflex pulmoner yang merangsang upaya inspiratori tambahan sebelum penghembusan keluar. Tekanan ini akan menghilangngkan 1/3 dari 80100 ml cairan yang ada di paru-paru hingga 5 cm tekanan air saja yang diperlukan untuk mengempeskan paru-paru. Sesudah bayi lahir cairan yang hilang diganti dengan udara, paru-paru berkembang sehingga rongga dada kembali pada bentuk semula. c. Adanya kompresi dan dekompresi pada kepala bayi Kompresi dan dekompresi pada kepala bayi selama persalinan akan merangsang pusat pernapasan di dalam otak yang pada gilirannya mempertahankan rangsangan tersebut pada upaya bernafas. d. Adanya penimbunan CO2 dan pengurangan O2 Setelah anak lahir, kadar CO2 dalam darah naik dan O2 turun, hal ini merangsang terjadinya pernapasan. e. Adanya rangsangan taktil pada tubuh bayi Rangsangan taktil seperti perabaan punggung bayi baru lahir dengan lembut, mengetuk atau mengelus telapak kaki dan mengeringkan bayi yang basah cukup merangsang timbulnya respon awal pernafasan. Pernapasan yang teratur dan terus bertahan normal akan menjadi mantap dalam 60 detik setelah kelahiran bayi. 7
  • 8. B. Sistem Sirkulasi Saat paru-paru berkembang, tekanan O2 dalam vebtrikel kiri meningkat, sebaliknya Co2 menurun. Hal tersebut menimbulkan resistansi pembuluhpembuluh darah paru, sehingga aliran darah kea lat tersebut meningkat, ini menyebabkan darah dari arteri polmunalis mengalir ke paru-paru dan duktus arteriosus menutup, dengan menutup dan menciutnya vena umbilikalis dan kemudian di potong ali pusatnya, aliran darah dari plasenta melalui vena cava inferior dan foramen oval eke atrium kiri terhenti. Dengan diterimanya darah oleh atrium kiri dari paru-paru, tekanan di atrium kiri menjadi lebih tinggi daripada di atrium kanan, ini menyebabkan foramen ovale menutup. Sirkulasi janin berubah menjadi sirkulasi bayi yang hidup di luar tubuh ibu. Pengalihan arah aliran darah setelah terhentinya aliran darah yang tinggi melalui arteri umbilikalis untuk memberikan perfusi ke villi plasenta, dan volume darah yang besar yang kembali melalui vena umbulikalis dan vena kava. Tekanan vena di vena kava menurun sehingga duktus venosus menutup. Paru mengembang pada saat pernapasan pertama dan tekanan vaskular paru turun secara tiba-tiba. Dalam waktu yang sama, tekanan darah sistemik bayi sedikit meningkat. Ini mengakibatkan pembangkitan arah aliran sementara melalui duktus arteriosus. Ketika bayi bernapas, tegangan oksigen ini di dalam darah meningkat dan dinding muskular duktus ini berkontraksi, sehingga aliran darah yang melaluinya berhenti. Pada saat yang sama, tekanan di dalam atrium kanan menurun. Terjadi peningkatan serentak aliran darah di seluruh paru. Darah masuk ke dalam atrium dan mengakibatkan peningkatan tekanan di dalam atrium kiri. Dengan kata lain, menciutnya arteria dan vena umbilikalis dan kemudian dipotongnya tali pusat, maka aliran darah dari plasenta terhenti. Tekanan di ventrikel kanan dan atrium kanan menurun sebagai akibat meningkatnya aliran darah dari ventrikel kanan ke paru melewati arteria pulmonalis. Sementara itu aliran balik ke atrium kiri meningkat yang menyebabkan tekanan di atrium kiri meningkat. Peningkatan tekanan atrium kiri dan penurunan tekanan atrium kanan menyebabkan menutupnya foramen ovale. Sementara itu, oksigen menyebabkan 8
  • 9. menutupnya duktus arteriosus. Ini merupakan perubahan sirkulasi fetal ke sirkulasi dewasa. 1. Intra Uteri Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi yang berasal dari plasenta, melalui vena umbikalis, masuk ke dalam tubuh janin. Sebagian besar darah tersebut melalui duktus venosus arantii akan mengalir ke vena kava inferior pula. Di dalam atrium dekstra sebagian besar darah ini akan mengalir secara fisiologik ke atrium sinistra, melalui foramen yang terletak diantara atrium dekstra dan atrium sinista. Dari atrium sinistra selanjutnya darah ini mengalir ke ventrikel kiri yang kemudian dipompakan ke aorta. Hanya sebagian kecil dari darah atrium kanan mengatur ke ventrikel kanan bersama-sama dan darah yang berasal dari paru-paru yang belum berkembang, sebagian besar darah dari ventrikel kanan ini, yang seyogyanya megnalir melalui arteria pulmoralis darah di aorta akan mengalir ke seluruh tubuh untuk memberi nutrisi dan oksigenasi pada sel-sel tubuh darah dari sel-sel tubuh yang miskin oksigen serta penuh dengan sisa-sisa pembakaran dan sebagainya akan dialirkan ke plasenta melalui 2 arteria umbilikalis. Seterusnya diteruskan ke peredaran darah di koteledon dan jonjot-jonjot dan kembali melalui vena umbilikalis ke janin. Demikian seterusnya sirkulasi janin ini berlangsung ketika janin berada di dalam uterus. Ketika janin dilahirkan, segera bayi mengisap udara dan menangis kuat. Dengan dengan demikian, paru-parunya akan berkembang, tekanan dalam paruparu mengecil dan seolah-olah darah terisap ke dalam paru-paru. Dengan demikian, duktus botalli tidak berfungsi lagi. Demikian pula, karena tekanan dalam atrium kiri meningkat, foramen ovale akan tertutup, sehingga foramen tersebut selanjutnya tidak berfungsi lagi. Dengan dipotong dan diikatnya tali pusat, arteri umbilikalis dan duktus vengsus arantii akan mengalami obiliterasi dengan demikian, setelah bayi lahir maka kebutuhan oksigen dipenuhi oleh udara yang diisap ke paru-paru dan kebutuhan nutrisi dipenuhi oleh makanan yang dicerna sistem pencernaan sendiri. 9
  • 10. Dewasa ini, dapat dipantau peredaran darah janin dan denyutan-denyutan di tali pusat. a. Karakteristik sirkulasi janin secara rinci adalah sebagai berikut: 1. Terdapat pirau (shunt) intra kardial (foramen ovale) maupun ekstra kardial (duktus arteriosus dan venosus). 2. Ventrikel kanan dan ventrikel kiri bergerak secara serentak. 3. Vebtrikel kanan memompa darah ke tempat tahanan yang lebih tinggi dari ventrikel kiri. 4. Darah yang dipompa ventrikel kanan sebagian besar menuju aorta melalui duktus arteriosus dan hanya sebagian kecil menuju paru-paru. 5. Paru-paru mengambil O2 dari darah , bukan sebaliknya dan darah memperoleh O2 dari plasenta. 6. Paru-paru secara terus menerus mensekresi cairan ke dalam saluran nafas. 7. Hati sebagai organ pertama yang menerima bahan makanan (O2, glukosa, asam amino). 8. Plasenta sebaga tempat utama pertukaran gas. Makanan/ bahan esensial janin dan ekskresi. 9. Plasenta mnejamin berjalannya sirkulasi pertahanan rendah. b. Perjalan sirkulasi darah janin Sirkulasi janin dimulai dari plasenta, menukar hasil metabolism (O2, glukosa, asam amino, asam lemak, cairan dan elektrolit) bahkan makan di ambil dari vena umbilikalis ke janin. 50% aliran darah masuk ke parenkim hati., 10
  • 11. kemudian melalui vena hepatica ke vena cava inferior, sebagian lainnya melalui duktus venosus langsung ke vena cava inferior. Pemantauan darah ke hati diatur oleh vasokontriksi dan dilatasi duktus venosus. Darah dari vena cava inferior masuk ke atrium kanan, 2/3 meunju ke artim kiri melalui foramen ovale, selanjutnya dari ventrikel kiri menuju ke aorta dan sisa 1/3 darah mengalir ke ventrikel kanan dan dipompakan ke arteri pulmonalis. Sebagian berasal darah dari bagian atas tubuh masuk ke atrium kanan melalui vena cava suferior dan sebagian besar terus ke ventrikel kanan dan arteri pulmonalis, dari vebtrikel kanan sebagian darah menuju paru dan sebagian besar menyebrang melalui duktus arteriosus menuju aorta. 2. Eksta uteri a. Dua kejadian besar segra setelah bayi lahir: a. Terjadi pernafasan pertama kali b. Terputus hubuungan dengan plasenta b. Segera setelah lahir terjadi perubahan sebagai berikut: a. Tahanan vaskuler paru menurun sehingga aliran paru meningkat b. Tahanan sistematik meningkat c. Duktus arteriosus menutup d. Foramen ovale menutup e. Duktus venosus menutup 11
  • 12. Kejadian ini merupakan perubahan sirkulasi neonatus secara drastic yang berbeda dengan dewasa sehingga disebut “Sirkulasi Neonatus” atau “Sirkulasi Transisi”. C. Sistem Traktus Digestivus Sebelum lahir janin cukup bulan mulai menghisap dan menelan. Kemampuan menelan dan mencerna ASI pada bayi baru lahir cukup bulan masih terbatas. Hubungan antara esophagus dan lambung masih belum sempurna yang menyebabkan gumoh pada bayi baru lahir dan neonatus. Kapasitas lambung sangat terbatas, kurang dari 30 cc untuk bayi baru lahir cukup bulan. Walau pengosongan lambung 2,5-3 jam, itulah sebabnya bayi memerlukan ASi sesering mungkin. Pada saat makanan masuk ke lambung, terjadilah gerakan peristaltik cepat. Ini berarti pemberian makanan diikuti dengan reflex pengosongan lambung. Bayi yang diberi ASI dapat bertinja 8-10 kali sehari atau paling sedikit 2-3 kali sehari. Bayi yang diberi minum Pasi bertinja 4-6 kali sehari, tetapi kecendrungan dapat mengalami konstipasi. Untuk membantu bayi dalam gastrointestinal adalah dengan memberika ASI segra setelah bayi lahir. 12 mengatasi
  • 13. Beberapa organ saluran pencernaan mengalami perubahan dimasa kecil, yaitu: 1. Mulut Ada beberapa ciri yang normal pada bayi abru lahir yaitu pada daerah mulut ; bibir bayi kemerahan, lidah rata dan simetris, tidak memanjag atau menjulur di antara bibir. Frenulum (jaringan di bawah lidah) tidak membatasi gerakan ujung lidah. Gusi sebagian besar memperlihatkan bakal gigi dan langitlangit tertutup. 2. Lambung Pada saat lahir kapasitas lambung bayi adalah sekitar 1-2 ounces (30-60 ml) dan meningkat dengan cepat. Karena bayi menghisap putting, udara juga mungkin akan terhisap, hal ini akan menimbulkan rasa kenyang yang palsu karena lambung penuh, bila udara tidak dapat keluar, hal ini akan menyebabkan bayi mengalami regurgitasi. Reflex gumoh dan reflex batuk yang matang sudah terbentuk dengan baik saat bayi lahir. Hubungan antara esophagus dan lambung masih belum sempurna yang mengakibatkan “gumoh” pada BBL dan neonatus. 3. Pankreas Pankreas telah mulai berfungsi meskipun amat terbatas. Insulin telah dapat ditemukan pada kehamilan 13 minggu dan produksinya meningkat dengan tuanya kehamilan. Pada ibu dengan diabetes mellitus tampak adanya hipertrofi sel-sel longerhons. Akan tetapi, bukti bahwa insulin janin membantu ibunya dalam hal diabetes melitus belum ada. Ketakutan terhadap rendahnya kadar gula darah pada bayi baru lahir menjadi alasan baru “yang lumrah” untuk memisahkan ibu dengan bayinya, dan memberikan bayi tambahan susu formula pada masa awal setelah bayi lahir. Alasan kekhawatiran para dokter anak dan ahli neonatal tersebut adalah karena kadar gula darah yang rendah dapat menyebabkan kerusakan pada otak, sehingga hal ini menjadi sesuatu yang sangat diperhatikan. 13
  • 14. 4. Usus Pada usia kehamilan 4 bulan alat pencernaan ini telah cukup terbentuk, janin dapat menelan air ketuban dalam jumlah yang cukup banyak, sehingga dengan demikian, janin membantu pula perputaran air ketuban. Absorbsi air ketuban terjadi melalui mukosa seluruh traktus digestivus. Janin menelan air ketuban, dapat dibuktikan dengan feses pertamanya setelah dilahirkan. Feses pertama bayi adalah kehijauan, tidak berbau dan kental, dikenal dengan mekonium. Feses ini mengandung sejumlah cairan amnion, verniks, sekresi saluran pencernaan, empedu, lanugo dan sisa zat jaringan tubuh lainnya. Warna hijau tua mekonium disebabkan oleh pemecahan bilirubin. Marconium dapat keluar per anum bila timbul hipoksia berat, sehingga usus-usus mengadakan peristaltik, sedangkan muskulus sfingter ani dalam keadaan lumpuh. Dengan demikian mekonium mencampuri likuor amnii, yang kemudian berwarna kehijau-hijauan. Juga bila ada tekanan di dalam uterus yang meningkat hingga menekan isi abdomen janin, umpamanya pada janin dalam letak sungsang, mekonilum secara mekanik keluar dari anus. Juga obat yang meningkatkan mekanisme peristaltik pada ibu, dapat pula melalui plasenta dan memberi akibat yang sama pada janin. Pada umumnya janin menelan rata-rata 450 ml air ketuban setiap harinya. Hepar janin pada kehamilan empat bulan mempunyai peranan dalam hemopoesis. Pula dalam metabolisme hidrat arang mulai berperan. Glikogen mulai disimpan dalam hati, yang pada akhir triwulan makin meningkat. Sesudah bayi dilahirkan, simpanan glikogen ini cepat terpakai. Vitamin A dan D disimpan juga dalam hati. Bahwa hepar janin masih imatur dalam fungsinya selama dalam kandungan dan pula sesudah dilahirkan, dinyatakan oleh ketidakmampuannya untuk meniadakan bekas penghancuran darah dari peredaran darah, plasenta dan hati ibu menyelesaikan ini. Akan tetapi, sebagian kecil bilirubin diolah oleh hepar janin dan disalurkan ke usus melalui saluran empedu dimana dialami oksidasi dijadikan biliverdin. Pigmen inilah yang membuat warna mekonium kehijau-hijauan. Pada umumnya plasenta dapat meniadakan dengan cepat bekas-bekas metabolisme bilirubin. Akan tetapi pada keadaan dimana hemadisit darah terlalu cepat, umpamanya dalam hal eritroblastosis fetalis, 14
  • 15. mekanisme di plasenta tidak dapat mengetahuinya. Akan timbul hiperbilirubinemia dengan pigmen yang akibatnya dapat ditemukan di dalam air ketuban. Adanya pigmen tersebut dalam likuor amnii dipakai untuk membuat diagnosis dan mengadakan penilaian mengenai kehamilan demikian itu imaturitas hepar yang menyangkut fungsinya dalam sistem enzim ialah mengenai kekurangan enzim glukorunil transferase, yang terjadi hingga dalam masa neonatus dan dalam waktu yang berbeda-beda. Terutama ini terjadi pada bayi prematur yang tidak mudah meniadakan hasil pengolahan hemoglobin melalui heparnya. Timbulnya ikterus neonatorum dalam hal ini agaknya disebabkan oleh hal tersebut di atas. Feses dari bayi yang menyusu ASI adalah hijau kekuningan, berair dan bereaksi terhadap asam . sedangkan feses bayi yang minum susu formula biasanya berwarna kekuningan terang, bebentuk, kurang frekuensinya, netral sampai sedikit alkali (asam). 15
  • 16. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Setelah lahir, neonatus mengalami beberapa perubahan fisiologis sehingga dapat beradaptasi dari kehidupan intrauteri yang bersifat parasitik ke ekstrauteri yang bersifat mandiri. Setelah tali pusat dipotong tidak ada lagi aliran darah yang mengandung oksigen dan nutrien dari ibu ke bayinya. Pada janin yang normal dapat melalui masa transisi ini dengan baik dan tidak menimbulkan masalah. Selama proses persalinan dan segera setelah lahir bayi menerima berbagai rangsang seperti termal, mekanik, kimiawi.dengan kehidupan di luar uterus. Dan perubahan utama mempengaruhi fungsi pernafasan, kardiovaskular dan traktus digestivus. B. Saran Dalam pelayanan kebidanan, sangat penting bagi seorang bidan untuk mengetahui perkembangan dan persiapan kehidupan pada neonatus dari segi sistem respirasi, sirkulasi dan traktus digestivus. Hal ini berguna agar bidan dapat membedakan normal atau tidaknya keadaan pada neonatus baik intra maupun ekstra uterus. 16
  • 17. DAFTAR PUSTAKA  Liewellyn, D dan Jones.2002.Dasar-Dasar OBstetri dan Ginekologi (terjemahan) .Jakarta: Penerbit Hipokates Diunduh tanggal 21 Februari 2014 jam 15.00 wita  Siswosudarmo, R dan Ova Emilia.2008.Obstetri Fisiologi.Yogyakarta:Pustaka Cendikia Diunduh tanggal 21 Februari 2014 jam 15.00 wita  http://tiyalestarisaid.blogspot.com/2012/10/perkembangan-dan-persiapan kehidupan_26.html. Diunduh tanggal 21 Februari 2014 jam 15.00 wita  (http://ilmu-pasti-pengungkapkebenaran.blogspot.com/2011/12/makalahperkembangan-danpersiapan.html) Diunduh tanggal 21 Februari 2014 jam 15.00 wita  http://www.slideshare.net/septianraha/perkembangan-dan-persiapankehidupan-neonatus-intra-ke-ekstra-uterus-dari-sistem Diunduh tanggal 21 Februari 2014 jam 15.00 wita 17
  • 18. TUGAS : BIOLOGI REPRODUKSI DOSEN : SITTI DHIA UL HAQ, S.ST MAKALAH PERKEMBANGAN DAN PERSIAPAN KEHIDUPAN NEONATUS DARI INTRA KE EKSTRA UTERUS DI SUSUN OLEH: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. RATMA NINGSIH RARI FATIMAH RASNI RIJA SAFIA SALMIA WATI SINAR HASRI KELOMPOK III 8. 9. 10. 11. 12. 13. SITI AISAH SITI CHOIROTIN SITTI ALMA FINDRA SITI FATIMAH SITI SARIANDI SITTI MAYAN SARI YAYASAN PENDIDIKAN SOWITE KABUPATEN MUNA 2014 18
  • 19. KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyusun makalah tentang “Perkembangan Dan Persiapan Kehidupan Neonatus Dari Intra Ke Ekstra Uterus”. Makalah ini merupakan tugas mata kuliah BIOLOGI REPRODUKSI Penulis memaklumi dengan penuh kesadaran akan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya membangun untuk perbaikan makalah ini pada masa yang akan datang. Dalam penulisan makalah ini penulis, mengucapkan terima kasih karena tidak terlepas dari kerja sama yang baik dari berbagai pihak yang telah membantu selesainya makalah ini, sesuai dengan waktu yang telah di tentukan. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan khususnya bagi mahasiswa Akbid Paramata Raha Kab. Muna Raha, 21 Februari 2014 Penulis 19
  • 20. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR................................................................................. ............ i DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii BAB I : PENDAHULUAN.................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang................................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 1 1.3 Tujuan penulisan........................................................................... 1 1.4 Manfaat penulisan.............................................................................. 1 BAB II : PEMBAHASAN.............................................................................. 2 A. Sistem Pernapasan........................................................................ 2 B. Sistem sirkulasi..................................................................... 7 C. Sistem Traktus Digestivus........................................................ 11 BAB III : PENUTUP......................................................................................... 15 3.1 Kesimpulan........................................................................................ 15 3.2 Saran.................................................................................................. 15 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 20 16