Laporan ini membahas proses rektifikasi dan digitasi peta menggunakan sistem informasi geografis (SIG). Tahapan yang dilakukan meliputi rektifikasi peta untuk menyesuaikan dengan koordinat lapangan, pembuatan layer peta, dan digitasi fitur-fitur peta seperti jalan, sungai, dan batas wilayah. Hasil akhirnya berupa peta administrasi kecamatan yang telah dilengkapi atribut seperti judul, legenda, dan skala. Peta ini menunjukkan kon
Peramalan Jumlah Wisatawan Kaitannya dengan Kinerja Infrastruktur di Kota Ban...
Laporan Praktikum GIS Digitasi
1. Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
Rektifikasi dan Digitasi Peta
Disusun Guna Memenuhi Tugas Teknologi Informasi
Oleh:
Sally Indah Nurdyawati
NIM 21040113130096
Kelas B
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2013
2. 1. Latar Belakang Perencanaan Wilayah Kota tidak bisa terlepas dari masalah pencitraan peta. Peta adalah gambaran sebagian atau seluruh muka bumi baik yang terletak di atas maupun di bawah permukaan dan disajikan pada bidang datar pada skala dan proyeksi tertentu (secara matematis). Dalam Perencanaan Wilayah Kota, mahasiswa dituntut untuk dapat mengetahui hal-hal mengenai peta, baik itu mempelajari isi peta, membaca peta, atau pun membuat peta. SIG (Sistem Informasi Geografis) adalah salah satu aplikasi geografis yang erat kaitannya dengan pencitraan dan lokasi. Aplikasi SIG dapat digunakan untuk mengolah data yang berkaitan dengan bumi dan sumber daya alam. Dalam laporan iniakan dibahas bagaimana peran SIG dalam pebuatan atau digitasi peta.
2. Permasalahan
Digitasi peta adalah salah satu cara bagi mahasiswa umumnya, dan mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota khususnya, untuk memahami lebih jauh mengenai peta. Bagaimana pea itu dibuat, dibaca, dan disesuaikan dengan keadaan bentuk permukaan bumi. Pembuatan peta juga dimaksudkan karena banyak kasus yang bersangkutan dengan ruang spasial yang tidak disertai dengan peta. Dengan adanya peta, prsebaran lokasi dapat ditentukan dengan jelas melalui gambaran visual.
3. Kajian Teori
3.1 ArcView GIS
ArcView GIS merupakan salah satu perangkat lunak dekstop Sistem Informasi Geografis dan pemetaan yang telah dikembangkan oleh ESRI. Dengan ArcView GIS, pengguna dapat memiliki kemampuan-kemampuan untuk melakukan visualisasi meng- explore, menjawab query (baik basis data spasial maupun non spasial), menganalisis data secara geografis dan sebagainya
(Anonymous, 2009).
Arcview GIS mengorganisasikan sistem perangkat lunaknya sedemikian rupa sehingga dapat dikelompokkan ke dalam beberapa komponen-komponen penting sebagai berikut:
Project
Berisi pointers yang merujuk pada lokasi fisik (direktori dalam disk) di mana dokumen- dokumen tersebut disimpan. Semua dokumen yang terdapat di dalamsebuah project dapat diaktifkan, dilihat, dan diakses melalui project window.
Theme
Kumpulan dari beberapa layer arcview yang membentuk suatu tematik tertentu. Sumber data yang dapat direpresentasikan sebagai theme adalah shapefile, coverage (arcinfo), dan citra raster.
View
Representasi grafis informasi spasial dan dapat menampung beberapa ”layer” atau “theme” informasi spasial (titik, garis, poligon, dan citra raster).
Table
Berisi informasi deskriptif mengenai layer tertentu.
Chart
Hasil suatu query terhadap suatu tabel data. Bentuk chart yang didukung oleh arcview adalah line, bar, column, xy scatter, area, dan pie.
Layout
3. Untuk menggabungkan semua dokumen (view, table, dan chart) ke dalam suatu dokumen yang siap cetak (biasanya dipersiapkan untuk pembuatan hardcopy).
Script
Bahasa (semi) pemrograman sederhana (makro) yang digunakan untuk mengotomasikan kerja arcview. Arcview menyediakan bahasa sederhana ini dengan sebutan Avenue. Dengan Avenue, pengguna dapat memodifikasi tampilan (user interface).
3.2 Rektifikasi
Rektifikasi adalah suatu proses pekerjaan untuk memproyeksikan citra yang ada ke bidang datar dan menjadikan bentuk konform (sebangun) dengan sistem proyeksi peta yang digunakan, juga terkadang mengorientasikan citra sehingga mempunyai arah yang benar (Erdas, 1991). Untuk keperluan rektifikasi citra satelit, dibutuhkan beberapa koordinat titik kontrol lapangan sebagai
Bagian dari titik sekutu. Koordinat titik kontrol lapangan ini dapat diperoleh dari pengukuran langsung di lapangan dengan GPS atau interpolasi dari peta dasar yang sudah ada. Banyaknya titik kontrol yang harus dibuat tergantung pada kompleksitas dari bentuk transformasi polynomial.
Ada beberapa alasan untuk melakukan rektifikasi, antara lain :
1. Untuk perbandingan sebuah pixel dalam beberapaaplikasi seperti perubahan yang terjadi atau pemetaan kelembaman panas (perbandingan citra yang diambil pada siang dan malam hari)
2. Untuk membangun basis data sebuah pemodelan SIG
3. Untuk identifikasi sampel yang mengacupada koordinat peta
4. Untuk membuat peta foto yang berskala tepat
5. Untuk keperluan tumpang susun (overlay) sebuah citra dengan data vektor
6. Untuk membandingan sebuah citra dalamberbagai skala
7. Untuk meningkatkan ketepatan hitunganjarak dan luas pada citra
8. Untuk membuat mosaikcitra
3.3 Digitasi
Digitasi adalah proses mengkonversi fitur pada peta spasial ke dalam format digital. Untuk digitasi, peta harus melekat pada meja digitasi (digitizer). Sebelum memasukkan data melalui proses digitasi, untuk mempertimbangkan informasi yang terkandung di peta dan untuk tujuan apa pembangunan data base yang akan disiapkan, untuk pemisahan berikutnya data dalam lapisan. Dengan konsep informasi pengelompokan atau cakupan dari lapisan ini memiliki arti besar dalam pengelolaan basis data:
Membantu dalam mengatur fitur yang berhubungan.
Minimalkan jumlah atribut terkait dengan setiap fitur.
Memfasilitasi perbaikan dan pemeliharaan peta, biasanya tersedia sebagai sumber data yang berbeda untuk setiap lapisan.
Penyederhanaan peta, karena fitur yang berhubungan dengan mudah dijelaskan, label (ID) dan dilambangkan.
Memfasilitasi proses analisis spasial.
4. 4. Langkah Kerja
4.1 Rektifikasi Peta
Buka Aplikasi ArcGIS pada Windows
Untuk menginput data, pada File klik Add Data
Pilih peta dengan extension .JPEG yang telah ada lalu klik Add.
Setelah peta terinput, klik Georeferencing lalu klik icon seperti di gambar.
Temukan bentuk + pada peta untuk menjadi titik acuan koordinat. Klik kiri laku klik kanan dan masukkan koordinat X dan Y yang terdapat pada sisi tepi peta. Lakukan hal yang sama pada ketiga titik lainnya sehingga membentuk suatu persegi yang mengelilingi peta.
5. 4.2 Digitasi Peta
Untuk mendigit sebuah peta, yang harus dilakukan adalah pembuatan layer. Langkah pertama klik Tools pada Menu Bar lalu pilih ArcCatalog.
Dalam ArcCatalog, buatlah shapfile baru seperti ambar di bawah ini.
Buatlah layer yang diperlukan dalam pendigitan, seperti; jalan, sungai, dan batas wilayah. Berikut adalah cara membuat layer Jalan. Untuk membuat layer yang lainnya, lakukan step yang sama.
6. Drag layer yang telah dibuat di ArcCatalog ke ArcMap. Sesuaikan bentuk garis dengan layer dengan cara double klik pada garis dibawah nama layer.
Mulai digitasi dengan klik Editor Start Editing. Jangan lupa untuk Save Edits setelah melakukan digitasi pada tiap layernya.
1
2
3
4
5
6
7
7. Digitasi Selelsai.
4.3 Membuat Layout (ITP) Peta
View Data Frame Properties
Pemberian Skala (Grid), Background, dan Frame pada Peta.
1
2
8. Setelah melakukan step di atas, sekarang saatnya membuat layout pada peta. Pertama klik View Layout View.
Sesuaikan peta dengan kertas yang akan kita pakai untuk mencetak. Pada File Print and Page Setup. Ukuran kertas yang akan dipilih di sini adalah A4 dengan orientasi peta Landscape.
4
5
6
7
8
9. Posisikan peta dengan benar dan beri ruang untuk pemberian atribut pada peta.
Gunakan tools Rectangle pada pojok kiri bawah layar untuk membuat layout atribut.
Untuk menginput atribut seperti Judul, Legenda, Skala, Arah Mata Angin, dan Gambar, klik Insert lalu pilih opsi sesuai yang kita butuhkan.
Eksport peta yang telah dibuat ke dalam bentuk .JPEGdengan cara pilih File Export
10. Hasil jadi peta yang sudah diberi atribut dalam bentuk .JPEG
5. Hasil dan Pembahasan
Dari langkah-langkah yang telah dilakukan di atas, output yang dikeluarkan adalah berupa Peta Administrasi Kecamatan Dukuh Seti, Kabupaten Pati. Di dalam peta tersebut terdapat jalan, sungai, dan batas wilayah hasil digitasi dari peta sebelumya. Peta Administrasi ini juga dilengkapi dengan adaya atribut yang biasanya ditemui di dalam peta, yaitu: Judul Peta, Legenda Peta, Skala, Inset Peta, dan Sumber Peta.
Dengan melihat Peta Administrasi ini dapat disimpulkan bahwa di Kecamatan Dukuh Seti, Kabupaten Pati masih terdapat banyak sungai yang menjadi sumber daya alamnya sedangkan konstruksi jalan yang ada masih sangat sedikit menandakan perlu adanya pembangunan jalan- jalan lain di Kecamatan Dukuh Seti ini.
6. Daftar Pustaka
___. 2012. “Digitasi” dalam geointispasial.com Diunduh pada 3 Desember 2013.
___. 2013. “Laporan SIG” dalam Wordpress. msp1038friyuanita.wordpress.com Diunduh pada 4 Desember 2013.
___. 2013. “Bab 4 Retrifikasi” dalam blog.ub.ac.id Diunduh pada 4 Desember 2013