SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 14
Baixar para ler offline
Budidaya Kelor
Informasi dasar
 Kelor adalah tanaman yang ideal untuk tumbuh di areal
terbuka atau di pekarangan
 Kelor dapat tumbuh di berbagai kelas iklim dan tanah
marginal
 Kelor bisa tumbuh dengan tinggi 11 meter.
 Kelor tumbuh dengan baik di sinar matahari langsung di
bawah ketinggian 500 mdpl
 pH. 6,3-7,0, pada tanah kering berpasir atau tanah lempung
 Curah Hujan minimum tahunan 250mm dan maksimal di
3.000 mm, akar dapat membusuk pada tanah yang tergenang
air.
 Rentang suhu yang 25-35 derajat Celsius, tapi pohon akan
mentolerir hingga 48 deraja Celsius.
 Dalam waktu tiga tahun pohon akan menghasilkan 400-600
polong per tahun dan pohon dewasa dapat memproduksi
hingga 1.600 polong.
Pembibitan
 Benih ditanam dalam polibag untuk
kemudian di pintahkan ke lapangan
• Benih langsung di tanam di
lapangan
• Stek di polybag atau stek langsung di lapangan
Jika benih dikecambahkan sebelum
dipindah ke polybag atau lapangan
 Rendam benih selama 24 jam
 Masukan ke kantong plastik dan simpan di
ruangan tertutup atau lemari. Masa
perkecambahan berkisar 3-14 hari
 Jika sudah muncul kecambah langsung
pindahkan.
PERLAKUAN TRIM (Potong pucuk)
PADA TANAMAN
 Ketika bibit mencapai ketinggian 60 cm dari tanah,
potong pucuk (trim) di 10cm dari pucuk.
 Ketika tunas baru mencapai panjang 20 cm, tunas
ini dipotong 10 cm, dari pucuk tunas.
 Jika trim tidak dilakukan pohon akan tumbuh
secara vertikal dengan bunga yang jarang dan
hanya ditemukan di bagian paling atas.
 Sisakan 4-5 cabang yang kuat untuk tumbuh
Pengairan
 Pohon kelor tidak perlu banyak air. pada
kondisi sangat kering, air diperlukan secara
teratur selama dua bulan pertama dan
setelah itu hanya ketika pohon kelihatan
“menderita”. Pohon kelor akan berbunga dan
menghasilkan polong setiap kali ada air yang
cukup tersedia
Pemupukan
 Pohon kelor umumnya akan tumbuh dengan baik tanpa
menambahkan banyak pupuk. Pupuk kandang atau kompos
dapat dicampur dengan tanah yang digunakan untuk mengisi
lubang-lubang tanam. Fosfor dapat ditambahkan untuk
mendorong perkembangan akar dan nitrogen akan
mendorong pertumbuhan tajuk daun.
HAMA DAN PENYAKIT
• Kelor tahan terhadap hama. Dalam kondisi akar tergenang
bisa terjadi busuk akar.
• Sapi, domba, babi dan kambing akan makan bibit kelor,
polong dan daun. Silahkan di beri pagar
• Rayap bisa menjadi masalah, terutama ketika stek ditanam.
Panen Polong
 Untuk konsumsi manusia,
panen ketika polong masih
muda (sekitar 1cm diameter)
 Polong tua bagian daging biji
tetap dapat dimakan.
Panen Daun
 Untuk panen daun, daun yang
lebih tua harus dilucuti dari
batang. Daun yang lebih tua
lebih cocok untuk tepung daun
Mengeringkan Daun
 Tempatkan daun
segar di tray
pengeringan
selama 2-3 hari
(tergantung pada
suhu dan
kelembaban)
Penepungan Daun
Daun yang sudah kering digiling atau bisa
ditumbuk
Bubuk daun untuk
kapsul dan Teh
Membuat
Minyak Kelor
Bagaimana
Kandungan Gizi Kelor
Terima kasih

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Hidroponik , solusi pertanian di perkotaan
Hidroponik , solusi pertanian di perkotaanHidroponik , solusi pertanian di perkotaan
Hidroponik , solusi pertanian di perkotaanDeli Hidro
 
KONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIRKONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIREDIS BLOG
 
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan camLaporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan camfahmiganteng
 
Bioteknologi Kultur Jaringan
Bioteknologi Kultur JaringanBioteknologi Kultur Jaringan
Bioteknologi Kultur JaringanFierdha Yantie
 
Budidaya Menanam Semangka
Budidaya Menanam SemangkaBudidaya Menanam Semangka
Budidaya Menanam SemangkaWarta Wirausaha
 
4 penyakit non infeksius 1 defisiensi hara
4 penyakit non infeksius 1 defisiensi hara4 penyakit non infeksius 1 defisiensi hara
4 penyakit non infeksius 1 defisiensi harasat rahayuwati
 
Kultur Meristem dan Kultur Pucuk - Kultur Jaringan Tumbuhan
Kultur Meristem dan Kultur Pucuk - Kultur Jaringan TumbuhanKultur Meristem dan Kultur Pucuk - Kultur Jaringan Tumbuhan
Kultur Meristem dan Kultur Pucuk - Kultur Jaringan TumbuhanDewi Ayu Maryati
 
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopiteknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopiNurulia Dimitha
 
SIFAT DAN CIRI TANAH PADA KAWASAN HUTAN TROPIS DI DUNIA
SIFAT DAN CIRI TANAH PADA KAWASAN HUTAN TROPIS DI DUNIASIFAT DAN CIRI TANAH PADA KAWASAN HUTAN TROPIS DI DUNIA
SIFAT DAN CIRI TANAH PADA KAWASAN HUTAN TROPIS DI DUNIAEDIS BLOG
 
Kuliah 11 pengelolaan hara terpadu & kesub tnah
Kuliah 11   pengelolaan hara terpadu & kesub tnahKuliah 11   pengelolaan hara terpadu & kesub tnah
Kuliah 11 pengelolaan hara terpadu & kesub tnahNurul Sholehuddin
 
penyusunan-programa-penyuluhan-dan-rktpp-1-perilaku-petani-dalam-penerapan.pdf
penyusunan-programa-penyuluhan-dan-rktpp-1-perilaku-petani-dalam-penerapan.pdfpenyusunan-programa-penyuluhan-dan-rktpp-1-perilaku-petani-dalam-penerapan.pdf
penyusunan-programa-penyuluhan-dan-rktpp-1-perilaku-petani-dalam-penerapan.pdfDeni Hardiman
 

Mais procurados (20)

Sertifikasi benih
Sertifikasi benihSertifikasi benih
Sertifikasi benih
 
Hidroponik , solusi pertanian di perkotaan
Hidroponik , solusi pertanian di perkotaanHidroponik , solusi pertanian di perkotaan
Hidroponik , solusi pertanian di perkotaan
 
KONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIRKONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIR
 
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan camLaporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
 
Bioteknologi Kultur Jaringan
Bioteknologi Kultur JaringanBioteknologi Kultur Jaringan
Bioteknologi Kultur Jaringan
 
Konservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan airKonservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan air
 
Budidaya Menanam Semangka
Budidaya Menanam SemangkaBudidaya Menanam Semangka
Budidaya Menanam Semangka
 
4 penyakit non infeksius 1 defisiensi hara
4 penyakit non infeksius 1 defisiensi hara4 penyakit non infeksius 1 defisiensi hara
4 penyakit non infeksius 1 defisiensi hara
 
Kultur Meristem dan Kultur Pucuk - Kultur Jaringan Tumbuhan
Kultur Meristem dan Kultur Pucuk - Kultur Jaringan TumbuhanKultur Meristem dan Kultur Pucuk - Kultur Jaringan Tumbuhan
Kultur Meristem dan Kultur Pucuk - Kultur Jaringan Tumbuhan
 
Aplikasi pola pertanian_perkotaan_(4)
Aplikasi pola pertanian_perkotaan_(4)Aplikasi pola pertanian_perkotaan_(4)
Aplikasi pola pertanian_perkotaan_(4)
 
Materi inovasi pemanfaatan pekarangan
Materi inovasi pemanfaatan pekaranganMateri inovasi pemanfaatan pekarangan
Materi inovasi pemanfaatan pekarangan
 
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopiteknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
 
09 hidroponik
09   hidroponik09   hidroponik
09 hidroponik
 
Hubungan Air dan Tanaman
Hubungan Air dan TanamanHubungan Air dan Tanaman
Hubungan Air dan Tanaman
 
SIFAT DAN CIRI TANAH PADA KAWASAN HUTAN TROPIS DI DUNIA
SIFAT DAN CIRI TANAH PADA KAWASAN HUTAN TROPIS DI DUNIASIFAT DAN CIRI TANAH PADA KAWASAN HUTAN TROPIS DI DUNIA
SIFAT DAN CIRI TANAH PADA KAWASAN HUTAN TROPIS DI DUNIA
 
Kuliah 11 pengelolaan hara terpadu & kesub tnah
Kuliah 11   pengelolaan hara terpadu & kesub tnahKuliah 11   pengelolaan hara terpadu & kesub tnah
Kuliah 11 pengelolaan hara terpadu & kesub tnah
 
penyusunan-programa-penyuluhan-dan-rktpp-1-perilaku-petani-dalam-penerapan.pdf
penyusunan-programa-penyuluhan-dan-rktpp-1-perilaku-petani-dalam-penerapan.pdfpenyusunan-programa-penyuluhan-dan-rktpp-1-perilaku-petani-dalam-penerapan.pdf
penyusunan-programa-penyuluhan-dan-rktpp-1-perilaku-petani-dalam-penerapan.pdf
 
Budidaya padi lebak
Budidaya padi lebakBudidaya padi lebak
Budidaya padi lebak
 
Pembuatan Pupuk Organik Diperkaya Mikroba dengan PROMI
Pembuatan Pupuk Organik Diperkaya Mikroba dengan PROMIPembuatan Pupuk Organik Diperkaya Mikroba dengan PROMI
Pembuatan Pupuk Organik Diperkaya Mikroba dengan PROMI
 
Pertanian 4.0
Pertanian 4.0Pertanian 4.0
Pertanian 4.0
 

Semelhante a BUDIDAYA KELOR OPTIMAL

Semelhante a BUDIDAYA KELOR OPTIMAL (20)

Ppt Ubi Ungu.pptx
Ppt Ubi Ungu.pptxPpt Ubi Ungu.pptx
Ppt Ubi Ungu.pptx
 
Budidaya tanaman nilam
Budidaya tanaman nilamBudidaya tanaman nilam
Budidaya tanaman nilam
 
Makalah budi daya tanaman kentang
Makalah budi daya tanaman kentangMakalah budi daya tanaman kentang
Makalah budi daya tanaman kentang
 
Semangka non biji
Semangka non biji Semangka non biji
Semangka non biji
 
Budidaya cabai
Budidaya cabaiBudidaya cabai
Budidaya cabai
 
Budidaya jeruk nipis
Budidaya jeruk nipisBudidaya jeruk nipis
Budidaya jeruk nipis
 
Lidah Buaya
Lidah BuayaLidah Buaya
Lidah Buaya
 
Manggis
ManggisManggis
Manggis
 
Tebuu
TebuuTebuu
Tebuu
 
1. Materi Pelatihan Hidroponik Dasar.pptx
1. Materi Pelatihan Hidroponik Dasar.pptx1. Materi Pelatihan Hidroponik Dasar.pptx
1. Materi Pelatihan Hidroponik Dasar.pptx
 
Laporan praktikum dasar agroteknologi
Laporan praktikum dasar agroteknologiLaporan praktikum dasar agroteknologi
Laporan praktikum dasar agroteknologi
 
Penelitian tanaman rambutan
Penelitian tanaman rambutanPenelitian tanaman rambutan
Penelitian tanaman rambutan
 
Makalah budi daya tanaman kentang
Makalah budi daya tanaman kentangMakalah budi daya tanaman kentang
Makalah budi daya tanaman kentang
 
Budidaya tanaman pisang
Budidaya tanaman pisangBudidaya tanaman pisang
Budidaya tanaman pisang
 
Tanaman Pangan Talas
Tanaman Pangan TalasTanaman Pangan Talas
Tanaman Pangan Talas
 
Budidaya Cabe Merah.pptx
Budidaya Cabe Merah.pptxBudidaya Cabe Merah.pptx
Budidaya Cabe Merah.pptx
 
Budidaya tanaman talas
Budidaya tanaman talasBudidaya tanaman talas
Budidaya tanaman talas
 
Prospek serai wangi
Prospek serai wangiProspek serai wangi
Prospek serai wangi
 
Panduan umum budidaya cabe merah
Panduan umum budidaya cabe merahPanduan umum budidaya cabe merah
Panduan umum budidaya cabe merah
 
Teknis budidaya pepaya
Teknis budidaya pepayaTeknis budidaya pepaya
Teknis budidaya pepaya
 

BUDIDAYA KELOR OPTIMAL

  • 2. Informasi dasar  Kelor adalah tanaman yang ideal untuk tumbuh di areal terbuka atau di pekarangan  Kelor dapat tumbuh di berbagai kelas iklim dan tanah marginal  Kelor bisa tumbuh dengan tinggi 11 meter.  Kelor tumbuh dengan baik di sinar matahari langsung di bawah ketinggian 500 mdpl  pH. 6,3-7,0, pada tanah kering berpasir atau tanah lempung  Curah Hujan minimum tahunan 250mm dan maksimal di 3.000 mm, akar dapat membusuk pada tanah yang tergenang air.  Rentang suhu yang 25-35 derajat Celsius, tapi pohon akan mentolerir hingga 48 deraja Celsius.  Dalam waktu tiga tahun pohon akan menghasilkan 400-600 polong per tahun dan pohon dewasa dapat memproduksi hingga 1.600 polong.
  • 3. Pembibitan  Benih ditanam dalam polibag untuk kemudian di pintahkan ke lapangan • Benih langsung di tanam di lapangan • Stek di polybag atau stek langsung di lapangan
  • 4. Jika benih dikecambahkan sebelum dipindah ke polybag atau lapangan  Rendam benih selama 24 jam  Masukan ke kantong plastik dan simpan di ruangan tertutup atau lemari. Masa perkecambahan berkisar 3-14 hari  Jika sudah muncul kecambah langsung pindahkan.
  • 5. PERLAKUAN TRIM (Potong pucuk) PADA TANAMAN  Ketika bibit mencapai ketinggian 60 cm dari tanah, potong pucuk (trim) di 10cm dari pucuk.  Ketika tunas baru mencapai panjang 20 cm, tunas ini dipotong 10 cm, dari pucuk tunas.  Jika trim tidak dilakukan pohon akan tumbuh secara vertikal dengan bunga yang jarang dan hanya ditemukan di bagian paling atas.  Sisakan 4-5 cabang yang kuat untuk tumbuh
  • 6. Pengairan  Pohon kelor tidak perlu banyak air. pada kondisi sangat kering, air diperlukan secara teratur selama dua bulan pertama dan setelah itu hanya ketika pohon kelihatan “menderita”. Pohon kelor akan berbunga dan menghasilkan polong setiap kali ada air yang cukup tersedia
  • 7. Pemupukan  Pohon kelor umumnya akan tumbuh dengan baik tanpa menambahkan banyak pupuk. Pupuk kandang atau kompos dapat dicampur dengan tanah yang digunakan untuk mengisi lubang-lubang tanam. Fosfor dapat ditambahkan untuk mendorong perkembangan akar dan nitrogen akan mendorong pertumbuhan tajuk daun. HAMA DAN PENYAKIT • Kelor tahan terhadap hama. Dalam kondisi akar tergenang bisa terjadi busuk akar. • Sapi, domba, babi dan kambing akan makan bibit kelor, polong dan daun. Silahkan di beri pagar • Rayap bisa menjadi masalah, terutama ketika stek ditanam.
  • 8. Panen Polong  Untuk konsumsi manusia, panen ketika polong masih muda (sekitar 1cm diameter)  Polong tua bagian daging biji tetap dapat dimakan.
  • 9. Panen Daun  Untuk panen daun, daun yang lebih tua harus dilucuti dari batang. Daun yang lebih tua lebih cocok untuk tepung daun
  • 10. Mengeringkan Daun  Tempatkan daun segar di tray pengeringan selama 2-3 hari (tergantung pada suhu dan kelembaban)
  • 11. Penepungan Daun Daun yang sudah kering digiling atau bisa ditumbuk