Tulisan ini membahas pengaruh jarak cahaya dan penghalang cahaya terhadap tingkat intensitas cahaya matahari di SMAN 1 Cikarang Utara. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui lokasi, waktu, dan tingkat intensitas cahaya matahari dengan berbagai variabel seperti jarak, penghalang, dan waktu pengukuran. "
1. Farhan Azhari Zein, Rizky Gilang Ramadhan, Syaidi XI MIPA 8
F a r h a n , G i l a n g , S y a i d i Page 1
PENGARUH JARAK CAHAYA DAN PENGHALANG CAHAYA TERHADAP TINGKAT
INTENSITAS CAHAYA MATAHARI DI SMAN 1 CIKARANG UTARA
KARYA TULIS ILMIAH
DISUSUN OLEH :
FARHAN AZHARI ZEIN (NISN : 0012354020)
RIZKY GILANG RAMADHAN (NISN : 0003355961)
SYAIDI (NISN : 0012451595)
XI MIPA 8
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
SMA NEGERI 1 CIKARANG UTARA
2018
2. Farhan Azhari Zein, Rizky Gilang Ramadhan, Syaidi XI MIPA 8
F a r h a n , G i l a n g , S y a i d i Page 2
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN JARAK CAHAYA DAN PENGHALANG CAHAYA TERHADAP TINGKAT
INTENSITAS CAHAYA MATAHARI DI SMAN 1 CIKARANG UTARA
Menyetujui:
Andriyansyah Marjuki S.Pd
Pembimbing
Andriyansyah Marjuki S.Pd
3. Farhan Azhari Zein, Rizky Gilang Ramadhan, Syaidi XI MIPA 8
F a r h a n , G i l a n g , S y a i d i Page 3
HALAMAN MOTTO
“Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Dan orang-orang yang masih
terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan” – Mario Teguh
”Seorang pendengar yang baik mencoba memahami sepenuhnya apa yang dikatakan orang lain.
Pada akhirnya mungkin saja ia sangat tidak setuju, tetapi sebelum ia tidak setuju, ia ingin tahu
dulu dengan tepat apa yang tidak disetujuinya. (Kenneth A. Wells)
4. Farhan Azhari Zein, Rizky Gilang Ramadhan, Syaidi XI MIPA 8
F a r h a n , G i l a n g , S y a i d i Page 4
Persembahan:
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan atas dukungan dan do’a
dari guru, orang tua, teman – teman disekolah tercinta, akhirnya skripsi ini dapat disusun
dengan tepat dan baik pada waktunya. Oleh karena itu, kami panjatkan puji dan syukur kami
kepada Tuhan Yang Maha Esa
Karena atas izin dan karuniaNya karya ilmiah ini dapat dibuat dan selesai pada waktunya,
puji dan syukur kami limpahkan tiada henti – hentinya kepada Tuhan yang telah meridhoi
dan mengabulkan segala do’a yang telah kita panjatkan kepadaNya.
Orang Tua kami yang telah memberi semangat dan dukungan moral serta do’a yang tiada
henti untuk kesuksesan kami. Ucapan terimakasih saja takkan cukup untuk membalas
kebaikan orangtua.
Bapak dan Ibu guru pembimbing, yang selama ini telah ikhlas meluangjan waktunya untuk
menuntun dan mengarahkan kami, memberikan bimbingan dan pelajaran yang tiada henti –
hentinya agar kami menjadi baik. Terimakasih Bapak dan Ibu guru, jasa kalian akan selelu
dihati.
SEMANGAT!!!
Terimakasih yang sebesar – besarnya kepada kalian semua, akhir kata saya persembahkan
karya ilmiah ini untuk kalian semua, orang – orang yang saya sayangi. Dan semoga karya
ilmiah ini berguna untuk kemajuan ilmu pengetahuan yang akan datang, Aamiin.
5. Farhan Azhari Zein, Rizky Gilang Ramadhan, Syaidi XI MIPA 8
F a r h a n , G i l a n g , S y a i d i Page 5
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Alah SWT yang telah memberikan ridhoNya kepada
kami sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmih dengan tepat waktu. Tujuan karya tulis
ilmiah ini untuk memnuhi tugas bahasa Indonesia kami. Didalam pengerjaan ini telah
melibatkan beberapa pihak dan sangat membantu. Oleh sebab itu, kami sampaikan
terimakasih sebanyak banyaknya kepada:
1. Bapak Andriyansyah Marjuki S.Pd selaku guru pembimbing dan guru mata pelajaran
Bahasa Indonesia di SMAN 1 CIKARANG UTARA
2. Andrea Fauzan Pramudya yang telah membantu kami dalam dokumentasi dari siswa
SMAN 1 CIKARANG UTARA
Semoga Allah SWT memberikan balasan kebaikan yang berlipat – lipat ganda kepada
semuanya. Untuk kritik dan saran yang membangun untuk karya tulis ilmiah ini, maka akan
kami terima dan kami pertimbangkan dengan senang hati. Akhirnya hanya kepada Allah
SWT kami serahkan segalanya. Mudah – mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua.
Cikarang Utara, maret 2018.
6. Farhan Azhari Zein, Rizky Gilang Ramadhan, Syaidi XI MIPA 8
F a r h a n , G i l a n g , S y a i d i Page 6
ABSTRAKSI
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui lokasi pengukuran cahaya matahari, waktu
pengukuran cahaya matahari, benda penghalang matahari, tingginya tempat pengukuran
cahaya matahari, dan tingkat intensitas cahaya matahari. Penelitian ini dilakukan di
LAPANGAN FUTSAL SEKOLAH SMAN 1 CIKARANG UTARA pada tanggal 19-22 maret 2018.
Dari hasil penelitian yang kami lakukan di Lapangan futsal SMAN 1 Cikarang Utara pada
tanggal 19-22 maret 2018. Diketahui bahwa setiap jam, dan setiap hari intensitas cahaya di
SMAN 1 Cikarang Utara berbeda beda, kami mengukur pada tanggal 21 maret 2018 pukul
15:45 WIB, intensitas cahaya tersebut kurang lebih 13.250 Lux dan pada hari berikutnya
kami mengukur ditempat yang sama dan jam yang sama,, intensitas cahaya tersebut sekitar
12.000 lux. Sehingga dapat kami simpulkan bahwa setiap hari walaupun pada jam yang
sama, intensitas cahaya matahari dapat berbeda beda tergantung jarak ukur, penghalang,
dan cuaca di daerah tersebut.
7. Farhan Azhari Zein, Rizky Gilang Ramadhan, Syaidi XI MIPA 8
F a r h a n , G i l a n g , S y a i d i Page 7
DAFTAR ISI
Contents
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................................................... 2
HALAMAN MOTTO............................................................................................................................. 3
Kata Pengantar .................................................................................................................................. 5
ABSTRAKSI.......................................................................................................................................... 6
DAFTAR ISI ......................................................................................................................................... 7
Daftar Tabel ....................................................................................................................................... 7
Daftar Grafik ...................................................................................................................................... 8
Daftar Gambar / Foto ........................................................................................................................ 9
Daftar Lampiran............................................................................................................................... 10
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 11
A. Latar Belakang ......................................................................................................................... 11
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................... 11
C. Hipotesis................................................................................................................................... 11
D. Tujuan Penelitian..................................................................................................................... 11
E. Manfaat Penelitian................................................................................................................... 11
F. Tinjauan Pustaka ...................................................................................................................... 11
G. Landasan Penelitian.................................................................... Error! Bookmark not defined.
H. Metode Penelitian................................................................................................................... 12
I. Sistematis Penelitian................................................................................................................. 12
Daftar Tabel
8. Farhan Azhari Zein, Rizky Gilang Ramadhan, Syaidi XI MIPA 8
F a r h a n , G i l a n g , S y a i d i Page 8
Daftar Grafik
9. Farhan Azhari Zein, Rizky Gilang Ramadhan, Syaidi XI MIPA 8
F a r h a n , G i l a n g , S y a i d i Page 9
Daftar Gambar / Foto
10. Farhan Azhari Zein, Rizky Gilang Ramadhan, Syaidi XI MIPA 8
F a r h a n , G i l a n g , S y a i d i Page 10
Daftar Lampiran
11. Farhan Azhari Zein, Rizky Gilang Ramadhan, Syaidi XI MIPA 8
F a r h a n , G i l a n g , S y a i d i Page 11
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Cahaya matahari merupakan unsur iklim yang sangat berperan bagi pertumbuhan
tanaman melalui proses fotosintesis. Reaksi cahaya dalam fotosintesis merupakan akibat
langsung penyerapan foton oleh molekul – molekul pigmen seperti klorofil.
Pengaruh cahaya juga berada pada setiap jenis tanaman C4, C3, dan CAM memiliki reaksi
fisiologi yang berada terhadap pengaruh intensitas cahaya matahari. Selain itu, setiap jenis
tanaman memiliki sifat yang berbeda dalam hal fotoperiodisme, yaitu lamanya penyidaran
dalam satu hari yang diterima tanaman. Perbedaan respon tumbuhan terhadap intensitas
cahaya matahari juga berpengaruh terhadap kondisi fisik tumbuhan.
1.2. Rumusan Masalah
1. Dimanakah lokasi pengukuran cahaya matahari?
2. Pukul berapa pengukuran dimulai?
3. Apakah benda penghalang yang terdaapat disekitar cahaya?
4. Berapa ketinggian lokasi pengukuran cahaaya matahari?
5. Berapa tingkat intensitas cahaya matahari?
1.3. Hipotesis
Menurut kami, dapat diperkirakan penyebab berubahnya intensitas cahaya matahari
disetiap hari pada waktu yang sama adalah karena adanya pemanasan global yang semakin
kemari semakin parah.
1.4. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui lokasi pengukuran cahaya matahari
2. Untuk mengetahui waktu pengukuran cahaya matahari
3. Untuk mengetahui benda yang menghalangi cahaya matahari
4. Untuk mengetahui ketinggian pengukuran cahaya matahari
5. Untuk mengetahui tingkat intensitas cahaya matahari
1.5. Manfaat Penelitian
Penelitian ini di harapkan dapat membantu para siswa / siswi SMAN 1 Cikarang Utara,
dan penelitian ini dapat digunakan untuk menganalisir/ mengetahui dampak negatif, positif,
dan manfaat cahaya matahari.
1.6. Tinjauan Pustaka
1. Buku Sekolah Elektrik (BSE)
2. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
3. Pedoman Buku Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)
4. https://www.dictio.id/t/bagaimana-pengaruh-intensitas-matahari-terhadap-
fisiologis-tanaman/4201/2
12. Farhan Azhari Zein, Rizky Gilang Ramadhan, Syaidi XI MIPA 8
F a r h a n , G i l a n g , S y a i d i Page 12
5. http://biologiarifiani.blogspot.co.id/2014/02/pengaruh-intensitas-cahaya-
matahari.html?.html=1
1.7. Landasan Penelitian
Landasan penelitian ini berpacu pada skripsi yang kami pelajari agar bisa menyusun
karya tulis ilmiah dan kami mempelajari buku buku referensi agar karya tulis ini sempurna.
Dari judul penelitian yang kami teliti berlandaskan pada teori – teori biologi/ilmiah kami
ingin membuktikan bahwa teori tersebut benar. Karena dari cahaya matahari, kita dapat
hidup berkecukupan akibat cahaya matahari yang menyinari bumi.
1.8. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan praktik langsung, yaitu dengan
menggunakan aplikasiyang direkomendasikan oleh pembimbing kepada kami lalu kami
mengukur intensitas cahaya matahari dan di bandingkan dengan intensitas cahaya matahari
di hari berikutnya. Penelitian ini dilakukan di Lapangan futsal SMAN 1 Cikarang Utara dan
kami melakukan penelitian sebanyak 5 kali.
1.9. Sistematis Penelitian
Agar lebih mudah dipahami, sistematis penyusunan karya tulis ilmiah ini kami bagi
menjadi beberapa penjelasan, yaitu sebagai berikut:
a) Latar belakang menguraikan tentang penjelasan cahaya matahari serta
dampak negatif dan positifnya
b) Rumusan masalah untuk mengetahui masalah pada pengukuran cahaya
matahari berupa pertanyaan.
c) Hipotesis menguraikan tentang dugaan sementara yang kami ketahui
d) Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui masalah yang terjadi pada saat
melakukan penelitian
e) Manfaat penelitian yaitu untuk menguraikan tentang simpulan setelah kami
teliti yang bermanfaat
f) Tinjauan pustaka berisi tentang sumber – sumber ataupun buku – buku yang
menjadi referensi atau acuan kami untuk menyusun karya tulis ini.
g) Landasan penelitian yaitu pacuan untuk kami membuat karya trulis ilmiah ini.
h) Metode penelitian yaitu cara kita meneliti dengan menggunakan analisis.
BAB II GAMBARAN UMUM
13. Farhan Azhari Zein, Rizky Gilang Ramadhan, Syaidi XI MIPA 8
F a r h a n , G i l a n g , S y a i d i Page 13
2.1. Hubungan antara cahaya matahari dengan tumbuhan dan bumi
Hubungan cahaya matahari dengan tumbuhan sangat penting, karena sinar matahari
yang menyinari tumbuhan dapat berpengaruh pada pertumbuhan tumbuhan di bumi. Sinar
matahari dibutuhkan tumbuhan untuk melaakukan fotosintesis. Sedangkan hubungan
cahaya matahari dengan bumi yaitu hampir seluruh energi yang mengendalikan variabel
cuaca iklim bumi berasal dari matahari, lebih dari 99.9% energi yang memanasi permukaan
bumi berasal dari Matahari.
Energi matahari tidak didistribusikan serba sama pada permukaan bumi. Jumlah energi
yang diterima bervariasi dengan lintang, waktu dini hari, dan musim dari tahun. Pemanasan
yang tidak sama dari bumi pada akhirnya menyebabkan angindan mengendalikan sirkulasi
permukaan dari lautan.
2.2. Matahari menyinari bumi
Matahari menyinari bumi, sehingga membantu tanaman dalam fotosintesis. Matahari
memiliki peran penting di alam semesta untuk menunjang kehidupan makhluk hidup di
bumi.
Dalam buku Tafsir Ilmi “Manfaat benda-benda langit dalam persfpektif Al-quran dan
saints” yang disusun oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al Quran, badan Litbang dan Diklat
Kementrian Agama RI, dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menjelaskan
mengenai cahaya matahari sebagai penerang tata surya.
Matahari yang tampak di langit adalah sebuah bola gas pijar yang amat besar berdiameter
kira – kira 1,3 juta kilometre dan suhu permukaannya sekira 5.800 K. Luminositas atau daya
matahari mencapai 390 triliun-triliun watt, bandingkan dengan lampu penerangan rumah
yang hanya 25 watt atau lampu sorot yang hanya 500 atau 1000 watt.
Temperatur di pusat matahari amat tinggi, sekira 10 juta derajat. Pada temperature yang
sangat tinggi itu reaksi fusi nuklir berlangsung, reaksi penggabungan empat inti atom
hidrogen menjadi sebuah inti atom helium dan dari hasil reaksi fusi tersebut ada energi yang
dilepaskan.
2.3. Gerakan matahari
Matahari tidak bergerak namun hanya bumi yang berotasi sehinggga Matahari seolah-
olah terbit dari timur dan tenggelam ke barat padahal tidak karena sebenarnya bumi yang
berputar .Dan setiap daerah ujung dan ujung bumi beda seperti di amerika sedang pagi hari
hari karena perputaran bumi daerah Amerika sedang terkena bagian cahaya Matahari,
sedangkan Indonesia mengalami Malam Hari karena tidak terkena cahaya Matahari namun
hanya terkena cahaya bulan yang lebih kecil dari Matahari.
2.4. Waktu cahaya matahari ke bumi
Sinar matahari bergerak pada kecepatan cahaya. Foton dipancarkan dari permukaan
Matahari perlu melakukan perjalanan di ruang vakum untuk mencapai mata kita.
14. Farhan Azhari Zein, Rizky Gilang Ramadhan, Syaidi XI MIPA 8
F a r h a n , G i l a n g , S y a i d i Page 14
Jawaban singkatnya adalah bahwa waktu yang dibutuhkan sinar matahari rata-rata 8
menit dan 20 detik untuk perjalanan dari Matahari ke Bumi. Jika matahari tiba-tiba
menghilang dari alam semesta, Anda akan menyadari hal ini pada 8 menit 20 detik
kemudian. Namun ini tidak akan terjadi.
Berikut matematikanya. Kita mengorbit Matahari pada jarak sekitar 150 juta kilometer.
Cahaya bergerak dengan kecepatan 300.000 kilometer/detik. Bagilah angka ini dan Anda
mendapatkan 500 detik, atau 8 menit dan 20 detik.
Ini adalah jumlah rata-rata. Ingat, Bumi mengikuti orbit elips mengelilingi matahari,
jaraknya mulai 147,000,000 kilometer hingga 152.000.000 kilometer. Pada titik terdekatnya,
sinar matahari hanya membutuhkan waktu 490 detik untuk mencapai Bumi. Dan kemudian
pada titik paling jauh, dibutuhkan 507 detik untuk sinar matahari untuk melakukan
perjalanan ke Bumi.
Anda mungkin tahu bahwa foton diciptakan oleh reaksi fusi di dalam inti matahari.
Mereka memulai sebagai radiasi sinar gamma dan kemudian dipancarkan dan diserap
berkali-kali dalam zona radiasi matahari, berkeliaran di dalam bintang raksasa sebelum
mereka akhirnya mencapai permukaan.
Apa yang Anda mungkin tidak tahu, adalah bahwa foton yang bola mata Anda lihat yang
sebenarnya diciptakan puluhan ribu tahun yang lalu dan butuh waktu yang lama bagi
mereka untuk dipancarkan oleh matahari.
Setelah mereka lolos ke permukaan, hanya 8 menit bagi foton untuk menyeberangi jarak
yang luas dari Matahari ke Bumi. Ketika Anda melihat ke luar ke luar angkasa, Anda benar-
benar melihat ke masa lalu.
Lampu yang Anda lihat dari komputer atau gadget Anda adalah beberapa nanodetik yang
lalu. Cahaya yang dipantulkan dari permukaan Bulan hanya membutuhkan satu detik untuk
mencapai Bumi. Matahari adalah lebih dari 8 menit cahaya jauhnya. Maka, jika cahaya dari
bintang terdekat (Alpha Centauri) memakan waktu lebih dari 4 tahun untuk mencapai kita,
jadi yang kita lihat adalah bintang 4 tahun yang lalu.
Ada galaksi yang berjarak jutaan tahun cahaya, yang berarti cahaya yang kita lihat adalah
cahaya galaksi jutaan tahun yang lalu. Misalnya, galaksi M109 terletak sekitar 83.500.000
tahun cahaya.
Jika alien tinggal pada galaski M109, dan memiliki teleskop yang kuat dan canggih, mereka
akan melihat Bumi yang tampak di masa lalu. Mereka bahkan mungkin melihat dinosaurus
berjalan di permukaan.
2.5. Dampak positif dan negative cahaya matahari
15. Farhan Azhari Zein, Rizky Gilang Ramadhan, Syaidi XI MIPA 8
F a r h a n , G i l a n g , S y a i d i Page 15
Dampak positif
Sinar matahari dapat memberikan nutrisi bagi semua makhluk hidup di permukaan bumi sehingga semua
bentuk kesehatan dan nutrisi akan terjaga. Misalnya pada manusia, sinar matahari dapat memberikan
kalsium dan vitamin D yang bagus untuk tulang.
Membantu proses fotosintesis pada tumbuhan yang melengkapi proses pembentukan
makanan cadangan yang juga nantinya bermanfaat bagi makhluk hidup lainnya.
Sinar matahari menjaga kelembaban di permukaan bumi akibat hujan atau temperatur yang terlalu
lembab akibat air atau embun dari langit.
Dampak negatif
Sinar matahari yang tidak dijaga oleh lapisan ozon yang baik dapat menyebabkan
kebakaran hebat di mana-mana. Sinar matahari harus dibatasi dengan atmosfer bumi,
karena jika tidak juga akan menyebabkan kekeringan dan kanker kulit
16. Farhan Azhari Zein, Rizky Gilang Ramadhan, Syaidi XI MIPA 8
F a r h a n , G i l a n g , S y a i d i Page 16
BAB III HASIL PENELITIAN
3.1. Sampel 1
1. Lokasi : Lapangan sekolah SMAN 1 Cikarang Utara
2. Waktu : 07.48 WIB
3. Benda penghalang : Ranting Pohon
4. Ketinggian : -
5. Intensitas cahaya : 1.676 Lux
3.2. Sampel 2
1. Lokasi : Lapangan sekolah SMAN 1 Cikarang Utara
2. Waktu : 12.25 WIB
3. Benda Penghalang : Ranting pohon
4. Ketinggian : -
5. Intensitas Cahaya : 15.087 Lux
3.3. Sampel 3
1. Lokasi : Lapangan sekolah SMAN 1 Cikarang Utara
2. Waktu : 15.35 WIB
3. Benda penghalang : Tidak ada (langit gelap/mendung)
4. Ketinggian : -
5. Intensitas cahaya : 8.792 Lux
3.4. Sampel 4
1. Lokasi : Lapangan sekolah SMAN 1 Cikarang Utara
2. Waktu : 13.26
3. Benda penghalang : ranting pohon
4. Ketinggian : -
5. Intensitas cahaya : 13.032
3.5. Sampel 5
1. Lokasi : Lapangan sekolah SMAN 1 Cikarang Utara
2. Waktu : 16.30
3. Benda penghalang : panjat tebing
4. Ketinggian : -
5. Intensitas cahaya : 5.876
17. Farhan Azhari Zein, Rizky Gilang Ramadhan, Syaidi XI MIPA 8
F a r h a n , G i l a n g , S y a i d i Page 17
Hasil Penelitian :
No. Lokasi Waktu Benda
penghalang
Ketinggian Intensitas
cahaya
1. Lapangan sekolah SMAN 1
Cikarang Utara
07.48 WIB Ranting pohon - 1.676 Lux
2. Lapangan sekolah SMAN 1
Cikarang Utara
12.25 WIB Ranting pohon - 15.087 Lux
3. Lapangan sekolah SMAN 1
Cikarang Utara
15.35 WIB Ranting Pohon - 8.792 Lux
4. Lapangan sekolah SMAN 1
Cikarang Utara
13.26 WIB Ranting pohon - 13.032 Lux
5. Lapangan sekolah SMAN 1
Cikarang Utara
16.30 WIB Panjat tebing - 5.876 WIB
18. Farhan Azhari Zein, Rizky Gilang Ramadhan, Syaidi XI MIPA 8
F a r h a n , G i l a n g , S y a i d i Page 18
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Lokasi pengukuran cahaya matahari?
4.2 Pukul berapa pengukuran dimulai?
4.3 Benda penghalang yang terdaapat disekitar cahaya?
4.4 Ketinggian lokasi pengukuran cahaaya matahari?
4.5 Tingkat intensitas cahaya matahari?
BAB V Penutupan
5.2. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian ini, dapat kami simpulkan beberapa hal mengenai intensitas
cahaya matahari.
1. Lokasi pengukuran di SMAN 1 Cikarang Utara
2. Waktu pengukuan intensitas cahaya matahari
3. Benda penghalang yang menghalangi cahaya matahari
4. Ketinggian lokasi pengukuran cahaya di SMAN 1 Cikarang Utara
5. Intensitas cahaya terendah yaitu 1.676 Lux dan yang tertinggi yaitu 15.087 Lux
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian, kami menyarankan sebelum melakukan penelitian
ini kita harus menyiapkan beberapa persiapan. Seperti handphone, aplikasi Lux Meter,
survey tempat yang akan dilakukan penelitian. Lalu saat mengukur intensitas cahaya
matahari, mengukur di lapangan terbuka agar dapat intensitas cahaya matahari.
Daftar Pustaka
1. Buku Sekolah Elektrik (BSE)
2. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
3. Pedoman Buku Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)
4. https://www.dictio.id/t/bagaimana-pengaruh-intensitas-matahari-terhadap-
fisiologis-tanaman/4201/2
5. http://biologiarifiani.blogspot.co.id/2014/02/pengaruh-intensitas-cahaya-
matahari.html?.html=1
6. www.Brainly.com
7. www.id.answer.yahoo.com
8. http://www.infoastronomy.org/2013/04/berapa-lama-cahaya-matahari-sampai-
ke.html
9. http://gurupintar.com/threads/jelaskan-dampak-positif-dan-negatif-dari-sinar-
matahari.3041/
19. Farhan Azhari Zein, Rizky Gilang Ramadhan, Syaidi XI MIPA 8
F a r h a n , G i l a n g , S y a i d i Page 19
Lampiran