9.SI-PI, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, konsep dasar pen...
Begg, rian saputro, prof, dr,ir hapzi ali, mm.cma, good corporate governance, universitas mercu buana, 2017
1. Nama : Rian Saputro (55116120008)
Dosen : Prof. dr. ir Hapzi ali, MM, CMA
BUSINESS ETHICS & GOOD CORPORATE GOVERNANCE
1. Definisi Good Corporate Governance
Good Corporate Governance (Tata Kelola Perusahaan) adalah suatu subjek yang memiliki
banyak aspek. Salah satu topik utama dalam tata kelola perusahaan adalah menyangkut
masalah akuntabilitas dan tanggung jawab/mandate, khususnya implementasi pedoman dan
mekanisme untuk memastikan perilaku yang baik dan melindungi kepentingan pemegang
saham. Afokus utama lain adalah efisiensi ekonomi yang menyatakan bahwa system tata
kelola perushaaan harus ditujukan untuk mengoptimalkan hasil ekonomi, dengan penekanan
kuat pada kesejahteraan para pemegang saham. Ada pula isi lain yang merupakan subjek dari
tata kelola perusahaan seperti sudut pandang pemangku kepentingan, yang menunjuk
perhatian dan akuntabilitas lebih terhadap pihak pihak lain selain pemegang saham, misalnya
karyawan atau lingkungan. (diaryintan 22:30)
2. Secara umum terdapat lima prinsip dasar good corporate Govenance yaitu:
1. Keterbukaan Informasi (Transparansy)
Keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam
mengemukakan informasi material dan relevan mengenai perusahaan.
2. Akuntabilitas (Accountatability)
Kejelasan fungsi struktur, system dan pertanggungjawaban organ perusahaan sehingga
pengelolaan perusahaanterlaksana decara efektif.
3. Pertangungjawaban (Responsibility)
Kesesuaian (kepatuhan) di dalam pengelolaan perusahaan terhadap prinsip korporasi
yang sehat serta peraturan peruandang undangan yang berlaku.
4. Kemandirian (Indepency)
Suatu keadaan di mana peruahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan
dan pengaruh / tkanan dari pihak manajemen yang tidak sesuai dengan peraturan dan
perundang – undangan yang berlaku dan prinsip – prinsip korporasi yang berlaku.
2. 5. Kesetaraan dan kewajaran (fairness)
Perlaukuan yang adil dan setara dalam memenuhi hak stakeholder yang timbul
berdasarkan perjanjian serta peraturan kerangka aturan dan peraturan perudangan yang
berlaku.
3. Manfaat Penerapan Good Corporate Governance
Penerapan good corporate governance tidak hanya melindungi kepentingan pada investor
saja tetapi juga akan dapat melindungi banyak manfaat dan keuntungan bagi perusahaan
terkait dan juga pihak-pihak lain yang mempunyai hubungan langsung maupun tidak
langsung dengan perusahaan. Berbagai manfaat dan keuntungan yang diperoleh dengan
penerapan good corporate governance di antaranya sebagai berikut:
1. Dengan penerapan good corporate governance perusahaan dapat meminimalkan agency
cost yaitu biaya yang timbul sebagai akibat daari pendelegasian kewenangan kepada
manajemen, termasuk biaya penggunaan sumber daya perusahaan oleh manajemen untuk
kepentingan pribadi maupun dalam rangka pengawasan terhadap perilaku manajemen itu
sendiri.
2. Perusahaan dapat meminimalkan cost of capital yaitu biaya modal yang harus ditanggung
bila perusahaan mengajukan pinjaman kepada debitur. Hal inisebgai dampak dari
pengelolaan perusahaan secara baik dan sehat yang pada gilirannya menciptakan suatu
reference positif bagi kreditur.
3. Dengan good corporate governance proses pengembalian keputusan akan berlangsung
secara lebih baik sehingga akan menhasilkan keputusan yang lebih optimal, dapt
meningkatkan efisiensi serta terciptanya budaya kerja yang lebih sehat. Ketiga hal ini
jelas akan sangat berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan, sehingga kinerja
perusahaan akan mengalami peningkatan. Berbagai penelitian telah membuktikan secara
empiris bahwa penerapan good corporate governance akan mempengaruhi kinerja
perusahaan secara positif. (sakai, et al 2003: Balck et ai.2003) dalam (jokok: Vol II).
4. Good Corporate Governance akan memungkinkan dihindarinya atau sekurang –
sekurangnya dapat meminimalkannya tindakan penyalahgunaan wewenang oleh pihak
direksi dalam pengelolaan perusahaan. Hal ini tentu akan menekan kemungkinan
kerugian bagi perusahaan maupun pihak berkepentingan lainnya sebagai akibat tindakan
tersebut.
5. nilai perusahaan di mata investor akan meningkat sebagai akibat dari meningkatnya
kepercayaan mereka kepada pengelolaan perusahaan tempat mereka berinvestasi.
Peningkatan kepercayaan investor kepada perusahaan akan dapat memudahkan
perusahaan mengakses tambahan dana yang diperlukan perusahaan, terutama untuk
tujuan ekspansi. Hasil penelitian oleh McKinsey, et al (2002) dalam Jokok (voll. II,
3. 2008), membuktikan bahwa lebih dari 70% investor institusional bersedia membayar
lebih (mencapai 26-30% lebih mahal) saham perusahaan yang menerapkan corporate
governance dengan baik dibandingkan dengan perusahaan yang penerapannya
meragukan.
4. Konsep Yang Baik dan Efisien
Perusahaan wajib meninjau atau memastikan berjalannya standar operasional prosedur yang
digunakan pada setiap divisi didalam perusahaan. Dan manajemen perusahaan juga
menekankan pada kebenaran dan keterbukaan tanpa ada manipulasi didalam informasi
perusahaan.
Dengan demikian sebuah perusahaan dapat memberikan pertanggung jawabannya kepada
pemegang saham dengan menyatakan kebenaran yang real terhadap semua informasi
perusahaan tersebut.
5. Pendekatan Good Corporate Governance Dalam Budaya
Dalam pendekatan good corporate governance dalam budaya kita (budaya di Indonesia),
yaitu dengan pendekatan balanced scorecard. Balance scorecard mendefinisikan system
akuntansi pertanggung jawaban, dengan menggunakan pendekatan balanced scorecard suatu
perusahaan memiliki manfaat seperti halnya dalam keuangan atau non-keuangan dan juga
dapat mengukur kinerja dalam mewujudkan misi dan misi suatu perusahaan.
Pendekatan balanced scorecard dalam mengukur kinerja juga sebagai suatu system
pengendalian secara cepat dan konprehensif dapat memeberikan pemahaman kepada
manajemen bisnis. Dengan memandang ke keuangan, proses bisnis dan perusahaan serta
proses pembelajaran dan pertumbuhan.
Dengan mengunakan balanced scorecard dalam sudut pandang keuangan merupakan kinerja
dari konsekuesi ekonomis yang telah dilakukan. Dalam hal ini menyangkut dalam kinerja
keuangan suatu perusahaan apakah strategi perusahaan, implementasi perusahaan dan
keputusan perusahaan sudah memberikan perbaikan yang mengukur keseluruhan melalui
presentase rata rata pertumbuhan pendapatan dan rata – rata penjualan dalam target market.
Pada pendekatan balance scorecard dalam sudut pandang pembelajaran dan bertumbuh ada 3
prinsip diantaranya :
a. Manusia
Manusia dalam hal ini sebagai pekerja didalam perusahaan dengan di tuntut dapat berfikir
kritis dan melakukan evaluasiterhadap proses dam lingkungan untuk ndapat memberikan
usulan perbaikan. Dalam hal ini menyangkut kedalam sumber daya manusia, dengan
menerapkan balanced scorecard perlu di lihat kedalam tingkat kepuasahan karyawan
4. dalam suatu landasasan untuk meningkatkan produktivitas, kualitas pelayanan konsumen,
dan kecepatan bereaksi. Selain itu adanya tingkat perputaran karyawan, dalam hal ini
menyangkut kedalam kemampuan perusahaan mempertahanan karyawan (pekerja)
terbaik untuk tetap berada di dalam perushaan, dan yang terakhir dalam pendekatan
balance scorecard dalam sudut pandang pembelajaran dan pertumbuhan, adanya
produktivitas karyawan guna meningkatnya keahlian, semangat, inovasi, perbaikan
proses internal dan tingkat kepuasan pelanggan.
b. System
System bertujuan untuk proses pembelajaran agar dapat memenuhi kebutuhan dalam hal
suatu informasi yang cepat, tepat waktu dan akurat.
c. Organizational prosedur
Prosedur yang dilakukan sngat perlu di perhatikan untuk mencapai suatu kinerja yang
handal. Prosedur dan perbaikan rutinitas harus dilakukan karena karyawan yang
sempurna tidak akan memberikan kontribusi yang baik apabila tidak adanya motivasi
yang sejalan dengan tujuan perusahaan atau tidak diberikannya kebebasan untuk
mengambil suatu keputusan.
6. Hasil Penelitian Terdahulu
Dari hasil pengukuran yang telah dilakukan diketahui bahwa kinerja PDAM kabupaten
semarang secara keseluruhan sudah cukup baik, hal tersebut ditunjukan dengan nilai
scorecard yang dihasilkan masing masing prespktif. Kesimpulan yang dapat di ambil melalui
analisis yang sudah dilakukan adalah bahwa balanced scorecard merupakan metode yang
baik dalam melakukan penilaian terhadap kinerja perusahaan, karena balanced scorecard
mengangkat aspek aspek yang penting yang diabaikan oleh pengukuran kinerja secara
tradisional, seperti aspek sumberdaya manusia, system yang digunakan dalam perusahaan,
proses operasional, dam aspek kepuasan pelanggan. Sehingga hasil pengukuran dengan
balanced scorecard akan lebih akurat. Hasil pengukuran kinerja yang akurat sangatlah
penting bagi manajemen, baik dalam proses pengembalian keputusan dan pengendalian, serta
dalam mewujudkan visi misi perusahaan. (Ahmad falah R. 2010)
5. Daftar Pustaka
Ahmad Falah Rusdiyanto, 2008, Analisis Kinerja Dengan Pendekatan Balanced Scorecard
Pada PDAM Kabupaten Semarang, Semarang.
Thomas Kaihatu S, Good Corporate Governance dan Penerapan Di Indonesia, Universitas
Kristen Petra Surabaya.
Intan 2010 https://diaryintan.wordpress.com/2010/11/15/good-corporate-governance-gcg-2/
(13 maret 2017 22:30)
Dwiridotjahjono Jokok, 2008, Penerapan good corporate governance, Jurnal Administrasi
Indonesia vol. II, No 1.