3. Pada
dunia
fotografi
dan
seni
lukis
dikenal
istilah
“Rule
of
Thirds”
yang
merupakan
suatu
teori
dasar
untuk
membuat
gambar
atau
image
yang
hasilkan
menjadi
lebih
proporsional
dan
menarik.
Intinya
Rule
of
Thirds
adalah
garis
bantu
atau
guidelines
yang
membagi
gambar
menjadi
sembilan
bagian
yang
sama
besar
dengan
menarik
dua
garis
sejajar
pada
horizon
dan
dua
garis
sejajar
pada
vertikal.
Garis-‐garis
ini
adalah
garis
bantu
yang
akan
memposisikan
objek
atau
gais
horizon
hingga
gambar
yang
dihasilkan
menjadi
lebih
proporsional
dan
lebih
menarik.
www.novry.com | 0811 992989
33. [ DIAFRAGMA ]
Suatu
komponen
yang
bertugas
mengatur
besarnya
ukuran
lubang
yang
yang
akan
meluluskan
cahaya
dari
lensa.
Ukuran
besar
kecilnya
lubang
dapat
diatur
sesuai
kebutuhan
pencahayaan.
!
Besar
kecilnya
diafragma
ditandai
dengan
penggunaan
angka
f/
1.2
;
1.4
;
1.8
;
2.0
;
2.2
;
2.5
;
2.8
;
3.2
;
3.5
;
4
;
5.6
;
8
;
11
;
16
;
22
;
32.
!
Besar
kecilnya
diafragma
berbanding
terbalik
dengan
angka
yang
menandainya.
www.novry.com | 0811 992989
34. !
Kalau
diafragma
(bukaan)
makin
besar:
• f/
number
makin
kecil
-‐>
misalnya
2.8
• Jumlah
cahaya
yang
masuk
makin
banyak
• Ruang
ketajaman
(Depth
Of
Field/DOF)
menjadi
makin
sempit
!
!
Kalau
diafragma
(bukaan)
makin
kecil:
• f/
number
makin
besar-‐>
misalnya
5.6
• Jumlah
cahaya
yang
masuk
makin
sedikit
• Ruang
ketajaman
(Depth
Of
Field/DOF)
menjadi
makin
luas
37. [ Shutter Speed ]
Kecepatan
rana
merupakan
kecepatan
terbukanya
jendela
kamera
sehingga
cahaya
dapat
masuk
ke
dalam
image
sensor.
!
Satuan
daripada
shutter
speed
adalah
detik,
dan
sangat
tergantung
dengan
keadaan
cahaya
saat
pemotretan.
Makin
cepat
maka
cahaya
yang
masuk
makin
sedikit
1/500
detik
lebih
cepat
dari
1/5
detik
Jika
cahaya
terang
pada
siang
hari,
maka
shutter
speed
disesuaikan
menjadi
lebih
cepat,
semisal
1/500
detik.
Sedangkan
untuk
malam
hari
yang
cahayanya
lebih
sedikit,
maka
shutter
speed
disesuaikan
menjadi
lebih
lama,
semisal
1/5
detik.
38. Hal
ini
sekaligus
menjelaskan
mengapa
foto
pada
malam
hari
cenderung
buram,
bahwa
shutter
speed
yang
lebih
lambat
memungkinkan
pergerakan
kamera
akibat
getaran
tangan
menjadikan
cahaya
bergeser
sehingga
foto
menjadi
buram
/
blur.
www.novry.com | 0811 992989
39. Makin
lambat,
cahaya
yang
masuk
makin
besar,
kemungkinan
blur
makin
besar
Makin
cepat,
cahaya
yang
masuk
makin
kecil,
kemungkinan
blur
makin
kecil
40. Shutter
yang
cepat
cocok
untuk
membekukan
momen
bergerak,
misalnya
tetesan
air,
sport,
dan
lainnya.
Shutter
speed
yang
lambat
cocok
untuk
memotret
objek
dengan
pencahayaan
kurang
atau
merekam
jejak
cahaya
atau
objek
diam
dengan
tujuan
mendapatkan
cahaya
lebih
banyak.
41. Contoh
shutterspeed
30
detik
(lama),
dengan
objek
batu
diam
dan
objek
air
yang
terus
bergerak,
maka
akan
menimbulkan
efek
seperti
di
atas.
Dengan
shutterspeed
yang
lambat
seperti
itu
sulit
bisa
dilakukan
dengan
handheld
(memotret
dengan
kedua
tangan)
karena
rawan
akan
shake-‐blur,
karena
itu
sebaiknya
menggunakan
tripod.
43. Satuan
tingkat
sensitifitas
pada
sensor
kamera
terhadap
cahaya,
apabila
di
kamera
analog
sama
dengan
nilai
ASA
film.
!
Semakin
rendah
ISO
semakin
sedikit
cahaya
yang
masuk.
Semakin
tinggi
ISO
semakin
banyak
cahaya
yang
masuk.
!
Semakin
sensitif
sensor
menangkap
cahaya
(ISO
makin
tinggi)
semakin
banyak
noise
yang
keluar
dalam
foto.
!
ISO
tinggi
hanya
digunakan
ketika
kita
dalam
kondisi
kamera
kekurangan
cahaya,
misalnya
malam
hari.