SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 26
Baixar para ler offline
PERENCANAAN JARINGAN SELULER
Oleh :
Nevi Faradina
23214129
PERENCANAAN JARINGAN
Tujuan :
 Coverage : jumlah sel cukup
untuk cakupan layanan
 Building/Vehicle Penetration:
Menjamin level sinyal dalam
gedung / keadaan bergerak
 Traffic/Capacity:
memastikan dimensioning yang
tepat
 Schedule : sumber daya,
keuangan, dan waktu
 Performance : jaminan
memenuhi standar minimum
 Economics: mempunyai nilai
investasi yg baik
 3 Tahapan pengerjaan
jaringan :
 Tahapan Kasar : kelas
Propinsi
 Tahapan sedang : Time
Frame
 Tahapan Detil : Sample
ARSITEKTUR JARINGAN LTE
E-UTRAN ( Evolved Universal Teresterial
 eNodeB (enhanced Node-B)
Perangkat yg berhubungan langsung dengan
UE
EPC (Evolved Packet Core)
 MME (Mobility Management Entity)
Dianalogikan sebagai MSC pada jaringan
GSM. Merupakan kontrol utama pada LTE
 SGW (Serving Gateway)
Sebagai gateway paket data dari dan non
3GPP
 P-GW
Berfungsi sebagai anchor point bersama
untuk seluruh teknologi, tidak hanya LTE.
Pengumpulan data
Perencanaan secara
coverage
Jumlah
eNode
B
Penempatan BS
Perhitungan &
Penempatan EPC
Perhitungan trafik user
Perencanaan secara
kapasitas
Spesifikasi Jaringan
Analisis Jaringan
ALUR PERENCANAAN JARINGAN
1.PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan Data
 Data Market :
 Jumlah penduduk
 Pengguna potensial
 Perkiraan jumlah user
kedepan
 Luas Wilayah :
TRAFIK USER
 Dilakukan perhitungan Bandwidth Share
 Jenis Pelanggan : - Personal
- Corporate
 Waktu Penggunaan :- Siang
- malam
 Jenis Layanan : - Voice
- Data
- Video
2. PERHITUNGAN SECARA COVERAGE
Mencari nilai coverage dengan perhitungan pemodelan propagasi.
Beberapa Model Propagasi :
 Okumura Hatta
Membagi propagasi ke dalam 3 tipe :
1.Urban : jika lingkungan berupa gedung bertingkat
2.Sub Urban : lingkungan area dengan pemantulan (scater) rumah
dan pepohonan.
3. Rural : Daerah ini tidak terdapat pohon-pohon dan bangunan-
bangunan / lapangan terbuka
Range frekuensi : 200 MHz – 2 GHz
 Ecost 231
-Kombinasi model empiris & deterministik
-Range frekwensi 800 MHz - 2000 MHz
-Digunakan di Eropa untuk GSM dan Amerika
 Model Erceg
- Frekuensi kerja : 1900 MHz < f < 3500 MHx
 SUI (Standford University Interim)
- Frekuensi < 11 GHz
- SUI membagi dalam 3 tipe :
1.Kategori A : Hilly/moderate to heavy tree density(urban)
2.Kategori B :Hilly/light tree density or flat/moderato to heavy
treedensity/intermediate(suburban)
3.Kategori C : flat/light tree density (rural)
 Dengan menggunakan parameter link budget didapati nilai
path loss, nilai path loss ini dapat digunakan untuk menghitung
nilai coverage
Berikut contoh parameter link budget :
Melakukan perhitungan coverage, di contohkan pada
pemodelan Okumura Hatta , sbb :
 Menghitung jumlah BS
d =
3.PERHITUNGAN SECARA KAPASITAS
1. Total Bandwith
 Layanan data : Hitung shared bandwidth (baik
personal/corporate & siang/malam)
 Layanan voice : hitung total trafik, sehingga di
dapatkan nilai bandwidth total
Offered trafik per pelanggan :
A = (n x T) / 60
Total bandwith = Data + Voice
2.Di dapatkan jumlah nilai BS dari persamaan berikut:
4.PENENTUAN JUMLAH BASE STATION
Jumlah eNodeB yg di gunakan:
Jumlah enodeB terbesar antara coverage & kapasitas
Perencanaan
secara coverage
Jumlah
eNode
B
Perencanaan
secara kapasitas
Contoh Penempatan BS
5.PERHITUNGAN & PENEMPATAN EPC
EPC (Evolved Packet Core)
Menghitung EPC yang dibutuhkan :
untuk memetakan EPC ini:
Dibuat jaringan backhaul sebanyak jumlah EPC yang
dibutuhkan
Media yang digunakan : Fiber optik = akses kecepatan
tinggi
Jaringan backhaul berguna agar satu BS dengan BS
lainnya dapat saling berkomunikasi, serta sebagai sarana
untuk memperoleh akses ke jaringan lain.
JENIS-JENIS TOPOLOGI JARINGAN
 Fully Meshed
Keunggulan :
-Handal
- Pengiriman Trafik antar simpul tercepat
Kekurangan :
- Mahal & Tidak mendukung skalabilitas
TOPOLOGI RING
Keunggulan :
-Topologi sederhana & murah
-Tingkat kehandalan tinggi
-Bila satu simpul gagal, mempunyai
routing alternatif ke arah sebaliknya
Kelemahan :
-Delay besar
-Kurang mendukung skalabilitas
jaringan
 Topologi Star (Hub & Spoke)
-Topologi murah & terpusat
-Membutuhkan kinerja hub
yang sangat kuat
-Hanya bergantung pada satu titik
6.ANALISIS JARINGAN
1. Reliability
Standar LTE = 50 %
2. C/I
Terdapat beberapa standard C/I untuk dapat
menggunakan modulasi tertentu, yaitu:
1. 64-QAM dibutuhkan C/I sebesar ~14 dB
2. 16-QAM dibutuhkan C/I sebesar ~9 dB
3. Tekno Ekonomi :
Melihat apakah jaringan layak untuk diselenggarakan dari
sisi investor
Demand
Grafik pertumbuhan demand dalam waktu 5 tahun
a.CAPEX (Pengeluaran pendirian jaringan)
b.Revenue (pendapatan)
c. Opex (pengeluaran rutin 1 periode)
Perbandingan:
d. Cashflow
Perhitungan pemasukkan & pengeluaran per tahun
Membangun backhaul sendiri
Backhaul sewa
KELAYAKAN INVESTASI
 NPV : Net Present Value
 IRR (Internal Return Value)
t = tahun
Cft = cash flow pada tahun ke t
r = bunga acuan
ROI : Bagaimana nilai ROI ??
Dilihat dari segi bisnis, harus dapat diperhitungkan nilai
return of investment-nya (balik modal)
REFERENCE
 Dr.Ir.Joko Suryana,”Perencanaan Akses dan Core
Jaringan Evdo”
 Bagus Facsi Aginsa “Perencanaan jaringan LTE di
DKI Jakarta dengan menggunakan dual band 2,6
GHz & 700 MHz “

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Fathan Hakim
 
Rencana pembuatan rt rw net
Rencana pembuatan rt rw netRencana pembuatan rt rw net
Rencana pembuatan rt rw netYoga Firmansyah
 
Sistem komunikasi satelit
Sistem komunikasi satelitSistem komunikasi satelit
Sistem komunikasi satelitNurdin Al-Azies
 
Matching impedance
Matching impedanceMatching impedance
Matching impedanceampas03
 
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem TransmisiJenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem TransmisiAndrean Yogatama
 
Modul 02 konsep modulasi, modulasi analog, am
Modul 02 konsep modulasi, modulasi analog, amModul 02 konsep modulasi, modulasi analog, am
Modul 02 konsep modulasi, modulasi analog, amFurwadi Rider
 
Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM)
Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM)Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM)
Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM)ashishsoni1505
 
Perancangan antena mikrostrip 2300MHz
Perancangan antena mikrostrip 2300MHzPerancangan antena mikrostrip 2300MHz
Perancangan antena mikrostrip 2300MHzdhio medianto
 
Capitulo 2 - Arquitectura de red UMTS (3G)
Capitulo 2 - Arquitectura de red UMTS (3G)Capitulo 2 - Arquitectura de red UMTS (3G)
Capitulo 2 - Arquitectura de red UMTS (3G)Andy Juan Sarango Veliz
 
Serat Optik
Serat OptikSerat Optik
Serat Optikampas03
 
Pengertian PM dan FM
Pengertian PM dan FMPengertian PM dan FM
Pengertian PM dan FMRizki Nugroho
 
Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 4 - modulasi amplitudo
Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 4 - modulasi amplitudoTelekomunikasi Analog & Digital - Slide week 4 - modulasi amplitudo
Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 4 - modulasi amplitudoBeny Nugraha
 
QAM (Quadratur Amplitude Modulation)
QAM (Quadratur Amplitude Modulation)QAM (Quadratur Amplitude Modulation)
QAM (Quadratur Amplitude Modulation)Risdawati Hutabarat
 
Pengetahuan Dasar Kabel Koaksial / Coaxial Cable
Pengetahuan Dasar Kabel Koaksial / Coaxial CablePengetahuan Dasar Kabel Koaksial / Coaxial Cable
Pengetahuan Dasar Kabel Koaksial / Coaxial CableAndrean Yogatama
 
Modulasi demodulasi
Modulasi demodulasiModulasi demodulasi
Modulasi demodulasimabtun
 

Mais procurados (20)

Chapter2 Dasar Sistem Telekomunikasi
Chapter2 Dasar Sistem TelekomunikasiChapter2 Dasar Sistem Telekomunikasi
Chapter2 Dasar Sistem Telekomunikasi
 
Chapter 11 Multiplexing dan Multiple Access
Chapter 11 Multiplexing dan Multiple AccessChapter 11 Multiplexing dan Multiple Access
Chapter 11 Multiplexing dan Multiple Access
 
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
 
Rencana pembuatan rt rw net
Rencana pembuatan rt rw netRencana pembuatan rt rw net
Rencana pembuatan rt rw net
 
Sistem komunikasi satelit
Sistem komunikasi satelitSistem komunikasi satelit
Sistem komunikasi satelit
 
Matching impedance
Matching impedanceMatching impedance
Matching impedance
 
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem TransmisiJenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
 
Modul 02 konsep modulasi, modulasi analog, am
Modul 02 konsep modulasi, modulasi analog, amModul 02 konsep modulasi, modulasi analog, am
Modul 02 konsep modulasi, modulasi analog, am
 
Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM)
Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM)Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM)
Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM)
 
Perancangan antena mikrostrip 2300MHz
Perancangan antena mikrostrip 2300MHzPerancangan antena mikrostrip 2300MHz
Perancangan antena mikrostrip 2300MHz
 
Capitulo 2 - Arquitectura de red UMTS (3G)
Capitulo 2 - Arquitectura de red UMTS (3G)Capitulo 2 - Arquitectura de red UMTS (3G)
Capitulo 2 - Arquitectura de red UMTS (3G)
 
Serat Optik
Serat OptikSerat Optik
Serat Optik
 
Pengertian PM dan FM
Pengertian PM dan FMPengertian PM dan FM
Pengertian PM dan FM
 
Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 4 - modulasi amplitudo
Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 4 - modulasi amplitudoTelekomunikasi Analog & Digital - Slide week 4 - modulasi amplitudo
Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 4 - modulasi amplitudo
 
SDH
SDHSDH
SDH
 
QAM (Quadratur Amplitude Modulation)
QAM (Quadratur Amplitude Modulation)QAM (Quadratur Amplitude Modulation)
QAM (Quadratur Amplitude Modulation)
 
PPT Teleponi
PPT Teleponi PPT Teleponi
PPT Teleponi
 
Nociones básicas de SDH
Nociones básicas de SDHNociones básicas de SDH
Nociones básicas de SDH
 
Pengetahuan Dasar Kabel Koaksial / Coaxial Cable
Pengetahuan Dasar Kabel Koaksial / Coaxial CablePengetahuan Dasar Kabel Koaksial / Coaxial Cable
Pengetahuan Dasar Kabel Koaksial / Coaxial Cable
 
Modulasi demodulasi
Modulasi demodulasiModulasi demodulasi
Modulasi demodulasi
 

Destaque

Perencanaan jaringan nirkabel_ilfiyantri_intyas
Perencanaan jaringan nirkabel_ilfiyantri_intyasPerencanaan jaringan nirkabel_ilfiyantri_intyas
Perencanaan jaringan nirkabel_ilfiyantri_intyasIlfiyantri Intyas
 
Perencanaan Pembangunan Suatu Jaringan
Perencanaan Pembangunan Suatu Jaringan Perencanaan Pembangunan Suatu Jaringan
Perencanaan Pembangunan Suatu Jaringan astrilestari13
 
Proposal desain jaringan intranet untuk sistem manajemen informasi
Proposal desain jaringan intranet untuk sistem manajemen informasiProposal desain jaringan intranet untuk sistem manajemen informasi
Proposal desain jaringan intranet untuk sistem manajemen informasiinggiramadhani
 
Laporan Proposal Perancangan Jaringan Pada Sebuah Hotel
Laporan Proposal Perancangan Jaringan Pada Sebuah HotelLaporan Proposal Perancangan Jaringan Pada Sebuah Hotel
Laporan Proposal Perancangan Jaringan Pada Sebuah Hotelmartinaoctaviaadventina
 
Telekomunikasi bergerak (mobile)
Telekomunikasi bergerak (mobile)Telekomunikasi bergerak (mobile)
Telekomunikasi bergerak (mobile)Muchlis Soleiman
 

Destaque (7)

Perencanaan jaringan nirkabel_ilfiyantri_intyas
Perencanaan jaringan nirkabel_ilfiyantri_intyasPerencanaan jaringan nirkabel_ilfiyantri_intyas
Perencanaan jaringan nirkabel_ilfiyantri_intyas
 
PERENCANAAN JARINGAN
PERENCANAAN JARINGANPERENCANAAN JARINGAN
PERENCANAAN JARINGAN
 
PERENCANAAN JARINGAN
PERENCANAAN JARINGANPERENCANAAN JARINGAN
PERENCANAAN JARINGAN
 
Perencanaan Pembangunan Suatu Jaringan
Perencanaan Pembangunan Suatu Jaringan Perencanaan Pembangunan Suatu Jaringan
Perencanaan Pembangunan Suatu Jaringan
 
Proposal desain jaringan intranet untuk sistem manajemen informasi
Proposal desain jaringan intranet untuk sistem manajemen informasiProposal desain jaringan intranet untuk sistem manajemen informasi
Proposal desain jaringan intranet untuk sistem manajemen informasi
 
Laporan Proposal Perancangan Jaringan Pada Sebuah Hotel
Laporan Proposal Perancangan Jaringan Pada Sebuah HotelLaporan Proposal Perancangan Jaringan Pada Sebuah Hotel
Laporan Proposal Perancangan Jaringan Pada Sebuah Hotel
 
Telekomunikasi bergerak (mobile)
Telekomunikasi bergerak (mobile)Telekomunikasi bergerak (mobile)
Telekomunikasi bergerak (mobile)
 

Semelhante a Perencanaan Jaringan Seluler

Perencanaan jaringan akses dan core untuk LTE
Perencanaan jaringan akses dan core untuk LTEPerencanaan jaringan akses dan core untuk LTE
Perencanaan jaringan akses dan core untuk LTEPutri Diana
 
Perencanaan jaringan nirkabel
Perencanaan jaringan nirkabelPerencanaan jaringan nirkabel
Perencanaan jaringan nirkabelAtik Charisma
 
Konfigurasi metro ethernet pada jaringan speedy
Konfigurasi metro ethernet pada jaringan speedyKonfigurasi metro ethernet pada jaringan speedy
Konfigurasi metro ethernet pada jaringan speedyPutut Brahmasutha-Return
 
Bringing broadband connectivity to trains with satellite communication
Bringing broadband connectivity to trains with satellite communicationBringing broadband connectivity to trains with satellite communication
Bringing broadband connectivity to trains with satellite communicationYunus Thariq
 
Jaringan komputer 03
Jaringan komputer 03Jaringan komputer 03
Jaringan komputer 03Ainul Yaqin
 
Pengaruh Propagasi Terhadap Komunikasi Data Pada Jaringan Nirkabel
Pengaruh Propagasi Terhadap Komunikasi Data Pada Jaringan Nirkabel Pengaruh Propagasi Terhadap Komunikasi Data Pada Jaringan Nirkabel
Pengaruh Propagasi Terhadap Komunikasi Data Pada Jaringan Nirkabel Materi Kuliah Online
 
Konsep dasar sistem komunikasi cellular .pptx
Konsep dasar sistem komunikasi cellular .pptxKonsep dasar sistem komunikasi cellular .pptx
Konsep dasar sistem komunikasi cellular .pptxHuang226674
 
Luthfi fauzi 1101188545 - paper
Luthfi fauzi   1101188545 - paperLuthfi fauzi   1101188545 - paper
Luthfi fauzi 1101188545 - paperLuthfi Fauzi
 

Semelhante a Perencanaan Jaringan Seluler (20)

Perencanaan jaringan akses dan core untuk LTE
Perencanaan jaringan akses dan core untuk LTEPerencanaan jaringan akses dan core untuk LTE
Perencanaan jaringan akses dan core untuk LTE
 
Perencanaan jaringan nirkabel
Perencanaan jaringan nirkabelPerencanaan jaringan nirkabel
Perencanaan jaringan nirkabel
 
Konfigurasi metro ethernet pada jaringan speedy
Konfigurasi metro ethernet pada jaringan speedyKonfigurasi metro ethernet pada jaringan speedy
Konfigurasi metro ethernet pada jaringan speedy
 
Interface OTN untuk IP over DWDM
Interface OTN untuk IP over DWDMInterface OTN untuk IP over DWDM
Interface OTN untuk IP over DWDM
 
Mentum ellipse rev.1
Mentum ellipse rev.1Mentum ellipse rev.1
Mentum ellipse rev.1
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
Presentasi
PresentasiPresentasi
Presentasi
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
Bringing broadband connectivity to trains with satellite communication
Bringing broadband connectivity to trains with satellite communicationBringing broadband connectivity to trains with satellite communication
Bringing broadband connectivity to trains with satellite communication
 
Kelompok 10
Kelompok 10Kelompok 10
Kelompok 10
 
Kelompok 10
Kelompok 10Kelompok 10
Kelompok 10
 
Jarkom kel 10
Jarkom kel 10Jarkom kel 10
Jarkom kel 10
 
Jaringan komputer 03
Jaringan komputer 03Jaringan komputer 03
Jaringan komputer 03
 
Pengaruh Propagasi Terhadap Komunikasi Data Pada Jaringan Nirkabel
Pengaruh Propagasi Terhadap Komunikasi Data Pada Jaringan Nirkabel Pengaruh Propagasi Terhadap Komunikasi Data Pada Jaringan Nirkabel
Pengaruh Propagasi Terhadap Komunikasi Data Pada Jaringan Nirkabel
 
Teknologi 5G
Teknologi 5GTeknologi 5G
Teknologi 5G
 
Konsep dasar sistem komunikasi cellular .pptx
Konsep dasar sistem komunikasi cellular .pptxKonsep dasar sistem komunikasi cellular .pptx
Konsep dasar sistem komunikasi cellular .pptx
 
Luthfi fauzi 1101188545 - paper
Luthfi fauzi   1101188545 - paperLuthfi fauzi   1101188545 - paper
Luthfi fauzi 1101188545 - paper
 
MSAN
MSANMSAN
MSAN
 
Presentasi umb
Presentasi umbPresentasi umb
Presentasi umb
 
Pengenalan Ultra Mobile Broadband
Pengenalan Ultra Mobile BroadbandPengenalan Ultra Mobile Broadband
Pengenalan Ultra Mobile Broadband
 

Perencanaan Jaringan Seluler

  • 1. PERENCANAAN JARINGAN SELULER Oleh : Nevi Faradina 23214129
  • 2. PERENCANAAN JARINGAN Tujuan :  Coverage : jumlah sel cukup untuk cakupan layanan  Building/Vehicle Penetration: Menjamin level sinyal dalam gedung / keadaan bergerak  Traffic/Capacity: memastikan dimensioning yang tepat  Schedule : sumber daya, keuangan, dan waktu  Performance : jaminan memenuhi standar minimum  Economics: mempunyai nilai investasi yg baik  3 Tahapan pengerjaan jaringan :  Tahapan Kasar : kelas Propinsi  Tahapan sedang : Time Frame  Tahapan Detil : Sample
  • 3. ARSITEKTUR JARINGAN LTE E-UTRAN ( Evolved Universal Teresterial  eNodeB (enhanced Node-B) Perangkat yg berhubungan langsung dengan UE EPC (Evolved Packet Core)  MME (Mobility Management Entity) Dianalogikan sebagai MSC pada jaringan GSM. Merupakan kontrol utama pada LTE  SGW (Serving Gateway) Sebagai gateway paket data dari dan non 3GPP  P-GW Berfungsi sebagai anchor point bersama untuk seluruh teknologi, tidak hanya LTE.
  • 4. Pengumpulan data Perencanaan secara coverage Jumlah eNode B Penempatan BS Perhitungan & Penempatan EPC Perhitungan trafik user Perencanaan secara kapasitas Spesifikasi Jaringan Analisis Jaringan ALUR PERENCANAAN JARINGAN
  • 5. 1.PENGUMPULAN DATA Pengumpulan Data  Data Market :  Jumlah penduduk  Pengguna potensial  Perkiraan jumlah user kedepan  Luas Wilayah :
  • 6. TRAFIK USER  Dilakukan perhitungan Bandwidth Share  Jenis Pelanggan : - Personal - Corporate  Waktu Penggunaan :- Siang - malam  Jenis Layanan : - Voice - Data - Video
  • 7. 2. PERHITUNGAN SECARA COVERAGE Mencari nilai coverage dengan perhitungan pemodelan propagasi. Beberapa Model Propagasi :  Okumura Hatta Membagi propagasi ke dalam 3 tipe : 1.Urban : jika lingkungan berupa gedung bertingkat 2.Sub Urban : lingkungan area dengan pemantulan (scater) rumah dan pepohonan. 3. Rural : Daerah ini tidak terdapat pohon-pohon dan bangunan- bangunan / lapangan terbuka Range frekuensi : 200 MHz – 2 GHz
  • 8.  Ecost 231 -Kombinasi model empiris & deterministik -Range frekwensi 800 MHz - 2000 MHz -Digunakan di Eropa untuk GSM dan Amerika  Model Erceg - Frekuensi kerja : 1900 MHz < f < 3500 MHx  SUI (Standford University Interim) - Frekuensi < 11 GHz - SUI membagi dalam 3 tipe : 1.Kategori A : Hilly/moderate to heavy tree density(urban) 2.Kategori B :Hilly/light tree density or flat/moderato to heavy treedensity/intermediate(suburban) 3.Kategori C : flat/light tree density (rural)
  • 9.  Dengan menggunakan parameter link budget didapati nilai path loss, nilai path loss ini dapat digunakan untuk menghitung nilai coverage Berikut contoh parameter link budget :
  • 10. Melakukan perhitungan coverage, di contohkan pada pemodelan Okumura Hatta , sbb :  Menghitung jumlah BS d =
  • 11. 3.PERHITUNGAN SECARA KAPASITAS 1. Total Bandwith  Layanan data : Hitung shared bandwidth (baik personal/corporate & siang/malam)  Layanan voice : hitung total trafik, sehingga di dapatkan nilai bandwidth total Offered trafik per pelanggan : A = (n x T) / 60 Total bandwith = Data + Voice 2.Di dapatkan jumlah nilai BS dari persamaan berikut:
  • 12. 4.PENENTUAN JUMLAH BASE STATION Jumlah eNodeB yg di gunakan: Jumlah enodeB terbesar antara coverage & kapasitas Perencanaan secara coverage Jumlah eNode B Perencanaan secara kapasitas
  • 14. 5.PERHITUNGAN & PENEMPATAN EPC EPC (Evolved Packet Core) Menghitung EPC yang dibutuhkan : untuk memetakan EPC ini: Dibuat jaringan backhaul sebanyak jumlah EPC yang dibutuhkan
  • 15. Media yang digunakan : Fiber optik = akses kecepatan tinggi Jaringan backhaul berguna agar satu BS dengan BS lainnya dapat saling berkomunikasi, serta sebagai sarana untuk memperoleh akses ke jaringan lain.
  • 16. JENIS-JENIS TOPOLOGI JARINGAN  Fully Meshed Keunggulan : -Handal - Pengiriman Trafik antar simpul tercepat Kekurangan : - Mahal & Tidak mendukung skalabilitas
  • 17. TOPOLOGI RING Keunggulan : -Topologi sederhana & murah -Tingkat kehandalan tinggi -Bila satu simpul gagal, mempunyai routing alternatif ke arah sebaliknya Kelemahan : -Delay besar -Kurang mendukung skalabilitas jaringan
  • 18.  Topologi Star (Hub & Spoke) -Topologi murah & terpusat -Membutuhkan kinerja hub yang sangat kuat -Hanya bergantung pada satu titik
  • 20. 2. C/I Terdapat beberapa standard C/I untuk dapat menggunakan modulasi tertentu, yaitu: 1. 64-QAM dibutuhkan C/I sebesar ~14 dB 2. 16-QAM dibutuhkan C/I sebesar ~9 dB
  • 21. 3. Tekno Ekonomi : Melihat apakah jaringan layak untuk diselenggarakan dari sisi investor Demand Grafik pertumbuhan demand dalam waktu 5 tahun
  • 22. a.CAPEX (Pengeluaran pendirian jaringan) b.Revenue (pendapatan)
  • 23. c. Opex (pengeluaran rutin 1 periode) Perbandingan: d. Cashflow Perhitungan pemasukkan & pengeluaran per tahun Membangun backhaul sendiri Backhaul sewa
  • 24. KELAYAKAN INVESTASI  NPV : Net Present Value  IRR (Internal Return Value) t = tahun Cft = cash flow pada tahun ke t r = bunga acuan
  • 25. ROI : Bagaimana nilai ROI ?? Dilihat dari segi bisnis, harus dapat diperhitungkan nilai return of investment-nya (balik modal)
  • 26. REFERENCE  Dr.Ir.Joko Suryana,”Perencanaan Akses dan Core Jaringan Evdo”  Bagus Facsi Aginsa “Perencanaan jaringan LTE di DKI Jakarta dengan menggunakan dual band 2,6 GHz & 700 MHz “