SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 10
RETORIKA DAN PUBLIK SPEAKING 
Dalam kehidupan sehari-hari setiap manusia pasti melakukan kegiatan komuniksi 
untuk berinteraksi dengan orang lain. Komunikasi tersebut dapat dilakukan dengan cara 
langsung maupun tidak langsung. Kegiatan berkomunikasi secara langsung seperti 
berbicara merupakan komunikasi yang dilakukan dengan cara tatap muka berupa ujaran 
yang berbentuk bunyi bahasa serta tanggapan menyimak pada informasi yang 
disampaikan dapat ditangkap secara langsung dan mudah dipahami, berbeda dengan 
komunikasi tidak langsung yaitu kegiatan komunikasi secara tertulis yang disampaikan 
oleh satu pihak kepada pihak lain. Namun di dalam makalah ini yang akan dikupas 
adalah ilmu tentang keterampilan berbahasa yang indah dan mengandung unsur seni 
melalui berbicara. Menurut Aristoteles seorang filsuf yang terkenal mengemukakan 
bahwa yang dimaksud dengan retorika adalah ilmu yang mengajarkan orang keterampilan 
menemukan secara persuatif dan objek suatu kasus. Pengetahuan mengenai ilmu atau 
teori berbicara akan sangat bermanfaat dalam menunjang kemahiran serta keberhasilan 
seni atau praktek berbicara. Berbicara dimuka umum, debat, diskusi kelompok, 
argumentasi, menekankan penerapannya sebagai keterampilan berbahasa dan 
memandang berbicara itu sendiri sebagai suatu seni. Untuk itu retorika sangat bermanfaat 
dalam bidang politik, bidang usaha, karyawan bahasa, bidang kesenian dan bidang 
pendidikan. Setelah melewati berbagai macam zaman dan keragaman, pengertian retorika 
ini tidak lain dari penyempitan pengertian retorika itu sendiri. Semua kegiatan yang 
memakai bahasa sebagai sarana dasar dapat digolongkan ke dalam kegiatan berbicara. 
Retorika dapat dibatasi sebagai teori dan praktek kemahiran berbahasa, baik lisan
maupun tulisan. Retorika peranannya cukup penting dalam masyarakat. Kegiatan inilah 
yang membedakan manusia berbeda dengan makhluk lain. Di samping itu, retorika juga 
mempunyai peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Tanpa kemampuan 
berbicara, manusia tidak memiliki peradaban dan kebudayaan. 
A. Sejarah dan Pengertian Retorika 
Retorika memegang peranan penting dalam kegiatan berbicara. Hal ini sudah lama 
disadari dibelahan bumi bagian barat. Berdasarkan peninggalan tertulis bangsa Yunani 
ternyata masalah ini sudah dikenal sejak abad ke-5 sebelum Masehi. Studi retorika ini 
akhirnya mempengaruhi perkembangan kebudayaan Eropa dari zaman ke zaman sampai 
abad ke-7 Masehi. 
Studi retorika muncul pertama kali di Sarakura ibu kota Pulau Sisilia, daerah 
kekuasaan Yunani sekitar abad ke-5 sebelum Masehi. Retorikus pertama yang 
mempelajarinya bernama Corax. Corax dengan muridnya Tissias mengemukakan bahwa 
retorika tidak lain dari kecakapan berpidato di depan umum. Pidato di depan umum, 
pidato lain tidak berhak disebut retorika. Kecakapan ini bisa dikuasai dengan 
mempelajari persoalan-persoalannya dan kemudian dimantapkan dengan kekuatan 
berlatih. Retorika Corax dan Tissias yang kemudian berkembang di Semenanjung Attic 
(Yunani), sehingga retorika ini lebih dikenal dengan retorik Attic. Corax menulis 
makalah retorika, yang diberi nama Techne Logon (Seni Kata-kata). Walaupun makalah 
ini sudah tidak ada, dari para penulis sezaman, kita mengetahui bahwa dalam makalah itu 
ia berbicara tentang ‘tekhnik kemungkinan’. Di samping tekhnik kemungkinan Corax
meletakkan dasar-dasar organisasi pesan. Ia membagi pidato pada lima bagian : 
pembukaan, uraian, argumen, penjelasan tambahan, dan kesimpulan. Dari sini, para ahli 
retorika kelak mengembangkan organisasi pidato. 
Lain lagi pengertian retorika yang dikemukakan oleh kaum Sofis menjelang akhir 
abad ke-5 sebelum Masehi. Tokoh yang menonjol dari golongan ini antara lain Gorgias, 
Lycias , Phidias Protogoras, dan Isocrates. Menurut mereka retorika tidak lain dari alat 
untuk memenangkan suatu kasus lewat bertutur, asal saja tutur tersebut berdasarkan 
petunjuk-petunjuk retorika yang telah digariskan oleh kaum Sofis seperti kepandaian 
memainkan ulasan, kefasihan berbahasa, pandai memanfaatkan emosi penanggap tutur, 
dan terahir keseluruhan tutur harus ditujukan untuk mencapai kemenangan. Retorika 
menurut kaum Sofis ini tidak lain dari sarana tutur yang efektif untuk mencapai suatu 
kemenangan. Dalam abad modern ini dasar-dasar retorika Sofis kelihatan dimanfaatkan 
dalam hal-hal tertentu seperti propaganda, indoktrinasi, agitasi, kampanye, dan terlihat 
juga dalam reklame. 
Aristoteles adalah seorang filsup yang menyelamatkan retorika dari pengertian yang 
kurang baik sebagai akibat dari ajaran kaum Sofis. Menurut Aristoteles retorika adalah 
ilmu yang mengajarkan orang keterampilan menemukan secara persuatif dan objektif 
suatu kasus. Retorika bertujuan meyakinkan pihak lain akan kebenaran kasus yang 
dibicarakan. Keyakinan akan kebenaran kasus merupakan tujuan akhir. Berbeda dengan 
kaum Sofis yang mempunyai tujuan terahir memenangkan kasus. 
Dalam hal ini Aristoteles mengemukakan 4 fungsi retorika yaitu :
a) Menurut orang mengambil keputusan dalam menghadapi berbagai kemungkinan 
memecahkan suatu kasus. 
b) Membimbing orang memahami kondisi kejiwaan penanggap tutur. 
c) Memimpin orang menganalisis kasus secara sistematis objek untuk menemukan secara 
persuasif yang efektif untuk meyakinkan orang,dan 
d) Mengajarkan cara-cara yang efektif untuk mempertahankan gagasan. 
Untuk meyakinkan orang akan kehadiran retorika sebagai ilmu, Aristoteles telah 
menyusun tiga buah buku yang berjudul retorik. Dalam ketiga bukunya itu Aristoteles 
telah mengupas secara panjang lebar berbagai masalah yang termasuk ruang lingkup 
retorika. Ia menekankan bahwa retorik adalah suatu pokok persoalan (subjek) yang 
digambarkan secara sistematis sebagaimana halnya dengan ilmu-ilmu yang lain. Retorika 
telah menggariskan prinsip-prinsip filosofis ilmiah untuk mempersuasikan kebenaran 
kepada pihak lain. Prinsip-prinsip ini akan membina keterampilan seseorang menemukan 
sarana persuasi yang objektif dari suatu kasus. 
Pada abad ke-17 retorika mengalami kemunduran. Faktor dilukiskan tanpa hiasan 
herbal. Tetapi pada tahun 30-an lahir aliran positivisme yang kembali meminta perhatian 
tentang pentingnya mempelajari bagaimana bahasa itu dipergunakan. Sampai abad ke-20, 
ajaran-ajaran retorika Aristoteles ini tidak tergoyahkan. Ketentuan-ketentuan retorika 
yang telah digariskan oleh Aristoteles setelah 23 abad lebih telah berkembang menjadi 
tradisi dalam studi retorika. Oleh sebab itu retorika ini juga disebut retorika tradisional. 
Kalau zaman lampau retorika lebih menekankan pada seni berpidato, namun dengan 
kemajuan berteknologi misalnya penemuan mesin cetak, peranan retorika dalam wujud 
seni pidato merosot dan diganti dengan seni menggunakan bahasa secara tertulis.
Pada abad pertengahan retorika kembali melihat pada zaman lampau. Sebagai 
unsur hiasan gaya sangat diperhatikan. Semakin banyak hiasan yang dipakai semakin 
baik gayanya. Akibatnya, timbul pujaan akan gaya bahasa dan etimologi akan gaya-gaya 
bahasa individual. Pada zaman renaisance timbul dua aliran, yaitu aliran humanisme dan 
aliran ramisme. Aliran humanisme mengangkat kesuastraan rakyat sebagai suatu prestasi 
yang harus diberi penghargan. Sedangkan aliran Ramisme dengan tokohnya Petrus 
Ramus atau Pierala Rame mengingatkan bahwa penulis-penulis harus mengembangkan 
subjek yang bertalian dengan jenis, macam, sebab, akibat, dispoposio (penyusunan 
pidato) sehingga retorika mencakup dua aspek, yaitu jalinan kata-kata dan pembawaan 
pidato dengan bahasa lisan atau dengan kata lain pidato. Dengan demikian, akhirnya 
pengertian retorika ini tidak lain dari penyempitan pengertian retorika, semua kegiatan 
yang memakai bahasa sebagai sarana dasar dapat dikelompokan dalam kegiatan 
berbicara. Retorika dapat dibatasi sebagai teori dan praktek kemahiran berbahasa, baik 
lisan maupun tulisan. Retorika bertujuan menerangkan kaidah-kaidah yang menjadi 
landasan dari menulis dan bertutur untuk menpengaruhi sikap dan perasaan seseorang. 
Retorika membicarakan prinsip-prinsip yang fundamental untuk menyusun sebuah 
wacana. Perananya cukup penting dalam masyarakat, disamping itu retorika juga 
mempunyai peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Tanpa kemampuan 
berbicara, manusia tidak memiliki peradaban dan kebudayaan. 
Public Speaking adalah salah satu bagian dari komunikasi , kita harus memahami 
bahwa tujuan komunikasi adalah supaya orang lain mengetahui apa yang anda 
sampaikan, melaksanakan apa yang kita mau dan mengikuti apa yang kita katakan. Setiap 
profesi memiliki tujuan yang berbeda dalam public speaking. Tentu seorang MC punya
tujuan yang berbeda dengan seorang sekretaris, seorang motivator berbicara di depan 
umum. Begitu pula dengan pelawak, guru, pemilik usaha, manager atau dosen. Jadi 
tanyakan pada diri kita, apa profesi kita dan apa tujuan kita berbicara didepan umum. 
B. Retorika dan Pendidikan 
Retorika dapat dimanfaatkan secara terencana, maksudnya secara sadar 
sebelumnya diarahkan ke suatu tujuan yang jelas. Dalam hal ini pembicara banyak 
berpegang pada prinsip-prinsip yang digariskan oleh para ahli retorika. Pemanfaatan 
retorika terencana ini misalnya dalam bidang politik, bidang usaha, karyawan bahasa, 
bidang kesenian, dan bidang pendidikan. Khususnya dalam bidang pendidikan, para 
pendidik dalam tugasnya sadar atau tidak banyak terlibat dengan retorika. Keterlibatan ini 
tampak dari usaha memberikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan. Misalnya bahan 
pelajaran yang bagaimanakah yang diperlukan anak didik? Bagaimana cara menyajikan 
agar anak didik tertarik? Pemanfaatan retorika secara terarah tampak lebih menonjol pada 
proses pengajaran dalam kelas. Dalam proses ini guru berusaha menerapkan prinsip-prinsip 
pendidikan yang telah dipelajari sebelumnya. Penerapan ini biasanya sesuai 
dengan jenis pelajaran yang disajikan, kondisi anak didik, situasi sekolah, keadaan 
ekonomi politik dan sosial yang sedang berlangsung. Misalnya pemakaian bahasa, 
pemakaian peraga hendaknya disesuaikan dengan anak didik dan kemampuannya. Semua 
usaha yang direncanakan ini merupakan proses penerapan retorika baik dilakukan secara 
sadar maupun tidak. 
Pengajaran yang tidak memanfaatkan retorika, dapat menimbulkan kebosanan 
sehingga perhatian anak didik tidak tercurah pada bahan yang disajikan. Dengan
demikian sukar membayangkan kalau bahan-bahan pengajaran itu akan membawa hasil 
yang diharapkan. Oleh sebab itu sebaiknya para pendidik memanfaatkan retorika dalam 
proses belajar mengajar. Guru yang cakap memanfaatkan retorika dalam tugasnya, disatu 
pihak ia akan disenangi oleh anak didiknya dan dilain pihak mereka akan berhasil sebagai 
seorang pendidik. 
C. Cara Beretorika yang baik 
Menurut Larry King “orang sukses adalah pembicara yang sukses dan sebaliknya. 
Adakah orang sukses yang tidak dapat mengekspresikan dirinya? Jawabannya adalah 
nihil. Mungkin mereka tidak pandai ngobrol atau mungkin tidak dapat bicara di depan 
umum, tetapi mereka cukup berbicara dalam suasana sosial cukup berbeda, untuk meraih 
kesuksesan. Untuk sebagian orang berbicara di depan umum bukan mejadi hal yang 
mudah, tak heran kalau seseorang mengangap bicara adalah momok yang sangat 
menakutkan dan memalukan, malah menjadikan orang gugup ketika disuruh berbicara 
sehingga sering terjadi kesleo lidah, dan menjadi terpleset kata. Mereka itu hanya orang-orang 
yang takut berbicara karena takut salah, atau takut salah untuk mengatakan hal 
yang benar. 
Tidak ada yang mengatakan Harry Truman sebagai orator ulung, tapi banyak yang 
mengganggapnya presiden hebat. Ia adalah pembicara yag baik dalam urusan politik. Ia 
bukan pembicara yang memikat, tetapi merupakan komunikator yang baik, karena ia 
berusaha agar pembicaranya mudah dipahami. Ia tidak teoritis, tetapi mampu 
meluncurkan gagasan yang jelas dan langsung. Tetapi kebanyakan yang paling penting 
untuk kita adalah mengefektifkan percakapan sehari-hari, entah dalam kehidupan sehari-
hari, atau di ruang publik. Tak ubahnya seorang pembelajar yang mempunyai gaya 
belajar yang berbeda-beda. Berbicarapun sama, seseorang mempunyai gaya berbicara 
sendiri-sendiri. Seseorang dapat menilai dan memberikan gambaran bahwa gaya bicara 
orang berbeda-beda, tetapi masing-masing mempunyai karakteristik tersendiri, dan 
mengomentari apakah gaya berbicaranya cocok atau tidak dengan vocal pembicara. 
Berbicara adalah hal yang simple sebenarnya berbicara menggunakan otak, lakukan 
dengan enjoy, mengikuti zaman, jangan berpikir negatif, mengembangkan unsur-unsur 
yang ada seperti warna suara, penyampaian, dan penampilan (performance), dan sikap 
komunikator. Anggap lah berbicara adalah kesempatan. Tak usah enggan untuk berbicra 
ingat pepatah: “Jika anda tidak merasa ahli berbicara maka yakinlah bahwa anda akan 
ahli berbicara, namun jika anda merasa pandai berbicara maka anda dapat melakukan 
lebih baik”. Terus berlatih dan kembangkan kemampuan berbicara di mulai berbicara 
yang sederhana, dan memperhatikan orang bicara adalah salah satu media untuk belajar 
menjadi pembicara yang baik dan dapat lebih dinikmati. 
D. Pengertian Pidato 
Pidato adalah suatu bentuk perbuatan berbicara di depan umum atau orang dalam 
situasi tertentu, untuk tujuan tertentu dan kepada pendengar tertentu pula. Tahap 
persiapan piadato yaitu: 
a) Memilih topik dan tujuan 
Sebelum kita berpidato kita harus mengetahui terlebih dahulu apa yamg akan kita 
sampaikan dan tingkah laku apa yang akan diharapkan dari khalayak kita. Dengan 
singkat kita memerlukan pokok bahasan (topik) dan tujuan.
b) Mengembangkan bahasan 
Apabila topik yang baik sudah ditemukan, kita memerlukan keterangan untuk 
menunjang topik tersebut. Keterangan penunjang (supporting points) dipergunakan untuk 
memperjelas uraian, memperkuat kesan, menambah daya-tarik dan mempermudah 
pengertian. 
Sesuai dengan cara yang dilakukan waktu persiapan, dapat dikemukakan empat 
macam pidato: 
1. Pidato Impromtu adalah pidato dadakan tanpa ada persiapan yang matang 
2. Pidato Manuskrip pidato dengan menggunakan naskah, dimana juru pidato membacakan 
naskah pidato dari awal sampai akhir. Manuskrip ini cocok untuk tokoh nasional, bisa 
juga menghindari kesalahan kata – kata / data. 
3. Pidato Memoriter adalah pesan pidato ditulis kemudian diingat kata demi kata, seperti 
manuskrip 
4. Pidato Ekstempore adalah jenis pidato yang paling baik dan paling sering dilakuakan oleh 
juru pidato yang mahir. 
Ada 3 prinsip penyampaian pidato agar berjalan dengan baik, yaitu : 
a. Kontak, melihat langsung pada khalayak dengan cara keseluruhan dan dengan perhatian 
terbagi, tidak terpaku pada catatan materi pokok, kontak seperti ini disebut kontak visual 
sedangkan kontak mental dengan memperhatikan umpan balik atau respon dari khalayak. 
b. Olah vokal, mekanismenya mengubah bunyi menjadi kata, ungkapan atau kalimat. 
Karakter dari olah vokal memberikan efek komunikasi
c. Olah visual, berkaitan dengan ekspresi pembicara dalam menyampaikan makna, menarik, 
perhatian dan menumbuhkan kepercayaan diri dan semangat. 
Disamping menyampaikan makna, gerak fisik dapat memelihara dan menarik 
perhatian. Jadi 3 hal yang harus diperhatikan dalam penyampaian pidato adalah poise, 
pause, pose. Poise artinya kepercayaan diri dan ketenangan, Pause artinya hentian yang 
tepat yang menunjukkan olah vokal yang baik, Pose artinya penampilan saat berpidato.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Mais procurados (20)

Komunikasi Semiotika
Komunikasi SemiotikaKomunikasi Semiotika
Komunikasi Semiotika
 
Model komunikasi massa
Model komunikasi massaModel komunikasi massa
Model komunikasi massa
 
Makalah sejarah retorika
Makalah sejarah retorikaMakalah sejarah retorika
Makalah sejarah retorika
 
Makalah komunikasi
Makalah komunikasiMakalah komunikasi
Makalah komunikasi
 
MENENTUKAN MASALAH PUBLIC RELATIONS
MENENTUKAN MASALAH PUBLIC RELATIONSMENENTUKAN MASALAH PUBLIC RELATIONS
MENENTUKAN MASALAH PUBLIC RELATIONS
 
Makalah media masa
Makalah media masaMakalah media masa
Makalah media masa
 
Speech Codes Theory
Speech Codes TheorySpeech Codes Theory
Speech Codes Theory
 
Semiotika: denotasi, konotasi, mitos
Semiotika: denotasi, konotasi, mitosSemiotika: denotasi, konotasi, mitos
Semiotika: denotasi, konotasi, mitos
 
Teori jarum hipodermik
Teori jarum hipodermikTeori jarum hipodermik
Teori jarum hipodermik
 
Hubungan Masyarakat Asimetris dan Simetris
Hubungan Masyarakat Asimetris dan SimetrisHubungan Masyarakat Asimetris dan Simetris
Hubungan Masyarakat Asimetris dan Simetris
 
7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi
 
Hakikat komunikasi dan ontologi komunikasi
Hakikat komunikasi dan ontologi komunikasiHakikat komunikasi dan ontologi komunikasi
Hakikat komunikasi dan ontologi komunikasi
 
Teori Media Ekologi
Teori Media EkologiTeori Media Ekologi
Teori Media Ekologi
 
Manajemen konflik
Manajemen konflikManajemen konflik
Manajemen konflik
 
retorika
retorikaretorika
retorika
 
Psikologi komunikator dan psikologi pesan
Psikologi komunikator dan psikologi pesanPsikologi komunikator dan psikologi pesan
Psikologi komunikator dan psikologi pesan
 
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi PesanMakalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan
 
Teori Budaya Organisasi
Teori Budaya OrganisasiTeori Budaya Organisasi
Teori Budaya Organisasi
 
pengertian dan tujuan audit komunikasi
pengertian dan tujuan audit komunikasipengertian dan tujuan audit komunikasi
pengertian dan tujuan audit komunikasi
 
Tata bahasa indonesia (penggolongan kata)
Tata bahasa indonesia (penggolongan kata)Tata bahasa indonesia (penggolongan kata)
Tata bahasa indonesia (penggolongan kata)
 

Destaque (11)

Pidato Persuasif
Pidato PersuasifPidato Persuasif
Pidato Persuasif
 
Analisis dan wacana opini publik
Analisis dan wacana opini publikAnalisis dan wacana opini publik
Analisis dan wacana opini publik
 
Manajemen pembaharuan
Manajemen pembaharuanManajemen pembaharuan
Manajemen pembaharuan
 
Bab 10 teori komunikasi
Bab 10 teori komunikasiBab 10 teori komunikasi
Bab 10 teori komunikasi
 
Opinion leader (pemimpin opini)
Opinion leader (pemimpin opini)Opinion leader (pemimpin opini)
Opinion leader (pemimpin opini)
 
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)
 
Retorika
RetorikaRetorika
Retorika
 
Module Public Speaking Mabes Polri 09
Module Public Speaking Mabes Polri 09Module Public Speaking Mabes Polri 09
Module Public Speaking Mabes Polri 09
 
Inovasi media pembelajaran
Inovasi media pembelajaranInovasi media pembelajaran
Inovasi media pembelajaran
 
Retorika
RetorikaRetorika
Retorika
 
Syllabus Pelatihan Public Speaking DivHumas POLRI 2009
Syllabus Pelatihan Public Speaking DivHumas POLRI 2009Syllabus Pelatihan Public Speaking DivHumas POLRI 2009
Syllabus Pelatihan Public Speaking DivHumas POLRI 2009
 

Semelhante a Retorika dan publik speaking

Retorika_Ajaran_Yunani_tentang_Public_Sp.pptx
Retorika_Ajaran_Yunani_tentang_Public_Sp.pptxRetorika_Ajaran_Yunani_tentang_Public_Sp.pptx
Retorika_Ajaran_Yunani_tentang_Public_Sp.pptxFebrianaFisika
 
Resume materi mata kuliah ilmu retorika
Resume materi mata kuliah ilmu retorikaResume materi mata kuliah ilmu retorika
Resume materi mata kuliah ilmu retorikahusnunnadiya
 
Yoga Pratama, Hubungan Bahasa dan Filsafat.pptx
Yoga Pratama, Hubungan Bahasa dan Filsafat.pptxYoga Pratama, Hubungan Bahasa dan Filsafat.pptx
Yoga Pratama, Hubungan Bahasa dan Filsafat.pptxayyuubi
 
Hubungan komunikasi dengan retorika
Hubungan komunikasi dengan retorika Hubungan komunikasi dengan retorika
Hubungan komunikasi dengan retorika erikadwiyana
 
The rhetoric theory
The rhetoric theoryThe rhetoric theory
The rhetoric theoryRonzzy Kevin
 
Filsafat ilmu dan bahasa
Filsafat ilmu dan bahasaFilsafat ilmu dan bahasa
Filsafat ilmu dan bahasapramithasari27
 
Vol 1 no_1_desember_2014_6_rukman_pala-80e7f-2142_509
Vol 1 no_1_desember_2014_6_rukman_pala-80e7f-2142_509Vol 1 no_1_desember_2014_6_rukman_pala-80e7f-2142_509
Vol 1 no_1_desember_2014_6_rukman_pala-80e7f-2142_509STISIPWIDURI
 
Presentasi Teori Retorika.pptx
Presentasi Teori Retorika.pptxPresentasi Teori Retorika.pptx
Presentasi Teori Retorika.pptxmochbrilian
 
Bahasa dalam Uraian Kefilsafatan.docx
Bahasa dalam Uraian Kefilsafatan.docxBahasa dalam Uraian Kefilsafatan.docx
Bahasa dalam Uraian Kefilsafatan.docxmuchridwan99
 
presentasi publik
presentasi publikpresentasi publik
presentasi publikHasrul Azis
 
Sinopsis Buku Non FIKSI = Tehnik menyusun pidato atau sambutan
Sinopsis Buku Non FIKSI = Tehnik menyusun pidato atau sambutanSinopsis Buku Non FIKSI = Tehnik menyusun pidato atau sambutan
Sinopsis Buku Non FIKSI = Tehnik menyusun pidato atau sambutanPolytechnic State Semarang
 
Tugasan bahasa melayu
Tugasan bahasa melayuTugasan bahasa melayu
Tugasan bahasa melayuElyn Eveline
 

Semelhante a Retorika dan publik speaking (20)

MATERI RHETORIKA.pptx
MATERI RHETORIKA.pptxMATERI RHETORIKA.pptx
MATERI RHETORIKA.pptx
 
Retorika
 Retorika Retorika
Retorika
 
Retorika_Ajaran_Yunani_tentang_Public_Sp.pptx
Retorika_Ajaran_Yunani_tentang_Public_Sp.pptxRetorika_Ajaran_Yunani_tentang_Public_Sp.pptx
Retorika_Ajaran_Yunani_tentang_Public_Sp.pptx
 
Resume materi mata kuliah ilmu retorika
Resume materi mata kuliah ilmu retorikaResume materi mata kuliah ilmu retorika
Resume materi mata kuliah ilmu retorika
 
Yoga Pratama, Hubungan Bahasa dan Filsafat.pptx
Yoga Pratama, Hubungan Bahasa dan Filsafat.pptxYoga Pratama, Hubungan Bahasa dan Filsafat.pptx
Yoga Pratama, Hubungan Bahasa dan Filsafat.pptx
 
Hubungan komunikasi dengan retorika
Hubungan komunikasi dengan retorika Hubungan komunikasi dengan retorika
Hubungan komunikasi dengan retorika
 
The rhetoric theory
The rhetoric theoryThe rhetoric theory
The rhetoric theory
 
Filsafat ilmu dan bahasa
Filsafat ilmu dan bahasaFilsafat ilmu dan bahasa
Filsafat ilmu dan bahasa
 
Vol 1 no_1_desember_2014_6_rukman_pala-80e7f-2142_509
Vol 1 no_1_desember_2014_6_rukman_pala-80e7f-2142_509Vol 1 no_1_desember_2014_6_rukman_pala-80e7f-2142_509
Vol 1 no_1_desember_2014_6_rukman_pala-80e7f-2142_509
 
Presentasi Teori Retorika.pptx
Presentasi Teori Retorika.pptxPresentasi Teori Retorika.pptx
Presentasi Teori Retorika.pptx
 
Bab 3 -_retorik
Bab 3 -_retorikBab 3 -_retorik
Bab 3 -_retorik
 
Bahasa dalam Uraian Kefilsafatan.docx
Bahasa dalam Uraian Kefilsafatan.docxBahasa dalam Uraian Kefilsafatan.docx
Bahasa dalam Uraian Kefilsafatan.docx
 
presentasi publik
presentasi publikpresentasi publik
presentasi publik
 
Apakah Retorika?
Apakah Retorika?Apakah Retorika?
Apakah Retorika?
 
Sinopsis Buku Non FIKSI = Tehnik menyusun pidato atau sambutan
Sinopsis Buku Non FIKSI = Tehnik menyusun pidato atau sambutanSinopsis Buku Non FIKSI = Tehnik menyusun pidato atau sambutan
Sinopsis Buku Non FIKSI = Tehnik menyusun pidato atau sambutan
 
Tradisi Retorika
Tradisi RetorikaTradisi Retorika
Tradisi Retorika
 
Tugasan bahasa melayu
Tugasan bahasa melayuTugasan bahasa melayu
Tugasan bahasa melayu
 
3107 linguistik 2013
3107 linguistik 20133107 linguistik 2013
3107 linguistik 2013
 
Pesan - Teori Komunikasi
Pesan - Teori KomunikasiPesan - Teori Komunikasi
Pesan - Teori Komunikasi
 
makalah Transformasi generatif
makalah Transformasi generatif makalah Transformasi generatif
makalah Transformasi generatif
 

Mais de Musdalifah yusuf

Kemampuan disposisi matematis
Kemampuan disposisi matematisKemampuan disposisi matematis
Kemampuan disposisi matematisMusdalifah yusuf
 
laporan pelaksanaan KKLP STKIP YPUP MAKASSAR 2015
laporan pelaksanaan KKLP STKIP YPUP MAKASSAR 2015laporan pelaksanaan KKLP STKIP YPUP MAKASSAR 2015
laporan pelaksanaan KKLP STKIP YPUP MAKASSAR 2015Musdalifah yusuf
 
FASE – FASE KOOPERATIF TIPE STAT ( STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION )
FASE – FASE KOOPERATIF TIPE STAT   ( STUDENT  TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION )FASE – FASE KOOPERATIF TIPE STAT   ( STUDENT  TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION )
FASE – FASE KOOPERATIF TIPE STAT ( STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION )Musdalifah yusuf
 
Fase pembelajaran kooperatif tipe numbered head together
Fase pembelajaran kooperatif tipe numbered head togetherFase pembelajaran kooperatif tipe numbered head together
Fase pembelajaran kooperatif tipe numbered head togetherMusdalifah yusuf
 
Format latihan_menyusun_pra_usulan_ptk LENGKAP
Format  latihan_menyusun_pra_usulan_ptk LENGKAPFormat  latihan_menyusun_pra_usulan_ptk LENGKAP
Format latihan_menyusun_pra_usulan_ptk LENGKAPMusdalifah yusuf
 
MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ( PROBLEM BASED LEARNING ) TERLEN...
MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ( PROBLEM BASED LEARNING ) TERLEN...MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ( PROBLEM BASED LEARNING ) TERLEN...
MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ( PROBLEM BASED LEARNING ) TERLEN...Musdalifah yusuf
 
Rpp Menentukan Akar Persamaan Kuadrat (Persamaan dan Fungsi kuadrat)
Rpp  Menentukan Akar Persamaan Kuadrat (Persamaan dan Fungsi kuadrat)Rpp  Menentukan Akar Persamaan Kuadrat (Persamaan dan Fungsi kuadrat)
Rpp Menentukan Akar Persamaan Kuadrat (Persamaan dan Fungsi kuadrat)Musdalifah yusuf
 
Rpp menentukan nilai logaritma menggunakan tabel logaritma ( RPP eksponen dan...
Rpp menentukan nilai logaritma menggunakan tabel logaritma ( RPP eksponen dan...Rpp menentukan nilai logaritma menggunakan tabel logaritma ( RPP eksponen dan...
Rpp menentukan nilai logaritma menggunakan tabel logaritma ( RPP eksponen dan...Musdalifah yusuf
 
rpp sifat-sifat logaritma kurikulum 2013 ( RPP eksponen dan logaritma )
rpp sifat-sifat logaritma kurikulum 2013 ( RPP eksponen dan logaritma )rpp sifat-sifat logaritma kurikulum 2013 ( RPP eksponen dan logaritma )
rpp sifat-sifat logaritma kurikulum 2013 ( RPP eksponen dan logaritma )Musdalifah yusuf
 
Kepemimpinan dan pemimpin membentuk pemimpin yang visioner
Kepemimpinan dan pemimpin membentuk pemimpin yang visionerKepemimpinan dan pemimpin membentuk pemimpin yang visioner
Kepemimpinan dan pemimpin membentuk pemimpin yang visionerMusdalifah yusuf
 
Resensi film black jack 21
Resensi film black jack 21Resensi film black jack 21
Resensi film black jack 21Musdalifah yusuf
 
realita penjual koran dikota makassar
realita penjual koran dikota makassarrealita penjual koran dikota makassar
realita penjual koran dikota makassarMusdalifah yusuf
 
Rpp logaritma dan eksponen kurikulum 2013 1
Rpp logaritma dan eksponen kurikulum 2013 1Rpp logaritma dan eksponen kurikulum 2013 1
Rpp logaritma dan eksponen kurikulum 2013 1Musdalifah yusuf
 
Aktualisasi peran mahasiswa sebagai solusi terhadap kondisi bangsa
Aktualisasi peran mahasiswa sebagai solusi terhadap kondisi bangsaAktualisasi peran mahasiswa sebagai solusi terhadap kondisi bangsa
Aktualisasi peran mahasiswa sebagai solusi terhadap kondisi bangsaMusdalifah yusuf
 

Mais de Musdalifah yusuf (18)

Kemampuan disposisi matematis
Kemampuan disposisi matematisKemampuan disposisi matematis
Kemampuan disposisi matematis
 
laporan pelaksanaan KKLP STKIP YPUP MAKASSAR 2015
laporan pelaksanaan KKLP STKIP YPUP MAKASSAR 2015laporan pelaksanaan KKLP STKIP YPUP MAKASSAR 2015
laporan pelaksanaan KKLP STKIP YPUP MAKASSAR 2015
 
Laporan ppl 2 (repaired)
Laporan ppl 2 (repaired)Laporan ppl 2 (repaired)
Laporan ppl 2 (repaired)
 
Rpp logaritma
Rpp logaritmaRpp logaritma
Rpp logaritma
 
FASE – FASE KOOPERATIF TIPE STAT ( STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION )
FASE – FASE KOOPERATIF TIPE STAT   ( STUDENT  TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION )FASE – FASE KOOPERATIF TIPE STAT   ( STUDENT  TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION )
FASE – FASE KOOPERATIF TIPE STAT ( STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION )
 
Fase pembelajaran kooperatif tipe numbered head together
Fase pembelajaran kooperatif tipe numbered head togetherFase pembelajaran kooperatif tipe numbered head together
Fase pembelajaran kooperatif tipe numbered head together
 
Format latihan_menyusun_pra_usulan_ptk LENGKAP
Format  latihan_menyusun_pra_usulan_ptk LENGKAPFormat  latihan_menyusun_pra_usulan_ptk LENGKAP
Format latihan_menyusun_pra_usulan_ptk LENGKAP
 
MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ( PROBLEM BASED LEARNING ) TERLEN...
MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ( PROBLEM BASED LEARNING ) TERLEN...MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ( PROBLEM BASED LEARNING ) TERLEN...
MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ( PROBLEM BASED LEARNING ) TERLEN...
 
Rpp Menentukan Akar Persamaan Kuadrat (Persamaan dan Fungsi kuadrat)
Rpp  Menentukan Akar Persamaan Kuadrat (Persamaan dan Fungsi kuadrat)Rpp  Menentukan Akar Persamaan Kuadrat (Persamaan dan Fungsi kuadrat)
Rpp Menentukan Akar Persamaan Kuadrat (Persamaan dan Fungsi kuadrat)
 
Rpp menentukan nilai logaritma menggunakan tabel logaritma ( RPP eksponen dan...
Rpp menentukan nilai logaritma menggunakan tabel logaritma ( RPP eksponen dan...Rpp menentukan nilai logaritma menggunakan tabel logaritma ( RPP eksponen dan...
Rpp menentukan nilai logaritma menggunakan tabel logaritma ( RPP eksponen dan...
 
rpp sifat-sifat logaritma kurikulum 2013 ( RPP eksponen dan logaritma )
rpp sifat-sifat logaritma kurikulum 2013 ( RPP eksponen dan logaritma )rpp sifat-sifat logaritma kurikulum 2013 ( RPP eksponen dan logaritma )
rpp sifat-sifat logaritma kurikulum 2013 ( RPP eksponen dan logaritma )
 
Kepemimpinan dan pemimpin membentuk pemimpin yang visioner
Kepemimpinan dan pemimpin membentuk pemimpin yang visionerKepemimpinan dan pemimpin membentuk pemimpin yang visioner
Kepemimpinan dan pemimpin membentuk pemimpin yang visioner
 
Resensi film black jack 21
Resensi film black jack 21Resensi film black jack 21
Resensi film black jack 21
 
realita penjual koran dikota makassar
realita penjual koran dikota makassarrealita penjual koran dikota makassar
realita penjual koran dikota makassar
 
Rpp logaritma dan eksponen kurikulum 2013 1
Rpp logaritma dan eksponen kurikulum 2013 1Rpp logaritma dan eksponen kurikulum 2013 1
Rpp logaritma dan eksponen kurikulum 2013 1
 
Rpp logaritma 1
Rpp logaritma 1Rpp logaritma 1
Rpp logaritma 1
 
Aktualisasi peran mahasiswa sebagai solusi terhadap kondisi bangsa
Aktualisasi peran mahasiswa sebagai solusi terhadap kondisi bangsaAktualisasi peran mahasiswa sebagai solusi terhadap kondisi bangsa
Aktualisasi peran mahasiswa sebagai solusi terhadap kondisi bangsa
 
Rpp pertemuan 1
Rpp pertemuan 1Rpp pertemuan 1
Rpp pertemuan 1
 

Último

Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptAfifFikri11
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxdanangpamungkas11
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKDeviIndriaMustikorin
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",Kanaidi ken
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 

Último (20)

Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 

Retorika dan publik speaking

  • 1. RETORIKA DAN PUBLIK SPEAKING Dalam kehidupan sehari-hari setiap manusia pasti melakukan kegiatan komuniksi untuk berinteraksi dengan orang lain. Komunikasi tersebut dapat dilakukan dengan cara langsung maupun tidak langsung. Kegiatan berkomunikasi secara langsung seperti berbicara merupakan komunikasi yang dilakukan dengan cara tatap muka berupa ujaran yang berbentuk bunyi bahasa serta tanggapan menyimak pada informasi yang disampaikan dapat ditangkap secara langsung dan mudah dipahami, berbeda dengan komunikasi tidak langsung yaitu kegiatan komunikasi secara tertulis yang disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain. Namun di dalam makalah ini yang akan dikupas adalah ilmu tentang keterampilan berbahasa yang indah dan mengandung unsur seni melalui berbicara. Menurut Aristoteles seorang filsuf yang terkenal mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan retorika adalah ilmu yang mengajarkan orang keterampilan menemukan secara persuatif dan objek suatu kasus. Pengetahuan mengenai ilmu atau teori berbicara akan sangat bermanfaat dalam menunjang kemahiran serta keberhasilan seni atau praktek berbicara. Berbicara dimuka umum, debat, diskusi kelompok, argumentasi, menekankan penerapannya sebagai keterampilan berbahasa dan memandang berbicara itu sendiri sebagai suatu seni. Untuk itu retorika sangat bermanfaat dalam bidang politik, bidang usaha, karyawan bahasa, bidang kesenian dan bidang pendidikan. Setelah melewati berbagai macam zaman dan keragaman, pengertian retorika ini tidak lain dari penyempitan pengertian retorika itu sendiri. Semua kegiatan yang memakai bahasa sebagai sarana dasar dapat digolongkan ke dalam kegiatan berbicara. Retorika dapat dibatasi sebagai teori dan praktek kemahiran berbahasa, baik lisan
  • 2. maupun tulisan. Retorika peranannya cukup penting dalam masyarakat. Kegiatan inilah yang membedakan manusia berbeda dengan makhluk lain. Di samping itu, retorika juga mempunyai peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Tanpa kemampuan berbicara, manusia tidak memiliki peradaban dan kebudayaan. A. Sejarah dan Pengertian Retorika Retorika memegang peranan penting dalam kegiatan berbicara. Hal ini sudah lama disadari dibelahan bumi bagian barat. Berdasarkan peninggalan tertulis bangsa Yunani ternyata masalah ini sudah dikenal sejak abad ke-5 sebelum Masehi. Studi retorika ini akhirnya mempengaruhi perkembangan kebudayaan Eropa dari zaman ke zaman sampai abad ke-7 Masehi. Studi retorika muncul pertama kali di Sarakura ibu kota Pulau Sisilia, daerah kekuasaan Yunani sekitar abad ke-5 sebelum Masehi. Retorikus pertama yang mempelajarinya bernama Corax. Corax dengan muridnya Tissias mengemukakan bahwa retorika tidak lain dari kecakapan berpidato di depan umum. Pidato di depan umum, pidato lain tidak berhak disebut retorika. Kecakapan ini bisa dikuasai dengan mempelajari persoalan-persoalannya dan kemudian dimantapkan dengan kekuatan berlatih. Retorika Corax dan Tissias yang kemudian berkembang di Semenanjung Attic (Yunani), sehingga retorika ini lebih dikenal dengan retorik Attic. Corax menulis makalah retorika, yang diberi nama Techne Logon (Seni Kata-kata). Walaupun makalah ini sudah tidak ada, dari para penulis sezaman, kita mengetahui bahwa dalam makalah itu ia berbicara tentang ‘tekhnik kemungkinan’. Di samping tekhnik kemungkinan Corax
  • 3. meletakkan dasar-dasar organisasi pesan. Ia membagi pidato pada lima bagian : pembukaan, uraian, argumen, penjelasan tambahan, dan kesimpulan. Dari sini, para ahli retorika kelak mengembangkan organisasi pidato. Lain lagi pengertian retorika yang dikemukakan oleh kaum Sofis menjelang akhir abad ke-5 sebelum Masehi. Tokoh yang menonjol dari golongan ini antara lain Gorgias, Lycias , Phidias Protogoras, dan Isocrates. Menurut mereka retorika tidak lain dari alat untuk memenangkan suatu kasus lewat bertutur, asal saja tutur tersebut berdasarkan petunjuk-petunjuk retorika yang telah digariskan oleh kaum Sofis seperti kepandaian memainkan ulasan, kefasihan berbahasa, pandai memanfaatkan emosi penanggap tutur, dan terahir keseluruhan tutur harus ditujukan untuk mencapai kemenangan. Retorika menurut kaum Sofis ini tidak lain dari sarana tutur yang efektif untuk mencapai suatu kemenangan. Dalam abad modern ini dasar-dasar retorika Sofis kelihatan dimanfaatkan dalam hal-hal tertentu seperti propaganda, indoktrinasi, agitasi, kampanye, dan terlihat juga dalam reklame. Aristoteles adalah seorang filsup yang menyelamatkan retorika dari pengertian yang kurang baik sebagai akibat dari ajaran kaum Sofis. Menurut Aristoteles retorika adalah ilmu yang mengajarkan orang keterampilan menemukan secara persuatif dan objektif suatu kasus. Retorika bertujuan meyakinkan pihak lain akan kebenaran kasus yang dibicarakan. Keyakinan akan kebenaran kasus merupakan tujuan akhir. Berbeda dengan kaum Sofis yang mempunyai tujuan terahir memenangkan kasus. Dalam hal ini Aristoteles mengemukakan 4 fungsi retorika yaitu :
  • 4. a) Menurut orang mengambil keputusan dalam menghadapi berbagai kemungkinan memecahkan suatu kasus. b) Membimbing orang memahami kondisi kejiwaan penanggap tutur. c) Memimpin orang menganalisis kasus secara sistematis objek untuk menemukan secara persuasif yang efektif untuk meyakinkan orang,dan d) Mengajarkan cara-cara yang efektif untuk mempertahankan gagasan. Untuk meyakinkan orang akan kehadiran retorika sebagai ilmu, Aristoteles telah menyusun tiga buah buku yang berjudul retorik. Dalam ketiga bukunya itu Aristoteles telah mengupas secara panjang lebar berbagai masalah yang termasuk ruang lingkup retorika. Ia menekankan bahwa retorik adalah suatu pokok persoalan (subjek) yang digambarkan secara sistematis sebagaimana halnya dengan ilmu-ilmu yang lain. Retorika telah menggariskan prinsip-prinsip filosofis ilmiah untuk mempersuasikan kebenaran kepada pihak lain. Prinsip-prinsip ini akan membina keterampilan seseorang menemukan sarana persuasi yang objektif dari suatu kasus. Pada abad ke-17 retorika mengalami kemunduran. Faktor dilukiskan tanpa hiasan herbal. Tetapi pada tahun 30-an lahir aliran positivisme yang kembali meminta perhatian tentang pentingnya mempelajari bagaimana bahasa itu dipergunakan. Sampai abad ke-20, ajaran-ajaran retorika Aristoteles ini tidak tergoyahkan. Ketentuan-ketentuan retorika yang telah digariskan oleh Aristoteles setelah 23 abad lebih telah berkembang menjadi tradisi dalam studi retorika. Oleh sebab itu retorika ini juga disebut retorika tradisional. Kalau zaman lampau retorika lebih menekankan pada seni berpidato, namun dengan kemajuan berteknologi misalnya penemuan mesin cetak, peranan retorika dalam wujud seni pidato merosot dan diganti dengan seni menggunakan bahasa secara tertulis.
  • 5. Pada abad pertengahan retorika kembali melihat pada zaman lampau. Sebagai unsur hiasan gaya sangat diperhatikan. Semakin banyak hiasan yang dipakai semakin baik gayanya. Akibatnya, timbul pujaan akan gaya bahasa dan etimologi akan gaya-gaya bahasa individual. Pada zaman renaisance timbul dua aliran, yaitu aliran humanisme dan aliran ramisme. Aliran humanisme mengangkat kesuastraan rakyat sebagai suatu prestasi yang harus diberi penghargan. Sedangkan aliran Ramisme dengan tokohnya Petrus Ramus atau Pierala Rame mengingatkan bahwa penulis-penulis harus mengembangkan subjek yang bertalian dengan jenis, macam, sebab, akibat, dispoposio (penyusunan pidato) sehingga retorika mencakup dua aspek, yaitu jalinan kata-kata dan pembawaan pidato dengan bahasa lisan atau dengan kata lain pidato. Dengan demikian, akhirnya pengertian retorika ini tidak lain dari penyempitan pengertian retorika, semua kegiatan yang memakai bahasa sebagai sarana dasar dapat dikelompokan dalam kegiatan berbicara. Retorika dapat dibatasi sebagai teori dan praktek kemahiran berbahasa, baik lisan maupun tulisan. Retorika bertujuan menerangkan kaidah-kaidah yang menjadi landasan dari menulis dan bertutur untuk menpengaruhi sikap dan perasaan seseorang. Retorika membicarakan prinsip-prinsip yang fundamental untuk menyusun sebuah wacana. Perananya cukup penting dalam masyarakat, disamping itu retorika juga mempunyai peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Tanpa kemampuan berbicara, manusia tidak memiliki peradaban dan kebudayaan. Public Speaking adalah salah satu bagian dari komunikasi , kita harus memahami bahwa tujuan komunikasi adalah supaya orang lain mengetahui apa yang anda sampaikan, melaksanakan apa yang kita mau dan mengikuti apa yang kita katakan. Setiap profesi memiliki tujuan yang berbeda dalam public speaking. Tentu seorang MC punya
  • 6. tujuan yang berbeda dengan seorang sekretaris, seorang motivator berbicara di depan umum. Begitu pula dengan pelawak, guru, pemilik usaha, manager atau dosen. Jadi tanyakan pada diri kita, apa profesi kita dan apa tujuan kita berbicara didepan umum. B. Retorika dan Pendidikan Retorika dapat dimanfaatkan secara terencana, maksudnya secara sadar sebelumnya diarahkan ke suatu tujuan yang jelas. Dalam hal ini pembicara banyak berpegang pada prinsip-prinsip yang digariskan oleh para ahli retorika. Pemanfaatan retorika terencana ini misalnya dalam bidang politik, bidang usaha, karyawan bahasa, bidang kesenian, dan bidang pendidikan. Khususnya dalam bidang pendidikan, para pendidik dalam tugasnya sadar atau tidak banyak terlibat dengan retorika. Keterlibatan ini tampak dari usaha memberikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan. Misalnya bahan pelajaran yang bagaimanakah yang diperlukan anak didik? Bagaimana cara menyajikan agar anak didik tertarik? Pemanfaatan retorika secara terarah tampak lebih menonjol pada proses pengajaran dalam kelas. Dalam proses ini guru berusaha menerapkan prinsip-prinsip pendidikan yang telah dipelajari sebelumnya. Penerapan ini biasanya sesuai dengan jenis pelajaran yang disajikan, kondisi anak didik, situasi sekolah, keadaan ekonomi politik dan sosial yang sedang berlangsung. Misalnya pemakaian bahasa, pemakaian peraga hendaknya disesuaikan dengan anak didik dan kemampuannya. Semua usaha yang direncanakan ini merupakan proses penerapan retorika baik dilakukan secara sadar maupun tidak. Pengajaran yang tidak memanfaatkan retorika, dapat menimbulkan kebosanan sehingga perhatian anak didik tidak tercurah pada bahan yang disajikan. Dengan
  • 7. demikian sukar membayangkan kalau bahan-bahan pengajaran itu akan membawa hasil yang diharapkan. Oleh sebab itu sebaiknya para pendidik memanfaatkan retorika dalam proses belajar mengajar. Guru yang cakap memanfaatkan retorika dalam tugasnya, disatu pihak ia akan disenangi oleh anak didiknya dan dilain pihak mereka akan berhasil sebagai seorang pendidik. C. Cara Beretorika yang baik Menurut Larry King “orang sukses adalah pembicara yang sukses dan sebaliknya. Adakah orang sukses yang tidak dapat mengekspresikan dirinya? Jawabannya adalah nihil. Mungkin mereka tidak pandai ngobrol atau mungkin tidak dapat bicara di depan umum, tetapi mereka cukup berbicara dalam suasana sosial cukup berbeda, untuk meraih kesuksesan. Untuk sebagian orang berbicara di depan umum bukan mejadi hal yang mudah, tak heran kalau seseorang mengangap bicara adalah momok yang sangat menakutkan dan memalukan, malah menjadikan orang gugup ketika disuruh berbicara sehingga sering terjadi kesleo lidah, dan menjadi terpleset kata. Mereka itu hanya orang-orang yang takut berbicara karena takut salah, atau takut salah untuk mengatakan hal yang benar. Tidak ada yang mengatakan Harry Truman sebagai orator ulung, tapi banyak yang mengganggapnya presiden hebat. Ia adalah pembicara yag baik dalam urusan politik. Ia bukan pembicara yang memikat, tetapi merupakan komunikator yang baik, karena ia berusaha agar pembicaranya mudah dipahami. Ia tidak teoritis, tetapi mampu meluncurkan gagasan yang jelas dan langsung. Tetapi kebanyakan yang paling penting untuk kita adalah mengefektifkan percakapan sehari-hari, entah dalam kehidupan sehari-
  • 8. hari, atau di ruang publik. Tak ubahnya seorang pembelajar yang mempunyai gaya belajar yang berbeda-beda. Berbicarapun sama, seseorang mempunyai gaya berbicara sendiri-sendiri. Seseorang dapat menilai dan memberikan gambaran bahwa gaya bicara orang berbeda-beda, tetapi masing-masing mempunyai karakteristik tersendiri, dan mengomentari apakah gaya berbicaranya cocok atau tidak dengan vocal pembicara. Berbicara adalah hal yang simple sebenarnya berbicara menggunakan otak, lakukan dengan enjoy, mengikuti zaman, jangan berpikir negatif, mengembangkan unsur-unsur yang ada seperti warna suara, penyampaian, dan penampilan (performance), dan sikap komunikator. Anggap lah berbicara adalah kesempatan. Tak usah enggan untuk berbicra ingat pepatah: “Jika anda tidak merasa ahli berbicara maka yakinlah bahwa anda akan ahli berbicara, namun jika anda merasa pandai berbicara maka anda dapat melakukan lebih baik”. Terus berlatih dan kembangkan kemampuan berbicara di mulai berbicara yang sederhana, dan memperhatikan orang bicara adalah salah satu media untuk belajar menjadi pembicara yang baik dan dapat lebih dinikmati. D. Pengertian Pidato Pidato adalah suatu bentuk perbuatan berbicara di depan umum atau orang dalam situasi tertentu, untuk tujuan tertentu dan kepada pendengar tertentu pula. Tahap persiapan piadato yaitu: a) Memilih topik dan tujuan Sebelum kita berpidato kita harus mengetahui terlebih dahulu apa yamg akan kita sampaikan dan tingkah laku apa yang akan diharapkan dari khalayak kita. Dengan singkat kita memerlukan pokok bahasan (topik) dan tujuan.
  • 9. b) Mengembangkan bahasan Apabila topik yang baik sudah ditemukan, kita memerlukan keterangan untuk menunjang topik tersebut. Keterangan penunjang (supporting points) dipergunakan untuk memperjelas uraian, memperkuat kesan, menambah daya-tarik dan mempermudah pengertian. Sesuai dengan cara yang dilakukan waktu persiapan, dapat dikemukakan empat macam pidato: 1. Pidato Impromtu adalah pidato dadakan tanpa ada persiapan yang matang 2. Pidato Manuskrip pidato dengan menggunakan naskah, dimana juru pidato membacakan naskah pidato dari awal sampai akhir. Manuskrip ini cocok untuk tokoh nasional, bisa juga menghindari kesalahan kata – kata / data. 3. Pidato Memoriter adalah pesan pidato ditulis kemudian diingat kata demi kata, seperti manuskrip 4. Pidato Ekstempore adalah jenis pidato yang paling baik dan paling sering dilakuakan oleh juru pidato yang mahir. Ada 3 prinsip penyampaian pidato agar berjalan dengan baik, yaitu : a. Kontak, melihat langsung pada khalayak dengan cara keseluruhan dan dengan perhatian terbagi, tidak terpaku pada catatan materi pokok, kontak seperti ini disebut kontak visual sedangkan kontak mental dengan memperhatikan umpan balik atau respon dari khalayak. b. Olah vokal, mekanismenya mengubah bunyi menjadi kata, ungkapan atau kalimat. Karakter dari olah vokal memberikan efek komunikasi
  • 10. c. Olah visual, berkaitan dengan ekspresi pembicara dalam menyampaikan makna, menarik, perhatian dan menumbuhkan kepercayaan diri dan semangat. Disamping menyampaikan makna, gerak fisik dapat memelihara dan menarik perhatian. Jadi 3 hal yang harus diperhatikan dalam penyampaian pidato adalah poise, pause, pose. Poise artinya kepercayaan diri dan ketenangan, Pause artinya hentian yang tepat yang menunjukkan olah vokal yang baik, Pose artinya penampilan saat berpidato.