3. PEMBAHASAN
animalia merupakan organisme
multiseluler yang sel-selnya tidak memiliki
dinding sel dan klorofil. Semua anggota
kelompok ini bersifat heterotrof, ada yang
hidup sebagai parasit, saprofit, detritivor,
predator. dan dikelompokan ke dalam
beberapa filum.
4. Kriteria Klasifikasi Hewan
untuk mempermudah dalam
mengklasifikasi hewan, ada beberapa
kriteria yang dipergunakan, yaitu sebagai
berikut.
A. Lapisan embrionya.
Hewan berkembang dari pertemuan sel
kelamin jantan dan betina kemudian
mengalami pembelahan. Pada masa
pertumbuhannya hewan mengalami fase
embrio yang berasal dari pembelahan sel dan
membentuk jaringan embrio jika dipotong
melintang.
5. Kriteria Klasifikasi Hewan
B. Mempunyai saluran pencernaan.
Pada hewan yang tidak mempunyai saluran
pencernaan khusus, misalnya cacing pita, hewan
spon, dan hydra.
Sedangkan hewan yang berderajat tinggi telah
mempunyai saluran pencernaan yang
memanjang dari mulut hingga anus.
6. Kriteria Klasifikasi Hewan
C. Simetri tubuhnya.
asimetri ( simetri bilateral, simetri radial ).
Hewan berderajat rendah tubuhnya tidak
mempunyai simetri. Misalnya, porifera.
Sedangkan hewan yang lebih tinggi derajatnya
mempunyai tubuh radial simetri. Misalnya,
anemon laut. Pada hewan yang lebih tinggi
derajatnya mempunyai tubuh bilateral simetri,
misalnya manusia
7. Kriteria Klasifikasi Hewan
D. Kerangakanya.
Kerangkanya merupakan alat
penyongkong tubuh. Berdasarkan letaknya
dapat dibedakan atas kerangka luar atau
eksoskeleton dan kerangka dalam atau
endoskeleton. Contoh kerangka luar pada
serangga, dan kerangka dalam misalnya
pada burung.
8. Kriteria Klasifikasi Hewan
E. Mempunyai notorkoda atau tidak.
Notorkoda adalah tali sumbu pada
embrio. Notokorda merupakan tali
penunjang tubuh yang terbentuk dari
tulang rawan. Notokorda dtemukan pada
hewan Chodorta, sedangakan pada
invertebrata tidak ditemukan.
9. Kriteria Klasifikasi Hewan
berdasarkan keberadaan ruas-ruas tulang
belakangnya, hewan dibedakan menjadi dua
kelompok besar yaitu, invertebrata atau
vertebrata.
Invertebrata adalah hewan yangt tidak memilki
ruas-ruas tulang belakang.
Vertebrata adalah hewan yang memiliki ruas-
ruas tulang belakang.
10. Kriteria Invertebrata Dan Vertebrata
Pembeda Invertebrata Vertebrata
reprodukisi
•Aseksual dan
seksual pada
invertebrata rendah
•Seksual saja pada
invertebrata tinggi
Semuanya
berkembang biak
secara seksual
Lapisan Embrionik
Dari diploblastik
hingga tripoblastik
Semuanya tripoblastik
Pencernaan
•Pencernaan intrasel
Porifera
•invertebrata tinggi
ekstrasel
Ekstrasel, disaluran
pencernaan
11. Kriteria Invertebrata Dan Vertebrata
Sirkulasi
•Bersamaan cairan tubuh
•Invertebrata tinggi berlangsung
secara difusi
•Umumnya sirkulasi terbuka
•Sirkulasi darah
terutup
•Peredaran getah
bening terbuka
Respirasi
•Melalui saluran permukaan
tubuh
•Alat pernapasan khusus; trakea,
paru-paru buku, dan insang
Alat pernapasan
khusus: paru-paru,
kulit, dan insang`
Ekskresi
•Melalui membran dinding tubuh
•Dengan alat khusus: sel api,
nefridum, dan kulit
Dengan alat khusus
seperti ginjal, kulit,
dan hati
Sistem saraf
•Belum mempunyai sistem saraf
•Sistem saraf berupa serabut-
serabut saraf
•Pusat saraf memanjang
•Pusat serabut sarah berada
didaerah ventral
•Pusat saraf berupa
pembuluh
•Pusat saraf
memanjang
didaerah dorsal
12. Kriteria Invertebrata Dan Vertebrata
Sistem saraf •Belum mempunyai sistem
saraf
•Sistem saraf berupa
serabut-serabut saraf
•Pusat saraf memanjang
•Pusat serabut sarah berada
didaerah ventral
•Pusat saraf berupa
pembuluh
•Pusat saraf
memanjang didaerah
dorsal
Alat gerak dan
rangka
Eksoskeleteon atau tidak
berangka
endoskeleton
16. Porifera
Porifera ini hidup menetap (sessil) pada dasar
perairan. Sebagian besar hewan ini hidup di laut
dan sebagian kecil hidup di air tawar. Bentuk
tubuhnya beraneka ragam, ada yang seperti
tabung, mangkuk, atau menyerupai tumbuhan.
Warnanya juga sangat bervariasi dan dapat
berubah-ubah.
17. Pori-pori pada tubuh Porifera disebut ostium. Ostium
berfungsi seperti mulut. Ostium tersusun dari saluran-saluran
kecil yang bermuara pada rongga tubuh yang disebut
spongosol atau paragaster. Spongosol bermuara pada
puncak tubuh yang berupa saluran pelepasan yang disebut
oskulum.
Porifera merupakan hewan diploblastik atau tersusun
dari dua lapis sel. Lapisan luar tersusun oleh sel-sel epitel
sederhana yang disebut pinakosit. Sementara itu, di lapisan
dalam tersusun oleh sel-sel berleher yang dinamakan
koanosit. Koanosit mempunyai flagela, vakuola, dan nukleus.
Porifera
18. Porifera
•oskulum : tempat keluarnya air yang berasal dari spongosol
•mesoglea : lapisan pembatas antara lapisan dalam dan lapisan luar
•porosit : saluran penghubung antara pori-pori dan spongosol.
tempat masuknya air.
•spongosol : rongga di bagian dalam tubuh porifera
•ameboid : sel yang berfungsi mengedarkan makanan.
•epidermis : lapisan terluar
•spikula : pembentuk/penyusun tubuh
•flagel : alat gerak koanosit
•koanosit : sel pelapis spongosol seta berfungsi sebagai pencerna
makanan. di bagian ujungnya terdapat flagel dan di pangkalnya
terdapat vakuola.
19. Porifera
Porifera bereproduksi melalui dua cara, yaitu secara
generatif ataupun secara vegetatif.
Reproduksi generatif,
yaitu dengan sel-sel kelamin yang dihasilkan oleh sel
amoeboid. Porifera termasuk hewan monoesius
atau hermafrodit karena dalam satu tubuh bisa menghasilkan
dua sel kelamin sekaligus.
Reproduksi vegetatif
Yaitu dengan pembentukan tunas ataupun kuncup. Ketika
kuncup atau tunas-tunas tersebut lepas akan tumbuh
menjadi individu baru. Apabila Porifera berada dalam
lingkungan yang kering, maka akan membentuk gemmule
atau kuncup dalam yang nantinya juga bisa tumbuh menjadi
individu baru.
20. Porifera
Klasifikasi Porifera
Berdasarkan atas kerangka tubuh atau spikulanya,
Porifera dibagi menjadi tiga kelas :
1. Kelas Calcarea
Kerangka tubuh kelas Calcarea berupa spikula seperti
duri-duri kecil dari Kalsium Karbonat.
Misalnya Scypha sp.
2. Kelas Hexatinellida
Kerangka tubuh kelas Hexatinellida berupa spikula
yang mengandung Silikat atau Kersik (SiO2). Bentuk
tubuh umumnya berbentuk silinder atau corong.
Misalnya Euplectella aspergilium.
3. Kelas Demospongia
Kerangka tubuh kelas Demospongia terbuat dari spongin saja,
atau campuran spongin dan zat kersik.
Misalnya callyspongia sp.
21. Porifera
Beberapa jenis Porifera bermanfaat bagi
manusia. Salah satunya adalah Demospongia
yang hidup di laut dangkal. Sisa sponsnya dapat
digunakan sebagai alat penggosok badan dan
pembersih kaca
23. Coelenterata
1.Hewan bersel banyak (multiseluler)
2. Tubuh radial simetris (2 lapis sel), ektoderm
dan endoderm. Diantaranya ada rongga
(mesoglea)
5. Punya rongga gastrovaskuler untuk pencernaan
6. Sistem pernapasan dengan cara difusi (seluruh
permukaan tubuh), kecuali Anthozoa dan Sifonoglia
4. Di atas tubuh terdapat mulut dan tentakel untuk
menangkap mangsa dan bergerak. Tentakel punya sel
racun (knidoblast) atau sel penyengat (nematosis)
3. Bentuk seperti tabung (polip) dan seperti mangkok
(medusa)
7. Sistem saraf difus (baur)
8. Mengalami metagenesis (pergiliran keturunan),
vegetatif pada fase polip dan generatif pada fase
medusa
24. Coelenterata
1.POLIP
Umumnya hidup soliter (sendiri), tapi ada pula yang memben-tuk
koloni. Melekat pada dasar perairan, tidak dapat bergerak bebas.
Tubuh atas membesar, di alamnya terdapat rongga
gastrovaskuler yang fungsinya sebagai usus. Di bagian atas
terdapat mulut dan tentakel untuk menangkap mangsa. Polip
merupakan fase vegetatif pada coelenterata
25. Coelenterata
2. MEDUSA
Fase medusa merupakan fase generatif (seksual), dimana pada
fase ini mengha-silkan sel telur dan sel sperma. Medusa dapat
melepaskan diri dari induk dan berenang bebas di perairan.
Bentuknya seperti payung dan punya tentakel yang melambai-
lambai. Kita biasa menamakannya dengan ubur-ubur
26. Coelenterata
Coelenterata hidup di perairan yang jernih yang
mengandung partikel-pertikel organik, plankton atau
hewan-hewan kecil. Jika terdapat hewan kecil, misal jentik
nyamuk menempel pada tentakel dan mengenai sel
knidoblast, maka sel tersebut mengeluarkan racun. Jentik
akan lemas lalu tentakel membawanya ke mulut.
Di bawah mulut terdapat kerong-
kongan pendek lalu masuk ke rongga
gastrovaskuler untuk dicerna secara
ekstraseluler (luar sel). Sel-sel
endoderma menyerap sari-sari
makanan. Sisa-sisa makanan akan
dimuntahkan melalui mulut.
27. Coelenterata
Ada 2 cara perkembangbiakan, yaitu : aseksual (vegetatif) dan
seksual (generatif)
1. Aseksual (Vegetatif)
Dilakukan dengan membentuk kuncup pada kaki pada fase polip.
Makin lama makin besar, lalu membentuk tentakel. Kuncup tumbuh
disekitar kaki sampai besar hingga induknya membuat kuncup
baru. Semakin banyak lalu menjadi koloni.
2. Seksual (Generatif)
Dilakukan dengan peleburan sel sperma dengan sel ovum (telur)
yang terjadi pada fase medusa. Letak testis di dekat tentakel
sedangkan ovarium dekat kaki. Sperma masak dikeluarkan lalu
berenang hingga menuju ovum. Ovum yang dibuahi akan
membentuk zigot. Mula-mula zigot tumbuh di ovarium hingga
menjadi larva. Larva bersilia (planula) berenang meninggalkan
induk dan membentuk polip di dasar perairan
28. Coelenterata
Coelenterata dibedakan menjadi 4 kelas, yaitu : Hydrozoa,
Scyphozoa, Anthozoa dan Ctenophora
1.HYDROZOA
Hydrozoa berasal dari kata hydra, artinya hewan yang bentuknya
seperti ular. Umumnya hidup soliter atau berkoloni. Soliter
berbentuk polip dan yang berkoloni berbentuk polip dan medusa.
Contoh : Hydra, Obelia dan Physalia
29. Coelenterata
2. Scyphozoa
Berasal dari kata scyphos = mangkok
Memiliki bentuk dominan medusa. Polip bagian atas akan
membentuk medusa lalu lepas melayang di air. Medusa akan
melakukan kawin dan membentuk planula sebagai calon polip.
Contoh : Aurelia aurita (ubur-ubur)
30. Coelenterata
3.Anthozoa
Berasal dari kata anthos = bunga.
Hidup di laut bentuk polip, tidak punya fase medusa. Polip
bereproduksi secara aseksual dengan tunas, pembelahan dan
fragmentasi. Reproduksi seksual dengan fertilisasi yang menghasilkan
zigot lalu menjadi planula.
Contoh :
<>Anemon laut : Metridium marginatum, Utricina crasicaris.
<>Karang laut : Astrangia denae, Tubiphora musica
31. Coelenterata
4. Ctenophora
Beberapa zoologi menganggap ctenophora merupakan filum
tersendiri. Tubuhnya mempunyai lapisan mesoderm, tidak
mempunyai nematoksis dan tentakelnya mengandung zat-zat
pelekat untuk menangkap mangsa.
Ctenophora dibedakan atas 2 subkelas, yaitu :
a.Subkelas Tentaculata (punya tentakel).
Terdiri atas beberapa ordo, antara lain :
1. Cydippida, tubuh bulat/oval, terdapat semacam tanduk.
Contoh : Mertensia
2. Cobata, tubuh memadat dilengkapi dengan dua cuping
oval, contoh : Mnemiopsis, Bolinopsis dan Leucothea.
3. Cestida, tubuh seperti pita, contoh : Cestum dan Velamen
4. Platyctenida, tubuh pipih, contoh : Ctenoplana dan
Coeloplana
a.Subkelas muda (tak punya tentakel)
berupa ordo Beroida, tubuh kerucut atau silinder. Contoh : Beroe
32. Coelenterata
1.Sebagai bahan makanan, contoh : ubur-ubur
2.Anemon laut/mawar laut sebagai hiasan di bawah laut atau akuarium
air laut.
3.Terumbu karang yang bagus dan eksotik bisa menarik wisatawan
berkunjung untuk wisata laut dengan menyelam, contoh : Taman Laut
Bunaken
4.Terumbu karang juga berfungsi sebagai tempat berkembang biak
ikan-ikan laut dan tempat berlindung satwa laut lainnya
36. Karakteristik Playhelminthes:
• Tubuh pipih dan simtris bilateral anteroposterior dan
dorsoventral
• Embrio memiliki tiga lapisan lembaga, ektoderm,mesoderm
dan endoderm
• Epidermis lunak, bersilia dan tertutup lapisan lilin ( kutikula )
• Alat pencernaan belum sempurna
• Otot pada dinding tubuh berkembang dengan baik
• Alat perederan darah dan respirasi tidak ada
• Alat ekskresi berupa sel-sel api
• Sistem saraf terdiri dari atas sepangsang ganglion anterior
yang di hubungkan dengan tali saraf
37. Platyhelminthes dibagi menjadi tiga kelas :
1. Turbellaria atau cacing berbulu getar
2. Trematoda atau cacing isap
3. Cestoda atau cacing pita
38. Struktur Planaria tubuhnya pipih, memanjang dan lunak,
berukuran kira-kira 15mm (5-25mm) panjang, bagian anterior
(kepala) berbentuk segitiga tumpul, dan meruncing kearah
belakang, dan berpigmen yang gelap. Planaria menghindari
cahaya yang kuat dan pada siang hari. Planaria merupakan
salah satu cacing pipih yang hidup bebas, kebanyakan hidup
di dalam air tawar atau air laut, atau tempat yang lembab di
daratan
Struktur tubuh Planaria :
39. Reproduksi planaria
Planaria berkembangbiak secara
1. vegetatif dengan fragmentasi,
2. generatif dengan melalui pembuahan sel telur oleh spermatozoit.
Planaria bersifat hermafrodit, tetapi tidak mampu melakukan
pembuahan sendiri sel kelamin dibentuk oleh sel reproduksi yang
terdapat didalam parenkim. Bila sepasan planaria kawin, maka
planaria saling memasukan dibawah mulut. Dengan cara ini terjadilah
pertukaran sperma yang kemudian diikuti oleh pembuahan secra
internal.
40. Trematoda ( cacing isap )
Cacing isap memiliki alat hisap atau sucker. Yang berguna untuk
mengambil makanannya. Cacing isap hidup sebagai parasit pada vertebrata.
Salah satu contoh cacing isap adalah cacig hati.
Struktur tubuh cacing hati :
Panjang tubuh cacing sekitar 2-5cm
Kepala, dikepala terdapat 2 sucker, yaitu sucker anterior yang
mengelilingi mulut dan suckter posterior
Alat ekskresi terdiri atas mulut, faring, dan usus, dan belum memiliki
anus.
Sistem saraf terdiri atas sepasang ganglion anterior yang memanjang
41. Reproduksi Cacing Hati
Cacing hati berkembang biak dengan cara kawin dan
bersifat hermafrodit. Pembuahan terjadi di dalam tubuh hospes
42. Cestoda berbentuk pilih dan panjang seperti pita.
Tubuh cestoda terdiri atas segmen-segmen yang disebut
proglotid, setiap proglotid berisi ala.t lengkap yang dimiliki
satu individu
43. Salah satu contoh cestoda adalah cacing pita babi
Cacing pita babi
Cacing pita babi bertubuh panjang mencapai 2,5 – 3 m.
Dengan berjumlah progtlotid mencapai 1000. Pada alat hisap
cacing pita terdapat juga kait (rostelum)
44. Daur hidup cacing pita babi
1. Dalam tubuh manusia, proglotid cacing pita dewasa yang mengandung embrio melepaskan
diri dari rangkaian proglotid serta keluar dari usus inang bersama feses.
2. Jika proglotid dewasa ini tertelan oleh babi, maka dalam usus babi, selubung telur dalam
proglotid larut hingga keluar larva yang disebut heksakan. Disebut heksakan atau onkosfer
karena memiliki enam kait kitin.
3. Dengan menembus dinding usus babi, heksakan ikut aliran darah dan singgah di otot atau
jaringn tubuh babi. Larva ini kemudian tumbuh menjadi sistiserkus.
4. Apabila manusia memakan daging
babi yang mengandung sistiserkus
ini maka sistiserkus ini akan
tumbuh menjadi cacing pita
dewasa dalam usus manusia.
Kemudian siklus ini akan terulang.
46. Karakteristik Nemathelminthes
- Tubuh bilateral simetrisanteroposterior dan clorsoventral
- Mempunyai tiga lapisan lembaga dan sudah memiliki
rongga tubuh semu
- Tubuh tertutup lapisan kutikula
- Alat pencernaan sudah sempurna
- Tidak memiliki alat respirasi
- Tidak mempunyai sistem peredaran darah. Tetapi
mempunyai cairan tubuh
47. Contoh cacing yang termasuk Filum ini adalah Ascaris
lumbricoides atau cacing perut
48. Cacing perut hidup sebagai parasit pada saluran pencernaan
mausia, dan biasana cacing perut menyerang anak-anak
Ukuran tubuh cacing ini sekitar 20-30cm dengan dengan diamtere
2-3mm. Padaujung anterior terdapat mulut, sedangkan anus
terdapat di ujung posterior dibagian ventral
Pada cacing perut, cacing jantan dan cacing beina dapat
dibedakan dengan peredaan ukuran tubuh dan bentuk ekornya,
cacing betina mmiliki ukuran tubuh lebih besar dibanding cacing
jantan dan ujung ekor cacing betina lurus, sedangkan ujung ekor
cacing jantan bengkok
49. Daur hidup cacing perut
Cacing dewasa menghasilkan telur-telur yang akan matang di
tanah, saat telur inI tertelan orang, larvanya akan melubangi
dinding usus, bergerak ke hati, jantung dan/atau paru-
paru.
Sesaat di dalam paru-paru, larva berganti kulit, setelah
sepuluh hari bermigrasi lewat saluran udara ke kerongkongan
tempat dimana mereka akan tertelan. Dalam usus kecil cacing
dewasa kawin dan betinanya menimbun telur-telur yang akan
dilepaskan keluar bersama feses. Telur dalam feses ini harus
mencapai mulut orang lagi untuk memulai siklus baru.
51. Karakteristik Annelida
- Tubuh bilateral simteris dan memiliki segmentasi tubuh yang
jelas.
- Embrio memiliki tiga lapisan tembaga, yaitu ektoderim,
mesoderim, dan endoderim
- Memiliki rongga tubuh sebearnya
- Alat pencernaan sudah sempurna
- Alat eskresi berupa nefridium
- Sudah memiliki alat perbedaan darah
- Pernapasan dilakukan seluruh permukaan tubuh
- Sistem saraf berupa sepasang ganglion otak yang dihubungkan
dengan tali saraf longitudinal
52. Klasifikasi Annelida
- Oligochaeta atau cacing berbulu sedikit
Contoh : cacing tanah
- Polychaeta atau cacing berulu banyak
Contoh : cacing wawo
- Hirudinea atau golongan lintah dan pecet
53. Struktur Tubuh Cacing Tanah
Bentuk tubuh cacing tanah bulat memanjang, dengan
segmen berjumlah 15 sampai 200 buah. Setiap segmen
mempunyai alat ekskresi, otot-otot dan pembuluh darah
sendiri. Susunan tubuh semacam itu disebut metameri.
Pada segmen ke 32-37 dari lumbricus dan segmen ke 10-
11 dari Pheretima terdapat penebalan kulit dan lebih cerah,
disebut klitelum. Klitelum berfungsi untuk mengeksresikan
materi-materi pembentukan kokon yang berisi telur.
54. Reproduksi cacing tanah
Cacing tanah berkembang biak secara kawin dan bersifat
hermafrodit. Tetapi, cacing tanah tidak dapat melakukan
pembuahan sendiri. Dua cacing yang kawan saling
menempelkan tubuhnya, lalu alat kelamin jantan mengeluarkan
sperma dan diterima oleh klitelium cacing pasangannya. Setelah
itu membentuk kokon dan disebelah luar kokon terbentuk tabung
lendir. Sementara itu, sperma pada klitelum bergerak ke alat
reproduksi betina dan disimpan di dalam reseptakel. Lalu, ovum
dikeluarkan dari ovarium dan melewati seminal reseptakel. Pada
saat ovum akan dibuahi. Ovum yang telah dibuahi masuk ke
dalam kokon. Setelah itu, telur bersama kokon akan lepas dari
tubuh cacing. Telur menetas di dalam kokon dan keluar sebagai
individu baru.
55. Hirudinea
Cacing ini bertubuh pipih dan tertutup kutikula, pada
permukaan tubuh tidak terdapat rambut dan parapodia. Di
kedua ujung tubuh hurudinea terdapat alat hisap atau
sucker yang berguna untuk enghisap makanan dari
hospesnya. Makanan hirudinea berupa darah atau cairan
tubuh mamalia
56. Peranan Annelida
Filum Annelida banyak manfaatnya bagi kehidupan manusia.
Beberapa jenis cacing tanah, membantu menyuburkan
tanah.
Beberapa jenis Polychaeta, seperti cacing sawo dan cacing
paolo, merupakan bahan makanan sumber protein di daerah
Maluku.
golongan Hitudinea yang mampu menghasilkan zat anti
pembekuan darah, banyak digunakan untuk pengobatan.
58. Ciri-ciri :
▪ Bertubuh lunak, tidak bersegmen dan terbungkus
mantel
▪ Bersifat kosmopolis (ditemukan dimana-mana)
Berdasarkan bentuk, kedudukan kaki, dan ada tidaknya
cangkang, dapat dibedakan menjadi 5 kelas :
1. Bivalvia : Golongan kerang
2. Gastropoda : Golongan siput
3. Chepalopoda : Golongan cumi-cumi
4. Shachopoda : Golongan si cangkang gading
5. Polyplachopora : Golongan kiton
59. 1. Bivalvia
• Mempunyai cangkang berupa katup
sepasang
• Disebut Pelecypoda (berkaki pipih)
dan Lamellibranchiata (berinsang
berlapis-lapis)
• Mencangkup bangsa kerang
Struktur tubuh :
▪ Bertubuh bilateral simetris,
terlindung cangkang kapur yang
keras
▪ Bagian cangkang, terdiri dari
bagian dorsal dan ventral. Dan
terdiri dari 3 lapis (luar-dalam),
periostrakum, prismatik,
nakreas.
60. Ciri ciri :
• Bertubuh bilateral simetris, terlindung cangkang
kapur yang keras
• Bagian cangkang, terdiri dari bagian dorsal dan
ventral. Dan terdiri dari 3 lapis (luar-dalam),
periostrakum, prismatik, nakreas.
• Makanan kerang berupa hewan kecil yang terdapat
dalam perairan yang masuk bersama air melalui
sifon
• Alat pernafasan berupa insang dan bagian mantel
• Berkembang biak secara seksual.
Contoh :
Mytilus edulis
Teredo navalis
62. Struktur tubuh :
• Tubuh larva bilateral simetris
• Tubuh terdiri atas kepala dan badan. Pada kepalaterdapat 2
tentakel dan mulut.
• Letak mulut di ujung anterior, dilengkapi dengan rahang dari zat
tanduk serta lidah parut/radula di dasar mulutnya
• Peredaran darahnya terdiri atas jantung dan pembuluh darah
sederhana. Peredaran darahnya merupakan sistem terbuka
• Alat pernafasannya insang (hidup di air) dan paru-paru (hidup
di darat)
• Alat ekskresinya berupa ginjal yang terdapat di dekat jantung.
Dan bermuara pada rongga mantel
• Sistem saraf (3 pasang) : ganglion visceral, ganglion pedal, dan
ganglion serebral
• Berkembangbiak secara seksual dan dan bersifat hermafrodit,
tapi tidak mampu untuk autofertilisasi.
63. Peranan Gastropoda dalam kehidupan :
Menguntungkan :
• sebagai makanan yang mempunyai nilai ekonomi
• sebagi komponen penting dalam ekosistem, misal
sebagai inang perantara dari kehidupan Fasciola
hepatica
• sebagai bahan kolektor yang indah, misal cangkang
Merugikan :
• beberapa Gastropoda merusak pada tanaman
pertanian, misal bekicot (Achatina fulica), keong,
siput
65. 3. Cephalopoda
• Cephalopoda adalah Mollusca berkaki di kepala
• Untuk melindungi diri, dapat dengan cara merubah
warna tubuh sesuai warna lingkungan, dan beberapa
jenis dapat mengeluarkan zat tinta
Contoh :
Octopus vulgaris
Loligo indica
66. Peranan Mollusca
Umumnya mollusca menguntungkan bagi manusia, namun ada pula yang
merugikan.
Peran mollusca yang menguntungkan adalah sebagai berikut :
• Sumber makanan berprotein tinggi, misalnya tiram batu (Aemaea sp.),
kerang (Anadara sp.), kerang hijau (Mytilus viridis), Tridacna sp., sotong
(Sepia sp.)
cumi-cumi (Loligo sp.), remis (Corbicula javanica), dan bekicot (Achatina
fulica).
• Perhiasan, misalnya tiram mutiara (Pinctada margaritifera).
• Hiasan dan kancing, misalnya dari cangkang tiram batu, Nautilus, dan
tiram mutiara.
• Bahan baku teraso, misalnya cangkang Tridacna sp.
Mollusca yang merugikan bagi manusia, misalnya bekicot dan keong sawah
yang merupakan hama dari tanaman
68. FILUM ARTHROPODA
• Hewan berkaki beruas-ruas/berbuku-buku
• Memiliki kekerabatan dekat dengan Annelida, yaitu
dengan adanya segmentasi tubuh
Arthropoda dibagi menjadi 4 kelas :
▪ Crustacea : golongan udang-udangan
▪ Insecta : golongan serangga
▪ Arachnida : golongan laba-laba
▪ Myriapoda : golongan hewan berkaki seribu
69. 1. Crustacea
• Tubuhnya terlindung kulit keras yang merupakan rangka
luarnya
• Hidup bebas di air laut, air tawar, air payau, dan di tempat
lembap
Klasifikasi Crustacea
1. Entomostraca
merupakan udang-udangan tingkat
rendah. Memiliki sifat mikroskopis.
Hidup di ekosistem air dan berperan
sebagai zooplankton untuk makanan
ikan.
2. Copepoda
segmentasi tubuhnya jelas. Contoh,
Cyclops dan Panella exocoeti
3. Ostracoda
tubuhnya sangat kecil. Bergerak
dengan menggunakan antena.
Contoh Cypris dan Candona
suburbana
4. Branchiopoda
bergerak menggunakan insang.
Berkembang biak secara seksual.
Umumnya bersifat parthenogenesis.
Contoh, Daphnia pulex
5.Branciura
mayoritas hidup sebagai parasit pada
hewan air. Umumnya memiliki karapaks
berbentuk cakram yang menutupi kepala
dan dada. Contoh, Argulus
6.Cirripedia
bentuknya menyerupai kepiting. Hidup
bebas dan melekat pada hewan air
lainnya. Contoh, Lepas dan Sacculina
70. Peran Crustacea bagi manusia
Menguntungkan :
▪ Sebagai bahan makanan yang mengandung protein
tinggi (udang, kepiting, lobster)
▪ Dalam bidang ekologi, anggota Branchiopoda, Ostracoa
dan Copepoda menjadi sumber makanan ikan
Merugikan :
▪ Merusak galangan kapal (perahu) oleh anggota Isopoda
▪ Parasit pada ikan, kura-kura, oleh anggota Copepoda,
dan Cirripedia
▪ Merusak pematang sawah, oleh ketam
71. 2. Insecta
Dilihat dari keberadaan sayapnya, serangga dibedakan
menjadi :
▪ Serangga tidak bersayap (Apterygota) : tidak mengalami
metamorphosis (kutu buku / Lepisma saccharina)
▪ Serangga bersayap (Pterygota) : mengalami
metamorphosis. Metamorfosis pterygota dibedakan
menjadi 2, yaitu
1. Hemimetabola
serangga yang mengalami metamorphosis
tidak sempurna. Tahapan metamorfosisnya
adalah telus-nimfa-imago. Contoh, belalang,
kecoa, anai-anai, belalang sangit.
2. Holometabola
serangga yang mengalami metamorphosis
sempurna. Tahapannya telur-larva-pupa-
imago. Contoh, lalat, nyamuk kupu-kupu
72. Kelompok Hemimetabola
▪ Isoptera / Archiptera : memiliki ciri tipe mulut menggigit dan
mempunyai sepasang sayap tipis seperti jaringan. Contoh,
rayap
▪ Orthoptera : memiliki mulut menusuk dan menghisap, serta
memiliki 2 pasang sayap yang bagian dan belakang tidak
sama. Contoh, belalang, dan jangkrik
▪ Hemiptera : memiliki sayap depan yang bagian pangkalnya
keras seperti kulit, namun bagian belakangnya tipis seperti
membran. struktur mulutnya yang berbentuk seperti jarum.
Mereka menggunakan struktur mulut ini untuk
menusuk jaringan dari makannya dan kemudian
menghisap cairan di dalamnya. Contoh, belalang sangit, dan
kutu busuk.
▪ Homoptera : memiliki tipe mulut penghisap, sayap depan dan
belakang sama. Contoh, kutu kepala, kutu hama tumbuhan.
73. Kelompok Hematobola
▪ Neuroptera, atau serangga bersayap jala. Contoh, undur-undur
▪ Lepidoptera, meliputi serangga bersayap sisik. Contoh, kupu-kupu
▪ Diptera, ciri utamanya adalah bersayap sepasang. Contoh, lalat,
dan nyamuk
▪ Koleoptera, ciri hewan ordo ini adalah sepasang sayap depannya
tebal, disebut elytra. Contoh, kepik
▪ Hymenoptera, meliputi serangga yang memiliki 2 pasang sayap
yang menyerupai selaput, dan memiliki tipe mulut penggigit.
Contoh, lebah madu
▪ Siphonoptera, meliputi golongan pinjal, dan tidak memiliki sayap.
Contoh, kutu tikus, kutu kucing
74. Peranan serangga bagi manusia
Menguntungkan
▪ Serangga sebagai penyerbuk tanaman
▪ Sebagai penghasil produk (seperti : madu, lilin, sutra, dll)
▪ Serangga yang bersifat entomofagus (predator dan parasitoid)
Merugikan
▪ Serangga perusak tanaman di lapangan, baik buah, daun,
ranting, cabang, akar maupun bunga.
▪ Serangga perusak produk dalam simpanan (hama gudang)
▪ Serangga sebagai vektor penyakit tanaman, hewan maupun
manusia.
76. 3. Arachnida
Stuktur tubuh
Tubuh bersegmen terdiri
atas sefalotoraks serta abdomen yang tak beruas. Di
bagian sefalotoraks terdapat organ-organ berikut ini :
▪ Empat pasang kaki
▪ Delapan buah mata sederhana di bagian depan
▪ Suatu organ di depan anus yang menghasilkan
sutera disebut spinerets.
▪ Satu pasang kalisera (taring pisau mengandung
racun berbentuk gunting atau catut untuk
melumpuhkan mangsa)
▪ Sepasang pedipalpus yang berfungsi sebagai indera,
tangan maupun alat untu melakukan kopulasi.
▪ Alat gerak Arachnida berupa empat pasang kaki dan
satu pasang pedipalpus untuk memegang makanan.
77. Kelas Arachnida meliputi 3 ordo
▪ Arachnoidea, meliputi bangsa laba-laba. Mempunyai perut tidak
bersegmen. Contoh, Tarantula (Rhechostica hentz)
▪ Acarina, meliputi bangsa tungau. Tubuhnya tidak berbuku-buku.
Contoh, Tungau (Dermacentor sp.)
▪ Scorpionida, meliputi bangsa kalajengking.
Mepunyai perut yang bersegmen. Segmen
terakhir berfungsi untuk alat pembela diri.
78. Peran Arachnida
Arachnida bermanfaat untuk pengendalian populasi serangga, terutama
serangga hama. Namun, hewan-hewan Arachnida lebih banyak
merugikan manusia, terutama hewan-hewan Acarina, yaitu:
▪ Sarcoptes scabei, menyebabkan gatal atau kudis pada manusia
▪ Prosoptes equi, menyebabkan kudis pada ternak domba, kelinci,
dan kuda
▪ Otodectes cynotis, (tungau kudis telinga) menyerang anjing dan
kucing
▪ Dermacentor variabilis sebagai vektor demam Rocky Mountain.
Penyakit kudis pada manusia
79. 4. Myriapoda
Myriapoda dibagi menjadi 2 kelas
1. Chilopoda (golongan lipan)
▪ Tubuhnya memanjang dan agak pipih. Pada kepalanya terdapat
antena dan mulut dengan sepasang mandibula dan dua pasang
maksila. Pada tiap segmen tubuhnya terdapat kaki dan sepasang
spirakel . Pasangan pertama kaki termodifikasi menjadi alat
beracun. Alat penyengat digunakan untuk menyengat musuh atau
pengganggunya, sengatannya menimbulkan bengkak dan rasa
sakit.
▪ Berkembangbiak secara seksual. Dan pembuahannya internal.
Telur yang dibuahi akan diletakkan di bawah batu-batuan atau di
bawah sampah yang biasa ditempati.
Contoh, kelabang (scutigera sp.), Lithobius
forticatus dan Scolopendra morsitans.
80. 2. Diplopoda (golongan hewan berkaki seribu)
▪ Tubuh berbentuk silindris dan beruas-ruas (25 – 100 segmen)
terdiri atas kepala dan badan. Setiap segmen (ruas) mempunyai
dua pasang kaki, dan tidak mempunyai “taring bisa” (maksiliped).
Pada ruas ke tujuh, satu atau kedua kaki mengalami modifikasi
sebagai organ kopulasi.
▪ Pada kepala terdapat sepasang antena yang pendek, dua
kelompok mata tunggal.
▪ Hidup di tempat yang lembab dan gelap dan banyak mengandung
tumbuhan yang telah membusuk.
▪ Berespirasi dengan trakea yang tidak bercabang.
▪ Alat respirasinya dua buah saluran Malpighi
Contoh, Polyxenus fasciculatus, Julus nemorensis
82. Filum Echinodermata
echinodermata ( yunani , echios = duri, derma = kulit) adalah
hewan yang kulitnya banyak ditumbuhi duri, sehingga disebut
hewan berkulit duri. Habitat hewan ini dilaut, mulai dari pantai
hingga laut dalam dan bergerak lambat dengan kaki ambulakral.
83. Karakteristik Echinodermata
a) tubuh pada masa larva simetris Bilateral dan pada masa
perkembangannya mengalami perubahan, sehingga tubuh dewasanya
simetris radial.
b) Alat geraknya berupa kaki ambulakral terdiri atas kaki-kaki tabung.
c) Pada permukaan tubuhnya memiliki lima buah daerah radial simetris.
d) Tubuh tertutup oleh epidermis dan diperkuat serta disongkong oleh
rangka dalam dari lempeng-lempeng kapur.
e) Alat pencernaan telah berkembang biak terdiri atas mulut, kerongkongan,
dan usus. Anusnya tidak ada. Khusus padaophiuroidea, alat
pencernaannya belum berkembang dengan baik.
f) Berkembang biak secara kawin, berkelamin terpisah, dan fertilisasinya
eksternal. Kelenjar kelamin terdapat pada setiap lengan, dan lubang
kelamin terdapat pada setiap pangkal lengannya.
84. 1. Asteroidea (bintang laut)
habitatnya dipantai, namun ada pula yang dilumpur.
a. Struktur tubuh asteroidea
• tubuh bintang laut terdiri atas keping utama (central disk)
yang dilengkapi lima pipih.
• Pada ujung setiap lengan terdapat tentakel lunak yang
dilengkapi bintik mata yang sangat peka terhadap
rangsangan cahaya
• Seluruh tubuhnya dilapisi oleh epidermis bersilia
• Pada permukaan atas atau dorsal, terdapat duri-duri tumpul
terbuat dari rangka dalamnya.
• Pada permukaan ventral setiap lengan
terdapat celah ambulakral yang dibatasi
oleh duri-duri memanjang.
85. b. Sistem Organ Asteroidea
sistem pembuluh air terdiri atas organ berikut ini:
1) Madraporit merupakan lubang tempat masuknya air, yang terdapat
dipermukaan dorsal dekat anus.
2) Saluran batu merupakan saluran penghubung madreporit dengan saluran
cincin
3) Saluran cincin merupakan saluran air yang melingkar mengelilingi mulut
4) Saluran radial merupakan cabang saluran cincin yang menuju ke setiap
lengan
5) Saluran lateral merupakan saluran percabangan dari saluran radial. Saluran
ini berakhir pada ampula dan kaki ambulakral
6) Ampula merupakan kantung berdinding elastis yang terletak dipermukaan
dorsal
7) Kaki tabung/kaki ambulakral merupakan tabung berdinding elastis yang
terltak dipermukaan ventral
86. 2. Echinodea
Ciri ciri :
• meliputi bulu babi, landak laut dan dolar pasir.
• Anggotanya tidak mempunyai lengan
• Bentuk tubuhnya setengah lingkaran dengan duri diseluruh permukaan
tubuhnya.
• Mulut dikelilingi oleh lima buah kantong insang yang keluar dari bagian
peristonium.
• Berkembang biak secara generatif dan berkelamin terpisah,
pembuahannya berlangsung eksternal.larvanya mempunyai lengan
panjang bersilia disebut pleuteus.
87. 3. crinoidea
Ciri ciri :
• Merupakan kelas yang paling primitif
• Pada bagian tubuh menempel lima buah lengan atau
kelipatannya yang fleksibel seperti bulu.
• Tubuh dengan pinulanya disebut mahkota
• Mulut terdapat disisi atas tubuhnya, dan dikelilingi oleh
tentakel halus yang disebut sirri
• Tidak memiliki madreporit
• Berkembangbiak dengan cara seksual
88. Peran Echinodermata
1. Dapat diolah menjadi makanan
2. Pemakan bangkai
3. Dan juga membantu kebersihan air laut dan
pantai
90. Filum Chordata adalah kelompok hewan, termasuk
vertebrata dan beberapa binatang yang mirip invertebrata yang
memiliki ciri-ciri yang serupa.Vertebrata merupakan kelompok
hewan yang memiliki tulang belakang. Dalam sistem klasifikasi,
vertebrata merupakan subfilum dari filum Chordata.
Chordata terbagi menjadi empat subfilum:
1. Vertebrata,
2.Urochordata,
3. Cephalochordata, dan
4.Hemichordata.
91. CIRI-CIRI
1. Mempunyai Batang Syaraf (Nerve Cord)
Nerve cord adalah suatu pembuluh yang terletak dibawah
chorda dorsalis yang berisi materi lunak dan merupakan pusat
dari sistem saraf. Bagian anterior akan mengalami deferensiasi
membentuk bulatan dan disebut otak, sedangkan struktur
dasar terdapat pada tahap larva atau akhir larva. Dari bagian
batang syaraf ini keluar tali-tali syaraf yang mempersyarafi
seluruh bagian tubuh
92. 2. Memiliki Celah Insang (Glyphus Branchialis)
Pada perkembangan embrio, celah insang yang merupakan salah
satu celah viceral pada chordata berfungsi dalam sistem
pernafasan. Pada vertebrata tingkat tinggi, celah insang ini akan
mengalami spesialisasi menjadi kelenjar endokrin atau organ lain.
Sedangkan pada invertebratta tingkat rendah, organ ini digunakan
dalam pengambilan makanan.
93. 3. Memiliki Notochord atau Chorda dorsalis
Sebagian besar chordata memiliki notochord dan akan
mengalami spesialisasi atau menjadi terduksi pada
beberapa spesies pada masa dewasanya. Sel-sel penyusun
notochord yang lentur ini memiliki vakuola. Notochord
membentang dari bagian anterior (caput) kebagian
posterior caudal. Pada chordata tingkat rendah,
misalnya tunicata dan cephalochordata
94. KLASIFIKASI
Berdasarkan kondisi chorda dorsalis, chordata
dikelompokkan menjadi 4 golongan (sub phylum):
a) Urochordata (oura = ekor)
b) Hemichordata/Adelochordata (hemi = setengah)
c) Chepalochordata (Chepale = kepala)
d) Vertebrata
95. SUBFILUM UROCHORDATA
Urochordata umumnya di sebut Tunicata (Tunicate = mantel). Sebagian
besar tunicate adalah hewan laut yang diam atau menempel (sesil) pada
bebatuan. Tunicata yang lain hidup seperti plankton. Pada subfilum ini terdapat 3
kelas itu
1. Kelas Ascidiacea
2. KelasThaliacea
3. Kelas Appendicularia
Masing-masing kelas mempunyai sifat yang unik karena memiliki ciri tertentu.
Semua Ascideacea adalah cecil, sedangkan kelas lainnya adalah pelagic. Dalam
sejarah hidupnya mempunyai sejumlah seri atau rentetan perubahan. Beberapa
di antaranya menunjukan pergantian turunan seperti ciri di antara Invertebrata
yang masih ada.
Urochordata berasal dari bahasa latin (Uro: ekor, chorda: batang penyokong
tubuh dalam).Yang paling menonjol adalah tunicates laut squirts (kelas
Ascidiacea). Berbagai macam tumbuh di koloni. Sebagian besar dari tubuh yang
diduduki insang yang sangat besar dengan berbagai tekak insang slits yang
berfungsi sebagai saringan untuk makanan.
96. CIRI-CIRI SUBFILUM UROCHORDATA
▪ Dinding tubuhnya berupa lapisan luar yang tembus pandang (transparan) dan
tebal. Lapisan itu sebagian besar terdiri atas bahan tunicin, yaitu bahan yang
sama dengan selulosa, yang merupakan bahan produksi tumbuhan yang
umumnya tidak diproduksi oleh hewan, kecuali beberapa hewan Protozoa.
▪ Mempunyai lubang mulut ke arah dalam yang disambunng oleh saluran
pendek dan lebar yang disebut stomodium,
▪ Alat respirasi berupa insang.
▪ Pertukaran zat atau eksresi dilakukan oleh nephrocytes melalui sirkulasi darah
▪ perkembangbiakan hewan ini menyatu, artinya ovarium dan testis masih
bersama-sama terletak pada sebelah kanan kiri dalam tubuh.
97. SUBFILUM HEMICHORDATA
Hemichordata berasal dari bahasa (hemi: semu; chorda: penyokong
tubuh dari dalam). Hemichordata adalah devisi yang berbentuk cacing laut
deuterostome binatang, umumnya dianggap sebagai saudara dari grup
echinodermata.
Beberapa kelas dari subfilum hemichordate
1. Kelas Enteropneusta, kelas ini hidup labih dari 70 spesies M
2. mereka tinggal di Burrows dalam substrat (lumpur atau pasir halus) atau
di bawah batu, baik di perairan dangkal dan lebih mendalam.
3. Kelas Pterobranchia, hanya ditemukan anatara 10-20 spesies,
Dari kedua kelas tersebut yang hidup paling akrab adalah Enteropneusta yaitu
cacing acorn.
1. Memiliki system peredaran darah terbuka.
2. memiliki glomerulus sebagai excretory organ.
3. Habitat dalam air.
98. CIRI-CIRI SUBFILUM HEMICHORDATA
1. bilateral simetris
2. Badan memiliki lebih dari dua lapisan sel, tisu dan organ.
3. Badan rongga yang benar coelom.
4. Badan dibagi menjadi tiga bagian, satu belalai, yang leher
dan trunk.
5. sistem saraf biasanya menabur, tetapi variabel.
99. SUB FILUM CHEPALOCHORDATA
Chepalochordata barasal dari bahas (cepal: kepala; chorda:
penyokong tubuh dari dalam). Sub phylum cephalochordata
memiliki spesies yang lebih besar dibandingkan dua sub phylum
sebelumnya, ada sekitar 30 spesies yang sudah terindetifikasi.
Cephalochordates yang berisi tentang empat belas spesies, yang
terbaik dari yang dikenal adalah anggota dari genus
Branchiostoma, yang sering disebut amphioxus.
100. CIRI-CIRI SUB FILUM CHEPALOCHORDATA
1. Bentuk tubuh seperti ikan tanpa sirip, pipih memanjang, transparan.
2. Notokorda, saraf dorsal, dan celah faring berkembang bagus.
3. Sistem ulasi tanpa jantung (berupa insang). Aliran darah dibagian
ventral mengalir ke depan, sedangkan di sisi dorsal mengalir ke
belakang.
4. Memiliki alat peraba dimulutnya yang disebut sirus. Pada ujung
anterior terdapat bintik mata dan pembau.
5. Reproduksi secara seksual, memiliki kelamin terpisah dan mengalami
fertilisasi eksternal.
6. Biasanya hidup terkubur di bawah pasir perairan dangkal. Contohnya
Branchiostoma sp. (amphioxus).
101. SUB FILUM VERTEBRATA
Vertebrata merupakan sub filum chordata yang berderajat paling
tinggi,
Ciri – ciri :
1. Mempunyai ruas ruas tulang belakang yang berfungsi
sebagai sumbu dari sistem rangkanya
2.Mempunyai kranium ( tulang tengkorak )
3.Tubuhnya simetris bilateral
4.Tubuhnya terlindungi oleh kulit yang terdiri dari aas dua lapis
5.Berangka endoskeleton
6.Pada tulang rangka melekat otot otot rangka
102. KLASIFIKASI
Subfilum vertebrata di bagi menjadi tujuh kelas, yaitu :
1.Agnatha, ikan tidak berahang
2.Chondrichthyes, ikan bertulang rawan
3.Osteichthyes, ikan bertulang sejati
4.Amphibia, golongan katak
5.Reptilia, hewan melata
6.Aves, golongan unggas/ burung
7.Mammalia, hewan menyusui
103. AGNATHA
(A = tidak , Gnathos = rahang ) Hewan yang termasuk Agnatha merupakan
ikan primitif belum punya rahang . Hidup secara parasit ataupun pemakan
bangkai (Scavanger ). Bentuknya mirip seperti belut yang memiliki mulut
pengisap bundar .
Ciri-ciri ikan yang termasukAgnatha :
1. Badannya memanjang berbentuk silinder sedangkan ekornya pipih .
Kulitnya licin tanpa sisik , dilengkapi kelenjar lendir (mucus )
2. Mulutnya ventro anterior dan merupakan mulut pengisap , dipingiran
terdapat tentakel.
3. Jantung terdiri dari dua ruang ( seranbi dan bilik ) . Darah merah
berbentuk bulat-bulat dan berinti juga memiliki butir-butir darah putih.
4. Insang terdiri dari 6 sampai 14 pasang terdapat di sisi pharynx berbentuk
kantong .
5. Ginjalnya sepasang bermuara di papil urogenitalis.
6. Temperatur tubuhnya tridak tetap (poikilothermus).
104. CHONDRICHTHYES
ciri ciri :
▪ Tersusun atas tulang rawan
▪ Letak mulutnya di belakang ujung depan tubuh
▪ Agak ke ventral oleh tutup insang
▪ Jantung nya mempunyai dua ruang
105. OSTEICHTHYES
Ciri ciri :
1.Rangkanya tersusun atas tulang sejati
2.Tubuhnya tersusun atas kepala, badan dan ekor
3.Insang terlindungi oleh penutup insang
4.Tubuhnya tertutup oleh sisik
5.Alat geraknya berupa sirip
106. OSTEICHTHYES
Terdiri dari ordo :
a.Ganoidea,
ikan golongan ini bertulang rawan dan bertulang sejati.
b. Dipnoi,
ikan yang bernapas dengan insang atau pulmosis
c.Teleostei,
ikan yang telah memiliki tulang tulang sejati
107. PERAN IKAN BAGI MANUSIA
PERAN IKAN :
1. Dapat digunakan sebagai bahan makanan
2.Dapat digunakan sebagai hewan peliharran
3. Berperan sebagai bioindikator lingkungan
108. AMPHIBIA
Amphibia merupakan hewan yang bisa hidup di dua alam berbeda,
yaitu di darat dan air. Amfibia dewasa bernafas dengan paru-paru dan
berjalan dengan empat kakinya.
Keadaan demikian merupakan penyesuaian dengan kehidupan darat.
Kulitnya tipis dan lembab. Karena kulitnya tipis, maka air mudah menguap
dari tubuh melalui kulit. Agar tidak terlalu banyak penguapan, amfibi
menyenangi tempat-tempat yang basah atau lembab. Amfibi memerlukan
air untuk perkembangbiakannya. Telur dibuahi dan diletakkan di dalam air.
Telur kemudian menetas menjadi larva yang bernafas dengan insang. Pada
suatu periode dari pertumbuhan larva mengalami metamorforsis menjadi
katak dewasa.
Kelas ini dibedakan atas tiga ordo, yaitu :
109. KLASIFIKASI
1. Ordo Uredela
merupakan amphibi yang berekor,
misalnya : salamander, Salamander hanya terdapat di daerah subtropis.
Salamander mempunyai empat kaki yang berukuran sama.
2. Ordo Anura :
merupakan amfibi yang tidak berekor,
misalnya katak. Kaki belakang mempunyai ukuran yang lebih besar dari kaki
depan.
3. Ordo Apoda
merupakan amfibi yang berbentuk seperti cacing dan tidak mempunyai
kaki,
misalnya caecilia. Caecilia terdapat di hutan-hutan tropis.
110. REPTILIA
Ciri-ciri umum :
1. Tubuh terdiri atas kepala, leher, badan, dan ekor
2. Tubuh berkulit tebal, tidak berlendir, dan bersisik. Sisik berfungsi untuk
menghindari kehilangan air
3. Hewan ini hidup di daerah yang kering
4. Bernapas dengan menggunakan paru-paru
5. Alat kelamin pada hewan ini terpisah, melakukan fertilisasi internal dengan alat
kopulasi berupa hemipenis
6. Telur hewan ini dilindungi cangkang untuk menghindari dehidrasi
Reptilia dibedakan atas empat ordo, yaitu:
111. KLASIFIKASI
1. Squamata,
Lecertilia (bangsa kadal), mempunyai empat tungkai.Contoh : kadal (Mabouya sp.),
bunglon (Dracosp.), dan komodo (Varanus komodoensis)
2.Testudinata,
tubuh dilindungi oleh karapaks dibagian atas an plastron dibagian bawah, tidak
mempunyai gigi, rahangnya dilapisi zat tanduk. Contoh : kura-kura air tawar
( Chelydra serpentia) dan penyu hijau (Chelonia mydas)
3. Crocodilia (bangsa buaya),
mempunyai kulit tebal, rahang kuat, pada lubang hidung dan telinga terdapat klep
yang dapat menutup ketika berada dalam air.Contoh : buaya muara ( Crocodilus
porosus)
4. Rhynchcepalia,
merupakan ordo yang paling primitif. Contoh : tuatara (Sphenodon puncta)
112. AVES
Ciri-ciri umum
▪ Tubuh terdiri atas kepala, badan dan ekor
▪ Alat gerak berupa empat tungkai, tungkai depan mengalami modifikasi
menjadi sayap
▪ Badan dilindungi oleh kulit yang berbulu
▪ Memiliki paruh yang tidk bergigi
▪ Bernapas menggunakan paru-paru
▪ Fertilisasi secara internal, hewan jantan memiliki penis dan hewan betian
memiliki satu ovarium
▪ Hewan ini bersifat homoiterm/endoterm yaitu menghasilkan panas sendiri
dalam jumlah yang cukup
Aves dibedakan atas dua subkelas yaitu sebagai berikut
113. KLASIFIKASI
Klasifikasi aves terbagi menjadi 2 subkelas :
A. Archaeornithes
Burung ini mempunyai gigi di kedua rahangnya, ekor, berbulu dan
berukuran panjang. Semua anggotanya kini telah punah.
Contoh: Archaeopteyx dan Archaeornis
B. Neornithes
Anggota hewan ini mempunyai sternum (tulang dada) yang
sempurna, ekor berbulu, dan berukuran pendek. Neronithes
terbagi menjadi dua kelompok :
2. Palaeoganathae merupakan kelompok burung yang tidak dapat terbang.
a)Ordo Spheniscifiormes, misalAptenodytes sp. (pingiuin)
b)Ordo Casuariformes, misal Casuarilis galeatus (burung kasuari)
c)Ordo Apterygiformes, misal Apteryx australis (burung kiwi)
1. Neoganathae merupakan kelompok burung yang dapat terbang
a) Ordo Galliformes, burung yang mempunyai kaki untuk mengais dan
berlari, misal Gallus gallus(ayam)
b) Ordo Passeriformes merupakan burung yang bersuara merdu, contoh
: Phcnonotus atriceps (burung kutilang), dan Paradiseaea minor (burung
cendrawasih)
c) Anseriformes, burung yang dapat berenang, karena kaki pendek dan
terdapat selaput di antara jari kaki, contoh : Anatidae (itik, angsa, dan
entok)
114. MAMMALIA
Ciri-ciri umum :
▪ Tubuh terdiri atas kepala, leher, badan, dan ekor
▪ Terdapat dua pasang anggota gerak
▪ Badannya tertutupi oleh rambut
▪ Pada kulit terdapat kelenjar minyak dan kelenjar
keringat
▪ Fertilisasi secara internal pada umumnya bersifat vivipar
(melahirkan menyusui)
Mamalia dibagi menjadi beberapa ordo:
115. KLASIFIKASI
Klasifikasi mamalia :
1. Monotremata merupakan satu-satunya hewan
Mammalia yang bertelur, contoh : Platypus2. Insectivora Mammalia kecil
pemakan serangga berambut halus,
contoh celurut (Suncus merinus)
3. Marsupilia Mammalia berkantong,
contoh : kanguru, koala, dan kuskus
4. Rodentia Mammalia pengerat, gigi serinya
seperti pahat dan tumbuh terus dari akarnya.
Contoh : kelinci, tikus, marmot, landak, dan tupai
5. Chiroptera merupakan Mammalia yang
dapat terbang, contoh kalelawar dan
kalong. Di antara jari-jari tungkai depan
dan belakang terdapat selaput kulit
untuk terbang.
6. Carnivora merupakan Mammalia pemakan
daging, mempunyai gigi kuat, serta taring
besar dan tajam. Contoh kucing, harimau,
dan anjing
7. Cetacea merupakan mammalia yang hidup di air,
contoh : paus dan lumba-lumba
8. Proboscidea merupakan
mammalia berbelalai. Belalai
merupakan merupakan
perubahan bentuk modifikasi dari
hidung dan bibir atas yang
menjadi panjang, contoh : gajah
9. Sirenia, contoh ikan duyung (Halicore dugong)
10. Artiodactyla, berkuku genap, contoh :
unta, zarafah. Kijang, domba, sapi, kambing,
dan kerbau
11. Perrisodactyla, berkuku ganjil, contoh : kuda,
tapir, badak, dan kudanil
12. Primata, merupakan mammalia yang matanya
steroskopik menghadap ke depan, contoh: lemur,
orang utan, simpanse, dan gorilla.
13. Pholidota merupakan Mammalia tidak bergigi.
Tubuh terbungkus sisik dari zat tanduk dan
rambut. Lidah kecil dan panjang yang berguna
untuk menagkap semut sebagai makanannya,
contoh : trenggiling (Manio javanicus)
116. PERAN MAMALIA BAGI MANUSIA
1. Biasa digunakan sebagi hewan ternak
2. Kotoran kerbau dapat di jadikan pupuk
3. Dapat digunakan sebagai hewan peliharaan