SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 42
DASAR-DASAR HUKUM PERTANAHAN 
www.lekslawyer.com 
Oleh: 
Eddy Marek Leks, S.H., M.H., ACIArb
HUKUM PERTANAHAN 
Materi ini terdiri atas: 
I. HukumAgraria 
II. Sistem Kepemilikan Lahan 
III. Sistem Pendaftaran Tanah di Indonesia
I. Hukum Agraria 
A. Sejarah Hukum Tanah Nasional 
B. Ketentuan-ketentuan Pokok 
Hukum Tanah Nasional 
C. Politik Hukum Pertanahan 
Nasional 
D. Ruang Lingkup HukumAgraria
A. Sejarah Hukum Tanah Nasional 
Hukum Tanah Lama (sebelum UUPA 1960) 
• Hukum Tanah Adat 
• Hukum Tanah Barat 
• Hukum Tanah Antargolongan 
• Hukum Tanah Administrasi 
• Hukum Tanah Swapraja 
Ketentuan 
Pokok 
Ketentuan 
Pelengkap 
Hukum Tanah Baru (Hukum Tanah Nasional) 
Mengandung 
pluralisme 
• Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 mengenai Undang-Undang Pokok Agraria 
(UUPA)
B. Ketentuan-ketentuan Pokok Hukum 
Tanah Nasional 
Hukum Tanah Barat tertulis 
dalam Kitab Undang-undang 
Hukum Perdata 
(KUH Perdata) 
Hukum Tanah Adat 
Hukum 
Tanah 
Nasional 
Undang-undang No. 
5 Tahun 1960 
tentang Peraturan 
Dasar Pokok-pokok 
Agraria (”UUPA”)
C. Politik Hukum Pertanahan Nasional 
Apa tujuan yang 
hendak dicapai 
Negara? 
Apa sarana yang 
hendak digunakan 
Negara? 
Pasal 33 
ayat (3) 
UUD 1945 
“Bumi dan air dan kekayaan alam 
yang terkandung di dalamnya 
dikuasai oleh Negara dan 
dipergunakan untuk sebesar-besarnya 
kemakmuran rakyat” 
dibentuk UUPA
Sarana yang Digunakan Negara 
Pasal 2 jo. Pasal 
15 UUPA 
Pasal 6 UUPA 
• Kewenangan Negara untuk mengatur: 
a. perencanaan; 
b. peruntukan; 
c. penugasan; 
d. penggunaan; dan 
e. pemeliharaan tanah 
• Pengaturan fungsi sosial tanah yang diwujudkan 
dalam peruntukan tanah dalam kepentingan 
bersama berupa Rencana Tata Ruang Wilayah 
(RTRW)
D. Ruang Lingkup Hukum Agraria 
Dalam Arti Luas 
Dalam Arti Sempit 
Hukum Agraria merupakan bidang hukum positif 
yang mengatur unsur-unsur sumber daya alam yang 
merupakan satu kesatuan atas suatu bidang tanah. 
Sumber daya alam tersebut meliputi bumi, air dan 
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya 
termasuk ruang angkasa. 
Hukum Agraria adalah Hukum Tanah atau Hukum 
Pertanahan yang merupakan bidang hukum positif 
yang mengatur hak-hak penguasaan atas tanah.
II. Sistem Kepemilikan Lahan 
A. Pengertian Penguasaan atas 
Tanah dalam Hukum Tanah 
Nasional 
B. Jenis-jenis Hak atas Tanah 
dalam Hukum Tanah Nasional 
C. Subjek Hak atas Tanah 
D. Karakteristik Hak atas Tanah 
E. Sistem Pendaftaran Tanah di 
Indonesia 
F. Penyelenggaraan Pendaftaran 
Tanah
A. Pengertian Penguasaan atas Tanah 
dalam Hukum Tanah Nasional 
Hak penguasaan atas tanah berisikan 
serangkaian wewenang, kewajiban dan/atau 
larangan bagi pemegang haknya untuk berbuat 
sesuatu mengenai tanah yang dihaki 
Penguasaan atas tanah 
secara fisik dan yuridis
B. Jenis-jenis Hak Tanah dalam Hukum Tanah 
Nasional 
Hak Menguasai 
dari Negara 
Primer 
Diberikan oleh 
Negara 
HM 
HGB 
HGU 
HP 
Sekunder 
Bersumber dari 
pihak lain 
HGB/HP 
HM 
HGB/HP 
HPL 
Hak-hak 
Perorangan 
Hak Ulayat 
Hak Lainnya
1. Hak Menguasai dari Negara 
(Pasal 2 ayat (1) dan (2) UUPA) 
Bumi air dan ruang angkasa, termasuk kekayaan alam yang terkandung di dalamnya itu 
pada tingkatan tertinggi dikuasai oleh Negara, sebagai organisasi kekuasaan seluruh 
rakyat. 
Hak menguasai dari Negara memberi wewenang untuk: 
1. mengatur dan menyelenggarakan peruntukan, penggunaan, persediaan dan 
pemeliharaan bumi, air dan ruang angkasa tersebut; 
2. menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang-orang dengan 
bumi, air dan ruang angkasa; 
3. menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang-orang dan 
perbuatan-perbuatan hukum yang mengenai bumi, air dan ruang angkasa.
2. Hak-hak Individual 
Hak yang memberi wewenang untuk memakai 
tanah yang diberikan kepada orang dan 
badan hukum 
Meliputi: 
a. Hak Primer 
b. Hak Sekunder 
c. Hak Lainnya
Hak-hak atas tanah primer 
yaitu hak-hak atas tanah 
yang diberikan oleh Negara 
Jenis Hak 
atas 
Tanahnya: 
1.) Hak Milik 
- Pasal 20-27 UUPA 
2.) Hak Guna Usaha 
- Pasal 28-34 UUPA 
- Pasal 2-18 PP No. 40/1996 
3.) Hak Guna Bangunan 
- Pasal 35-40 UUPA 
- Pasal 19-38 PP No. 40/1996 
4.) Hak Pakai 
- Pasal 41-43 UUPA 
- Pasal 39-58 PP No. 40/1996 
a. Hak Primer
b. Hak Sekunder 
Jenis Hak 
atas 
Tanahnya: 
1.) Hak Guna Bangunan 
- Pasal 37 UUPA 
- Pasal 24 PP No. 40/1996 
2.) Hak Pakai 
- Pasal 41 UUPA 
- Pasal 44 PP No. 40/1996 
3.) Hak Sewa 
- Pasal 44-45 dan 53 UUPA 
4.) Hak Usaha Bagi Hasil 
- Pasal 53 UUPA 
5.) Hak Gadai atas Tanah 
- Pasal 53 UUPA 
6.) Hak Menumpang 
- Pasal 53 UUPA 
Hak-hak atas tanah yang 
bersumber pada hak pihak 
lain.
c. Hak Lainnya 
Hak-hak atas tanah 
lainnya yang memberi 
sebagian wewenang 
maupun tidak 
memberi wewenang 
secara langsung 
kepada pemegang 
haknya. 
Jenis Hak 
atas 
Tanahnya 
1.) Hak atas Tanah Wakaf 
2.) Hak Milik atas Satuan Rumah 
Susun 
3.) Hak Tanggungan
C. Subjek Hak atas Tanah 
Pasal 4 UUPA 
• (1) Atas dasar hak menguasai dari 
Negara ........ tanah, yang dapat 
diberikan kepada dan dipunyai 
oleh orang-orang, baik sendiri-sendiri 
maupun bersama-sama 
dan badan-badan hukum.
D. Karakteristik Hak atas Tanah 
Hak Milik 
• Khusus bagi individu berkewarganegaraan Indonesia (WNI); 
*Pasal 21 ayat (1) & (4) UUPA 
• Hak turun temurun yang dapat diwariskan, terkuat dan 
terpenuh atas tanah; *Pasal 20 ayat (1)UUPA 
• Dapat beralih (karena hukum) dan dialihkan (karena 
pemindahan hak); *Pasal 20 ayat (2)UUPA 
• Dapat dibebani dengan Hak Baru (Hak atas Tanah Lainnya); 
*Pasal 24 UUPA 
• Dapat dibebani Hak Tanggungan sebagai jaminan pelunasan 
utang; *Pasal 25 UUPA 
• Dapat diwakafkan. *Pasal 49 UUPA
• Khusus diberikan kepada orang dan badan hukum Indonesia; 
• Penggunaannya untuk pertanian, perikanan dan peternakan; 
• Jangka waktu yang diberikan paling lama 35 tahun, dapat 
diperpanjang paling lama 25 tahun dan dapat diperbaharui 
paling lama 35 tahun. 
Hak Guna Usaha 
Hak Guna 
Bangunan 
• Khusus diberikan kepada orang dan badan hukum Indonesia; 
• Penggunaannya untuk membangun bangunan di atas tanah 
pihak lain; 
• Jangka waktu yang diberikan paling lama 30 tahun, dapat 
diperpanjang paling lama 20 tahun dan dapat diperbaharui 
paling lama 30 tahun.
Hak Pakai 
• Khusus diberikan kepada: (i) orang Indonesia dan badan hukum yang 
didirikan berdasarkan hukum Indonesia dan berkedudukan di 
Indonesia, (ii) Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen 
dan Pemerintah Daerah, (iii) Badan-badan keagamaan dan sosial, (iv) 
Orang asing yang berkedudukan di Indonesia, (v) Badan hukum asing 
yang memiliki perwakilan di Indonesia, (vi) Perwakilan negara asing 
dan perwakilan badan internasional; 
• Penggunaannya untuk membangun bangunan atau usaha pertanian di 
atas tanah pihak lain; 
• Jangka waktu yang diberikan paling lama 25 tahun, dapat 
diperpanjang dan diperbaharui dengan jangka waktu yang tidak 
ditentukan selama tanahnya digunakan untuk keperluan tertentu.
Hak ini dapat digunakan oleh (1) Warganegara Indonesia, 
(2) Badan Hukum Indonesia, (3) Warganegara asing yang 
berkedudukan di Indonesia dan (4) Badan hukum asing 
yang mempunyai perwakilan di Indonesia. 
Jangka waktunya berdasarkan perjanjian, dengan 
memeperhatikan Pasal 26 ayat 2 UUPA 
Hak Sewa
E. Sistem Pendaftaran Tanah di 
Indonesia 
Sistem pendaftaran: REGISTRATION OF TITLE 
Sistem publikasi negatif dengan UNSUR-UNSUR POSITIF 
(Penjelasan: PP No. 10/1961 dan PP No. 24/1997). 
PENDAFTARAN PERTAMA 
KALI 
Pendaftaran hak pertama kali pada 
Daftar Umum di Kantor Pertanahan 
atau 
dikenal juga dengan 
“REGISTRATION OF TITLE” atau 
disebut juga 
“REGISTRATION OF RIGHT” 
PENDAFTARAN PERALIHAN 
HAK 
Pendaftaran peralihan hak atau 
pendaftaran akta pada Daftar 
Umum di Kantor Pertanahan 
dikenal dengan 
“REGISTRATION OF DEED”.
SISTEM PUBLIKASI POSITIF 
i. Menggunakan sistem pendaftaran 
hak (Registration of Title); 
ii. Menggunakan daftar umum yang 
mempunyai kekuatan bukti; 
iii. Perlindungan hukum diberikan 
kepada orang yang beritikad baik 
dalam memperoleh hak dan orang 
dianggap sebagai pemegang hak sah, 
meskipun orang yang mengalihkan 
hak ternyata bukan orang yang 
sebenarnya berhak. 
SISTEM PUBLIKASI NEGATIF 
i. Menggunakan sistem pendaftaran 
akta (Registration of Deeds) 
ii. Menggunakan daftar umum yang 
tidak mempunyai kekuatan bukti; 
iii. Perlindungan hukum diberikan 
kepada pemegang hak yang 
sebenarnya, meskipun terdapat 
tindakan pelanggaran hukum oleh 
orang lain yang mengalihkan hak 
orang tersebut. 
(Cont’d)
SISTEM PUBLIKASI POSITIF 
Diberikan kekuatan bukti mutlak yang berlaku 
terhadap semua orang pada 
“SISTEM TORRENS” 
di Australia 
KEUNTUNGAN 
SISTEM PUBLIKASI POSITIF 
 Terjaminnya kepastian pemegang hak, 
yang terdaftar dalam daftar umum; 
 Pemegang hak, yang terdaftar dalam 
daftar umum tidak dapat diganggu 
gugat (mutlak, meskipun oleh 
pemegang hak yang sebenarnya) 
KELEMAHAN 
SISTEM PUBLIKASI POSITIF 
Pendaftaran suatu hak atas tanah atas 
nama seseorang yang tidak berhak 
dalam daftar umum, menghapus hak 
dari pemegang hak yang sebenarnya. 
(Cont’d)
SISTEM PUBLIKASI NEGATIF 
KEUNTUNGAN 
SISTEM PUBLIKASI NEGATIF 
Perlindungan hukum diberikan kepada 
pemegang hak yang sebenarnya, 
walaupun pemegang hak sebenarnya 
tersebut tidak terdaftar dalam daftar 
umum. 
KELEMAHAN 
SISTEM PUBLIKASI NEGATIF 
 Pemerintah tidak menjamin kebenaran 
dari isi daftar umum yang 
diselenggarakan; 
 Pemegang hak yang terdaftar dalam 
daftar umum tidak dilindungi haknya 
oleh negara, apabila pemilik tanah 
sebenarnya menuntut hak atas 
tanahnya. 
(Cont’d)
SISTEM PENDAFTARAN TANAH 
INDONESIA 
Pendaftaran akta (Registration of Deed) 
dengan sistem publikasi negatif yang 
mengandung unsur positif 
(Cont’d) 
INDIKATOR NEGATIF 
Pemegang hak yang tercantum dalam daftar 
umum/buku tanah/sertipikat hak, dapat 
digugat oleh pemilik tanah sebagai 
pemegang hak sebenarnya, walaupun 
pemegang hak sebenarnya tidak terdaftar 
dalam daftar umum/buku tanah. 
INDIKATOR POSITIF 
Pihak ketiga tidak dapat menuntut tanah 
yang sudah bersertifikat atas nama orang 
atau badan hukum, jika selama 5 (lima) 
tahun sejak dikeluarkan sertifikat, apabila 
tidak mengajukan keberatan secara tertulis 
kepada pemegang sertifikat tanah dan 
Kantor Pertanahan ataupun mengajukan 
gugatan ke Pengadilan mengenai 
penguasaan tanah dan penerbitan sertifikat 
tersebut. * Pasal 32 ayat (2) PP No. 24 Tahun 
1997
F. Penyelenggaraan Pendaftaran Tanah 
1. Tujuan Pendaftaran Tanah 
 Memberikan kepastian hukum dan perlindungan 
hukum kepada pemegang haknya 
 Memberikan keterangan yang dipercayai kebenarannya 
oleh yang berkepentingan 
 Demi terselenggaranya tertib administrasi pertanahan.
2. Objek Pendaftaran Tanah 
Objek pendaftaran tanah dalam Pasal 9 Peraturan Pemerintah No. 24 
Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah (“PP No. 24/1997”): 
 Hak atas Tanah: 
 Hak Milik; 
 HGU 
 HGB 
 Hak Pakai 
 Tanah Hak 
Pengelolaan; 
 Tanah Wakaf 
 Tanah Negara 
 Hak Tanggungan 
 Hak Milik atas 
Satuan Rumah Susun
3. Kegiatan Pendaftaran Tanah 
Pendaftaran tanah 
untuk pertama kali 
Pendaftaran Tanah 
Pemeliharaan data 
pendaftaran tanah
Pasal 1 ayat (1) PP No. 24/1997: 
“Pendaftaran tanah adalah rangkuman kegiatan yang dilakukan 
oleh Pemerintah secara terus menerus, berkesinambungan dan 
teratur, meliputi pengumpulan pengolahan, pembukuan dan 
penyajian serta pemeliharaan data fisik dan data yuridis dalam 
bentuk peta dan daftar menjadi bidang-bidang Tanah yang sudah 
ada haknya dan hak milik atas satuan rumah susun serta hak-hak 
tertentu yang membebaninya. “
a. Pendaftaran Tanah untuk Pertama Kali 
Kegiatan pendaftaran tanah yang dilakukan terhadap objek 
pendaftaran tanah yang belum pernah didaftar berdasarkan 
Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1961 tentang Pendaftaran 
Tanah (“PP No. 10/1961”) dan PP No. 24/1997. Dalam Pasal 1 
angka 9 PP No. 24/1997 yang berlaku saat ini, yaitu: 
Meliputi: 
1) Kegiatan Di Bidang Fisik 
2) Kegiatan Di Bidang Yuridis 
3) Penerbitan Tanda Bukti Hak
1.) Kegiatan Di Bidang Fisik 
Di bidang fisik tanahnya 
atau teknis kadastral 
Berupa 
kegiatan: 
a) Pengumpulan data fisik (penetapan 
letak, batas, luas, dan pemberian 
tanda batas); 
b) Pengukuran dalam pembuatan peta 
dan surat ukur; 
c) Pencatatan data yuridis dalam buku 
tanah; dan 
d) Pemberian nomor urut tahunan 
dan tahun penerbitan pada surat 
ukur.
2.) Kegiatan Di Bidang Yuridis 
Di bidang yuridis, yaitu 
mengenai hubungan 
hukum dengan 
tanahnya atau pihak 
ketiga 
Berupa 
kegiatan: 
a) Pengumpulan data yuridis (berupa 
jenis haknya, pemegang hak serta 
keberadaan pihak ketiga yang 
membebaninya); dan 
b) Pencatatan data yuridis dalam buku 
tanah.
3.) Kegiatan Penerbitan Tanda Bukti Hak 
 Pemberian dokumen 
tanda bukti hak 
kepada pemegang 
hak atas tanah 
Berupa 
kegiatan: 
a) Penerbitan sertifikat sebagai tanda 
bukti hak; dan 
b) Penyerahan sertifikat kepada 
pemegang haknya.
b. Pemeliharaan Data Pendaftaran Tanah 
Kegiatan pendaftaran tanah untuk menyesuaikan data fisik 
dan yuridis dalam peta pendaftaran, daftar tanah, daftar 
nama, surat ukur, buku tanah dan sertifikat dengan 
perubahan-perubahan yang terjadi kemudian ( Pasal 1 angka 
12 PP No. 24 Tahun 1997) 
Pendaftaran tanah wajib didaftarkan pada PPAT (Pasal 37 UU 
No. 24/1997) 
Meliputi: 
1) Perubahan Haknya 
2) Perubahan Subjeknya 
3) Perubahan Tanahnya
1.) Perubahan Haknya 
 Perubahan terjadi 
apabila dibebani Hak 
Tanggungan dan Hak 
atas Tanah yang baru 
Berupa 
kegiatan: 
a) Pencatatan Hak Tanggungan pada 
Buku Tanah dan pembuatan 
sertifikat Hak Tanggungan; dan 
b) Pembuatan akta pemberian hak 
baru oleh PPAT, pendaftaran di 
BPN setempat dan pembuatan 
sertifikat Hak Barunya.
2.) Perubahan Subjeknya 
 Perubahan terjadi 
karena adanya 
pengalihan hak Berupa: 
a) Pengalihan hak karena hukum akibat 
pewarisan wajib didaftarkan dalam 
Buku Tanah dan Sertifikat atas nama 
Ahli Waris; dan 
b) Pengalihan hak karena jual beli, 
tukar menukar, hibah, inbreng dan 
lainnya dibuatkan akta PPAT yang 
didaftarkan pada BPN.
3.) Perubahan Tanahnya 
 Perubahan terjadi 
karena adanya 
pemisahan, 
pemecahan dan 
penggabungan bidang 
tanah 
Kegiatannya 
Berupa: 
a) Pemisahan dilakukan terhadap 
Hak Milik atas sebagian luas 
tanah dan dibuatkan surat ukur 
dan sertifikat Hak Milik oleh BPN 
setempat; 
b) Pemecahan dilakukan terhadap 
tanah Hak Baru atas sebagian 
luasnya; dan 
c) Penggabungan dilakukan bagi 
tanah Hak Baru atas total 
luasnya yang digabungkan 
dengan Hak Baru yang lainnya.
Leks&Co 
Menara Palma 17 Floor, 
Suite17-02B 
Jl. H. R. Rasuna Said Blok X2 
Kav.6 
Kuningan, Jakarta 12950, 
Indonesia 
T. +62 21 5795 7550 
F. +62 21 5795 7551 
www.lekslawyer.com

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Contoh Kasus Pertanahan By Ivor Pasaribu
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor PasaribuContoh Kasus Pertanahan By Ivor Pasaribu
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor PasaribuLeks&Co
 
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)Leks&Co
 
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian PertanahanKonsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahanushfia
 
hukum tata ruang
hukum tata ruanghukum tata ruang
hukum tata ruanggege52
 
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Idik Saeful Bahri
 
Sistem peradilan pidana
Sistem peradilan pidanaSistem peradilan pidana
Sistem peradilan pidanayudikrismen1
 
Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...
Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...
Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...Muhammad Rafi Kambara
 
Materi pengadaan tanah
Materi pengadaan tanahMateri pengadaan tanah
Materi pengadaan tanahAkram Naufal
 
Konsolidasi Tanah
Konsolidasi TanahKonsolidasi Tanah
Konsolidasi Tanahushfia
 
Hukum lingkungan PPT
Hukum lingkungan PPTHukum lingkungan PPT
Hukum lingkungan PPTNakano
 
PERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANGPERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANGDadang Solihin
 
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htnPengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htnDella Mega Alfionita
 
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...Idik Saeful Bahri
 
3. instrumen dasar pemerintahan
3. instrumen dasar pemerintahan3. instrumen dasar pemerintahan
3. instrumen dasar pemerintahanDian Oktavia
 
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukumBenda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukumrabu12
 
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...Idik Saeful Bahri
 
Ciri dan sifat hukum adat
Ciri dan sifat hukum adatCiri dan sifat hukum adat
Ciri dan sifat hukum adatNuelimmanuel22
 

Mais procurados (20)

Contoh Kasus Pertanahan By Ivor Pasaribu
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor PasaribuContoh Kasus Pertanahan By Ivor Pasaribu
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor Pasaribu
 
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
 
Hukum Agraria
Hukum AgrariaHukum Agraria
Hukum Agraria
 
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian PertanahanKonsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
 
Hukum agraria
Hukum agraria   Hukum agraria
Hukum agraria
 
hukum tata ruang
hukum tata ruanghukum tata ruang
hukum tata ruang
 
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
 
Sistem peradilan pidana
Sistem peradilan pidanaSistem peradilan pidana
Sistem peradilan pidana
 
Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...
Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...
Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...
 
Presentasi ptsl
Presentasi ptslPresentasi ptsl
Presentasi ptsl
 
Materi pengadaan tanah
Materi pengadaan tanahMateri pengadaan tanah
Materi pengadaan tanah
 
Konsolidasi Tanah
Konsolidasi TanahKonsolidasi Tanah
Konsolidasi Tanah
 
Hukum lingkungan PPT
Hukum lingkungan PPTHukum lingkungan PPT
Hukum lingkungan PPT
 
PERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANGPERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANG
 
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htnPengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
 
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
 
3. instrumen dasar pemerintahan
3. instrumen dasar pemerintahan3. instrumen dasar pemerintahan
3. instrumen dasar pemerintahan
 
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukumBenda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
 
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
 
Ciri dan sifat hukum adat
Ciri dan sifat hukum adatCiri dan sifat hukum adat
Ciri dan sifat hukum adat
 

Destaque

Dasar hukum agraria
Dasar hukum agrariaDasar hukum agraria
Dasar hukum agrariayoko14
 
Alternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian SengketaAlternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian SengketaLeks&Co
 
Makalah hukum agraria di indonesia
Makalah hukum agraria di indonesiaMakalah hukum agraria di indonesia
Makalah hukum agraria di indonesiaRahmanzie Share
 
Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah
Perjanjian Pengikatan Jual Beli TanahPerjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah
Perjanjian Pengikatan Jual Beli TanahLeks&Co
 
Uji Tuntas Hukum Akuisisi Saham
Uji Tuntas Hukum Akuisisi SahamUji Tuntas Hukum Akuisisi Saham
Uji Tuntas Hukum Akuisisi SahamLeks&Co
 
Presentation for Quo Vadis RUU Pertanahan
Presentation for Quo Vadis RUU PertanahanPresentation for Quo Vadis RUU Pertanahan
Presentation for Quo Vadis RUU PertanahanLeks&Co
 
Metode Alternatif Penyelesaian Sengketa
Metode Alternatif Penyelesaian SengketaMetode Alternatif Penyelesaian Sengketa
Metode Alternatif Penyelesaian SengketaBilly Adam Fisher
 
Draf Peraturan Perusahaan
Draf Peraturan PerusahaanDraf Peraturan Perusahaan
Draf Peraturan PerusahaanLegal Akses
 
Aspek hukum perjanjian sewa menyewa
Aspek hukum perjanjian sewa menyewaAspek hukum perjanjian sewa menyewa
Aspek hukum perjanjian sewa menyewaLeks&Co
 
Penyediaan Tenaga Listrik untuk Bangunan dalam Kawasan Terbatas
Penyediaan Tenaga Listrik untuk Bangunan dalam Kawasan TerbatasPenyediaan Tenaga Listrik untuk Bangunan dalam Kawasan Terbatas
Penyediaan Tenaga Listrik untuk Bangunan dalam Kawasan TerbatasLeks&Co
 
Perumahan Permukiman
Perumahan PermukimanPerumahan Permukiman
Perumahan PermukimanLeks&Co
 
Mall lease agreement
Mall lease agreementMall lease agreement
Mall lease agreementLeks&Co
 
perjanjian sewa rumah
perjanjian sewa rumahperjanjian sewa rumah
perjanjian sewa rumahLegal Akses
 

Destaque (14)

Dasar hukum agraria
Dasar hukum agrariaDasar hukum agraria
Dasar hukum agraria
 
Alternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian SengketaAlternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian Sengketa
 
Makalah hukum agraria di indonesia
Makalah hukum agraria di indonesiaMakalah hukum agraria di indonesia
Makalah hukum agraria di indonesia
 
Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah
Perjanjian Pengikatan Jual Beli TanahPerjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah
Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah
 
Uji Tuntas Hukum Akuisisi Saham
Uji Tuntas Hukum Akuisisi SahamUji Tuntas Hukum Akuisisi Saham
Uji Tuntas Hukum Akuisisi Saham
 
Presentation for Quo Vadis RUU Pertanahan
Presentation for Quo Vadis RUU PertanahanPresentation for Quo Vadis RUU Pertanahan
Presentation for Quo Vadis RUU Pertanahan
 
Metode Alternatif Penyelesaian Sengketa
Metode Alternatif Penyelesaian SengketaMetode Alternatif Penyelesaian Sengketa
Metode Alternatif Penyelesaian Sengketa
 
Draf Peraturan Perusahaan
Draf Peraturan PerusahaanDraf Peraturan Perusahaan
Draf Peraturan Perusahaan
 
Aspek hukum perjanjian sewa menyewa
Aspek hukum perjanjian sewa menyewaAspek hukum perjanjian sewa menyewa
Aspek hukum perjanjian sewa menyewa
 
Penyediaan Tenaga Listrik untuk Bangunan dalam Kawasan Terbatas
Penyediaan Tenaga Listrik untuk Bangunan dalam Kawasan TerbatasPenyediaan Tenaga Listrik untuk Bangunan dalam Kawasan Terbatas
Penyediaan Tenaga Listrik untuk Bangunan dalam Kawasan Terbatas
 
Perumahan Permukiman
Perumahan PermukimanPerumahan Permukiman
Perumahan Permukiman
 
Mall lease agreement
Mall lease agreementMall lease agreement
Mall lease agreement
 
surat wasiat
surat wasiatsurat wasiat
surat wasiat
 
perjanjian sewa rumah
perjanjian sewa rumahperjanjian sewa rumah
perjanjian sewa rumah
 

Semelhante a HUKUM PERTANAHAN DASAR

HUKUM AGRARIA(KEL 8).pptx
HUKUM AGRARIA(KEL 8).pptxHUKUM AGRARIA(KEL 8).pptx
HUKUM AGRARIA(KEL 8).pptxelmiUtari
 
HUKUM_AGRARIA.pptx
HUKUM_AGRARIA.pptxHUKUM_AGRARIA.pptx
HUKUM_AGRARIA.pptxAdeFitri22
 
Hak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruik
Hak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruikHak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruik
Hak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruikvinnalusianaSHMkn
 
Hukum tata guna tanah
Hukum tata guna tanahHukum tata guna tanah
Hukum tata guna tanahsesukakita
 
Pp no 41 tahun 1996
Pp no 41 tahun 1996Pp no 41 tahun 1996
Pp no 41 tahun 1996Niko Utomo
 
Hak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di Indonesia
Hak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di IndonesiaHak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di Indonesia
Hak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di IndonesiaRizki Gumilar
 
Uu 5 tahun 1960 uupa
Uu 5 tahun 1960  uupaUu 5 tahun 1960  uupa
Uu 5 tahun 1960 uuparaes_bastard
 
Uu 5 tahun 1960 uupa
Uu 5 tahun 1960  uupaUu 5 tahun 1960  uupa
Uu 5 tahun 1960 uupadedihartono
 
UU No 5 tahun 1960 Pembaharuan Agraria
UU No 5 tahun 1960  Pembaharuan AgrariaUU No 5 tahun 1960  Pembaharuan Agraria
UU No 5 tahun 1960 Pembaharuan AgrariaYossy Suparyo
 
Undang-undang no 5 tahun 1960, tentang Pokok-pokok Agraria.docx
Undang-undang no 5 tahun 1960, tentang Pokok-pokok Agraria.docxUndang-undang no 5 tahun 1960, tentang Pokok-pokok Agraria.docx
Undang-undang no 5 tahun 1960, tentang Pokok-pokok Agraria.docxMuhammadAdamFurqon
 
Masalah pertanahan di indonesia
Masalah pertanahan di indonesiaMasalah pertanahan di indonesia
Masalah pertanahan di indonesiaAyu Ana Inayah
 
MAKALAH SENGKETA TANAH. Hukum perdata indonesia
MAKALAH SENGKETA TANAH. Hukum perdata indonesiaMAKALAH SENGKETA TANAH. Hukum perdata indonesia
MAKALAH SENGKETA TANAH. Hukum perdata indonesiasitirahmadalimunte
 
Hak hak atas tanah dan sistem konversi atas tanah
Hak hak atas tanah dan sistem konversi atas tanahHak hak atas tanah dan sistem konversi atas tanah
Hak hak atas tanah dan sistem konversi atas tanahrahmat_tiflen
 

Semelhante a HUKUM PERTANAHAN DASAR (20)

HUKUM AGRARIA(KEL 8).pptx
HUKUM AGRARIA(KEL 8).pptxHUKUM AGRARIA(KEL 8).pptx
HUKUM AGRARIA(KEL 8).pptx
 
HUKUM_AGRARIA.pptx
HUKUM_AGRARIA.pptxHUKUM_AGRARIA.pptx
HUKUM_AGRARIA.pptx
 
Hak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruik
Hak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruikHak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruik
Hak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruik
 
Hukum Agraria
Hukum AgrariaHukum Agraria
Hukum Agraria
 
Hukum tata guna tanah
Hukum tata guna tanahHukum tata guna tanah
Hukum tata guna tanah
 
LAND RIGHT
LAND RIGHTLAND RIGHT
LAND RIGHT
 
Pp no 41 tahun 1996
Pp no 41 tahun 1996Pp no 41 tahun 1996
Pp no 41 tahun 1996
 
Hak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di Indonesia
Hak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di IndonesiaHak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di Indonesia
Hak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di Indonesia
 
Uu 5 tahun 1960 uupa
Uu 5 tahun 1960  uupaUu 5 tahun 1960  uupa
Uu 5 tahun 1960 uupa
 
Uu 5 tahun 1960 uupa
Uu 5 tahun 1960  uupaUu 5 tahun 1960  uupa
Uu 5 tahun 1960 uupa
 
UU No 5 tahun 1960 Pembaharuan Agraria
UU No 5 tahun 1960  Pembaharuan AgrariaUU No 5 tahun 1960  Pembaharuan Agraria
UU No 5 tahun 1960 Pembaharuan Agraria
 
Uu 5 tahun 1960 uupa
Uu 5 tahun 1960  uupaUu 5 tahun 1960  uupa
Uu 5 tahun 1960 uupa
 
Hukum agaria nasional
Hukum agaria nasionalHukum agaria nasional
Hukum agaria nasional
 
Undang-undang no 5 tahun 1960, tentang Pokok-pokok Agraria.docx
Undang-undang no 5 tahun 1960, tentang Pokok-pokok Agraria.docxUndang-undang no 5 tahun 1960, tentang Pokok-pokok Agraria.docx
Undang-undang no 5 tahun 1960, tentang Pokok-pokok Agraria.docx
 
Masalah pertanahan di indonesia
Masalah pertanahan di indonesiaMasalah pertanahan di indonesia
Masalah pertanahan di indonesia
 
Hukum Agraria Indonesia
Hukum Agraria IndonesiaHukum Agraria Indonesia
Hukum Agraria Indonesia
 
Uu No5 1960pokok Pokokagraria
Uu No5 1960pokok PokokagrariaUu No5 1960pokok Pokokagraria
Uu No5 1960pokok Pokokagraria
 
MAKALAH SENGKETA TANAH. Hukum perdata indonesia
MAKALAH SENGKETA TANAH. Hukum perdata indonesiaMAKALAH SENGKETA TANAH. Hukum perdata indonesia
MAKALAH SENGKETA TANAH. Hukum perdata indonesia
 
Hak hak atas tanah dan sistem konversi atas tanah
Hak hak atas tanah dan sistem konversi atas tanahHak hak atas tanah dan sistem konversi atas tanah
Hak hak atas tanah dan sistem konversi atas tanah
 
Hukum agraria
Hukum agrariaHukum agraria
Hukum agraria
 

Mais de Leks&Co

Hukum Properti pasca UU Cipta Kerja
Hukum Properti pasca UU Cipta KerjaHukum Properti pasca UU Cipta Kerja
Hukum Properti pasca UU Cipta KerjaLeks&Co
 
Hukum Rusun dan Hukum Perumahan
Hukum Rusun dan Hukum PerumahanHukum Rusun dan Hukum Perumahan
Hukum Rusun dan Hukum PerumahanLeks&Co
 
Filsafat Hukum John Finnis Kewajiban Hukum dan Hukum tidak Adil
Filsafat Hukum John Finnis Kewajiban Hukum dan Hukum tidak AdilFilsafat Hukum John Finnis Kewajiban Hukum dan Hukum tidak Adil
Filsafat Hukum John Finnis Kewajiban Hukum dan Hukum tidak AdilLeks&Co
 
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta KerjaHukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta KerjaLeks&Co
 
Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta KerjaHukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta KerjaLeks&Co
 
Penyelesaian Sengketa Komersial Implementasi dalam Praktik dan Contoh Kasus
Penyelesaian Sengketa Komersial Implementasi dalam Praktik dan Contoh KasusPenyelesaian Sengketa Komersial Implementasi dalam Praktik dan Contoh Kasus
Penyelesaian Sengketa Komersial Implementasi dalam Praktik dan Contoh KasusLeks&Co
 
Legal Drafting
Legal DraftingLegal Drafting
Legal DraftingLeks&Co
 
Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja
Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja
Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja Leks&Co
 
Sistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli Rumah
Sistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli RumahSistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli Rumah
Sistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli RumahLeks&Co
 
Updated and revised edition: The Ownership of House and Resident by Foreigner
Updated and revised edition: The Ownership of House and Resident by ForeignerUpdated and revised edition: The Ownership of House and Resident by Foreigner
Updated and revised edition: The Ownership of House and Resident by ForeignerLeks&Co
 
Association of Owner And Tenant of Condominium Unit (P3SRS)
Association of Owner And Tenant of Condominium Unit (P3SRS)Association of Owner And Tenant of Condominium Unit (P3SRS)
Association of Owner And Tenant of Condominium Unit (P3SRS)Leks&Co
 
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah SusunPerhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah SusunLeks&Co
 
Perizinan Berusaha di Indonesia Melalui OSS
Perizinan Berusaha di Indonesia Melalui OSSPerizinan Berusaha di Indonesia Melalui OSS
Perizinan Berusaha di Indonesia Melalui OSSLeks&Co
 
SYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTI
SYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTISYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTI
SYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTILeks&Co
 
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah SusunPerhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah SusunLeks&Co
 
Pengetahuan hukum bagi broker properti
Pengetahuan hukum bagi broker propertiPengetahuan hukum bagi broker properti
Pengetahuan hukum bagi broker propertiLeks&Co
 
Permasalahan Hukum di Sektor Perumahan/Properti di Indonesia dan Upaya Pengua...
Permasalahan Hukum di Sektor Perumahan/Properti di Indonesia dan Upaya Pengua...Permasalahan Hukum di Sektor Perumahan/Properti di Indonesia dan Upaya Pengua...
Permasalahan Hukum di Sektor Perumahan/Properti di Indonesia dan Upaya Pengua...Leks&Co
 
The Ownership of House and Resident by Foreigner
The Ownership of House and Resident by ForeignerThe Ownership of House and Resident by Foreigner
The Ownership of House and Resident by ForeignerLeks&Co
 
Contract presentation day 1
Contract presentation day 1Contract presentation day 1
Contract presentation day 1Leks&Co
 
Drafting contract
Drafting contractDrafting contract
Drafting contractLeks&Co
 

Mais de Leks&Co (20)

Hukum Properti pasca UU Cipta Kerja
Hukum Properti pasca UU Cipta KerjaHukum Properti pasca UU Cipta Kerja
Hukum Properti pasca UU Cipta Kerja
 
Hukum Rusun dan Hukum Perumahan
Hukum Rusun dan Hukum PerumahanHukum Rusun dan Hukum Perumahan
Hukum Rusun dan Hukum Perumahan
 
Filsafat Hukum John Finnis Kewajiban Hukum dan Hukum tidak Adil
Filsafat Hukum John Finnis Kewajiban Hukum dan Hukum tidak AdilFilsafat Hukum John Finnis Kewajiban Hukum dan Hukum tidak Adil
Filsafat Hukum John Finnis Kewajiban Hukum dan Hukum tidak Adil
 
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta KerjaHukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
 
Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta KerjaHukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta Kerja
 
Penyelesaian Sengketa Komersial Implementasi dalam Praktik dan Contoh Kasus
Penyelesaian Sengketa Komersial Implementasi dalam Praktik dan Contoh KasusPenyelesaian Sengketa Komersial Implementasi dalam Praktik dan Contoh Kasus
Penyelesaian Sengketa Komersial Implementasi dalam Praktik dan Contoh Kasus
 
Legal Drafting
Legal DraftingLegal Drafting
Legal Drafting
 
Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja
Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja
Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja
 
Sistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli Rumah
Sistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli RumahSistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli Rumah
Sistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli Rumah
 
Updated and revised edition: The Ownership of House and Resident by Foreigner
Updated and revised edition: The Ownership of House and Resident by ForeignerUpdated and revised edition: The Ownership of House and Resident by Foreigner
Updated and revised edition: The Ownership of House and Resident by Foreigner
 
Association of Owner And Tenant of Condominium Unit (P3SRS)
Association of Owner And Tenant of Condominium Unit (P3SRS)Association of Owner And Tenant of Condominium Unit (P3SRS)
Association of Owner And Tenant of Condominium Unit (P3SRS)
 
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah SusunPerhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
 
Perizinan Berusaha di Indonesia Melalui OSS
Perizinan Berusaha di Indonesia Melalui OSSPerizinan Berusaha di Indonesia Melalui OSS
Perizinan Berusaha di Indonesia Melalui OSS
 
SYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTI
SYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTISYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTI
SYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTI
 
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah SusunPerhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
 
Pengetahuan hukum bagi broker properti
Pengetahuan hukum bagi broker propertiPengetahuan hukum bagi broker properti
Pengetahuan hukum bagi broker properti
 
Permasalahan Hukum di Sektor Perumahan/Properti di Indonesia dan Upaya Pengua...
Permasalahan Hukum di Sektor Perumahan/Properti di Indonesia dan Upaya Pengua...Permasalahan Hukum di Sektor Perumahan/Properti di Indonesia dan Upaya Pengua...
Permasalahan Hukum di Sektor Perumahan/Properti di Indonesia dan Upaya Pengua...
 
The Ownership of House and Resident by Foreigner
The Ownership of House and Resident by ForeignerThe Ownership of House and Resident by Foreigner
The Ownership of House and Resident by Foreigner
 
Contract presentation day 1
Contract presentation day 1Contract presentation day 1
Contract presentation day 1
 
Drafting contract
Drafting contractDrafting contract
Drafting contract
 

Último

Pemahaman Mahasiswa Gen Z di Tentang Hubungan Timbal Balik Pemerintah dan Rakyat
Pemahaman Mahasiswa Gen Z di Tentang Hubungan Timbal Balik Pemerintah dan RakyatPemahaman Mahasiswa Gen Z di Tentang Hubungan Timbal Balik Pemerintah dan Rakyat
Pemahaman Mahasiswa Gen Z di Tentang Hubungan Timbal Balik Pemerintah dan Rakyatzidantalfayaed
 
PENGUMUMAN SAYEMBARA MASKOT DAN JINGLE PILKADA DKI JAKARTA.pdf
PENGUMUMAN SAYEMBARA MASKOT DAN JINGLE PILKADA DKI JAKARTA.pdfPENGUMUMAN SAYEMBARA MASKOT DAN JINGLE PILKADA DKI JAKARTA.pdf
PENGUMUMAN SAYEMBARA MASKOT DAN JINGLE PILKADA DKI JAKARTA.pdfCI kumparan
 
Materi negara dan konstitusi materi.pptx
Materi negara dan konstitusi materi.pptxMateri negara dan konstitusi materi.pptx
Materi negara dan konstitusi materi.pptxAchmadHidayaht
 
SNI 5015 2019 estimasi sumerdaya dan cadangan batubara
SNI 5015 2019 estimasi sumerdaya dan cadangan batubaraSNI 5015 2019 estimasi sumerdaya dan cadangan batubara
SNI 5015 2019 estimasi sumerdaya dan cadangan batubarazannialzur
 
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptxahmadrievzqy
 
hukum Anti korupsi & Pencucian uang studi kasus AKIL MOCHTAR_Kelompok 3.pptx
hukum Anti korupsi & Pencucian uang studi kasus AKIL MOCHTAR_Kelompok 3.pptxhukum Anti korupsi & Pencucian uang studi kasus AKIL MOCHTAR_Kelompok 3.pptx
hukum Anti korupsi & Pencucian uang studi kasus AKIL MOCHTAR_Kelompok 3.pptxmaxandrew9
 

Último (6)

Pemahaman Mahasiswa Gen Z di Tentang Hubungan Timbal Balik Pemerintah dan Rakyat
Pemahaman Mahasiswa Gen Z di Tentang Hubungan Timbal Balik Pemerintah dan RakyatPemahaman Mahasiswa Gen Z di Tentang Hubungan Timbal Balik Pemerintah dan Rakyat
Pemahaman Mahasiswa Gen Z di Tentang Hubungan Timbal Balik Pemerintah dan Rakyat
 
PENGUMUMAN SAYEMBARA MASKOT DAN JINGLE PILKADA DKI JAKARTA.pdf
PENGUMUMAN SAYEMBARA MASKOT DAN JINGLE PILKADA DKI JAKARTA.pdfPENGUMUMAN SAYEMBARA MASKOT DAN JINGLE PILKADA DKI JAKARTA.pdf
PENGUMUMAN SAYEMBARA MASKOT DAN JINGLE PILKADA DKI JAKARTA.pdf
 
Materi negara dan konstitusi materi.pptx
Materi negara dan konstitusi materi.pptxMateri negara dan konstitusi materi.pptx
Materi negara dan konstitusi materi.pptx
 
SNI 5015 2019 estimasi sumerdaya dan cadangan batubara
SNI 5015 2019 estimasi sumerdaya dan cadangan batubaraSNI 5015 2019 estimasi sumerdaya dan cadangan batubara
SNI 5015 2019 estimasi sumerdaya dan cadangan batubara
 
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
 
hukum Anti korupsi & Pencucian uang studi kasus AKIL MOCHTAR_Kelompok 3.pptx
hukum Anti korupsi & Pencucian uang studi kasus AKIL MOCHTAR_Kelompok 3.pptxhukum Anti korupsi & Pencucian uang studi kasus AKIL MOCHTAR_Kelompok 3.pptx
hukum Anti korupsi & Pencucian uang studi kasus AKIL MOCHTAR_Kelompok 3.pptx
 

HUKUM PERTANAHAN DASAR

  • 1. DASAR-DASAR HUKUM PERTANAHAN www.lekslawyer.com Oleh: Eddy Marek Leks, S.H., M.H., ACIArb
  • 2. HUKUM PERTANAHAN Materi ini terdiri atas: I. HukumAgraria II. Sistem Kepemilikan Lahan III. Sistem Pendaftaran Tanah di Indonesia
  • 3.
  • 4. I. Hukum Agraria A. Sejarah Hukum Tanah Nasional B. Ketentuan-ketentuan Pokok Hukum Tanah Nasional C. Politik Hukum Pertanahan Nasional D. Ruang Lingkup HukumAgraria
  • 5. A. Sejarah Hukum Tanah Nasional Hukum Tanah Lama (sebelum UUPA 1960) • Hukum Tanah Adat • Hukum Tanah Barat • Hukum Tanah Antargolongan • Hukum Tanah Administrasi • Hukum Tanah Swapraja Ketentuan Pokok Ketentuan Pelengkap Hukum Tanah Baru (Hukum Tanah Nasional) Mengandung pluralisme • Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 mengenai Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA)
  • 6. B. Ketentuan-ketentuan Pokok Hukum Tanah Nasional Hukum Tanah Barat tertulis dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUH Perdata) Hukum Tanah Adat Hukum Tanah Nasional Undang-undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria (”UUPA”)
  • 7. C. Politik Hukum Pertanahan Nasional Apa tujuan yang hendak dicapai Negara? Apa sarana yang hendak digunakan Negara? Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat” dibentuk UUPA
  • 8. Sarana yang Digunakan Negara Pasal 2 jo. Pasal 15 UUPA Pasal 6 UUPA • Kewenangan Negara untuk mengatur: a. perencanaan; b. peruntukan; c. penugasan; d. penggunaan; dan e. pemeliharaan tanah • Pengaturan fungsi sosial tanah yang diwujudkan dalam peruntukan tanah dalam kepentingan bersama berupa Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
  • 9. D. Ruang Lingkup Hukum Agraria Dalam Arti Luas Dalam Arti Sempit Hukum Agraria merupakan bidang hukum positif yang mengatur unsur-unsur sumber daya alam yang merupakan satu kesatuan atas suatu bidang tanah. Sumber daya alam tersebut meliputi bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya termasuk ruang angkasa. Hukum Agraria adalah Hukum Tanah atau Hukum Pertanahan yang merupakan bidang hukum positif yang mengatur hak-hak penguasaan atas tanah.
  • 10.
  • 11. II. Sistem Kepemilikan Lahan A. Pengertian Penguasaan atas Tanah dalam Hukum Tanah Nasional B. Jenis-jenis Hak atas Tanah dalam Hukum Tanah Nasional C. Subjek Hak atas Tanah D. Karakteristik Hak atas Tanah E. Sistem Pendaftaran Tanah di Indonesia F. Penyelenggaraan Pendaftaran Tanah
  • 12. A. Pengertian Penguasaan atas Tanah dalam Hukum Tanah Nasional Hak penguasaan atas tanah berisikan serangkaian wewenang, kewajiban dan/atau larangan bagi pemegang haknya untuk berbuat sesuatu mengenai tanah yang dihaki Penguasaan atas tanah secara fisik dan yuridis
  • 13. B. Jenis-jenis Hak Tanah dalam Hukum Tanah Nasional Hak Menguasai dari Negara Primer Diberikan oleh Negara HM HGB HGU HP Sekunder Bersumber dari pihak lain HGB/HP HM HGB/HP HPL Hak-hak Perorangan Hak Ulayat Hak Lainnya
  • 14. 1. Hak Menguasai dari Negara (Pasal 2 ayat (1) dan (2) UUPA) Bumi air dan ruang angkasa, termasuk kekayaan alam yang terkandung di dalamnya itu pada tingkatan tertinggi dikuasai oleh Negara, sebagai organisasi kekuasaan seluruh rakyat. Hak menguasai dari Negara memberi wewenang untuk: 1. mengatur dan menyelenggarakan peruntukan, penggunaan, persediaan dan pemeliharaan bumi, air dan ruang angkasa tersebut; 2. menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang-orang dengan bumi, air dan ruang angkasa; 3. menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang-orang dan perbuatan-perbuatan hukum yang mengenai bumi, air dan ruang angkasa.
  • 15. 2. Hak-hak Individual Hak yang memberi wewenang untuk memakai tanah yang diberikan kepada orang dan badan hukum Meliputi: a. Hak Primer b. Hak Sekunder c. Hak Lainnya
  • 16. Hak-hak atas tanah primer yaitu hak-hak atas tanah yang diberikan oleh Negara Jenis Hak atas Tanahnya: 1.) Hak Milik - Pasal 20-27 UUPA 2.) Hak Guna Usaha - Pasal 28-34 UUPA - Pasal 2-18 PP No. 40/1996 3.) Hak Guna Bangunan - Pasal 35-40 UUPA - Pasal 19-38 PP No. 40/1996 4.) Hak Pakai - Pasal 41-43 UUPA - Pasal 39-58 PP No. 40/1996 a. Hak Primer
  • 17. b. Hak Sekunder Jenis Hak atas Tanahnya: 1.) Hak Guna Bangunan - Pasal 37 UUPA - Pasal 24 PP No. 40/1996 2.) Hak Pakai - Pasal 41 UUPA - Pasal 44 PP No. 40/1996 3.) Hak Sewa - Pasal 44-45 dan 53 UUPA 4.) Hak Usaha Bagi Hasil - Pasal 53 UUPA 5.) Hak Gadai atas Tanah - Pasal 53 UUPA 6.) Hak Menumpang - Pasal 53 UUPA Hak-hak atas tanah yang bersumber pada hak pihak lain.
  • 18. c. Hak Lainnya Hak-hak atas tanah lainnya yang memberi sebagian wewenang maupun tidak memberi wewenang secara langsung kepada pemegang haknya. Jenis Hak atas Tanahnya 1.) Hak atas Tanah Wakaf 2.) Hak Milik atas Satuan Rumah Susun 3.) Hak Tanggungan
  • 19. C. Subjek Hak atas Tanah Pasal 4 UUPA • (1) Atas dasar hak menguasai dari Negara ........ tanah, yang dapat diberikan kepada dan dipunyai oleh orang-orang, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama dan badan-badan hukum.
  • 20. D. Karakteristik Hak atas Tanah Hak Milik • Khusus bagi individu berkewarganegaraan Indonesia (WNI); *Pasal 21 ayat (1) & (4) UUPA • Hak turun temurun yang dapat diwariskan, terkuat dan terpenuh atas tanah; *Pasal 20 ayat (1)UUPA • Dapat beralih (karena hukum) dan dialihkan (karena pemindahan hak); *Pasal 20 ayat (2)UUPA • Dapat dibebani dengan Hak Baru (Hak atas Tanah Lainnya); *Pasal 24 UUPA • Dapat dibebani Hak Tanggungan sebagai jaminan pelunasan utang; *Pasal 25 UUPA • Dapat diwakafkan. *Pasal 49 UUPA
  • 21. • Khusus diberikan kepada orang dan badan hukum Indonesia; • Penggunaannya untuk pertanian, perikanan dan peternakan; • Jangka waktu yang diberikan paling lama 35 tahun, dapat diperpanjang paling lama 25 tahun dan dapat diperbaharui paling lama 35 tahun. Hak Guna Usaha Hak Guna Bangunan • Khusus diberikan kepada orang dan badan hukum Indonesia; • Penggunaannya untuk membangun bangunan di atas tanah pihak lain; • Jangka waktu yang diberikan paling lama 30 tahun, dapat diperpanjang paling lama 20 tahun dan dapat diperbaharui paling lama 30 tahun.
  • 22. Hak Pakai • Khusus diberikan kepada: (i) orang Indonesia dan badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia, (ii) Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen dan Pemerintah Daerah, (iii) Badan-badan keagamaan dan sosial, (iv) Orang asing yang berkedudukan di Indonesia, (v) Badan hukum asing yang memiliki perwakilan di Indonesia, (vi) Perwakilan negara asing dan perwakilan badan internasional; • Penggunaannya untuk membangun bangunan atau usaha pertanian di atas tanah pihak lain; • Jangka waktu yang diberikan paling lama 25 tahun, dapat diperpanjang dan diperbaharui dengan jangka waktu yang tidak ditentukan selama tanahnya digunakan untuk keperluan tertentu.
  • 23. Hak ini dapat digunakan oleh (1) Warganegara Indonesia, (2) Badan Hukum Indonesia, (3) Warganegara asing yang berkedudukan di Indonesia dan (4) Badan hukum asing yang mempunyai perwakilan di Indonesia. Jangka waktunya berdasarkan perjanjian, dengan memeperhatikan Pasal 26 ayat 2 UUPA Hak Sewa
  • 24.
  • 25. E. Sistem Pendaftaran Tanah di Indonesia Sistem pendaftaran: REGISTRATION OF TITLE Sistem publikasi negatif dengan UNSUR-UNSUR POSITIF (Penjelasan: PP No. 10/1961 dan PP No. 24/1997). PENDAFTARAN PERTAMA KALI Pendaftaran hak pertama kali pada Daftar Umum di Kantor Pertanahan atau dikenal juga dengan “REGISTRATION OF TITLE” atau disebut juga “REGISTRATION OF RIGHT” PENDAFTARAN PERALIHAN HAK Pendaftaran peralihan hak atau pendaftaran akta pada Daftar Umum di Kantor Pertanahan dikenal dengan “REGISTRATION OF DEED”.
  • 26. SISTEM PUBLIKASI POSITIF i. Menggunakan sistem pendaftaran hak (Registration of Title); ii. Menggunakan daftar umum yang mempunyai kekuatan bukti; iii. Perlindungan hukum diberikan kepada orang yang beritikad baik dalam memperoleh hak dan orang dianggap sebagai pemegang hak sah, meskipun orang yang mengalihkan hak ternyata bukan orang yang sebenarnya berhak. SISTEM PUBLIKASI NEGATIF i. Menggunakan sistem pendaftaran akta (Registration of Deeds) ii. Menggunakan daftar umum yang tidak mempunyai kekuatan bukti; iii. Perlindungan hukum diberikan kepada pemegang hak yang sebenarnya, meskipun terdapat tindakan pelanggaran hukum oleh orang lain yang mengalihkan hak orang tersebut. (Cont’d)
  • 27. SISTEM PUBLIKASI POSITIF Diberikan kekuatan bukti mutlak yang berlaku terhadap semua orang pada “SISTEM TORRENS” di Australia KEUNTUNGAN SISTEM PUBLIKASI POSITIF  Terjaminnya kepastian pemegang hak, yang terdaftar dalam daftar umum;  Pemegang hak, yang terdaftar dalam daftar umum tidak dapat diganggu gugat (mutlak, meskipun oleh pemegang hak yang sebenarnya) KELEMAHAN SISTEM PUBLIKASI POSITIF Pendaftaran suatu hak atas tanah atas nama seseorang yang tidak berhak dalam daftar umum, menghapus hak dari pemegang hak yang sebenarnya. (Cont’d)
  • 28. SISTEM PUBLIKASI NEGATIF KEUNTUNGAN SISTEM PUBLIKASI NEGATIF Perlindungan hukum diberikan kepada pemegang hak yang sebenarnya, walaupun pemegang hak sebenarnya tersebut tidak terdaftar dalam daftar umum. KELEMAHAN SISTEM PUBLIKASI NEGATIF  Pemerintah tidak menjamin kebenaran dari isi daftar umum yang diselenggarakan;  Pemegang hak yang terdaftar dalam daftar umum tidak dilindungi haknya oleh negara, apabila pemilik tanah sebenarnya menuntut hak atas tanahnya. (Cont’d)
  • 29. SISTEM PENDAFTARAN TANAH INDONESIA Pendaftaran akta (Registration of Deed) dengan sistem publikasi negatif yang mengandung unsur positif (Cont’d) INDIKATOR NEGATIF Pemegang hak yang tercantum dalam daftar umum/buku tanah/sertipikat hak, dapat digugat oleh pemilik tanah sebagai pemegang hak sebenarnya, walaupun pemegang hak sebenarnya tidak terdaftar dalam daftar umum/buku tanah. INDIKATOR POSITIF Pihak ketiga tidak dapat menuntut tanah yang sudah bersertifikat atas nama orang atau badan hukum, jika selama 5 (lima) tahun sejak dikeluarkan sertifikat, apabila tidak mengajukan keberatan secara tertulis kepada pemegang sertifikat tanah dan Kantor Pertanahan ataupun mengajukan gugatan ke Pengadilan mengenai penguasaan tanah dan penerbitan sertifikat tersebut. * Pasal 32 ayat (2) PP No. 24 Tahun 1997
  • 30. F. Penyelenggaraan Pendaftaran Tanah 1. Tujuan Pendaftaran Tanah  Memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum kepada pemegang haknya  Memberikan keterangan yang dipercayai kebenarannya oleh yang berkepentingan  Demi terselenggaranya tertib administrasi pertanahan.
  • 31. 2. Objek Pendaftaran Tanah Objek pendaftaran tanah dalam Pasal 9 Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah (“PP No. 24/1997”):  Hak atas Tanah:  Hak Milik;  HGU  HGB  Hak Pakai  Tanah Hak Pengelolaan;  Tanah Wakaf  Tanah Negara  Hak Tanggungan  Hak Milik atas Satuan Rumah Susun
  • 32. 3. Kegiatan Pendaftaran Tanah Pendaftaran tanah untuk pertama kali Pendaftaran Tanah Pemeliharaan data pendaftaran tanah
  • 33. Pasal 1 ayat (1) PP No. 24/1997: “Pendaftaran tanah adalah rangkuman kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah secara terus menerus, berkesinambungan dan teratur, meliputi pengumpulan pengolahan, pembukuan dan penyajian serta pemeliharaan data fisik dan data yuridis dalam bentuk peta dan daftar menjadi bidang-bidang Tanah yang sudah ada haknya dan hak milik atas satuan rumah susun serta hak-hak tertentu yang membebaninya. “
  • 34. a. Pendaftaran Tanah untuk Pertama Kali Kegiatan pendaftaran tanah yang dilakukan terhadap objek pendaftaran tanah yang belum pernah didaftar berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1961 tentang Pendaftaran Tanah (“PP No. 10/1961”) dan PP No. 24/1997. Dalam Pasal 1 angka 9 PP No. 24/1997 yang berlaku saat ini, yaitu: Meliputi: 1) Kegiatan Di Bidang Fisik 2) Kegiatan Di Bidang Yuridis 3) Penerbitan Tanda Bukti Hak
  • 35. 1.) Kegiatan Di Bidang Fisik Di bidang fisik tanahnya atau teknis kadastral Berupa kegiatan: a) Pengumpulan data fisik (penetapan letak, batas, luas, dan pemberian tanda batas); b) Pengukuran dalam pembuatan peta dan surat ukur; c) Pencatatan data yuridis dalam buku tanah; dan d) Pemberian nomor urut tahunan dan tahun penerbitan pada surat ukur.
  • 36. 2.) Kegiatan Di Bidang Yuridis Di bidang yuridis, yaitu mengenai hubungan hukum dengan tanahnya atau pihak ketiga Berupa kegiatan: a) Pengumpulan data yuridis (berupa jenis haknya, pemegang hak serta keberadaan pihak ketiga yang membebaninya); dan b) Pencatatan data yuridis dalam buku tanah.
  • 37. 3.) Kegiatan Penerbitan Tanda Bukti Hak  Pemberian dokumen tanda bukti hak kepada pemegang hak atas tanah Berupa kegiatan: a) Penerbitan sertifikat sebagai tanda bukti hak; dan b) Penyerahan sertifikat kepada pemegang haknya.
  • 38. b. Pemeliharaan Data Pendaftaran Tanah Kegiatan pendaftaran tanah untuk menyesuaikan data fisik dan yuridis dalam peta pendaftaran, daftar tanah, daftar nama, surat ukur, buku tanah dan sertifikat dengan perubahan-perubahan yang terjadi kemudian ( Pasal 1 angka 12 PP No. 24 Tahun 1997) Pendaftaran tanah wajib didaftarkan pada PPAT (Pasal 37 UU No. 24/1997) Meliputi: 1) Perubahan Haknya 2) Perubahan Subjeknya 3) Perubahan Tanahnya
  • 39. 1.) Perubahan Haknya  Perubahan terjadi apabila dibebani Hak Tanggungan dan Hak atas Tanah yang baru Berupa kegiatan: a) Pencatatan Hak Tanggungan pada Buku Tanah dan pembuatan sertifikat Hak Tanggungan; dan b) Pembuatan akta pemberian hak baru oleh PPAT, pendaftaran di BPN setempat dan pembuatan sertifikat Hak Barunya.
  • 40. 2.) Perubahan Subjeknya  Perubahan terjadi karena adanya pengalihan hak Berupa: a) Pengalihan hak karena hukum akibat pewarisan wajib didaftarkan dalam Buku Tanah dan Sertifikat atas nama Ahli Waris; dan b) Pengalihan hak karena jual beli, tukar menukar, hibah, inbreng dan lainnya dibuatkan akta PPAT yang didaftarkan pada BPN.
  • 41. 3.) Perubahan Tanahnya  Perubahan terjadi karena adanya pemisahan, pemecahan dan penggabungan bidang tanah Kegiatannya Berupa: a) Pemisahan dilakukan terhadap Hak Milik atas sebagian luas tanah dan dibuatkan surat ukur dan sertifikat Hak Milik oleh BPN setempat; b) Pemecahan dilakukan terhadap tanah Hak Baru atas sebagian luasnya; dan c) Penggabungan dilakukan bagi tanah Hak Baru atas total luasnya yang digabungkan dengan Hak Baru yang lainnya.
  • 42. Leks&Co Menara Palma 17 Floor, Suite17-02B Jl. H. R. Rasuna Said Blok X2 Kav.6 Kuningan, Jakarta 12950, Indonesia T. +62 21 5795 7550 F. +62 21 5795 7551 www.lekslawyer.com