2. STRUKTUR BAKTERI
Selubung Sel
Selubung sel bakteri terdiri dari membran
sitoplasma, membran luar, dinding sel, membran
luar (hanya bakteri gram negatif), dan pada
sebagian bakteri, kapsul.
Peran selubung sel: melindungi bakteri,
komponen komponen selubung sel berperan
penting dalam perlekatan (adhesi) atau invansi ke
sel manusia, virulensi, dan stimulasi respon imun.
3. TONJOLAN PERMUKAAN
A. Flagella filamen filamen heliks semi-kaku
yang terbuat dari protein
B. Fimbria (pili)
C. Teichoic acid atau membran luar (PML)
antigen permukaan selubung
D. Kapsul polisakarida yang menghambat
penyerapan fagositik oleh berbagai
mekanisme pada individu yang tidak imun.
4. PILI (fimbria)
Pili atau fimbrae adalah tonjolan kecil pada permukaan
beberapa bakteri yang dilapisi molekul yang disebut adesin.
Pili dengan lapisan adesinnya mempunyai dua fungsi yaitu:
Interaksi seksual antara bakteri: pili seks
Perlekatan ke permukaan tubuh: pili adesi
Pili merupakan struktur yang ditemukan terutama pada
bakteri gram negatif (misalnya enterobakteri & neiseria)
Beberapa bakteri gram positif juga mempunyai pili, terutama
β-hemolitik streptokokus, yang memungkinkan untuk
melekat pada mukosa faring
7. Struktur Interior
A. Granula Bakteri melakukan polimerisasi dan menyimpan
senyawa dalam jumlah besar. Hal ini menurunkan tekanan
osmotik sel bakteri dan dapat menyebabkan terbentuknya
granula di sel.
B. Tidak adanya organel yang terikat membran bakteri
adalah sel prokariotik dan tidak memiliki organel
( mitokondria, lisosom, dll) yang terikat membran.
C. Endospora endospora dijumpai pada 2 genus bakteri
gram negatif yaitu: Bacillus dan Colostridium. Endospora
resisten terhadap perebusan, pendinginan, pengeringan,
dan antiseptis.
D. Kromosom merupakan lingkaran tunggal DNA
8. METABOLISME BAKTERI
Metabolisme bakteri Seluruh proses pengolahan
setelah bahan makanan masuk ke dalam sel bakteri
Fungsi utama metabolisme bakteri
Menghasilkan ATP (Adenosin triphosphat) dari
ADP (Adenosin diphosphat) dan phosphat
organis
Menghasilkan daya reduksi dalam keadaan
SUBSTRAT yg diambil dari perbenihan lebih
dioksidasi daripada hasil biosintesa keseluruhan
9. 4 jalur metabolisme bakteri:
1. Jalur interkonversi utk metabolit lokal
2. Jalur asimiliasi utk pembentukan metabolit lokal
3. Urutan biosintesis pengubahan metabolit lokal
menjadi produk aktif
4. Jalur utk menghasilkan energi metabolisme dan
perawatan
Energi metabolisme diambil dari:
Proses Fermentasi
Respirasi
Fotosintesis
10. PERTUMBUHAN BAKTERI
Pertumbuhan bakteri terbagi menjadi 4 fase yaitu:
1. LAG PHASE (Fase Penyesuaian)
Berlangsung selama 2 jam
Bakteri tidak berkembang dlm fase ini
Namun aktivitas metabolisme sgt tinggi
11. 2. LOGARHYTMIK PHASE (Fase Pembelahan)
Bakteri berkembang biak berlipat 2
Fase ini berlangsung 18-24 jam
Pada pertengahan fase pertumbuhan bakteri sangat
ideal, pembelahan tjd sangat teratur
Semua bahan dlm sel berada dlm keadaan seimbang
(balanced growth)
12. 3. STATIONARY PHASE (FASE STASIONER)
Meningkatnya jumlah hasil metabolisme toksis
Bakteri mulai ada yg mati, pembelahan terhambat.
Jumlah bakteri yang hidup tetap sama
4. PERIOD OF DECLINE (Fase Kemunduran)
Jumlah bakteri hidup berkurang dan menurun
Keadaan lingkungan menjadi sangat jelek
Pada beberapa jenis bakteri timbul bentuk2
abnormal
14. KETERANGAN KURVA
a-b Lag phase (2 jam) : bakteri menyesuaikan diri
terhadap keadaan sekitarnya
b-c Log phase : bakteri berkembang biak secara
logaritmik sampai jam ke 10
c-d Stationary phase : jumlah bakteri relatif konstan
d-e Period of decline : jumlah bakteri yang mati
lebih
banyak
15. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERTUMBUHAN BAKTERI
1. Faktor Nutrisi
Bakteri autotrof untuk pertumbuhannya membutuhkan
air, garam anorganik dan karbon dioksida. Bakteri
heterotrofik membutuhkan karbon organik untuk
pertumbuhannya.
2. Faktor Fisik
Temperatur / suhu
Berdasarkan rentang temperatur dimana dapat terjadi
pertumbuhan, bakteri dikelompokkan menjadi tiga:
1. Psikrofilik, -5oC sampai 30oC, optimum pada 10-20oC;
2. Mesofilik, 10-45oC, optimum pada 20-40oC;
3. Termofilik, 25-80oC, optimum pada 50-60oC.
16. Kondisi osmotik
Konsentrasi larutan yang aktif secara osmotik di
dalam sel bakteri, umumnya lebih tinggi dari
konsentrasi di luar sel. Sebagian besar bakteri,
kecuali pada Mycoplasma dan bakteri yang
mengalami kerusakan dinding selnya, tidak toleran
terhadap perubahan osmotik dan akan
mengembangkan sistem transpor kompleks dan
alat pengatur sensor-osmotik untuk memelihara
keadaan osmotik konstat dalam sel.
Derajat keasaman atau pH
17. PATOGENISITAS BAKTERI
Kelangsungan Hidup dalam Lingkungan
Bakteri patogen tidak hanya hidup pada
daerah infeksi
Di luar lingkungan infeksi :
• aerial
• tanah / air
• Asosiasi dengan invertebrata
18. A. Di lingkungan Aerial
patogen : pada daun, bunga, buah, atau batang
Meliputi :
1. Fisik
- hujan
- angin
- sinar matahari
2. Biotik
- Organisme filoplan
- Serangga vektor
19. B. Di Lingkungan Air dan Tanah
Patogen terbawa tanah (R. solanacearum)
Sebagai Saprofit
Permukaan akar media penyebaran
Rhizosfer media multiplikasi
Populasi bakteri rhizosfer ~ fase
pertumbuhan akar
ujung akar populasi turun
Populasi bakteri rhizosfer = spesifikasi jenis
tanaman
tanaman berbeda berbeda jenis bakteri
berbeda ciri LPS dan CEP (Cell Envelope Protein)
20. SOIL INHABITANTS
Definisi : Bakteri yang dapat bertahan hidup di
dalam tanah dalam waktu yang lama
Contoh:
1. Streptomyces scabies
2. Erwinia carotovora
3. Agrobacterium tumefaciens
4. Ralstonia solanacearum
Bakteri kelompok ini tidak tergantung pada sisa
tanaman atau inang bakteri bersifat saprofit.
21. PATOGENISITAS BAKTERI
Kolonisasi Tubuh Manusia
Kolonisasi : proses dimana bakteri menempati dan
bermultiplikasi pasa suatu daerah tertentu dalam
tubuh manusia.
Kolonisasi dan Invasi Permukaan inang:
Penetrasi kulit
Penetrasi lapisan musin
Resistensi terhadap peptida antibakteri
Penempelan (adesi)
Protease sIgA
Mekanisme pengambilan besi
Invasi dan kehidupan intrasel
24. Penempelan (adesi)
ADHESI : proses bakteri menempel pada permukaan sel inang,
pelekatan terjadi pada sel epitel
ADHESI bakteri ke permukaan sel inang memerlukan protein
ADHESIN
ADHESIN dibagi menjadi 2: FIMBRIAL dan AFIMBRIAL
28. INVANSI
1. Invasi : proses bakteri masuk ke dalam sel
inang/jaringan dan menyebar ke seluruh tubuh;
akses yang lebih mendalam dari bakteri supaya
dapat memulai proses infeksi
2. Dibagi menjadi 2: EKSTRASELULER dan
INTRASELULER
3. INVASI EKSTRASELULER terjadi apabila mikroba
merusak barrier jaringan untuk menyebar ke dalam
ke dalam tubuh inang baik melalui peredaran darah
maupun limfa
4. INVASI INTRASELULER terjadi apabila mikroba
benar-benar berpenetrasi dalam sel inang dan hidup
di dalamnya. Sebagian besar bakteri gram negatif
dan positif patogen mempunyai kemampuan ini
29. IMPLANTASI TRAUMATIK PADA
PEJAMU MANUSIA
Integumen yang utuh merupakan
lapisan pertahanan yang penting; namun
implantasi traumatik (cedera, gigitan
antropoda atau hewan, kadang kadang
pembedahan) memungkinkan masuknya
organisme lingkungan, organisme floral
normal (kulit atau feses), atau patogen.
30. PATOGENISITAS BAKTERI
Pembentukan Toksin
Endotoksin Eksotoksin
• Dihasilkan oleh berbagai • Dihasilkan oleh berbagai
bakteri gram negatif bakteri gram positif dan
• Tidak disekresi oleh bakteri , bakteri gram negatif
karena merupakan komponen • disekresi oleh bakteri
dinding sel.
• adalah suatu polipeptida
• adalah lipopolisakarida dari
dinding sel bakteri gram
yang gennya sering terletak
negatif. pada plasmid atau
• misalnya disseminated bakteriofage
intravascular coagulation dari • misalnya sindroma kulit
basil gram negtaif melepuh karena S. aureus
31. PATOGENISITAS BAKTERI
Penghindaran dari Sistem Pertahanan Dini Pejamu
Pengelakan komplemen, Fafosit dan Respon Antibodi
– Kapsul
– Resistensi NO
– Mengatasi komplemen dan fagosit
– Hidup dalam fagosit
– Mengelak respons antibodi
32. Kapsul :
• Tidak mengaktivasi komplemen
• Tidak imunogenik karena komposisi kimia mirip
komponen inang
Bakteri berkapsul umumnya lebih patogen daripada
yang tidak berkapsul. Contoh: Haemophilus
influenzae, Streptococcus pneumoniae.
Resistensi terhadap NO (Nitrogen Monoksida),
antibakteri: flavohemoglobin (NO → NO3-)
Strategi lain untuk menghadapi komplemen dan
fagosit:
LPS: mencegah aktivasi komplemen
Protein toksik: membunuh fagosit
Mencegah migrasi fagosit
33. Bertahan hidup terhadap fagositosis: PMN,
monosit, makrofaga:
Menghindari fagosom
Mencegah fusi fagosom-lisosom
Mencegah pengasaman vakuola
Menurunkan keefektifan senyawa toksik yang
dikeluarkan ke fagolisosom setelah fusi
Pengelakan respons antibodi:
Pengubahan antigen permukaan
Komponen mirip inang
Protein pengikat antibodi
34. Pertumbuhan Intrasel
1. Setelah invasi, mikroba mampu bertahan hidup dan
berkembang biak dalam sel inang
2.Mikroba mampu hidup dalam 2 tipe sel inang:
Non-fagositik sel: sel epitel, sel endoteliat
Fagositik sel: makrofag, neutrofil
3.Bakteri bertahan hidup pada sitosol, vakuola
makanan (lisosom), vakuola
4. Bakteri dapat membunuh sel inang dgn cara:
Menurunkan pH vakuola
Produksi enzim protease
35. 5. Dalam mempertahankan hidup, bakteri harus dapat
bersaing utk mendapatkan nutrisi. Fe (besi) adalah
nutrisi penting yg dibutuhkan dalam proses
INFEKSI. Fe diperlukan sebagai Ko-faktor berbagai
macam enzim metabolik. Konsentrasi besi utk
pertumbuhan bakteri 0.4- 4 μmol/L. Fe yg
diperlukan adalah Fe3+ dalam bentuk bebas yg ada
dalam bentuk hidroksida, karbonat dan fosfat. Fe3+
dalam darah, limfa dan cairan ekstraseluler sangat
rendah10-18 mol/L. Sebagian besar besi dalam
tubuh berada dalam bentuk hemoglobin dan
myoglobin shg TIDAK DAPAT DIGUNAKAN BAKTERI
36. Genetika Bakteri
DNA Pada Sel Bakteri
DNA bakteri berupa benang sirkuler (melingkar).
DNA bakteri berfungi sebagai pengendali sintesis
protein bakteri dan pembawa sifat.
DNA bakteri terdapat pada bagian menyerupai inti
yang disebut nukleoid. Bagian ini tidak memiliki
membran sebagaimana inti sel eukariotik.
37. Selama perbanyakan sel, DNA bakteri tetap sebagai
jaring kromatin yang tersebar dan tidak pernah
berkumpul untuk membentuk suatu kromosom
yang jelas selama pembelahan sel, sifat sebaliknya
dari kromosom eukariot.
DNA dapat dilihat dengan pewarnaan Fulgen
sehingga DNA dapat dilihat dengan mikroskop.
Di
dalam DNA terdapat benang DNA yang disebut
kromosom, bila diekstrasi mempunyai berat
molekul 2-3 x 109 dan panjang kira-kira 1mm.
38. Genetika Bakteri
Rekombinasi Homolog
Rekombinasi homolog menyebabkan terjadinya
pertukaran antarmolekul DNA yang merupakan
homologi urutan nukleotida cukup besar.
Ciri khusus rekombinasi homolog adalah bahwa proses
tersebut dapat terjadi setiap titik di daerah homologi.
Rekombinasi terjadi melalui tahap pemotongan untaian
DNA yang kemudian diikuti dengan proses
penggabungan kembali.
Rekombinasi antarkromosom melibatkan proses
pertukaran secara fisik antara bagian-bagian kromosom.
39. Proses pertukaran tersebut menyebabkan
terbentuknya struktur yang dapat terlihat sebagai
kiasma (chiasma) pada waktu meiosis
Kiasma merupakan tempat pemotongan dan
penggabungan kembali untai DNA, yaitu ketika dua
kromatid yang berbeda terpotong dan
tergabungkan satu sama lain.
Rekombinasi homolog dimulai ketika dua
kromosom homolog terletak berdekatan satu sama
lain sehingga urutan nukleotida yang homolog
dapat dipertukarkan
Kontak antara dua pasang kromosom tersebut,
disebut sebagai proses sinapsis, terjadi pada awal
meiosis yaitu pada profase.
40. Genetika Bakteri
Transfer Gen
Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetik, bahkan satu
gen saja dari satu sel bakteri ke sel bakteri yang lainnya.
Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke sel
bakteri lainnnya dengan perantaraan organisme yang lain yaitu
bakteriofage (virus bakteri)
Konjugasi adalah pemindahan materi genetik berupa plasmid secara
langsung melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti
jembatan diantara dua sel bakteri yang berdekatan.
44. IDENTIFIKASI KELOMPOK BAKTERI
UTAMA
Pemeriksaan Laboratorium yang Digunakan untuk
Mengidentifikasi Bakteri
1. Pemeriksaan Mikroskopik
Pemeriksaan spesimen menggunakan mikroskop
dgn preparat yg telah dilakukan pewarnaan sesuai
dgn keperluan. Pewarnaan sediaan yg sering
dilakukan antara lain pewarnaan Gram atau
pewarnaan spesifik seperti pewarnaan BTA (Basil
Tahan Asam) menggunakan metode Ziehl Nelsen
atau Kinyoun Gabbet.
45. 2. Isolasi / Penanaman Isolasi
dilakukan pada media yang sesuai tergantung
dari pemeriksaan mikroskopik yang telah
dilakukan. Media yang umum dipakai yaitu Agar
Darah, MSA (Manitol Salt Agar) dll.
3. Uji biokimia
dilakukan untuk melihat aktifitas biokimiawi
bakteri dalam media-media yg disediakan.
Bakteri akan mensintesis zat-zat kimia tertentu
tergantung dgn kemampuannya. Uji biokimia
yang digunakan yaitu bontrey pendek, bontrey
panjang atau imvic.
46. 4. Uji Serologi
meliputi tes aglutinasi menggunakan plasma
koagulasi spesifik, Uji katalase dengan indikasi
pembentukan gas oksigen, dll.
5. Uji Kepekaan / Sensitivity
Yaitu tes yang digunakan untuk menguji kepekaan
suatu bakteri terhadap antibiotik. Dengan
dilakukannya tes ini akan diketahui efektifitas dari
beberapa antibiotik yg diujikan utk melihat
kemampuannya membunuh bakteri.
47. 6. Uji Patogenitas
Uji kekuatan bakteri dalam menyebabkan penyakit
dgn menggunakan hewan percobaan. Dalam uji
patogenitas juga termasuk uji Toksisitas untuk
melihat racun yang dapat dihasilkan oleh bakteri
tertentu.
48. IDENTIFIKASI KELOMPOK BAKTERI
UTAMA
Spesimen Untuk Pemeriksaan Mikrobiologi
Tata
cara
Pengambilan
Penampungan
Penyimpanan
Pemberian label
Cara pengiriman spesimen
49. Tujuan
Spesimen tidak dicemari bakteri lain
Bakteri di dalam spesimen tidak mati
Beberapa contoh spesimen:
1. Spesimen Urin
jenis spesimen urin:
Urin kateter
Urin porsi tengah
Urin aspirasi suprapubik
50. URIN KATETER
Cara Pengambilan Sampel
Jepit kateter (<30 menit)
Bersihkan dgn. Alkohol pd tempat ambil urin
Tusukkan jarum, ambil urin, tampung, tutup rapat.
CARA PEMBERIAN LABEL
Cantumkan cara pengambilan urin;
misalnya: Kateter
PENGIRIMAN
Segera periksa dalam 30 menit; atau taruh dalam
Lemari es dan paling lama 24 jam.
51. URIN PORSI TENGAH
Pemilihan: Dianjurkan urin pagi hari; buang 1/3 aliran
urin pertama
Bahan yang dibutuhkan untuk pengambilan:
Botol/Tabung steril bertutup ulir, Sabun medis,
Kasa, Akuades/air suling.
Jika tidak segera diperiksa, disimpan di lemari es.
52. URIN ASPIRASI SUPRAPUBIK
Cara ini terbebas dari:
pencemar uretra dan
perineum
Diutamakan untuk anak; atau pemeriksaan
anaerobik
Bahan yang Dibutuhkan untuk pengambilan:
Desinfektan kulit, Anastesi lokal, Semprit isi 10 ml
dan jarum nomor 22, botol steril bertutup ulir
Segera priksa dalam 30 menit; atau taruh dalam
lemari es dan paling lama 24 jam.
53. 2. Spesimen Tinja
Pemilihan Spesimen
Pilihan utama tinja padat atau cair (diare)
Usap rektum (Rectal swab) anak-anak;
Pada diare akut Usap rektum
Cara penampungan dan pengiriman
Tempat steril; jangan campur urin
minimal 5 gram atau 5 mililiter spesimen
Tancapkan di media transport (Medium Stuart)
Jika tidak segera diperiksa, tampung suhu es (4 C)
Segera kirim Periksa langsung
54. 3. Spesimen darah
Pengambilan:
Cara aseptic (Mutlak)
Desinfeksi pada kulit tempat ambil darah (Vena)
Bahan yang dibutuhkan:
Sarung tangan steril
Alkohol 70%
Yodium tingtur (Povidone Iodine 10%)
Semprit sekali pakai
Botol Media (aerobik dan jika perlu anaerobik)
Tourniquet
55. Pengambilan darah:
Ambil secukupnya (dewasa 10-20 ml; anak 1-5 ml)
Masukkan dalam botol khusus atau Botol tutup ulir
+ Media BHI (Brain Heart Infusion Broth) 50 ml &
antikoagulan SPS (0,025-0,05%).
Jangan disimpan di lemari es; biarkan suhu kamar
atau 35 C
Segera kirim ke laboratorium Mikrobiologi
56. 4. Cairan Serebrospinal (CSS) / Cerebrospinal Fluid
(CSF)
Pemilihan spesimen
minimal 1 ml
TBC & jamur perlu lebih banyak
Pengambilan spesimen
Sangat aseptis Oleh Dokter
Puasa sebelum diambil
Tempat ambil antara tulang L 3-4 (L3-4)
(dewasa); dan L4-5 (Anak)
57. CaraPengambilan
Penderita terfiksasi (tidak bergerak-gerak)
Posisi miring membongkok,
kepala hampir menyentuh lutut
Desinfeksi kulit antara Krista Iliaca kanan dan kiri
Tusukkan jarum antara L 3-4 atau L 4-5
Saat Cairan Otak menetes ruang subarakhnoid
Ukur tekanan Cair otak (Normal 60-200 mm air)
Tampung Cairan otak kira-kira 1 ml
Lebih baik ‘Bed site’ culture
58. 5. Spesimen uretra dan penis
Pemilihan spesimen
Bersihkan flora di sekitar lubang uretra luar
Kapas + Akuades
Cara pengambilan spesimen
jika ada eksudat pijat batang penis sd
keluar eksudat; ambil dgn swab steril dan
masukkan ke dalam media transport;
Ambil lagi Hapusan pada gelas obyek dan
beri label.
Jika tidak ada eksudat swab masuk uretra
2 cm, putar dan keluarkan lagi.
Tanam segera media khusus & Eramkan
35 C, CO2 tinggi
59. 6. Spesimen dari saluran nafas / sputum
Pemilihan
Sekret saluran napas bawah yg baik: adanya
Lekosit jumlah besar, dan tidak adanya epitel.
Adanya epitel Indikasi pencemar orofaring
Spesimen terbaik sputum pagi hari
Cara pengambilan spesimen
Sputum dikeluarkan dengan batuk yang dalam.
Tampung spesimen langsung ke botol.
Segera tutup botol.
Yakinkan bahwa tutup rapat
60. BIAKAN BAKTERI
Prinsip dasar biakan bakteri adalah berdasarkan sensitifitas
dan resistensi bakteri terhadap suatu biakan, biakan yang
baik adalah apabila pada biakan tersebut bakteri yang
dibiakkan saja yang bisa tumbuh sedangkan bakteri yang
lain tidak tumbuh.
Medium untuk biakan berdasarkan kegunaannya
dikelompokkan menjadi: medium umum, selektif, diferensial
dan pengayaan.
Medium umum dapat ditumbuhi berbagai macam
mikroorganisme, contoh: Nutrient Agar (NA), Potato
Dextrosa Agar (PDA)
Medium selektif contohnya Salmonella Shigella Agar (SSA),
untuk menumbuhkan Salmonella & Shigella .
61. Medium diferensial digunakan untuk membedakan
jenis mikroorganisme satu dengan yang lain,
contoh: Eosin Methylen Blue Agar (EMBA), Blood
Agar (BA).
Medium pengayaan digunakan untuk
menumbuhkan dan mengaktifkan mikroorganisme
tertentu.
Cara pembiakan dapat dilakukan:
Pembiakan dengan penggoresan
Pembiakan lapangan atau permadani
Biakan agar tabung
Biakan tusukan
Biakan agar tuang
Biakan cair
62. IDENTIFIKASI BAKTERI
Identifikasi
bakteri dapat dilakukan melalui cara
pewarnaan:
Pewarnaan sederhana
Pewarnaan negatif (tidak langsung)
Pewarnaan gram
Pewarnaan tahan asam (metode ziel-neelsen)
Pewarnaan spora (metode schaeffer- fulton)
Pewarnaan kapsul
63. Dapatjuga menguji aktivitas biokimia dari
mikroorganisme:
Uji hidrolisis polisakarida, protei, dan lemak
Fermentasi karbohidrat
Uji produksi H2S
Uji produksi indol
Uji katalase
Uji oksidase
Uji methyl red
Uji voges- proskauer (VP)
Uji oksidasi fermentasi (uji OF)
64. Dengan menggunakan antibodi yang telah
diketahui, dapat dilakukan identifikasi antigen
dalam spesimen atau biakan.
Geneprobe menentukan ada atau tidaknya
suatu sekuens gen tertentu (misal: gen untuk
produksi verotoksin pada sebuah strain
Escherichia coli ), tetapi cara ini mungkin
memerlukan amplifikasi DNA.
65. GENUS BAKTERI YANG PENTING
Pembedaan genus (dan spesies)
umumnya dilakukan berdasarkan:
Sifat biokimiawi dan fisika bakteri
(misal; pembentukan niasin)
Teknik teknik molekuler (misal:
kandungan G-C, ribotyping, dan
restriction length polymorphisms)
66. KOKUS GRAM POSITIF
Bakteri kokus gram positif adalah bakteri yang
berbentuk bulat memiliki dinding sel yang terdiri
atas lapisan peptidoglikan yang tebal dan asam
teichoic. Contohnya:
1. Staphylococcus
staphylococus berbentuk seperti anggur, sebagian
besar bakteri staphylococus berada di permukaan
kulit dan hidung. Dua kelompok staphylococus
adalah Staphylococus aureus yang koloninya
berwarna kuning dan Staphylococus epidirmidis
yang berwarna putih.
67. Staphylococus adalah bakteri anaerob fakultatif,
sehingga mampu melakukan fermentasi asam
laktat.
Staphylococus aureus bersifat hemolitik ketika
ditanam dalam darah, sedangkan Staphylococus
epidirmidis bersifat nonhemolitik. Oleh karena itu
Staphylococus aureus bersifat lebih patogen.
Staphylococus aureus dapat menyebabkan
keracunan pada kulit dan radang paru paru,
sedangkan staphylococus epidirmidis merupakan
flora normal manusia.
68. 2. Streptococus
Streptococus adalah bakteri cocus yang
berkelompok saling berdempetan dan
membentuk jalinan seperti rantai.
Streptococcus dapat menyebabkan infeksi hebat
dan komplikasi yang mungkin terjadi setelah
sembuh dari infeksi akut itu. Komplikasi yang
terjadi setelah infeksi Streptococccus meliputi
demam reumatik dan glomeruloneritis akut.
69. Contoh:
Bakteri Streptococus mutans yang hidup pada
lapisan email gigi dan menyebabkan gigi berlubang.
Bakteri Streptococus lactis yang digunakan dalam
fermentasi susu. Bakteri Streptococus
thermophillus yang digunakan untuk mematangkan
keju
70. 3. Enterococus
Enterococcus adalah suatu jenis dari bakteri asam
laktat, bersifat anaerob fakultatif.
Enterococcus ditemukan di tinja.
Ada2 jenis dari Enterococcus yaitu : Enterococcus
faecalis dan Enterococcus faecium yang
menyebabkan penyakit manusia, infeksi pada
saluran air kencing paling umum dan peradangan
luka.
Enterococcus adalah penyebab 5-18% endokarditis
dan tidak satupun antibiotik dapat bersifat
bakterisidal terhadapnya.
72. BASIL GRAM POSITIF
1. Bacillus
Bacillus adalah kelompok bakteri yang memiliki
bentuk batang atau silinder. Yang termasuk dalam
kelompok ini adalah diplobacillus (jika
bergandengan dengan berpasangan dua-dua),
streptobacillus (bergandengan membentuk
rantai).
Spesies dari bacillus adalah Bacillus anthracis,
Bacillus cereus, Bacillus subtilis, bacillus
thuringiensis.
Bacillus anthracis adalah penyebab penyakit
antrax
73. Bacillus subtilis digunakan pada tanaman sebagai
fungisida.
Beberapa spesies Bacillus dapat menyebabkan
keracunan makanan, seperti Bacillus cereus dan
Bacillus licheniformis. Bacillus cereus dapat
menghasilkan dua macam intoksikasi. Hal ini dapat
menyebabkan mual, muntah, dan kram perut
selama 1-6 jam, atau diare dan kram perut selama 8-
16 jam. Keracunan makanan biasanya terjadi dari
makan nasi yang terkontaminasi dengan Bacillus
cereus.
74. 2. Clostridium
Clostridium adalah genus dari bakteri Gram-
positif, filum Firmicutes. Merupakan organisme
anaerob obligat, mampu menghasilkan
endospora
Beberapa spesies Clostridium: Clostridium tetani,
Clostridium botulinum, Clostridium difficile,
Clostridium perfringens
C. tetani biasanya masuk ke sebuah host melalui
luka pada kulit dan kemudian bereplikasi. Setelah
infeksi terjadi, C. tetani menghasilkan dua
eksotoxksin, tetanolysin dan tetanospasmin.
75. Clostridium botulinum dapat menyebabkan
kelumpuhan otot.
C. difficile merupakan penyebab yang paling serius
yang berhubungan dengan diare (AAD) dan dapat
menyebabkan kolitis pseudomembranosa, infeksi
berat usus besar
76. 3. Listeria
Listeria adalah bakteri patogen oportunistik yang
berbentuk batang.
Beberapa spesies listeria: Listeria monocytogenes
dan Ivanovi Listeria.
Ivanovii Listeria adalah patogen ruminansia, dan
dapat menginfeksi tikus di laboratorium,
meskipun jarang menyebabkan penyakit manusia.
Listeria monocytogenes adalah bakteri Gram-
positif berbentuk batang bakteri. Ini adalah
penyebab listeriosis, infeksi serius yang
disebabkan oleh makan makanan yang
terkontaminasi dengan bakteri. Penyakit ini
terutama mempengaruhi ibu hamil, bayi yang
baru lahir, dan orang dewasa dengan sistem
kekebalan yang lemah.
77. 4. Corynebacterium
Beberapa spesies Corynebacterium : Corynebacterium
diphteriae dan Corynebacterium glutamicum.
Corynebacterium glutamicum adalah bakteri tanah Gram-
positif yang tidak bergerak. Mengandung katalase dan
menggunakan metabolisme fermentasi untuk memecah
karbohidrat.
Corynebacterium glutamicum dapat menghasilkan
Monosodium Glutamat (MSG) yang berguna sebagai
penguat rasa, menghilangkan rasa tidak enak yang
terdapat pada bahan makanan tertentu dalam industri
makanan.
78. Corynebacterium diphtheriae adalah bakteri patogen
yang menyebabkan diphteri.
Corynebacterium diphtheriae masuk ke tractus
respiratorius bagian atas melalui droplets inhalasi,
per oral, bakteri berkembang biak dan menimbulkan
luka infeksi. Bakteri mengeluarkan toksin lalu
menjadi eksotoksin, lalu terabsorpsi dalam mukosa,
menimbulkan kerusakan pada epitil dan peradangan
superficial dan terjadilah nekrosis.
79. 5. Actinomyces
Actinomyces adalah bakteri yang berbentuk
filamen dan hidup dalam tanah untuk
mendapatkan nutrien. Actinomyces merupakan
bakteri anaerob.
Beberapa spesies Actinomyces : Actinomyces
israelii, Actinomyces gerencseriae, Actinomyces
odontolyticus, Actinomyces naeslundii, Actinomyces
georgiae.
Actinomyces israelii tinggal di mulut dan traktus
genital wanita. Organisme ini merupakan
penyebab utama aktinomikosis pada manusia.
80. 6. Nocardia
Genus ini adalah saprofit tanah dan menyebabkan
nocardiosis pada manusia.
Nocardia asteriodes menyebabkan banyak bentuk
umum nocardiosis pada manusia, yang
merupakan infeksi paru paru yang selanjutnya
membentuk abses dan traktus sinus
Nocardiasis pulmonaris adalah infeksi mirip
tubercolosis disertai penyebaran hematogen ke
organ lain termasuk otak yang disebabkan oleh
nocardia.
81. 7. Mycobacterium
Adalah bakteri aerob obligat. Ketika mycobacteria tidak
terlihat ke dalam kategori Gram-positive , mereka
diklasifikasikan sebagai bakteri tahan- asam Gram-positive.
Spesies mycobacterium antara lain: Mycobacterium
tubercolosis, Mycobacterium avium-intracellulare,
Mycobacterium leprae.
Mycobacterium tubercolosis adalah penyebab penyakit
TBC.
Organisme tanah atau air ini adalah suatu oportunis yang
menyebabkan infeksi pada pejamu yang terganggu
kekebalannya.
Parasit intrasel obligat ini (tidak dapat dikultur)
menyerang kulit, saraf perifer, dan lepra lepromatosa,
mukosa saluran napas atas dan hidung.
83. BAKTERI YANG TIDAK ATAU KURANG
TERWARNAI
OLEH GRAM
Bakteri yang tidak terwarnai dengan pewarnaan gram
misalnya:
Mycoplasma
Mycoplasma pneumoniae
Mycoplasma hominis
Ureaplasma urealyticum
Bakteri yang kurang terwarnai dengan pewarnaan gram:
Mycobacterium
Spirocheta
Rickettsia
Chlamydia
legionella
84. KOKUS GRAM NEGATIF
1. Neisseria
Spesies Neisseria antara lain: Neisseria
meningitidis dan Neisseria gonorrhoeae.
Neisseria meningitidis adalah penyebab
meningitis & septikemia. Pencegahan vaksin yaitu
serogrup A/C. Masa inkubasi 2-10 hari.
Neisseria gonorrhoeae penyebab penyakit
gonorrhoeae, penyakit peradangan pelvis.
85. 2. Moraxella
Spesies Moraxella: Moraxella catarrhalis dan
Moraxella lacunata.
Infeksi utama Moraxella catarrhalis adalah
pneumonia. Infeksi yang lebih jarang
konjungtivitis, otitis media.
Infeksi utama Moraxella lacunata adalah
konjungtivitis
86. BASIL AEROBIK GRAM NEGATIF
1. Pseudomonas
Beberapa contoh spesies pseudomonas:
pseudomonas aeruginase, pseudomonas
pseudomallei, pseudomonas mallei
pseudomonas aeruginase menimbulkan infeksi
pada luka, menimbulkan nanah kehijauan;
meningitis, bila masuk bersama punksi lumbal;
dan infeksi saluran kemih.
pseudomonas pseudomallei menyebabkan
melioidosis.
Pseudomonas mallei dapat menyebabkan
glander, yaitu penyakit kuda yang dapat menular
pada manusia.
87. 2. Legionella
Salah satu spesies nya adalah Legionella pneumophila
Infeksi utama Legionella pneumophila adalah legionnaires,
demam, batuk, mialga. Infeksi yang jarang adalah demam
pontianac. Sumber penularan melalui lingkungan.
88. 3. Bordetella
Spesies Bordetella antara lain Bordetella pertusis dan
Bordetella parapertusis.
Bordetella pertussis yang menyebabkan batuk rejan
(pertusis)
Bordetella parapertusis menyebabkan penyakit
parapertusis.
Perbedaan antara Bordetella parapertussis dan B.
pertussis didasarkan pada perbedaan pada biakan,
perbedaan ciri biokimiawi dan imunologis.
89. 4. Francisella
Beberapa spesies francisella antara lain: francisella
hispaniensis, francisella novicida, francisella noatunensis,
francisella philomiragia, francisella piscicida, francisella
tularensis.
Francisella tularensis menyebabkan penyakit tularemia
atau ”Rabbit fever” (demam kelinci). Disebut demikian
karena kelinci merupakan perantara penyakit tersebut.
90. 5. Brucella
Beberapa spesies Brucella adalah: Brucella abortus,
Brucella melitensis, Brucella suis.
Brucella melitensis yang menginfeksi kambing dan domba,
Brucella abortus yang menginfeksi sapi, Brucella suis
menginfeksi babi.
Infeksi utama brucella adalah brucellosis.
91. BASIL LENGKUNG MIKROFILI GRAM-
NEGATIF
1. Campylobacter
Infeksi utama dari Campylobacter adalah infeksi
Campylobacter, yaitu infeksi saluran pencernaan atau
infeksi darah. Bentuk yang paling sering ditemukan
gastroenteritis.
Beberapa spesies Campylobacter: C. jejuni, C. coli, C.
upsaliensis, C. gracilis, C. concisus and C. showae
92. 2. Helicobacter
Helicobacter adalah suatu bakteri spesifik berbentuk
pleomorfik, yaitu dapat ditemui dalam beberapa bentuk.
Dalam keadaan normal akan berbentuk spiral atau basil
lengkung, tetapi dalam keadaan kultur yang telah lama
akan berbentuk kokoid (sferis).
Salah satu spesies nya adalah Helicobacter pylori
Helicobacter pylori merupakan kuman patogen, yang
dapat menyebabkan infeksi menahun pada epitel mukosa
lambung.
93. BASIL ANAEROBIK FAKULTATIF GRAM-
NEGATIF FAMILI ENTEROBACTERIACEAE
Enterobacteriaceae adalah famili terbesar dari
bakteri, beberapa diantara nya sebagai patogen.
Anggota Enterobacteriaceae adalah batang pendek/
kokobasil. Banyak anggota dari family ini bagian dari
normal flora usus manusia dan hewan.
94. 1. Eschericia
Salah satu spesies Eschericia : Eschericia coli
E.coli biasanya ditemukan dalam jumlah kecil dalam bagian
flora normal dari sistem pernafasan dan sistem alat
kelamin.
E.coli adalah penyebab infeksi saluran kemih
E. Coli yang tidak berbahaya dapat menguntungkan
manusia dengan memproduksi vitamin K , atau dengan
mencegah baketi lain di dalam usus.
95. 2. Klebsiella
Beberapa spesies Klebsiella : Klebsiella oxytoca, Klebsiella
pneumoniae.
Klebsiella pneumoniae kadang kadang menyebabkan infeksi
saluran kemih dan bakteremia dengan lesi lokal pada pasien
yang lemah
Ditemukan pada selaput lendir saluran nafas bagian atas,
usus, dan saluran kemih dan alat kelamin.
96. 3. Salmonella
Salmonella adalah penyebab utama dari penyakit yang
disebarkan melalui makanan (foodborne diseases)
Pada umumnya, serotipe Salmonella menyebabkan
penyakit pada organ pencernaan. Penyakit yang
disebabkan oleh Salmonella disebut salmonellosis.Ciri-ciri
orang yang mengalami salmonellosis adalah diare, keram
perut, dan demam dalam waktu 8-72 jam setelah
memakan makanan yang terkontaminasi oleh Salmonella.
Tiga serotipe utama dari jenis S. enterica adalah S. typhi, S.
typhimurium, dan S. enteritidis.
S. typhi menyebabkan penyakit demam tifus (Typhoid
fever)
97. 4. Shigella
Shigella adalah bakteri yang dapat menginfeksi saluran
pencernaan dan menyebabkan gejala mulai dari diare,
nyeri perut, muntah, dan mual, sampai komplikasi yang
lebih serius. Infeksi ini disebut Shigellosis.
Beberapa spesies dari shigella adalah shigella boydii,
shigella dysenteriae, shigella flexneri, shigella sonnei.
98. 5. Proteus
Bakteri ini adalah bakteri patogen oportunis.
Dapat menyebabkan infeksi saluran kemih atau
kelainan bernanah seperti abses, infeksi luka, dan
saluran pernafasan.
Spesies proteus dapat menyebabkan infeksi pada
manusia hanya bila bakteri itu meninggalkan
saluran usus.
Salah satu spesies nya yaitu Proteus mirabilis yang
dapat menyebabkan infeksi saluran kemih.
99. 6. Yersinia
Yersinia memiliki 11 spesies namun hanya 3 yang
dianggap penting bagi manusia yaitu : Yersinia
pestis, Yersinia pseudotuberculosis, Yersinia
enterocolitica.
Yersinia enterocolitica merupakan patogen
penyebab penyakit yang penyebarannya terjadi
melalui makanan, seperti daging babi dan susu.
Infeksi Y. enterocolitica pada sistem
gastrointestinal dapat menyebabkan
enterokolitis, limfadenitis serta gastroenteritis.
Gejala yang timbul akibat infeksi Y. enterocolitica
adalah diare yang diikuti demam, muntah, dan
sakit perut.
100. BASIL ANAEROBIK FAKULTATIF GRAM-
NEGATIF (NON-ENTEROBACTERIACEAE)
1. Vibrio
Bakteri vibrio adalah jenis bakteri yang dapat
hidup pada salinitas yang relatif tinggi
Beberapa spesies Vibrio : Vibrio cholera dan
Vibrio parahaemolyticus, V. alginolyticus, V.
anguillarum, V. carchariae, V. harveyii, V.
ordalii dan V. vulnificus
Vibrio cholera adalah penyebab penyakit
kolera
Vibrio parahaemolyticus adalah penyebab
keracunan makanan
101. 2. Haemophil
Haemophilus merupakan merupakan golongan
bakteri kecil, gram-negatif pleomorfik,untuk
mengisolasikannya dibutuhkan perbenihan
diperkaya yang biasanya mengandung darah atau
turunannya
Beberapa spesies Haemophilus: H. influenzae, H.
aegyptius, H. aphrophilus, H. ducrey,
H.haemoglobinophilus, H. haemolitycus, H.
parainfluenzae
Haemophilus influenza termasuk bakteri patogen
respiratori pada nasofaring anak – anak dan orang
tua. Bakteri ini mempunyai kapsul, tidak bergerak,
Gram negatif, dan berbentuk seperti tongkat
(coccobacillus)
102. 3. Pasteurella
Beberapa spesies bakteri pasteurella adalah:
pasteurella multocida , Pasteurella haemolitica,
Pasteurella pneumotropca sama Pasteurella ureae,
Pasteurella pestis.
Bakteri ini hidup di daerah nasofaring dan gingival
termasuk kucing dan anjing. Saat menimbulkan
gigitan, bakteri ini bisa saja ikut berpindah ke
tubuh manusia.
Penyakit yang ditimbulkan bakteri ini adalah
Pasteurellosis.
103. BASIL DAN KOKUS ANAEROBIK GRAM-
NEGATIF
1. Bacteroides
Beberapa spesies Bacteroides : B. acidifaciens,
B. distasonis, B. gracilis, B. fragilis, B. oris, B.
ovatus, B. putredinis, B. pyogenes, B. stercoris,
B. suis, B. tectus, B. thetaiotaomicron, B.
vulgatus, B. melaninogenicus.
Bacteroides melaninogenicus adalah
penyebab penyakit gigi.
104. 2. Prevotella/Porphyromonas
Beberapa spesies : Prevotella melaninogenica, P.
denticola, P. corporis, P. gingivalis, P.
endodontalis , P. asaccharolyticus
Prevotella dapat menyebabkan infeksi oro dental:
periodontitis, gingivitis, infeksi mulut, radang paru
paru.
105. 3. Fusobacterium
Beberapa spesies Fusobacterium adalah
Fusobacterium necrophorum, Fusobacterium
novum, Fusobacterium nucleatum, Fusobacterium
polymorphum.
Fusobacterium necrophorum adalah penyebab
penyakit sindrom lemierre.
Fusobacterium nucleatum dan Fusobacterium
polymorphum adalah bakteri oral yang
menyebabkan penyakit periodontal.
106. SPIROKETA (SELUBUNG GRAM-
NEGATIF)
Spirochaeta memiliki ciri-ciri anaerobik dan aerobik
fakultatif serta dapat hidup bebas di lingkungan
akuatik seperti air dan lumpur sungai, danau, lautan,
dan tambak. Contohnya adalah S. plicatilis yang
banyak terdapat di air tawar dan habitat lautan yang
mengadung H2S. Contoh lainnya adalah S. stenostrepa
dan S. aurantia. Sementara itu, Christispira tersebar
pada beberapa bentuk kristal dari hewan moluska
seperti tiram dan kerang. Apabila hewan moluska
tersebut bergerak atau berotasi maka kehadiran
bakteri Christispira dapat diamati secara langsung. Hal
ini dikarenakan ukuran tubuhnya bakteri tersebut
tergolong cukup besar
107. 1. Treponema
Treponema adalah golongan spirochetes yang bersifat
anaerobik dan merupakan parasit pada manusia dan
hewan (disebut juga bakteri komensal)
Contoh spesies Treponema adalah T. pallidum, T.
denticola, T. primita, T. azotonutricium, T. saccharophilum.
T. pallidum merupakan penyebab penyakit sifilis.
T. denticola merupakan salah satu bakteri komensal
pada rongga mulut manusia yang dapat
memfermentasikan asama amino seperti sistein dan
serin untuk pembentukan asam asetat, CO2, NH3, dan H2S.
Spesies T. saccharophilum dapat hidup pada organ
pencernaan ruminansia berupa rumen yang bersifat
anaerob.
108. 2. Borrelia
Beberapa spesies Borrelia: Borrelia afzelii, Borrelia
anserina, Borrelia burgdorferi, Borrelia garinii,
Borrelia hermsii, Borrelia recurrentis, Borrelia
valaisiana, dll.
Borrelia burgdorferi adalah penyebab penyakit
Lyme, penyakit ini biasanya ditularkan melalui
kutu kecil pada rusa.
B. recurrentis menyebabkan demam kambuh
(relapsing fever) pada manusia.
109. 3. Leptospira
Karakteristik Leptospira adalah tipis, melilit, dan
biasanya salah satu ujungnya membengkok
membentuk kait.
Hewan rodensia, anjing, dan babi merupakan
beberapa inang alami lepstopira.
Pada manusia, Leptospira dapat menyebabkan
leptospirosis, yaitu suatu kelainan yang disebabkan
akumulasi bakteri ini di ginjal dan dapat
menyebabkan gagal ginjal hingga kematian.
Contoh dari Leptospira adalah L. biflexa yang
merupakan sel bebas dan L. interrogans yang
merupakan mikroorganisme parasit[
110. RICKETTSIACEAE (SELUBUNG GRAM-
NEGATIF)
1. Rickettsia
adalah parasit obligat intraseluler. Rickettsia
masuk, tumbuh, dan bereplikasi di dalam
sitoplasmasel host eukariot.
Spesies rickettsia dibawa oleh beberapa jenis
parasit seperti kutu dan dapat menyebabkan
penyakit seperti thypus, rickettsiapox,
Boutonneuse fever dan rocky mountain spotted
fever pada tubuh manusia.
Rickettsia dapat dihambat dengan tetracyline dan
Chloramphenicol.
111. 2. Coxiella
Coxiella bersifat parasit intraselular obligat
Spesies Coxiella adalah: Coxiella burnetii
Coxiella burnetii merupakan spesies intraseluler
bakteri patogen yang dapat membentuk spora
dan dapat bertahan terhadap desinfektan serta
bakteri yang cukup resisten terhadap perubahan
perubahan lingkungan misalnya panas yang tinggi
dan kekeringan
Coxiella burnetii menyebabkan demam Q atau
Query Fever
112. 3. Bartonella
Beberapa spesies : B. alsatica, B. bacilliformis, B.
birtlesii, B. bovis, B. capreoli, B. clarridgeiae, B.
doshiae, B. elizabethae, B. grahamii, B. henselae, B.
koehlerae, B.muris, B. peromysci, B. quintana, B.
rochalimae.
Bartonella bacilliformis dapat menyebabkan
penyakit bartonellosis.
Penyakit ini mempunyai 2 fase yang berbeda, yaitu
: Demam Oroya & Verruga peruana.
B. henselae menyebabkan penyakit Peliosis hepatis
113. 4. Ehrlichia
Ehrlichia menyebabkan penyakit Ehrlichioses
Ehrlichioses adalah infeksi kutu borne yang
menyebabkan demam, panas dingin, sakit kepala,
dan perasaan sakit umum (malaise)
Beberapa spesies Ehrlichia adalah: Ehrlichia canis,
Ehrlichia chaffeensis, Ehrlichia ewingii.
114. CHLAMYDIAE (SELUBUNG GRAM-NEGATIF )
Chlamydiae adalah filum bakteri yang secara alami
ditemukan hidup hanya di dalam sel hewan
(termasuk manusia), serangga, dan protozoa.
Memiliki DNA, RNA, dan ribosom
Merupakan parasit energi, yaitu tidak mampu
memproduksi ATP sendiri
115. Virulensi
Semua Chlamydiae menginvansi epitel.
Kerusakan terjadi akibat pembentukan
granuloma, yang dapat menimbulkan
konsekuensi spesifik-serotipe, seperti
penyumbatan tuba fallopii (D-H), jaringan
parut di kornea (A, B, Ba, C), sumbatan
pembuluh limfe (L1, L2, L3), dst
116. 1. Chlamydia Trachomatis
Chlamydia trachomatis mempunyai 2 bentuk dalam
siklus hidupnya, yaitu: badan elementer dan badan
retikulat.
Agen kausatif penyebab trachoma, urogenital
disease, infant pneumoni, dan lymphorgranuloma
venereum
Memiliki host definitif yang terbatas hanya
menginfeksi sel epitel manusia
117. 2. Chlamydia Psittaci
Chlamydia Psittaci menyebabkan Psitakosis (Demam Burung
Beo), penyakit ini ditularkan kepada manusia oleh burung
serta menyebabkan gejala sistemik (seluruh tubuh) dan
pneumonia.
Chlamydia berukuran 0,2- 1,5 mikron, berbentuk sferis, tidak
berderak (non motil) dan merupakan parasit intrasel obligat.
Bakteri ini juga memiliki ribososm, RNA dan DNA, dinding sel
dari peptidoglikan yang mengandung asam muramat,
mempunyai enzim yang aktif pada metabolisme, membelah
secara biner dan pertumbuhannya dapat dihambat oleh
abat- obat antibakteri (antibiotik) seperti tetrasiklin,
erithromisin, kloramfenikol, doxycycline.
Chlamydia psittaci tidak mampu membentuk sendiri
senyawa bernergi tinggi. Energi yang dibutuhkannya diambil
dari sel hospesnya, oleh karena itu bakteri ini juga disebut
sebagai parasit berenergi.
118. 3. Chlamydia Pneumoniae
Chlamydia Pneumoniae merupakan bakteri obligat
intraseluler, bemultiplikasi dalam vakuol yang
dibatasi membran dalam sel pejamu eukariotik
tetapi tidak dapat membentuk energi sendiri yaitu
ATP sehingga tergantung dari deposit ATP sel
pejamu.
Chlamydia Pneumoniae sering menyebabkan infeksi
tanpa gejala (asimptomatik) atau infeksi ringan
saluran nafas atas. Pada keadaan infeksi berat
dapat terjadi pneumonia, bronkitis, faringitis,
sinusitis, eksaserbasi asma.
119. Daftar Pustaka
J.C.E . Underwood. 1999.Patologi umum dan sistemik,
ed 2. Jakarta: EGC.
dr. Sylvia Y. Muliawan, DMM, SpMK, PhD. Bakteri Anaerob
yang Erat Kaitannya dengan Problem di Klinik: Diagnosa
dan Penatalaksanaan, jakarta: EGC
Dwidjoseputro, D.1989. Dasar-Dasar Mikrobiologi.
Malang : Djambatan.
Hadiotomo, Ratna Siri., 1990. Mikrobiologi Dasar Dalam
Praktek. Jakarta : Pt Gramedia.
Lay, Bibiana W. dan Sugyo Hastowo. 1994. Analisis
Mikroba di Laboratorium. Jakarta: Raja grafindo
persada.
120. Pelczar, M. W., 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi 1. UI Press.
Jakarta.
Volk, Wesley A dan Margareth F. Wheeler., 1998.
Mikrobiologi Dasar Jilid I. Jakarta : Erlangga.
http://idkf.bogor.net
http://www.scribd.com/doc
http://www.scribd.com/doc/40139466/Textbook-
Mikrobiologi18
http://id.wikipedia.org/wik
http://www.neurologyresident.net
http://mikrobia.files.wordpress.com
http://docs.google.com
http://www.docstoc.com
http://www.biomedcentral.com
http://textbookofbacteriology.net
http://portaldidik.info
http://biobakteri.files.wordpress.com