2. ATMOSFER
Atmosfer terdiri dari “Atmos” yang berarti uap
air dan gas dan juga “Sphaira” yang berarti
selimut
Atmosfer adalah lapisan udara yang
menyelubungi bumi dan merupakan reaktor
sangat besar tempat terjadinya berbagai reaksi
antara berbagai unsur dan senyawa yang
diemisikan dari berbagai kegiatan di bumi
6. SIFAT ATMOSFER
1. Tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak dirasakan
kecuali dalam bentuk angin.
2. Dinamis dan elastis sehingga dapat mengembang
dan menyusut serta dapat bergerak atau
berpindah.
3. Transparan dalam beberapa bentuk radiasi.
4. Mempunyai massa sehingga menimbulkan
tekanan.
8. PEMBAGIAN WILAYAH ATMOSFER
Wilayah Suhu (0C) Altitude (km)
Spesi Bahan
Kimia
Trofosfer Sampai - 56 0 – 9 N2, O2 CO2
Stratosfer -56 sampai -2 Sampai 50 H2O
Mesosfer -2 sampai -92 50 sampai 85 O2
+, NO+
Termosfer -92 sampai 1200 85 sampai 500 O2
+, O+, NO+
9. TROPOSFER
Merupakan bagian terendah yang memiliki campuran
gas yang paling ideal untuk kehidupan
Memiliki lapisan yang paling tipis
Pada lapisan ini dapat dirasakan semua jenis cuaca,
perubahan suhu yang mendadak, angin tekanan serta
kelembapan
Terdapat komponen renik
11. STRATOSFER
Suhu lapisan bawah relatif
stabil dan sangat dingin
Pada lapisan ini terjadi angin
yang sangat kencang
Pada lapisan tengah ke atas
suhu semakin bertambah
karena konstrasi ozon
semakin meningkat
Terdapat awan tinggi cirrus
MESOSFER
Lapisan transisinya
terdapat pada 25 mil
Suhu mulai turun ketika
ketinggian bertambah
Memungkinkan
terjadinya awan
noctilucent yang
terbentuk dari kristal es
12. TERMOSFER
Transisi dari mesosfer ke termosfer terjadi pada
ketinggian sekitar 81 km
Pada lapisan ini terjadi kenaikan temperatur yang cukup
tinggi karena serapan sinar ultra ungu
Lapisan ini berguna untuk memantulkan gelombang
radio
Pada lapisan ini juga terdapat fenomena Aurora
13. REAKSI-REAKSI DALAM ATMOSFER
Reaksi
Fotokimia
Ion-Ion dan
Radikal Bebas
Reaksi Oksigen
Reaksi Nitrogen
Radikal Hidroksil
dan Hidroperoksil
Karbon Dioksida
Air
Reaksi-reaksi kimia yang terjadi di atmosfer
sebagai akibat dari penyerapan foton
cahaya oleh molekul-molekul
Dapat berlangsung tanpa katalis
Dapat berlangsung pada suhu rendah
Menentukan sifat dan batas perjalanan zat-
zat kimia dalam atmosfer
14. REAKSI-REAKSI DALAM ATMOSFER
Reaksi
Fotokimia
Ion-Ion dan
Radikal Bebas
Reaksi Oksigen
Reaksi Nitrogen
Radikal Hidroksil
dan Hidroperoksil
Karbon Dioksida
Air
Reaksi pembentukan kabut
NO2 + hv NO2
*
Reaksi yang terjadi pada spesi yang
terekresitasi dapat terjadi reaksi
pemadaman fisik maupun disosiasi
O2
* + Mg O2 + Mg
O2
* O + O
15. REAKSI-REAKSI DALAM ATMOSFER
Reaksi
Fotokimia
Ion-Ion dan
Radikal Bebas
Reaksi Oksigen
Reaksi Nitrogen
Radikal Hidroksil
dan Hidroperoksil
Karbon Dioksida
Air
Ion-ion terbentuk dari cahaya ultraviolet
secara perlahan bereaksi dengan elektron
bebas
Ion-ion dipengaruhi oleh medan magnet bumi
membentuk Van Allen Belts (Sabuk Van
Allen)
Sabuk Van Allen terdiri dari proton (daerah
ionisasi energetik tinggi) dan elektron (pada
bagian luar)
16. REAKSI-REAKSI DALAM ATMOSFER
Reaksi
Fotokimia
Ion-Ion dan
Radikal Bebas
Reaksi Oksigen
Reaksi Nitrogen
Radikal Hidroksil
dan Hidroperoksil
Karbon Dioksida
Air
Radikal bebas bisa berbentuk atom atau
kelompok atom dengan elektron tidak
berpasangan
Bersifat reaktif
Memiliki waktu paroh singkat
Contoh :
O3 + HO* → O2 + HOO*
HOO* + O → HO* + O
reaksi terminasi rantai (“chain-terminating-
reaktion”)
17. REAKSI-REAKSI DALAM ATMOSFER
Reaksi
Fotokimia
Ion-Ion dan
Radikal Bebas
Reaksi Oksigen
Reaksi Nitrogen
Radikal Hidroksil
dan Hidroperoksil
Karbon Dioksida
Air
a. Troposfer
Oksigen atmosfer dihasilkan dari reaksi
fotosintesis
Oksigen atmosfer diperlukan untuk melakukan
reaksi pembakaran bahan bakar fosil
CH4 + 2 O2 → CO2 + 2 H2O
(dalam gas alam)
Oksigen digunakan pada proses oksidasi oleh
udara
Oksigen atmosfer juga digunakan organisme
aerobik untuk degradasi bahan organik
18. REAKSI-REAKSI DALAM ATMOSFER
Reaksi
Fotokimia
Ion-Ion dan
Radikal Bebas
Reaksi Oksigen
Reaksi Nitrogen
Radikal Hidroksil
dan Hidroperoksil
Karbon Dioksida
Air
a. Troposfer
Pada daerah lebih tinggi lagi, Oksigen
berbentuk Oksigen atom tereksitasi, O* dan
Ozon (O3)
Oksigen tereksitasi dihasilkan dari reaksi
fotosintesis Ozon,
O3 + hv → O* + O2
atau
O + O + O → O2 + O*
dihasilkan cahaya tampak (air glow)
19. REAKSI-REAKSI DALAM ATMOSFER
Reaksi
Fotokimia
Ion-Ion dan
Radikal Bebas
Reaksi Oksigen
Reaksi Nitrogen
Radikal Hidroksil
dan Hidroperoksil
Karbon Dioksida
Air
b. Ionosfer
Ion positif O+ dihasilkan dari radiasi ultraviolet
O + hv → O+ + e-
Ion oksigen bereaksi dengan ion positif lainnya,
O+ + O2 → O2
+ + e-
O+ + N2 → NO+ + N
Ion oksigen didaerah tengah ionosfer dihasilkan
dari oksidasi radiasi ultraviolet pada panjang
gelombang 17 - 103µm
O2 + hv → O2
+ + e-
Dan juga
N2
+ + O2 → N2 + O2
+
20. REAKSI-REAKSI DALAM ATMOSFER
Reaksi
Fotokimia
Ion-Ion dan
Radikal Bebas
Reaksi Oksigen
Reaksi Nitrogen
Radikal Hidroksil
dan Hidroperoksil
Karbon Dioksida
Air
c. Stratosfer
Ditemukan senyawa oksigen berupan Ozon
(O3) yang berfungsi sebagai pelindung makhluk
hidup di bumi dan sejumlah pengaruh radiasi
Ozon dihasilkan dari reaksi fotokimia
O2 + hv → O + O
O + O2 + M → O3 + M
M adalah spesi lain seperti N2 atau O2
Sinar ultraviolet dapat diabsorbsi ozon pada
daerah 220 – 230 µm
Ozon dapat mengurai menjadi O2
O3 → O2
Reaksi ini dikatalis oleh sejumlah bahan kimia
secara alami maupun polutan seperti NO.
NO2, N2O, HO, HOO, ClO, Cl, Br, dan BrO
21. REAKSI-REAKSI DALAM ATMOSFER
Reaksi
Fotokimia
Ion-Ion dan
Radikal Bebas
Reaksi Oksigen
Reaksi Nitrogen
Radikal Hidroksil
dan Hidroperoksil
Karbon Dioksida
Air
c. Stratosfer
Selain itu ozon dapat terurai melalui reaksi
O3 + O → O2 + O2 20%
O3 + HO• → O2 + HOO• 10%
HOO• + O → HO• + O2
Penyebab kerusakan ozon disebabkan oleh
gas NO yang dikeluarkan oleh pesawat
supersonik
O3 + NO → NO2 + O2
NO2 + O → NO + O2
22. REAKSI-REAKSI DALAM ATMOSFER
Reaksi
Fotokimia
Ion-Ion dan
Radikal Bebas
Reaksi Oksigen
Reaksi Nitrogen
Radikal Hidroksil
dan Hidroperoksil
Karbon Dioksida
Air
Nitrogen merupakan pengukur atmosfer
Pada altitude >100 km dihasilkan atom N melalui reaksi
fotokimia
N2 + hv → N + N
NO2
+ + O → NO+ + N
NO + e → N + O
O+ + N2 → NO+ + N
Pada ionosfer
a. Daerah E, ditemukan dominan ion NO+
b. Daerah D (ionosfer terendah), 50 – 80 km, NO+
dihasilkan dari radiasi ionisasi
NO + hv → NO+ + e
c. Lebih rendah dari daerah D, terbentuk ion N2+
melalui kerja sinar kosmik galastic
N2 + hv → N2
+ + e
NO2 terdisosiasi akan menghasilkan zat pencemar
udara dan pembentukan kabut fotokimia
NO2 + hv → NO + O2
23. REAKSI-REAKSI DALAM ATMOSFER
Reaksi
Fotokimia
Ion-Ion dan
Radikal Bebas
Reaksi Oksigen
Reaksi Nitrogen
Radikal Hidroksil
dan Hidroperoksil
Karbon Dioksida
Air
a. Radikal Hidroksil
Terbentuk dari reaksi fotolisis dengan air pada altitude
lebih tinggi
H2O + hv → HO• + H
Dalam analisis laboratorium dihasilkan melalui fotolisis
uap asam nitrat
HONO + hv → HO• + NO
Radikal hidroksil dapat dihilangkan dari lapisan troposfer
melalui reaksi dengan gas metana atau karbon
monoksida
CH4 + HO• → H3C + H2O
Selanjutnya H3C• + O2 → H3COO• + H2O
CO + HO• → CO2 + H
24. REAKSI-REAKSI DALAM ATMOSFER
Reaksi
Fotokimia
Ion-Ion dan
Radikal Bebas
Reaksi Oksigen
Reaksi Nitrogen
Radikal Hidroksil
dan Hidroperoksil
Karbon Dioksida
Air
b. Radikal Hiperoksil
Mengalami reaksi rantai terminasi
HOO• + HO• → H2O + O2
HOO• + HOO• → H2O2 + O2
Dapat menghasilkan radikal hidroksil HO• ketika
bereaksi dengan NO2 atau ozon O3
HOO• + NO → NO2 + HO•
HOO• + O3 → 2O2 + HO•
Radikal hiperoksil lebih lambat daripada radikal hidroksil
25. REAKSI-REAKSI DALAM ATMOSFER
Reaksi
Fotokimia
Ion-Ion dan
Radikal Bebas
Reaksi Oksigen
Reaksi Nitrogen
Radikal Hidroksil
dan Hidroperoksil
Karbon Dioksida
Air
Berfungsi untuk mengabsorbsi energi infra merah yang
dipancarkan kembali ke bumi
Jika konsentrasi CO2 meningkat akan menyebabkan
terjadinya perubahan iklim di bumi
Peningkatan konstrasi CO2 disebabkan pembakaran
fosil dan perusakan hutan yang menghasilkan gas CO2
26. REAKSI-REAKSI DALAM ATMOSFER
Reaksi
Fotokimia
Ion-Ion dan
Radikal Bebas
Reaksi Oksigen
Reaksi Nitrogen
Radikal Hidroksil
dan Hidroperoksil
Karbon Dioksida
Air
Uap air (H2O) secara normal volume berkisar antara 1 –
3% dan akan menurun jika altitudenya bertambah di
atmosfer
Air dapat menyerap lebih kuat sinar infra merah
Uap air dapat membentuk awan yang memantulkan
cahaya dari matahari yang berpengaruh terhadap
penurunan suhu di siang hari sedangkan di malam hari
berfungsi sebagai selimut karena menahan panas dari
permukaan bumi dengan menyerap radiasi infra merah
Uap air jika bereaksi dengan alat-alat logam dapat
menyebabkan pencemaran dalam bentuk fog (asap
kabut)
Sumber utama dari air di stratosfer merupakan oksidasi
fotokimia dari metana
CH4 + O3 → CO2 + H2O
28. Siklus
Nitrogen
Siklus
Oksigen
Siklus
Karbondioksida
a. Fiksasi Nitrogen
Fiksasi (pengikatan) nitrogen dilakukan oleh prokariota (bakteri dan
alga) dalam bentuk N2
N2 diubah menjadi nitrogen organik lalu diubah menjadi asam amino
Hasil samping reaksi fikasasi akan menghasilkan amonia
b. Nitrifikasi
Bakteri nitrit (Nitrosomas, Nitrosococus) melakukan reaksi
metabolisme, NH4 diubah menjadi senyawa nitrit (NO2)
NH3 hasil fiksasi N2 bereaksi ion hidrogen membentuk NH4 bersifat
asam yang dapat digunakan tumbuhan
NH3 dalam bentuk gas akan menguap ke atmosfer yang akan ikut
serta dengan hujan. Hal ini akan mempengaruhi pH tanah
NH4 yang terdapat di tanah akan dimanfaatkan oleh bakteri nitrit
untuk menghasilkan energi dan senyawa NO2
NO2 diubah menjadi NO3, NO3 akan diasimilasi menjadi nitrogen
organik asam amino
31. Siklus
Nitrogen
Siklus
Oksigen
Siklus
Karbondioksida
Proses fotosintesis tumbuhan dan alga menyerap CO2
dan menghasilkan O2 yang dilepaskan ke atmosfer.
Kemudian O2 dihirup oleh manusia dan hewan melalui
respirasi atau pernafasan.
Oksigen oleh manusia dan hewan kemudian digunakan
sebagai bahan bakar sari makanan melalui proses
metabolisme dalam tubuhnya masing-masing.
Metabolisme manusia dan hewan menghasilkan CO2
yang kemudian dilepaskan ke atmosfer.
Aktivitas industri juga dapat bekerja saat oksigen
tersedia dan membuang CO2 ke atmosfer sebagai
limbah industri.
Senyawa hasil respirasi makhluk hidup dan
pembakaran industri adalah CO2 dan H2O. Kedua
senyawa ini kemudian digunakan kembali oleh
tumbuhan untuk melakukan proses fotosintesis.
33. Siklus
Nitrogen
Siklus
Oksigen
Siklus
Karbondioksida
a. Respirasi
Organisme heterotrof mengkonsumsi senyawa karbon
kompleks (glukosa)
Senyawa karbon kompleks melakukan respirasi (reaksi
pembakaran) yang menghasilkan CO2 yang dibuang ke udara
Senyawa CO2 di atmosfer diambil kembali untuk fotosintesis
b. Fotosintesis
Dilakukan oleh tumbuhan dan alga yang membutuhkan CO2
untuk fotosintesis menghasilkan senyawa karbon kompleks
(glukosa)
Dalam lingkungan akuatik, senyawa karbon bereaksi dengan
senyawa air membentuk asam bikarbonat (sumber karbon
organisme autotrof perairan)
Asam bikarbonat dipecah menjadi air dan CO2
34. Siklus
Nitrogen
Siklus
Oksigen
Siklus
Karbondioksida
c. Penguraian
Penguraian dilakukan oleh bakteri dan jamur
Senyawa karbon berpindah dari komponen abiotik ke
komponen biotik, lalu komponen biotik berpindah ke
komponen biotik lainnya melalui rantai makanan
Dari rantai makanan terjadi metabolisme yang menghasilkan
CO2
d. Pembakaran
Dari pembakaran kayu serta bahan bakar fosil akan
menghasilkan CO2 lalu dibuang ke atmosfer
36. PENCEMARAN UDARA
Adanya bahan-bahan atau zat asing
di dalam udara yang menyebabkan
perubahan susunan atau komposisi
udara dari keadaan normal
Karbon monoksida (CO)
Oksida Nitrogen (NOx)
Oksida belerang (SOx)
Hirdokarbon
Partikel, dll
Sumber-sumber pencemaran
udara antara lain :
Transportasi
Industri
Pembuangan sampah
Pembakaran stasioner
SUSUNAN UDARA KERING
BERSIH
38. FAKTOR-FAKTOR
PENCEMARAN UDARA
Internal(secaraalami)
Debu beterbangan oleh
tiupa angin
Abu atau debu dan gas-
gas vulkanik
Proses pembusukan
sampah Eksternal(ulah
manusia)
Pembakaran bahan bakar
fosil
Debu atau serbuk dari
kegiatan industri
Pemakaian zat-zat kimia
yang disemprotkan ke udara
39. TERMODINAMIKA PENCEMARAN UDARA
Sebagian pencemaran udara diakibatkan oleh pembakaran
bahan bakar fosil (75%)
Pembakaran bahan bakar fosil lebih banyak dihasilkan dari
pembakaran bahan bakar minyak kenderaan bermotor
Reaksi pembakaran (yang melibatkan O2) tidak ditemukan
dengan murni melainkan campuran dengan senyawa Nitrogen
(N2)
Reaksi Pembakarannya
C8H8 + 12,5 O2 + 12,5 (3,76) N2 → 8 CO2 + 9 H2O + 47 N2
Reaksi pembakaran yang stroikimometris
UPB = perbandingan kebutuhan udara yang tepat untuk bahan
bakar (udara) yang ada
Harga UPB untuk pembakaran hidrokarbon adalah 15
40. KINEMATIKA PENCEMARAN UDARA
Reaksi pembakaran tidak hanya menghasilkan CO2 dan H2O
melainkan ada hasil samping
Hasil samping dapat disebabkan oleh suhu yang terlalu tinggi
ER (Equivalent Ratio) adalah perbandingan antara jumlah
(bahan bakar/udara) yang dipakai dengan jumlah (bahan
bakar/udara) stoikiometris
𝐸𝑅 =
𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑎𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛
𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑎𝑟 𝑠𝑡𝑜𝑖𝑘𝑖𝑜𝑚𝑒𝑡𝑟𝑖𝑠
ER = 1, berarti reaksi stoikimetris tepat sama dengan UPB
ER < 1, berarti pemakaian udara kurang dari keperluan reaksi
stoikiometris
ER > 1, berarti pemakaian udara lebih dari keperluan reaksi
stoikiometris
41. DAMPAK PENCEMARAN
UDARA
1. Karbon Monoksida (CO)
Gas CO memiliki ciri-ciri : tidak berwarna,tidak berbau, tidak berasa,
berbentuk cair pada -192 0C
Konsentrasi normal di udara + 0,1 ppm
Gas CO terbentuk melalui proses :
a. Pembakaran bahan bakar fosil dengan udara yang reaksinya tidak
strokiometris (ER < 1)
b. Pada suhu tinggi terjadi reaksi antara karbon dioksida (CO2) dengan
karbon yang menghasilkan gas CO
c. Pada suhu tinggi, CO2 dapat terurai kembali menjadi CO dan O2
Bagi manusia CO bersifat racun metabolis yang menyebabkan kematian
Bagi tumbuhan, dapat memengaruhi kemampuan fiksasi Nitrogen oleh bakteri
bebas
42. Sumber Pencemaran % Bagian % Total
Transportasi
o Mobil bensin
o Mobil diesel
o Pesawat terbang
o Kereta api
o Kereta laut
o Sepeda motor dll
59
0,2
2,4
0,1
0,3
1,8
63,8
Pembakaran
Stasioner
o Batubara
o Minyak
o Gas alam (dapat
diabaikan)
o kayu
0,8
0,1
0,0
1,0
1,9
Proses Industri 9,6
Sumber Pencemaran % Bagian % Total
Pembuangan limbah
padat
9,6
Lain-lain sumber
o Kebakaran hutan
o Pembakaran
batubara sisa
o Pembakaran
limbah pertanian
o Pembakaran lain-
lainnya
7,2
1,2
8,3
0,2
16,9
100 100
Sumber Pencemaran Gas CO
43. DAMPAK PENCEMARAN
UDARA
2. Nitrogen Oksida (NOx)
NO2 merupakan gas yang berwarna kecoklatan serta berbau tajam
menyengat hidung sedangkan gas NO merupakan gas yang tidak berwarna
dan tidak berbau
Kadar NOx di udara dipengaruhi oleh aktivitas kehidupan manusia, seperti
hasil pembakaran dari generator pembangkit listrik stasioner atau mesin-
mesin yang menggunakan bahan bakar
Keberadaan NOx dapat dipengaruhi sinar matahari mengikuti daur reaksi
fotolitik NO2
Reaksi fotolitik dapat terganggu apabila terdapat hidrokarbon di udara yang
akan menghasilkan Peroxy Acetyl Nitrate (PAN)
Senyawa PAN dapat merusak pertumbuhan tanaman serta menyebabkan
iritasi pada mata
44. Sumber Pencemaran % Bagian % Total
Transportasi
o Mobil bensin
o Mobil diesel
o Pesawat terbang
o Kereta api
o Kereta laut
o Sepeda motor dll
32,0
2,9
0,0
1,9
1,0
1,5
39,3
Pembakaran
Stasioner
o Batubara
o Minyak
o Gas alam
(termasuk LPG
dan kerosin)
o Kayu
19,4
4,8
23,3
1,0
48,5
Proses Industri 1,0
Sumber Pencemaran % Bagian % Total
Pembuangan limbah
padat
2,9
Lain-lain sumber
o Kebakaran hutan
o Pembakaran
batubara sisa
o Pembakaran
limbah pertanian
o Pembakaran lain-
lainnya
5,8
1,0
1,5
0,0
8,3
100 100
Sumber Pencemaran Gas NOx
45. DAMPAK PENCEMARAN
UDARA
3. Belerang Oksida (SOx)
SO2 bersifat berbau tajam, tidak mudah terbakar sedangkan
SO3 bersifat reaktif, mudah bereaksi dengan uap air
membentuk H2SO4
Gas SO2 mulai terdeteksi oleh indera manusia verkisar 0,3 – 1
ppm
Pencemaran gas SOx di udara berasal dari pemakaian
batubara
Hasil pembakaran yang menghasilkan SOx jika bereaksi
dengan uap air akan membentuk H2SO3 dan H2SO4 dan pada
akhirnya akan turun ke bumi sebagai hujan asam
Hujan asam dapat merusak tanaman maupun kesuburan tanah
46. Sumber Pencemaran % Bagian % Total
Transportasi
o Mobil bensin
o Mobil diesel
o Pesawat terbang
o Kereta api
o Kereta laut
o Sepeda motor dll
0,6
0,3
0,0
0,3
0,9
0,3
2,4
Pembakaran
Stasioner
o Batubara
o Minyak (distilasi)
o Minyak (residu)
o Gas alam (dapat
diabaikan)
o Kayu
60,5
1,2
11,8
0,0
0,0
73,5
Proses Industri 22,0
Sumber Pencemaran % Bagian % Total
Pembuangan limbah
padat
0,3
Lain-lain sumber
o Kebakaran hutan
o Pembakaran
batubara sisa
0,0
1,8
1,8
100 100
Sumber Pencemaran Gas SOx
47. DAMPAK PENCEMARAN
UDARA
4. Hidrokarbon
Senyawa hidrokarbon sangatlah banyak ditemukan baik berupa
gas, cairan dan padatan
Hasil pembakaran hidrokarbon yang tidak stoikiometris akan
menghasilkan senyawa bermacam-macam
Salah satu zat pencemar hidrokarbon adalah peristiwa adalah
peristiwa “pengarangan” yang menimbulkan penyumbatan dan
mengganggu lingkungan berupa pencemar partikel
48. DAMPAK PENCEMARAN
UDARA
5. Partikel
Partikel merupakan pencemar udara
yang dapat berada bersama-sama
dengan bahan atau bentuk pencemar
lainnya
Pencemar partikel berasal dari alam
seperti debu tanah/pasir halus, abu
vulkanik maupun semburan uap panas
Pencemaran partikel akibat ulah
manusia sebagian besar berasal dari
pembakaran batubara, proses industri,
kebakaran hutan dan gas buangan alat
transportasi
6. Pencemaran lainnya
Pencemaran lainnya ini dapat
berupa masalah kebisingan,
pemakaian insektisida serta
kerusakan lapisan ozon (O3)