"[Ringkasan] Konferensi Pariwisata Nasional 2011 membahas peluang dan tantangan industri pariwisata Indonesia di tingkat global dan lokal, serta kontribusi ekonomi sektor pariwisata terhadap perekonomian nasional."
5. Sekilas INDONESIA
Negara Kepulauan yang terbentang di sepanjang garis khatulistiwa
Lebih dari300 ragam suku dan etnis
dan 742 bahasa dan dialek.
17.100 pulau,
Lebih dari
6000 diantaranya berpenghuni.
juta km2,
Dengan luas daratan 1,9
Indonesia merupakan negara
dan 3,1 juta km2 luas perairan archipelago terluas, dan memiliki
populasi penduduk terbesar
keempat di dunia
8 World Heritage Cultural Sites (± 237 juta orang)
Membentang 5.120 km dari timur ke
Tempat penyelenggaraan Pameran dan Festival
barat, 1.760 km dari utara ke selatan
Internasional dan industri kreatif yang kuat
Peringkat 39 dari Cultural Heritage
dari 139 Negara oleh WEF
6. Sekilas INDONESIA
Mega Biodiversity
Daya saing SDA Peringkat 17/139 Negara (WEF)
16% dari binatang reptil dan amphibi di dunia
35 spesies primata, 25% endemik
17% dari burung di dunia
26% endemik
Forest Diversity
Hutan Tropis terbesar setelah
Brazil
121 spesies kupu-kupu 51 Taman Nasional, merupakan
44% endemik negara mega biodiversity ke-3 setelah brazil
dan Zaire
Sekitar 59% daratan di Indonesia
12% dari mamalia di dunia merupakan hutan tropis yang menjadi 10% dari
36% endemik total luas hutan di dunia (Stone, 1994).
Khusus Papua, Terdapat sekitar 110 juta hektar hutan
presentase flora endemik Indonesia tercatat sebagai hutan lindung dimana
mencapai 60-70% 6
18,7 juta hektar menjadi daerah konservasi.
8. TREND DAN JUMLAH WISATAWAN MANCANEGARA
Periode: Jan 2009-Oktober 2011
Jumlah dan Pertumbuhan Turis ke Indonesia
Periode: Jan 2009 – Oktober 2011
800,000 30%
750,000 Pulih Ekonomi Global Pasca Krisis
Titik Tertinggi Kedatangan Wisman 25%
700,000 selama 3 tahun terakhir
20%
650,000 15%
600,000
10%
550,000
5%
500,000
0%
450,000
400,000 -5%
350,000 -10%
Titik Terendah Kedatangan
300,000 Wisman Hingga Oktober 2011 -15%
Nov
Nov
Jul
Jul
Apr
Jul
Apr
Agt
Apr
Agt
Agt
Jun
Jun
Jun
Feb
Mei
Feb
Feb
Mei
Mei
Des
Des
Mar
Mar
Mar
Jan
Jan
Jan
Sep
Okt
Sep
Okt
Sep
Okt
2009 2010 2011
Visitor Arrival Month on Month Year on Year Poly. (Visitor Arrival)
8
9. SEBARAN OUTBOND WISATAWAN DUNIA DAN WISMAN INDONESIA
Berdasarkan Region
Eropa
Total: 351 jt
Penetrasi 0,30 % 421
(0,38%)
136
Amerika Utara
(0,23%) Total: 87 jt
Penetrasi 0,26 %
Total: 351 jt outbound 140 Asia
Total: 165 jt
(1,19%) Penetrasi 1,01 %
Penetrasi Pariwisata
(dr jumlah wisatawan) 31
(0,78%) ASEAN
>9% Total: 54 jt
Penetrasi 5,59 %
5–9%
Timur Tengah 32
Total: 13 jt
1–5% Penetrasi 1,10 % (7,23%)
< 1% 114 Amerika Selatan
(0,04%) Total: 198 jt
Penetrasi 0,02 %
52
Total Pengeluaran (0,30%) 24
untuk Pariwisata (5,05%)
Afrika
Total: 61 jt Oceania
Penetrasi 0,04 %
Total: 8,2 jt
Total M $ Penetrasi 9,80 %
(% indonesia)
9
10. POTENSI PARIWISATA GLOBAL
Tahun 2010
Total Wisatawan (Outbond)
DE
US
HK
UK
CN
MY
RU
IT
CA FR
SP NL IN JP SG
SA 19,73%
SE KR
CH
Luas Lingkaran:
Penetrasi Wisatawan
Total Pengeluaran untuk pariwisata
Warna Lingkaran (menunjukkan lama tinggal):
> 15 hari 10-15 hari 7-9 hari < 7 hari
10
11. POLA TAHUNAN KUNJUNGAN WISMAN INDONESIA
Tahun 2010
Periode sepi (“low season”): Periode ramai (“high season”):
Turunnya minat turis untuk datang Tingginya minat turis untuk datang pada periode ramai perlu
ke Indonesia perlu disingkapi dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan pendapatan dari
dengan ragam daya tarik, promosi, semua aspek dan sektor yang terkait pariwisata baik langsung
dan pola perjalanan, event/kegiatan maupun secara tidak langsung
11
12. Sebaran Asal Wisatawan Nusantara
Berdasarkan Jumlah Wisnus di Wilayah Tertentu
2007: 14.426
2008: 14.723 2007: 5.588
10,22%
2009: 16.544 2008: 5.709
5,51%
Aceh, Sumut, 2009: 6.026
Sumbar, Riau Kalbar, Kalteng,
Kalsel, Kaltim
2007: 7.112
2007: 14.426 2008: 7.240
7,30%
2008: 14.723 2009: 7.314
7,26% 2007: 7.112
2009: 16.544 Sulut, Sulteng, Sulsel,
Sultenggara, Sulbar, 1,36% 2008: 7.240
Gorontalo 2009: 7.314
Jambi, Sumsel, Bengkulu, 2007: 6.838
Lampung, Kep Bangka Maluku, Maluku Utara,
2008: 6.922 Papua, Papua Barat
Belitung, Kepri 9,59%
2009: 6.713
Jakarta
2007: 24.458
2008: 24.910
2009: 26.147 17,56%
2007: 17.629
2008: 17.939
2007: 24.458 15,75%
2009: 18.351 Jatim
20,46% 2008: 24.910 DIY, Jateng 2007: 4.566
2009: 26.147 2008: 4.700
Banten, Jabar 2009: 5.103
4,99%
Bali, NTT, NTB
Keterangan : Share Pengeluaran wisnus asal daerah : Jumlah Wisnus Thn 2007
tersebut terhadap total pengeluaran wisnus : Jumlah Wisnus Thn 2008
: Jumlah Wisnus Thn 2009
13. POLA PENGELUARAN WISNUS & WISMAN
160,000
140,000
120,000
100,000
80,000
60,000
40,000
20,000
0
Wisman Wisnus Wisman Wisnus
2008 2009
Produk Pertanian 1,800.22 4,718.49 1,002.68 5,797.05
Produk Industri Non Makanan 7,391.35 18,873.97 4,115.90 25,630.56
Kesehatan dan Kecantikan 1,707.28 61.59 1,107.51 94.41
Souvenir 8,620.65 6,237.72 5,559.07 8,318.99
Jasa Pariwisata lainnya 2,080.70 6,344.97 1,623.31 4,506.04
Jasa Seni budaya, Rekreasi dan Hiburan 5,144.61 3,166.21 3,825.80 5,037.28
Biro Perjalanan, operator dan pramuwisata 2,154.53 2,832.29 1,214.39 2,964.76
Angkutan Domestik 6,492.75 51,730.04 5,125.82 54,697.56
Restoran dan sejenisnya 15,735.03 20,440.77 16,446.26 20,799.15
Hotel dan Akomodasi 29,329.14 8,764.98 19,180.37 10,061.44
13
14. Fakta- Fakta Wisatawan Nusantara
Distribusi Tujuan Wisata 1. Provinsi Tujuan Wisata :
# 1 Jawa Timur 18%, Hanya 3% Wisnus
Jatim
18%
# 2 Jawa Barat 17%, Asal Luar Jawa
# 3 Jawa Tengah 12%
Daerah
Lain
43% Jabar 2. Asal Wisnus Gemar 3. Asal Wisnus Hanya di Dalam
17% Keluar Propinsi: Propinsi:
# 1 Banten 65%, # 1 Kalimantan Barat 7%,
Jateng
Jakarta 12% # 2 Yogyakarta 64%, # 2 NTT 9%,
10% # 3 Jakarta 62% # 3 Sulawesi Selatan 11 %
Tingkat Wisnus Keluar Propinsi
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
15. POTENSI WISATAWAN NUSANTARA
Sebaran PDRB dan Pendapatan Perkapita
5,51%
10,22%
Aceh, Sumut,
Sumbar, Riau
7,26%
Jambi, Sumsel, Jakarta
Bengkulu, Lampung, 9,59% 1,36%
Kep Bangka 7,30%
Belitung, Kepri Maluku, Maluku Utara,
Sulut, Sulteng, Sulsel, Papua, Papua Barat
Sultenggara, Sulbar,
20,46% Gorontalo
Banten, Jabar
DIY, Jateng 15,75%
17,56%
Jatim 4,99%
Bali, NTT, NTB
15
17. KINERJA PARIWISATA INDONESIA
Daya Saing Pariwisata Indonesia (WEF 2011)
139 Negara 26 Negara
DUNIA ASIA PASIFIK
NEGARA 2009 2010 NEGARA 2009 2010
Switzerland 1 1 Singapura 2 1
Jerman 3 2
Hongkong 3 2
Perancis 4 3
Australia 1 3
Amerika 8 6
Australia 9 13 New Zealand 4 4
Singapura 10 10 Jepang 5 5
Hongkong 12 12 Malaysia 7 7
Jepang 25 22 China 10 9
Malaysia 32 35 Indonesia 15 13
Thailand 39 41
Vietnam 17 14
China 47 39
Filipina 16 18
Brunei D 69 67
Kamboja 21 21
Indonesia 81 74
Pakistan 23 24
Philiphines 86 94
VietNam 89 80 Bangladesh 25 25
Chad 139 133 Timor-leste - 26 17
21. PDB Pariwisata (Trilliun)
Tahun 2001-2010
DISTRIBUSI PDB INDUSTRI KEPARIWISATAAN
Kontribusi thd PDB Nasional (%)
21
22. KONDISI INDUSTRI KEPARIWISATAAN
Hotel
Jumlah
Hotel Bintang 1306
Akomodasi Non Bintang 13.281
Hunian Kamar
2004 44,98 %
2005 45,03 %
2006 46,18 %
2007 46,89 %
2008 48,07 %
2009 48,31 %
Tamu (juta orang)
Asing Indonesia
2007 3,9 2007 13,1
2008 4,1 2008 14,4
2009 4,6 2009 17,2
Penyerapan Tenaga
Kerja 233.745 orang
22
23. KONDISI INDUSTRI KEPARIWISATAAN
Restoran dan Jasa Perjalanan Wisata
Jumlah Restoran
2007 1.615
2008 2.235
2009 2.704
Penyerapan Tenaga
Kerja Restoran 446.775 orang
Jumlah Jasa
Perjalanan Wisata
2007 1.814
2008 2.708
2009 2.755
Penyerapan Tenaga
Kerja Jasa
Penunjang Angkutan 747.640 orang
dan Jasa - Jasa
23
35. RUANG LINGKUP: RIPPARNAS ( PP no. 50/2011)
ACUAN PEMBANGUNAN:
PARADIGMA 1. UU tentang Otonomi Daerah
STRATEGIS RENCANA INDUK PEMBANGUNAN 2. UU No. 10/ 2009 ttg Kepariwisataan
KEPARIWISATAAN NASIONAL 3. UU No. 26/2007 tentang Penataan Ruang
ANALISIS (RIPPARNAS) 2010 - 2025 4. Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional ( RPJPN ) 2005-2025
SITUASI
5. Rencana Pembangunan Jangka
VISI DAN MISI Menengah ( RPJM) 2010-2015
6. Rencana Strategik (RENSTRA)
7. Inpres No. 16/ 2005 tentang Kebijakan
TUJUAN DAN SASARAN Pengembangan Kebudayaan dan
Pariwisata
8. Keppres No. 3 tentang Tim Nasional
Peningkatan Ekspor & Peningkatan
ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN Investasi
INDIKASI PROGRAM 9. Kelompok Kerja PPDN & PT. PPI
KOMPONEN PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN
DESTINASI PEMASARAN INDUSTRI KELEMBAGAAN
PARIWISATA PARIWISATA PARIWISATA KEPARIWISATAAN
Pembangunan Daya Tarik Penguatan Struktur Industri
Pengembangan Pasar Penguatan Organisasi
Wisata, Pembangunan Pariwisata, Peningkatan Daya
Aksesibilitas Wisatawan, Pengembanga Kepariwisataan,
Saing Produk
Pariwisata, Pembangunan n Citra Pembangunan Sumber
Pariwisata, Pengembangan
prasarana umum, fasilitas Pariwisata, Pengembanga Kemitraan Usaha Daya Manusia Pariwisata,
umum, dan fasilitas n Kemitraan Pemasaran Pariwisata, Penciptaan Penyelenggaraan
pariwisata, Pemberdayaan Pariwisata, engembangan Kredibilitas Penelitian dan
masyarakat melalui Bisnis, Pengembangan
Promosi Pariwisata Pengembangan
kepariwisataan, Pengembangan Tanggung Jawab Terhadap
investasi di Bidang Pariwisata Lingkungan 35
39. Pengembangan KPPN, DPN dan KSPN
Nusa Tenggara Barat
Kawasan Strategis
Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional Destinasi Pariwisata
Provinsi Pariwisata
(KPPN) Nasional (DPN)
Nasional (KSPN)
NUSA 1. KPPN Rinjani dan sekitarnya
TENGGARA 2. KPPN Gili Tramena dan sekitarnya
BARAT 3. KPPN Mataram Kota dan sekitarnya DPN LOMBOK – GILI KSPN. Gili
4. KPPN Pantai Selatan dan sekitarnya TRAMENA dan Tramena dan
Lombok sekitarnya sekitarnya
5. KPPN Praya–Sade dan sekitarnya
6.KPPN Sumbawa Barat dan sekitarnya
7. KPPN Moyo dan sekitarnya KSPN. Moyo
8.KPPN Tambora dan sekitarnya DPN MOYO– dan sekitarnya
TAMBORA dan
9.KPPN Bima dan sekitarnya sekitarnya KSPN. Tambora
dan sekitarnya
39
42. Pengembangan KPPN, DPN dan KSPN
Nusa Tenggara Timur
Destinasi Kawasan Strategis
Kawasan Pengembangan Pariwisata
Provinsi Pariwisata Pariwisata
Nasional (KPPN)
Nasional (DPN) Nasional (KSPN)
NUSA 1. KPPN Komodo dan sekitarnya
DPN KOMODO–RUTENG KSPN Komodo dan
TENGGARA 2. KPPN Labuhan Bajo dan sekitarnya dan sekitarnya sekitarnya
TIMUR 3. KPPN Ruteng dan sekitarnya
1. KPPN Bajawa dan sekitarnya DPN KELIMUTU–
KSPN Ende – Kelimutu
2. KPPN Ende–Kelimutu dan sekitarnya MEUMERE dan
dan sekitarnya
3. KPPN Meumere–Sikka dan sekitarnya sekitarnya
1. KPPN Waingapu–Laiwangi Wanggameti
dan sekitarnya DPN SUMBA – KSPN Waikabubak –
WAIKABUBAK dan Manupeh Tanah Daru dan
2. KPPN Waikabubak–Manupeh Tanah Daru sekitarnya sekitarnya
dan sekitarnya
1. KPPN Larantuka dan sekitarnya
DPN ALOR–LEMBATA dan KSPN Alor – Kalabahi dan
2. KPPN Lamalera–Lembata dan sekitarnya
sekitarnya sekitarnya
3. KPPN Alor–Kalabahi dan sekitarnya
1. KPPN Nemberala–Rotendao dan sekitarnya DPN KUPANG–
KSPN Nemberala –
ROTENDAO dan
2. KPPN Kupang–Soe dan sekitarnya Rotendao dan sekitarnya
sekitarnya
42
52. Mari Kita curahkan rasa dan
karsa dalam Pembangunan
Kepariwisataan
INDONESIA
Notas do Editor
AlamRaja Ampat PapuaLorenz PapuaKomodo NTTUjung kulon BantenTaman Nasional Kerinci Seblat JambiKebudayaanBorobudur PrambananSangiran
The Anholt-GfK Roper Nation Brands Index measures the power and quality of each country's 'brand image' by combining the following six dimensions to respondent from 50 countriesExports – Determines the public's image of products and services from each country and the extent to which consumers proactively seek or avoid products from each country-of-origin. Governance – Measures public opinion regarding the level of national government competency and fairness and describes individuals' beliefs about each country's government, as well as its perceived commitment to global issues such as democracy, justice, poverty and the environment. Culture and Heritage – Reveals global perceptions of each nation's heritage and appreciation for its contemporary culture, including film, music, art, sport and literature. People – Measures the population's reputation for competence, education, openness and friendliness and other qualities, as well as perceived levels of potential hostility and discrimination. Tourism – Captures the level of interest in visiting a country and the draw of natural and man-made tourist attractions. Investment and Immigration – Determines the power to attract people to live, work or study in each country and reveals how people perceive a country's economic and social situation.
Ini harus diupdate dengan data 2010
Ini harus diupdate dengan data 2010
Ini harus diganti dan dimasukkan batubara
CATATAN: Berdasarkan presentasi BAPENAS versi 091109-langkah-penyiapan-dan-implementasi_-at-bappenas dari Mbak Winny, Depdag tidak ada : Reformasi Birokrasi dan Tata kelola, maupun untuk lingkugnan hidup dan pengelolaan bencana. Tetapi seharusnya masuk di reformasi, dan perlu diupayakan masuk ke dalam Kebudayaan, kreativitas dan inovasi teknologi Kedua hal ini sudah disampaikan ke BAPENAS melalui Mbak winny, saya sarankan tulisan ini di dalam renstra harus dihapus.
222 kawasan pengembangan merupakan potensi yang akan di prioritaskan kepada 88 kawasan strategis, dimana tersebardi 50 destinasiContoh di sumatra utara:Medan,toba dan sekitarnyaNias, simeulue dan sekitarnya
Perencanaan pengembangan destinasi RipparnasInisiasi rapat koordinasiPerancangan Perencanaan operasionalImplementasi Pelaksanaan kegiatan
Monitoring meliputi:Tourism facilities and infrastructureTourism servicesCapacity of local tourism stakeholdersInvolvement of local community in tourism businessesCurrent situation of tourism attractionsProfiles of village tourism and art & craft groupsTourism marketTourists perception and satisfaction level