SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 52
KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL
DESEMBER 2011




             MARI ELKA PANGESTU
           Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI
#1 Peluang &
   Tantangan
   Global dan
   Lokal
1000                   16
                            TANTANGAN
900
                       14
                            GLOBAL
                            Krisis ekonomi dan ketidakpastian
800                         global yang diperkirakan akan
                       12   berlangsung hingga beberapa tahun
700                         mendatang;
                       10   Pariwisata Indonesia tidak rentan
600
                            terhadap krisis sehingga sektor
                            pariwisata dan pasar dalam negeri
500                    8
                            dapat menjadi sabuk pengaman
                            perekonomian Nasional
400
                       6
                              Indonesia (juta inbound)
300
                              ASEAN (juta inbound)
                       4
200                           Asia Pasifik (juta inbound)

                       2      Dunia (juta inbound)
100
                              Share Indonesia thd ASEAN (%)

   0                   0      Share Indonesia thd Asia Pasifik
                              (%)
                              Share Indonesia thd dunia (%)



       © FGD | Konvensi PPBI 2009                                3
PERKEMBANGAN WISATAWAN GLOBAL
Evolusi Perubahan Kedatangan Wisatawan
Dunia Internasional tiap bulan
              15 bulan mengalami
              pertumbuhan negatif




                     © KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL   4
Sekilas INDONESIA
 Negara Kepulauan yang terbentang di sepanjang garis khatulistiwa



                                   Lebih dari300 ragam suku dan etnis
                                           dan 742 bahasa dan dialek.
         17.100 pulau,
Lebih dari

        6000 diantaranya berpenghuni.
                      juta km2,
Dengan luas daratan 1,9
                                                Indonesia merupakan negara
        dan 3,1 juta km2 luas perairan          archipelago terluas, dan memiliki
                                                populasi penduduk terbesar
                                                keempat di dunia
8 World Heritage Cultural Sites                 (± 237 juta orang)

                                                Membentang 5.120 km dari timur ke
Tempat penyelenggaraan Pameran dan Festival
                                                barat, 1.760 km dari utara ke selatan
Internasional dan industri kreatif yang kuat
                                                Peringkat 39 dari Cultural Heritage
                                                dari 139 Negara oleh WEF
Sekilas INDONESIA
Mega Biodiversity
Daya saing SDA Peringkat 17/139 Negara (WEF)
         16% dari binatang reptil dan amphibi di dunia
                          35 spesies primata, 25% endemik
                                               17% dari burung di dunia
                                                  26% endemik
                                                           Forest Diversity

                                                Hutan Tropis terbesar setelah
                                                                            Brazil
           121 spesies kupu-kupu                51 Taman Nasional, merupakan
           44% endemik               negara mega biodiversity ke-3 setelah brazil
                                                                        dan Zaire
                                                 Sekitar 59% daratan di Indonesia
         12% dari mamalia di dunia   merupakan hutan tropis yang menjadi 10% dari
         36% endemik                         total luas hutan di dunia (Stone, 1994).
          Khusus Papua,                   Terdapat sekitar 110 juta hektar hutan
          presentase flora endemik   Indonesia tercatat sebagai hutan lindung dimana
          mencapai 60-70%                                                      6
                                     18,7 juta hektar menjadi daerah konservasi.
Sekilas INDONESIA
        Pemuda sebagaiTulang Punggung Pembangunan Bangsa
Kelompok Umur




                                                      Jumlah Orang



                         © FGD | Konvensi PPBI 2009                  7
TREND DAN JUMLAH WISATAWAN MANCANEGARA
Periode: Jan 2009-Oktober 2011

            Jumlah dan Pertumbuhan Turis ke Indonesia
                                Periode: Jan 2009 – Oktober 2011
800,000                                                                                                          30%
750,000    Pulih Ekonomi Global Pasca Krisis
                                                                     Titik Tertinggi Kedatangan Wisman           25%
700,000                                                                          selama 3 tahun terakhir
                                                                                                                 20%
650,000                                                                                                          15%
600,000
                                                                                                                 10%
550,000
                                                                                                                 5%
500,000
                                                                                                                 0%
450,000
400,000                                                                                                          -5%

350,000                                                                                                          -10%
                                               Titik Terendah Kedatangan
300,000                                        Wisman Hingga Oktober 2011                                        -15%
          Nov




          Nov
           Jul




           Jul




          Apr


           Jul
          Apr




          Agt




          Apr




          Agt




          Agt
          Jun




          Jun




          Jun
          Feb


          Mei




          Feb




          Feb
          Mei




          Mei
          Des




          Des
          Mar




          Mar




          Mar
          Jan




          Jan




          Jan
          Sep
          Okt




          Sep
          Okt




          Sep
          Okt
                     2009                                     2010                                  2011

              Visitor Arrival         Month on Month             Year on Year          Poly. (Visitor Arrival)



                                                                                                                        8
SEBARAN OUTBOND WISATAWAN DUNIA DAN WISMAN INDONESIA
  Berdasarkan Region




                                           Eropa
                                           Total: 351 jt
                                           Penetrasi 0,30 %                    421
                                                                             (0,38%)
                      136
                              Amerika Utara
                    (0,23%)   Total: 87 jt
                              Penetrasi 0,26 %
                                                 Total: 351 jt outbound                                   140                  Asia
                                                                                                                               Total: 165 jt
                                                                                                        (1,19%)                Penetrasi 1,01 %
Penetrasi Pariwisata
(dr jumlah wisatawan)                                                          31
                                                                            (0,78%)                                    ASEAN
 >9%                                                                                                                   Total: 54 jt
                                                                                                                       Penetrasi 5,59 %
 5–9%
                                                                                 Timur Tengah             32
                                                                                 Total: 13 jt
 1–5%                                                                            Penetrasi 1,10 %      (7,23%)
 < 1%                     114          Amerika Selatan
                        (0,04%)        Total: 198 jt
                                       Penetrasi 0,02 %
                                                                       52
Total Pengeluaran                                                   (0,30%)                                                          24
untuk Pariwisata                                                                                                                  (5,05%)
                                                              Afrika
                                                              Total: 61 jt                          Oceania
                                                              Penetrasi 0,04 %
                                                                                                    Total: 8,2 jt
   Total M $                                                                                        Penetrasi 9,80 %
  (% indonesia)



                                                                                                                                                  9
POTENSI PARIWISATA GLOBAL
                                     Tahun 2010
 Total Wisatawan (Outbond)



                 DE

                           US
             HK
                  UK

                                       CN
                                                                              MY
                 RU
            IT
                 CA          FR

             SP                 NL      IN                          JP               SG
                                                   SA                              19,73%
              SE                                                         KR
                      CH



Luas Lingkaran:
                                              Penetrasi Wisatawan
Total Pengeluaran untuk pariwisata
Warna Lingkaran (menunjukkan lama tinggal):
> 15 hari      10-15 hari       7-9 hari          < 7 hari
                                                                                       10
POLA TAHUNAN KUNJUNGAN WISMAN INDONESIA
Tahun 2010




      Periode sepi (“low season”):          Periode ramai (“high season”):

      Turunnya minat turis untuk datang     Tingginya minat turis untuk datang pada periode ramai perlu
      ke Indonesia perlu disingkapi         dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan pendapatan dari
      dengan ragam daya tarik, promosi,     semua aspek dan sektor yang terkait pariwisata baik langsung
      dan pola perjalanan, event/kegiatan   maupun secara tidak langsung
                                                                                                             11
Sebaran Asal Wisatawan Nusantara
 Berdasarkan Jumlah Wisnus di Wilayah Tertentu




                 2007: 14.426
                 2008: 14.723                                               2007: 5.588
 10,22%
                 2009: 16.544                                               2008: 5.709
                                                               5,51%
            Aceh, Sumut,                                                    2009: 6.026
            Sumbar, Riau                                               Kalbar, Kalteng,
                                                                       Kalsel, Kaltim


                                                                                                             2007: 7.112
                                2007: 14.426                                                                 2008: 7.240
                                                                                              7,30%
                                2008: 14.723                                                                 2009: 7.314
               7,26%                                                                                                                          2007: 7.112
                                2009: 16.544                                                           Sulut, Sulteng, Sulsel,
                                                                                                       Sultenggara, Sulbar,      1,36%        2008: 7.240
                                                                                                       Gorontalo                              2009: 7.314
   Jambi, Sumsel, Bengkulu,                         2007: 6.838
      Lampung, Kep Bangka                                                                                                                Maluku, Maluku Utara,
                                                    2008: 6.922                                                                          Papua, Papua Barat
             Belitung, Kepri            9,59%
                                                    2009: 6.713
                                                 Jakarta
                                                                               2007: 24.458
                                                                               2008: 24.910
                                                                               2009: 26.147   17,56%
                                       2007: 17.629
                                       2008: 17.939
                 2007: 24.458                              15,75%
                                       2009: 18.351                    Jatim
          20,46% 2008: 24.910               DIY, Jateng                                                   2007: 4.566
                 2009: 26.147                                                                             2008: 4.700
                     Banten, Jabar                                                                        2009: 5.103
                                                                                         4,99%
                                                                                                  Bali, NTT, NTB




Keterangan             : Share Pengeluaran wisnus   asal daerah           : Jumlah Wisnus Thn 2007
                        tersebut terhadap total pengeluaran wisnus        : Jumlah Wisnus Thn 2008
                                                                          : Jumlah Wisnus Thn 2009
POLA PENGELUARAN WISNUS & WISMAN
                               160,000
                               140,000
                               120,000
                               100,000
                                80,000
                                60,000
                                40,000
                                20,000
                                          0
                                              Wisman              Wisnus     Wisman              Wisnus
                                                          2008                           2009
 Produk Pertanian                             1,800.22           4,718.49    1,002.68           5,797.05
 Produk Industri Non Makanan                  7,391.35           18,873.97   4,115.90           25,630.56
 Kesehatan dan Kecantikan                     1,707.28            61.59      1,107.51            94.41
 Souvenir                                     8,620.65           6,237.72    5,559.07           8,318.99
 Jasa Pariwisata lainnya                      2,080.70           6,344.97    1,623.31           4,506.04
 Jasa Seni budaya, Rekreasi dan Hiburan       5,144.61           3,166.21    3,825.80           5,037.28
 Biro Perjalanan, operator dan pramuwisata    2,154.53           2,832.29    1,214.39           2,964.76
 Angkutan Domestik                            6,492.75           51,730.04   5,125.82           54,697.56
 Restoran dan sejenisnya                      15,735.03          20,440.77   16,446.26          20,799.15
 Hotel dan Akomodasi                          29,329.14          8,764.98    19,180.37          10,061.44

                                                                                                         13
Fakta- Fakta Wisatawan Nusantara

    Distribusi Tujuan Wisata           1. Provinsi Tujuan Wisata :
                                          # 1 Jawa Timur 18%,          Hanya 3% Wisnus
                          Jatim
                           18%
                                          # 2 Jawa Barat 17%,          Asal Luar Jawa
                                          # 3 Jawa Tengah 12%
            Daerah
             Lain
             43%               Jabar   2. Asal Wisnus Gemar          3. Asal Wisnus Hanya di Dalam
                                17%        Keluar Propinsi:              Propinsi:
                                          # 1 Banten 65%,               # 1 Kalimantan Barat 7%,
                          Jateng
                Jakarta    12%            # 2 Yogyakarta 64%,           # 2 NTT 9%,
                 10%                      # 3 Jakarta 62%               # 3 Sulawesi Selatan 11 %

         Tingkat Wisnus Keluar Propinsi
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
 0.00%
POTENSI WISATAWAN NUSANTARA
       Sebaran PDRB dan Pendapatan Perkapita


                                                                         5,51%


      10,22%

Aceh, Sumut,
Sumbar, Riau



                 7,26%
Jambi, Sumsel,                                                 Jakarta
Bengkulu, Lampung,                                    9,59%                                                      1,36%
Kep Bangka                                                                           7,30%
Belitung, Kepri                                                                                              Maluku, Maluku Utara,
                                                                                   Sulut, Sulteng, Sulsel,   Papua, Papua Barat
                                                                                   Sultenggara, Sulbar,
                                     20,46%                                        Gorontalo

                     Banten, Jabar
                                        DIY, Jateng   15,75%
                                                                    17,56%

                                                                     Jatim          4,99%

                                                                                 Bali, NTT, NTB




                                                                                                                                     15
#2 Kontribusi
   Ekonomi
   Kepariwisataan
   Indonesia
KINERJA PARIWISATA INDONESIA
Daya Saing Pariwisata Indonesia (WEF 2011)
139 Negara                          26 Negara
              DUNIA                               ASIA PASIFIK
NEGARA                2009   2010   NEGARA                       2009   2010
Switzerland             1      1    Singapura                     2      1
Jerman                  3      2
                                    Hongkong                      3      2
Perancis                4      3
                                    Australia                     1      3
Amerika                 8      6
Australia               9     13    New Zealand                   4      4
Singapura              10     10    Jepang                        5      5
Hongkong               12     12    Malaysia                      7      7
Jepang                 25     22    China                        10      9
Malaysia               32     35    Indonesia                    15     13
Thailand               39     41
                                    Vietnam                      17     14
China                  47     39
                                    Filipina                     16     18
Brunei D               69     67
                                    Kamboja                      21     21
Indonesia             81     74
                                    Pakistan                     23     24
Philiphines           86     94
VietNam               89     80     Bangladesh                   25     25
Chad                  139    133    Timor-leste                   -     26     17
DAYA SAING PARIWISATA INDONESIA
Ranking Kriteria Daya Saing Pariwisata Indonesia
            KRITERIA DAYA SAING PARIWISATA                          2009   2010
1. Kebijakan dan Peraturan                                          123    88
2. Pariwisata Berkelanjutan                                         130    127
3. Keamanan dan Keselamatan                                         119    72
4. Kesehatan                                                        110    115
5. Prioritas Turisme & Travel                                        10    15
6. Infrastruktur Transportasi Udara                                  60    58
7. Infrastruktur Transportasi Darat                                  89    82
8. Infrastruktur Pariwisata                                          88    116
9. Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi                 102    96
10. Daya Saing Harga                                                 3     4
11. Sumber Daya Manusia                                              42    51
12. Afinitas atau Persepsi Nasional terhadap Pariwisata              78    121
13. Sumber Daya Alam                                                 28    17
14. Sumber Daya Budaya                                               37    39
                                 © KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL                 18
“NATION BRANDING”
Peran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
                                       • Mengembangkan strategi dan koordinasi
                                         kampanye: “Nation Branding Indonesia”
                                         secara terintegrasi melalui
                                         Tourism, Trade, and Investment;
                   Budaya &            • Mengembangkan “Sustainable Tourism” di
      Pariwisata    Warisan
                                         Indonesia yang dapat memberikan
                    Budaya
                                         pengalaman yang mendalam bagi wisatawan;
                                       • Mengembangkan ekonomi kreatif yang
            BRAND         Pemerin-
Manusia                                  mengangkat budaya dan warisan budaya
                           tahan
            NEGARA                       Indonesia;
                   Investasi           • Menerapkan Good governance di
                       &                 Lingkungan Kemenparekraf;
      Ekspor
                   Keimigra-           • Mengembangkan sumber daya insani
                     sian
                                         pariwisata dan ekonomi kreatif yang
                                         unggul dan mampu membawa nama baik
                                         Bangsa Indonesia
                           © KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL                      19
KONTRIBUSI EKONOMI PARIWISATA INDONESIA
     Produk Domestik Bruto
NO            URAIAN                 2004         2005         2006          2007        2008       2009*)    2010**)

1    ADHB (trilliun Rp)
     PDB NASIONAL            2.295,83 2.774,28 3.339,22 3.950,89                        4.948,69   5.603,87   6.422,92
     PDB PARIWISATA           88,61    101,69   118,67   134,86                          153,17     173,21     196,18
      Hotel                   12,69    14,15    16,07    17,32                           18,90      20,78      23,94
      Restoran                68,32    78,81    92,42    106,25                          121,24     137,62     154,89
      Rekreasi & Hiburan       7,61     8,74    10,17    11,29                           13,03      14,81      17,35
2    ADHK 2000 (trilliun Rp)
     PDB NASIONAL            1.656,52 1.750,82 1.847,13 1.964,33                        2.082,46   2.177,74   2.310,69
     PDB PARIWISATA           55,15    58,48    61,92    66,07                           70,22      75,43      78,83
      Hotel                   11,59    12,31    12,95    13,65                           14,26      15,20      16,28
      Restoran                37,26    39,45    41,72    44,68                           47,62      51,23      52,88
      Rekreasi & Hiburan        6,3     6,71     7,25     7,75                            8,35       9,00       9,67
3    PERTUMBUHAN EKONOMI (%)
     PDB NASIONAL              5,03     5,69     5,50     6,35                            6,01       4,58       6,10
     PDB PARIWISATA            6,72     6,03     5,88     8,94                            5,15       5,57       6,56
4    KONTRIBUSI PDB PARIWISATA TERHADAP PDB NASIONAL (%)
     PDB PARIWISATA            3,86     3,67     3,55     3,41                            3,10       3,09       3,05
      Hotel                    0,55     0,51     0,48     0,44                            0,38       0,37       0,37
      Restoran                 2,98     2,84     2,77     2,69                            2,45       2,46       2,41
      Rekreasi & Hiburan       0,33     0,32      0,3     0,29                            0,26       0,26       0,27
Keterangan :
*) Angka sementara; **) Angka sangat sementara
Catatan : Pertumbuhan PDB pariwisata tahun 2007 - 2010 dihitung berdasarkan Nesparnas                            20
Sumber: BPS, indikator Ekonomi
PDB Pariwisata (Trilliun)

                                       Tahun 2001-2010
                                       DISTRIBUSI PDB INDUSTRI KEPARIWISATAAN




     Kontribusi thd PDB Nasional (%)
21
KONDISI INDUSTRI KEPARIWISATAAN
Hotel

Jumlah
         Hotel Bintang   1306
 Akomodasi Non Bintang                        13.281

Hunian Kamar
                 2004                          44,98 %
                 2005                           45,03 %
                 2006                            46,18 %
                 2007                             46,89 %
                 2008                               48,07 %
                 2009                                 48,31 %


Tamu (juta orang)
                Asing                      Indonesia
                 2007    3,9                    2007            13,1
                 2008          4,1              2008                   14,4
                 2009                4,6        2009                          17,2


Penyerapan Tenaga
Kerja                           233.745 orang
                                                                                     22
KONDISI INDUSTRI KEPARIWISATAAN
Restoran dan Jasa Perjalanan Wisata


 Jumlah Restoran
                   2007               1.615
                   2008                         2.235
                   2009                             2.704

 Penyerapan Tenaga
 Kerja Restoran             446.775 orang
 Jumlah Jasa
 Perjalanan Wisata
                   2007                 1.814
                   2008                             2.708
                   2009                              2.755

 Penyerapan Tenaga
 Kerja Jasa
 Penunjang Angkutan         747.640 orang
 dan Jasa - Jasa


                                                             23
KONTRIBUSI EKONOMI PARIWISATA INDONESIA
    Devisa

No             Jenis Komoditi                  2008                2009            2010
1    Minyak & gas bumi                         29.126,30           19.018,30       28.039,60
2    Minyak klp sawit                          12.375,57           10.367,62       13.468,97
3    Karet olahan                              7.579,66            4.870,68        9.314,97
4    Pariwisata                            4   7.377,00      3     6.298,02    4   7.603,45
5    Pakaian jadi                              6.092,06            5.735,60        6.598,11
6    Alat listrik                              5.253,74            4.580,18        6.337,50
7    Tekstil                                   4.127,97            3.602,78        4.721,77
8    Kertas dan barang dari kertas             3.796,91            3.405,01        4.241,79
9    Makanan olahan                            2.997,17            2.960,73        3.620,86
10   Kayu olahan                               2.821,34            2.275,32        2.870,49
11   Bahan kimia                               2.754,30            2.155,41        3.381,85

                                © KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL                          24
#3 Arah Kebijakan
    Pengembangan
    Kepariwisataan
    Nasional
KONSISTENSI DAN SINKRONISASI
Pembangunan Kepariwisataan Nasional
                    VISI-MISI                                          RPJP
                 SBY-BOEDIONO                                        2005-2025



                                        RPJMN 2010 – 2014
Sasaran
Tingkat 1                                Prioritas Nasional




                                                                                                        Konsistensi
Sasaran
                         Program 100 Hari             Program Bidang Sektoral
Tingkat 2


Sasaran
            Renstra Kementerian          Renstra Kementerian           Renstra Kementerian
Tingkat 3
                                  KPI                          KPI                          KPI


            Kontrak Kinerja Menteri      Kontrak Kinerja Menteri      Kontrak Kinerja Menteri
Sasaran
                      +                            +                            +
Tingkat 4
               Pakta Integritas             Pakta Integritas             Pakta Integritas

                                               Sinkronisasi                                        BAPPENAS,
                                                                                                  DEPKEU & UKP

                                  © KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL                                                    26
Kerangka
Buku I RPJMN
                     ARAH KEBIJAKAN &
                     STRATEGI NASIONAL

Visi Misi Presiden    Visi:
                      Terwujudnya Indonesia yang Sejahtera,
                      Demokratis dan Berkeadilan.

Prioritas Nasional

                      Misi:
                      1. Melanjutkan pembangunan menuju
  Substansi Inti         Indonesia yang sejahtera.
                      2. Memperkuat pilar-pilar demokrasi.
                      3. Memperkuat dimensi keadilan di semua
Kegiatan Prioritas       bidang.
    Nasional



                     © KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL           27
Kerangka
Buku I RPJMN         ARAH KEBIJAKAN &
                     STRATEGI NASIONAL                             11

                                                                    Tema Prioritas
                     11 Prioritas Nasional KIB II
                                                                    Pengembangan dan
                     2009-2014:
                     1. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
                                                                    perlindungan kebhinekaan
Visi Misi Presiden                                                  budaya, karya seni, dan ilmu
                     2. Pendidikan
                                                                    serta apresiasinya, untuk
                     3. Kesehatan
                                                                    memperkaya khazanah artistik
                     4. Penanggulangan Kemiskinan                   dan intelektual bagi tumbuh
                     5. Ketahanan Pangan                            mapannya jati diri dan
Prioritas Nasional   6. Infrastruktur                               kemampuan adaptif kompetitif
                     7. Iklim Investasi dan Iklim Usaha             bangsa yang disertai
                     8. Energi                                      pengembangan inovasi, ilmu
                     9. Lingkungan Hidup & Pengelolaan Bencana      pengetahuan, dan teknologi
                     10. Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, &    yang dilandasi oleh keunggulan
  Substansi Inti         Pasca-konflik                              Indonesia sebagai negara
                                                                    maritim dan kepulauan
                     11.Kebudayaan, Kreativitas &
                        Inovasi Teknologi
                                                                    5 Substansi Inti
Kegiatan Prioritas   Prioritas Nasional Lainnya Menurut             1.Perawatan
    Nasional         Bidang:                                        2.Sarana
                     1. Politik, Hukum, dan Keamanan                3.Penciptaan
                     2. Bidang Perekonomian                         4.Kebijakan
                     3. Kesejahteraan Rakyat                        5.Inovasi Teknologi


                          © KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL                                     28
Kerangka        ARAH KEBIJAKAN &
Buku I RPJMN         STRATEGI NASIONAL

                     7. KEBUDAYAAN, KREATIVITAS, & INOVASI TEKNOLOGI

Visi Misi Presiden   1. Perawatan: Penetapan dan pembentukan pengelolaan terpadu
                        untukpengelolaan cagar budaya, revitalisasi museum dan perpustakaan
                        di seluruhIndonesia ditargetkan sebelum Oktober 2011;
                     2. Sarana: Penyediaan sarana yang memadai bagi pengembangan,
                        pendalaman dan pagelaran seni budaya di kota besar dan ibu kota
Prioritas Nasional      kabupaten selambat-lambatnya Oktober 2012;
                     3. Penciptaan: Pengembangan kapasitas nasional untuk pelaksanaan
                        penelitian, penciptaan dan inovasi dan memudahkan akses dan
                        penggunaannya oleh masyarakat luas;
                     4. Kebijakan: Peningkatan perhatian dan kesertaan pemerintah dalam
  Substansi Inti        programprogram seni budaya yang diinisiasi oleh masyarakat dan
                        mendorong berkembangnya apresiasi terhadap kemajemukan budaya;
                     5. Inovasi teknologi: Peningkatan keunggulan komparatif menjadi
                        keunggulan kompetitif yang mencakup pengelolaan sumber daya
Kegiatan Prioritas      maritim menuju ketahanan energi, pangan, dan antisipasi perubahan
    Nasional            iklim; dan pengembangan penguasaan teknologi dan kreativitas
                        pemuda.



                       © KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL                                 29
Kerangka
  Buku II            ARAH KEBIJAKAN &
 RPJMN               STRATEGI NASIONAL


PRIORITAS BIDANG               Prioritas Bidang:
                               1. Bidang Pembangunan Sosial Budaya Dan Kehidupan
                                  Beragama
                               2. Bidang Ekonomi
                               3.   Bidang Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi
                               4.   Bidang Sarana Dan Prasarana
 FOKUS PRIORITAS               5.   Bidang Politik
                               6.   Bidang Pertahanan Dan Keamanan
                               7.   Bidang Hukum Dan Aparatur
                               8.   Bidang Wilayah Dan Tata Ruang
                               9.   Bidang Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup
KEGIATAN PRIORITAS
      BIDANG                 Pembangunan kepariwisataan mempunyai peranan penting
                             dalam mendorong kegiatan ekonomi, meningkatkan citra
                             Indonesia, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan
                             memberikan perluasan kesempatan kerja



                     © KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL                              30
FOKUS PENINGKATAN DAYA SAING PARIWISATA
Fokus dan Kegiatan Prioritas Bidang Kepariwisataan




   PENGEMBANGAN               PENGEMBANGAN              PENGEMBANGAN               PENGEMBANGAN
 INDUSTRI PARIWISATA         TUJUAN PARIWISATA          PEMASARAN DAN               SUMBER DAYA
                                                      PROMOSI PARIWISATA             PARIWISATA

1. Pengembangan            1. Pengembangan Daya      1. Peningkatan Promosi     1. Pengembangan SDM
   Usaha, Industri, dan       Tarik Pariwisata;         Pariwisata Dalam           Kebudayaan dan
   Investasi Pariwisata;   2. Pemberdayaan              dan luar Negeri;           Pariwisata;
2. Pengembangan               Masyarakat di Tujuan   2. Pengembangan            2. Penelitian dan
   Standardisasi              Pariwisata;               Informasi Pasar            Pengembangan
   Pariwisata.             3. Peningkatan PNPM          Pariwisata;                Bidang
                              Mandiri Bidang         3. Peningkatan                Kepariwisataan;
                              Pariwisata                Publikasi Pariwisata;   3. Pengembangan
                                                     4. Peningkatan                Pendidikan Tinggi
                                                        Pertemuan, Perjalan        Bidang Pariwisata
                                                        an
                                                        Insentif, Konferensi,
                                                        dan Pameran

                                  © KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL                               31
TARGET PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN
    Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
                                                                 SATUAN
                         TAHUN                                                   2010      2011       2012        2013      2014
                                                               INDIKATOR
KONTRIBUSI EKONOMI KEPARIWISATAAN
Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB Nasional                    %           4,80      4,95       5,10        5,20      5,25
Kontribusi pariwisata terhadap lapangan kerja nasional           juta orang        7,7       8,1        8,5         8,9       9,2
Peranan investasi bidang pariwisata dalam investasi nasional          %           5,19      5,45       5,76        6,06      6,43
KUANTITAS DAN KUALITAS WISATAWAN
Jumlah wisatawan mancanegara                                     Ribu orang       6.750     7.100      7.500       8.000     8.600
Pertumbuhan jumlah wisatawan manca negara                             %              -       5,19       5,63        6,67      7,5
Jumlah pergerakan wisatawan nusantara                          juta perjalanan     230       237        245         258       276
Pertumbuhan pergerakan wisatawan nusantara                            %              -       3,04       3,38        5,31      6,98
Lama Tinggal Wisatawan Mancanegara                                   hari          7,8       7,7        7,7         7,6       7,5
Lama Tinggal Wisatawan Nusantara                                     hari          2,1       2,25       2,5         2,75       3
Rata-rata pengeluaran/pembelanjaan wisatawan mancanegara       USD/kunjungan      1.000     1.010      1.020       1.030     1.040
Rata-rata pengeluaran/pembelanjaan wisatawan nusantara          Rp/kunjungan     600.000   650.000    700.000     700.000   750.000
Penerimaan devisa                                                USD milliar       6,75      7,17       7,65        8,24      8,95
Jumlah pengeluaran wisatawan nusantara                            Rp triliun       138      154,05     171,5       180,60     207
KUANTITAS DAN KUALITAS DESTINASI WISATA INDONESIA
Jumlah tenaga kerja yang disertifikasi                             orang          5.000    15.000     15.000       10.000    5.000
Target jumlah daerah tujuan wisata baru                            daerah                       s.d 2014 29 daerah
Destination Management Organization                                 unit                         s.d 2014 15 unit
Jumlah Desa Wisata                                                  desa          200       674         978         700      822
Pola perjalanan                                                     pola                         s.d 2014 16 pola

                                                 © KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL                                           32
#4 Rencana Induk
   Pembangunan
   Kepariwisataan
   Nasional
SASARAN PEMBANGUNAN
KEPARIWISATAAN NASIONAL s/d 2025

                                                    KONDISI                s/d 2025
     INDIKATOR
                                                     2008        Pesimis          Optimis
1.   Kunjungan Wisman (juta)                           6.4         15                  20
2.   Kunjungan Wisnus (juta)                           225        328                 371
3.   Penerimaan Devisa dari wisman (US$ milyar)        7.3         15                  17
4.   Pengeluaran Wisnus (triliun)                    123.17      229,6                259,7
5.   PDB pariwisata (%)                                4,7        5.00                6.00




                                    © FGD | Konvensi PPBI 2009                                34
RUANG LINGKUP: RIPPARNAS ( PP no. 50/2011)
                                                                                 ACUAN PEMBANGUNAN:
   PARADIGMA                                                                     1.   UU tentang Otonomi Daerah
   STRATEGIS                  RENCANA INDUK PEMBANGUNAN                          2.   UU No. 10/ 2009 ttg Kepariwisataan
                                KEPARIWISATAAN NASIONAL                          3.   UU No. 26/2007 tentang Penataan Ruang
     ANALISIS                    (RIPPARNAS) 2010 - 2025                         4.   Rencana Pembangunan Jangka Panjang
                                                                                      Nasional ( RPJPN ) 2005-2025
      SITUASI
                                                                                 5.   Rencana Pembangunan Jangka
                                            VISI DAN MISI                             Menengah ( RPJM) 2010-2015
                                                                                 6.   Rencana Strategik (RENSTRA)
                                                                                 7.   Inpres No. 16/ 2005 tentang Kebijakan
                                      TUJUAN DAN SASARAN                              Pengembangan Kebudayaan dan
                                                                                      Pariwisata
                                                                                 8.   Keppres No. 3 tentang Tim Nasional
                                                                                      Peningkatan Ekspor & Peningkatan
                                  ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN                       Investasi
                                        INDIKASI PROGRAM                         9.   Kelompok Kerja PPDN & PT. PPI


KOMPONEN PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN
        DESTINASI                      PEMASARAN                    INDUSTRI                      KELEMBAGAAN
       PARIWISATA                      PARIWISATA                  PARIWISATA                    KEPARIWISATAAN
 Pembangunan Daya Tarik                                       Penguatan Struktur Industri
                                    Pengembangan Pasar                                          Penguatan Organisasi
 Wisata, Pembangunan                                          Pariwisata, Peningkatan Daya
 Aksesibilitas                      Wisatawan, Pengembanga                                      Kepariwisataan,
                                                              Saing Produk
 Pariwisata, Pembangunan            n Citra                                                     Pembangunan Sumber
                                                              Pariwisata, Pengembangan
 prasarana umum, fasilitas          Pariwisata, Pengembanga   Kemitraan Usaha                   Daya Manusia Pariwisata,
 umum, dan fasilitas                n Kemitraan Pemasaran     Pariwisata, Penciptaan            Penyelenggaraan
 pariwisata, Pemberdayaan           Pariwisata, engembangan   Kredibilitas                      Penelitian dan
 masyarakat melalui                                           Bisnis, Pengembangan
                                    Promosi Pariwisata                                          Pengembangan
 kepariwisataan, Pengembangan                                 Tanggung Jawab Terhadap
 investasi di Bidang Pariwisata                               Lingkungan                                                   35
PETA SEBARAN 50  DESTINASI PARIWISATA NASIONAL, 88 KAWASAN STRATEGIS
PARIWISATA NASIONAL, DAN 222 KAWASAN PENGEMBANGAN PARIWISATA NASIONAL
(POTENSI)




                        © KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL         36
Pengembangan KPPN, DPN dan KSPN
NAD, Sumatra Utara
                                                                                         Kawasan
                  Kawasan Pengembangan Pariwisata            Destinasi Pariwisata        Strategis
    Provinsi
                          Nasional (KPPN)                      Nasional (DPN)           Pariwisata
                                                                                      Nasional (KSPN)
NANGROE ACEH
DARUSSALAM       1. KPPN Simeulue dan sekitarnya
                                                                 DPN NIAS– SIMEULUE
SUMATERA UTARA   1. KPPN Nias Barat dan sekitarnya                 dan sekitarnya

                 2. KPPN Teluk Dalam dan sekitarnya

                 3. KPPN Medan Kota dan sekitarnya                                     KSPN Toba dan
                                                                                         sekitarnya
                 4. KPPN Tangkahan–Leuser dan sekitarnya
                                                                  DPN MEDAN–TOBA
                 5. KPPN Bukit Lawang dan sekitarnya
                                                                  dan sekitarnya
                 6. KPPN Toba dan sekitarnya

                 7. KPPN Sibolga dan sekitarnya



                                    © FGD | Konvensi PPBI 2009                                  37
© FGD | Konvensi PPBI 2009   38
Pengembangan KPPN, DPN dan KSPN
Nusa Tenggara Barat

                                                                                Kawasan Strategis
             Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional    Destinasi Pariwisata
  Provinsi                                                                         Pariwisata
                            (KPPN)                         Nasional (DPN)
                                                                                 Nasional (KSPN)
NUSA         1. KPPN Rinjani dan sekitarnya
TENGGARA     2. KPPN Gili Tramena dan sekitarnya
BARAT        3. KPPN Mataram Kota dan sekitarnya        DPN LOMBOK – GILI          KSPN. Gili
             4. KPPN Pantai Selatan dan sekitarnya        TRAMENA dan            Tramena dan
             Lombok                                         sekitarnya            sekitarnya
             5. KPPN Praya–Sade dan sekitarnya
             6.KPPN Sumbawa Barat dan sekitarnya
             7. KPPN Moyo dan sekitarnya                                         KSPN. Moyo
             8.KPPN Tambora dan sekitarnya                 DPN MOYO–            dan sekitarnya
                                                          TAMBORA dan
             9.KPPN Bima dan sekitarnya                     sekitarnya          KSPN. Tambora
                                                                                dan sekitarnya



                                                                                             39
© FGD | Konvensi PPBI 2009   40
© FGD | Konvensi PPBI 2009   41
Pengembangan KPPN, DPN dan KSPN
Nusa Tenggara Timur
                                                               Destinasi          Kawasan Strategis
                 Kawasan Pengembangan Pariwisata
 Provinsi                                                     Pariwisata             Pariwisata
                         Nasional (KPPN)
                                                            Nasional (DPN)         Nasional (KSPN)
NUSA        1.    KPPN Komodo dan sekitarnya
                                                           DPN KOMODO–RUTENG         KSPN Komodo dan
TENGGARA    2.    KPPN Labuhan Bajo dan sekitarnya             dan sekitarnya           sekitarnya
TIMUR       3.    KPPN Ruteng dan sekitarnya
            1.    KPPN Bajawa dan sekitarnya                  DPN KELIMUTU–
                                                                                   KSPN Ende – Kelimutu
            2.    KPPN Ende–Kelimutu dan sekitarnya           MEUMERE dan
                                                                                      dan sekitarnya
            3.    KPPN Meumere–Sikka dan sekitarnya             sekitarnya

            1.    KPPN Waingapu–Laiwangi Wanggameti
                  dan sekitarnya                              DPN SUMBA –           KSPN Waikabubak –
                                                             WAIKABUBAK dan       Manupeh Tanah Daru dan
            2.    KPPN Waikabubak–Manupeh Tanah Daru            sekitarnya              sekitarnya
                  dan sekitarnya
            1.    KPPN Larantuka dan sekitarnya
                                                           DPN ALOR–LEMBATA dan   KSPN Alor – Kalabahi dan
            2.    KPPN Lamalera–Lembata dan sekitarnya
                                                                 sekitarnya             sekitarnya
            3.    KPPN Alor–Kalabahi dan sekitarnya
            1.    KPPN Nemberala–Rotendao dan sekitarnya      DPN KUPANG–
                                                                                     KSPN Nemberala –
                                                              ROTENDAO dan
            2.    KPPN Kupang–Soe dan sekitarnya                                  Rotendao dan sekitarnya
                                                                sekitarnya

                                                                                                       42
© FGD | Konvensi PPBI 2009   43
© FGD | Konvensi PPBI 2009   44
#5 Pembelajaran
   bagi kita
   bersama
BAGAIMANA KITA MENGEMBANGKAN
   DAERAH TUJUAN WISATA INDONESIA

                                         PROYEK

                                      Perancangan                          PASCA- PROYEK
        PRA-PROYEK                                                                    Adaptasi
                                                                                        oleh
                                                                        Keluaran     Pemerintah
 Perencanaan                           Pemantauan                                      lokal
Pengembangan   Masukan   Inisiasi          dan               Closure
   Destinasi                           Pengendalian
                                                                       Dokumentasi   Manajemen
                                                                                     Pengetahuan


                                     Implementasi




                                    © FGD | Konvensi PPBI 2009                              46
SUSTAINABLE TOURISM: PELUANG PARIWISATA PASCA TSUNAMI
PANGANDARAN (JAWA BARAT)




    #5 Cerita Sukses
              Pengembangan
              Destinasi Wisata
TAHAPAN PENGEMBANGAN
PROYEK
       PANGANDARAN
                  Perencanaan Destinasi Pariwisata Nasional (RIPPARNAS,
 PRA-




                  RIPPARDA –Prov/kab/kota, daftar inisiasi proyek)

                  Inisiasi: pemetaan kondisi saat ini untuk mendapatkan peluang
                  dan tantangan, serta potensi daerah tujuan wisata, Rakor

                  Identifikasi pemangku kepentingan dan pembentukan
  PROYEK




                  Kelompok Kerja Lokal (Local Working Group-LWG)

                  Perencanaan dan implementasi: menyusun visi dan
                  misi, tujuan dan rencana kerja, implementasi
                  pemberdayaan, asistensi teknis dan pengembangan
                  DMO, dimana seluruh kegiatan ini akan dipantau untuk setiap
                  tahapannya
                  Penilaian dampak: peningkatan jumlah wisatawan ke
   PASCA-PROYEK




                  pangandaran, peningkatan kesejahteraan masyarakat, kualitas
                  lingkungan,

                  Adaptasi oleh Daerah, tindak lanjut dari pengembangan
                  Pangandaran sebagai daerah tujuan wisata
                              © FGD | Konvensi PPBI 2009                          48
PERKEMBANGAN KEPARIWISATAAN
PANGANDARAN
                                                  Tingkat Kepuasan Wisman Terhadap Pangandaran
 Jumlah Wisnus dan Wisman Ke Pangandaran          100%
                                                   90%
800,000                                            80%
  Orang                                                                                29%
                                                   70%             20%
700,000                                            60%
                                                   50%
                                                               35%                    37%
                                                   40%
600,000                                            30%                                                      26%
                                                   20%
                                                   10%         29%                    27%                   20%
500,000
                                                    0%
                                                             Informasi             Kenyaman dan        Kebersihan
400,000                                                                               fasilitas

                                                     Sangat Baik    Baik   Cukup     Buruk   Sangat buruk   Tidak tahu
300,000
                                                  Asal Wisman Pangandaran berdasarkan benua
200,000


100,000                                                                                                      Eropa
                                                                                                             Amerika
      -                                                                                                      Asia
          2005 2006 2007 2008 2009 2010
Wisman 2,80    1,61   4,30   5,04   4,96   5,91                                                              Australia
Wisnus 420,    271,   253,   480,   580,   694,

                                © KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL                                                  49
KONDISI PANGANDARAN SEBELUM DAN
SESUDAH PENGEMBANGAN




            © KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL   50
TANTANGAN BERIKUTNYA…..
1. Peningkatan pedagang kreatif
   lapangan/pedagang jalanan relatif tinggi
   sehingga menutupi area pantai
2. Pengelolaan lingkungan sekitar pantai
   terkait dengan manajemen
   sampah, pemanfaatan energi
3. Meningkatnya kebutuhan untuk pelayanan
   yang lebih baik dari pemangku kepentingan
   wisatawan di Pangandaran
               © KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL   51
Mari Kita curahkan rasa dan
karsa dalam Pembangunan
      Kepariwisataan




  INDONESIA

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Bahan tayang modul 4 - migrasi
Bahan tayang modul 4 - migrasiBahan tayang modul 4 - migrasi
Bahan tayang modul 4 - migrasiPusdiklatKKB
 
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTANTATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTANSiti Sahati
 
PERMENDESA 21 TAHUN 2020 TENTANG PU P3MD.pptx
PERMENDESA 21 TAHUN 2020 TENTANG PU P3MD.pptxPERMENDESA 21 TAHUN 2020 TENTANG PU P3MD.pptx
PERMENDESA 21 TAHUN 2020 TENTANG PU P3MD.pptxEka Saputra
 
M03 Lembaga Kepariwisataan
M03 Lembaga KepariwisataanM03 Lembaga Kepariwisataan
M03 Lembaga KepariwisataanSapto Siswoyo
 
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)bintang purba
 
Strategi pengembangan dpp borobudur dieng dsktr
Strategi pengembangan dpp borobudur   dieng dsktrStrategi pengembangan dpp borobudur   dieng dsktr
Strategi pengembangan dpp borobudur dieng dsktrawan putih
 
Pembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi LokalPembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi LokalSri Wahyuni
 
Rencana tata ruang dan kaitannya dengan ripparda
Rencana tata ruang dan kaitannya dengan rippardaRencana tata ruang dan kaitannya dengan ripparda
Rencana tata ruang dan kaitannya dengan rippardaMuhammad Giri Saptono
 
Sinkronisasi Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD
Sinkronisasi Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD Sinkronisasi Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD
Sinkronisasi Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD Dadang Solihin
 
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisi
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisiPengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisi
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisiSugeng Budiharsono
 
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007Yogan Daru Prabowo
 
PPT ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Stu...
PPT ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Stu...PPT ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Stu...
PPT ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Stu...Hanifah Nurhayati
 
Pola Penanganan Air Limbah Permukiman
Pola Penanganan Air Limbah PermukimanPola Penanganan Air Limbah Permukiman
Pola Penanganan Air Limbah Permukimaninfosanitasi
 
Modul Penyusunan Dokumen Administrasi Penerapan BLUD Puskesmas
Modul Penyusunan Dokumen Administrasi Penerapan BLUD PuskesmasModul Penyusunan Dokumen Administrasi Penerapan BLUD Puskesmas
Modul Penyusunan Dokumen Administrasi Penerapan BLUD PuskesmasGugum Gumilar
 
Identifikasi isu strategis_hn
Identifikasi isu strategis_hnIdentifikasi isu strategis_hn
Identifikasi isu strategis_hnalizias_boys
 
Isu pengembangan wilayah
Isu pengembangan wilayah  Isu pengembangan wilayah
Isu pengembangan wilayah Hafida Siti
 

Mais procurados (20)

Bahan tayang modul 4 - migrasi
Bahan tayang modul 4 - migrasiBahan tayang modul 4 - migrasi
Bahan tayang modul 4 - migrasi
 
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTANTATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
 
PERMENDESA 21 TAHUN 2020 TENTANG PU P3MD.pptx
PERMENDESA 21 TAHUN 2020 TENTANG PU P3MD.pptxPERMENDESA 21 TAHUN 2020 TENTANG PU P3MD.pptx
PERMENDESA 21 TAHUN 2020 TENTANG PU P3MD.pptx
 
M03 Lembaga Kepariwisataan
M03 Lembaga KepariwisataanM03 Lembaga Kepariwisataan
M03 Lembaga Kepariwisataan
 
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
 
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
 
Strategi pengembangan dpp borobudur dieng dsktr
Strategi pengembangan dpp borobudur   dieng dsktrStrategi pengembangan dpp borobudur   dieng dsktr
Strategi pengembangan dpp borobudur dieng dsktr
 
Pembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi LokalPembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi Lokal
 
Rencana tata ruang dan kaitannya dengan ripparda
Rencana tata ruang dan kaitannya dengan rippardaRencana tata ruang dan kaitannya dengan ripparda
Rencana tata ruang dan kaitannya dengan ripparda
 
Sinkronisasi Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD
Sinkronisasi Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD Sinkronisasi Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD
Sinkronisasi Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD
 
Inovasi daerah dan Sistem Inovasi Daerah
Inovasi daerah dan Sistem Inovasi DaerahInovasi daerah dan Sistem Inovasi Daerah
Inovasi daerah dan Sistem Inovasi Daerah
 
Makalah kel 2 pi kemiskinan
Makalah kel 2 pi kemiskinanMakalah kel 2 pi kemiskinan
Makalah kel 2 pi kemiskinan
 
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisi
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisiPengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisi
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisi
 
Urbanisasi
UrbanisasiUrbanisasi
Urbanisasi
 
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
 
PPT ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Stu...
PPT ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Stu...PPT ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Stu...
PPT ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Stu...
 
Pola Penanganan Air Limbah Permukiman
Pola Penanganan Air Limbah PermukimanPola Penanganan Air Limbah Permukiman
Pola Penanganan Air Limbah Permukiman
 
Modul Penyusunan Dokumen Administrasi Penerapan BLUD Puskesmas
Modul Penyusunan Dokumen Administrasi Penerapan BLUD PuskesmasModul Penyusunan Dokumen Administrasi Penerapan BLUD Puskesmas
Modul Penyusunan Dokumen Administrasi Penerapan BLUD Puskesmas
 
Identifikasi isu strategis_hn
Identifikasi isu strategis_hnIdentifikasi isu strategis_hn
Identifikasi isu strategis_hn
 
Isu pengembangan wilayah
Isu pengembangan wilayah  Isu pengembangan wilayah
Isu pengembangan wilayah
 

Pengembangan Pariwisata Nasional oleh Mari E. Pangestu

  • 1. KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL DESEMBER 2011 MARI ELKA PANGESTU Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI
  • 2. #1 Peluang & Tantangan Global dan Lokal
  • 3. 1000 16 TANTANGAN 900 14 GLOBAL Krisis ekonomi dan ketidakpastian 800 global yang diperkirakan akan 12 berlangsung hingga beberapa tahun 700 mendatang; 10 Pariwisata Indonesia tidak rentan 600 terhadap krisis sehingga sektor pariwisata dan pasar dalam negeri 500 8 dapat menjadi sabuk pengaman perekonomian Nasional 400 6 Indonesia (juta inbound) 300 ASEAN (juta inbound) 4 200 Asia Pasifik (juta inbound) 2 Dunia (juta inbound) 100 Share Indonesia thd ASEAN (%) 0 0 Share Indonesia thd Asia Pasifik (%) Share Indonesia thd dunia (%) © FGD | Konvensi PPBI 2009 3
  • 4. PERKEMBANGAN WISATAWAN GLOBAL Evolusi Perubahan Kedatangan Wisatawan Dunia Internasional tiap bulan 15 bulan mengalami pertumbuhan negatif © KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL 4
  • 5. Sekilas INDONESIA Negara Kepulauan yang terbentang di sepanjang garis khatulistiwa Lebih dari300 ragam suku dan etnis dan 742 bahasa dan dialek. 17.100 pulau, Lebih dari 6000 diantaranya berpenghuni. juta km2, Dengan luas daratan 1,9 Indonesia merupakan negara dan 3,1 juta km2 luas perairan archipelago terluas, dan memiliki populasi penduduk terbesar keempat di dunia 8 World Heritage Cultural Sites (± 237 juta orang) Membentang 5.120 km dari timur ke Tempat penyelenggaraan Pameran dan Festival barat, 1.760 km dari utara ke selatan Internasional dan industri kreatif yang kuat Peringkat 39 dari Cultural Heritage dari 139 Negara oleh WEF
  • 6. Sekilas INDONESIA Mega Biodiversity Daya saing SDA Peringkat 17/139 Negara (WEF) 16% dari binatang reptil dan amphibi di dunia 35 spesies primata, 25% endemik 17% dari burung di dunia 26% endemik Forest Diversity Hutan Tropis terbesar setelah Brazil 121 spesies kupu-kupu 51 Taman Nasional, merupakan 44% endemik negara mega biodiversity ke-3 setelah brazil dan Zaire Sekitar 59% daratan di Indonesia 12% dari mamalia di dunia merupakan hutan tropis yang menjadi 10% dari 36% endemik total luas hutan di dunia (Stone, 1994). Khusus Papua, Terdapat sekitar 110 juta hektar hutan presentase flora endemik Indonesia tercatat sebagai hutan lindung dimana mencapai 60-70% 6 18,7 juta hektar menjadi daerah konservasi.
  • 7. Sekilas INDONESIA Pemuda sebagaiTulang Punggung Pembangunan Bangsa Kelompok Umur Jumlah Orang © FGD | Konvensi PPBI 2009 7
  • 8. TREND DAN JUMLAH WISATAWAN MANCANEGARA Periode: Jan 2009-Oktober 2011 Jumlah dan Pertumbuhan Turis ke Indonesia Periode: Jan 2009 – Oktober 2011 800,000 30% 750,000 Pulih Ekonomi Global Pasca Krisis Titik Tertinggi Kedatangan Wisman 25% 700,000 selama 3 tahun terakhir 20% 650,000 15% 600,000 10% 550,000 5% 500,000 0% 450,000 400,000 -5% 350,000 -10% Titik Terendah Kedatangan 300,000 Wisman Hingga Oktober 2011 -15% Nov Nov Jul Jul Apr Jul Apr Agt Apr Agt Agt Jun Jun Jun Feb Mei Feb Feb Mei Mei Des Des Mar Mar Mar Jan Jan Jan Sep Okt Sep Okt Sep Okt 2009 2010 2011 Visitor Arrival Month on Month Year on Year Poly. (Visitor Arrival) 8
  • 9. SEBARAN OUTBOND WISATAWAN DUNIA DAN WISMAN INDONESIA Berdasarkan Region Eropa Total: 351 jt Penetrasi 0,30 % 421 (0,38%) 136 Amerika Utara (0,23%) Total: 87 jt Penetrasi 0,26 % Total: 351 jt outbound 140 Asia Total: 165 jt (1,19%) Penetrasi 1,01 % Penetrasi Pariwisata (dr jumlah wisatawan) 31 (0,78%) ASEAN >9% Total: 54 jt Penetrasi 5,59 % 5–9% Timur Tengah 32 Total: 13 jt 1–5% Penetrasi 1,10 % (7,23%) < 1% 114 Amerika Selatan (0,04%) Total: 198 jt Penetrasi 0,02 % 52 Total Pengeluaran (0,30%) 24 untuk Pariwisata (5,05%) Afrika Total: 61 jt Oceania Penetrasi 0,04 % Total: 8,2 jt Total M $ Penetrasi 9,80 % (% indonesia) 9
  • 10. POTENSI PARIWISATA GLOBAL Tahun 2010 Total Wisatawan (Outbond) DE US HK UK CN MY RU IT CA FR SP NL IN JP SG SA 19,73% SE KR CH Luas Lingkaran: Penetrasi Wisatawan Total Pengeluaran untuk pariwisata Warna Lingkaran (menunjukkan lama tinggal): > 15 hari 10-15 hari 7-9 hari < 7 hari 10
  • 11. POLA TAHUNAN KUNJUNGAN WISMAN INDONESIA Tahun 2010 Periode sepi (“low season”): Periode ramai (“high season”): Turunnya minat turis untuk datang Tingginya minat turis untuk datang pada periode ramai perlu ke Indonesia perlu disingkapi dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan pendapatan dari dengan ragam daya tarik, promosi, semua aspek dan sektor yang terkait pariwisata baik langsung dan pola perjalanan, event/kegiatan maupun secara tidak langsung 11
  • 12. Sebaran Asal Wisatawan Nusantara Berdasarkan Jumlah Wisnus di Wilayah Tertentu 2007: 14.426 2008: 14.723 2007: 5.588 10,22% 2009: 16.544 2008: 5.709 5,51% Aceh, Sumut, 2009: 6.026 Sumbar, Riau Kalbar, Kalteng, Kalsel, Kaltim 2007: 7.112 2007: 14.426 2008: 7.240 7,30% 2008: 14.723 2009: 7.314 7,26% 2007: 7.112 2009: 16.544 Sulut, Sulteng, Sulsel, Sultenggara, Sulbar, 1,36% 2008: 7.240 Gorontalo 2009: 7.314 Jambi, Sumsel, Bengkulu, 2007: 6.838 Lampung, Kep Bangka Maluku, Maluku Utara, 2008: 6.922 Papua, Papua Barat Belitung, Kepri 9,59% 2009: 6.713 Jakarta 2007: 24.458 2008: 24.910 2009: 26.147 17,56% 2007: 17.629 2008: 17.939 2007: 24.458 15,75% 2009: 18.351 Jatim 20,46% 2008: 24.910 DIY, Jateng 2007: 4.566 2009: 26.147 2008: 4.700 Banten, Jabar 2009: 5.103 4,99% Bali, NTT, NTB Keterangan : Share Pengeluaran wisnus asal daerah : Jumlah Wisnus Thn 2007 tersebut terhadap total pengeluaran wisnus : Jumlah Wisnus Thn 2008 : Jumlah Wisnus Thn 2009
  • 13. POLA PENGELUARAN WISNUS & WISMAN 160,000 140,000 120,000 100,000 80,000 60,000 40,000 20,000 0 Wisman Wisnus Wisman Wisnus 2008 2009 Produk Pertanian 1,800.22 4,718.49 1,002.68 5,797.05 Produk Industri Non Makanan 7,391.35 18,873.97 4,115.90 25,630.56 Kesehatan dan Kecantikan 1,707.28 61.59 1,107.51 94.41 Souvenir 8,620.65 6,237.72 5,559.07 8,318.99 Jasa Pariwisata lainnya 2,080.70 6,344.97 1,623.31 4,506.04 Jasa Seni budaya, Rekreasi dan Hiburan 5,144.61 3,166.21 3,825.80 5,037.28 Biro Perjalanan, operator dan pramuwisata 2,154.53 2,832.29 1,214.39 2,964.76 Angkutan Domestik 6,492.75 51,730.04 5,125.82 54,697.56 Restoran dan sejenisnya 15,735.03 20,440.77 16,446.26 20,799.15 Hotel dan Akomodasi 29,329.14 8,764.98 19,180.37 10,061.44 13
  • 14. Fakta- Fakta Wisatawan Nusantara Distribusi Tujuan Wisata 1. Provinsi Tujuan Wisata : # 1 Jawa Timur 18%, Hanya 3% Wisnus Jatim 18% # 2 Jawa Barat 17%, Asal Luar Jawa # 3 Jawa Tengah 12% Daerah Lain 43% Jabar 2. Asal Wisnus Gemar 3. Asal Wisnus Hanya di Dalam 17% Keluar Propinsi: Propinsi: # 1 Banten 65%, # 1 Kalimantan Barat 7%, Jateng Jakarta 12% # 2 Yogyakarta 64%, # 2 NTT 9%, 10% # 3 Jakarta 62% # 3 Sulawesi Selatan 11 % Tingkat Wisnus Keluar Propinsi 70.00% 60.00% 50.00% 40.00% 30.00% 20.00% 10.00% 0.00%
  • 15. POTENSI WISATAWAN NUSANTARA Sebaran PDRB dan Pendapatan Perkapita 5,51% 10,22% Aceh, Sumut, Sumbar, Riau 7,26% Jambi, Sumsel, Jakarta Bengkulu, Lampung, 9,59% 1,36% Kep Bangka 7,30% Belitung, Kepri Maluku, Maluku Utara, Sulut, Sulteng, Sulsel, Papua, Papua Barat Sultenggara, Sulbar, 20,46% Gorontalo Banten, Jabar DIY, Jateng 15,75% 17,56% Jatim 4,99% Bali, NTT, NTB 15
  • 16. #2 Kontribusi Ekonomi Kepariwisataan Indonesia
  • 17. KINERJA PARIWISATA INDONESIA Daya Saing Pariwisata Indonesia (WEF 2011) 139 Negara 26 Negara DUNIA ASIA PASIFIK NEGARA 2009 2010 NEGARA 2009 2010 Switzerland 1 1 Singapura 2 1 Jerman 3 2 Hongkong 3 2 Perancis 4 3 Australia 1 3 Amerika 8 6 Australia 9 13 New Zealand 4 4 Singapura 10 10 Jepang 5 5 Hongkong 12 12 Malaysia 7 7 Jepang 25 22 China 10 9 Malaysia 32 35 Indonesia 15 13 Thailand 39 41 Vietnam 17 14 China 47 39 Filipina 16 18 Brunei D 69 67 Kamboja 21 21 Indonesia 81 74 Pakistan 23 24 Philiphines 86 94 VietNam 89 80 Bangladesh 25 25 Chad 139 133 Timor-leste - 26 17
  • 18. DAYA SAING PARIWISATA INDONESIA Ranking Kriteria Daya Saing Pariwisata Indonesia KRITERIA DAYA SAING PARIWISATA 2009 2010 1. Kebijakan dan Peraturan 123 88 2. Pariwisata Berkelanjutan 130 127 3. Keamanan dan Keselamatan 119 72 4. Kesehatan 110 115 5. Prioritas Turisme & Travel 10 15 6. Infrastruktur Transportasi Udara 60 58 7. Infrastruktur Transportasi Darat 89 82 8. Infrastruktur Pariwisata 88 116 9. Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi 102 96 10. Daya Saing Harga 3 4 11. Sumber Daya Manusia 42 51 12. Afinitas atau Persepsi Nasional terhadap Pariwisata 78 121 13. Sumber Daya Alam 28 17 14. Sumber Daya Budaya 37 39 © KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL 18
  • 19. “NATION BRANDING” Peran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif • Mengembangkan strategi dan koordinasi kampanye: “Nation Branding Indonesia” secara terintegrasi melalui Tourism, Trade, and Investment; Budaya & • Mengembangkan “Sustainable Tourism” di Pariwisata Warisan Indonesia yang dapat memberikan Budaya pengalaman yang mendalam bagi wisatawan; • Mengembangkan ekonomi kreatif yang BRAND Pemerin- Manusia mengangkat budaya dan warisan budaya tahan NEGARA Indonesia; Investasi • Menerapkan Good governance di & Lingkungan Kemenparekraf; Ekspor Keimigra- • Mengembangkan sumber daya insani sian pariwisata dan ekonomi kreatif yang unggul dan mampu membawa nama baik Bangsa Indonesia © KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL 19
  • 20. KONTRIBUSI EKONOMI PARIWISATA INDONESIA Produk Domestik Bruto NO URAIAN 2004 2005 2006 2007 2008 2009*) 2010**) 1 ADHB (trilliun Rp) PDB NASIONAL 2.295,83 2.774,28 3.339,22 3.950,89 4.948,69 5.603,87 6.422,92 PDB PARIWISATA 88,61 101,69 118,67 134,86 153,17 173,21 196,18 Hotel 12,69 14,15 16,07 17,32 18,90 20,78 23,94 Restoran 68,32 78,81 92,42 106,25 121,24 137,62 154,89 Rekreasi & Hiburan 7,61 8,74 10,17 11,29 13,03 14,81 17,35 2 ADHK 2000 (trilliun Rp) PDB NASIONAL 1.656,52 1.750,82 1.847,13 1.964,33 2.082,46 2.177,74 2.310,69 PDB PARIWISATA 55,15 58,48 61,92 66,07 70,22 75,43 78,83 Hotel 11,59 12,31 12,95 13,65 14,26 15,20 16,28 Restoran 37,26 39,45 41,72 44,68 47,62 51,23 52,88 Rekreasi & Hiburan 6,3 6,71 7,25 7,75 8,35 9,00 9,67 3 PERTUMBUHAN EKONOMI (%) PDB NASIONAL 5,03 5,69 5,50 6,35 6,01 4,58 6,10 PDB PARIWISATA 6,72 6,03 5,88 8,94 5,15 5,57 6,56 4 KONTRIBUSI PDB PARIWISATA TERHADAP PDB NASIONAL (%) PDB PARIWISATA 3,86 3,67 3,55 3,41 3,10 3,09 3,05 Hotel 0,55 0,51 0,48 0,44 0,38 0,37 0,37 Restoran 2,98 2,84 2,77 2,69 2,45 2,46 2,41 Rekreasi & Hiburan 0,33 0,32 0,3 0,29 0,26 0,26 0,27 Keterangan : *) Angka sementara; **) Angka sangat sementara Catatan : Pertumbuhan PDB pariwisata tahun 2007 - 2010 dihitung berdasarkan Nesparnas 20 Sumber: BPS, indikator Ekonomi
  • 21. PDB Pariwisata (Trilliun) Tahun 2001-2010 DISTRIBUSI PDB INDUSTRI KEPARIWISATAAN Kontribusi thd PDB Nasional (%) 21
  • 22. KONDISI INDUSTRI KEPARIWISATAAN Hotel Jumlah Hotel Bintang 1306 Akomodasi Non Bintang 13.281 Hunian Kamar 2004 44,98 % 2005 45,03 % 2006 46,18 % 2007 46,89 % 2008 48,07 % 2009 48,31 % Tamu (juta orang) Asing Indonesia 2007 3,9 2007 13,1 2008 4,1 2008 14,4 2009 4,6 2009 17,2 Penyerapan Tenaga Kerja 233.745 orang 22
  • 23. KONDISI INDUSTRI KEPARIWISATAAN Restoran dan Jasa Perjalanan Wisata Jumlah Restoran 2007 1.615 2008 2.235 2009 2.704 Penyerapan Tenaga Kerja Restoran 446.775 orang Jumlah Jasa Perjalanan Wisata 2007 1.814 2008 2.708 2009 2.755 Penyerapan Tenaga Kerja Jasa Penunjang Angkutan 747.640 orang dan Jasa - Jasa 23
  • 24. KONTRIBUSI EKONOMI PARIWISATA INDONESIA Devisa No Jenis Komoditi 2008 2009 2010 1 Minyak & gas bumi 29.126,30 19.018,30 28.039,60 2 Minyak klp sawit 12.375,57 10.367,62 13.468,97 3 Karet olahan 7.579,66 4.870,68 9.314,97 4 Pariwisata 4 7.377,00 3 6.298,02 4 7.603,45 5 Pakaian jadi 6.092,06 5.735,60 6.598,11 6 Alat listrik 5.253,74 4.580,18 6.337,50 7 Tekstil 4.127,97 3.602,78 4.721,77 8 Kertas dan barang dari kertas 3.796,91 3.405,01 4.241,79 9 Makanan olahan 2.997,17 2.960,73 3.620,86 10 Kayu olahan 2.821,34 2.275,32 2.870,49 11 Bahan kimia 2.754,30 2.155,41 3.381,85 © KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL 24
  • 25. #3 Arah Kebijakan Pengembangan Kepariwisataan Nasional
  • 26. KONSISTENSI DAN SINKRONISASI Pembangunan Kepariwisataan Nasional VISI-MISI RPJP SBY-BOEDIONO 2005-2025 RPJMN 2010 – 2014 Sasaran Tingkat 1 Prioritas Nasional Konsistensi Sasaran Program 100 Hari Program Bidang Sektoral Tingkat 2 Sasaran Renstra Kementerian Renstra Kementerian Renstra Kementerian Tingkat 3 KPI KPI KPI Kontrak Kinerja Menteri Kontrak Kinerja Menteri Kontrak Kinerja Menteri Sasaran + + + Tingkat 4 Pakta Integritas Pakta Integritas Pakta Integritas Sinkronisasi BAPPENAS, DEPKEU & UKP © KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL 26
  • 27. Kerangka Buku I RPJMN ARAH KEBIJAKAN & STRATEGI NASIONAL Visi Misi Presiden Visi: Terwujudnya Indonesia yang Sejahtera, Demokratis dan Berkeadilan. Prioritas Nasional Misi: 1. Melanjutkan pembangunan menuju Substansi Inti Indonesia yang sejahtera. 2. Memperkuat pilar-pilar demokrasi. 3. Memperkuat dimensi keadilan di semua Kegiatan Prioritas bidang. Nasional © KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL 27
  • 28. Kerangka Buku I RPJMN ARAH KEBIJAKAN & STRATEGI NASIONAL 11 Tema Prioritas 11 Prioritas Nasional KIB II Pengembangan dan 2009-2014: 1. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola perlindungan kebhinekaan Visi Misi Presiden budaya, karya seni, dan ilmu 2. Pendidikan serta apresiasinya, untuk 3. Kesehatan memperkaya khazanah artistik 4. Penanggulangan Kemiskinan dan intelektual bagi tumbuh 5. Ketahanan Pangan mapannya jati diri dan Prioritas Nasional 6. Infrastruktur kemampuan adaptif kompetitif 7. Iklim Investasi dan Iklim Usaha bangsa yang disertai 8. Energi pengembangan inovasi, ilmu 9. Lingkungan Hidup & Pengelolaan Bencana pengetahuan, dan teknologi 10. Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, & yang dilandasi oleh keunggulan Substansi Inti Pasca-konflik Indonesia sebagai negara maritim dan kepulauan 11.Kebudayaan, Kreativitas & Inovasi Teknologi 5 Substansi Inti Kegiatan Prioritas Prioritas Nasional Lainnya Menurut 1.Perawatan Nasional Bidang: 2.Sarana 1. Politik, Hukum, dan Keamanan 3.Penciptaan 2. Bidang Perekonomian 4.Kebijakan 3. Kesejahteraan Rakyat 5.Inovasi Teknologi © KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL 28
  • 29. Kerangka ARAH KEBIJAKAN & Buku I RPJMN STRATEGI NASIONAL 7. KEBUDAYAAN, KREATIVITAS, & INOVASI TEKNOLOGI Visi Misi Presiden 1. Perawatan: Penetapan dan pembentukan pengelolaan terpadu untukpengelolaan cagar budaya, revitalisasi museum dan perpustakaan di seluruhIndonesia ditargetkan sebelum Oktober 2011; 2. Sarana: Penyediaan sarana yang memadai bagi pengembangan, pendalaman dan pagelaran seni budaya di kota besar dan ibu kota Prioritas Nasional kabupaten selambat-lambatnya Oktober 2012; 3. Penciptaan: Pengembangan kapasitas nasional untuk pelaksanaan penelitian, penciptaan dan inovasi dan memudahkan akses dan penggunaannya oleh masyarakat luas; 4. Kebijakan: Peningkatan perhatian dan kesertaan pemerintah dalam Substansi Inti programprogram seni budaya yang diinisiasi oleh masyarakat dan mendorong berkembangnya apresiasi terhadap kemajemukan budaya; 5. Inovasi teknologi: Peningkatan keunggulan komparatif menjadi keunggulan kompetitif yang mencakup pengelolaan sumber daya Kegiatan Prioritas maritim menuju ketahanan energi, pangan, dan antisipasi perubahan Nasional iklim; dan pengembangan penguasaan teknologi dan kreativitas pemuda. © KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL 29
  • 30. Kerangka Buku II ARAH KEBIJAKAN & RPJMN STRATEGI NASIONAL PRIORITAS BIDANG Prioritas Bidang: 1. Bidang Pembangunan Sosial Budaya Dan Kehidupan Beragama 2. Bidang Ekonomi 3. Bidang Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi 4. Bidang Sarana Dan Prasarana FOKUS PRIORITAS 5. Bidang Politik 6. Bidang Pertahanan Dan Keamanan 7. Bidang Hukum Dan Aparatur 8. Bidang Wilayah Dan Tata Ruang 9. Bidang Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup KEGIATAN PRIORITAS BIDANG Pembangunan kepariwisataan mempunyai peranan penting dalam mendorong kegiatan ekonomi, meningkatkan citra Indonesia, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memberikan perluasan kesempatan kerja © KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL 30
  • 31. FOKUS PENINGKATAN DAYA SAING PARIWISATA Fokus dan Kegiatan Prioritas Bidang Kepariwisataan PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN INDUSTRI PARIWISATA TUJUAN PARIWISATA PEMASARAN DAN SUMBER DAYA PROMOSI PARIWISATA PARIWISATA 1. Pengembangan 1. Pengembangan Daya 1. Peningkatan Promosi 1. Pengembangan SDM Usaha, Industri, dan Tarik Pariwisata; Pariwisata Dalam Kebudayaan dan Investasi Pariwisata; 2. Pemberdayaan dan luar Negeri; Pariwisata; 2. Pengembangan Masyarakat di Tujuan 2. Pengembangan 2. Penelitian dan Standardisasi Pariwisata; Informasi Pasar Pengembangan Pariwisata. 3. Peningkatan PNPM Pariwisata; Bidang Mandiri Bidang 3. Peningkatan Kepariwisataan; Pariwisata Publikasi Pariwisata; 3. Pengembangan 4. Peningkatan Pendidikan Tinggi Pertemuan, Perjalan Bidang Pariwisata an Insentif, Konferensi, dan Pameran © KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL 31
  • 32. TARGET PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif SATUAN TAHUN 2010 2011 2012 2013 2014 INDIKATOR KONTRIBUSI EKONOMI KEPARIWISATAAN Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB Nasional % 4,80 4,95 5,10 5,20 5,25 Kontribusi pariwisata terhadap lapangan kerja nasional juta orang 7,7 8,1 8,5 8,9 9,2 Peranan investasi bidang pariwisata dalam investasi nasional % 5,19 5,45 5,76 6,06 6,43 KUANTITAS DAN KUALITAS WISATAWAN Jumlah wisatawan mancanegara Ribu orang 6.750 7.100 7.500 8.000 8.600 Pertumbuhan jumlah wisatawan manca negara % - 5,19 5,63 6,67 7,5 Jumlah pergerakan wisatawan nusantara juta perjalanan 230 237 245 258 276 Pertumbuhan pergerakan wisatawan nusantara % - 3,04 3,38 5,31 6,98 Lama Tinggal Wisatawan Mancanegara hari 7,8 7,7 7,7 7,6 7,5 Lama Tinggal Wisatawan Nusantara hari 2,1 2,25 2,5 2,75 3 Rata-rata pengeluaran/pembelanjaan wisatawan mancanegara USD/kunjungan 1.000 1.010 1.020 1.030 1.040 Rata-rata pengeluaran/pembelanjaan wisatawan nusantara Rp/kunjungan 600.000 650.000 700.000 700.000 750.000 Penerimaan devisa USD milliar 6,75 7,17 7,65 8,24 8,95 Jumlah pengeluaran wisatawan nusantara Rp triliun 138 154,05 171,5 180,60 207 KUANTITAS DAN KUALITAS DESTINASI WISATA INDONESIA Jumlah tenaga kerja yang disertifikasi orang 5.000 15.000 15.000 10.000 5.000 Target jumlah daerah tujuan wisata baru daerah s.d 2014 29 daerah Destination Management Organization unit s.d 2014 15 unit Jumlah Desa Wisata desa 200 674 978 700 822 Pola perjalanan pola s.d 2014 16 pola © KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL 32
  • 33. #4 Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional
  • 34. SASARAN PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL s/d 2025 KONDISI s/d 2025 INDIKATOR 2008 Pesimis Optimis 1. Kunjungan Wisman (juta) 6.4 15 20 2. Kunjungan Wisnus (juta) 225 328 371 3. Penerimaan Devisa dari wisman (US$ milyar) 7.3 15 17 4. Pengeluaran Wisnus (triliun) 123.17 229,6 259,7 5. PDB pariwisata (%) 4,7 5.00 6.00 © FGD | Konvensi PPBI 2009 34
  • 35. RUANG LINGKUP: RIPPARNAS ( PP no. 50/2011) ACUAN PEMBANGUNAN: PARADIGMA 1. UU tentang Otonomi Daerah STRATEGIS RENCANA INDUK PEMBANGUNAN 2. UU No. 10/ 2009 ttg Kepariwisataan KEPARIWISATAAN NASIONAL 3. UU No. 26/2007 tentang Penataan Ruang ANALISIS (RIPPARNAS) 2010 - 2025 4. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional ( RPJPN ) 2005-2025 SITUASI 5. Rencana Pembangunan Jangka VISI DAN MISI Menengah ( RPJM) 2010-2015 6. Rencana Strategik (RENSTRA) 7. Inpres No. 16/ 2005 tentang Kebijakan TUJUAN DAN SASARAN Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata 8. Keppres No. 3 tentang Tim Nasional Peningkatan Ekspor & Peningkatan ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN Investasi INDIKASI PROGRAM 9. Kelompok Kerja PPDN & PT. PPI KOMPONEN PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN DESTINASI PEMASARAN INDUSTRI KELEMBAGAAN PARIWISATA PARIWISATA PARIWISATA KEPARIWISATAAN Pembangunan Daya Tarik Penguatan Struktur Industri Pengembangan Pasar Penguatan Organisasi Wisata, Pembangunan Pariwisata, Peningkatan Daya Aksesibilitas Wisatawan, Pengembanga Kepariwisataan, Saing Produk Pariwisata, Pembangunan n Citra Pembangunan Sumber Pariwisata, Pengembangan prasarana umum, fasilitas Pariwisata, Pengembanga Kemitraan Usaha Daya Manusia Pariwisata, umum, dan fasilitas n Kemitraan Pemasaran Pariwisata, Penciptaan Penyelenggaraan pariwisata, Pemberdayaan Pariwisata, engembangan Kredibilitas Penelitian dan masyarakat melalui Bisnis, Pengembangan Promosi Pariwisata Pengembangan kepariwisataan, Pengembangan Tanggung Jawab Terhadap investasi di Bidang Pariwisata Lingkungan 35
  • 36. PETA SEBARAN 50 DESTINASI PARIWISATA NASIONAL, 88 KAWASAN STRATEGIS PARIWISATA NASIONAL, DAN 222 KAWASAN PENGEMBANGAN PARIWISATA NASIONAL (POTENSI) © KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL 36
  • 37. Pengembangan KPPN, DPN dan KSPN NAD, Sumatra Utara Kawasan Kawasan Pengembangan Pariwisata Destinasi Pariwisata Strategis Provinsi Nasional (KPPN) Nasional (DPN) Pariwisata Nasional (KSPN) NANGROE ACEH DARUSSALAM 1. KPPN Simeulue dan sekitarnya DPN NIAS– SIMEULUE SUMATERA UTARA 1. KPPN Nias Barat dan sekitarnya dan sekitarnya 2. KPPN Teluk Dalam dan sekitarnya 3. KPPN Medan Kota dan sekitarnya KSPN Toba dan sekitarnya 4. KPPN Tangkahan–Leuser dan sekitarnya DPN MEDAN–TOBA 5. KPPN Bukit Lawang dan sekitarnya dan sekitarnya 6. KPPN Toba dan sekitarnya 7. KPPN Sibolga dan sekitarnya © FGD | Konvensi PPBI 2009 37
  • 38. © FGD | Konvensi PPBI 2009 38
  • 39. Pengembangan KPPN, DPN dan KSPN Nusa Tenggara Barat Kawasan Strategis Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional Destinasi Pariwisata Provinsi Pariwisata (KPPN) Nasional (DPN) Nasional (KSPN) NUSA 1. KPPN Rinjani dan sekitarnya TENGGARA 2. KPPN Gili Tramena dan sekitarnya BARAT 3. KPPN Mataram Kota dan sekitarnya DPN LOMBOK – GILI KSPN. Gili 4. KPPN Pantai Selatan dan sekitarnya TRAMENA dan Tramena dan Lombok sekitarnya sekitarnya 5. KPPN Praya–Sade dan sekitarnya 6.KPPN Sumbawa Barat dan sekitarnya 7. KPPN Moyo dan sekitarnya KSPN. Moyo 8.KPPN Tambora dan sekitarnya DPN MOYO– dan sekitarnya TAMBORA dan 9.KPPN Bima dan sekitarnya sekitarnya KSPN. Tambora dan sekitarnya 39
  • 40. © FGD | Konvensi PPBI 2009 40
  • 41. © FGD | Konvensi PPBI 2009 41
  • 42. Pengembangan KPPN, DPN dan KSPN Nusa Tenggara Timur Destinasi Kawasan Strategis Kawasan Pengembangan Pariwisata Provinsi Pariwisata Pariwisata Nasional (KPPN) Nasional (DPN) Nasional (KSPN) NUSA 1. KPPN Komodo dan sekitarnya DPN KOMODO–RUTENG KSPN Komodo dan TENGGARA 2. KPPN Labuhan Bajo dan sekitarnya dan sekitarnya sekitarnya TIMUR 3. KPPN Ruteng dan sekitarnya 1. KPPN Bajawa dan sekitarnya DPN KELIMUTU– KSPN Ende – Kelimutu 2. KPPN Ende–Kelimutu dan sekitarnya MEUMERE dan dan sekitarnya 3. KPPN Meumere–Sikka dan sekitarnya sekitarnya 1. KPPN Waingapu–Laiwangi Wanggameti dan sekitarnya DPN SUMBA – KSPN Waikabubak – WAIKABUBAK dan Manupeh Tanah Daru dan 2. KPPN Waikabubak–Manupeh Tanah Daru sekitarnya sekitarnya dan sekitarnya 1. KPPN Larantuka dan sekitarnya DPN ALOR–LEMBATA dan KSPN Alor – Kalabahi dan 2. KPPN Lamalera–Lembata dan sekitarnya sekitarnya sekitarnya 3. KPPN Alor–Kalabahi dan sekitarnya 1. KPPN Nemberala–Rotendao dan sekitarnya DPN KUPANG– KSPN Nemberala – ROTENDAO dan 2. KPPN Kupang–Soe dan sekitarnya Rotendao dan sekitarnya sekitarnya 42
  • 43. © FGD | Konvensi PPBI 2009 43
  • 44. © FGD | Konvensi PPBI 2009 44
  • 45. #5 Pembelajaran bagi kita bersama
  • 46. BAGAIMANA KITA MENGEMBANGKAN DAERAH TUJUAN WISATA INDONESIA PROYEK Perancangan PASCA- PROYEK PRA-PROYEK Adaptasi oleh Keluaran Pemerintah Perencanaan Pemantauan lokal Pengembangan Masukan Inisiasi dan Closure Destinasi Pengendalian Dokumentasi Manajemen Pengetahuan Implementasi © FGD | Konvensi PPBI 2009 46
  • 47. SUSTAINABLE TOURISM: PELUANG PARIWISATA PASCA TSUNAMI PANGANDARAN (JAWA BARAT) #5 Cerita Sukses Pengembangan Destinasi Wisata
  • 48. TAHAPAN PENGEMBANGAN PROYEK PANGANDARAN Perencanaan Destinasi Pariwisata Nasional (RIPPARNAS, PRA- RIPPARDA –Prov/kab/kota, daftar inisiasi proyek) Inisiasi: pemetaan kondisi saat ini untuk mendapatkan peluang dan tantangan, serta potensi daerah tujuan wisata, Rakor Identifikasi pemangku kepentingan dan pembentukan PROYEK Kelompok Kerja Lokal (Local Working Group-LWG) Perencanaan dan implementasi: menyusun visi dan misi, tujuan dan rencana kerja, implementasi pemberdayaan, asistensi teknis dan pengembangan DMO, dimana seluruh kegiatan ini akan dipantau untuk setiap tahapannya Penilaian dampak: peningkatan jumlah wisatawan ke PASCA-PROYEK pangandaran, peningkatan kesejahteraan masyarakat, kualitas lingkungan, Adaptasi oleh Daerah, tindak lanjut dari pengembangan Pangandaran sebagai daerah tujuan wisata © FGD | Konvensi PPBI 2009 48
  • 49. PERKEMBANGAN KEPARIWISATAAN PANGANDARAN Tingkat Kepuasan Wisman Terhadap Pangandaran Jumlah Wisnus dan Wisman Ke Pangandaran 100% 90% 800,000 80% Orang 29% 70% 20% 700,000 60% 50% 35% 37% 40% 600,000 30% 26% 20% 10% 29% 27% 20% 500,000 0% Informasi Kenyaman dan Kebersihan 400,000 fasilitas Sangat Baik Baik Cukup Buruk Sangat buruk Tidak tahu 300,000 Asal Wisman Pangandaran berdasarkan benua 200,000 100,000 Eropa Amerika - Asia 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Wisman 2,80 1,61 4,30 5,04 4,96 5,91 Australia Wisnus 420, 271, 253, 480, 580, 694, © KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL 49
  • 50. KONDISI PANGANDARAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGEMBANGAN © KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL 50
  • 51. TANTANGAN BERIKUTNYA….. 1. Peningkatan pedagang kreatif lapangan/pedagang jalanan relatif tinggi sehingga menutupi area pantai 2. Pengelolaan lingkungan sekitar pantai terkait dengan manajemen sampah, pemanfaatan energi 3. Meningkatnya kebutuhan untuk pelayanan yang lebih baik dari pemangku kepentingan wisatawan di Pangandaran © KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL 51
  • 52. Mari Kita curahkan rasa dan karsa dalam Pembangunan Kepariwisataan INDONESIA

Notas do Editor

  1. AlamRaja Ampat PapuaLorenz  PapuaKomodo  NTTUjung kulon  BantenTaman Nasional Kerinci Seblat  JambiKebudayaanBorobudur PrambananSangiran
  2. The Anholt-GfK Roper Nation Brands Index measures the power and quality of each country&apos;s &apos;brand image&apos; by combining the following six dimensions to respondent from 50 countriesExports – Determines the public&apos;s image of products and services from each country and the extent to which consumers proactively seek or avoid products from each country-of-origin. Governance – Measures public opinion regarding the level of national government competency and fairness and describes individuals&apos; beliefs about each country&apos;s government, as well as its perceived commitment to global issues such as democracy, justice, poverty and the environment. Culture and Heritage – Reveals global perceptions of each nation&apos;s heritage and appreciation for its contemporary culture, including film, music, art, sport and literature. People – Measures the population&apos;s reputation for competence, education, openness and friendliness and other qualities, as well as perceived levels of potential hostility and discrimination. Tourism – Captures the level of interest in visiting a country and the draw of natural and man-made tourist attractions. Investment and Immigration – Determines the power to attract people to live, work or study in each country and reveals how people perceive a country&apos;s economic and social situation.
  3. Ini harus diupdate dengan data 2010
  4. Ini harus diupdate dengan data 2010
  5. Ini harus diganti dan dimasukkan batubara
  6. CATATAN: Berdasarkan presentasi BAPENAS versi 091109-langkah-penyiapan-dan-implementasi_-at-bappenas dari Mbak Winny, Depdag tidak ada : Reformasi Birokrasi dan Tata kelola, maupun untuk lingkugnan hidup dan pengelolaan bencana. Tetapi seharusnya masuk di reformasi, dan perlu diupayakan masuk ke dalam Kebudayaan, kreativitas dan inovasi teknologi Kedua hal ini sudah disampaikan ke BAPENAS melalui Mbak winny, saya sarankan tulisan ini di dalam renstra harus dihapus.
  7. 222 kawasan pengembangan merupakan potensi yang akan di prioritaskan kepada 88 kawasan strategis, dimana tersebardi 50 destinasiContoh di sumatra utara:Medan,toba dan sekitarnyaNias, simeulue dan sekitarnya
  8. Perencanaan pengembangan destinasi RipparnasInisiasi  rapat koordinasiPerancangan Perencanaan operasionalImplementasi  Pelaksanaan kegiatan
  9. Monitoring meliputi:Tourism facilities and infrastructureTourism servicesCapacity of local tourism stakeholdersInvolvement of local community in tourism businessesCurrent situation of tourism attractionsProfiles of village tourism and art &amp; craft groupsTourism marketTourists perception and satisfaction level