Pelajaran Sekolah Sabat 2 Kuarter 2 2015 baptisan dan pencubaan
Pelajaran ss 4 qtr 3 2015 kisah yunus
1. KISAH YUNUS
Pelajaran 4 Utk 25hb Julai 2015
Adaptasi Dari : fustero.es
Diedit Oleh : HaislerVL
3. “Ia [Jeroboam II] mengembalikan daerah
Israel, dari jalan masuk ke Hamat sampai
ke Laut Araba sesuai dengan firman
TUHAN, Allah Israel, yang telah
diucapkan-Nya dengan perantaraan hamba-
Nya, nabi Yunus bin Amitai dari Gat-
Hefer.” (2 Raja-Raja 14:25)
Yunus diperkenalkan sebagai anak
Amittai (Yunus 1:1), seorang nabi
Galilea yang dilahirkan di sebuah
kampung berhampiran dengan
Nazaret.
Beliau adalah seorang Nabi yang
berjaya. Nubuatan tentang Israel
telah digenapi (Yeremia 28:9).
4. “Ia [Jeroboam II] mengembalikan daerah
Israel, dari jalan masuk ke Hamat sampai
ke Laut Araba sesuai dengan firman
TUHAN, Allah Israel, yang telah
diucapkan-Nya dengan perantaraan hamba-
Nya, nabi Yunus bin Amitai dari Gat-
Hefer.” (2 Raja-Raja 14:25)
Yunus mempunyai kekuatan dan juga
kelemahan yang besar.
Dia selalu melawan dan memberontak,
tetapi bersedia untuk belajar. Dia setia
kepada Tuhan, berani dan selalu
berdoa. Walau bagaimanapun, dia
berfikiran sempit, mementingkan diri
sendiri dan berdendam.
Tuhan sanggup menggunakan kita
walaupun kita berdosa.
5. “Orang-orang itu menjadi sangat takut
kepada TUHAN, lalu mempersembahkan
korban sembelihan bagi TUHAN serta
mengikrarkan nazar.” (Yunus 1:16)
Tuhan memberitahu bangsa Israel bahawa bangsa-bangsa kafir yang lain
akan tertarik kepada mereka dan berubah melalui teladan Israel
(Ulangan 4:5-6; Yesaya 56:7). Namun begitu, Yunus dipanggil untuk pergi
ke bangsa-bangsa itu untuk memberitakan khabar keselamatan.
6. Para pelaut di atas kapal adalah orang-orang kafir pertama yang
bertaubat disebalik sikap Yunus. Betapa besarnya kasih Tuhan
kita!
Dia diminta
untuk pergi
ke timur
melalui darat,
tapi dia
memutuskan
untuk pergi
ke barat
melalui laut.
Dia tidak
mentaati
Tuhan, tapi
angin dan
laut taat
kepada
Penciptanya.
Dia tidur,
tetapi para
pelayar
memintanya
untuk
berdoa.
Dia tidak mahu
bercakap
tentang Tuhan,
tetapi dia
dipaksa untuk
memberi
kesaksian
tentang iman
dan misinya.
7. “Maka atas penentuan
TUHAN datanglah seekor
ikan besar yang menelan
Yunus; dan Yunus tinggal di
dalam perut ikan itu tiga hari
tiga malam lamanya.
Berdoalah Yunus kepada
TUHAN, Allahnya, dari
dalam perut ikan itu”
(Yunus 1:17-2:1)
8. Menurut beberapa penulisan pada waktu itu, “tiga hari tiga malam”
adalah jangka masa bagi seseorang untuk pergi ke dunia orang mati
(Yunus 2:2).
Yesus menggunakan kisah Nabi
Yunus sebagai contoh Dia akan
berada “di dalam rahim bumi”
(Matius 12:40). Dia kemudiannya
akan bangkit dari kematian
seperti Yunus dimuntahkan ikan
yang besar.
9. Allah telah menunjukkan
kasihNya kepada Yunus. Itu
adalah kasih yang sama yang
menggerakkan hatiNya untuk
mengampuni orang Niniwe.
Yunus menghadapi
kematian yang pasti.
Dia percaya pada
pengampunan Tuhan
dan penyelamatan
dariNya. Dia bertaubat
hadapanNya
(Yunus 2:6-9).
10. Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, dan sampaikanlah
kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu. Bersiaplah Yunus, lalu pergi
ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang
mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya. Mulailah Yunus masuk
ke dalam kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru: "Empat puluh
hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan.“ (Yunus 3:2-4)
1. Tuhan bersedia untuk memberikan kesempatan
kedua ketika kita gagal.
2. Kita dihantar untuk bercakap dengan orang-orang
yang belum mengenal Tuhan.
3. Khabar yang kita berikan adalah tentang Tuhan,
bukannya tentang kita.
4. Injil dan penghakiman selalu datang bersama-sama.
Dosa harus ditunjukkan supaya setiap manusia
dapat menemukan keselamatan di dalam Kristus.
5. Tuhan selalu menerima pertaubatan sejati. Dia
tidak mengharapkan orang-orang berdosa untuk
mengetahui sepennuhnya tentang kebenaran
sebelum mengampuni mereka.
11. “Para penginjil Tuhan di kota besar
tidak harus patah hati di sebalik
kejahatan, ketidak adilan, kerosakan
moral, yang mana mereka telah
dipanggil untuk menghadapinya pada
saat berusaha untuk memberitakan
kabar gembira keselamatan.”
E.G.W. (Prophets and Kings, cp. 22, pg. 277)
12. “Tuhan akan menggembirakan setiap
pekerjaNya dengan mesej yang sama
seperti yang telah diberikan kepada
Rasul Paulus ketika berhadapan dengan
kejahatan di Korintius : ‘Jangan takut!
Teruslah memberitakan firman dan
jangan diam! : Sebab Aku menyertai
engkau dan tidak ada seorangpun yang
akan menjamah dan menganiaya
engkau, sebab banyak umat-Ku di
kota ini.’ Kisah 18:9, 10...”
E.G.W. (Prophets and Kings, cp. 22, pg. 277)
13. “Di dalam setiap kota, walaupun
dipenuhi dengan kejahatan dan
keganasan, ada banyak orang yang
dengan ajaran yang tepat dapat
belajar untuk menjadi pengikut Yesus.
Ribuan jiwa dapat dijangkau dengan
kebenaran yang menyelamatkan dan
dipimpin untuk menerima Kristus
sebagai Juruselamat peribadi.”
E.G.W. (Prophets and Kings, cp. 22, pg. 277)
14. “Dan berdoalah ia kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN, bukankah
telah kukatakan itu, ketika aku masih di negeriku? Itulah sebabnya,
maka aku dahulu melarikan diri ke Tarsis, sebab aku tahu, bahwa
Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar
dan berlimpah kasih setia serta yang menyesal karena malapetaka
yang hendak didatangkan-Nya.” (Yunus 4:2)
Sungguh tidak disangka! Yunus
adalah satu-satunya orang di
dalam Alkitab yang menuduh
Allah menawarkan kasih
karunia, pengasih, panjang
sabar dan berlimpah kasih
setia. Ia mengeluh bahawa
Tuhan mengampuni daripada
mendatangkan bencana.
Apakah masalah Yunus?
15. “Dan berdoalah ia kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN, bukankah
telah kukatakan itu, ketika aku masih di negeriku? Itulah sebabnya,
maka aku dahulu melarikan diri ke Tarsis, sebab aku tahu, bahwa
Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar
dan berlimpah kasih setia serta yang menyesal karena malapetaka
yang hendak didatangkan-Nya.” (Yunus 4:2)
Masalahnya: dia mementingkan diri.
Yunus mengambil berat tentang dirinya
berbanding orang lain. Kemasyhuran dan
kesejahteraan dirinya lebih penting
baginya berbanding dengan keselamatan
lebih daripada 120,000 orang.
Adakah kita buta seperti Yunus? Adakah
kita sedar tentang misi kita — bekerja
untuk keselamatan sesama kita? Adakah
kita bersukacita di dalam memenuhi misi
kita?