Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan tapak yang meliputi analisis fisik dan nonfisik lahan untuk merancang tapak. Pengkajian perencanaan tapak terdiri atas dua komponen yaitu lingkungan alam dan lingkungan buatan manusia. Tahapan analisis tapak mencakup analisis topografi, lingkungan, aksesibilitas, dan drainase lahan.
2. Tapak atau Site merupakan
sebidang lahan atau sepetak tanah
dengan batas-batas yang jelas.
PENGERTIAN TAPAK
3. Pengertian “TAPAK” cukup luas, dan sangat
tergantung dari kontekstual permasalahan yang
dibahas.
Perencanaan Tapak (site plan);
adalah berkaitan dengan tahap proses
perancangan landskap, melibatkan beberapa
bagian antara lain penataan guna lahan, akses,
sirkulasi,privasi, keamanan, drainase, dll.
Dilakukan dengan menyusun elemen-elemen
lahan, tanaman,air, bangunan dll.
(http//www.wikipedia.com). Pengertian tsb di atas menurut ahli Landscape.
1
4. Perencanaan Tapak; adalah
analisis fisik dan non fisik kota
untuk membuat desain rencana
tapak dalam kawasan fungsional
tertentu maupun skala kota.
2
5. Perencanaan Tapak (site plan);
adalah seni menata lingkungan buatan manusia dan
lingkungan alamiah, guna menunjang kegiatan
manusia. Pengkajian perencanaan tapak
(site planning)
sering tersusun dalam dua komponen yang
berhubungan, yaitu faktor lingkungan alam dan faktor
lingkungan buatan manusia.
(http//staffsite.guna darma.ac/id) menurut Felicity Brogden,1985.
3
6. Perancangan Tapak (landscape site planning),
di dalamnya juga tercakup lansekap design,
merupakan usaha penanganan tapak (site)
secara optimal melalui proses keterpaduan
penganalisaan dari suatu tapak dan kebutuhan
program penggunaan tapak,menjadi suatu
sintesa yang kreatif, menurut Ir.Rustam Hakim,MT,IALI,
4
7. Perencanaan Tapak, adalah suatu
proses yang kreatif yang menghendaki
kemampuan pengolahan dari pelbagai
faktor-faktor kemungkinan. Hal ini
melibatkan lokasi, penempatan dan
hubungan dari seluruh elemen-elemen
tapak.
5
8. Perencanaan Tapak, meliputi seni
dari perencanaan ruang-ruang
terbuka,perancangan bangunan,
perancangan jalan dan jalur-jalur
lintasan lainnya,menurut Unterman.R & RobertSmall,1986
6
9. Perencanaan Tapak (site planning) :
Seni menata lingkungan buatan &
lingkungan alamiah guna menunjang
kegiatan manusia. Pengkajian perencanaan
tapak (site planning) sering tersusun dalam
dua komponen yang berhubungan, yaitu
faktor lingkungan alam dan faktor
lingkungan buatan manusia.
7
10. 8 Perencanaan tapak juga dapat
diartikan sebagai pengolahan fisik
tapak untuk meletakkan seluruh
kebutuhan rancangan di dalam
tapak. Perencanaan tapak dilakukan
dengan memperhatikan seluruh
kondisi tapak dan kemungkinan
dampak yang muncul akibat
perubahan fisik diatasnya.
11. Pengkajian perencanaan tapak tersusun dalam 2 komponen
yang berhubungan yaitu ( Snyder dan Catanese,1984 : 181):
1. Lingkungan Alam , dibayangkan sebgai suatu sistem
ekologi dari air, udara, tanah, tumbuhan (vegetasi).
Kegiatan manusia merupakan bagian penting dari
sistem ekologi ini.
2.Lingkungan buatan manusia, terdiri dari bentuk -
bentuk kota yang dibangun , struktur fisik dan
pengaturan ruangnya serta pola - pola perilaku
sosial,politik, dan ekonomi yang membentuk
lingkungan fisik tersebut.
12. Konteks tapak dapat digolongkan
sebagai :
- exurban ( di luar pinggiran kota )
- suburban ( pinggiran kota )
- urban ( perkotaan )
13. Tiga konteks utama :
1. Konteks ruang dari tapak ( alam dan buatan ).
2. Konteks perilaku ( Pola - pola kegiatan sosial ekonomi
dari tapak dan lokalitas, dengan kebijaksanaan -
kebijaksanaan pemerintah yang mempengaruhi
pembangunan tapak).
3. Konteks persepsi ( persepsi dan penggunaan ruang )
Tugasnya adalah melaksanakan dan menata
pengaturan ruang dengan citra visual yang bertalian ,
sesuai dengan kapasitas tampung tapak dan
kebutuhan - kebuthan perilaku para pemakai dan
loyalitas( Snyder dan Catanese,1984 :183).
ANALISIS TAPAK
14.
15. Tahapan Analisis tapak dalam perancangan suatu
kawasan terdiri dari:
1. Analisis Tautan Wilayah
Analisis tautan wilayah digunakan untuk mengetahui
keterkiatan atau hubungan kawasan yang satu dengan
lainnya pada site sehingga dapat mengetahui
keberadaan site tersebut.
2. Analisis Topografi
Analisis topografi digunakan untuk mengetahui besar
dari kelerengan ataupun ketinggian dari suatu kawasan
sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk
menentukan fungsi kawasan dengan peletakan daerah
yang akan dibangun.
16. 3. Analisis Lingkungan
Analisis lingkungan digunakan untuk mengatahui
perkembangan kondisi fisik yang berupa abiotik dan
biotik yang ada di dalam site.
4. Analisis Aksesibilitas
Analisis aksesibilitas digunakan untuk mengetahui
akses keluar masuk dalam kawasan site maupun
menghubungkan site yang satu dengan sitelainnya.
Dalam analisis aksesibilitas terdapat golongan
aksesibilitas tinggi, sedang, dan rendah.
17. 5. Analisis Kebisingan
Analisis kebisingan digunakan untuk mengetahui s
eberapa besar intensitas suara yang sesuai dengan
batas yang ditentukan dan disesuaikan dengan fungsi
kawasan untuk tingkat kebisingannya. Dalam
analisis kebisingan juga terdapat 3 (tiga) klasifikasi
kebisingan, yaitu kebisingan tinggi, sedang, dan
rendah.
6. Analisis Vegetasi
Analisis vegetasi digunakan untuk mengetahui
kesesuaian jenis tanaman yang tepat dan dapat
dikembangkan pada kawasan yang ada
dalam sitesebagai pendukung seperti penunjuk
arah dan pengurang polusi.
18. 7. Analisis View
Analisis ini digunakan untuk mengetahui cara dalam
mengamati suatu site dari sisi pengamat (view to
site) untuk memberi pandangan untuk luar site(view
from site).
8. Analisis Iklim dan Lintasan Matahari
Analisis ini digunakan untuk mengetahui letak dari
suatu bangunan yang dapat disesuaikan dengan
lintasan matahari dan arah angin.
9. Analisis Drainase
Analisis drainase ini digunakan untuk mengetahui
sistem aliran air yang ada dalam kawasan pada
suatu site.