SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 22
Baixar para ler offline
BUDIDAYA TANAMAN 
SORGHUM 
(Sorghum bicolor L.) 
GUNTUR RAHARJO 
M. ZAYRIRIN 
BELLA PERNANDA 
IRA PUSPITA K. 
WINDA PRAYOLA
Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar 
manusia, karena itu pemenuhan atas pangan menjadi 
hak asasi setiap rakyat Indonesia dalam mewujudkan 
sumber daya manusia yang berkualitas untuk 
melaksanakan pembangunan nasional.
Keadaan Pangan di Indonesia 
Keanekaragaman hayati pada sistem pertanian 
telah mengalami kemerosotan yang nyata.Hal ini 
ditandai dengan semakin sedikitnya jenis tanaman 
penyedia kebutuhan pangan pokok yang mengancam 
terwujudnya ketahanan pangan. 
Apabila kondisi ini dibiarkan terus berlangsung, 
maka kemampuan nasional untuk meningkatkan 
produksi pangan akan menurun. Hal ini dapat 
mengakibatkan terjadinya krisis pangan di masa 
datang.
Penyebab terjadinya KRISIS PANGAN khususnya 
di Indonesia 
• Waktu Usaha Tani 
• Biaya Usaha Tani 
• Tekanan Penduduk 
• Kerusakan Sumber Daya Alam 
• Rendahnya Penerapan Teknologi Budidaya 
• Alih Fungsi Lahan Pertanian 
• Kurang Optimalnya Peranan Koperasi – Koperasi 
yang Ada di Pedesaan 
• Kurangnya Motivasi dari para Petani
Cara Meningkatkan Krisis Pangan di Dunia dan 
di Indonesia 
• Pemanfaatan SDA 
Kebijakan 
Pemerintah 
• Ketersedian Pangan 
• Keterjangkauan Pangan 
• Membentuk komisi independen 
yang bertugas memantau stok 
aman kebutuhan beras 
nasional. 
• Kualitas Makanan dan Nutrisi
Sumber pangan alternatif? 
Sumber makanan yang secara alamiah 
maupun telah melalui proses, mengandung 
satu atau lebih senyawa yang berdasarkan 
kajian-kajian ilmiah dianggap mempunyai 
fungsi-fungsi fisiologis tertentu yang 
bermanfaat bagi kesehatan 
Menurut BPOM
Sorghum 
Merupakan tanaman asli dari wilayah-wilayah tropis 
dan subtropis di bagian Pasifik tenggara dan Australia 
asia. 
Sejumlah sumber lain malah menyebutkan tanaman ini 
berasal dari Afrika dengan 32 spesies. 
Spesies yang banyak 
dibudidayakan 
Sorghum bicolor (japanicum) 
Daerah diIndonesia 
yang mengkonsumsi 
sorghum 
Di Indonesia khususnya di daerah Jawa, 
NTB dan NTT. Di Jawa sorgum dikenal 
dengan nama Cantel, dan biasanya 
petani menanamnya secara tumpang 
sari
Tentang Sorghum 
Secara global sorgum merupakan tanaman 
pangan penting dan menduduki peringkat setelah 
gandum, padi, jagung dan barley. 
Sorgum dibudidayakan di banyak negara dan 
sekitar 80 % areal pertanaman berada di wilayah 
Afrika dan Asia. Produsen sorgum dunia didominasi 
oleh AS, India, Nigeria, China, Mexico, Sudan dan 
Argentina.
Klasifikasi tanaman sorghum 
Kingdom: Plantae (Tumbuhan) 
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan 
berpembuluh) 
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan 
biji) 
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan 
berbunga) 
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / 
monokotil) 
Sub Kelas: Commelinidae 
Ordo: Poales 
Famili: Poaceae (suku rumput-rumputan) 
Genus: Sorghum
Syarat Tumbuh 
• Suhu optimum 23° 30° C 
• Kelembaban relatif 20% 40% 
• Suhu tanah ± 25° C 
• Ketinggian ≤ 800 m dpl 
• Curah hujan 375 – 425 mm/th 
• pH 5,0 – 7,5 
• Curah hujan yang diperlukan adalah 
berkisar antara 375 - 425 mm.
Persiapan Lahan 
• Lahan dibersihkan dari sisa-sisa tanaman 
• Dicangkul atau dibajak 2 kali 
• Penggaruan dan ratakan. 
• Setelah rata dibuat saluran drainase di 
sekeliling atau di tengah 
• Berikan pupuk organik, 
• Pengolahan tanah ini bertujuan antara lain 
untuk memperbaiki struktur tanah, 
memperbesar persediaan air, mempercepat 
pelapukan, meratakan tanah dan 
memberantas gulma. 
• Sebaiknya dilakukan 2-4 minggu sebelum 
tanam.
Cara Tanam 
• Pada umumnya tanaman sorgum ditanam 
sebagai tanaman seta pada tanaman pokok 
padi gogo, kedelai atau tanaman palawija 
lainnya. 
• Bila ditanam secara monokultur populasi 
tanaman per/hektar sekitar 100.000 - 
150.000 tanaman. 
• Jarak tanam yang dianjurkan adalah 75 X 
25 Cm atau 75 X 20 Cm dengan 2 tanaman 
perlubang. 
• Peningkatan populasi di atas 150.000 
tanaman/hektar,
• Pada waktu menanam, benih ditanam 2 - 3 
biji perlubang. 
• Penjarangan menjadi 2 tanaman perlubang, 
dilakukan pada umur 2 minggu setelah 
tanam. 
• Penyulaman dapat dilakukan dengan biji 
atau dengan pemindahan tanaman yang 
lama umurnya (trans planting) dengan cara 
putaran.
Pemupukan 
• Pupuk nitrogen dengan dosis 90 kg Nitrogen atau 
sama dengan 2 kwintal urea/hektar. 
• Penambahan Pupuk PROS sebanyak 45 kg atau 1 
kwintal TSP 
• Pemupukan dengan kalium dilakukan dengan dosis 
30 kg K20 per/hektar.
Waktu dan Cara Pemupukan 
• Pupuk N diberikan dua kali yaitu 1/3 bagian pada 
waktu tanam bersama-sama dengan seluruh pupuk. 
• Pupuk P dan K, dan 2/3 bagian sisanya diberikan 
pada umur 1 bulan setelah tanam. 
• Diberikan dengan cara menyebarnya dalam larikan 
sedalam ± 1 Cm. 
• Untuk pemupukan pertama jaraknya 7 Cm di kiri 
kanan barisan tanaman, sedangkan pemupukan 
kedua jaraknya ± 15 Cm.
Penyiangan dan Pembumbunan 
• Penyiangan pertama dapat 
dilakukan pada saat tanaman 
sorgum berumur 10 - 15 hari 
setelah tanam. 
• Penyiangan kedua dilakukan 
bersama-sama pembumbunan 
setelah pemupukan kedua. 
• Pembubunan dimaksud untuk 
memperkokoh batang dilakukan 
pada saat penyiangan tanaman
Penyakit Tanaman Sorghum 
Penyakit Utama 
1) Helmithosporium turcicum (Penyakit Blight). 
Penyakit ini menyerang sorgum secara luas, 
terutama pada kondisi yang lembab. Serangan penyakit 
ini menimbulkan bintik-bintik ungu kemerah-merahan 
atau kecoklatan yang akhirnya menyatu. Penyakit blight 
daun dapat menyerang pembibitan maupun tanaman 
dewasa. Kultivar yang resisten belum diketahui. 
2) Puccinia purpurea Cooke, 
Penyakit karat seranganya terjadi secara luas pada 
sorgum. tetapi jarang menyebabkan kehilangan yang 
serius. karma pertumbuhan penyakit tidak berlangsung 
lagi apabila tanaman sorgum telah mencapai dewasa.
3) Colletortichum gramini colum (Ces.) G.W. Wild 
(Penyakit Bercak Daun). 
Penyakit ini menyebabkan bercak pada daun 
dengan warna kemerah-merahan atau keungu-unguan 
dan menyebabkan busuk merah pada 
batang dimana jaringan bagian dalam buku berair 
dan berubah warnanya. 
Penyakit ini menyebar secara luas. Bercak 
daun mengakibatkan daun mengering, karma itu 
butir menjadi hampa, sementara busuk merah 
menyebabkan batang berair dan patah. Kekebalan 
terhadap kedua penyakit dikendalikan oleh suatu 
gene tunggal yang dominan.
Hama Pada tanaman Sorghum 
• Atherigona varia Soccata (Rond.) (Lalat Bibit Sorgum). 
Hama ini merupakan hama yang utama di daerah 
tropis. Telurnya diletakkan pada daun muda bibit dan 
lainnya menggerek ke dalam meristem tanaman much 
yang akhirnya mati. Prinsip pengendaliannya adalah 
dengan penanaman pada waktunya (tanam serempak) dan 
menanam kultivar yang mempunyai kemampuan 
memulihkan luka setelah diserang. 
• 2) Prodenia Litura F. (Ulat daun).; 
Pengendaliannya dengan menggunakan insektisida dengan 
jenis dan dosis yang dianjurkan.
Panen 
1) Cara Panen. 
Panen dilakukan dengan cara memangkas tangkai 
mulai 7,5 - 15 cm dibawah bagian biji dengan 
menggunakan sabit. Hasil pemangkasan kemudian diikat 
dengan ukuran sekitar 30 Kg - 40 Kg setiap ikatnya. 
2) Waktu Panen. 
Sorgum dipanen apabila biji dianggap telah masak 
optimal, biasanya ± 45 hari setelah bakal biji terbentuk
Pasca Panen 
Pengeringan Perontokan Penyimpanan Pengujian
BUDIDAYA SORGHUM

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopiteknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopiNurulia Dimitha
 
Laporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansiLaporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansiTidar University
 
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik PengendaliannyaAnkardiansyah Pandu Pradana
 
Persiapan lahan dan penanaman kelapa sawit
Persiapan lahan dan penanaman kelapa sawitPersiapan lahan dan penanaman kelapa sawit
Persiapan lahan dan penanaman kelapa sawitIlham Johari
 
Laporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambahLaporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambahTidar University
 
Unsur hara makro
Unsur hara makroUnsur hara makro
Unsur hara makroEva Nugraha
 
Persentasi padi-1(Tanaman Pangan)
Persentasi  padi-1(Tanaman Pangan)Persentasi  padi-1(Tanaman Pangan)
Persentasi padi-1(Tanaman Pangan)nuelsitohang
 
Rangkuman Teknologi Agroforestri (Bagian 1)
Rangkuman Teknologi Agroforestri (Bagian 1)Rangkuman Teknologi Agroforestri (Bagian 1)
Rangkuman Teknologi Agroforestri (Bagian 1)Moh Masnur
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANdyahpuspita73
 
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik PengendaliannyaAnkardiansyah Pandu Pradana
 
pembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSpembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSnovhitasari
 
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman Hortiktultura
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman HortiktulturaPengantar Teknologi Produksi Tanaman Hortiktultura
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman HortiktulturaRozi Aziz
 
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan camLaporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan camfahmiganteng
 
Laporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daunLaporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daunSandi Purnama Jaya
 
Panen, pasca panen, dan pemasaran
Panen, pasca panen, dan pemasaranPanen, pasca panen, dan pemasaran
Panen, pasca panen, dan pemasaranJoel mabes
 
Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)tochi run
 
Tanaman Hortikultura (Ms. PPt 2013)
Tanaman Hortikultura (Ms. PPt 2013)Tanaman Hortikultura (Ms. PPt 2013)
Tanaman Hortikultura (Ms. PPt 2013)Wahyu Setyawan
 

Mais procurados (20)

teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopiteknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
 
Pertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutanPertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan
 
Laporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansiLaporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansi
 
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
 
Persiapan lahan dan penanaman kelapa sawit
Persiapan lahan dan penanaman kelapa sawitPersiapan lahan dan penanaman kelapa sawit
Persiapan lahan dan penanaman kelapa sawit
 
Laporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambahLaporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambah
 
Unsur hara makro
Unsur hara makroUnsur hara makro
Unsur hara makro
 
Persentasi padi-1(Tanaman Pangan)
Persentasi  padi-1(Tanaman Pangan)Persentasi  padi-1(Tanaman Pangan)
Persentasi padi-1(Tanaman Pangan)
 
Rangkuman Teknologi Agroforestri (Bagian 1)
Rangkuman Teknologi Agroforestri (Bagian 1)Rangkuman Teknologi Agroforestri (Bagian 1)
Rangkuman Teknologi Agroforestri (Bagian 1)
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
 
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
 
pembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSpembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MS
 
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman Hortiktultura
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman HortiktulturaPengantar Teknologi Produksi Tanaman Hortiktultura
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman Hortiktultura
 
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan camLaporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
 
Laporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daunLaporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daun
 
Budidaya Tanaman Tebu
Budidaya Tanaman Tebu Budidaya Tanaman Tebu
Budidaya Tanaman Tebu
 
Panen, pasca panen, dan pemasaran
Panen, pasca panen, dan pemasaranPanen, pasca panen, dan pemasaran
Panen, pasca panen, dan pemasaran
 
Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)
 
Tanaman Hortikultura (Ms. PPt 2013)
Tanaman Hortikultura (Ms. PPt 2013)Tanaman Hortikultura (Ms. PPt 2013)
Tanaman Hortikultura (Ms. PPt 2013)
 
Penyakit blas padi
Penyakit blas padiPenyakit blas padi
Penyakit blas padi
 

Semelhante a BUDIDAYA SORGHUM

pptsorghum-141016083939-conversion-gate02.pptx
pptsorghum-141016083939-conversion-gate02.pptxpptsorghum-141016083939-conversion-gate02.pptx
pptsorghum-141016083939-conversion-gate02.pptxRafaSiMayorCacad
 
Teknikbudidayatanamanpadi 140919105622-phpapp02
Teknikbudidayatanamanpadi 140919105622-phpapp02Teknikbudidayatanamanpadi 140919105622-phpapp02
Teknikbudidayatanamanpadi 140919105622-phpapp02Guntur Raharjo
 
Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1Yadhi Muqsith
 
Ppt Budidaya Jagung.pptx
Ppt Budidaya Jagung.pptxPpt Budidaya Jagung.pptx
Ppt Budidaya Jagung.pptxMuasyaroh
 
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelaiAndrew Hutabarat
 
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelaiAndrew Hutabarat
 
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelaiMarta Adinata
 
Tanaman sayur merambat diploma
Tanaman sayur merambat diplomaTanaman sayur merambat diploma
Tanaman sayur merambat diplomaAndary Aindåapryl
 
Laporan Biogul
Laporan Biogul Laporan Biogul
Laporan Biogul Ardianti
 
Produksi Tanaman Kacang Panjang
Produksi Tanaman Kacang PanjangProduksi Tanaman Kacang Panjang
Produksi Tanaman Kacang PanjangRozi Aziz
 
Budidaya Tanaman Gandum / budiddaya tanaman semusim
Budidaya Tanaman Gandum / budiddaya tanaman semusim Budidaya Tanaman Gandum / budiddaya tanaman semusim
Budidaya Tanaman Gandum / budiddaya tanaman semusim gabriellapatric
 
PENGURUSAN PENANAMAN KOBIS
PENGURUSAN PENANAMAN KOBISPENGURUSAN PENANAMAN KOBIS
PENGURUSAN PENANAMAN KOBISAyda.N Mazlan
 
Teknik budidaya jagung
Teknik budidaya jagungTeknik budidaya jagung
Teknik budidaya jagungagussy supri
 
Teknik budidaya jagung
Teknik budidaya jagungTeknik budidaya jagung
Teknik budidaya jagungyugoadi
 
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)inezya thalita
 
Tanaman Sayur Daun
Tanaman Sayur DaunTanaman Sayur Daun
Tanaman Sayur DaunNAUFARA
 
Budidaya tanaman gandum
Budidaya tanaman gandumBudidaya tanaman gandum
Budidaya tanaman gandumFitriHastuti2
 

Semelhante a BUDIDAYA SORGHUM (20)

pptsorghum-141016083939-conversion-gate02.pptx
pptsorghum-141016083939-conversion-gate02.pptxpptsorghum-141016083939-conversion-gate02.pptx
pptsorghum-141016083939-conversion-gate02.pptx
 
Proposal jagung di kabupaten muna
Proposal jagung di kabupaten munaProposal jagung di kabupaten muna
Proposal jagung di kabupaten muna
 
Teknikbudidayatanamanpadi 140919105622-phpapp02
Teknikbudidayatanamanpadi 140919105622-phpapp02Teknikbudidayatanamanpadi 140919105622-phpapp02
Teknikbudidayatanamanpadi 140919105622-phpapp02
 
Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1
 
Proposal jagung di kabupaten muna
Proposal jagung di kabupaten munaProposal jagung di kabupaten muna
Proposal jagung di kabupaten muna
 
Ppt Budidaya Jagung.pptx
Ppt Budidaya Jagung.pptxPpt Budidaya Jagung.pptx
Ppt Budidaya Jagung.pptx
 
Budidaya jagung
Budidaya jagungBudidaya jagung
Budidaya jagung
 
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
 
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
 
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
 
Tanaman sayur merambat diploma
Tanaman sayur merambat diplomaTanaman sayur merambat diploma
Tanaman sayur merambat diploma
 
Laporan Biogul
Laporan Biogul Laporan Biogul
Laporan Biogul
 
Produksi Tanaman Kacang Panjang
Produksi Tanaman Kacang PanjangProduksi Tanaman Kacang Panjang
Produksi Tanaman Kacang Panjang
 
Budidaya Tanaman Gandum / budiddaya tanaman semusim
Budidaya Tanaman Gandum / budiddaya tanaman semusim Budidaya Tanaman Gandum / budiddaya tanaman semusim
Budidaya Tanaman Gandum / budiddaya tanaman semusim
 
PENGURUSAN PENANAMAN KOBIS
PENGURUSAN PENANAMAN KOBISPENGURUSAN PENANAMAN KOBIS
PENGURUSAN PENANAMAN KOBIS
 
Teknik budidaya jagung
Teknik budidaya jagungTeknik budidaya jagung
Teknik budidaya jagung
 
Teknik budidaya jagung
Teknik budidaya jagungTeknik budidaya jagung
Teknik budidaya jagung
 
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
 
Tanaman Sayur Daun
Tanaman Sayur DaunTanaman Sayur Daun
Tanaman Sayur Daun
 
Budidaya tanaman gandum
Budidaya tanaman gandumBudidaya tanaman gandum
Budidaya tanaman gandum
 

Mais de Guntur Raharjo

Mengidentifikasikan Sifat- Sifat Bangun Datar DIMENSI 2
Mengidentifikasikan Sifat- Sifat Bangun Datar DIMENSI 2Mengidentifikasikan Sifat- Sifat Bangun Datar DIMENSI 2
Mengidentifikasikan Sifat- Sifat Bangun Datar DIMENSI 2Guntur Raharjo
 
Utilization COCOPEAT as PLANTING MEDIA
Utilization COCOPEAT as PLANTING MEDIAUtilization COCOPEAT as PLANTING MEDIA
Utilization COCOPEAT as PLANTING MEDIAGuntur Raharjo
 
Pemasaran hasil pertanian
Pemasaran hasil pertanianPemasaran hasil pertanian
Pemasaran hasil pertanianGuntur Raharjo
 
Pemerintahan yang tidak transparan
Pemerintahan yang tidak transparanPemerintahan yang tidak transparan
Pemerintahan yang tidak transparanGuntur Raharjo
 

Mais de Guntur Raharjo (7)

budidaya kelapa sawit
budidaya kelapa sawitbudidaya kelapa sawit
budidaya kelapa sawit
 
Mengidentifikasikan Sifat- Sifat Bangun Datar DIMENSI 2
Mengidentifikasikan Sifat- Sifat Bangun Datar DIMENSI 2Mengidentifikasikan Sifat- Sifat Bangun Datar DIMENSI 2
Mengidentifikasikan Sifat- Sifat Bangun Datar DIMENSI 2
 
Utilization COCOPEAT as PLANTING MEDIA
Utilization COCOPEAT as PLANTING MEDIAUtilization COCOPEAT as PLANTING MEDIA
Utilization COCOPEAT as PLANTING MEDIA
 
Pemasaran hasil pertanian
Pemasaran hasil pertanianPemasaran hasil pertanian
Pemasaran hasil pertanian
 
Pemerintahan yang tidak transparan
Pemerintahan yang tidak transparanPemerintahan yang tidak transparan
Pemerintahan yang tidak transparan
 
Kkpi leni
Kkpi leniKkpi leni
Kkpi leni
 
Konflik antar pelajar
Konflik antar pelajarKonflik antar pelajar
Konflik antar pelajar
 

BUDIDAYA SORGHUM

  • 1. BUDIDAYA TANAMAN SORGHUM (Sorghum bicolor L.) GUNTUR RAHARJO M. ZAYRIRIN BELLA PERNANDA IRA PUSPITA K. WINDA PRAYOLA
  • 2. Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, karena itu pemenuhan atas pangan menjadi hak asasi setiap rakyat Indonesia dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk melaksanakan pembangunan nasional.
  • 3. Keadaan Pangan di Indonesia Keanekaragaman hayati pada sistem pertanian telah mengalami kemerosotan yang nyata.Hal ini ditandai dengan semakin sedikitnya jenis tanaman penyedia kebutuhan pangan pokok yang mengancam terwujudnya ketahanan pangan. Apabila kondisi ini dibiarkan terus berlangsung, maka kemampuan nasional untuk meningkatkan produksi pangan akan menurun. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya krisis pangan di masa datang.
  • 4. Penyebab terjadinya KRISIS PANGAN khususnya di Indonesia • Waktu Usaha Tani • Biaya Usaha Tani • Tekanan Penduduk • Kerusakan Sumber Daya Alam • Rendahnya Penerapan Teknologi Budidaya • Alih Fungsi Lahan Pertanian • Kurang Optimalnya Peranan Koperasi – Koperasi yang Ada di Pedesaan • Kurangnya Motivasi dari para Petani
  • 5. Cara Meningkatkan Krisis Pangan di Dunia dan di Indonesia • Pemanfaatan SDA Kebijakan Pemerintah • Ketersedian Pangan • Keterjangkauan Pangan • Membentuk komisi independen yang bertugas memantau stok aman kebutuhan beras nasional. • Kualitas Makanan dan Nutrisi
  • 6. Sumber pangan alternatif? Sumber makanan yang secara alamiah maupun telah melalui proses, mengandung satu atau lebih senyawa yang berdasarkan kajian-kajian ilmiah dianggap mempunyai fungsi-fungsi fisiologis tertentu yang bermanfaat bagi kesehatan Menurut BPOM
  • 7. Sorghum Merupakan tanaman asli dari wilayah-wilayah tropis dan subtropis di bagian Pasifik tenggara dan Australia asia. Sejumlah sumber lain malah menyebutkan tanaman ini berasal dari Afrika dengan 32 spesies. Spesies yang banyak dibudidayakan Sorghum bicolor (japanicum) Daerah diIndonesia yang mengkonsumsi sorghum Di Indonesia khususnya di daerah Jawa, NTB dan NTT. Di Jawa sorgum dikenal dengan nama Cantel, dan biasanya petani menanamnya secara tumpang sari
  • 8. Tentang Sorghum Secara global sorgum merupakan tanaman pangan penting dan menduduki peringkat setelah gandum, padi, jagung dan barley. Sorgum dibudidayakan di banyak negara dan sekitar 80 % areal pertanaman berada di wilayah Afrika dan Asia. Produsen sorgum dunia didominasi oleh AS, India, Nigeria, China, Mexico, Sudan dan Argentina.
  • 9. Klasifikasi tanaman sorghum Kingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil) Sub Kelas: Commelinidae Ordo: Poales Famili: Poaceae (suku rumput-rumputan) Genus: Sorghum
  • 10. Syarat Tumbuh • Suhu optimum 23° 30° C • Kelembaban relatif 20% 40% • Suhu tanah ± 25° C • Ketinggian ≤ 800 m dpl • Curah hujan 375 – 425 mm/th • pH 5,0 – 7,5 • Curah hujan yang diperlukan adalah berkisar antara 375 - 425 mm.
  • 11. Persiapan Lahan • Lahan dibersihkan dari sisa-sisa tanaman • Dicangkul atau dibajak 2 kali • Penggaruan dan ratakan. • Setelah rata dibuat saluran drainase di sekeliling atau di tengah • Berikan pupuk organik, • Pengolahan tanah ini bertujuan antara lain untuk memperbaiki struktur tanah, memperbesar persediaan air, mempercepat pelapukan, meratakan tanah dan memberantas gulma. • Sebaiknya dilakukan 2-4 minggu sebelum tanam.
  • 12. Cara Tanam • Pada umumnya tanaman sorgum ditanam sebagai tanaman seta pada tanaman pokok padi gogo, kedelai atau tanaman palawija lainnya. • Bila ditanam secara monokultur populasi tanaman per/hektar sekitar 100.000 - 150.000 tanaman. • Jarak tanam yang dianjurkan adalah 75 X 25 Cm atau 75 X 20 Cm dengan 2 tanaman perlubang. • Peningkatan populasi di atas 150.000 tanaman/hektar,
  • 13. • Pada waktu menanam, benih ditanam 2 - 3 biji perlubang. • Penjarangan menjadi 2 tanaman perlubang, dilakukan pada umur 2 minggu setelah tanam. • Penyulaman dapat dilakukan dengan biji atau dengan pemindahan tanaman yang lama umurnya (trans planting) dengan cara putaran.
  • 14. Pemupukan • Pupuk nitrogen dengan dosis 90 kg Nitrogen atau sama dengan 2 kwintal urea/hektar. • Penambahan Pupuk PROS sebanyak 45 kg atau 1 kwintal TSP • Pemupukan dengan kalium dilakukan dengan dosis 30 kg K20 per/hektar.
  • 15. Waktu dan Cara Pemupukan • Pupuk N diberikan dua kali yaitu 1/3 bagian pada waktu tanam bersama-sama dengan seluruh pupuk. • Pupuk P dan K, dan 2/3 bagian sisanya diberikan pada umur 1 bulan setelah tanam. • Diberikan dengan cara menyebarnya dalam larikan sedalam ± 1 Cm. • Untuk pemupukan pertama jaraknya 7 Cm di kiri kanan barisan tanaman, sedangkan pemupukan kedua jaraknya ± 15 Cm.
  • 16. Penyiangan dan Pembumbunan • Penyiangan pertama dapat dilakukan pada saat tanaman sorgum berumur 10 - 15 hari setelah tanam. • Penyiangan kedua dilakukan bersama-sama pembumbunan setelah pemupukan kedua. • Pembubunan dimaksud untuk memperkokoh batang dilakukan pada saat penyiangan tanaman
  • 17. Penyakit Tanaman Sorghum Penyakit Utama 1) Helmithosporium turcicum (Penyakit Blight). Penyakit ini menyerang sorgum secara luas, terutama pada kondisi yang lembab. Serangan penyakit ini menimbulkan bintik-bintik ungu kemerah-merahan atau kecoklatan yang akhirnya menyatu. Penyakit blight daun dapat menyerang pembibitan maupun tanaman dewasa. Kultivar yang resisten belum diketahui. 2) Puccinia purpurea Cooke, Penyakit karat seranganya terjadi secara luas pada sorgum. tetapi jarang menyebabkan kehilangan yang serius. karma pertumbuhan penyakit tidak berlangsung lagi apabila tanaman sorgum telah mencapai dewasa.
  • 18. 3) Colletortichum gramini colum (Ces.) G.W. Wild (Penyakit Bercak Daun). Penyakit ini menyebabkan bercak pada daun dengan warna kemerah-merahan atau keungu-unguan dan menyebabkan busuk merah pada batang dimana jaringan bagian dalam buku berair dan berubah warnanya. Penyakit ini menyebar secara luas. Bercak daun mengakibatkan daun mengering, karma itu butir menjadi hampa, sementara busuk merah menyebabkan batang berair dan patah. Kekebalan terhadap kedua penyakit dikendalikan oleh suatu gene tunggal yang dominan.
  • 19. Hama Pada tanaman Sorghum • Atherigona varia Soccata (Rond.) (Lalat Bibit Sorgum). Hama ini merupakan hama yang utama di daerah tropis. Telurnya diletakkan pada daun muda bibit dan lainnya menggerek ke dalam meristem tanaman much yang akhirnya mati. Prinsip pengendaliannya adalah dengan penanaman pada waktunya (tanam serempak) dan menanam kultivar yang mempunyai kemampuan memulihkan luka setelah diserang. • 2) Prodenia Litura F. (Ulat daun).; Pengendaliannya dengan menggunakan insektisida dengan jenis dan dosis yang dianjurkan.
  • 20. Panen 1) Cara Panen. Panen dilakukan dengan cara memangkas tangkai mulai 7,5 - 15 cm dibawah bagian biji dengan menggunakan sabit. Hasil pemangkasan kemudian diikat dengan ukuran sekitar 30 Kg - 40 Kg setiap ikatnya. 2) Waktu Panen. Sorgum dipanen apabila biji dianggap telah masak optimal, biasanya ± 45 hari setelah bakal biji terbentuk
  • 21. Pasca Panen Pengeringan Perontokan Penyimpanan Pengujian