materi FISIKA SMP kelas 9 semester 1 sampai semester 2. SEDERHANA TAPI SEMOGA BERGUNA.
Note : MOHON MAAF JIKA SELAMA INI PPT FISIKA INI TIDAK BISA DI DOWNLOAD. SAYA LUPA UNTUK MENGKLIK BOLEH DI UNDUH. SELAIN ITU SAYA BARU SEMPAT MEMBUKA AKUN INI. TADI SEDANG MEMBUKA EMAIL LAMA DAN ADA KOMENTAR TENTANG MENGUNDUH FILE INI. SEKALI LAGI SAYA MOHON MAAF. MUNGKIN TERLAMBAT TAPI SEMOGA MASIH BERMANFAAT. TERIMA KASIH BUAT YANG SUDAH MELIHAT :)
2. BAB 1 : LISTRIK STATIS
BAB 2 : LISTRIK DINAMIS
BAB 3 : SUMBER ARUS LISTRIK
BAB 4 : ENERGI DAN DAYA LISTRIK
BAB 5 : KEMAGNETAN
BAB 6 : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
BAB 7 : TATA SURYA
5. • Atom terdiri dari partikel- partikel antara lain
1. Proton ( + )
2. Elektron ( - )
3. Neutron ( o )
• Proton dan Neutron membentuk inti atom yang dikelilingi
oleh elektron
• Elektron dalam mengelilingi inti atom pada tingkat energi
tertentu
• semakin jauh dari inti, energi elektron semakin kecil
• Atom netral merupakan jumlah proton yang sama dengan
jumlah elektron
• Atom bermuatan positif jika atom kekurangan elektron
• Atom bermuatan negatif jika atom kelebihan elektron
7. Susunan partikel zat padat
Bila kita memotong zat
padat menjadi dua, artinya
kita memisahkan partikel-
partikel zat tersebut
Bila kita ambil satu
partikel dari penyusun
zat, itulah yang kita
kenal dengan atom
8. LISTRIK STATIS
Mengapa penggaris plastik yang digosok-
gosokkan pada rambut dapat menarik
kertas-kertas kecil ?
Listrik Tidak Mengalir
Next
Sobekan kertas kecil
Penggaris
plastik
9. Pada saat sobekan kertas kecil
netral didekati dengan penggaris
plastik yang bermuatan listrik
negatif, maka pada kertas terjadi
peristiwa induksi listrik. Muatan
negatif pada kertas menjauhi
penggaris plastik sehingga pada
bagian kertas yang dekat penggaris
menjadi bermuatan listrik positif,
karena sifat muatan listrik yang
tidak sejenis maka kertas ketarik ke
penggaris plastik
Sesaat ketika sobekan kertas
menempel pada penggaris plastik ,
sebagian muatan negatif penggaris
berpindah ke kertas, sehingga
sobekan kertas menjadi kelebihan
muatan negatif. Karena sifat muatan
listrik yang sejenis maka sobekan
kertas ketolak oleh penggaris plastik
dan jatuh. Setelah sobekan kertas
menyentuh meja maka muatan
negatif kertas pindah kemeja
( dinetrakan ) dan sobekan kertas
menjadi netral
10. kaca yang digosok gosok dengan kain sutra
maka kaca akan menjadi bermuatan listrik
positif, karena elektron kaca pindah ke kain sutra
Menimbulkan muatan listrik pada benda dengan menggosok
pada kaca dengan kain sutra
11. Plastik yang digosok gosok dengan kain wol maka
plastik akan menjadi bermuatan listrik
negatif, karena elektron kain wol pindah ke plastik
Menimbulkan muatan listrik pada benda dengan menggosok
pada plastik dengan kain wol
15. Seorang fisikawan Perancis,
Charles Augustin de Coulomb (1736-1806).
Mencetuskan pernyataan Coulomb
yang disebut dengan
Hukum Coulomb.
Hukum Coulomb
tersebut berbunyi
sebagai berikut :
16. • Besar gaya tarik atau tolak antara muatan
sebanding dengan besar muatan masing
masing dan berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak antara kedua muatan.
2
21
r
qq
kF
F = gaya coulomb ( N )
q = muatan ( C )
r = jarak ( m )
k = ketetapan 9.109 Nm2/C2
17. Contoh Soal
• Berapakah gaya Coulomb yang timbul antara
dua muatan +2 C dan +4 C yang terpisah pada
jarak 20 cm ?
Penyelesaian:
Diketahui : q1 = +2 C
q2 = +4 C
r = 20 cm = 0,2 m
k = 9 x 10 9 Nm2/C2
18. Ditanya : F ?
Jawab : F = k x q1 x q2
r2
= 9 x 10 9 N m2/C2 x 2 C x 4 C
( 0,2 m2 )
= 9 x 10 9 N m2/C2 x 8 C2
4 x 10 – 2 m2
= 18 x 10 11 N
Jadi, gaya tolak - menolak antara kedua
muatan yaitu 18 x 1011 Newton
19. Induksi Listrik
Kesimpulan
Induksi listrik adalah peristiwa pemisahan muatan listrik
pada suatu benda ketika didekati benda bermuatan listrik
Netral
Apa yang terjadi pada muatan benda netral ketika
didekati dengan benda bermuatan positif ?
20. Memberi muatan listrik negatif pada benda
dengan induksi
Netral
Benda netral bila diinduksi dengan benda
bermuatan positif akan menjadi bermuatan negatif
Bumi
Bermuatan negatif
21. Memberi muatan listrik positif pada benda
dengan induksi
Netral
Benda netral bila diinduksi dengan benda
bermuatan negatif akan menjadi bermuatan positif
Bumi
Bermuatan positif
Kesimpulan Jenis muatan benda yang terinduksi berlawanan
dengan jenis muatan benda yang menginduksi
22. Elektoskop
• Alat yang digunakan untuk mengetahui muatan listrik
pada benda.
Kepala Elektroskop
konduktor
Daun Elektroskop
Dinding kaca
23. Prinsip kerja elektroskop :
pada saat elektroskop netral
daun elektroskop tertutup
pada saat elektroskop bermuaan
daun elektroskop terbuka
24. Memberi muatan listrik pada elektroskop dengan induksi
Netral Kepala elektroskop
didekati benda
bermuatan positif,
elektron dari daun
bergerak menuju
kepala elektroskop
dan daun
elektroskop
membuka
Kepala elektroskop
disentuh tangan maka
elektron dari bumi
mengalir menuju
elektroskop dan
menetralkan daun
elektroskop maka
daun elektroskop
menutup
Elektroskop
menjadi
bermuatan
negatif
karena
menerima
elektron dari
bumi
Jenis muatan benda terinduksi berlawanan dengan jenis muatan benda yang menginduksi
25. Medan Listrik
• Ruang disekitar muatan listrik yang masih
dipengaruhi oleh gaya listrik
Benda uji bermuatan listrik q diletakkan didekat benda bermuatan
listrik Q jika benda uji mendapat gaya, maka tempat dimana benda
uji berada di dalam medan listrik benda bermuatan Q
Q
q
E1
Semakin jauh letak benda uji dari benda bermuatan Q maka gaya
pengaruhnya semakin kecil sehingga kuat medan listriknya semakin kecil
Q
q
E2
r1
r2
26. Kuat medan listrik
Q q
r
E
Benda bemuatan listrik Q didekatkan benda uji bermuatan q
berjarak r Besar kuat medan listrik di titik benda uji adalah gaya
listrik yang ditimbulkan benda bermuatan di bagi muatan uji
qr
Qq
kE 2
q
F
E
2
r
Q
kE
E = medan listrik ( N/C )
Q = muatan sumber ( C )
q = muatan uji ( C )
r = jarak dari benda ( m )
F = Gaya ( N )
27. Contoh Soal
• Berapa kuat medan listrik bila muatan
q = 4 x 10 – 9 C mempunyai gaya coulomb
400 N.
Penyelesaian:
Diketahui : q = 4 x 10 – 9 C
F = 400 N
28. Ditanya : E ?
Jawab : E = F
q
= 400 N
4 x 10 – 9 C
= 1 x 10 11 N/C
jadi, kuat medan listrik muatan tersebut adalah
1 x 10 11 N/C .
29. Garis – garis gaya listrik
• Medan listrik digambarkan sebagai garis -garis
gaya listrik.
Arah garis gaya listrik muatan
positif meninggalkan muatan
Arah garis gaya listrik muatan
negatif menuju muatan
32. Sebab terjadinya Petir
Petir terjadi akibat perpindahan muatan
negatif menuju ke muatan positif. Menurut
batasan fisika, petir adalah lompatan bunga
api raksasa antara dua massa dengan medan
listrik berbeda.
33. Memberi muatan listrik negatif pada benda
dengan menyentuhkan.
Netral
Benda netral bila disentuh dengan benda
bermuatan negatif akan menjadi
bermuatan negatif
Bermuatan
negatif
34. Kilat
Karena rumah memiliki
hambatan yang besar
maka ketika dilewati
elektron dalam jumlah
yang besar rumah akan
mengalami
kerusakan, artinya
rumah tersambar petir.
35. Prinsip Kerja Penangkal Petir 1 Ketika rumah
terinduksi oleh awan
yang bermuatan
sehinga atap rumah
menjadi bermuatan
positif maka muatan –
muatan negatif awan
mengalir dari awan
kebumi melewati
penamgkal
petir, karena
penangkal petir terbuat
dari bahan konduktor
yang baik maka ketika
dilewati muatan listrik
negatif dari awan tidak
menyebabkan
kerusakan.
Penangkal petir
36. Prinsip Kerja Penangkal Petir 2
Ketika rumah terinduksi
oleh awan yang
bermuatan sehinga atap
rumah dan penangkal
petir menjadi bermuatan
positif karena penangkal
petir terbuat dari bahan
konduktor yang ujungnya
runcing maka udara
disekitar penangkal petir
akan terionisasi ion
negatif akan ketarik
penangkal petir dan
dialirkan kebumi
sedangkan ion positif
akan ketarik awan dan
menetralkan awan .
Penangkal petir
37. Generator Van de Graff
• Mesin pembangkit listrik
statis yang sangat besar
Bola Konduktor
Sabuk
karet
logam
Politen
Prisip kerja
Gesekan antara silinder
logam dengan sabuk karet
menghasilkan muatan listrik
negatif pada sabuk karet dan
muatan negatif dialirkan ke
bola konduktor.
Bola konduktor akan
bermuatan negatif yang
sangat besar.
Gesekan antara politen
dengan sabuk karet
menyebabkan sabuk karet
nemjadi bermuatan positif
karena sabuk karet yang
bermuatan positif
dihubungkan dengan bumi
maka elektron dari bumi
menetralkan muatan positif
pada sabuk karet.
40. Arus Listrik
• Dua buah muatan listrik yang berbeda
kandungan muatannya dihubungkan dengan
penghantar maka akan terjadi aliran muatan
listrik.
• Aliran muatan listrik melalui penghantar
disebut Arus listrik
41.
42. Arah elektronArah arus listrik
Arus elektron adalah aliran elektron dari potensial
rendah ke potensial tinggi
Arus lisrik adalah aliran muatan positif dari potensial
tinggi ke potensial rendah
43. Menentukan syarat arus listrik dapat mengalir pada suatu
rangkaian
• Mengapa Lampu mati ?
Rangkaian Terbuka
• Mengapa Lampu menyala ?
Rangkaian Tertutup
Dalam rangkaian apa agar Arus listrik dapat mengalir ?
44. • Rangkaian Terbuka
Rangkaian Terbuka adalah
rangkaian alat-alat listrik yang
disusun sedemikian rupa
sehingga tidak terjadi aliran
listrik dalam rangkaian disebut
juga rangkaian terputus (saklar
terbuka).
• Rangkaian Tertutup
Rangkaian tertutup adalah
rangkaian alat-alat listrik yang
disusun sedemikian rupa
sehingga arus listrik dalam
rangkaian dapat mengalir
(saklar tertutup).
45. Kuat arus listrik adalah banyaknya muatan
yang mengalir pada penghantar tiap detik.
P
Satu Ampere didefinisikan sebagai muatan listrik sebesar 1 coulomb
yang mengalir dalam penghantar selama satu sekon
1 A = 1 C/s
46. Keterangan :
I = kuat Arus Listrik (A)
Q = muatan listrik yang mengalir (C)
t = waktu yang dibutuhkan (sekon)
t
Q
I
47. Contoh soal kuat arus listrik
• Sebuah penghantar
dilewati muatan listrik
sebesar 750 C dalam
waktu 25 menit.
Berapakah besar kuat
arus yang mengalir
dalam penghantar
tersebut?
D1 : Q = 750 C
t = 25 menit = 1500 s
D2 : I ?
D3 :
t
Q
I
= 750 C
1500 s
= 75
15 . 10
= 5 . 10-1 A
48. Benda A Potensial tinggi Benda B Potensial rendah
Konduktor
Arus elektron
Arus listrik
Apa maksud dari gambar tersebut ??
Jelaskan !!
Next
BEDA POTENSIAL
49. VA > VB V adalah potensial listrik
eb > ea e adalah arus elektron
☻Arah gerak elektron dari potensial rendah ke
potensial tinggi
☻Arah gerak arus listrik (i) dari potensial tinggi ke
rendah.
50. Benda A
Potensial tinggi
Benda B
Potensial rendah
KonduktorArus elektron
Arus listrik
Energi yang diperlukan untuk
memindah muatan listrik tiap
satuan muatan
Benda C
Potensial rendah
Benda D
Potensial tinggi
Konduktor
Arus listrik
Arus elektron
Q
W
V
Definisi Beda potensial listrik
V = Beda Potensial ( Volt )
W = Energi ( Joule )
Q = Muatan ( Coulomb )
1 Volt = 1J/C
Satu volt didefinisikan
untuk memindah muatan
listrik sebesar 1 Coulumb
memerlukan energi
sebesar 1 Joule.
Benda C
Potensial rendah
Benda D
Potensial tinggi
Konduktor
Arus listrik
Arus elektron
51. Contoh soal beda potensial
• Beda potensial suatu
penghantar jika energi
listrik yang terkandung
sebesar 200 Joule dan
muatannya sebesar 40 C
adalah ?
D1 : W = 200 J
Q = 40 C
D2 : V ?
D3 :
Q
W
V
=
=
40 C
200 J
50 V
52. Beda Potensial
hA > hB
EPA > EPB
hA = hB
EPA = EPB
Potensial A = Potensial B
Air dapat mengalir jika ada perbedaan potensial
Apa yang akan terjadi
ketika kran diantara kedua
bejana dibuka ?
hA
hB
hA hB
Apakah air di bejana A
akan habis jika air
mengalir dari bejana A ke
bejana B?
53. Beda Potensial
Apa yang dapat kita
lakukan agar air
selalu dapat mengalir
dari bejana A ke
bejana B ?
Dengan mengangkat air dari bejana B dan
memasukkan ke bejana A maka air yang ada di
bejana A selalu memiliki energi lebih tinggi.
54. Pengukuran Beda Potensial
• Voltmeter adalah alat
yang digunakan untuk
mengukur beda potensial
listrik ( tegangan )
• Pemasangan voltmeter
dalam rangkaian listrik
disusun secara parallel
seperti gambar.
55. Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk
mengukur kuat arus listrik
Pemasangan Amperemeter dalam rangkaian
listrik disusun secara seri ( tidak bercabang )
56. • Cara memasang amperemeter pada rangkaian
listrik :
a) Terminal positif amperemeter dihubungkan
dengan kutub positif sumber tegangan
(baterai)
b) Terminal negatif amperemeter dihubungkan
dengan kutub negatif sumber tegangan
(baterai)
57. Kuat Arus =
Cara membaca Amperemeter
skala maksimum
skala yang ditunjuk jarum
batas ukur
Skala yang ditunjuk jarum
Skala maksimum
34
100
X 1 = 0,34 A
x Batas ukur
58. Skala yang ditunjuk jarum
Skala maksimum
Batas ukur
Nilai yang terukur = ….
NP = Nilai Pengukuran
PJ = Petunjuk Jarum (skala yang dibaca
jarum)
ST = Skala Tertinggi (nilai maksimum bila
jarum full)
BU = Batas Ukur yang digunakan
59. HUKUM OHM
Jml
Baterai
V I
1
2
3
1,20,20 2,60,40 4,00,54
Dari tabel data dapat kita
ketahui jika beda potensial
diperbesar maka kuat arus
listriknya juga turut
membesar.
Hubungan apa yang
didapatkan antara beda
potensial dengan kuat
arus listrik?
60. Grafik Hubungan
Beda potensail (V) terhadap kuat
arus listrik ( I )
0,1
I( A)
V(volt)
0,2 0,3 0,4 0,5 0,6
1,0
2,0
3,0
4,0
5,0
V ~
V R=
V
R
= Beda potensial ( volt )
= Kuat arus listrik ( A )
= Hambatan ( Ω )
V I
1,2 0,2
2,6 0,4
4,0 0,54
Data
61. Grafik Hubungan Hambatan (R)
terhadap kuat arus listrik ( I )
0,25
I( A)
R(Ω)
0,50 0,75 1,0 1,5
10
20
30
40
50
Data
R 10 20 30 40
I 1 0,5 0,3 0,25
Jika V dibuat tetap = 10 V
I1 =
V
R
I1 =
10
10
I1 = 1 A
I2 =
V
R
I2 =
10
20
I2 = 0,5 A
I3 =
V
R
I3 =
10
30
I3 = 0,3 A
I4 =
V
R
I4 =
10
40
I4 = 0,25 A
R
V
=
I
62. 1
Variabel manipulasi : panjang kawat
Variabel respon : hambatan kawat
Variabel kontrol : jenis kawat, luas penampang kawat
A
B
IA > IB
RA < RB
lA < lB
Semakin panjang kawat maka hambatan kawat semakin besar
Hambatan kawat sebanding dengan panjang kawat.
63. Variabel manipulasi : jenis kawat
Variabel respon : Hambatan
Variabel kontrol : panjang, luas penampang kawat
2
IA < IB
RA > RB
Aℓ > Cu
Semakin besar hambatan jenis kawat maka hambatan kawat semakin besar
Hambatan kawat sebanding dengan hambatan jenis kawat.
R ~
A B
Tembaga
Alluminium
64. 3
Variabel manipulasi : luas penampang kawat
Variabel respon : hambatan kawat
Variabel kontrol : jenis kawat, panjang kawat
IA < IB
RA > RB
AA < AB
Semakin besar luas penampang kawat maka hambatan kawat semakin kecil
Hambatan kawat berbanding terbalik dengan luas penampang kawat.
R 1
A
~
A B
65. Faktor yang mempengaruhi besar hambatan
pada kawat adalah :
1. Panjang kawat ( l )
2. Luas penampang kawat ( A )
3. Hambatan jenis kawat (
A
ρR
R = Hambatan (Ω )
l = Panjang kawat ( m )
Luas penampang kawat ( m2 )
= Hambatan jenis kawat ( Ω m )
66. Contoh soal hambatan kawat penghantar
• Seutas kabel tembaga
( x 10-2) yang
panjangnya 600 meter dan
luas penampangnya 300
mm2. berapakah hambatan
kabel tersebut?
D1 : x 10-2 Ω m
l = 600 m
A = 300 mm2 = 3 . 10-4 m2
D2 : R ?
D3 :
A
ρR
= x 10-2 Ω m
3 . 10-4 m2
600 m
60000 x 10-2 x 104=
3
= 2 x 106 Ω
67. • Konduktor adalah
bahan yang mudah
menghantarkan arus
listrik.
• Contohnya :
besi, tembaga, alumuni
um
• Isolator adalah bahan
yang sulit
menghantarkan arus
listrik.
• Contohnya : plastik,
kayu.
Menurut daya hantar
listrik suatu bahan.
71. • Mengukur hambatan
listrik secara langsung
- Menggunakan
multimeter
- Multimeter adalah alat
untuk mengukur kuat
arus, beda potensial, dan
hambatan listrik.
• Mengukur hambatan listrik
secara tidak langsung
- Dengan menggabungkan
voltmeter dan
amperemeter secara
bersama-sama pada
rangkaian listrik yang
diukur hambatannya.
72. • Tegangan jepit adalah beda potensial antara ujung – ujung
sumber tegangan saat mengalirkan arus listrik atau dalam
rangkaian tertutup .
V
Pengukuran Tegangan Jepit
K = i R
73. Hukum I Kirchoff
Tentukan nilai I1, I2, I3 ?
P
10A
Q S
I3
I1
I2
25A
I = 40 A
Jawab
Pada titik cabang P
I = 10 A + I1 + 25 A
40 A = 10 A + I1 + 25 A
40 A = 35 A + I1
I1 = 40 A - 35 A
I1 = 5 A
Pada titik cabang Q
10 A + I1 = I2
10 A + 5 A = I2
15 A = I2
Pada titik cabang S
I2 + 25 A = I3
15 A + 25 A = I3
40 A = I3
Ʃ i masuk = Ʃ i keluar
74. ɛ = I (R + r)
ɛ = IR + Ir
K = I R
K : tegangan jepit (volt)
Kerugian tegangan = I r
(volt)
Keterangan :
ɛ = jumlah gaya gerak listrik (volt)
R = hambatan luar (Ω / ohm)
r = hambatan dalam (Ω / ohm)
I = ɛ
R + r
75. Tentukan nilai I, K, dan kerugian tegangan?
K = I R
= 3 Ω . 4Ω
= 12 Ω
Kerugian = I r
= 3Ω . 2Ω
= 6 Ω
4Ω
I
R
(ɛ , r)
18 v , 2Ω
I = ɛ
R + r
= 18 v
= 3 Ω
4Ω + 2Ω
76. Rangkaian Hambatan Listrik
1. Rangkaian Hambatan Seri
Besar kuat arus di setiap titik dalam rangkaian yang dialiri arus
listrik tersebut adalah sama.
Contoh :
Rs = R1 + R2 + R3 + ... + Rn
R1 R4
R3R2
Jika R = 4 Ω
Rs = R1 + R2 + R3 + R4
= 4 Ω + 4 Ω + 4 Ω + 4 Ω
= 16 Ω
77. Susunan seri pada Hambatan
a b c d
R1 R2 R3
Vab Vbc Vcd
Vad = Vab + Vbc + Vcd
Rsa d
I Rs = I R1 I R2 I R3++
Vad
Rs = R1 R2 R3++
78. 2. Rangkaian hambatan Paralel
Besar beda potensial (tegangan) seluruhnya sama.
Contoh :
Jika R = 3 Ω
1
RP
=
1 11 1
R1 R2 R3 Rn
+ + ++ ...
R1
R3
R2
I3
I2
I1
I BA
1
RP
= +
1 1 1
R1 R3R2
+
=
=
111
3 Ω
++
3 Ω3 Ω
3
3 Ω
RP =
3 Ω
3
= 1Ω
79. Susunan Paralel pada Hambatan
a b
R1
R2
R3
I = I1 + I2 + I3
Rpa
RP R1 R2 R3
++
Vab
RP R1 R2 R3
++
b
I
I1
I2
I3
I
VabVab VabVab
=
=
1 1 1 1
80. 3. Rangkaian hambatan campuran
R3
R4R1 R2
R3
1
RP R2
+=
1 1
Jika R = 4 Ω
RP 4 Ω 4 Ω
+=1 1 1
RP
=
1 2
4 Ω
=RP
4 Ω
2
=RP 2 Ω
Rs = R1+RP+R4
Rs = 4 Ω + 2 Ω + 4 Ω
Rs = 10 Ω
Catatan untuk rangkaian paralel :
Jika dalam suatu rangkaian hanya terdapat
2 hambatan bisa dihitung menggunakan
rumus :
RP =
R1 R2+
R1 X R2
81. a)
E , r
R1 = 9 Ω
R2 = 6 Ω
R3 = 3 Ω
A B C
26 V ; 2 Ω
I
I1
I2
Hitunglah :
a) R total
b) I
c) VAB , VBC , VAC
d) I1 dan I2
e) Kerugian tegangan
f) K
Rt =
=
=
R1
=
=
R2 X R3
R2 R3+
9Ω
6Ω x 3Ω
6Ω 3Ω+
9Ω 18
9
9 Ω 2 Ω
11 Ω
b)
ɛI =
R + r
=
=
=
VAB
26 V
11 Ω + 2 Ω
2 A
c) =
=
I x R1
2 A x 9 Ω
18 V
VBC = I x Rp
=2 A x 2 Ω
= 4 V
VAC= I x Rt
2 A x 11 Ω
+
+
+
+ =
= 22 V
82. d)
I1
VBC
=
R2
= 4 V
6 Ω
= 0,7 A
I2 = VBC
R3
=
=
4 V
3 Ω
1,3 A
e) Kerugian tegangan
=
=
= I r
2 A . 2 Ω
4 V
f ) K = I R
=
=
2 V . 11 Ω
22 V
Untuk mengecek apakah hasil itu benar dengan cara :
VAC = VAB + VBC
I = i1 + i2
ɛ = kerugian tegangan + K (tegangan jepit)
83.
84. • adalah Suatu komponen yang berfungsi
sebagai tempat untuk mengubah satu
jenis energi.
• Misalnya :
a) Baterai
b) Akumulator
c) Generator
85. Sumber arus listrik AC
• Merupakan sumber
arus listrik bolak-balik
yang dihasilkan oleh
dinamo arus AC dan
generator.
86. Sumber arus listrik DC
• Merupakan sumber arus listrik searah , misalnya
Elemen Volta, Elemen Kering (Baterai),
Akumulator.
• Elemen volta, elemen kering dan akumulator
sering disebut Elektrokimia karena alat tersebut
mengubah energi kimia menjadi energi listrik.
87. ELEMEN
• Dibagi menjadi 2, yaitu :
1) Elemen Primer adalah
elemen yang setelah
habis muatannya tidak
dapat diisi kembali.
Contohnya : elemen volta
dan batu baterai.
2) Elemen Sekunder adalah
elemen yang setelah
habis muatannya dapat
diisi kembali. Contohnya :
akumulator (aki).
• Pada elemen volta, baterai
dan akumulator terdapat 3
bagian utama , yaitu :
a) Anode (elektrode positif
yang memiliki potensial
tinggi)
b) Katode (elektrode negatif
yang memiliki potensial
rendah)
c) Larutan Elektrolit (cairan
yang dapat menghantarkan
arus listrik)
88. Elemen Volta
• Elemen Volta dikembangkan pertama kali oleh
Fisikawan Italia bernama Allesandro Volta
(1790 - 1800) dengan menggunakan sebuah
bejana.
• Bagian utama elemen Volta, yaitu :
a) kutub positif (anode) terbuat dari tembaga
(Cu),
b) kutub negatif (katode) terbuat dari seng (Zn),
c) larutan elektrolit terbuat dari asam sulfat
(H2SO4).
89. • Adapun, reaksi kimia pada elemen Volta
adalah sebagai berikut :
1) Pada larutan elektrolit terjadi reaksi :
H2SO4 → 2H+ + SO2–4
2) Pada kutub positif terjadi reaksi :
Cu + 2H+ → polarisasi H2
3) Pada kutub negatif terjadi reaksi :
Zn + SO4 → ZnSO4+ 2e
90. Elemen Volta
Zn (-) Cu (+)
H2SO4
polarisasi
• Peristiwa tertutupnya
lempeng tembaga oleh
gelembung-gelembung
gas hidrogen disebut
polarisasi.
91. • Reaksi kimia pada elemen Volta akan menghasilkan
gelembung-gelembung gas hidrogen (H2).
• Gas hidrogen tidak dapat bereaksi dengan
tembaga, sehingga gas hidrogen hanya menempel dan
menutupi lempeng tembaga yang bersifat isolator listrik.
Hal ini menyebabkan terhalangnya aliran elektron dari
seng menuju tembaga maupun arus listrik dari tembaga
menuju seng.
• Penggunaan larutan elektrolit yang berupa cairan
merupakan kelemahan elemen Volta karena dapat
membasahi peralatan lainnya.
• Adanya polarisasi gas hidrogen pada lempeng tembaga
menyebabkan elemen Volta mampu mengalirkan arus
listrik hanya sebentar.
92. Elemen kering (baterai)
• Elemen kering disebut juga baterai. Elemen
kering pertama kali dibuat oleh Leclance.
• Reaksi kimia pada batu baterai adalah sebagai
berikut :
1) Pada larutan elektrolit terjadi reaksi :
Zn + 2NH4Cl → Zn2+ + 2Cl + 2NH3 + H2
(ditangkap dispolarisasi)
2) Pada dispolarisator terjadi reaksi :
H2 + 2MnO2 → Mn2O3 + H2O
93. Baterai
• Bagian utama elemen
kering adalah :
1) kutub positif (anode)
terbuat dari batang
karbon (C).
2) kutub negatif (katode)
terbuat dari seng (Zn).
3) larutan elektrolit terbuat
dari amonium klorida
(NH4Cl).
4) dispolarisator terbuat
dari mangan dioksida
(MnO2).
94. • Batang karbon (batang arang) memiliki potensial tinggi,
sedangkan lempeng seng memiliki potensial rendah.
• Reaksi kimia pada batu baterai akan menghasilkan
gelembung-gelembung gas hidrogen (H2).
• Gas hidrogen akan ditangkap dan bereaksi dengan
dispolarisator yang berupa mangan dioksida (MnO2)
menghasilkan air (H2O), sehingga pada batu baterai
tidak terjadi polarisasi gas hidrogen yang mengganggu
jalannya arus listrik.
• Bahan yang dapat menghilangkan polarisasi gas
hidrogen disebut dispolarisator.
• Adanya bahan dispolarisator pada batu baterai,
menyebabkan arus listrik yang mengalir lebih lama.
95. • Elektrode akumulator baik anode dan katode
terbuat dari timbal (Cu) berpori.
• Lempeng timbal dioksida dan timbal murni
disusun saling bersisipan akan membentuk
satu pasang sel akumulator yang saling
berdekatan dan dipisahkan oleh bahan
penyekat berupa isolator
96. • Bagian utama akumulator,
yaitu :
a) kutup positif (anode)
terbuat dari timbal
dioksida (PbO2).
b) kutub negatif (katode)
terbuat dari timbal
murni (Pb).
c) larutan elektrolit terbuat
dari asam sulfat (H2SO4)
dengan kepekatan 30%.
97. • Pada saat akumulator digunakan, terjadi
perubahan :
1) Energi kimia menjadi energi listrik
2) Pada Anode terjadi perubahan yaitu timbal
dioksida (PbO2) menjadi timbal sulfat (PbSO4).
3) Pada Katode terjadi perubahan yaitu timbal murni
(Pb) menjadi timbal sulfat (PbSO4).
4) Pada larutan Elektrolit terjadi perubahan yaitu
asam sulfat pekat menjadi encer, karena pada
pengosongan akumulator terbentuk air (H2O).
Proses Pengosongan Akumulator
98. • Reaksi kimia pada akumulator yang dikosongkan adalah
sebagai berikut.
1) Pada elektrolit : H2SO4 →2H+ + SO4 2–
2) Pada anode:
PbO2 + 2H+ + 2e + H2SO4 →PbSO4+2H2O
3) Pada katode : Pb + SO 42 → PbSO4
• Pada saat akumulator digunakan, baik anode maupun
katode perlahan - lahan akan berubah menjadi timbal
sulfat (PbSO4). Jika hal itu terjadi, maka kedua kutubnya
memiliki potensial sama dan arus listrik berhenti
mengalir. Terbentuknya air pada reaksi kimia
menyebabkan kepekatan asam sulfat
berkurang, sehingga mengurangi massa jenisnya.
Keadaan ini dikatakan akumulator kosong (habis).
99. Proses Pengisian Akumulator
• Pengisian akumulator (penyetruman
akumulator) terjadi perubahan :
1) Energi listrik menjadi energi kimia.
2) Perubahan yang terjadi pada anode, yaitu
timbal sulfat (PbSO4) berubah menjadi timbal
dioksida (PbO2).
3) Perubahan pada anode, yaitu timbal sulfat
(PbSO4) berubah menjadi timbal murni (Pb).
4) Kepekatan asam sulfat akan berubah dari encer
menjadi pekat, karena ketika akumulator
disetrum terjadi penguapan air.
100. Saat penyetruman akumulator pada prinsipnya mengubah
Anode dan Katode yang berupa timbal sulfat (PbSO4)
menjadi timbal dioksida (PbO2) dan timbal murni (Pb).
• Susunan akumulator yang
akan disetrum (diisi) dalam
keadaan masih kosong, yaitu :
a) kutub positif (anode)
terbuat dari timbal dioksida
(PbSO4),
b) kutub negatif (katode)
terbuat dari timbal murni
(PbSO4),
c) larutan elektrolit terbuat
dari asam sulfat (H2SO4)
encer.
• Reaksi kimia saat
akumulator diisi, yaitu :
a) pada elektrolit : H2SO4
→2H+ + SO4 2–
b) pada anode : PbSO4 + SO4
2– + 2H2O→ PbO2 +
2H2SO4
c) pada katode: PbSO4 + 2H+
→ Pb + H2SO4
101. • Gaya gerak listrik adalah beda potensial antara ujung-ujung
sumber tegangan pada saat tidak mengalirkan arus listrik atau
dalam rangkaian terbuka.
V
102. Susunan Seri GGL
E
r
E E
r r
Etotal = s E
rtotal = s r
E = ggl ( volt)
r = hambatan dalam ( Ω )
s = jumlah baterai
Susunan Paralel GGL
E
r
E
E
r
r
Etotal = E
rtotal =
r
p
p = jumlah baterai
r = hambatan dalam ( Ω )
E = ggl ( volt)
103. Untuk sebuah ggl
Kuat arus yang mengalir dalam rangkaian
I = Kuat arus ( A )
E = GGL ( volt )
R = hambatan luar ( Ω )
r = hambatan dalam ( Ω )
Vpq = tegangan jepit (volt)
E , r
p qR
I
Tegangan jepit
rR
E
I
Vpq = I R
E = Vpq + I r
Hubungan ggl dengan tegangan jepit
104. E , r
p qR
I
D1 : R = 2 Ω
E = 21 V
r = 1 Ω
D2 : I ?
D3 :
rR
E
I
= 21 v
2Ω + 1 Ω
= 7 A
Contoh soal
105. I = s E
R + s r
E
r
E E
r r
R = 3 Ω
4 V ; 1Ω
I
I = s E
=
R + s r
=
3 . 4 V
3 Ω + 3 . 1Ω
12 V
6 Ω
= 2 A
Keterangan :
I = kuat arus (Ampere)
s = jumlah baterai
E = GGL (volt)
R = hambatan dalam (Ω / ohm)
r = hambatan luar (Ω / ohm)
106. E r
E
E
r
r
R = 3 Ω
4 V ; 3 Ω
I
I = E
R + r
p
= 4 V
3 Ω + 3 Ω
3
<=> I = 4 V
4 Ω
= 1A
Keterangan :
I = kuat arus (Ampere)
p = jumlah baterai
E = GGL (volt)
R = hambatan dalam (Ω / ohm)
r = hambatan luar (Ω / ohm)
I = E
R + r
p
107. Rangkaian GGL Campuran
E r
7 V ; 2 Ω
I
E
E
r
r
Berapa besar kuat arus
listrik jika hambatannya
6 Ω ? Next
E r
R
108. Ip = E
R + r
D1 : R = 6 Ω
E = 7 V
r = 2 Ω
D2 : i ?
= 1 A + 1 A
= 2 A
D3 : Is = Ip + Ip
=
p
7 V
2
6 Ω + 2 Ω
6 Ω + 1 Ω
=
7 V
=
=
7 V
7 Ω
1 A
Ip = E
R + r
p
= 7 V
6 Ω + 2 Ω
2
= 7 V
6 Ω + 1 Ω
= 7 V
7 Ω
= 1 A
110. Energi listrik merupakan suatu bentuk energi yang berasal
dari sumber arus listrik dalam suatu rangkaian listrik tertutup.
Energi listrik dapat diubah menjadi bentuk lain, misalnya:
a. Menjadi energi kalor, contoh: seterika, solder, dan kompor.
b. Menjadi energi cahaya, contoh: lampu.
c. Menjadi energi mekanik, contoh: motor.
d. Menjadi energi kimia, contoh: peristiwa pengisian accu,
peristiwa penyepuhan
111. Lamanya arus mengalir (t).
W =
W = I2.R.t
.t.IV
Kuat arus yang mengalir (i).
Beda potensial/ tegangan (V)
Besarnya Energi
Listrik (W)
ditentukan oleh
(Joule)
W = q.V
Karena q=I.tKarena V=I.R
.tW =
V2
R
Karena I=V/R
112. Keterangan : • W = energi listrik ( joule )
• V = tegangan listrik (volt)
• I = kuat arus (Ampere)
• t = waktu (detik = sekon)
• R = Hambatan listrik (Ohm)
• q = muatan listrik (Coulomb)
1 kWh = 1 kilo x 1 watt x 1 jam
= 1.000 x 1 watt x 3.600 sekon
= 3.600.000 watt sekon
= 3,6 x 106 joule
Satuan energi listrik dalam SI adalah Joule (J). Adapun satuan energi listrik
yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah kWh (kilowatt
hour atau kilowatt jam).
Dalam hal ini :
113. Contoh soal
• Lampu yang dipasang
diruang tamu rumah
ibu Kiswati tegangannya
220 volt mengalir arus
listrik 2 A selama 5
menit. Tentukan besar
energi listrik yang
diperlukan lampu untuk
menyala dengan baik.
114. • Diketahui :
V = 220 volt
I = 2 A
• Ditanya : W ?
• Jawab : W = V.I.t
= 220 V . 2 A . 300 s
= 132.000 Joule
= 132 KJ
t = 5 menit
= 5 x 60 = 300 s
115. DAYA LISTRIK (P)
Daya Listrik adalah jumlah energi listrik yang
digunakan tiap detik.
t
W
P
IxVP
Karena W = V.I.t
IxV
t
x tIxV
P
W = Energi listrik ( Joule)
t = waktu (sekon)
P = Daya listrik ( Joule/sekon = Watt)
116. IxVP
Daya Listrik
RxIV
IxR)x(IP RxIP 2
R
V
I
R
V
xVP
R
V
P
2
P = Daya Listrik (Watt)
V = Tegangan Listrik (Volt)
I = Kuat Arus Listrik (Ampere)
R = Hambatan Listrik (Ohm)
117. Contoh Soal
• Lampu dipasang
pada tegangan
220 volt mengalir
arus listrik 500
mA. Tentukan
besar daya pada
lampu tersebut !
118. • Diketahui : V = 220 volt
I = 500 mA = 0,5 A
• Ditanya : P ?
• Jawab : P = V . I
= 220 volt . 0,5 A
= 110 Watt
119. Hubungan Satuan Energi dan Daya
Daya (P) Waktu (t) Energi (W)
Watt Detik Joule (J)
Watt Jam Watt.jam (wj) = Watt.hour (Wh)
• 1000 Wh = 1 kWh
• 1Wh = 1 watt. 3600 detik = 3600 joule
• 1 kWh = 36 x 105 joule
Dalam satuan sistem internasional (SI) daya
listrik dinyatakan dengan watt
W = P x t
Tabel Satuan
120. Daya Listrik pada Suatu Alat
Listrik
60 W / 220 V Artinya :
Lampu akan menyala dengan baik, jika
dipasang pada tegangan 220 volt dan
selama 1 detik banyaknya energi listrik
diubah menjadi energi cahaya 60 joule.
Jika lampu dipasang pada tegangan
lebih besar dari 220 volt maka lampu akan
rusak. Sebaliknya, jika dipasang pada
tegangan kurang dari 220 volt, maka
lampu menyala kurang terang.
121. Penggunaan Satuan kWh
(kilowatt hour)
• Alat untuk mengukur
energi listrik yang
digunakan dalam rumah
tangga disebut kWh-
meter (meteran listrik).
Alat yang kecepatannya
bergantung dengan
daya alat listrik yang
digunakan dan waktu
penggunaan.
122. Perubahan energi listrik
Hukum kekekalan energi :
“energi tidak dapat
diciptakan dan tidak dapat
dimusnahkan, tetapi hanya
dapat berubah dari bentuk
energi satu ke bentuk energi
yang lain.”
Contoh :
1. perubahan energi listrik
menjadi energi cahaya
2. Perubahan energi listrik
menjadi energi kalor
(panas).
Penghematan energi listrik
o Mematikan saklar alat listrik
yang tidak digunakan.
o Menyalakan lampu setelah
gelap.
o Mengganti lampu pijar dengan
lampu TL.
o Memilih alat-alat listrik yang
berdaya rendah.
o Membuat ruangan berjendela.
o Mencari sumber-sumber
energi alternatif yang dapat
diperbarui.
o Menemukan alat-alat baru
yang menggunakan tenaga
surya.
124. Kemagnetan
• Kemampuan suatu benda
menarik benda lain yang
berada didekatnya
disebut Kemagnetan
• Berdasarkan kemampuan
benda menarik benda lain
dibedakan menjadi dua :
Benda magnet
Benda bukan magnet
• Benda Magnetik adalah
benda yang dapat ditarik
oleh magnet jika
didekatkan magnet.
• Benda Nonmagnetik adalah
benda yang tidak dapat
ditarik oleh magnet
meskipun didekatkan
dengan magnet
125. Benda Magnetik dan Non-magnetik
Benda Magnetik :
Benda Feromagnetik :
Benda yang ditarik kuat oleh magnet.
Contoh : besi, baja, nikel, dan kobalt.
Benda Non-magnetik :
Benda Paramagnetik :
Benda yang ditarik lemah oleh magnet.
Contoh : tembaga, platina, dan garam.
Benda Diamagnetik :
Benda yang ditolak lemah oleh magnet.
Contoh : timah, alumunium, emas, dan bismuth.
126. Hipotesa Weber
• Besi dan baja terdiri dari atom-atom magnet
yang disebut magnet elementer.
• Besi dan baja yang tidak bersifat magnet
susunan magnet elementernya tidak teratur.
• Besi dan baja yang bersifat magnet susunan
magnet elementernya teratur.
• Magnet elementer pada besi mudah
diarahkan.
• Magnet elementer pada baja sukar
diarahkan.
Bukan magnet Magnet
127. Pengaruh magnet pada magnet-magnet elementer
benda yang bersifat magnetik dan non-magnetik
128. • Kutub magnet adalah ujung-
ujung magnet yang mempunyai
gaya tarik atau gaya tolak
terbesar.
• Setiap magnet selalu
mempunyai dua buah kutub,
yaitu kutub utara ( N )dan
kutub selatan (S).
Magnet Memiliki Dua Kutub
130. Cara Membuat Magnet
1. Dengan gosokan
Dengan menggosokkan
magnet secara berulang-
ulang dan teratur pada besi
dan baja, maka besi dan
baja akan bersifat magnetik.
Kutub magnet yang
dihasilkan di ujung bahan
selalu berlawanan dengan
kutub magnet yang
menggosoknya.
131. 2. Dengan menggunakan arus listrik (elektromagnetik )
Arah kutub magnet dapat
ditentukan dengan kaidah tangan
kanan berikut ini :
•Keempat jari = arah arus listrik ( I )
• Ibu jari = arah kutub utara ( N )
133. • Baja sulit dibuat
magnet, tetapi setelah
menjadi magnet sifat
kemagnetannya tidak
mudah hilang. Baja
digunakan untuk membuat
magnet tetap (permanen).
• Besi mudah dibuat magnet,
tetapi setelah menjadi
magnet sifat
kemagnetannya mudah
hilang. Besi digunakan
untuk membuat magnet
sementara (remanen).
134. Magnet Menimbulkan
Medan Magnetik di Sekitarnya
• Medan magnetik adalah ruang di
sekitar suatu magnet di mana
magnet lain atau benda lain
yang mudah dipengaruhi
magnet akan mengalami gaya
magnetik jika diletakkan dalam
ruang tersebut.
• Garis-garis gaya magnet atau
fluks magnetik adalah garis-garis
yang menggambarkan adanya
medan magnetik.
135. Sifat garis-garis gaya magnetik
• Garis-garis gaya magnet tidak pernah saling berpotongan.
• Garis-garis gaya magnet selalu keluar dari kutub utara
magnet dan masuk ke kutub selatan magnet.
• Tempat yang garis-garis gaya magnetnya rapat
menunjukkan medan magnetnya kuat, sebaliknya tempat
yang garis-garis magnetiknya renggang menunjukkan
medan magnetnya lemah.
136. • Jarum kompas selalu
menunjuk arah utara –
selatan. Fakta ini
menunjukkan bahwa bumi
mempunyai sifat magnetik.
• Kutub utara dari magnet
batang imajiner terdapat di
dekat kutub selatan geografi
bumi dan kutub selatan
magnet batang imajiner
terdapat di dekat kutub utara
geografi bumi.
Kutub Utara
Geografi bumi
Kutub
Selatan
magnetik
bumi
Kutub Selatan
Geografi bumi
Kutub Utara
magnetik
bumi
137. Sudut Deklinasi dan Inklinasi
• Sudut deklinasi adalah sudut
yang dibentuk antara arah
utara-selatan geografi dengan
arah utara-selatan kompas.
• Sudut inklinasi adalah sudut
yang dibentuk medan magnetik
(garis gaya magnetik)
disembarang titik dengan
horisontal permukaan bumi.
inklinasi
138. MEDAN MAGNET DI SEKITAR
ARUS LISTRIK
• Percobaan Oersted (1820)
a) Pada saat kawat tidak dialiri arus listrik
( I = 0 ), jarum kompas tidak
menyimpang ).
b) Pada saat kawat dialiri arus listrik ke
atas, kutub utara jarum kompas
menyimpang ke kanan.
c) Pada saat kawat dialiri arus listrik ke
bawah, kutub utara jarum kompas
menyimpang ke kiri.
Kesimpulan :
1. Di sekitar penghantar kawat yang dialiri
arus listrik terdapat medan magnet.
2. Arah medan magnet bergantung pada
arah arus listrik yang mengalir.
139. Medan magnetik ( simbol B ) di
sekitar kawat penghantar lurus yang
dilalui arus listrik berbentuk
lingkaran, dan dapat ditentukan
dengan aturan tangan kanan.
Arah ibu jari = arah arus listrik ( I )
Arah keempat jari = arah medan magnetik ( B )
140. 2. Garis-garis Gaya Magnetik pada Kumparan
Berarus ( Solenoida )
Garis-garis medan magnetik yang ditunjukkan
oleh pola serbuk-serbuk besi
Garis-garis gaya magnetik sebuah kumparan
persis sebuah magnet batang
Kutub utara magnet kumparan dapat
ditentukan dengan aturan tangan kanan :
•Keempat jari = arah arus listrik ( I )
•Ibu jari = arah kutub utara ( N )
141. Jika ke dalam kumparan berarus listrik diberi inti besi
lunak, ternyata pengaruh kemagnetannya menjadi besar.
Susunan kumparan dan inti besi lunak inilah yang disebut
dengan elektromagnet atau magnet listrik.
142. Besarnya medan magnet dari magnet listrik
ditentukan oleh faktor – faktor :
Kuat arus yang mengalir
pada kumparan.
Semakin besar arus yang
mengalir, semakin besar
medan magnetnya.
Jumlah lilitan kumparan.
Semakin banyak jumlah
lilitannya, semakin besar
medan magnetnya
Bahan inti yang
dimasukkan pada
kumparan
144. Baterai
Saklar tekan
Jangkar besi
lunak
Interuptor
Pemukul
Elektromagnet
Jika sakelar ditekan maka arus
akan segera mengalir sehingga
kumparan menjadi bersifat
magnet sehingga jangkar besi
akan tertarik dan palu /
pemukul akan mengenai gong.
Pada saat jangkar besi ditarik
oleh magnet maka arus akan
terputus di interuptor,
akibatnya jangkar besi akan
kembali ke posisi semula dan
arus kembali mengalir pada
rangkaian dan gong kembali
berbunyi. Hal ini akan diulang-
ulang sampai sakelar dilepas
kembali.
145. Relai adalah sebuah alat yang
dengan energi listrik (arus
listrik) kecil dapat
menghubungkan atau
memutuskan listrik yang
besar. Dengan kata lain, relai
bekerja sebagai saklar pada
rangkaian listrik berarus besar.
Saklar
Elektromagnet
Motor
Pegas
K
Jika sakelar ditutup, arus
segera mengalir di
elektromagnet dan terjadi
kontak di K dan
mengalirlah arus di
rangkain sekunder (motor
berputar.
146. Panghantar yang berada di
dalam medan magnet akan
bergerak bila dialiri arus
listrik. Besarnya gaya ini
bergantung pada :
kuat arus listrik,
kuat medan magnet, dan
panjang penghantar.
Gaya apakah itu??Klik Disini !!
147.
148. • Dengan :
F = gaya Lorentz [newton (N)]
B = kuat medan magnet [tesla (T)]
l = panjang kawat [meter (m)]
I = kuat arus listrik [ampere (A)]
149. Contoh Soal
• Kawat panjangnya 2 m berada
tegak lurus dalam medan magnet
20 T. Jika kuat arus listrik yang
mengalir 400 mA, berapakah gaya
Lorentz yang dialami kawat
150. • Diketahui : l = 2 m
B = 20 T
I = 400 mA = 0,4 A
• Ditanya : F?
• Jawab : F = l x I x B
= 2 m x 0,4 A x 20 T
= 16 N
151. Arah Gaya Lorentz
• Bergantung pada arus
listrik dan arah medan
magnet.
• Untuk menentukan nya
digunakan kaidah atau
aturan tangan kanan.
• Caranya rentangkan
ketiga jari yaitu ibu
jari, jari telunjuk, dan
jari tengah sehingga
saling tegak lurus.
• Pemanfaatan gaya
Lorentz :
a) Motor listrik :
tape recorder, pompa
air listrik, dan
komputer.
b) Alat-alat ukur listrik :
amperemeter,
voltmeter, dan
ohmmeter
152. • I = arah arus (ibu jari)
• B = medan magnet (telunjuk)
• F = Gaya Lorentz (jari tengah)
• Jika ibu jari
menunjukkan arah
arus listrik dan jari
telunjuk
menunjukkan arah
medan magnet
maka arah gaya
Lorentz searah jari
tengah.
153. • Arah yang tegak
lurus mendekati
pembaca diberi
simbol • . Adapun
arah yang tegak
lurus menjauhi
pembaca diberi
simbol .
154. Arah gaya magnetik dapat ditentukan dengan kaidah
tangan kanan (Kaidah Fleming) sebagai berikut :
155. Penggunaan Gaya Magnetik
• Gaya magnetik yang timbul pada penghantar berarus listrik
digunakan untuk mengubah energi listrik menjadi energi
gerak.
• Contoh : motor listrik dan alat ukur listrik.
Fungsi komutator adalah
agar arus listrik yang
mengalir pada loop tidak
berbalik arah, sehingga
loop dapat terus
berputar.
157. Jika jarum dialiri arus. Kumparan akan
berputar. Namun, kumparan tidak dapat
berputar terus karena tertahan oleh sebuah
pegas spiral. Berputarnya spiral akan
menggerakkan jarum penunjuk angka.
Besarnya putaran kumparan sama dengan
besarnya penyimpangan jarum penunjuk
angka sehingga besarnya penyimpangan
itu dapat dijadikan sebagai hasil
pengukuran.
161. • Memutus mutus arus pada kumparan primer yang
didekatnya terdapat kumparan sekunder
Gdc
162. AC
• Mengalirkan arus listrik bolak balik pada kumparan primer
yang di dekatnya terdapat kumparan sekunder.
G
163. Michael Faraday menyimpulkan bahwa besar
GGL induksi akan semakin besar jika :
a) Jumlah lilitan kumparan
diperbanyak.
b) Kekuatan kutub magnet
diperbesar.
c) Kecepatan gerak magnet
dipercepat.
d) Didalam kumparan ada
inti besi lunak.
(1791-1867)
164. • Arah arus lisrik induksi dapat ditentukan dengan hukum Lents :
↔ Arah arus listrik induksi sedemikian rupa
sehingga melawan perubahan medan magnet
yang ditimbulkan.
G
165. Kutub Utara magnet bergerak mendekati kumparan
G
Arah arus listrik induksi
166. Kutub Utara magnet bergerak menjauhi kumparan
G
Arah arus listrik induksi
168. Faktor yang mempengaruhi besar GGL induksi
1. GGL Induksi
sebanding
dengan jumlah
lilitan
G
G
Nε
169. Besar GGL Induksi :
1. Sebanding dengan jumlah lilitan
2. Sebanding dengan kecepatan perubahan jumlah
garis gaya magnet yang memotong kumparan
Δt
ΔΦ
Nε(volt)induksigglε
lilitanjumlahN
(Weber/s)magnetgayagarisjumlahperubahankecepatan
Δt
ΔΦ
170. Contoh
• Sebuah kumparan yang
memiliki jumlah lilitan 300
lilitan bila terjadi
perubahan jumlah garis
gaya magnet di dalam
kumparan dari 3000 Wb
menjadi 1000 Wb dalam
setiap menitnya tentukan
besar ggl induksi yang
dihasilkan ?
Δt
ΔΦ
Nε
volt10000ε
60
2000-
300ε
60
3000-1000
300ε
171. Alat-alat yang menggunakan prinsip
induksi elektromagnetik
1. Dinamo AC
MagnetCincin luncur
Sikat karbon
Kumparan
V
t
Bentuk gelombang AC
175. Jenis Transformator
1. Transformator step up
Ciri – ciri :
Penaik Tegangan
Ns > Np
Vs > Vp
Is < Ip
2. Transformator step down
Ciri – ciri :
Penurun Tegangan
Ns < Np
Vs < Vp
Is > Ip
Np Ns
Vp Vs
Np Ns
Vp Vs
176. Persamaan Transformator
Pada transformator jumlah lilitan transformator sebanding
dengan tegangannya.
Vs
Vp
Ns
Np
• Np = Jumlah lilitan primer
• Ns = Jumlah lilitan sekunder
• Vp = Tegangan primer
• Vs = Tegangan sekunder
Transformator ideal jika energi yang masuk pada transformator
sama dengan energi yang keluar dari transformator
Wp = Ws
Vp. Ip . t = Vs . Is . t
Ip
Is
Vs
Vp • Is = kuat arus sekunder
• Ip = kuat arus primer
177. Np Ns
Vp Vs
Primer
Masukan
In Put
Dicatu
Dihubungkan pada
sumbertegangan
Sekunder
Keluar
Out Put
Hasil
Dihubungkan pada lampu
Lampu
178. Contoh
• Sebuah transformator
memiliki jumlah lilitan
primer dan sekunder
adalah 6000 lilitan dan
200 lilitan jika kumparan
primer transfomator
diberi tegangan 240 volt
maka tegangan yang
dihasilkan transformator
adalah ?
6000 Vs = 240 V. 200
Jawab :
Vp
Vs
=
Np
Ns
240 V
Vs
=
6000
200
240 V. 200
6000
=Vs
8 volt=Vs
179. • Efisiensi Transformator adalah perbandingan energi yang keluar
dari transformator dengan energi yang masuk pada
transformator
x100%
Wp
Ws
η
x100%
Pp
Ps
η
x100%
IpVp
IsVs
η
η = Efisiensi transformator
Ws = energi sekunder
Wp = energi primer
Ps = daya sekunder
Pp = daya primer
181. 1. Dengan Arus Besar 2. Dengan Tegangan Tinggi
Bila pada PLTA gambar di atas menghasilkan daya 30 MW dan
tegangan yang keluar dari generator 10.000 volt akan di
transmisikan jika hambatan kawat untuk transmisi 10 Ω.
V
P
I
volt10.000
watt30.000.000
I
I = 3.000 A kuat arus tinggi
Daya yang hilang diperjalanan karena
berubah menjadi kalor adalah
Kita tentukan kuat arus transmisi
P = I2 R
= 3.0002 . 10
= 90 MW daya yang hilang besar
Kita tentukan kuat arus transmisi
V
P
I
volt150.000
watt30.000.000
I
I = 200 A kuat arus rendah
Daya yang hilang diperjalanan karena
berubah menjadi kalor adalah
P = I2 R
= 2002 . 10
= 0,4 MW daya yang hilang kecil
182. • Sebagian energi listrik pada transformator dapat
berubah menjadi panas. Akibatnya, energi listrik
yang keluar selalu lebih kecil daripada energi listrik
yang masuk. Perubahan energi listrik menjadi panas
pada transformator disebabkan adanya arus listrik
induksi yang arahnya berputar tegak lurus medan
magnet. Arus tersebut dinamakan arus putar atau
arus Eddy. Oleh karena itu, lempeng besi selalu
dilapisi dan diiris-iris setipis mungkin agar arus Eddy
yang besar tidak dapat melewati transformator.
184. Tata Surya
adalah susunan benda-benda langit yang
terdiriatas matahari sebagai pusatnya dan planet-
planet, meteorid, komet, sertaasteroid yang
mengelilingi matahari.
kita berada pada GALAKSI BIMASAKTI
185. TATA SURYA
Susunan Matahari dan anggota tata surya yang mengitarinya.
• Anggota Tata Surya
1. Matahari
2. Planet
3. Asteroid 6. Komet
4. Satelit
5. Meteoroid
187. Mass (kg) 1.989x1030
Mass (Earth = 1) 332,830
Equatorial radius (km) 695,000
Equatorial radius (Earth = 1) 108.97
Mean density (gm/cm3) 1.410
Surface gravity (m/s2) 273
Rotational period (days) 25-36
Escape velocity (km/sec) 618.02
Luminosity (ergs/sec) 3.827x1033
Apparent Visual Magnitude -26.8
Absolute Visual Magnitude +4.8
Spectral Class G2 V
Mean surface temperature 5,800°C
Age (billion years) 4.5
Principal chemistry (by mass)
Hydrogen 73.4%
Helium 25.0%
Oxygen 0.8%
Carbon 0.3%
Iron 0.2%
Nitrogen 0.1%
Silicon 0.07%
Neon 0.05%
Magnesium 0.06%
Sulfur 0.04%
All others 0.2%
188. Sumber Energi Matahari
reaksi perubahan atom hidrogen (H) menjadi
atom helium (He).
o Perubahan ini terjadi secara reaksi FUSI, yaitu
reaksi penggabungan dua atau lebih inti atom
ringan menjadi suatu inti atom baru.
189. • Setiap penggabungan reaksi terdapat massa yang hilang, dan
massa tersebut diubah menjadi energi dalam bentuk
Gelombang Elektromagnetik dan Neutrino.
• Albert Einstein , mengemukakan :
• Massa yang hilang (m) berubah menjadi energi (E) dan sesuai
dengan persamaan berikut :
• Dengan :
E = energi (joule)
m = massa yang hilang (kg)
c = cepat rambat cahaya ( 3 x 108 m/s )
E = mc2
190.
191. Gangguan-Gangguan pada Matahari
a) Bintik Matahari adalah wilayah Matahari yang
memiliki bentuk tidak teratur dan lebih gelap.
b) Fakula adalah daerah cerah yang tidak teratur di
permukaan matahari.
c) Granula Fotosfer adalah sebuah jaringan sel halus
yang tampak.
d) Lidah api (Prominensa) adalah gas panas yang
tersembur dengan dahsyat dari permukaan
matahari.
e) Flare (Letupan) adalah letupan-letupan gas diatas
permukaan matahari.
192. Aurora yang tampak
dibelahan Bumi utara disebut
Aurora Borealis.
Aurora yang tampak
dibelahan Bumi Selatan
disebut Aurora australis.
Merupakan Cahaya yang terjadi karena tumbukan partikel-
partikel dari sabuk van Allen dan atmosfer.
193. 2. Planet
• Planet adalah benda langit yang tidak dapat memancarkan cahaya
sendiri.
Contoh :
Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus
Merkurius
Venus
Bumi
Mars
Asteroid
Yupiter
Saturnus
Neptunus
Uranus
Komet
194. MODUL 2 - TATASURYA 194
Mercury
Venus Earth
Mars
PLANET TERRESTRIAL : kecil, padat, dan dibuat dari batu dan besi
Jupiter Saturn
UranusNeptune
PLANET JOVIAN : besar, rendah kepadatannya, dan dibuat dari gas dan es
Sabuk Asteroid
195. a. Bumi sebagai pembatas
planet dikelompokkan
menjadi dua yaitu planet
inferior dan planet
superior.
• Planet inferior adalah
planet yang orbitnya
berada di dalam orbit
bumi.
• Yang termasuk planet
inferior antara lain
Merkurius dan Venus
• Pengelompokan Planet
• Planet superior adalah
planet yang orbitnya berada
diluar orbit bumi.
• Yang termasuk planet
superior adalah Mars,
Jupiter , Saturnus, Uranus
dan Neptunus
Planet inferior
Planet superior
Bumi
196. Planet dalam
Planet luar
Asteroid
b. Asteroid sebagai
pembatas planet
dikelompokkan menjadi dua
planet dalam dan planet
luar
• Planet dalam planet
yang orbitnya di dalam
peredaran Asteroid
• Yang termasuk planet
dalam antara lain
Merkurius, Venus, Bum
i dan Mars.
• Planet luar adalah
planet yang garis
edarnya berada diluar
garis edar Asteroid,
• Yang termasuk planet
luar antara lain
Jupiter, Saturnus, Ura
nus dan Neptunus.
197. Planet Terestrial
Planet Jovian
c. Berdasarkan ukuran dan
komposisi penyusunnya,
Planet dikelompokkan menjadi
planet Terrestrial dan Jovian
• Planet Terrestrial yaitu
planet yang memiliki ukuran
dan komposisi yang hampir
sama dengan bumi,
• Yang termasuk planet
Terrestrial antara lain
Merkurius, Venus, Bumi dan
Mars.
• Planet Jovian yaitu planet
yang memiliki ukuran
sangat besar dan
komposisi penyusunnya
hampir sama dengan
planet Jupiter.
• yang termasuk planet
Jovian antara lain Jupiter,
Saturnus, Uranus dan
Neptunus.
198. Hukum keppler merupakan hukum – hukum yang menjelaskan
tentang gerak planet.
1. Hukum I Keppler
Orbit planet berbentuk elips dimana matahari terletak
pada salah satu titik fokusnya.
Aphelium
Jarak terjauh
planet dari
matahari
Perihelium
Jarak terdekat
planet dari
matahari
Hukum Keppler
Garis edar planet ( orbit ) lintasan yang dilalui planet
saat mengitari matahari
Orbit Planet
199. • Jika waktu planet untuk
berevolusi dari AB sama
dengan waktu planet untuk
berevolusi dari CD sama
dengan waktu planet untuk
berevolusi dari EF
• Maka luas AMB = luas CMD
= luas EMF
• Sehingga kecepatan revolusi planet dari AB lebih besar
kecepatan revolusi planet dari CD dan kecepatan revolusi
planet dari CD lebih besar kecepatan revolusi planet dari EF.
• Semakin dekat matahari kecepatan revolusi planet semakin
besar
• Semakin jauh dari matahari kecepatan revolusi planet semakin
lambat.
Hukum II Keppler
• Garis yang menghubungkan planet ke matahari dalam
waktu yang sama menempuh luasan yang sama
200. Hukum III Keppler
Kuadrat kala revolusi planet sebanding dengan pangkat
tiga jarak rata – rata planet ke matahari
3
2
3
1
2
2
2
1
d
d
T
T
d1
d2
T1 = Periode revolusi planet 1
T2 = Periode revolusi planet 2
d1 = jarak rata – rata planet 1 ke matahari
d2 = jarak rata – rata planet 2 ke matahari
201. • Gerak planet dan semua anggota
tata surya mengikuti hukum
grafitasi universal
• Hukum Grafitasi Universal.
• Planet bumi dan planet yang
lainnya bergerak mengitari
matahari karena pengaruh gaya
grafitasi matahari.
• Gerak satelit mengelilingi planet
disebabkan ada gaya grafitasi
planet pada satelit.
• Planet bergerak mengelilingi
matahari karena matahari
memiliki massa lebih besar dari
planet.
• Satelit mengelilingi planet karena
planet memiliki massa lebih besar
dari satelit.
Mp = massa planet
Mm = massa maahari
R = jarak antara massa
F = gaya tarik matahari
pada planet
F
R
202. • F = gaya tarik ( N )
• M1 = massa matahari (kg)
• M2 = massa planet (kg)
• R = jarak rata- rata matahari dengan planet ( m )
• G = konstanta grafitasi umum ( 6,67 . 10 – 11 N m2/kg2)
F = G 2
21.
R
MM F
R
Besar gaya tarik matahari pada planet adalah
sebanding dengan besar massa masing-masing
dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
antara pusat massa masing – masing.
203. Periode Revolusi • Akibat Revolusi bumi
1. Terjadinya pergantian musim di bumi
2. Terlihatnya rasi bintang yang berbeda tiap bulan
3. Terjadi perbedaan lamanya waktu siang dan malam
4. Gerak semu tahunan matahari
Periode revolusi adalah waktu yang
diperlukan planet mengitari matahari
satu kali putaran
KU
KS
21 Maret
21 Juni
23 September
22 Desember
Belahan Bumi
Utara lebih
condong ke
matahari
awal musim
panas
Siang lebih lama
dari malam
Belahan
Bumi Utara
menjauhi
matahari
awal musim
dingin
Malam lebih
panjang dari
siang
Belahan Bumi Utara Awal musim
gugur, Malam sama panjang dengan siang
Belahan Bumi Utara Awal musim semi,
Malam sama panjang dengan siang
Belahan Bumi
Selatan
menjauhi
matahari
awal musim
dingin
malam lebih
lama dari siang
Belahan Bumi
Selatan lebih
condong ke
matahari
awal musim
panas
Siang lebih
panjang dari
malam
Belahan Bumi Selatan Awal musim semi,
Malam sama panjang dengan siang
Belahan Bumi Selatan Awal musim
gugur, Malam sama panjang dengan siang
204. Akibat Rotasi
1. Pergantian siang dan malam
2. Perbedaan waktu dibumi yang garis bujurnya berbeda
3. Gerak semu harian matahari
4. Bentuk bumi menggelembung pada katulisiwa dan pepat pada kutubnya.
5. perubahan arah angin di katulistiwa
Periode rotasi adalah waktu yang diperlukan planet
berputar pada sumbunya satu kali putaran
Siang Malam
Matahari
205. Tabel data planet
Mercurius Venus Bumi Mars Jupiter Saturnus Uranus Neptunus
Jari-jari
katulistiwa
(x Jari-jari
Bumi )
0.3825 0.9488 1 0.5325 11.21 9.449 4.007 3.883
Massa
(x massa
Bumi)
0.0553 0.8150 1 0.1074 317.8 95.16 14.54 17.15
Massa jenis
(g/cm3)
5.4 5.2 5.5 3.9 1.3 0.69 1.3 1.6
Periode
Rotasi
(hari)
58.6 -240 1 1.03 0.414 0.444 -0.718 0.671
Periode
Revolusi
(tahun)
0.2408 0.6152 1 1.881 11.86 29.46 84.01 164.8
Jarak rata-
rata ke
matahari
(SA)
0.3871 0.7233 1 1.524 5.203 9.59 19.10 30
Jumlah
Satelit
0 0 1 2 63 56 27 13
Data Microsoft encarta Incyclopedia 2008
206. • Planet – planet kecil yang berada diantara orbit Mars
dan orbit Jupiter. (Planet kerdil)
Sumber data Microsoft Encarta encyclopedia 2008.
5.43.06318Interamnia
5.73.18326Davida
5.53.13408Hygiea
3.62.36530Vesta
4.62.77532Pallas
4.62.77950Ceres*
Periode revolusi
(Tahun)
Jarak rata-rata ke matahari
(Bumi = 1 )
Diameter ( km )nama
207. MODUL 2 - TATASURYA 207
Asteroids
Mathilde & Eros (NEAR)
Ida & Dactyl
210. • Batuan meteoroid yang masuk ke atmosfir
bumi dan menghasilkan jejak cahaya.
Batuan-batuan atau benda langit yang bergesekan
dengan atmosfer bumi dan habis terbakar sebelum
sampai dipemukaan bumu disebut METEOR
Batuan-batuan yang tidak habis terbakar dan
sampai dipermukaan bumi disebut METEORIT
PERBEDAAN METEOR dan METEORIT
211.
212. 5. Komet
• Benda langit yang mengorbit matahari dengan lintasan yang sangat
lonjong
• Komet juga dikenal dengan nama Bintang berekor
• Ekor komet selalu menjauhi matahari
Bagian dari komet :
Inti, Coma, dan Ekor
213. Bagian – Bagian Komet
• Nucleus : bagian
komet yang kecil
tetapi padat
tersusun dari
debu dan gas
• Coma : daerah
kabut
disekeliling inti
(nucleus)
• Ekor komet (tail) :
bagian yang
memanjang dan
panjangnya
mampu mencapai
satu satuan
astronomi
214. 6. SATELIT
• Satelit merupakan benda langit yang mengorbit
planet dan mengiring planet di dalam mengorbit
matahari
Planet
Satelit
Matahari
Satelit alam juga
dinamakan Bulan
Satelit buatan yang
digunakan untuk komunikasi
215. Bulan
• Bulan melakukan tiga
gerakan sekaligus :
a) Gerak rotasi
b) Gerak revolusi
c) Gerak Bulan bersama-
sama Bumi mengelilingi
Matahari
• Periode revolusi Bulan
mengelilingi Bumi sama
dengan rotasinya.
Artinya besar kecepatan
Bulan mengitari Bumi
sama dengan rotasi pada
porosnya sehingga
permukaan Bulan yang
menghadap ke Bumi
selalu sama.
216. • Revolusi Bulan mengelilingi Bumi arahnya
berlawanan dengan arah jarum jam pada orbit
berbentuk elips dengan Periode Sinodis 29⅓ hari
atau Periode Sideris 27⅓ hari.
• Periode Sideris adalah waktu yang diperlukan Bulan
untuk berevolusi 360̊ (1 putaran) dengan mengacu
pada suatu bintang tertentu selain Matahari.
• Periode Sinodis adalah waktu yang diperlukan Bulan
untuk berevolusi (lebih dari 1 putaran) dengan
mengacu pada matahari.
217. Periode Rotasi Bulan Bulan melakukan tiga gerakan putaran sekaligus
1. Bulan berputara mengitari Bumi ( Revolusi )
2. Bulan berputar pada porosnya ( Rotasi )
3. Bulan bersama Bumi mengitari matahari.
Bulan didalam berevolusi bidang orbit
bulanmembentuk sudut 5o terhadap
bidang edar bumi ( ekliptika )
5o
Bidang edar bulan dan bidang edar bumi yang membentuk sudut 5o
menyebabkan terjadinya gerhana bulan maupun gerhana matahari.
BL
218. Fase Bulan
Matahari
BL
BL baru /
BL mati
Konjungsi
Bulan
sabit awal
Kuartil awal
Bulan tiga
perempat
Bulan
purnama
Oposisi
Bulan tiga
perempat
Kuartil akhir
Bulan
sabit akhir
219. PERUBAHAN PENAMPAKAN BENTUK BULAN (FASE BULAN)
Purnama
Sabit Tua
Sabit Muda
Kwartir Pertama
Kwartir Ketiga
Bulan Susut
Bulan Besar
sinar matahari
Bumi
Hilal
Periode fase bulan = 29,53055 hari
Bulan Baru
(Ijtima’)
222. 1. Gerhana Matahari Total.
Tanggal 9 Maret 2016.
Jalur gerhana total melewati: Sum-Sel, Kal-Sel, Sul-Teng dan Sul-Ut.
Durasi (lama gerhana total) 4 menit 9,5 detik.
2. Gerhana Matahari Parsial
Tanggal 22 Juli 2009.
Jalur gerhana melewati bagian Utara dan Timur Indonesia.
3. Gerhana Matahari Cincin
Tanggal 26 Januari 2009.
Jalur gerhana melewati: Sumatera, Jawa dan Kalimantan.
4. Gerhana Bulan Total
Tanggal 4 Mei 2004
5. Gerhana Bulan Parsial
Tanggal 17 Oktober 2005
223. Pasang surut air laut
Matahari
BL
Pasang
Purnama
Atau
pasang
perbani
Pasang
neap
Pasang
neap
Pasang
Purnama
Atau
pasang
perbani
224. 1. Satelit Komunikasi :
a) Satelit Telekomunikasi Internasional
(International telecommunication
Satelite, Intelsat )
b) Telstar
c) Sinkron
d) satelit Palapa
225. Satelit Buatan
2. Satelit Cuaca :
a) Tiros I
b) Nimbus I
c) Nimbus VI
d) Meteosat
3. Satelit penelitian :
a) Landsat
b) Pegasus
c) Vanguard
d) Explorer
226. Gejala Penampakan Alam
• Ada 2 hal yang berkaitan dengan gejala
penampakan alam di bumi :
1.Litosfer (kerak bumi)
→ Tenaga Endogen & Tenaga Eksogen
2.Atmosfer
→ Troposfer
→ Stratosfer
→ Mesosfer
→ Ionosfer
→ Eksosfer
227. Permasalahan Lingkungan
1. Pelapukan
adalah proses perusakan batuan besar
menjadi batuan-batuan yang lebih kecil.
Pelapukan terjadi karena :
a) pelapukan mekanik
b) pelapukan kimiawi
c) pelapukan organik
228. 2. Pemanasan Global
• Merupakan gejala kenaikan suhu dimuka bumi
karena jumlah karbon dioksida makin naik
seiring dengan kemajuan teknologi.
• Global Warming juga dapat disebabkan oleh
penggunaan CFC (CLORO FLUORO CARBON)
yang dapat mempertipis lapisan OZON jika
berada di atmosfer bumi.
229.
230. Usaha menjaga Lingkungan
• Tidak terlalu sering menggunakan barang yang
mengandung Freon (CFC).
• Mengurangi kendaraan bermotor dan industri
yang dapat menimbulkan karbon dioksida
yang meningkat.
• Memperbanyak penanaman pohon dan
melakukan kegiatan yang tidak mencemari
lingkungan.
231. LATIHAN
1) 2 buah muatan masing-masing sebesar q san
2q berada pada jarak r mengalami gaya
elektrostatika sebesar F. Jika kedalam tiap
muatan tersebut ditambahkan muatan
sebesar q dan jarak kedua muatan dijadikan
½ kali nya, gaya elektrostatika kedua muatan
sekarang adalah ...
a. 6 F
b. 8 F
c. 10 F
d. 12 F
232. 3) Elemen Volta tidak dapat mengalirkan arus dalam
waktu lama karena ...
a. Gelembung gas hidrogen yang dihasilkan melekat
pada seng
b. Gelembung gas hidrogen yang dihasilkan melekat
pada tembaga
c. Gelembung gas hidrogen yang dihasilkan melekat
pada seng dan tembaga
d. Gelembung gas hidrogen yang dihasilkan bercampur
dengan larutan asam sulfat
2) Aliran arus listrik adalah
a. Dari potensial tinggi ke potensial rendah
b. Dari potensial rendah ke potensial tinggi
c. Searah dengan aliran elektron
d. Berurutan dengan aliran elektron
233. 4) Dalam sebuah rumah, terdapat 5 buah lampu
pijar, dua buah berdaya 60 W, dua buah
berdaya 10 W, dan satu buah berdaya 5 W.
Jika lampu dinyalakan setiap hari dari pukul
18:00 sampai pukuk 06:00, energi listrik yang
diperlukan untuk menyalakan lampu sebulan
(30 hari) adalah ..
a. 5,22 kWh c. 17,4 kWh
b. 52,2 kWh d. 174 kWh
234. 5) Sebutkan cara-cara menghilangkan sifat
kemagnetan !
6) Transformator step-down digunakan intuk
menurunkan tegangan radio dari 240 V
menjadi 12 Volt. Perbandingan jumlah lilitan
sekunder dengan primer adalah ...
7) Periode revolusi bulan mengelilingi bumi
ternyata sama dengan periode rotasinya.
Jelaskan arti dari pernyataan tersebut !