Konstruksi Dasar EFI Suzuki dalam 3 kalimat:
Sistem EFI Suzuki terdiri dari sistem kontrol udara, distribusi bahan bakar, dan kontrol elektronik yang dikoordinasikan oleh ECU berdasarkan input dari sensor. ECU menghitung volume injeksi dan mengontrol injektor untuk menyediakan campuran udara-bahan bakar ideal di setiap silinder. Suzuki mulai menggunakan teknologi EFI pada tahun 1995 dan sejak saat itu telah memproduksi berbag
3. Electronic Fuel Injection (EFI) biasa disebut juga Electronic
Petrol Injection (EPI). Sistem pengontrolan penginjeksian
bahan bakar dewasa ini berkembang dengan pesat terutama
pada mesin bensin, walaupun harus kita ingat bahwa tidak
hanya kendaraan dengan bahan bakar bensin yang
menggunakan sistem control injeksi, tapi sistem control
injeksi sebenarnya sudah ada pada mesin diesel.
Perbedaannya hanya terletak pada sistem pengontrol
penginjeksiannya; yaitu secara mekanik atau secara
electronik. Walaupun dewasa ini sistem injeksi pada diesel
juga sudah banyak yang menggunakan pengontrol elektronik.
4. B. JENIS – JENIS EFI
Secara Umum Electronic Fuel Injection
dibagi berdasarkan :
1. Jumlah injektornya
2. Penempatan injektornya
3. Deteksi udara masuk
5. 1. Berdasarkan Jumlah Injektornya
a. Single Point Injection
Single Point Injection System biasa
disebut juga Throttle Body
Injection (TBI). Sebuah injektor
terletak di throttle body pada
intake
manifold,
bensin
disemprotkan
ditengah-tengah
intake manifold untuk menyuplai
kebutuhan semua silinder
B e n s in m a s u k
C y lin d e r h e a d
D a ri ko m p u te r
In je k t o r
B e n s in d is e m p ro t k a n
d i t h ro t t le b o d y
Th ro t t le b o d y
In t a k e m a n if o ld
6. b. Multi Point Injection
Multi Point Injection System
mempunyai
injektor
pada
setiap saluran masuk untuk
menyuplai bensin pada masingmasing
silinder.
Bensin
disemprotkan
ke
masingmasing injektor pada intake
port sebelum intake valve.
Oleh karena itulah digunakan
istilah Multi Point (lebih dari
satu lokasi/titik) Fuel Injection.
In je k t o r
B e n s in
m a su k
U d a ra m u r n i m a s u k
k e in t a k e m a n if o ld
In t a k e m a n if o ld
In t a k e v a lv e
7. 2. Berdasarkan Penempatan Injectornya
a. Indirect Injection
Pada indirect injection system
bahan bakar disemprotkan pada
saluran masuk (intake manifold).
Seperti yang digunakan pada
system penginjeksian mesin
bensin, bensin disemprotkan
tidak langsung ke dalam ruang
bakar.
8. b. Direct Injection
Pada direct injection system
bahan bakar disemprotkan
langsung ke dalam ruang
bakar. Sistem penginjeksian
langsung
ini
umumnya
digunakan
pada
sistem
penginjeksian mesin diesel.
9. 3. Berdasarkan Deteksi Udara Masuk
Berdasarkan metode pendeteksian udara masuk,
Electronic Fuel Injection dapat digolongkan menjadi 2
type, yaitu :
D-Jetronic. “D” asal kata dari bahasa Jerman
“DRUNK” yang berarti tekanan. Artinya banyaknya
udara masuk ke intake air chamber diukur berdasarkan
besarnya kevacuuman di intake manifold.
L-Jetronic. “L” asal kata dari bahasa Jerman “LUFT”
yang berarti udara. Artinya banyaknya udara yang masuk
ke intake air chamber diukur berdasarkan kecepatan
aliran udara yang masuk.
10. D-Jetronic
Komputer mendapatkan input jumlah udara yang masuk ke intake air chamber dari
sebuah sensor yang dipasang di intake manifold atau mendapatkan sumber identifikasi
dari kevacuuman intake manifold. Input inilah yang dijadikan dasar penginjeksian selain
input dari putaran mesin
11. L-Jetronic
UD A RA
A IR F L O W M E T E R
IN T A K E M A N IF O L D
E N G IN E
EC M
IN J E C T O R
B E N S IN
Pada tipe ini komputer mendapat input jumlah udara masuk dari sebuah
sensor yang ditempatkan sebelum throttle body. Kecepatan aliran udara yang
masuk akan dideteksi oleh sebuah sensor yang akan memberikan informasi
kecepatan alir udara sehingga komputer akan mengetahui jumlah udara yang
masuk sebagai dasar lamanya penginjeksian bensin.
12. C. KONSTRUKSI DASAR EFI
Secara umum Electronic Fuel Injection di
bagi dalam 3 system, yaitu :
1. Sistem
kontrol udara masuk (Air
Induction System).
2. Sistem distribusi bensin (Fuel Delivery
System).
3. Sistem kontrol elektronik (Electronic
Control System).
13. 1. Air Induction System
Air
Cleaner
Air Flow Meter
Intake Air
Connector pipe
Throttle Body
Air valve
Air intake
chamber
Intake manifold
Cylinders
14. Secara
umum air induction system terdiri dari filter
udara, air flow meter, throttle body, air intake chamber
dan intake manifold (intake runner). Pada beberapa tipe
tertentu juga dilengkapi dengan air valve yang mungkin
letaknya menyatu dengan throttle body.
Ketika throttle valve terbuka, udara akan terhisap
masuk melewati saringan udara, melewati air flow
meter (untuk tipe L EFI), melewati throttle valve,
kemudian mengalir melewati air intake chamber menuju
ke dalam silinder.
15. Udara
disalurkan ke dalam silinder berdasarkan kondisi
keinginan pengemudi. Ketika throttle valve semakin
terbuka lebar, maka udara yang menuju ke dalam
silinderpun juga akan semakin banyak.
Umumnya pada sistem EFI menggunakan dua metode
pengukuran jumlah udara masuk sebagaimana telah
dijelaskan; yaitu dengan mengukur kecepatan aliran
udara (tipe L dengan menggunakan air flow meter) dan
dengan mengukur tekanan udara di dalam intake
manifold (tipe D dengan menggunakan air pressure
sensor).
16. 2. Fuel Delivery System
In t a k e M a n i f o ld
F u e l Ta n k
In je k t o r
Fu e l Pu m p
F u e l F ilt e r
F u e l P re s s u r e R e g u la t o r
Fuel tank
Fuel pump
Fuel pipe
Fuel filter
Pulsation dumper
Delivery Pipe
Return pipe
Pressure Regulator
Injectors
High Pressure
Low Pressure
Cylinders
17. Sistem
aliran bahan bakar pada sistem EFI terdiri dari fuel
tank, fuel pump, fuel filter, fuel delivery pipe, injector,
pulsation dumper, fuel pressure regulator dan fuel return
pipe.
Bensin dari tangki bensin ditekan oleh sebuah pompa
bensin elektrik yang dikontrol kerjanya oleh ECM dan
mengalir melewati fuel filter, menuju ke fuel delivery pipe
dan dialirkan ke masing-masing injecktor. Sebuah injektor
atau lebih bekerja menyemprotkan bensin yang dikontrol
oleh ECM.
18. Tekanan
pada pipa pembagi akan dijaga supaya tetap oleh
adanya fuel pressure regulator. Oleh sebab itulah banyaknya
bensin yang disemprotkan tergantung dari lamanya injektor
terbuka. Semakin banyak udara yang mengalir, semakin lama
pula injector terbuka. Sebaliknya jika semakin sedikit udara
yang masuk, semakin sedikit pula waktu injektor terbuka.
Getaran-getaran tekanan bahan bakar akibat bekerjanya
injektor pada beberapa tipe kendaraan tertentu juga akan
diminimalkan oleh sebuah pulsation dumper.
20. Sistem
kontrol elektronik pada sistem EFI terdiri atas
sensor-sensor, sebuah Engine Control Unit (ECU) atau
Engine Control Modul (ECM), aktuator-aktuator,
penyuplai tegangan (baterai), wire harness dan
konektor-konektor untuk menghubungkan wire harness
dengan semua komponen kontrol elektronik.
ECU/ECM akan menghitung secara akurat berapa
banyak bahan bakar yang dibutuhkan mesin yang akan
diberikan oleh injektor dengan memonitor sensorsensor yang terdapat pada mesin.
ECU/ECM akan mengontrol kerja injektor berdasarkan
lebar/lama pulsa penginjeksian atau durasi penginjeksian
untuk memberikan campuran yang sesuai dengan
kondisi kerja mesin.
21. Pada
sistem kontrol elektronik ini, sebuah ECU/ECM
yang berfungsi sebagai pusat pengontrolan system,
mendapat input dari 2 sensor utama yaitu, sensor
jumlah udara masuk dan sensor putaran mesin yang
akan digunakan untuk menentukan basic injection
volume. Selain 2 sensor tersebut ada sensor – sensor
lain yang berfungsi sebagai input ECM untuk mengoreksi
jumlah bensin yang disemprotkan injector.
Pada beberapa kendaraan yang mutakhir, selain
berfungsi untuk mengontrol penginjeksian bahan bakar,
ECU/ECM juga berfungsi untuk mengontrol sistem
pengapian, emisi bahan bakar dan sistem keamanan
kendaraan.
22. Konstruksi Dasar EPI SUZUKI
E L E C T R O N IC C O N T R O L S Y S T E M
F U E L S Y S TEM
A I R I N D U C T IO N S Y S T E M
Fu e l
A ir F ilt e r
Se n so r
Fu e l Pu m p
E n g i n e c o o l i n g Te m p . S e n s o r
I n t a k e a ir t e m p . S e n s o r
Th ro t t le p o s it io n s e n s o r
S t a rt e r s ig n a l
A ir F lo w M e t e r
F u e l F ilt e r
Th ro t t le B o d y
Id le A ir C o n t ro l
F u e l P re s s u r e
R e g u la t o r
E n g in e R e v o lu t io n
A i r In t a k e C h a m b e r
EC M
F u e l I n j e c t i o n V o lu m e
C o n t ro l
In je c t o rs
In je c tio n
s ig n a l
In t a k e M a n if o ld
In je c t i o n
A i r F lo w M e t e r
C y lin d e r s
D e t e c t io n o f
in t a k e a ir v o lu m e
23. D. DASAR KERJA SISTEM
Pulsa ke Injektor
Udara
Rpm
AFS
ECU/ECM
24. Udara
mengalir ke dalam air induction system diukur
oleh air flow meter.
Injektor terpasang pada bagian belakang dan dekat
dengan katub masuk. Injektor merupakan sebuah
selenoid yang dioperasikan oleh ECU/ECM.
ECU/ECM memberikan pulsa ke injektor dengan
menghubungkan atau memutuskan ground injektor.
Jika injektor menyala, injektor akan terbuka dan bahan
bakar akan disemprotkan pada saluran di bagian
belakang katub masuk.
Ketika bahan bakar disemprotkan ke dalam intake port,
bahan bakar akan bercampur dengan udara dari air
intake chamber dan membentuk uap pada tekanan
rendah di dalam intake port.
25. ECU/ECM
memberikan sinyal ke injektor dan
mempertahankan campuran ideal berkisar antara 14,7:1
dan selalu berpatokan pada kondisi kerja mesin.
Salah satu fungsi dari ECU/ECM adalah memberikan
bahan bakar ke dalam mesin secara akurat.
ECU/ECM menghitung Basic Injection Volume
berdasarkan volume udara masuk dan putaran mesin.
Volume penginjeksian akan berubah-ubah tergantung
kondisi mesin. ECU/ECM akan memantau beberapa
variable seperti:
26. temperatur air pendingin, kecepatan mesin, sudut
pembukaan throttle dan kandungan oksigen pada gas
buang untuk mengoreksi jumlah bahan bakar yang akan
disemprotkan.
27. Suzuki di Indonesia memulai teknologi Electronic Petrol Injection (EPI) dari
th 1995 dengan diluncurkannya Vitara EPI. Sampai dengan saat ini Suzuki
sudah banyak memproduksi kendaraan EPI diantaranya adalah :
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Vitara EPI
Baleno 1.6
Baleno 1.5
Escudo 2.0
Aerio 1.5
XL – 7
Baleno Next G 1.5
New Escudo 1.6
Every 1.3
Caribian
APV
th 1995
th 1997
th 1999
th 2001
th 2002
th 2003
th 2003
th 2003
th 2004
th 2004
th 2004
•Swift
th 2005
•Grand Vitara
th 2006
•SX-4
th 2007
•Karimun Estilo
th 2007
•APV Arena
th 2007
•Swift ST
th 2007
•Futura Injection th 2007
•Carry 1.0 Injection th 2007
•Neo Baleno
th 2008
Sesuai dengan perkembangannya maka pada masing-masing type kendaraan
terdapat perbedaan pada system electronic controlnya.