SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Download to read offline
BETERNAK AYAM
PEDAGING
OLEH :
Keppler Doppler Purba
Benmart Erwino Manalu
Heber Tambunan
081201047
081201053
LEMBAR PENGESAHAN
Judul kegiatan : Beternak Ayam Pedaging
Lokasi : Jl. Pematang Siantar No. 165 Pagarjati,
Lubukpakam, Kab. Deli Serdang, Sumut
Nama pelaksana : 1. Benmart Erwino Manalu
2. Keppler Doppler Purba
3. Heber Tambunan
Telp : -081370799400;
-085261876846;
-081375991120.
Tanggal pembuatan usulan : 30 November 2009
Tempat pembuatan usulan : Jl. Berdikari 2 A, Padang Bulan, Medan
Tanda tangan
Pimpinan lembaga pelaksana
RINGKASAN USAHA
A. Manajemen
1. Nama Usaha : KBH Utama
2. Bidang Usaha : Peternakan Ayam Pedaging
3. Jumlah Tenaga Kerja : 4 Orang
B. Pemasaran
1. Produk Yang Dipasarkan : Ayam Pedaging
2. Sasaran Konsumen : Masyarakat sekitar Kab. Deli Serdang dan
Medan sekitarnya
3. Wilayah Pemasaran : Kab. Deli Serdang dan Medan Sekitarnya
4. Rencana Penjualan/ tahun: 12 kali penjualan/ tahun
5. Penetapan harga jual : Disesuaikan dengan kondisi pasar global
C. Produksi
1. Kapasitas produksi : 1350 ekor ayam perbulan
2. Ketersediaan bahan baku : Terjangkau tempat dan harga
3. Fasilitas/ sarana produksi : Kandang ternak dan perlengkapan lainnya
4. Dampak lingkungan : Polusi udara akibat feses ternak
D. Keuangan
1. Total pembiayaan : Rp.42.000.000,00
2. Modal sendiri : Rp.15.000.000,00
3. Pinjaman yang diajukan : Rp.27.000.000,00
4. Jangka waktu pengembalian pinjaman : 1 Tahun
5. Penjualan pertahun : Rp. 243.000.000,00
6. Keuntungan pertahun : Rp. 27.000.000,00
E. Dasar gagasan usaha
1. Prospek pasar : sangat menyakinkan
2. Manfaat ekonomi : efektif dan efisien
3. Manfaat sosial : mendukung
F. Pengelola
1. Nama : a. Benmart Erwino Manalu
b. Heber Tambunan
c. Keppler D. Purba
2. Alamat tempat usaha : Jl. P.Siantar No. 165 Pagarjati,
Kec. Lubukpakam, Kab. Deli Serdang,
Sumatera Utara
3. Pengalaman : -
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Ayam pedaging merupakan suatu jenis varietas unggul saat ini. Hal ini
dikarenakan jenis ayam ini mampu berproduksi 4 x lebih cepat dibandingkan
jenis ayam kampung. Ayam ras (ayam pedaging) dapat dikembangkan secara
tradisional maupun secara modern. Pengembangan secara tradisional yang
dimaksud adalah dengan pemeliharaan yang dilakukan sebagai usaha
sambilan tanpa memperhitungkan untung-rugi dan tidak menggunakan
teknologi maju dalam pemeliharaannya. Sedangkan pengembangan secara
modern merupakan sistem yang aspek pemeliharaannya dilakukan secara
intensif, meliputi upaya seleksi dalam pengadaan bibit, perkadangan,
vaksinasi, sosial ekonomi serta dari segi aspek hukum.
Sistem pemeliharaan merupakan suatu aspek penting dalam
pengembangan usaha ini. Karena dengan pemeliharaan yang baik, pastilah
tumbuh kembang ternak ini akan jauh berbeda dengan sistem pemeliharaan
yang kurang baik. Perbedaan tersebut akan tampak dari output produksi yang
dihasilkan.
Dalam dunia bisnis, memperoleh keuntungan besar dalam waktu yang
cepat merupakan target utama pengelolanya. Hal ini akan tercapai jika
pengelola mampu memanajemen seluruh aspek produksi se-efisien mungkin.
Pengelolaan yang baik tersebut meliputi banyak hal. Sebagai contoh dalam
pengelolaan usaha ternak ayam pedaging, peternak dituntut untuk benar-benar
menguasai konsep ilmu dasar dalam pengembangan usaha yang hendak
dikembangkan tersebut. Hal ini bertujuan agar alur kemajuan usaha dapat
tercapai sesuia target yang ia inginkan. Adapun konsep ilmu dasar dalam
pemeliharaan ayam pedaging ini adalah :
1. Pengetahuan tentang penggolongan zat makanan ,
2. Pengetahuan tentang fisiologi pencernaan dalam ilmu makanan seperti:
a. Jenis dan kapasitas sistem pencernaan;
b. Anatomi dan jenis sistem pencernaan;
c. Penyerapan zat-zat makanan oleh ternak;
3. Pengetahuan akan bahan makanan ternak serta nilai kandungan gizi nya,
4. Pengetahuan tentang penyusunan ransum makanan.
Hal ini pastilah akan sangat berbanding terbalik dari segi output produksi
Oleh karena itu guna pemenuhan kebutuhan masyarakat, pemeliharaan jenis
ayam ini terus meningkat dan berkembang. Di samping hal tersebut seiring
pemenuhan kebutuhan akan sumber protein hewani yang sangat terbatas,
maka usaha peternakan ayam pedaging merupakan suatu peluang besar untuk
mendapatkan keuntungan ekonomi yang maksimal.
B. Tujuan dan sasaran
Adapun tujuan dan sasaran usaha peternakan ayam pedaging ini adalah :
a. Pemenuhan akan kebutuhan sumber protein hewani bagi masyarakat
b. Memproduksi ayam pedaging dalam skala waktu yang relatif cepat
c. Menciptakan lapangan kerja bagi masyaraktat sekitar tempat produksi.
d. Memperoleh keuntungan ekonomi dari pelaksanaan usaha ini
e. Upaya pengembangan pemeliharaan ayam pedaging dikemudian hari.
PROPOSAL KEGIATAN
A. Deskripsi kegiatan
Kegiatan usaha yang dilakukan adalah beternak ayam pedaging. Dalam
kegiatan ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yakni; pertama, kandang
ayam pedaging di desain sedemikian rupa, dimana kita ketahui bahwa ayam dapat
hidup tenang dan sehat berdasarkan kebersihan kandangnya oleh karena itu
kebersihan kandang harus dijaga. Kotoran ayam yang tidak dibersikan dan
menumpuk akan dapat menimbulkan bau sehingga akan mengganggu kesehatan
ayam tersebut dan akan berpengaruh terhadap tingkat produksinya. Karenanya,
kandang harus benar-benar bersih dan memilki ventilasi ruang yang cukup. Dalam
pengerjaan dan peracikannya, ayam pedaging ini menggunakan metode
perhitungan atau merumuskan bahan makanannya, dengan cara menggunakan
metode perhitungan, tetapi di Indonesia metode yang dilakukan dengan cara
menggunakan metode yang cukup tradisional atau cukup lama untuk memperoleh
ayam pedaging dalam waktu singkat. Misalnya dalam pembuatan formula pakan,
di Indonesia sering menggunakan metode yang coba-coba. Metode ini juga
memilih bahan pakan dengan harga yang relatif lebih murah, dan berdasarkan
prinsip ekonomi mungkin yang menggunakan modal sedikit dan mendapatkan
untung yang sangat besar.
B. Teknologi dan Peralatan yang digunakan
Penyiapan Sarana dan Peralatan
1) Kandang
Iklim kandang yang cocok untuk beternak ayam pedaging berkisar antara
32,2–35 derajat C, kelembaban berkisar antara 60–70%, penerangan dan atau
pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada, tata letak kandang agar
mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang
serta sirkulasi udara yang baik, jangan membuat kandang dengan permukaan
lahan yang berbukit karena menghalangi sirkulasi udara dan membahayakan
aliran air permukaan bila turun hujan, sebaiknya kandang dibangun dengan
sistem terbuka agar hembusan angin cukup memberikan kesegaran di dalam
kandang. Untuk kontruksi kandang tidak harus dengan bahan yang mahal, yang
penting kuat, bersih dan tahan lama. Selanjutnya perlengkapan kandang
hendaknya disediakan selengkap mungkin seperti tempat pakan, tempat
minum, tempat air, tempat ransum, tempat obat-obatan dan sistem alat
penerangan. Bentuk-bentuk kandang dalam beternak ayam pedaging ini adalah
berdasarkan sistem kandang koloni,yaitu; satu kandang untuk banyak ayam
yang terdiri dari ribuan ekor ayam pedaging serta menggunakan lantai dengan
sistem lantai kolong berlubang, lantai untuk sistem ini terdiri dari bantu atau
kayu kaso dengan lubang-lubang diantaranya, yang nantinya untuk membuang
tinja ayam dan langsung ke tempat penampungan.
2) Peralatan
a. Litter (alas lantai)
Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap
yang bocor dan air hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal
litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam
dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasi serutan kayu dengan
panjang antara 3–5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam
b. Tempat bertengger
Tempat bertengger untuk tempat istirahat/tidur, dibuat dekat dinding
dan diusahakan kotoran jatuh ke lantai yang mudah dibersihkan dari luar.
c. Tempat makan, minum dan tempat grit
Tempat makan dan minum harus tersedia cukup, bahannya dari
bambu, alumunium atau apa saja yang kuat dan tidak bocor juga tidak
berkarat. Untuk tempat grit dapat dibuat dengan kotak khusus
C. Bahan baku
a. Konversi Ransum.
Konversi ransum merupakan perbandingan antara ransum yang dihabiskan
ayam dalam menghasilkan bobot daging. Keadaan ini sering disebut
dengan ransum per kilogram daging. Ayam yang baik akan makan
sejumlah ransum dan menghasilkan bobot daging yang lebih banyak/lebih
besar daripada sejumlah ransum yang dimakannya. Bila ayam itu makan
terlalu banyak dan berbobot badan sedikit maka hal ini merupakan cermin
buruk bagi ayam itu. Bila bibit ayam mempunyai konversi yang kecil
maka bibit itu dapat dipilih, nilai konversi ini dikemukakan berikut ini
pada berbagai bibit ayam dan juga dapat diketahui dari lembaran daging
yang sering dibagikan pembibit kepada peternak dalam setiap promosi
penjualan bibit ayamnya.
b. Prestasi bibit dilapangan/dipeternakan.
Apabila kedua hal diatas telah baik maka kemampuan ayam untuk bertelur
hanya dalam sebatas kemampuan bibit itu. Contoh prestasi beberapa jenis
bibit ayam pedaging dapat dilihat pada data di bawah ini.
-Babcock B-300 v: berbulu putih, type ringan, produksi daging 1.3 kg,
ransum 1,82 kg
-Dekalb Xl-Link: berbulu putih, type ringan, produksi daging 1.1 kg,
ransum 1,8-2,0 kg
-Hisex white: berbulu putih, type ringan, produksi daging 1.32, ransum
1,89 kg.
-H & W nick: berbulu putih, type ringan, produksi daging 1.6, ransum
1,52 kg.
D. Pemeliharaan
1)Sanitasi dan Tindakan Preventif
Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan
usaha pencegahan penyakit yang paling murah, hanya dibutuhkan tenaga
yang ulet/terampil saja. Tindakan preventif dengan memberikan vaksin pada
ternak dengan merek dan dosis sesuai catatan pada label yang dari poultry
shoup.
2) Pemberian Pakan
Untuk pemberian pakan ayam pedaging ada 2 (dua) fase yaitu fase starter
(umur 0-2 minggu) dan fase finisher (umur 2-4 minggu).
a. Kualitas dan kuantitas pakan fase starter adalah sebagai berikut:
- Kwalitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 22-
24%,lemak 2,5%, serat kasar 4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-
0,9%, ME 2800-3500 Kcal.
- Kwantitas pakan terbagi/digolongkan menjadi 4 (empat) golongan
yaitu: minggu pertama (umur 1-7 hari) 17 gram/hari/ekor; minggu
kedua(umur 8-14 hari) 43 gram/hari/ekor; minggu ke-3 (umur 15-21
hari) 66 gram/hari/ekor dan minggu ke-4 (umur 22-28 hari) 91
gram/hari/ekor.
Jadi jumlah pakan yang dibutuhkan tiap ekor sampai pada umur 4
minggu sebesar 1.520 gram.
b. Kwalitas dan kwantitas pakan fase finisher
3) Pemberian minum
Pemberian minum disesuaikan dengan umur ayam, dalam hal ini
dikelompokkan dalam 2 (dua) fase yaitu:
a. Fase starter (umur 1-28 hari) kebutuhan air minum terbagi lagi pada
masing-masing minggu, yaitu minggu ke-1 (1-7 hari) 1,8 lliter/hari/100
ekor; minggu ke-2 (8-14 hari) 3,1 liter/hari/100 ekor; minggu ke-3 (15-21
hari) 4,5 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-4 (22-29 hari) 7,7
liter/hari/ekor.Jadi jumlah air minum yang dibutuhkan sampai umur 4
minggu adalah sebanyak 122,6 liter/100 ekor. Pemberian air minum pada
hari pertama hendaknya diberi tambahan gula dan obat anti stress
kedalam air minumnya. Banyaknya gula yang diberikan adalah 50
gram/liter air.
b. Fase finisher (umur 30-57 hari)
4) Pemberian Vaksinasi dan Obat
Vaksinasi merupakan salah satu cara pengendalian penyakit virus yang
menular dengan cara menciptakan kekebalan tubuh. Pemberiannya secara
teratur sangat penting untuk mencegah penyakit. Vaksin dibagi menjadi 2
macam yaitu: vaksin aktif adalah vaksin mengandung virus hidup.
Kekebalan yang ditimbulkan lebih lama daripada dengan vaksin
inaktif/pasif. Vaksin inaktif, adalah vaksin yang mengandung virus yang
telah dilemahkan/dimatikan tanpa merubah struktur antigenic, hingga
mampu membentuk zat kebal. Kekebalan yang ditimbulkan lebih pendek,
keuntungannya disuntikan pada ayam yang diduga sakit.
Persyaratan dalam vaksinasi adalah:
a) Ayam yang divaksinasi harus sehat.
b) Dosis dan kemasan vaksin harus tepat.
c) Sterilisasi alat-alat.
5) Pemeliharaan Kandang
Agar bangunan kandang dapat berguna secara efektif, maka bangunan
kandang perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan dan
dijaga/dicek apabila ada bagian yang rusak supaya segera
disulam/diperbaiki kembali. Dengan demikian daya guna kandang bias
maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yang
dipelihara.
E. Pemasaran produk
Pemasaran ayam pedaging ini dilakukan dengan menjalin hubungan
dengan penyalur daging ayam pada beberapa tempat yang telah ditentukan
yang mempunyai pangsa kemajuan pasar, sehingga pasokan daging ayam yang
produsen hasilkan dapat tetap berjalan normal (sesuai standar penjualan).
F. Personalia
Usaha beternak ayam pedaging ini dikelola secara mandiri oleh pemilik.
Perawatan dan pemeliharaan yang dilakukan tidak membutuhkan banyak
tenaga kerja. Dalam usaha ini hanya mempekerjakan satu orang karyawan
sebagai pekerja tetap dalam memelihara dan merawat ternak ayam yang
diusahakan. Pekerja ini telah mendapat pelatihan sebelum menjadi karyawan
dalam usaha ini. Sehingga pekerja telah mengetahui tentang hal-hal yang
hendak dilakukan apabila terjadi hal-hal lain dalam pengerjaan ternak ayam
pedaging ini. Adapun struktur organisasional usaha ini adalah
:
G. Kebutuhan biaya
Dana alih teknologi
! " # $ "
$ %
" & ' ( ) $
) * +, $ $ -
- . ) / ) $- - " *
* 0 1 ) 12 ) $
/ % . ) 3 4 /
4 5 " "
0 ) 1
6 ' ) " "
) . ' )
Dana operasional pelaksana
a. Gaji/ Upah
&
1 )
, )
3
0
+ ' 0
. ) 0 " "
$ % ) 0
b. Perjalanan
No Kota Tujuan Volume
Biaya Satuan
(Rp) Jumlah (Rp)
1 Pengambilan Bibit Ayam 2 x PP 150.000,00 300.000,00
2 Pemasaran 10 x PP 500.000,00 5.000.000,00
c. Lain-lain
No Uraian Volume
Harga
Satuan Harga Total
1 Perbaikan Mesin 1 Kali 5.000,00 50.000,00
2 Pelatihan 1 kali 1.000.000,00 1.000.000,00
3 Tak Terduga 1.798.110,00
Analisa Investasi
Dalam analisa investasi kami menggunakan 2 metode, yaitu:
1. Payback Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali
investasi dengan menggunakan keuntungan ditambah penyusutan.
Payback Period usaha ini adalah + 1 tahun
2. Internal Rate of Return (IRR) adalah tingkat bunga yang akan menjadikan
nilai sekarang dari proceeds yang diharapkan akan diterima (PV of future
proceeds), sama dengan jumlah nilai sekarang dari pengeluaran modal (PV of
capital outclay). IRR yang baik jika lebih besar dari tingkat suku bunga bank
(diskonto).
Adapun IRR dalam usulan investasi ini adalah sebesar 24.41%.
BETERNAK AYAM PEDAGING
BETERNAK AYAM PEDAGING
BETERNAK AYAM PEDAGING
BETERNAK AYAM PEDAGING

More Related Content

What's hot

Pemeriksaan jamur secara mikroskopik
Pemeriksaan jamur secara mikroskopikPemeriksaan jamur secara mikroskopik
Pemeriksaan jamur secara mikroskopikAnnisa Nurul Chaerani
 
Pewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimiaPewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimiaIrwin Septian
 
Analisa Usaha Tani Budidaya Kacang Panjang
Analisa Usaha Tani Budidaya Kacang PanjangAnalisa Usaha Tani Budidaya Kacang Panjang
Analisa Usaha Tani Budidaya Kacang PanjangMuliadin Forester
 
Penicillium Paecilomyces Aspergillus
Penicillium Paecilomyces AspergillusPenicillium Paecilomyces Aspergillus
Penicillium Paecilomyces AspergillusJosua Sitorus
 
Mikroteknik BAB 1 Pengertian, Syarat, dan Macam preparat_dewi
Mikroteknik BAB 1 Pengertian, Syarat, dan Macam preparat_dewiMikroteknik BAB 1 Pengertian, Syarat, dan Macam preparat_dewi
Mikroteknik BAB 1 Pengertian, Syarat, dan Macam preparat_dewidewisetiyana52
 
Laporan akhir praktikum penetasan 1 budi
Laporan akhir praktikum penetasan 1 budiLaporan akhir praktikum penetasan 1 budi
Laporan akhir praktikum penetasan 1 budifernandasyahputra1
 
Bioekologi dan morfologi 1
Bioekologi dan morfologi 1Bioekologi dan morfologi 1
Bioekologi dan morfologi 1Semiani Satsuki
 
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralis
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralisPPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralis
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralisRiskymessyana99
 
Teknik Pembenihan Ikan Patin
Teknik Pembenihan Ikan PatinTeknik Pembenihan Ikan Patin
Teknik Pembenihan Ikan PatinAlfarico Rico
 
Presentasi Reproduksi Aves
Presentasi Reproduksi AvesPresentasi Reproduksi Aves
Presentasi Reproduksi Avesarkhanprada
 
Laporan Praktikum Biologi Pengaruh Warna Cahaya terhadap Fotosintesis Tanaman...
Laporan Praktikum Biologi Pengaruh Warna Cahaya terhadap Fotosintesis Tanaman...Laporan Praktikum Biologi Pengaruh Warna Cahaya terhadap Fotosintesis Tanaman...
Laporan Praktikum Biologi Pengaruh Warna Cahaya terhadap Fotosintesis Tanaman...emildaemiliano
 
Budidaya ikan patin
Budidaya ikan patinBudidaya ikan patin
Budidaya ikan patinOSIS
 

What's hot (20)

Pemeriksaan jamur secara mikroskopik
Pemeriksaan jamur secara mikroskopikPemeriksaan jamur secara mikroskopik
Pemeriksaan jamur secara mikroskopik
 
Plankton net
Plankton netPlankton net
Plankton net
 
Sistem integrasi sapi kelapa sawit (siska)
Sistem integrasi sapi kelapa sawit (siska)Sistem integrasi sapi kelapa sawit (siska)
Sistem integrasi sapi kelapa sawit (siska)
 
Proposal bantuan ternak ayam
Proposal bantuan ternak ayamProposal bantuan ternak ayam
Proposal bantuan ternak ayam
 
Pewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimiaPewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimia
 
Analisa Usaha Tani Budidaya Kacang Panjang
Analisa Usaha Tani Budidaya Kacang PanjangAnalisa Usaha Tani Budidaya Kacang Panjang
Analisa Usaha Tani Budidaya Kacang Panjang
 
Sampling plankton
Sampling planktonSampling plankton
Sampling plankton
 
Penicillium Paecilomyces Aspergillus
Penicillium Paecilomyces AspergillusPenicillium Paecilomyces Aspergillus
Penicillium Paecilomyces Aspergillus
 
Mikroteknik BAB 1 Pengertian, Syarat, dan Macam preparat_dewi
Mikroteknik BAB 1 Pengertian, Syarat, dan Macam preparat_dewiMikroteknik BAB 1 Pengertian, Syarat, dan Macam preparat_dewi
Mikroteknik BAB 1 Pengertian, Syarat, dan Macam preparat_dewi
 
Genetika penentuan jenis kelamin
Genetika penentuan jenis kelaminGenetika penentuan jenis kelamin
Genetika penentuan jenis kelamin
 
Laporan akhir praktikum penetasan 1 budi
Laporan akhir praktikum penetasan 1 budiLaporan akhir praktikum penetasan 1 budi
Laporan akhir praktikum penetasan 1 budi
 
jenis - jenis kuda
 jenis - jenis kuda jenis - jenis kuda
jenis - jenis kuda
 
Media kultur
Media kulturMedia kultur
Media kultur
 
Bioekologi dan morfologi 1
Bioekologi dan morfologi 1Bioekologi dan morfologi 1
Bioekologi dan morfologi 1
 
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralis
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralisPPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralis
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralis
 
Teknik Pembenihan Ikan Patin
Teknik Pembenihan Ikan PatinTeknik Pembenihan Ikan Patin
Teknik Pembenihan Ikan Patin
 
Histoteknologi Dasar
Histoteknologi DasarHistoteknologi Dasar
Histoteknologi Dasar
 
Presentasi Reproduksi Aves
Presentasi Reproduksi AvesPresentasi Reproduksi Aves
Presentasi Reproduksi Aves
 
Laporan Praktikum Biologi Pengaruh Warna Cahaya terhadap Fotosintesis Tanaman...
Laporan Praktikum Biologi Pengaruh Warna Cahaya terhadap Fotosintesis Tanaman...Laporan Praktikum Biologi Pengaruh Warna Cahaya terhadap Fotosintesis Tanaman...
Laporan Praktikum Biologi Pengaruh Warna Cahaya terhadap Fotosintesis Tanaman...
 
Budidaya ikan patin
Budidaya ikan patinBudidaya ikan patin
Budidaya ikan patin
 

Viewers also liked

Kewirausahaan Peternakan ayam pedaging
Kewirausahaan Peternakan ayam pedagingKewirausahaan Peternakan ayam pedaging
Kewirausahaan Peternakan ayam pedagingSelvhiee Rd
 
Contoh Proposal Usaha Budidaya Ayam Petelur | KEWIRAUSAHAAN
Contoh Proposal Usaha Budidaya Ayam Petelur | KEWIRAUSAHAANContoh Proposal Usaha Budidaya Ayam Petelur | KEWIRAUSAHAAN
Contoh Proposal Usaha Budidaya Ayam Petelur | KEWIRAUSAHAANKevin Meilina
 
Analisis pendapatan industri ayam potong
Analisis pendapatan industri ayam potongAnalisis pendapatan industri ayam potong
Analisis pendapatan industri ayam potongyogieardhensa
 
Presentasi Peternakan
Presentasi PeternakanPresentasi Peternakan
Presentasi Peternakanproduknatural
 
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamurPenyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamurMuhammad Eko
 
Kuliah 13.sosial dan budaya
Kuliah 13.sosial dan budayaKuliah 13.sosial dan budaya
Kuliah 13.sosial dan budayapokcik6465
 
Kesusasteraan Melayu Komunikatif- Sajak Pahlawan Ialah Dia
Kesusasteraan Melayu Komunikatif- Sajak Pahlawan Ialah DiaKesusasteraan Melayu Komunikatif- Sajak Pahlawan Ialah Dia
Kesusasteraan Melayu Komunikatif- Sajak Pahlawan Ialah Diaqashah09
 
Analisis ekonomi-usaha-ayam-petelur-cv.-santoso-farm-di-desa-kerjen-kecamatan...
Analisis ekonomi-usaha-ayam-petelur-cv.-santoso-farm-di-desa-kerjen-kecamatan...Analisis ekonomi-usaha-ayam-petelur-cv.-santoso-farm-di-desa-kerjen-kecamatan...
Analisis ekonomi-usaha-ayam-petelur-cv.-santoso-farm-di-desa-kerjen-kecamatan...Iwan Tea
 
Wirausaha Produk Produk Budidaya Ternak Unggas Petelur
Wirausaha Produk Produk Budidaya Ternak Unggas PetelurWirausaha Produk Produk Budidaya Ternak Unggas Petelur
Wirausaha Produk Produk Budidaya Ternak Unggas PetelurTata Adi Nugroho
 
Iklim Ternakan, Sains pertanian tingkatan 5
Iklim Ternakan, Sains pertanian tingkatan 5Iklim Ternakan, Sains pertanian tingkatan 5
Iklim Ternakan, Sains pertanian tingkatan 5Dina Hanani
 
Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur
Simulasi ERP Peternakan Ayam PetelurSimulasi ERP Peternakan Ayam Petelur
Simulasi ERP Peternakan Ayam PetelurAinul Yaqin
 
Sejarah stpm-sumbangan tokoh-(JEAN- JACQUES ROUSSEAU)
Sejarah stpm-sumbangan tokoh-(JEAN- JACQUES ROUSSEAU)Sejarah stpm-sumbangan tokoh-(JEAN- JACQUES ROUSSEAU)
Sejarah stpm-sumbangan tokoh-(JEAN- JACQUES ROUSSEAU)Safinah Harun
 
Dasar sosial dan budaya
Dasar sosial dan budaya Dasar sosial dan budaya
Dasar sosial dan budaya qashah09
 
Proposal usaha peternak ayam kewirausahaan
Proposal usaha peternak ayam kewirausahaanProposal usaha peternak ayam kewirausahaan
Proposal usaha peternak ayam kewirausahaanlingga prasetyo
 

Viewers also liked (20)

Kewirausahaan Peternakan ayam pedaging
Kewirausahaan Peternakan ayam pedagingKewirausahaan Peternakan ayam pedaging
Kewirausahaan Peternakan ayam pedaging
 
Contoh Proposal Usaha Budidaya Ayam Petelur | KEWIRAUSAHAAN
Contoh Proposal Usaha Budidaya Ayam Petelur | KEWIRAUSAHAANContoh Proposal Usaha Budidaya Ayam Petelur | KEWIRAUSAHAAN
Contoh Proposal Usaha Budidaya Ayam Petelur | KEWIRAUSAHAAN
 
Budidaya Ayam Pedaging
Budidaya Ayam PedagingBudidaya Ayam Pedaging
Budidaya Ayam Pedaging
 
Kerajinan Fungsi Hias
Kerajinan Fungsi HiasKerajinan Fungsi Hias
Kerajinan Fungsi Hias
 
Analisis pendapatan industri ayam potong
Analisis pendapatan industri ayam potongAnalisis pendapatan industri ayam potong
Analisis pendapatan industri ayam potong
 
Presentasi Peternakan
Presentasi PeternakanPresentasi Peternakan
Presentasi Peternakan
 
genetik ternakan
genetik ternakangenetik ternakan
genetik ternakan
 
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamurPenyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur
 
Kuliah 13.sosial dan budaya
Kuliah 13.sosial dan budayaKuliah 13.sosial dan budaya
Kuliah 13.sosial dan budaya
 
Panduan pkm 2011
Panduan pkm 2011Panduan pkm 2011
Panduan pkm 2011
 
Kesusasteraan Melayu Komunikatif- Sajak Pahlawan Ialah Dia
Kesusasteraan Melayu Komunikatif- Sajak Pahlawan Ialah DiaKesusasteraan Melayu Komunikatif- Sajak Pahlawan Ialah Dia
Kesusasteraan Melayu Komunikatif- Sajak Pahlawan Ialah Dia
 
Business plan photocopy atk
Business plan photocopy atkBusiness plan photocopy atk
Business plan photocopy atk
 
Analisis ekonomi-usaha-ayam-petelur-cv.-santoso-farm-di-desa-kerjen-kecamatan...
Analisis ekonomi-usaha-ayam-petelur-cv.-santoso-farm-di-desa-kerjen-kecamatan...Analisis ekonomi-usaha-ayam-petelur-cv.-santoso-farm-di-desa-kerjen-kecamatan...
Analisis ekonomi-usaha-ayam-petelur-cv.-santoso-farm-di-desa-kerjen-kecamatan...
 
Wirausaha Produk Produk Budidaya Ternak Unggas Petelur
Wirausaha Produk Produk Budidaya Ternak Unggas PetelurWirausaha Produk Produk Budidaya Ternak Unggas Petelur
Wirausaha Produk Produk Budidaya Ternak Unggas Petelur
 
Iklim Ternakan, Sains pertanian tingkatan 5
Iklim Ternakan, Sains pertanian tingkatan 5Iklim Ternakan, Sains pertanian tingkatan 5
Iklim Ternakan, Sains pertanian tingkatan 5
 
Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur
Simulasi ERP Peternakan Ayam PetelurSimulasi ERP Peternakan Ayam Petelur
Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur
 
Sejarah stpm-sumbangan tokoh-(JEAN- JACQUES ROUSSEAU)
Sejarah stpm-sumbangan tokoh-(JEAN- JACQUES ROUSSEAU)Sejarah stpm-sumbangan tokoh-(JEAN- JACQUES ROUSSEAU)
Sejarah stpm-sumbangan tokoh-(JEAN- JACQUES ROUSSEAU)
 
Rangkuman piutang
Rangkuman piutangRangkuman piutang
Rangkuman piutang
 
Dasar sosial dan budaya
Dasar sosial dan budaya Dasar sosial dan budaya
Dasar sosial dan budaya
 
Proposal usaha peternak ayam kewirausahaan
Proposal usaha peternak ayam kewirausahaanProposal usaha peternak ayam kewirausahaan
Proposal usaha peternak ayam kewirausahaan
 

Similar to BETERNAK AYAM PEDAGING

MANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK UNGGAS.pdf
MANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK UNGGAS.pdfMANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK UNGGAS.pdf
MANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK UNGGAS.pdfYuziNosfris
 
Budidaya Unggas Petelur dengan Pengetahuan Dasar.pdf
Budidaya Unggas Petelur dengan Pengetahuan Dasar.pdfBudidaya Unggas Petelur dengan Pengetahuan Dasar.pdf
Budidaya Unggas Petelur dengan Pengetahuan Dasar.pdfLuxShyn
 
PPT ANS FIX.pptx
PPT ANS FIX.pptxPPT ANS FIX.pptx
PPT ANS FIX.pptxfarissandi1
 
Tugas makalah pengantar bisnis "CV. PUTRA PERINTIS UTAMA"
Tugas makalah pengantar bisnis "CV. PUTRA PERINTIS UTAMA" Tugas makalah pengantar bisnis "CV. PUTRA PERINTIS UTAMA"
Tugas makalah pengantar bisnis "CV. PUTRA PERINTIS UTAMA" HaniHerliantii
 
Budidaya ayam ras pedaging
Budidaya ayam ras pedagingBudidaya ayam ras pedaging
Budidaya ayam ras pedagingLaf Fianss
 
Bab vi kandang dan peralatan
Bab vi kandang dan peralatanBab vi kandang dan peralatan
Bab vi kandang dan peralatanRMontong
 
Morfologi ayam boiler
Morfologi ayam boilerMorfologi ayam boiler
Morfologi ayam boilerputri kembar
 
Menternak-Ayam-Penelur. Satu perniagaanpdf
Menternak-Ayam-Penelur. Satu perniagaanpdfMenternak-Ayam-Penelur. Satu perniagaanpdf
Menternak-Ayam-Penelur. Satu perniagaanpdfAhmad Awang
 
Pelaksanaan rasa cinta etika lingkungan (budidaya bebek)
Pelaksanaan rasa cinta etika lingkungan (budidaya bebek)Pelaksanaan rasa cinta etika lingkungan (budidaya bebek)
Pelaksanaan rasa cinta etika lingkungan (budidaya bebek)Alex Susanto
 
Budidaya ayam ras pedaging
Budidaya ayam ras pedagingBudidaya ayam ras pedaging
Budidaya ayam ras pedagingIr. Zakaria, M.M
 
Budidaya ayam kampung
Budidaya ayam kampungBudidaya ayam kampung
Budidaya ayam kampungAinun Nadhifa
 

Similar to BETERNAK AYAM PEDAGING (20)

MANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK UNGGAS.pdf
MANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK UNGGAS.pdfMANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK UNGGAS.pdf
MANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK UNGGAS.pdf
 
Proposal bantuan ayam petelur
Proposal bantuan ayam petelurProposal bantuan ayam petelur
Proposal bantuan ayam petelur
 
Makalah wirausaha
Makalah wirausahaMakalah wirausaha
Makalah wirausaha
 
Wirausaha ternak ayam
Wirausaha ternak ayamWirausaha ternak ayam
Wirausaha ternak ayam
 
Budidaya Unggas Petelur dengan Pengetahuan Dasar.pdf
Budidaya Unggas Petelur dengan Pengetahuan Dasar.pdfBudidaya Unggas Petelur dengan Pengetahuan Dasar.pdf
Budidaya Unggas Petelur dengan Pengetahuan Dasar.pdf
 
Jen 1
Jen 1Jen 1
Jen 1
 
PPT ANS FIX.pptx
PPT ANS FIX.pptxPPT ANS FIX.pptx
PPT ANS FIX.pptx
 
Studi banding ayam buras
Studi banding ayam burasStudi banding ayam buras
Studi banding ayam buras
 
Tugas makalah pengantar bisnis "CV. PUTRA PERINTIS UTAMA"
Tugas makalah pengantar bisnis "CV. PUTRA PERINTIS UTAMA" Tugas makalah pengantar bisnis "CV. PUTRA PERINTIS UTAMA"
Tugas makalah pengantar bisnis "CV. PUTRA PERINTIS UTAMA"
 
Ternak
TernakTernak
Ternak
 
Ternak
TernakTernak
Ternak
 
Ternak
TernakTernak
Ternak
 
Budidaya ayam ras pedaging
Budidaya ayam ras pedagingBudidaya ayam ras pedaging
Budidaya ayam ras pedaging
 
Bab vi kandang dan peralatan
Bab vi kandang dan peralatanBab vi kandang dan peralatan
Bab vi kandang dan peralatan
 
Morfologi ayam boiler
Morfologi ayam boilerMorfologi ayam boiler
Morfologi ayam boiler
 
Menternak-Ayam-Penelur. Satu perniagaanpdf
Menternak-Ayam-Penelur. Satu perniagaanpdfMenternak-Ayam-Penelur. Satu perniagaanpdf
Menternak-Ayam-Penelur. Satu perniagaanpdf
 
Pelaksanaan rasa cinta etika lingkungan (budidaya bebek)
Pelaksanaan rasa cinta etika lingkungan (budidaya bebek)Pelaksanaan rasa cinta etika lingkungan (budidaya bebek)
Pelaksanaan rasa cinta etika lingkungan (budidaya bebek)
 
Budidaya ayam ras pedaging
Budidaya ayam ras pedagingBudidaya ayam ras pedaging
Budidaya ayam ras pedaging
 
Budidaya ayam kampung
Budidaya ayam kampungBudidaya ayam kampung
Budidaya ayam kampung
 
Laporan ayam bangkok
Laporan ayam bangkokLaporan ayam bangkok
Laporan ayam bangkok
 

BETERNAK AYAM PEDAGING

  • 1. BETERNAK AYAM PEDAGING OLEH : Keppler Doppler Purba Benmart Erwino Manalu Heber Tambunan 081201047 081201053
  • 2. LEMBAR PENGESAHAN Judul kegiatan : Beternak Ayam Pedaging Lokasi : Jl. Pematang Siantar No. 165 Pagarjati, Lubukpakam, Kab. Deli Serdang, Sumut Nama pelaksana : 1. Benmart Erwino Manalu 2. Keppler Doppler Purba 3. Heber Tambunan Telp : -081370799400; -085261876846; -081375991120. Tanggal pembuatan usulan : 30 November 2009 Tempat pembuatan usulan : Jl. Berdikari 2 A, Padang Bulan, Medan Tanda tangan Pimpinan lembaga pelaksana
  • 3. RINGKASAN USAHA A. Manajemen 1. Nama Usaha : KBH Utama 2. Bidang Usaha : Peternakan Ayam Pedaging 3. Jumlah Tenaga Kerja : 4 Orang B. Pemasaran 1. Produk Yang Dipasarkan : Ayam Pedaging 2. Sasaran Konsumen : Masyarakat sekitar Kab. Deli Serdang dan Medan sekitarnya 3. Wilayah Pemasaran : Kab. Deli Serdang dan Medan Sekitarnya 4. Rencana Penjualan/ tahun: 12 kali penjualan/ tahun 5. Penetapan harga jual : Disesuaikan dengan kondisi pasar global C. Produksi 1. Kapasitas produksi : 1350 ekor ayam perbulan 2. Ketersediaan bahan baku : Terjangkau tempat dan harga 3. Fasilitas/ sarana produksi : Kandang ternak dan perlengkapan lainnya 4. Dampak lingkungan : Polusi udara akibat feses ternak D. Keuangan 1. Total pembiayaan : Rp.42.000.000,00 2. Modal sendiri : Rp.15.000.000,00 3. Pinjaman yang diajukan : Rp.27.000.000,00 4. Jangka waktu pengembalian pinjaman : 1 Tahun 5. Penjualan pertahun : Rp. 243.000.000,00 6. Keuntungan pertahun : Rp. 27.000.000,00 E. Dasar gagasan usaha 1. Prospek pasar : sangat menyakinkan
  • 4. 2. Manfaat ekonomi : efektif dan efisien 3. Manfaat sosial : mendukung F. Pengelola 1. Nama : a. Benmart Erwino Manalu b. Heber Tambunan c. Keppler D. Purba 2. Alamat tempat usaha : Jl. P.Siantar No. 165 Pagarjati, Kec. Lubukpakam, Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara 3. Pengalaman : -
  • 5. PENDAHULUAN A. Latar belakang Ayam pedaging merupakan suatu jenis varietas unggul saat ini. Hal ini dikarenakan jenis ayam ini mampu berproduksi 4 x lebih cepat dibandingkan jenis ayam kampung. Ayam ras (ayam pedaging) dapat dikembangkan secara tradisional maupun secara modern. Pengembangan secara tradisional yang dimaksud adalah dengan pemeliharaan yang dilakukan sebagai usaha sambilan tanpa memperhitungkan untung-rugi dan tidak menggunakan teknologi maju dalam pemeliharaannya. Sedangkan pengembangan secara modern merupakan sistem yang aspek pemeliharaannya dilakukan secara intensif, meliputi upaya seleksi dalam pengadaan bibit, perkadangan, vaksinasi, sosial ekonomi serta dari segi aspek hukum. Sistem pemeliharaan merupakan suatu aspek penting dalam pengembangan usaha ini. Karena dengan pemeliharaan yang baik, pastilah tumbuh kembang ternak ini akan jauh berbeda dengan sistem pemeliharaan yang kurang baik. Perbedaan tersebut akan tampak dari output produksi yang dihasilkan. Dalam dunia bisnis, memperoleh keuntungan besar dalam waktu yang cepat merupakan target utama pengelolanya. Hal ini akan tercapai jika pengelola mampu memanajemen seluruh aspek produksi se-efisien mungkin. Pengelolaan yang baik tersebut meliputi banyak hal. Sebagai contoh dalam pengelolaan usaha ternak ayam pedaging, peternak dituntut untuk benar-benar menguasai konsep ilmu dasar dalam pengembangan usaha yang hendak dikembangkan tersebut. Hal ini bertujuan agar alur kemajuan usaha dapat tercapai sesuia target yang ia inginkan. Adapun konsep ilmu dasar dalam pemeliharaan ayam pedaging ini adalah : 1. Pengetahuan tentang penggolongan zat makanan , 2. Pengetahuan tentang fisiologi pencernaan dalam ilmu makanan seperti: a. Jenis dan kapasitas sistem pencernaan; b. Anatomi dan jenis sistem pencernaan; c. Penyerapan zat-zat makanan oleh ternak;
  • 6. 3. Pengetahuan akan bahan makanan ternak serta nilai kandungan gizi nya, 4. Pengetahuan tentang penyusunan ransum makanan. Hal ini pastilah akan sangat berbanding terbalik dari segi output produksi Oleh karena itu guna pemenuhan kebutuhan masyarakat, pemeliharaan jenis ayam ini terus meningkat dan berkembang. Di samping hal tersebut seiring pemenuhan kebutuhan akan sumber protein hewani yang sangat terbatas, maka usaha peternakan ayam pedaging merupakan suatu peluang besar untuk mendapatkan keuntungan ekonomi yang maksimal. B. Tujuan dan sasaran Adapun tujuan dan sasaran usaha peternakan ayam pedaging ini adalah : a. Pemenuhan akan kebutuhan sumber protein hewani bagi masyarakat b. Memproduksi ayam pedaging dalam skala waktu yang relatif cepat c. Menciptakan lapangan kerja bagi masyaraktat sekitar tempat produksi. d. Memperoleh keuntungan ekonomi dari pelaksanaan usaha ini e. Upaya pengembangan pemeliharaan ayam pedaging dikemudian hari.
  • 7. PROPOSAL KEGIATAN A. Deskripsi kegiatan Kegiatan usaha yang dilakukan adalah beternak ayam pedaging. Dalam kegiatan ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yakni; pertama, kandang ayam pedaging di desain sedemikian rupa, dimana kita ketahui bahwa ayam dapat hidup tenang dan sehat berdasarkan kebersihan kandangnya oleh karena itu kebersihan kandang harus dijaga. Kotoran ayam yang tidak dibersikan dan menumpuk akan dapat menimbulkan bau sehingga akan mengganggu kesehatan ayam tersebut dan akan berpengaruh terhadap tingkat produksinya. Karenanya, kandang harus benar-benar bersih dan memilki ventilasi ruang yang cukup. Dalam pengerjaan dan peracikannya, ayam pedaging ini menggunakan metode perhitungan atau merumuskan bahan makanannya, dengan cara menggunakan metode perhitungan, tetapi di Indonesia metode yang dilakukan dengan cara menggunakan metode yang cukup tradisional atau cukup lama untuk memperoleh ayam pedaging dalam waktu singkat. Misalnya dalam pembuatan formula pakan, di Indonesia sering menggunakan metode yang coba-coba. Metode ini juga memilih bahan pakan dengan harga yang relatif lebih murah, dan berdasarkan prinsip ekonomi mungkin yang menggunakan modal sedikit dan mendapatkan untung yang sangat besar. B. Teknologi dan Peralatan yang digunakan Penyiapan Sarana dan Peralatan 1) Kandang Iklim kandang yang cocok untuk beternak ayam pedaging berkisar antara 32,2–35 derajat C, kelembaban berkisar antara 60–70%, penerangan dan atau pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada, tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang serta sirkulasi udara yang baik, jangan membuat kandang dengan permukaan lahan yang berbukit karena menghalangi sirkulasi udara dan membahayakan aliran air permukaan bila turun hujan, sebaiknya kandang dibangun dengan sistem terbuka agar hembusan angin cukup memberikan kesegaran di dalam
  • 8. kandang. Untuk kontruksi kandang tidak harus dengan bahan yang mahal, yang penting kuat, bersih dan tahan lama. Selanjutnya perlengkapan kandang hendaknya disediakan selengkap mungkin seperti tempat pakan, tempat minum, tempat air, tempat ransum, tempat obat-obatan dan sistem alat penerangan. Bentuk-bentuk kandang dalam beternak ayam pedaging ini adalah berdasarkan sistem kandang koloni,yaitu; satu kandang untuk banyak ayam yang terdiri dari ribuan ekor ayam pedaging serta menggunakan lantai dengan sistem lantai kolong berlubang, lantai untuk sistem ini terdiri dari bantu atau kayu kaso dengan lubang-lubang diantaranya, yang nantinya untuk membuang tinja ayam dan langsung ke tempat penampungan. 2) Peralatan a. Litter (alas lantai) Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan air hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasi serutan kayu dengan panjang antara 3–5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam b. Tempat bertengger Tempat bertengger untuk tempat istirahat/tidur, dibuat dekat dinding dan diusahakan kotoran jatuh ke lantai yang mudah dibersihkan dari luar. c. Tempat makan, minum dan tempat grit Tempat makan dan minum harus tersedia cukup, bahannya dari bambu, alumunium atau apa saja yang kuat dan tidak bocor juga tidak berkarat. Untuk tempat grit dapat dibuat dengan kotak khusus C. Bahan baku a. Konversi Ransum. Konversi ransum merupakan perbandingan antara ransum yang dihabiskan ayam dalam menghasilkan bobot daging. Keadaan ini sering disebut dengan ransum per kilogram daging. Ayam yang baik akan makan sejumlah ransum dan menghasilkan bobot daging yang lebih banyak/lebih besar daripada sejumlah ransum yang dimakannya. Bila ayam itu makan terlalu banyak dan berbobot badan sedikit maka hal ini merupakan cermin
  • 9. buruk bagi ayam itu. Bila bibit ayam mempunyai konversi yang kecil maka bibit itu dapat dipilih, nilai konversi ini dikemukakan berikut ini pada berbagai bibit ayam dan juga dapat diketahui dari lembaran daging yang sering dibagikan pembibit kepada peternak dalam setiap promosi penjualan bibit ayamnya. b. Prestasi bibit dilapangan/dipeternakan. Apabila kedua hal diatas telah baik maka kemampuan ayam untuk bertelur hanya dalam sebatas kemampuan bibit itu. Contoh prestasi beberapa jenis bibit ayam pedaging dapat dilihat pada data di bawah ini. -Babcock B-300 v: berbulu putih, type ringan, produksi daging 1.3 kg, ransum 1,82 kg -Dekalb Xl-Link: berbulu putih, type ringan, produksi daging 1.1 kg, ransum 1,8-2,0 kg -Hisex white: berbulu putih, type ringan, produksi daging 1.32, ransum 1,89 kg. -H & W nick: berbulu putih, type ringan, produksi daging 1.6, ransum 1,52 kg. D. Pemeliharaan 1)Sanitasi dan Tindakan Preventif Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha pencegahan penyakit yang paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yang ulet/terampil saja. Tindakan preventif dengan memberikan vaksin pada ternak dengan merek dan dosis sesuai catatan pada label yang dari poultry shoup. 2) Pemberian Pakan Untuk pemberian pakan ayam pedaging ada 2 (dua) fase yaitu fase starter (umur 0-2 minggu) dan fase finisher (umur 2-4 minggu). a. Kualitas dan kuantitas pakan fase starter adalah sebagai berikut: - Kwalitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 22- 24%,lemak 2,5%, serat kasar 4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7- 0,9%, ME 2800-3500 Kcal.
  • 10. - Kwantitas pakan terbagi/digolongkan menjadi 4 (empat) golongan yaitu: minggu pertama (umur 1-7 hari) 17 gram/hari/ekor; minggu kedua(umur 8-14 hari) 43 gram/hari/ekor; minggu ke-3 (umur 15-21 hari) 66 gram/hari/ekor dan minggu ke-4 (umur 22-28 hari) 91 gram/hari/ekor. Jadi jumlah pakan yang dibutuhkan tiap ekor sampai pada umur 4 minggu sebesar 1.520 gram. b. Kwalitas dan kwantitas pakan fase finisher 3) Pemberian minum Pemberian minum disesuaikan dengan umur ayam, dalam hal ini dikelompokkan dalam 2 (dua) fase yaitu: a. Fase starter (umur 1-28 hari) kebutuhan air minum terbagi lagi pada masing-masing minggu, yaitu minggu ke-1 (1-7 hari) 1,8 lliter/hari/100 ekor; minggu ke-2 (8-14 hari) 3,1 liter/hari/100 ekor; minggu ke-3 (15-21 hari) 4,5 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-4 (22-29 hari) 7,7 liter/hari/ekor.Jadi jumlah air minum yang dibutuhkan sampai umur 4 minggu adalah sebanyak 122,6 liter/100 ekor. Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi tambahan gula dan obat anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yang diberikan adalah 50 gram/liter air. b. Fase finisher (umur 30-57 hari) 4) Pemberian Vaksinasi dan Obat Vaksinasi merupakan salah satu cara pengendalian penyakit virus yang menular dengan cara menciptakan kekebalan tubuh. Pemberiannya secara teratur sangat penting untuk mencegah penyakit. Vaksin dibagi menjadi 2 macam yaitu: vaksin aktif adalah vaksin mengandung virus hidup. Kekebalan yang ditimbulkan lebih lama daripada dengan vaksin inaktif/pasif. Vaksin inaktif, adalah vaksin yang mengandung virus yang telah dilemahkan/dimatikan tanpa merubah struktur antigenic, hingga mampu membentuk zat kebal. Kekebalan yang ditimbulkan lebih pendek, keuntungannya disuntikan pada ayam yang diduga sakit. Persyaratan dalam vaksinasi adalah:
  • 11. a) Ayam yang divaksinasi harus sehat. b) Dosis dan kemasan vaksin harus tepat. c) Sterilisasi alat-alat. 5) Pemeliharaan Kandang Agar bangunan kandang dapat berguna secara efektif, maka bangunan kandang perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan dan dijaga/dicek apabila ada bagian yang rusak supaya segera disulam/diperbaiki kembali. Dengan demikian daya guna kandang bias maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yang dipelihara. E. Pemasaran produk Pemasaran ayam pedaging ini dilakukan dengan menjalin hubungan dengan penyalur daging ayam pada beberapa tempat yang telah ditentukan yang mempunyai pangsa kemajuan pasar, sehingga pasokan daging ayam yang produsen hasilkan dapat tetap berjalan normal (sesuai standar penjualan). F. Personalia Usaha beternak ayam pedaging ini dikelola secara mandiri oleh pemilik. Perawatan dan pemeliharaan yang dilakukan tidak membutuhkan banyak tenaga kerja. Dalam usaha ini hanya mempekerjakan satu orang karyawan sebagai pekerja tetap dalam memelihara dan merawat ternak ayam yang diusahakan. Pekerja ini telah mendapat pelatihan sebelum menjadi karyawan dalam usaha ini. Sehingga pekerja telah mengetahui tentang hal-hal yang hendak dilakukan apabila terjadi hal-hal lain dalam pengerjaan ternak ayam pedaging ini. Adapun struktur organisasional usaha ini adalah :
  • 12. G. Kebutuhan biaya Dana alih teknologi ! " # $ " $ % " & ' ( ) $ ) * +, $ $ - - . ) / ) $- - " * * 0 1 ) 12 ) $ / % . ) 3 4 / 4 5 " " 0 ) 1 6 ' ) " " ) . ' )
  • 13. Dana operasional pelaksana a. Gaji/ Upah & 1 ) , ) 3 0 + ' 0 . ) 0 " " $ % ) 0 b. Perjalanan No Kota Tujuan Volume Biaya Satuan (Rp) Jumlah (Rp) 1 Pengambilan Bibit Ayam 2 x PP 150.000,00 300.000,00 2 Pemasaran 10 x PP 500.000,00 5.000.000,00 c. Lain-lain No Uraian Volume Harga Satuan Harga Total 1 Perbaikan Mesin 1 Kali 5.000,00 50.000,00 2 Pelatihan 1 kali 1.000.000,00 1.000.000,00 3 Tak Terduga 1.798.110,00 Analisa Investasi Dalam analisa investasi kami menggunakan 2 metode, yaitu: 1. Payback Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali investasi dengan menggunakan keuntungan ditambah penyusutan. Payback Period usaha ini adalah + 1 tahun 2. Internal Rate of Return (IRR) adalah tingkat bunga yang akan menjadikan nilai sekarang dari proceeds yang diharapkan akan diterima (PV of future proceeds), sama dengan jumlah nilai sekarang dari pengeluaran modal (PV of capital outclay). IRR yang baik jika lebih besar dari tingkat suku bunga bank (diskonto). Adapun IRR dalam usulan investasi ini adalah sebesar 24.41%.