SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 55
Baixar para ler offline
SUPANDI, ST, MT
supandisttnas@gmail.com
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL (STTNAS) YOGYAKARTA.SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL (STTNAS) YOGYAKARTA.
Maret 2014
GEOLOGI BATUBARA INDONESIA
Formasi Yang Mengandung Batubara
Batubara - COAL
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA 16/04/2013
Hampir di setiap pulau di Indonesia terdapat
lapisan batubara, mulai dari pulau Sumatera, Jawa,
Kalimantan, Sulawesi hingga Papua dengan
karakteristik masing-masing yang berbeda.
Biasanya batubara terdapat di cekungan-cekungan
atau lembah-lembah.
Formasi adalah kelompok batuan yang memiliki
ciri tertentu yang diberi nama khusus sebagai unit
untuk keperluan pemetaan, referensi dan analisis.
Formasi dapat diartikan sebagai unit batuan
terkecil dalam klasifikasi stratigrafi yang dicirikan
adanya persamaan litologi.
Pada umumnya formasi diberi nama menurut
daerah pertama kali unit tersebut ditemukan
(Lokasi Tipe-nya).
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA 16/04/2013
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA 16/04/2013
Cekungan Batubara
• Indonesia Barat
Lempeng India Australia bergerak ke utara menumbuk Lempeng
Eurasia
Eurasia = Lempeng Kontinental
India Australia = Lempeng Samudra
Terbentuk Cekungan Tersier
• Paleogen : Intramontana Basin
Continental Margin
• Neogen : Foreland/ Backdeep
Interdeep
Delta
Cekungan yang penting untuk batubara
• Paleogen Intercontinental Basin
• Neogen Foreland Basin/ Backdeep
• Neogen Delta Basin
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA 16/04/2013
Pengetahuan Dasar Batubara
6
Cibuniasih
(Pb, Au)
9
11

N
BUSUR MAGMATIK SUNDA - BANDA
Cu
Tangse
(Cu)
Rawas
(Au)
Sn
Bangkinang
(Sn)
Sn
Sn
Lebong Tandai
(Au, Ag)
Cikotok
(Au)
Lampung
(Au)
Singkep
(Sn)
3Sn
Kelapa Kampit
(Sn)
G. Pongkor
(Au,Ag)
S. Liat & Belinyu
(Sn)
Salopa/Cineam
(Au)
G. Bawang
(Mo)
Sanenrejo
(Cu, Au)
Selogiri
(Au)
Barru
(Cr)
Meratus
(Ni)
MT. Muro
(Au,Ag)
Cempaka
(Pt)
Kelian( Au)
Sekko
(Cu)
Batuhijau
(Cu,Au)
Malala
(Mo)
Baturape (Pb)
Sangkaropi
(Cu)
Bulagidun
(Cu,Au)
Tapadaa
(Cu)
G. Pani
(Au, Cu)
Ratatotok
(Au)
Gosowong
(Au)
Soroako
(Ni, Co)
Lerokis/Kalikuning
(Au, Ag)
Pomala
(Ni,Co)
Kaputusan
(Cu)
Loloda
(Cu,Mn)
0 600300
Kilometer
Tanjung Buli
(Ni, Co)
P. Gebe
(Ni,Co)
G. Bijih
(Cu, Au)
Grasberg
(Cu, Au)
Au
Peg. Cycloop
(Ni,Co)
Granit Tersier
KETERANGAN
Vulkanik Tersier
Vulkanik Kuarter
Batuan Basa-Ultrabasa
Granit Pra Tersier
Vulkanik Pra Tersier
Sedimen Tersier-Kuarter
Sedimen dan Vulkanik
Paleozoikum - Mesozoikum
Sedimen dan Vulkanik
Mesozoikum - Kenozoikum
Ni-Co dalam batuan Ultramafik
Au-Cu dalam batuan Asam-Intermediet
Cr-Fe dalam batuan Ultramafik
Bauksit-Timah dalam Granit
Au- Cu - Mo Porpiri dalam batuan Granit
Keterdapatan Mineral
Tambang Aktif
SIMPLIKASI ZONA MINERALISASI BERHUBUNGAN DENGAN BATUAN INDUK (DIADOPSI DARI BEBERAPA SUMBER)
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA 16/04/2013
Pengetahuan Dasar Batubara
Kilometer
N
0 250 500
Busur Aceh
Busur Kalimantan Tengah
Busur Sumatera - Meratus
Busur Sunda - Banda
Busur Sulawesi Timur - Mindanau
Busur Halmahera
Busur Irianjaya Tengah
Cu
Tangse
(Cu)
Rawas
(Au)
Sn
Bangkinang
(Sn)
Sn
Sn
Lebong Tandai
(Au, Ag)
Cikotok
(Au)
Lampung
(Au)
Singkep
(Sn)
3Sn
Kelapa Kampit
(Sn)
G. Pongkor
(Au,Ag)
S. Liat & Belinyu
(Sn)
Salopa/Cineam
(Au)
G. Bawang
(Mo)
Sanenrejo
(Cu, Au)
Selogiri
(Au)
Barru
(Cr)
Meratus
(Ni)
Sumatera - Meratus Arc
MT. Muro
(Au,Ag)
Cempaka
(Pt)
Kelian( Au)
Sekko
(Cu)
Batuhijau
(Cu,Au)
Malala
(Mo)
Baturape (Pb)
Sangkaropi
(Cu)
Bulagidun
(Cu,Au)
Tapadaa
(Cu)
G. Pani
(Au, Cu)
Ratatotok
(Au)
Gosowong
(Au)
Soroako
(Ni, Co)
Lerokis/Kalikuning
(Au, Ag)
Pomala
(Ni,Co)
Kaputusan
(Cu)
Loloda
(Cu,Mn)
0 600300
Kilometer
Tanjung Buli
(Ni, Co)
P. Gebe
(Ni,Co)
G. Bijih
(Cu, Au)
Grasberg
(Cu, Au)
Au
Peg. Cycloop
(Ni,Co)
KETERANGAN
MIOSEN AKHIR - PLIOSEN
PALEOSEN - TERSIER TENGAH
KAPUR AKHIR
Keterdapatan Mineral
Tambang aktif
PENYEBARAN BUSUR MAGMATIK BERHUBUNGAN DENGAN MINERALISASI DI INDONESIA
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA 16/04/2013
• Batubara Paleogen terendapkan sebelum Transgresi dan
batubara Neogen terendapkan sesudah Regresi
• Intramontana dan Foreland Basin berkembang di Sumatera,
Kalimantan dan Jawa (yang di Jawa relatif kecil)
• Delta terbentuk di Kaltim akibat Spreading Centre selat Makasar
• Di Jawa terjadi sedimentasi teristrial hanya di bagian barat saja
(Pra Transgresi). Di bagian tengah dan timur sedimen marine
langsung terendapkan diatas batuan dasar pra-tersier. Di
Kalimantan Bagian Tenggara ada cekungan Intermontana
dengan sedimen darat
• Awal Miosen terjadi Transgresi di Dataran Sunda, semua
basement tertutup oleh karbonat platform (yang tersisa adalah :
Asahan Arc dan Karimun Jawa Arc)
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA 16/04/2013
• Di Jawa Barat Bag. Selatan perkembangan Paleogen terlihat pada
Formasi Bayah (Banten) dan Formasi Gunung Walet (Sukabumi)
Berupa : Braided River Deposit dan Sedimen Laut transgresi pada
Miosen Bawah. Pada kedua formasi ditemukan Batubara
Hal serupa juga terjadi di Kalimantan Bagian Tenggara
Pasir dan Barito Basin, Formasi Tanjung, Eosen
• Endapan Batubara Paleogen yang terpenting
– Ombilin (Sumbar)
– Bayah (Jabar)
– Pasir (Kalimantan Bag Tenggara)
– Pulau Sebuku (Kalimantan)
– Melawai (Kal-Bar)
– Sul-Sel
• Cirinya :
– Penyebaran terbatas (oleh Graben)
– Pengendapan bersamaan dengan aktivitas tektonik
– Ketebalan bervariasi dan banyak lapisan
– Selalu berkaitan dengan busur vulkanik
– Hampir semua Autochton
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA 16/04/2013
• Secara umum terjadi sedimentasi Neogen hanya pada
Backdeep. Ada yang mengatakan bahwa regresi terjadi bukan
akibat orogenesa tapi akibat sedimentasi yang lebih cepat dari
penurunan basin sehingga garis pantai bergerak ---- Delta
berkembang
• Siklus regresi berawal pada Miosin Tengah, sedimentasi
berubah dari laut dalam, laut dangkal, paludal, delta,
kontinental.
• Sedimentasi berakhir pada Plio-Pleistosin dengan munculnya
Klasik Tuff (Kasai Formation)
– Orogenesa Plio-Pliostosin
• Dalam siklus regresi ini juga terjadi pengendapan batubara ----
penyebarannya relatif luas
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA 16/04/2013
• Di cekungan Barito hal ini berkembang baik/ regresi sangat
intensif (Warukin dan Dahor Formation) yang terendapkan
langsung diatas Karbonat pada phase Transgresi (Berai
Formation)
• Pengendapan batubara pada cekungan Delta berbeda
dengan pengendapan pada masa regresi di Sumatera
Cekungan Delta di Kaltim (Kutai dan Tarakan)
Pengendapan Langsung terjadi diatas Transgresi Eosin
(karena perkembangan Delta)
• Walaupun tidak bisa dikorelasikan dengan batubara yang ada
di backdeep sumatera, tapi data menunjukkan bahwa
batubara Kaltim terendapkan pada waktu yang bersamaan
• Batubara Mahakam terendapkan pada :
– Formasi Pamaluan dan Formasi Pulubalang (Miosin Awal)
– Formasi Balikpapan dan Kampung Baru (Miosin Pliosin)
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA 16/04/2013
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA 16/04/2013
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA 16/04/2013
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA 16/04/2013
• Tumbukan berjalan terus membentuk Foreland Basin
dan Volcanic Arc
• Pengangkatan berjalan terus ----- Regresi pada Foreland
Basin ----- Sedimen Delta ----- Berakhir pada Plio
Pleistosen (orogenesa)
• Bersamaan dengan itu, berkembang juga Interdeep
pada busur kepulauan
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA 16/04/2013
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA 16/04/2013
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA 16/04/2013
Cekungan-Cekungan di Pulau Sumatra
Di Sumatera Selatan, endapan batubara berumur
Miosen-Pliosen tersebar pada cekunganSumatra
Selatan dan terdapat pada formasi Muara Enim.
Endapan tersebut telah mengalami intrusi andesit pada
masa orogenesa Plio-Pleistosen, yang singkapannya
dapat dijumpai di Bukit Asam, Air Laya, Suban, dan
Bukit Tapuan. Endapan batubara terdiri dari lima
lapisan yaitu Lapisan A (Lapisan Mangus), Lapisan B
(Lapisan Suban), Lapisan C (Lapisan Petai), Lapisan
Keladi, dan Lapisan Batubara Gantung (coal hanging
seam). Ciri khusus endapan batubara tersebut adalah
sebarannya yang terbatas, yang diduga disebabkan
oleh banyaknya kelokan sungai yang mengalir ke
dalam daerah pengendapan yang terdapat di ujung
atau di antar endapan kipas aluvium.
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA 16/04/2013
Di Sumatera Selatan,
Formasi yang mengandung batubara:
Formasi Lahat
Formasi ini berumur Eosen sampai Miosen Bawah. Formasi ini
diendapkan tidak selaras di atas batuan Pra-Tersier, terdiri dari tuf breksi berwarna
ungu, hijau dan coklat, batulempung tufaan, breksi dan konlomerat. Ke arah
bagian dalam cekungan, faciesnya berangsur berubah menjadi serpih, serpih
tufaan, batulanau, batupasir, dan sisipan batubara. Pengendapan formasi ini
diawali oleh endapan non marin, paludal, yang berangsur menjadi kondisi euxinic.
Pada formasi ini ditemukan lapisan-lapisan tipis batugamping dan lapisan batuan
sediment yang mengandung glaukonit, menunjukan lingkungan danau yang
kadang-kadang berhubungan dengan laut terbuka. Diantara batuan-batuan
sedimen yang dijumpai ada yang menunjukan ciri endapan kipas alluvial, endapan
fluvatil dan endapan delta. Tebal formasi ini mencapai 300 m.
Formasi Talang Akar
Formasi ini berumur Oligosen Atas sampai Miosen Bawah. Formasi
Talang Akar diendapkan selaras di atas Formasi Lahat, terdiri dari batupasir,
batupasir gampingan, batulempung, batulempung pasiran, dan sedikit batubara,
pada bagian bawah dijumpai batupasir. Formasi ini diendapkan pada lingkungan
fluvatil sampai delta dan marin dangkal yang menunjukan adanya transgresi marin.
Pada beberapa tempat dijumpai batupasir di daerah tinggian (Pendopo High atau
dekat paparan Sunda). Secara lateral, formasi ini berubah facies dengan formasi
gumai. Ketebalannya mencapai 100 m. Formasi Talang Akar merupakan penghasil
hidrokarbon di Cekungan Sumatra Selatan.
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA 16/04/2013
Di Sumatera Selatan, Formasi yang mengandung batubara:
Formasi Muara Enim
Formasi ini berumur Miosen Atas. Formasi ini
diendapkan selaras di atas Formasi Air Benakat, terdiri dari
batupasir tufaan, batulempung pasiran, dan batubara.
Formasi ini menunjukan hasil endapan fase regresi, yang
diendapkan pada lingkungan laut dangkal, payau dan
paludal. Ketebalan dari formasi ini antara 150 m sampai 750
m.
Formasi Kasai
Formasi ini berumur Pliosen. Formasi ini diendapkan
selaras di atas Formasi <uara Enim, terdiri dari batupasir
tufan, tuf, batulempung, konglomerat dan lensa-lensa tipis
batubara. Batuan-batuan penyusun formasi ini merupakan
hasil erosi pegunungan Barisan. Ketebalannya antara 500 m
sampai 1.000 m.
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA 16/04/2013
Stratigrafi Sumatera Selatan (Saito et
al. 1985)
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA 16/04/2013
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA 16/04/2013
Stratigrafi Cekungan Sumatera Selatan (Thamrin
dkk, 1982)
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA 16/04/2013
Kies, Sand (Quartar)
Hangendes Floz
Ton, schluffinger Ton, bentonitische lagen
(biz zu 120 m)
Kohle Ai mit schmalen Tonsteinlagen (6,5 - 10 m)
Bentonitischer, tuffartiger Ton & Sandstein (5m)
Kohle A2, im Hangeden Verkieselt (9 - 13 m)
Pliozan
TERTIAR
MiozanMio-Pliozan
PalembangGruppe
AirBenakat
Formation
MuaraEnimFormation
Kasai
Formation
BAFMPaMPbKAF
Nitu Floz
Jelawatin Floz
Enim Floz
Kebon Floz
Benuang Floz
Burung Floz
Manggus Floz
Suban Floz
Petai Floz
Merapi Floz
Kladi Floz
Tonstein, Schluffstein, Sandsteinzwisschenlagerungen
(15 - 23 m) mit Suban markenfloz
Kohle B1 mit schmalen Tonsteinlagen (8 - 12 m)
Tonstein, Schluffsteinlagen (0 - 5 m)
Kohle B2 (4 - 5 m)
Schluffinger Ton
Sandstein mit scluffsteinlagen
Andesit Sill (Suban Sill)
Tonstein
Kohle C mit Schmalen Tonsteinlagen (7 - 10 m)
Tonstein, schluffstein, Sandstein
Andesitintrusion
Gambar. Stratigraphie der Muara Enim Formation (nach BAMCO, 1983)
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA 16/04/2013
Cekungan-Cekungan di Pulau Sumatra
Di Sumatra Tengah, khususnya daerah di Sumatera
Barat, endapan batubara tersebar pada cekungan antar
gunung, atau yang lebih dikenal dengan Cekungan
Ombilin yang memanjang searah dengan struktur
utama Pulau Sumatera (barat laut-tenggara). Endapan
batubara terdapat pada formasi Sawah Lunto yang
berumur Eosen-Oligosen, terdiri dari tujuh lapisan
batubara yang bila diurut dari yang berumur muda ke
tua adalah Lapisan A, B (tiga lapisan), C dan D (dua
lapisan).
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA 16/04/2013
Cekungan Ombilin
Secara keseluruhan geomorfologi Sumatera, Cekungan Ombilin merupakan graben
bagian tengah yang terletak diantara bagian timur dan barat bukit Barisan.
Cekungan ini memanjang dari bagian selatan Solok sampai ke bagian baratlaut
Payahkumbuh, dalam jarak kira-kira 120 km.
Batuan-batuan yang terdapat dalam Cekungan Ombilin dapat dikelompokan
menjadi tujuh satuan lithostratigrafi, yaitu Formasi Kuantan, Formasi Permian
Silungkang, Formasi Triassic Tuhur, Formasi Brani, Formasi Sangakarewang,
Formasi Sawahlunto, Formasi Sawahtambang, Formasi Ombilin dan Formasi
Ranau.
Formasi yang mengandung endapan batubara
Formasi Sawahlunto
Formasi Sawahtambang
Perusahaan yang ada di formasi Sawahlunto diantaranya adalah PT. Bukit Asam
dan PT. Allied Indo Coal.
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA 16/04/2013
Cekungan Bengkulu
Cekungan Bengkulu terletak di bagian tenggara Pulau Sumatera terdiri dari bagian
di Pulau Sumatera dan di lepas pantai Pulau Sumatera. Secara umum cekungan ini
berarah baratlaut – tenggara sejajar dengan Pulau Sumatera dengan panjang
kurang lebih 600 km dan lebar kurang lebih 150 – 200 km.
Batuan-batuan yang terdapat dalam Cekungan Bengkulu dapat dikelompokan
menjadi lima satuan lithostratigrafi, yaitu Formasi Hulusimpang, Formasi Seblat,
Formasi Lemau, Formasi Simpang aur dan Formasi Bintunan.
Formasi yang mengandung endapan batubara
Formasi Lemau
Formasi ini berumur Miosen Tengah sampai Miosen Akhir. Formasi ini terdiri dari
batulempung, batulanau, batupasir, breksi dan lapisan tipis batubara. Formasi ini
tdengan baik di daerah bagian selatan seperti daerah Talang Beringin, Air Keruh,
Rantau Panjang, Lubuk Tapi, Batang Rikibesar dan Tebing Kekalangan.
Formasi Simpangaur
Formasi ini berumur Miosen Akhir sampai Pliocene. Formasi ini terdiri dari
batupasir bertufa, tufa, batulanau bertufa dengan intercalasi berupa lignit.
Formasi Bintunan
Formasi ini berumur Plio – Pleistocene. Formasi ini diendapkan secara tidak
selaras di atas Formasi Simpangaur. Formasi ini terdiri dari batupasir bertufa,
konglomerat, breksi, batugamping dengan lignit dan interkalasi karbon.
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA 16/04/2013
Stratigrafi Regional Cekungan Sumatera Tengah
(After White,1975 dan Wongsosantiko,1976, in Eubank
& Makki, 1981)
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA 16/04/2013
Stratigrafi Cekungan Ombilin (Kendarsi, 1984)
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA 16/04/2013
Stratigrafi Formasi Sawahlunto (Daulay, 1985)
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA 16/04/2013
Diagram Blok Formasi Sawahlunto di bawah
Formasi Sawahtambang
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA 16/04/2013
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA 16/04/2013
Cekungan-Cekungan di Pulau Sumatra
Cekungan Sumatra Utara dan penerusannya Cekungan
Aceh Utara
Batuan-batuan yang terdapat dalam Cekungan Sumatera Utara dapat dikelompokan
menjadi tujuh satuan lithostratigrafi, yaitu Formasi Prapat, Formasi Bampo, Formasi
Belumai, Formasi Baong, Formasi Keutapang, Formasi Seureula dan Formasi Julurajeu.
Formasi yang mengandung batubara:
Formasi Keutapang
Formasi ini berumur Miosen Atas. Diendapkan diatas Formasi Baong, terdiri
dari selang-seling antara batupasir, serpih dan kadang-kadang lapisan batubara
muda. Batupasir lebih dominant pada bagian bawah dari formasi ini. Lingkungan
pengendapan formasi ini adalah laut dangkal yang bersifat regresif.
Formasi Seureula
Formasi ini berumur pliosen bawah. Formasi ini diendapkan selaras di
atas formasi keutapang, terdiri dari selang-seling antara batubara dan serpih.
Bila dibandingkan dengan formasi keutapang, formasi ini lebih bersifat
lempungan dan kurang karbonan.
Formasi Julurajeu
Formasi ini berumur Pliosen Atas. Formasi ini terletak selaras di atas
Formasi Seureula, terdiri dari batupasir tufaan, lempung, lapisan
batubara muda dan konglomerat. Formasi ini diendapkan pada l
ingkungan pantai hinggga darat.
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA 16/04/2013
Stratigrafi Regional Cekungan Sumatera
Utara
(Caughey & Wahyudi 1993)
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA 16/04/2013
Cekungan-Cekungan di Pulau Jawa
Di Jawa, endapan batubara tersebar secara
terbatas pada daerah tepian cekungan busur
muka. Akibatnya, hingga kini belum pernah ada
penemuan cadanganbatubara yang cukup
berarti. Endapan batubara di Jawa terdapat di
daerah Cimandiri dan Bojongmanik (Jawa
Barat), dan di daerah Brebes, Rembang,
Kebumen, dan Nanggulan (Jawa Tengah),
dengan jumlah secara keseluruhan
diperkirakan sebesar 60,7 juta ton
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA 16/04/2013
Stratigrafi Jawa (Pertamina & other different sources)
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA 16/04/2013
Cekungan-Cekungan di Pulau Jawa
Cekungan Jawa Barat dan Barat Laut
Batuan-batuan yang terdapat dalam Cekungan Jawa Baratlaut dapat dikelompokan
menjadi empat satuan lithostratigrafi, yaitu Formasi Jatibarang, Formasi
Cibulakan, Formasi Parigi,
Formasi Cisubuh
Formasi yang mengandung endapan batubara
Formasi Cibulakan
Formasi ini berumur Miosen Bawah. Formasi ini terletak selaras di atas Formasi
Jatibarang. Formasi Cibulakan dibagi menjadi dua anggota, yaitu Anggota
Cibulakan Bawah dan Anggota Cibulakan Atas.
Anggota Cibulakan Bawah
Bagian bawah dari anggota ini terdiri dari serpih dengan sisipan-sisipan batulanau
karbonan, batupasir halus sampai sangat halus, batubara dan batugamping
(ekivalen dengan Formasi Talang akar). Seri batuan sediment ini merupakan hasil
endapan paralik, yang makin ke arah timurberubah menjadi lingkungan laut.
Bagian atas dari Anggota Cibulakan Bawah terdiri dari batugamping (ekivalen
dengan Formasi Batu Raja) yang mempunyai penyebaran merata di seluruh
cekungan. Batugamping ini merupakan hasil endapan transgresi dan tektonik
stabil.
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA 16/04/2013
Cekungan-Cekungan di Pulau Jawa
Anggota Cibulakan Atas
Terdiri dari serpih dengan selingan-selingan tipis batupasir gampingan dan
batugamping, yang diendapkan pada lingkungan neritik.
Formasi Cisubuh
Formasi ini berumur Pliosen. Formasi Cisubuh terletak selaras di atas Formasi
Parigi, terdiri dari batulempung dengan sisipan-sisipan tipis batupasir halus, lignit
dan kerikil di bagian atas. Seri batuan tersebut merupakan hasil pengendapan
regresif sebagai akibat pembentukan geantiklin Jawa yang terjadi di sebelah
selatan cekungan.
Formasi Bojongmanik
Formasi Bojongmanik merupakan bagian dari Blok Banten, yaitu pada Tinggian
Bayah. Endapan pada Provinci Banten terdiri dari tiga tahap pengendapan.
Formasi Bojongmanik terdapat pada tahap pengendapan yang ketiga (terakhir).
Formasi ini berumur Miosen Tengah dan terdiri dari batulempung, batupasir
dengan sisipan-sisipan lapisan lignit.
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA 16/04/2013
Stratigrafi wilayah Barat dan Barat Daya
Jawa
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA 16/04/2013
Cekungan-Cekungan di Pulau Jawa
Cekungan Jawa Timur dan Cekungan Jawa Timurlaut
Batuan-batuan yang terdapat dalam Cekungan Jawa Timur dan Cekungan
Jawa Timurlaut dapat dikelompokan menjadi sebelas satuan lithostratigrafi, yaitu
Formasi Ngimbang, Formasi Kujung, Formasi Prupuh, Formasi Tuban, Formasi
Tawun, Formasi Bulu, Formasi Wonocolo, Formasi Ledok, FormasiMundu, Formasi
Paciran dan Formasi Lidah.
Formasi yang mengandung endapan batubara
Formasi Ngimbang
Formasi ini berumur Oligosen Awal. Formasi ini bagian bawahnya tersusun oleh
perulangan batupasir, serpih dan lanau dengan sisipan-sisipan tipis batubara,
sedangkan pada bagian atasnya terdiri dari batugamping dengan sisipan-sisipan
tipis serpih gampingan dan napal. Ketebalan formasi ini mencapai 758 m.
Formasi Tawun
Formasi ini berumur Miosen Awal bagian atas sampai Miosen Tengah. Bagian
bawah dari formasi ini terdiri dari batulempung, batugamping pasiran, batupasir
dan lignit. Sedangkan pada bagian atasnya (Anggota Ngrayong) terdiri dari
batupasir yang kaya akan moluska, lignit dan makin ke atas dijumpai pasir kuarsa
yang mengandung mika dan oksida besi.
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA 16/04/2013
Cekungan-Cekungan di Pulau Kalimantan
Cadangan batubara berjumlah sangat besar
terdapat di Kalimantan Timur dan Selatan yang
tersebar dari ujung selatan hingga ke
perbatasan dengan Malaysia di sebelah utara.
Endapan batubara tersebut yang luas
penyebarannya mencapai 53.000 km2, terdapat
dalam batuan sedimen tersier berumur Eiosen-
Pliosen, yang tersebar di empat cekungan
yaitu Cekungan Pasir, Kutai, Barito dan
Tarakan.
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA 16/04/2013
Susunan Tektonik Kalimantan
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA 16/04/2013
Stratigrafi Wilayah Cekungan
Barito, Kutai dan Tarakan
(Setyana et al. 1999)
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA 16/04/2013
Cekungan Tarakan
Batuan-batuan yang terdapat dalam Cekungan Tarakan dapat
dikelompokan menjadi lima satuan lithostratigrafi, yaitu Flysch Facies,
Formasi Tempilan dan Seilor, Formasi Birang, Formasi Latih dan
Formasi Tarakan-Bunyu.
Formasi yang mengandung batubara
Formasi Latih
Formasi ini berumur Miosen Tengah sampai Miosen Atas.
Formasi Latih terletak selaras di atas Formasi Birang, terdiri dari
selang-seling antara batulempung dengan batupasir halus yang
kadang-kadang mempunyai sifat gampingan,
disamping itu juga dijumpai adanya lapisan tipis batubara.
Di Pulau Bunyu formasi ini dikenal dengan nama calcerous
series dan merupakan batuan yang diendapkan pada
lingkungan prodelta sampai delta front sebagai akibat regresi.
Formasi Meliat
Formasi ini terdiri dari batulempung dan batulanau dengan
sisipan-sisipan tipis batubara, batupasir dan batugamping. Umur
formasi ini adalah Miosen Awal – Miosen Tengah. Lingkungan
pengendapannya diperkirakan antara prodelta hingga marin.
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA 16/04/2013
Cekungan Tarakan
Formasi Tabul
Formasi ini terdiri dari perulangan lempung, batulanau dan
batupasir dengan sisipan–sisipan batubara. Umur Formasi Tabul
adalah Miosen Tengah – Miosen Akhir. Formasi ini terletak
selaras di atas Formasi Meliat.
Formasi Tarakan
Formasi ini terdiri dari perulangan batupasir, batulempung, dan
batubara. Pada bagian bawah Formasi Tarakan mengandung
batubara dengan ketebalan 0,5 – 1 m, dan makin ke atas makin
menebal, yaitu berkisar antara 3 – 5 m. Formasi ini berumur Pliosen
dan diendapkan dalam lingkungan dataran delta bawah – dataran
delta atas.
Formasi Bunyu
Formasi ini terdiri dari perulangan batubara, batulempung dan
batupasir. Ketebalan batubara dalam formasi ini berkhisar antara 5 –
20 m. Formasi ini berumur Plio – Plistosen dan diendapkan dalam
sistem pengendapan delta. Perusahaan yang ada di formasi Latih
diantaranya adalah PT. Berau Coal dan PT. KKE.
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA 16/04/2013
Cekungan KUTAI
Batuan-batuan yang terdapat dalam Cekungan Kutai dapat dikelompokan
menjadi enam satuan lithostratigrafi, yaitu Formasi Mangkupa, Formasi
Gunung Sekerat, Formasi Pamaluan, Formasi Palubapang, Formasi
Balikpapan dan Formasi Kampungbaru.
Formasi yang mengandung batubara:
Formasi Pamaluan
Formasi ini berumur Miosen Bawah. Formasi ini terletak selaras di
atas Formasi Gunung Sekerat, terutama terdiri dari
batulempung dengan sisipan-sisipan tipis batupasir, batubara dan
batugamping, diendapkan pada lingkungan delta marin (prodelta).
Formasi Balikpapan
Formasi ini berumur Miosen Tengah. Formasi Balikpapan terletak
selaras di atas Formasi Palubapang, terdiri dari batupasir, batupasir
lempungan, batulempung dan batubara. Lapisan batupasir dan batupasir
lempungan terutama dijumpai pada bagian bawah.
Lingkungan pengendapannyaadalah delta (delta front sampai delta
plain). Tebal formasi ini mencapai 2.000 m.
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA 16/04/2013
Cekungan KUTAI
Formasi Kampung Baru
Formasi ini berumur Miosen atas sampai Pliosen. Formasi ini
diendapkan selaras di atas Formasi Balikpapan, bagian bawahnya terdiri
dari batulempung, batupasir, batupasir gampingan yang diendapkan
pada lingkungan litoral, sedangkan pada bagian atasnya terutama
terdiri dari batulempung, batubara, sedikit lapisan pasir dan
konkresi-konkresi lempung besian. (clay ironstone), diendapkan
pada l ingkungan transisi paralik. Tebal Formasi Kampung Baru
sekitar 1.200 m.
Formasi Pulaubalang
Formasi ini berumur miosen bawah atas hingga miosen tengah
bawah, tersusun atas batupasir berselingan dengan batulempung
serta sisipan batubara. Batubara yang di bawah formasi ini
menyebar di sepanjang sayap timur dan barat sinklin Maritan dengan
jurus hampir utara-selatan serta struktur lokal dan kekar pada anak
sungai Santan.
Perusahaan yang ada di formasi Pamaluan diantaranya adalah PT. Tanito
Harum. Di formasi Balikpapan diantaranya adalah PT. Kideco Jaya Agung,
dan PT. Kitadin Tenggarong. Sedangkan yang ada di formasi Pulau Balang
diantaranya adalah PT. Kitadin Tandung Mayang dan Embalut, PT. Citra
Borneo Permai, dan PT. Indominco Mandiri.
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA 16/04/2013
Stratigrafi Daerah Samarinda
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA 16/04/2013
Cekungan BARITO
Batuan-batuan yang terdapat dalam Cekungan Barito dapat dikelompokan menjadi empat
satuan lithostratigrafi, yaitu Formasi Tanjung, Formasi Berai, Formasi Warukin dan Formasi
Dahor.
Formasi yang mengandung batubara
Formasi Tanjung
Formasi ini berumur Eosen. Formasi Tanjung terletak tidak selaras di atas batuan
dasar yang terdiri dari batuan beku dan metamorf yang berumur Pra-Tersier. Bagian
bawah dari formasi ini terdiri dari batuan beku dan metamorf yang berumur Pra-
Tertier. Bagian bawah dari formasi ini terdiri dari red beds (lapisan-lapisan batuan berwarna
merah) yang terdiri konglomerat, batupasir, batulempung dan batubara sebagai
sisipan, sedangkan bagian atasnya terdiri dari batulempung dan napal, dengan sisipan-
sisipan batupasir dan batugamping. Tebal formasi ini 500 m.
Formasi Berai
Formasi ini berumur Oligosen sampai Miosen bawah. Formasi Berai diendapkan
selaras di atas Formasi Tanjung. Formasi ini dapat dibagi menajdi tiga anggota, yaitu:
Anggota Berai Bawah, terdiri dari napal, batulanau, batugamping dan sisipan
batubara.
Anggota Berai Tengah, terdiri dari batugamping massif dengan intrkalasi napal.
Jenis batugampingnya adalah mudstone, wackestone dan kadang-kadang dijumpai
packstone dan boundstone, rijangan yang diendapakn pada lingkungan carbonat
platform-shelf lagoon.
Anggota Berai Atas, terdiri dari serpih dengan sisipan-sisipan tipis batugamping
berselingan dengan napal, batulempung napalan dan sedikit batubara. Tebal
Formasi Berai 500 m sampai 700 m.
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA 16/04/2013
Cekungan BARITO
Formasi Warukin
Formasi ini berumur Miosen Tengah sampai Miosen Atas. Formasi Warukin
diendapkan selaras di atas F ormasi Berai. Formasi ini dapat dibagi menjadi
tiga anggota, yaitu:
Anggota Warukin Bawah, teridri dari napal, batulempung, dan lapisan-lapisan
tipis batupasir.
Anggota Warukin Tengah, batuannya relative sama dengan yang terdapat pada
Anggota Warukin Bawah, hanya disini batupasirnya menjadi semakin tebal dan
banyak dijumpai, disamping terdapat lapisan-l apisan batubara.
Anggota Warukin Atas, dicirikan oleh lapisan-lapisan batubara yang tebal (20
m) dan dominan, disamping dijumpai batupasir dan batulempung karbonan.
Formasi Dahor
Formasi ini berumur Mio-Plistosen. Formasi ini terletak tidak selaras di atas
Formasi Warukin, terdiri dari batupasir, batulempung, batubara dan lensa-
lensa konglomerat. Diendapkan pada lingkungan paralik lagoon. Singkapan formasi ini
banyak dijumpai di daerah sinklin atau depresi-depresi structural. Tebal maksimum
dari formasi ini kurang lebih 2.000 m.
Perusahaan yang ada di formasi Tanjung diantaranya adalah PT. Arutmin, PT. Antang
Gunung Meratus, PT. Adaro Indonesia, PT Pasura Bina Tambang, dan PT Jorong
Barutama Greston. Sedangkan perusahaan yang ada di formasi Warukin diantaranya
adalah PT. Trans Coalindo Megah, PT KEU, PT. ESMU, dan PT. Borneo Indo Bara.
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA 16/04/2013
Stratigrafi Formasi Tanjung
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA 16/04/2013
Cekungan SALAWATI
Batuan-batuan yang terdapat dalam Cekungan Salawati dapat dikelompokan
menjadi enam satuan lithostratigrafi, yaitu Formasi Faumai, Formasi Sirga,
Formasi Kais, Formasi Klasafet, Formasi Klasaman dan Formasi Sele.
Formasi yang mengandung endapan batubara
Formasi Sirga
Formasi ini berumur Oligosen. Formasi Sirga terletak selaras di atas
Formasi Faumai, terdiri dari batupasir konglomerat, batupasir kuarsa,
batulanau dengan sisipan lignit, diendapakan pada lingkungan laut
dangkal sampai lingkungan payau.
Formasi Klasaman
Formasi ini berumur Mio-Plistosen. Formasi ini terletak tidak selaras
di atas Formasi Klasafet, terdiri dari batulempung lanauan, batu lempung
pasiran mengandung mineral karbon dengan sisipan batupasir dan batubara,
diendapkan pada lingkungan fluvatil sampai payau.
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA 16/04/2013
Cekungan BITUNI
Batuan-batuan yang terdapat dalam Cekungan Bintuni dapat dikelompokan
menjadi tujuh satuan lithostratigrafi, yaitu Formasi Faumai, Formasi Sirga,
Formasi Kais, Formasi Klasafet, Formasi Steen kool, Formasi Sele dan
Formasi Bula.
Formasi yang mengandung endapan batubara
Formasi Sirga
Formasi ini berumur Oligosen. Formasi ini diendapkan selaras diatas Formasi
Faumai, terdiri dari batupasir konglomeratan, batupasir kuarsa dan batulanau
dengan sisipan lignit, diendapkan pada lingkungan laut dangkal sampai
payau.
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA 16/04/2013
Stratigrafi Daerah Busang Tengah
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA 16/04/2013
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA
TUGAS 1
Tugas individu untuk setiap mahasiswa
Membuat Paper stratigrafi cekungan di indonesia.
Di Dalamnya memuat Lokasi cekungan, formasi/litodem. Di
dalamnya ada satuan batuan yang ada termasuk deskripsi
satuan batuannya.
Di dalamnya termasuk dengan gambar stratigrafi. Gambar harus
jelas dan gambar ulang jika di perlukan.
Potensi geologi ekonomicnya jika ada untuk setiap satuan
batuannya.
Di kumpulkan paling lambat 15 April 2012 dalam bentuk
hardcopy dan softcopy dalam bentuk doc. format.
16/04/2013

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Buku geologi sulawesi armstrong sompotan
Buku geologi sulawesi armstrong sompotanBuku geologi sulawesi armstrong sompotan
Buku geologi sulawesi armstrong sompotanArmstrong Sompotan
 
geologi-regional-yogyakarta
geologi-regional-yogyakartageologi-regional-yogyakarta
geologi-regional-yogyakartaIntan Hasanah
 
Presentasi ekskursi geologi umum 2010
Presentasi ekskursi geologi umum 2010Presentasi ekskursi geologi umum 2010
Presentasi ekskursi geologi umum 2010Ginan Ginanjar Kosim
 
Isi beku sumatra kalimantan
Isi beku sumatra kalimantanIsi beku sumatra kalimantan
Isi beku sumatra kalimantangilangjondis
 
Profil das brantas
Profil das brantasProfil das brantas
Profil das brantasAlif PG
 
ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI DAN PENUTUPAN LAHAN ANTARA WAY PENET DAN WAY ...
ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI DAN PENUTUPAN LAHAN ANTARA WAY PENET DAN WAY ...ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI DAN PENUTUPAN LAHAN ANTARA WAY PENET DAN WAY ...
ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI DAN PENUTUPAN LAHAN ANTARA WAY PENET DAN WAY ...Repository Ipb
 
Materi Peta Geologi, Peta Geologi Pontianak atau Nangataman Kalimantan barat
Materi Peta Geologi, Peta Geologi Pontianak atau Nangataman Kalimantan baratMateri Peta Geologi, Peta Geologi Pontianak atau Nangataman Kalimantan barat
Materi Peta Geologi, Peta Geologi Pontianak atau Nangataman Kalimantan baratDelaKurniasih
 
Kondisi geologi regional daerah salem
Kondisi geologi regional daerah salemKondisi geologi regional daerah salem
Kondisi geologi regional daerah salemHiskia Annisa
 
NE ( Northeast ) java basin
NE ( Northeast ) java basinNE ( Northeast ) java basin
NE ( Northeast ) java basinEka Wifayañti
 
154501618 cekungan-tarakan-file-ed-rev
154501618 cekungan-tarakan-file-ed-rev154501618 cekungan-tarakan-file-ed-rev
154501618 cekungan-tarakan-file-ed-revowyeh
 
Aktifitas Penambangan Batubara Metode Stri Mine PT. Batubara Bukit Kendi Tanj...
Aktifitas Penambangan Batubara Metode Stri Mine PT. Batubara Bukit Kendi Tanj...Aktifitas Penambangan Batubara Metode Stri Mine PT. Batubara Bukit Kendi Tanj...
Aktifitas Penambangan Batubara Metode Stri Mine PT. Batubara Bukit Kendi Tanj...Universitas Sriwijaya
 
Paper TA - MODEL HIDROGEOLOGI DAN SISTEM PANASBUMI LAPANGAN “X”, KABUPATEN MI...
Paper TA - MODEL HIDROGEOLOGI DAN SISTEM PANASBUMI LAPANGAN “X”, KABUPATEN MI...Paper TA - MODEL HIDROGEOLOGI DAN SISTEM PANASBUMI LAPANGAN “X”, KABUPATEN MI...
Paper TA - MODEL HIDROGEOLOGI DAN SISTEM PANASBUMI LAPANGAN “X”, KABUPATEN MI...Fikri Dermawan
 
Nota Geografi : Batuan
 Nota Geografi : Batuan Nota Geografi : Batuan
Nota Geografi : Batuannazri15
 
Gambaran Umum Provinsi DKI Jakarta
Gambaran Umum Provinsi DKI JakartaGambaran Umum Provinsi DKI Jakarta
Gambaran Umum Provinsi DKI JakartaFitri Indra Wardhono
 

Mais procurados (20)

Buku geologi sulawesi armstrong sompotan
Buku geologi sulawesi armstrong sompotanBuku geologi sulawesi armstrong sompotan
Buku geologi sulawesi armstrong sompotan
 
geologi-regional-yogyakarta
geologi-regional-yogyakartageologi-regional-yogyakarta
geologi-regional-yogyakarta
 
Presentasi ekskursi geologi umum 2010
Presentasi ekskursi geologi umum 2010Presentasi ekskursi geologi umum 2010
Presentasi ekskursi geologi umum 2010
 
Isi beku sumatra kalimantan
Isi beku sumatra kalimantanIsi beku sumatra kalimantan
Isi beku sumatra kalimantan
 
Ekskursi Geologi Umum UNIBSA 2010
Ekskursi Geologi Umum UNIBSA 2010Ekskursi Geologi Umum UNIBSA 2010
Ekskursi Geologi Umum UNIBSA 2010
 
Tugas das brantas fauziyah
Tugas das brantas fauziyahTugas das brantas fauziyah
Tugas das brantas fauziyah
 
Profil das brantas
Profil das brantasProfil das brantas
Profil das brantas
 
ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI DAN PENUTUPAN LAHAN ANTARA WAY PENET DAN WAY ...
ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI DAN PENUTUPAN LAHAN ANTARA WAY PENET DAN WAY ...ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI DAN PENUTUPAN LAHAN ANTARA WAY PENET DAN WAY ...
ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI DAN PENUTUPAN LAHAN ANTARA WAY PENET DAN WAY ...
 
Materi Peta Geologi, Peta Geologi Pontianak atau Nangataman Kalimantan barat
Materi Peta Geologi, Peta Geologi Pontianak atau Nangataman Kalimantan baratMateri Peta Geologi, Peta Geologi Pontianak atau Nangataman Kalimantan barat
Materi Peta Geologi, Peta Geologi Pontianak atau Nangataman Kalimantan barat
 
Kondisi geologi regional daerah salem
Kondisi geologi regional daerah salemKondisi geologi regional daerah salem
Kondisi geologi regional daerah salem
 
NE ( Northeast ) java basin
NE ( Northeast ) java basinNE ( Northeast ) java basin
NE ( Northeast ) java basin
 
154501618 cekungan-tarakan-file-ed-rev
154501618 cekungan-tarakan-file-ed-rev154501618 cekungan-tarakan-file-ed-rev
154501618 cekungan-tarakan-file-ed-rev
 
Aktifitas Penambangan Batubara Metode Stri Mine PT. Batubara Bukit Kendi Tanj...
Aktifitas Penambangan Batubara Metode Stri Mine PT. Batubara Bukit Kendi Tanj...Aktifitas Penambangan Batubara Metode Stri Mine PT. Batubara Bukit Kendi Tanj...
Aktifitas Penambangan Batubara Metode Stri Mine PT. Batubara Bukit Kendi Tanj...
 
Andesit dan Basalt
Andesit dan BasaltAndesit dan Basalt
Andesit dan Basalt
 
Paper TA - MODEL HIDROGEOLOGI DAN SISTEM PANASBUMI LAPANGAN “X”, KABUPATEN MI...
Paper TA - MODEL HIDROGEOLOGI DAN SISTEM PANASBUMI LAPANGAN “X”, KABUPATEN MI...Paper TA - MODEL HIDROGEOLOGI DAN SISTEM PANASBUMI LAPANGAN “X”, KABUPATEN MI...
Paper TA - MODEL HIDROGEOLOGI DAN SISTEM PANASBUMI LAPANGAN “X”, KABUPATEN MI...
 
Nota Geografi : Batuan
 Nota Geografi : Batuan Nota Geografi : Batuan
Nota Geografi : Batuan
 
Endapan emas orogenik
Endapan emas orogenikEndapan emas orogenik
Endapan emas orogenik
 
Gambaran Umum Provinsi DKI Jakarta
Gambaran Umum Provinsi DKI JakartaGambaran Umum Provinsi DKI Jakarta
Gambaran Umum Provinsi DKI Jakarta
 
1118
11181118
1118
 
Proposalku01
Proposalku01Proposalku01
Proposalku01
 

Destaque

Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_Coal sttnas supandi_2014_09...
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_Coal sttnas supandi_2014_09...Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_Coal sttnas supandi_2014_09...
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_Coal sttnas supandi_2014_09...Mario Yuven
 
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_ Coal sttnas supandi_2014_0...
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_ Coal sttnas supandi_2014_0...Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_ Coal sttnas supandi_2014_0...
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_ Coal sttnas supandi_2014_0...Mario Yuven
 
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_Coal sttnas supandi_2014_01...
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_Coal sttnas supandi_2014_01...Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_Coal sttnas supandi_2014_01...
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_Coal sttnas supandi_2014_01...Mario Yuven
 
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_ Coal sttnas supandi_2014_0...
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_ Coal sttnas supandi_2014_0...Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_ Coal sttnas supandi_2014_0...
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_ Coal sttnas supandi_2014_0...Mario Yuven
 
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_ Coal sttnas supandi_2014_0...
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_ Coal sttnas supandi_2014_0...Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_ Coal sttnas supandi_2014_0...
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_ Coal sttnas supandi_2014_0...Mario Yuven
 
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV Coal sttnas supandi_2014_02...
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV Coal sttnas supandi_2014_02...Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV Coal sttnas supandi_2014_02...
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV Coal sttnas supandi_2014_02...Mario Yuven
 
materi-kuliah-komputasi-tambang-kuliah-teknik-pertambangan-sttnas-yogyakarta...
 materi-kuliah-komputasi-tambang-kuliah-teknik-pertambangan-sttnas-yogyakarta... materi-kuliah-komputasi-tambang-kuliah-teknik-pertambangan-sttnas-yogyakarta...
materi-kuliah-komputasi-tambang-kuliah-teknik-pertambangan-sttnas-yogyakarta...Mario Yuven
 
Kondisi dan Sumber Daya Geologi Pada Cekungan Asem-asem, Provinsi Kalimantan ...
Kondisi dan Sumber Daya Geologi Pada Cekungan Asem-asem, Provinsi Kalimantan ...Kondisi dan Sumber Daya Geologi Pada Cekungan Asem-asem, Provinsi Kalimantan ...
Kondisi dan Sumber Daya Geologi Pada Cekungan Asem-asem, Provinsi Kalimantan ...Hidayat Muhammad
 
Hal-Hal Yang Penting dalam Survey Tambang
Hal-Hal Yang Penting dalam Survey TambangHal-Hal Yang Penting dalam Survey Tambang
Hal-Hal Yang Penting dalam Survey TambangEdhis Triyono Hermawan
 
[Cv] tedy satria
[Cv]   tedy satria[Cv]   tedy satria
[Cv] tedy satriaTedy Satria
 
Energi Fosil (Batu Bara)
Energi Fosil (Batu Bara)Energi Fosil (Batu Bara)
Energi Fosil (Batu Bara)Fanhar Saputra
 
Ilmuwan minescape
Ilmuwan minescapeIlmuwan minescape
Ilmuwan minescapeairfanza
 
kalimatan timur, samarinda
kalimatan timur, samarindakalimatan timur, samarinda
kalimatan timur, samarindaALAM SEKITAR
 
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasYOHANIS SAHABAT
 

Destaque (20)

Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_Coal sttnas supandi_2014_09...
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_Coal sttnas supandi_2014_09...Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_Coal sttnas supandi_2014_09...
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_Coal sttnas supandi_2014_09...
 
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_ Coal sttnas supandi_2014_0...
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_ Coal sttnas supandi_2014_0...Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_ Coal sttnas supandi_2014_0...
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_ Coal sttnas supandi_2014_0...
 
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_Coal sttnas supandi_2014_01...
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_Coal sttnas supandi_2014_01...Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_Coal sttnas supandi_2014_01...
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_Coal sttnas supandi_2014_01...
 
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_ Coal sttnas supandi_2014_0...
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_ Coal sttnas supandi_2014_0...Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_ Coal sttnas supandi_2014_0...
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_ Coal sttnas supandi_2014_0...
 
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_ Coal sttnas supandi_2014_0...
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_ Coal sttnas supandi_2014_0...Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_ Coal sttnas supandi_2014_0...
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_ Coal sttnas supandi_2014_0...
 
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV Coal sttnas supandi_2014_02...
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV Coal sttnas supandi_2014_02...Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV Coal sttnas supandi_2014_02...
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV Coal sttnas supandi_2014_02...
 
Isu-Isu Strategis dan Peraturan Subsektor Mineral dan Batubara
Isu-Isu Strategis dan Peraturan Subsektor Mineral dan BatubaraIsu-Isu Strategis dan Peraturan Subsektor Mineral dan Batubara
Isu-Isu Strategis dan Peraturan Subsektor Mineral dan Batubara
 
Kamus tambang
Kamus tambangKamus tambang
Kamus tambang
 
materi-kuliah-komputasi-tambang-kuliah-teknik-pertambangan-sttnas-yogyakarta...
 materi-kuliah-komputasi-tambang-kuliah-teknik-pertambangan-sttnas-yogyakarta... materi-kuliah-komputasi-tambang-kuliah-teknik-pertambangan-sttnas-yogyakarta...
materi-kuliah-komputasi-tambang-kuliah-teknik-pertambangan-sttnas-yogyakarta...
 
Kondisi dan Sumber Daya Geologi Pada Cekungan Asem-asem, Provinsi Kalimantan ...
Kondisi dan Sumber Daya Geologi Pada Cekungan Asem-asem, Provinsi Kalimantan ...Kondisi dan Sumber Daya Geologi Pada Cekungan Asem-asem, Provinsi Kalimantan ...
Kondisi dan Sumber Daya Geologi Pada Cekungan Asem-asem, Provinsi Kalimantan ...
 
Minyak Bumi
Minyak BumiMinyak Bumi
Minyak Bumi
 
Hal-Hal Yang Penting dalam Survey Tambang
Hal-Hal Yang Penting dalam Survey TambangHal-Hal Yang Penting dalam Survey Tambang
Hal-Hal Yang Penting dalam Survey Tambang
 
[Cv] tedy satria
[Cv]   tedy satria[Cv]   tedy satria
[Cv] tedy satria
 
Energi Fosil (Batu Bara)
Energi Fosil (Batu Bara)Energi Fosil (Batu Bara)
Energi Fosil (Batu Bara)
 
Ilmuwan minescape
Ilmuwan minescapeIlmuwan minescape
Ilmuwan minescape
 
Batubara
BatubaraBatubara
Batubara
 
kalimatan timur, samarinda
kalimatan timur, samarindakalimatan timur, samarinda
kalimatan timur, samarinda
 
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
 
All , minescape
All , minescapeAll , minescape
All , minescape
 
The Geology of Sumatra
The Geology of SumatraThe Geology of Sumatra
The Geology of Sumatra
 

Semelhante a Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_Coal sttnas supandi_2014_08_formasi yang mengandung batubara

Kuliah eksplorasi & genesa geologi batubara indonesia
Kuliah eksplorasi & genesa geologi batubara indonesiaKuliah eksplorasi & genesa geologi batubara indonesia
Kuliah eksplorasi & genesa geologi batubara indonesiaoilandgas24
 
140710080104 2 1192
140710080104 2 1192140710080104 2 1192
140710080104 2 1192kerong
 
Prospek Migas cekungan Jatim dengan GravityMethod
Prospek Migas cekungan Jatim dengan GravityMethodProspek Migas cekungan Jatim dengan GravityMethod
Prospek Migas cekungan Jatim dengan GravityMethodKevin Pratama
 
ppt Hasil Farhan.pptx
ppt Hasil Farhan.pptxppt Hasil Farhan.pptx
ppt Hasil Farhan.pptxantodarlyanto
 
PPT MACAM-MACAM BATUAN TGGEOGRAFI KLS 12
PPT MACAM-MACAM BATUAN TGGEOGRAFI KLS 12PPT MACAM-MACAM BATUAN TGGEOGRAFI KLS 12
PPT MACAM-MACAM BATUAN TGGEOGRAFI KLS 12DifaNet
 
Laporan amali 1 batuan email kelas
Laporan amali 1 batuan email kelasLaporan amali 1 batuan email kelas
Laporan amali 1 batuan email kelasNor Laili Razali
 
DOC-20161010-WA000.ppt
DOC-20161010-WA000.pptDOC-20161010-WA000.ppt
DOC-20161010-WA000.pptHitamKaktus
 
Laporan Rudaceos Rock, Air Batu, Banyu Asin, Sumatera Selatan
Laporan Rudaceos Rock, Air Batu, Banyu Asin, Sumatera SelatanLaporan Rudaceos Rock, Air Batu, Banyu Asin, Sumatera Selatan
Laporan Rudaceos Rock, Air Batu, Banyu Asin, Sumatera Selatan'Oke Aflatun'
 
Ekonomi bahan galian , s umber daya mineral
Ekonomi bahan galian , s umber daya mineralEkonomi bahan galian , s umber daya mineral
Ekonomi bahan galian , s umber daya mineralUVRI - UKDM
 
Ekonomi bahan galian , s umber daya mineral
Ekonomi bahan galian , s umber daya mineralEkonomi bahan galian , s umber daya mineral
Ekonomi bahan galian , s umber daya mineralUVRI - UKDM
 
Makalah parangtritis uas b. indonesia editan
Makalah parangtritis uas b. indonesia editanMakalah parangtritis uas b. indonesia editan
Makalah parangtritis uas b. indonesia editanarif878
 
Makalah parangtritis uas b. indonesia
Makalah parangtritis uas b. indonesiaMakalah parangtritis uas b. indonesia
Makalah parangtritis uas b. indonesiarizal92
 
Resume Kel (1) Progradational Parasequence Set.pptx
Resume Kel (1) Progradational Parasequence Set.pptxResume Kel (1) Progradational Parasequence Set.pptx
Resume Kel (1) Progradational Parasequence Set.pptxYayat Baruadi
 

Semelhante a Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_Coal sttnas supandi_2014_08_formasi yang mengandung batubara (20)

sejarah.pdf
sejarah.pdfsejarah.pdf
sejarah.pdf
 
Tugas gi
Tugas giTugas gi
Tugas gi
 
Kuliah eksplorasi & genesa geologi batubara indonesia
Kuliah eksplorasi & genesa geologi batubara indonesiaKuliah eksplorasi & genesa geologi batubara indonesia
Kuliah eksplorasi & genesa geologi batubara indonesia
 
Ganesa batubara
Ganesa batubaraGanesa batubara
Ganesa batubara
 
140710080104 2 1192
140710080104 2 1192140710080104 2 1192
140710080104 2 1192
 
Prospek Migas cekungan Jatim dengan GravityMethod
Prospek Migas cekungan Jatim dengan GravityMethodProspek Migas cekungan Jatim dengan GravityMethod
Prospek Migas cekungan Jatim dengan GravityMethod
 
ppt Hasil Farhan.pptx
ppt Hasil Farhan.pptxppt Hasil Farhan.pptx
ppt Hasil Farhan.pptx
 
PPT MACAM-MACAM BATUAN TGGEOGRAFI KLS 12
PPT MACAM-MACAM BATUAN TGGEOGRAFI KLS 12PPT MACAM-MACAM BATUAN TGGEOGRAFI KLS 12
PPT MACAM-MACAM BATUAN TGGEOGRAFI KLS 12
 
Baritocekungan
BaritocekunganBaritocekungan
Baritocekungan
 
Laporan amali 1 batuan email kelas
Laporan amali 1 batuan email kelasLaporan amali 1 batuan email kelas
Laporan amali 1 batuan email kelas
 
DOC-20161010-WA000.ppt
DOC-20161010-WA000.pptDOC-20161010-WA000.ppt
DOC-20161010-WA000.ppt
 
Laporan Rudaceos Rock, Air Batu, Banyu Asin, Sumatera Selatan
Laporan Rudaceos Rock, Air Batu, Banyu Asin, Sumatera SelatanLaporan Rudaceos Rock, Air Batu, Banyu Asin, Sumatera Selatan
Laporan Rudaceos Rock, Air Batu, Banyu Asin, Sumatera Selatan
 
Jurnal20080301
Jurnal20080301Jurnal20080301
Jurnal20080301
 
hlLaporran lapangan prinsip ku
hlLaporran lapangan prinsip kuhlLaporran lapangan prinsip ku
hlLaporran lapangan prinsip ku
 
Ekonomi bahan galian , s umber daya mineral
Ekonomi bahan galian , s umber daya mineralEkonomi bahan galian , s umber daya mineral
Ekonomi bahan galian , s umber daya mineral
 
Ekonomi bahan galian , s umber daya mineral
Ekonomi bahan galian , s umber daya mineralEkonomi bahan galian , s umber daya mineral
Ekonomi bahan galian , s umber daya mineral
 
Makalah parangtritis uas b. indonesia editan
Makalah parangtritis uas b. indonesia editanMakalah parangtritis uas b. indonesia editan
Makalah parangtritis uas b. indonesia editan
 
Batuan(1)
Batuan(1)Batuan(1)
Batuan(1)
 
Makalah parangtritis uas b. indonesia
Makalah parangtritis uas b. indonesiaMakalah parangtritis uas b. indonesia
Makalah parangtritis uas b. indonesia
 
Resume Kel (1) Progradational Parasequence Set.pptx
Resume Kel (1) Progradational Parasequence Set.pptxResume Kel (1) Progradational Parasequence Set.pptx
Resume Kel (1) Progradational Parasequence Set.pptx
 

Mais de Mario Yuven

materi-kuliah-komputasi-tambang kuliah-teknik-pertambangan-sttnas-yogyakarta-...
materi-kuliah-komputasi-tambang kuliah-teknik-pertambangan-sttnas-yogyakarta-...materi-kuliah-komputasi-tambang kuliah-teknik-pertambangan-sttnas-yogyakarta-...
materi-kuliah-komputasi-tambang kuliah-teknik-pertambangan-sttnas-yogyakarta-...Mario Yuven
 
Materi Kuliah Komputasi tambang Materi 1 Kuliah Teknik Pertambangan STTNAS Yo...
Materi Kuliah Komputasi tambang Materi 1 Kuliah Teknik Pertambangan STTNAS Yo...Materi Kuliah Komputasi tambang Materi 1 Kuliah Teknik Pertambangan STTNAS Yo...
Materi Kuliah Komputasi tambang Materi 1 Kuliah Teknik Pertambangan STTNAS Yo...Mario Yuven
 
Materi Kuliah Komputasi tambang Materi 1 Kuliah Teknik Pertambangan STTNAS Yo...
Materi Kuliah Komputasi tambang Materi 1 Kuliah Teknik Pertambangan STTNAS Yo...Materi Kuliah Komputasi tambang Materi 1 Kuliah Teknik Pertambangan STTNAS Yo...
Materi Kuliah Komputasi tambang Materi 1 Kuliah Teknik Pertambangan STTNAS Yo...Mario Yuven
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Mario Yuven
 
materi-kuliah-geolog14. kedalamam dan ketebalan
materi-kuliah-geolog14. kedalamam dan ketebalanmateri-kuliah-geolog14. kedalamam dan ketebalan
materi-kuliah-geolog14. kedalamam dan ketebalanMario Yuven
 
Materi Kuliah Geologi Struktur 11. diskripsi lipatan
Materi Kuliah Geologi Struktur 11. diskripsi lipatanMateri Kuliah Geologi Struktur 11. diskripsi lipatan
Materi Kuliah Geologi Struktur 11. diskripsi lipatanMario Yuven
 
Materi Kuliah Geologi Struktur 10. analisis sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 10. analisis sesarMateri Kuliah Geologi Struktur 10. analisis sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 10. analisis sesarMario Yuven
 
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesarMateri Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesarMario Yuven
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Mario Yuven
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Mario Yuven
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Mario Yuven
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Mario Yuven
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Mario Yuven
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Mario Yuven
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Mario Yuven
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
 Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog... Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...Mario Yuven
 
Kuliah Teknik Pertambangan 6 soal rangkaian-listrik1
Kuliah  Teknik Pertambangan 6 soal rangkaian-listrik1Kuliah  Teknik Pertambangan 6 soal rangkaian-listrik1
Kuliah Teknik Pertambangan 6 soal rangkaian-listrik1Mario Yuven
 
7 sumber medan-magnetik
7 sumber medan-magnetik7 sumber medan-magnetik
7 sumber medan-magnetikMario Yuven
 
3 potensial listrik1 (ok)
3 potensial listrik1 (ok)3 potensial listrik1 (ok)
3 potensial listrik1 (ok)Mario Yuven
 

Mais de Mario Yuven (20)

materi-kuliah-komputasi-tambang kuliah-teknik-pertambangan-sttnas-yogyakarta-...
materi-kuliah-komputasi-tambang kuliah-teknik-pertambangan-sttnas-yogyakarta-...materi-kuliah-komputasi-tambang kuliah-teknik-pertambangan-sttnas-yogyakarta-...
materi-kuliah-komputasi-tambang kuliah-teknik-pertambangan-sttnas-yogyakarta-...
 
Materi Kuliah Komputasi tambang Materi 1 Kuliah Teknik Pertambangan STTNAS Yo...
Materi Kuliah Komputasi tambang Materi 1 Kuliah Teknik Pertambangan STTNAS Yo...Materi Kuliah Komputasi tambang Materi 1 Kuliah Teknik Pertambangan STTNAS Yo...
Materi Kuliah Komputasi tambang Materi 1 Kuliah Teknik Pertambangan STTNAS Yo...
 
Materi Kuliah Komputasi tambang Materi 1 Kuliah Teknik Pertambangan STTNAS Yo...
Materi Kuliah Komputasi tambang Materi 1 Kuliah Teknik Pertambangan STTNAS Yo...Materi Kuliah Komputasi tambang Materi 1 Kuliah Teknik Pertambangan STTNAS Yo...
Materi Kuliah Komputasi tambang Materi 1 Kuliah Teknik Pertambangan STTNAS Yo...
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
 
materi-kuliah-geolog14. kedalamam dan ketebalan
materi-kuliah-geolog14. kedalamam dan ketebalanmateri-kuliah-geolog14. kedalamam dan ketebalan
materi-kuliah-geolog14. kedalamam dan ketebalan
 
Materi Kuliah Geologi Struktur 11. diskripsi lipatan
Materi Kuliah Geologi Struktur 11. diskripsi lipatanMateri Kuliah Geologi Struktur 11. diskripsi lipatan
Materi Kuliah Geologi Struktur 11. diskripsi lipatan
 
Materi Kuliah Geologi Struktur 10. analisis sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 10. analisis sesarMateri Kuliah Geologi Struktur 10. analisis sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 10. analisis sesar
 
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesarMateri Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
 Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog... Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
 
Kuliah Teknik Pertambangan 6 soal rangkaian-listrik1
Kuliah  Teknik Pertambangan 6 soal rangkaian-listrik1Kuliah  Teknik Pertambangan 6 soal rangkaian-listrik1
Kuliah Teknik Pertambangan 6 soal rangkaian-listrik1
 
7 sumber medan-magnetik
7 sumber medan-magnetik7 sumber medan-magnetik
7 sumber medan-magnetik
 
4 hukum gauss
4  hukum gauss4  hukum gauss
4 hukum gauss
 
3 potensial listrik1 (ok)
3 potensial listrik1 (ok)3 potensial listrik1 (ok)
3 potensial listrik1 (ok)
 

Último

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKDeviIndriaMustikorin
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxdanangpamungkas11
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DAbdiera
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 

Último (20)

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 

Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_Coal sttnas supandi_2014_08_formasi yang mengandung batubara

  • 1. SUPANDI, ST, MT supandisttnas@gmail.com SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL (STTNAS) YOGYAKARTA.SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL (STTNAS) YOGYAKARTA. Maret 2014 GEOLOGI BATUBARA INDONESIA Formasi Yang Mengandung Batubara Batubara - COAL
  • 2. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 16/04/2013 Hampir di setiap pulau di Indonesia terdapat lapisan batubara, mulai dari pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi hingga Papua dengan karakteristik masing-masing yang berbeda. Biasanya batubara terdapat di cekungan-cekungan atau lembah-lembah. Formasi adalah kelompok batuan yang memiliki ciri tertentu yang diberi nama khusus sebagai unit untuk keperluan pemetaan, referensi dan analisis. Formasi dapat diartikan sebagai unit batuan terkecil dalam klasifikasi stratigrafi yang dicirikan adanya persamaan litologi. Pada umumnya formasi diberi nama menurut daerah pertama kali unit tersebut ditemukan (Lokasi Tipe-nya).
  • 3. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 16/04/2013
  • 4. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 16/04/2013 Cekungan Batubara • Indonesia Barat Lempeng India Australia bergerak ke utara menumbuk Lempeng Eurasia Eurasia = Lempeng Kontinental India Australia = Lempeng Samudra Terbentuk Cekungan Tersier • Paleogen : Intramontana Basin Continental Margin • Neogen : Foreland/ Backdeep Interdeep Delta Cekungan yang penting untuk batubara • Paleogen Intercontinental Basin • Neogen Foreland Basin/ Backdeep • Neogen Delta Basin
  • 5. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 16/04/2013 Pengetahuan Dasar Batubara 6 Cibuniasih (Pb, Au) 9 11  N BUSUR MAGMATIK SUNDA - BANDA Cu Tangse (Cu) Rawas (Au) Sn Bangkinang (Sn) Sn Sn Lebong Tandai (Au, Ag) Cikotok (Au) Lampung (Au) Singkep (Sn) 3Sn Kelapa Kampit (Sn) G. Pongkor (Au,Ag) S. Liat & Belinyu (Sn) Salopa/Cineam (Au) G. Bawang (Mo) Sanenrejo (Cu, Au) Selogiri (Au) Barru (Cr) Meratus (Ni) MT. Muro (Au,Ag) Cempaka (Pt) Kelian( Au) Sekko (Cu) Batuhijau (Cu,Au) Malala (Mo) Baturape (Pb) Sangkaropi (Cu) Bulagidun (Cu,Au) Tapadaa (Cu) G. Pani (Au, Cu) Ratatotok (Au) Gosowong (Au) Soroako (Ni, Co) Lerokis/Kalikuning (Au, Ag) Pomala (Ni,Co) Kaputusan (Cu) Loloda (Cu,Mn) 0 600300 Kilometer Tanjung Buli (Ni, Co) P. Gebe (Ni,Co) G. Bijih (Cu, Au) Grasberg (Cu, Au) Au Peg. Cycloop (Ni,Co) Granit Tersier KETERANGAN Vulkanik Tersier Vulkanik Kuarter Batuan Basa-Ultrabasa Granit Pra Tersier Vulkanik Pra Tersier Sedimen Tersier-Kuarter Sedimen dan Vulkanik Paleozoikum - Mesozoikum Sedimen dan Vulkanik Mesozoikum - Kenozoikum Ni-Co dalam batuan Ultramafik Au-Cu dalam batuan Asam-Intermediet Cr-Fe dalam batuan Ultramafik Bauksit-Timah dalam Granit Au- Cu - Mo Porpiri dalam batuan Granit Keterdapatan Mineral Tambang Aktif SIMPLIKASI ZONA MINERALISASI BERHUBUNGAN DENGAN BATUAN INDUK (DIADOPSI DARI BEBERAPA SUMBER)
  • 6. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 16/04/2013 Pengetahuan Dasar Batubara Kilometer N 0 250 500 Busur Aceh Busur Kalimantan Tengah Busur Sumatera - Meratus Busur Sunda - Banda Busur Sulawesi Timur - Mindanau Busur Halmahera Busur Irianjaya Tengah Cu Tangse (Cu) Rawas (Au) Sn Bangkinang (Sn) Sn Sn Lebong Tandai (Au, Ag) Cikotok (Au) Lampung (Au) Singkep (Sn) 3Sn Kelapa Kampit (Sn) G. Pongkor (Au,Ag) S. Liat & Belinyu (Sn) Salopa/Cineam (Au) G. Bawang (Mo) Sanenrejo (Cu, Au) Selogiri (Au) Barru (Cr) Meratus (Ni) Sumatera - Meratus Arc MT. Muro (Au,Ag) Cempaka (Pt) Kelian( Au) Sekko (Cu) Batuhijau (Cu,Au) Malala (Mo) Baturape (Pb) Sangkaropi (Cu) Bulagidun (Cu,Au) Tapadaa (Cu) G. Pani (Au, Cu) Ratatotok (Au) Gosowong (Au) Soroako (Ni, Co) Lerokis/Kalikuning (Au, Ag) Pomala (Ni,Co) Kaputusan (Cu) Loloda (Cu,Mn) 0 600300 Kilometer Tanjung Buli (Ni, Co) P. Gebe (Ni,Co) G. Bijih (Cu, Au) Grasberg (Cu, Au) Au Peg. Cycloop (Ni,Co) KETERANGAN MIOSEN AKHIR - PLIOSEN PALEOSEN - TERSIER TENGAH KAPUR AKHIR Keterdapatan Mineral Tambang aktif PENYEBARAN BUSUR MAGMATIK BERHUBUNGAN DENGAN MINERALISASI DI INDONESIA
  • 7. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 16/04/2013 • Batubara Paleogen terendapkan sebelum Transgresi dan batubara Neogen terendapkan sesudah Regresi • Intramontana dan Foreland Basin berkembang di Sumatera, Kalimantan dan Jawa (yang di Jawa relatif kecil) • Delta terbentuk di Kaltim akibat Spreading Centre selat Makasar • Di Jawa terjadi sedimentasi teristrial hanya di bagian barat saja (Pra Transgresi). Di bagian tengah dan timur sedimen marine langsung terendapkan diatas batuan dasar pra-tersier. Di Kalimantan Bagian Tenggara ada cekungan Intermontana dengan sedimen darat • Awal Miosen terjadi Transgresi di Dataran Sunda, semua basement tertutup oleh karbonat platform (yang tersisa adalah : Asahan Arc dan Karimun Jawa Arc)
  • 8. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 16/04/2013 • Di Jawa Barat Bag. Selatan perkembangan Paleogen terlihat pada Formasi Bayah (Banten) dan Formasi Gunung Walet (Sukabumi) Berupa : Braided River Deposit dan Sedimen Laut transgresi pada Miosen Bawah. Pada kedua formasi ditemukan Batubara Hal serupa juga terjadi di Kalimantan Bagian Tenggara Pasir dan Barito Basin, Formasi Tanjung, Eosen • Endapan Batubara Paleogen yang terpenting – Ombilin (Sumbar) – Bayah (Jabar) – Pasir (Kalimantan Bag Tenggara) – Pulau Sebuku (Kalimantan) – Melawai (Kal-Bar) – Sul-Sel • Cirinya : – Penyebaran terbatas (oleh Graben) – Pengendapan bersamaan dengan aktivitas tektonik – Ketebalan bervariasi dan banyak lapisan – Selalu berkaitan dengan busur vulkanik – Hampir semua Autochton
  • 9. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 16/04/2013 • Secara umum terjadi sedimentasi Neogen hanya pada Backdeep. Ada yang mengatakan bahwa regresi terjadi bukan akibat orogenesa tapi akibat sedimentasi yang lebih cepat dari penurunan basin sehingga garis pantai bergerak ---- Delta berkembang • Siklus regresi berawal pada Miosin Tengah, sedimentasi berubah dari laut dalam, laut dangkal, paludal, delta, kontinental. • Sedimentasi berakhir pada Plio-Pleistosin dengan munculnya Klasik Tuff (Kasai Formation) – Orogenesa Plio-Pliostosin • Dalam siklus regresi ini juga terjadi pengendapan batubara ---- penyebarannya relatif luas
  • 10. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 16/04/2013 • Di cekungan Barito hal ini berkembang baik/ regresi sangat intensif (Warukin dan Dahor Formation) yang terendapkan langsung diatas Karbonat pada phase Transgresi (Berai Formation) • Pengendapan batubara pada cekungan Delta berbeda dengan pengendapan pada masa regresi di Sumatera Cekungan Delta di Kaltim (Kutai dan Tarakan) Pengendapan Langsung terjadi diatas Transgresi Eosin (karena perkembangan Delta) • Walaupun tidak bisa dikorelasikan dengan batubara yang ada di backdeep sumatera, tapi data menunjukkan bahwa batubara Kaltim terendapkan pada waktu yang bersamaan • Batubara Mahakam terendapkan pada : – Formasi Pamaluan dan Formasi Pulubalang (Miosin Awal) – Formasi Balikpapan dan Kampung Baru (Miosin Pliosin)
  • 11. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 16/04/2013
  • 12. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 16/04/2013
  • 13. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 16/04/2013
  • 14. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 16/04/2013 • Tumbukan berjalan terus membentuk Foreland Basin dan Volcanic Arc • Pengangkatan berjalan terus ----- Regresi pada Foreland Basin ----- Sedimen Delta ----- Berakhir pada Plio Pleistosen (orogenesa) • Bersamaan dengan itu, berkembang juga Interdeep pada busur kepulauan
  • 15. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 16/04/2013
  • 16. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 16/04/2013
  • 17. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 16/04/2013 Cekungan-Cekungan di Pulau Sumatra Di Sumatera Selatan, endapan batubara berumur Miosen-Pliosen tersebar pada cekunganSumatra Selatan dan terdapat pada formasi Muara Enim. Endapan tersebut telah mengalami intrusi andesit pada masa orogenesa Plio-Pleistosen, yang singkapannya dapat dijumpai di Bukit Asam, Air Laya, Suban, dan Bukit Tapuan. Endapan batubara terdiri dari lima lapisan yaitu Lapisan A (Lapisan Mangus), Lapisan B (Lapisan Suban), Lapisan C (Lapisan Petai), Lapisan Keladi, dan Lapisan Batubara Gantung (coal hanging seam). Ciri khusus endapan batubara tersebut adalah sebarannya yang terbatas, yang diduga disebabkan oleh banyaknya kelokan sungai yang mengalir ke dalam daerah pengendapan yang terdapat di ujung atau di antar endapan kipas aluvium.
  • 18. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 16/04/2013 Di Sumatera Selatan, Formasi yang mengandung batubara: Formasi Lahat Formasi ini berumur Eosen sampai Miosen Bawah. Formasi ini diendapkan tidak selaras di atas batuan Pra-Tersier, terdiri dari tuf breksi berwarna ungu, hijau dan coklat, batulempung tufaan, breksi dan konlomerat. Ke arah bagian dalam cekungan, faciesnya berangsur berubah menjadi serpih, serpih tufaan, batulanau, batupasir, dan sisipan batubara. Pengendapan formasi ini diawali oleh endapan non marin, paludal, yang berangsur menjadi kondisi euxinic. Pada formasi ini ditemukan lapisan-lapisan tipis batugamping dan lapisan batuan sediment yang mengandung glaukonit, menunjukan lingkungan danau yang kadang-kadang berhubungan dengan laut terbuka. Diantara batuan-batuan sedimen yang dijumpai ada yang menunjukan ciri endapan kipas alluvial, endapan fluvatil dan endapan delta. Tebal formasi ini mencapai 300 m. Formasi Talang Akar Formasi ini berumur Oligosen Atas sampai Miosen Bawah. Formasi Talang Akar diendapkan selaras di atas Formasi Lahat, terdiri dari batupasir, batupasir gampingan, batulempung, batulempung pasiran, dan sedikit batubara, pada bagian bawah dijumpai batupasir. Formasi ini diendapkan pada lingkungan fluvatil sampai delta dan marin dangkal yang menunjukan adanya transgresi marin. Pada beberapa tempat dijumpai batupasir di daerah tinggian (Pendopo High atau dekat paparan Sunda). Secara lateral, formasi ini berubah facies dengan formasi gumai. Ketebalannya mencapai 100 m. Formasi Talang Akar merupakan penghasil hidrokarbon di Cekungan Sumatra Selatan.
  • 19. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 16/04/2013 Di Sumatera Selatan, Formasi yang mengandung batubara: Formasi Muara Enim Formasi ini berumur Miosen Atas. Formasi ini diendapkan selaras di atas Formasi Air Benakat, terdiri dari batupasir tufaan, batulempung pasiran, dan batubara. Formasi ini menunjukan hasil endapan fase regresi, yang diendapkan pada lingkungan laut dangkal, payau dan paludal. Ketebalan dari formasi ini antara 150 m sampai 750 m. Formasi Kasai Formasi ini berumur Pliosen. Formasi ini diendapkan selaras di atas Formasi <uara Enim, terdiri dari batupasir tufan, tuf, batulempung, konglomerat dan lensa-lensa tipis batubara. Batuan-batuan penyusun formasi ini merupakan hasil erosi pegunungan Barisan. Ketebalannya antara 500 m sampai 1.000 m.
  • 20. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 16/04/2013 Stratigrafi Sumatera Selatan (Saito et al. 1985)
  • 21. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 16/04/2013
  • 22. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 16/04/2013 Stratigrafi Cekungan Sumatera Selatan (Thamrin dkk, 1982)
  • 23. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 16/04/2013 Kies, Sand (Quartar) Hangendes Floz Ton, schluffinger Ton, bentonitische lagen (biz zu 120 m) Kohle Ai mit schmalen Tonsteinlagen (6,5 - 10 m) Bentonitischer, tuffartiger Ton & Sandstein (5m) Kohle A2, im Hangeden Verkieselt (9 - 13 m) Pliozan TERTIAR MiozanMio-Pliozan PalembangGruppe AirBenakat Formation MuaraEnimFormation Kasai Formation BAFMPaMPbKAF Nitu Floz Jelawatin Floz Enim Floz Kebon Floz Benuang Floz Burung Floz Manggus Floz Suban Floz Petai Floz Merapi Floz Kladi Floz Tonstein, Schluffstein, Sandsteinzwisschenlagerungen (15 - 23 m) mit Suban markenfloz Kohle B1 mit schmalen Tonsteinlagen (8 - 12 m) Tonstein, Schluffsteinlagen (0 - 5 m) Kohle B2 (4 - 5 m) Schluffinger Ton Sandstein mit scluffsteinlagen Andesit Sill (Suban Sill) Tonstein Kohle C mit Schmalen Tonsteinlagen (7 - 10 m) Tonstein, schluffstein, Sandstein Andesitintrusion Gambar. Stratigraphie der Muara Enim Formation (nach BAMCO, 1983)
  • 24. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 16/04/2013 Cekungan-Cekungan di Pulau Sumatra Di Sumatra Tengah, khususnya daerah di Sumatera Barat, endapan batubara tersebar pada cekungan antar gunung, atau yang lebih dikenal dengan Cekungan Ombilin yang memanjang searah dengan struktur utama Pulau Sumatera (barat laut-tenggara). Endapan batubara terdapat pada formasi Sawah Lunto yang berumur Eosen-Oligosen, terdiri dari tujuh lapisan batubara yang bila diurut dari yang berumur muda ke tua adalah Lapisan A, B (tiga lapisan), C dan D (dua lapisan).
  • 25. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 16/04/2013 Cekungan Ombilin Secara keseluruhan geomorfologi Sumatera, Cekungan Ombilin merupakan graben bagian tengah yang terletak diantara bagian timur dan barat bukit Barisan. Cekungan ini memanjang dari bagian selatan Solok sampai ke bagian baratlaut Payahkumbuh, dalam jarak kira-kira 120 km. Batuan-batuan yang terdapat dalam Cekungan Ombilin dapat dikelompokan menjadi tujuh satuan lithostratigrafi, yaitu Formasi Kuantan, Formasi Permian Silungkang, Formasi Triassic Tuhur, Formasi Brani, Formasi Sangakarewang, Formasi Sawahlunto, Formasi Sawahtambang, Formasi Ombilin dan Formasi Ranau. Formasi yang mengandung endapan batubara Formasi Sawahlunto Formasi Sawahtambang Perusahaan yang ada di formasi Sawahlunto diantaranya adalah PT. Bukit Asam dan PT. Allied Indo Coal.
  • 26. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 16/04/2013 Cekungan Bengkulu Cekungan Bengkulu terletak di bagian tenggara Pulau Sumatera terdiri dari bagian di Pulau Sumatera dan di lepas pantai Pulau Sumatera. Secara umum cekungan ini berarah baratlaut – tenggara sejajar dengan Pulau Sumatera dengan panjang kurang lebih 600 km dan lebar kurang lebih 150 – 200 km. Batuan-batuan yang terdapat dalam Cekungan Bengkulu dapat dikelompokan menjadi lima satuan lithostratigrafi, yaitu Formasi Hulusimpang, Formasi Seblat, Formasi Lemau, Formasi Simpang aur dan Formasi Bintunan. Formasi yang mengandung endapan batubara Formasi Lemau Formasi ini berumur Miosen Tengah sampai Miosen Akhir. Formasi ini terdiri dari batulempung, batulanau, batupasir, breksi dan lapisan tipis batubara. Formasi ini tdengan baik di daerah bagian selatan seperti daerah Talang Beringin, Air Keruh, Rantau Panjang, Lubuk Tapi, Batang Rikibesar dan Tebing Kekalangan. Formasi Simpangaur Formasi ini berumur Miosen Akhir sampai Pliocene. Formasi ini terdiri dari batupasir bertufa, tufa, batulanau bertufa dengan intercalasi berupa lignit. Formasi Bintunan Formasi ini berumur Plio – Pleistocene. Formasi ini diendapkan secara tidak selaras di atas Formasi Simpangaur. Formasi ini terdiri dari batupasir bertufa, konglomerat, breksi, batugamping dengan lignit dan interkalasi karbon.
  • 27. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 16/04/2013 Stratigrafi Regional Cekungan Sumatera Tengah (After White,1975 dan Wongsosantiko,1976, in Eubank & Makki, 1981)
  • 28. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 16/04/2013 Stratigrafi Cekungan Ombilin (Kendarsi, 1984)
  • 29. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 16/04/2013 Stratigrafi Formasi Sawahlunto (Daulay, 1985)
  • 30. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 16/04/2013 Diagram Blok Formasi Sawahlunto di bawah Formasi Sawahtambang
  • 31. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 16/04/2013
  • 32. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 16/04/2013 Cekungan-Cekungan di Pulau Sumatra Cekungan Sumatra Utara dan penerusannya Cekungan Aceh Utara Batuan-batuan yang terdapat dalam Cekungan Sumatera Utara dapat dikelompokan menjadi tujuh satuan lithostratigrafi, yaitu Formasi Prapat, Formasi Bampo, Formasi Belumai, Formasi Baong, Formasi Keutapang, Formasi Seureula dan Formasi Julurajeu. Formasi yang mengandung batubara: Formasi Keutapang Formasi ini berumur Miosen Atas. Diendapkan diatas Formasi Baong, terdiri dari selang-seling antara batupasir, serpih dan kadang-kadang lapisan batubara muda. Batupasir lebih dominant pada bagian bawah dari formasi ini. Lingkungan pengendapan formasi ini adalah laut dangkal yang bersifat regresif. Formasi Seureula Formasi ini berumur pliosen bawah. Formasi ini diendapkan selaras di atas formasi keutapang, terdiri dari selang-seling antara batubara dan serpih. Bila dibandingkan dengan formasi keutapang, formasi ini lebih bersifat lempungan dan kurang karbonan. Formasi Julurajeu Formasi ini berumur Pliosen Atas. Formasi ini terletak selaras di atas Formasi Seureula, terdiri dari batupasir tufaan, lempung, lapisan batubara muda dan konglomerat. Formasi ini diendapkan pada l ingkungan pantai hinggga darat.
  • 33. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 16/04/2013 Stratigrafi Regional Cekungan Sumatera Utara (Caughey & Wahyudi 1993)
  • 34. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 16/04/2013 Cekungan-Cekungan di Pulau Jawa Di Jawa, endapan batubara tersebar secara terbatas pada daerah tepian cekungan busur muka. Akibatnya, hingga kini belum pernah ada penemuan cadanganbatubara yang cukup berarti. Endapan batubara di Jawa terdapat di daerah Cimandiri dan Bojongmanik (Jawa Barat), dan di daerah Brebes, Rembang, Kebumen, dan Nanggulan (Jawa Tengah), dengan jumlah secara keseluruhan diperkirakan sebesar 60,7 juta ton
  • 35. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 16/04/2013 Stratigrafi Jawa (Pertamina & other different sources)
  • 36. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 16/04/2013 Cekungan-Cekungan di Pulau Jawa Cekungan Jawa Barat dan Barat Laut Batuan-batuan yang terdapat dalam Cekungan Jawa Baratlaut dapat dikelompokan menjadi empat satuan lithostratigrafi, yaitu Formasi Jatibarang, Formasi Cibulakan, Formasi Parigi, Formasi Cisubuh Formasi yang mengandung endapan batubara Formasi Cibulakan Formasi ini berumur Miosen Bawah. Formasi ini terletak selaras di atas Formasi Jatibarang. Formasi Cibulakan dibagi menjadi dua anggota, yaitu Anggota Cibulakan Bawah dan Anggota Cibulakan Atas. Anggota Cibulakan Bawah Bagian bawah dari anggota ini terdiri dari serpih dengan sisipan-sisipan batulanau karbonan, batupasir halus sampai sangat halus, batubara dan batugamping (ekivalen dengan Formasi Talang akar). Seri batuan sediment ini merupakan hasil endapan paralik, yang makin ke arah timurberubah menjadi lingkungan laut. Bagian atas dari Anggota Cibulakan Bawah terdiri dari batugamping (ekivalen dengan Formasi Batu Raja) yang mempunyai penyebaran merata di seluruh cekungan. Batugamping ini merupakan hasil endapan transgresi dan tektonik stabil.
  • 37. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 16/04/2013 Cekungan-Cekungan di Pulau Jawa Anggota Cibulakan Atas Terdiri dari serpih dengan selingan-selingan tipis batupasir gampingan dan batugamping, yang diendapkan pada lingkungan neritik. Formasi Cisubuh Formasi ini berumur Pliosen. Formasi Cisubuh terletak selaras di atas Formasi Parigi, terdiri dari batulempung dengan sisipan-sisipan tipis batupasir halus, lignit dan kerikil di bagian atas. Seri batuan tersebut merupakan hasil pengendapan regresif sebagai akibat pembentukan geantiklin Jawa yang terjadi di sebelah selatan cekungan. Formasi Bojongmanik Formasi Bojongmanik merupakan bagian dari Blok Banten, yaitu pada Tinggian Bayah. Endapan pada Provinci Banten terdiri dari tiga tahap pengendapan. Formasi Bojongmanik terdapat pada tahap pengendapan yang ketiga (terakhir). Formasi ini berumur Miosen Tengah dan terdiri dari batulempung, batupasir dengan sisipan-sisipan lapisan lignit.
  • 38. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 16/04/2013 Stratigrafi wilayah Barat dan Barat Daya Jawa
  • 39. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 16/04/2013 Cekungan-Cekungan di Pulau Jawa Cekungan Jawa Timur dan Cekungan Jawa Timurlaut Batuan-batuan yang terdapat dalam Cekungan Jawa Timur dan Cekungan Jawa Timurlaut dapat dikelompokan menjadi sebelas satuan lithostratigrafi, yaitu Formasi Ngimbang, Formasi Kujung, Formasi Prupuh, Formasi Tuban, Formasi Tawun, Formasi Bulu, Formasi Wonocolo, Formasi Ledok, FormasiMundu, Formasi Paciran dan Formasi Lidah. Formasi yang mengandung endapan batubara Formasi Ngimbang Formasi ini berumur Oligosen Awal. Formasi ini bagian bawahnya tersusun oleh perulangan batupasir, serpih dan lanau dengan sisipan-sisipan tipis batubara, sedangkan pada bagian atasnya terdiri dari batugamping dengan sisipan-sisipan tipis serpih gampingan dan napal. Ketebalan formasi ini mencapai 758 m. Formasi Tawun Formasi ini berumur Miosen Awal bagian atas sampai Miosen Tengah. Bagian bawah dari formasi ini terdiri dari batulempung, batugamping pasiran, batupasir dan lignit. Sedangkan pada bagian atasnya (Anggota Ngrayong) terdiri dari batupasir yang kaya akan moluska, lignit dan makin ke atas dijumpai pasir kuarsa yang mengandung mika dan oksida besi.
  • 40. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 16/04/2013 Cekungan-Cekungan di Pulau Kalimantan Cadangan batubara berjumlah sangat besar terdapat di Kalimantan Timur dan Selatan yang tersebar dari ujung selatan hingga ke perbatasan dengan Malaysia di sebelah utara. Endapan batubara tersebut yang luas penyebarannya mencapai 53.000 km2, terdapat dalam batuan sedimen tersier berumur Eiosen- Pliosen, yang tersebar di empat cekungan yaitu Cekungan Pasir, Kutai, Barito dan Tarakan.
  • 41. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 16/04/2013 Susunan Tektonik Kalimantan
  • 42. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 16/04/2013 Stratigrafi Wilayah Cekungan Barito, Kutai dan Tarakan (Setyana et al. 1999)
  • 43. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 16/04/2013 Cekungan Tarakan Batuan-batuan yang terdapat dalam Cekungan Tarakan dapat dikelompokan menjadi lima satuan lithostratigrafi, yaitu Flysch Facies, Formasi Tempilan dan Seilor, Formasi Birang, Formasi Latih dan Formasi Tarakan-Bunyu. Formasi yang mengandung batubara Formasi Latih Formasi ini berumur Miosen Tengah sampai Miosen Atas. Formasi Latih terletak selaras di atas Formasi Birang, terdiri dari selang-seling antara batulempung dengan batupasir halus yang kadang-kadang mempunyai sifat gampingan, disamping itu juga dijumpai adanya lapisan tipis batubara. Di Pulau Bunyu formasi ini dikenal dengan nama calcerous series dan merupakan batuan yang diendapkan pada lingkungan prodelta sampai delta front sebagai akibat regresi. Formasi Meliat Formasi ini terdiri dari batulempung dan batulanau dengan sisipan-sisipan tipis batubara, batupasir dan batugamping. Umur formasi ini adalah Miosen Awal – Miosen Tengah. Lingkungan pengendapannya diperkirakan antara prodelta hingga marin.
  • 44. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 16/04/2013 Cekungan Tarakan Formasi Tabul Formasi ini terdiri dari perulangan lempung, batulanau dan batupasir dengan sisipan–sisipan batubara. Umur Formasi Tabul adalah Miosen Tengah – Miosen Akhir. Formasi ini terletak selaras di atas Formasi Meliat. Formasi Tarakan Formasi ini terdiri dari perulangan batupasir, batulempung, dan batubara. Pada bagian bawah Formasi Tarakan mengandung batubara dengan ketebalan 0,5 – 1 m, dan makin ke atas makin menebal, yaitu berkisar antara 3 – 5 m. Formasi ini berumur Pliosen dan diendapkan dalam lingkungan dataran delta bawah – dataran delta atas. Formasi Bunyu Formasi ini terdiri dari perulangan batubara, batulempung dan batupasir. Ketebalan batubara dalam formasi ini berkhisar antara 5 – 20 m. Formasi ini berumur Plio – Plistosen dan diendapkan dalam sistem pengendapan delta. Perusahaan yang ada di formasi Latih diantaranya adalah PT. Berau Coal dan PT. KKE.
  • 45. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 16/04/2013 Cekungan KUTAI Batuan-batuan yang terdapat dalam Cekungan Kutai dapat dikelompokan menjadi enam satuan lithostratigrafi, yaitu Formasi Mangkupa, Formasi Gunung Sekerat, Formasi Pamaluan, Formasi Palubapang, Formasi Balikpapan dan Formasi Kampungbaru. Formasi yang mengandung batubara: Formasi Pamaluan Formasi ini berumur Miosen Bawah. Formasi ini terletak selaras di atas Formasi Gunung Sekerat, terutama terdiri dari batulempung dengan sisipan-sisipan tipis batupasir, batubara dan batugamping, diendapkan pada lingkungan delta marin (prodelta). Formasi Balikpapan Formasi ini berumur Miosen Tengah. Formasi Balikpapan terletak selaras di atas Formasi Palubapang, terdiri dari batupasir, batupasir lempungan, batulempung dan batubara. Lapisan batupasir dan batupasir lempungan terutama dijumpai pada bagian bawah. Lingkungan pengendapannyaadalah delta (delta front sampai delta plain). Tebal formasi ini mencapai 2.000 m.
  • 46. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 16/04/2013 Cekungan KUTAI Formasi Kampung Baru Formasi ini berumur Miosen atas sampai Pliosen. Formasi ini diendapkan selaras di atas Formasi Balikpapan, bagian bawahnya terdiri dari batulempung, batupasir, batupasir gampingan yang diendapkan pada lingkungan litoral, sedangkan pada bagian atasnya terutama terdiri dari batulempung, batubara, sedikit lapisan pasir dan konkresi-konkresi lempung besian. (clay ironstone), diendapkan pada l ingkungan transisi paralik. Tebal Formasi Kampung Baru sekitar 1.200 m. Formasi Pulaubalang Formasi ini berumur miosen bawah atas hingga miosen tengah bawah, tersusun atas batupasir berselingan dengan batulempung serta sisipan batubara. Batubara yang di bawah formasi ini menyebar di sepanjang sayap timur dan barat sinklin Maritan dengan jurus hampir utara-selatan serta struktur lokal dan kekar pada anak sungai Santan. Perusahaan yang ada di formasi Pamaluan diantaranya adalah PT. Tanito Harum. Di formasi Balikpapan diantaranya adalah PT. Kideco Jaya Agung, dan PT. Kitadin Tenggarong. Sedangkan yang ada di formasi Pulau Balang diantaranya adalah PT. Kitadin Tandung Mayang dan Embalut, PT. Citra Borneo Permai, dan PT. Indominco Mandiri.
  • 47. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 16/04/2013 Stratigrafi Daerah Samarinda
  • 48. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 16/04/2013 Cekungan BARITO Batuan-batuan yang terdapat dalam Cekungan Barito dapat dikelompokan menjadi empat satuan lithostratigrafi, yaitu Formasi Tanjung, Formasi Berai, Formasi Warukin dan Formasi Dahor. Formasi yang mengandung batubara Formasi Tanjung Formasi ini berumur Eosen. Formasi Tanjung terletak tidak selaras di atas batuan dasar yang terdiri dari batuan beku dan metamorf yang berumur Pra-Tersier. Bagian bawah dari formasi ini terdiri dari batuan beku dan metamorf yang berumur Pra- Tertier. Bagian bawah dari formasi ini terdiri dari red beds (lapisan-lapisan batuan berwarna merah) yang terdiri konglomerat, batupasir, batulempung dan batubara sebagai sisipan, sedangkan bagian atasnya terdiri dari batulempung dan napal, dengan sisipan- sisipan batupasir dan batugamping. Tebal formasi ini 500 m. Formasi Berai Formasi ini berumur Oligosen sampai Miosen bawah. Formasi Berai diendapkan selaras di atas Formasi Tanjung. Formasi ini dapat dibagi menajdi tiga anggota, yaitu: Anggota Berai Bawah, terdiri dari napal, batulanau, batugamping dan sisipan batubara. Anggota Berai Tengah, terdiri dari batugamping massif dengan intrkalasi napal. Jenis batugampingnya adalah mudstone, wackestone dan kadang-kadang dijumpai packstone dan boundstone, rijangan yang diendapakn pada lingkungan carbonat platform-shelf lagoon. Anggota Berai Atas, terdiri dari serpih dengan sisipan-sisipan tipis batugamping berselingan dengan napal, batulempung napalan dan sedikit batubara. Tebal Formasi Berai 500 m sampai 700 m.
  • 49. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 16/04/2013 Cekungan BARITO Formasi Warukin Formasi ini berumur Miosen Tengah sampai Miosen Atas. Formasi Warukin diendapkan selaras di atas F ormasi Berai. Formasi ini dapat dibagi menjadi tiga anggota, yaitu: Anggota Warukin Bawah, teridri dari napal, batulempung, dan lapisan-lapisan tipis batupasir. Anggota Warukin Tengah, batuannya relative sama dengan yang terdapat pada Anggota Warukin Bawah, hanya disini batupasirnya menjadi semakin tebal dan banyak dijumpai, disamping terdapat lapisan-l apisan batubara. Anggota Warukin Atas, dicirikan oleh lapisan-lapisan batubara yang tebal (20 m) dan dominan, disamping dijumpai batupasir dan batulempung karbonan. Formasi Dahor Formasi ini berumur Mio-Plistosen. Formasi ini terletak tidak selaras di atas Formasi Warukin, terdiri dari batupasir, batulempung, batubara dan lensa- lensa konglomerat. Diendapkan pada lingkungan paralik lagoon. Singkapan formasi ini banyak dijumpai di daerah sinklin atau depresi-depresi structural. Tebal maksimum dari formasi ini kurang lebih 2.000 m. Perusahaan yang ada di formasi Tanjung diantaranya adalah PT. Arutmin, PT. Antang Gunung Meratus, PT. Adaro Indonesia, PT Pasura Bina Tambang, dan PT Jorong Barutama Greston. Sedangkan perusahaan yang ada di formasi Warukin diantaranya adalah PT. Trans Coalindo Megah, PT KEU, PT. ESMU, dan PT. Borneo Indo Bara.
  • 50. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 16/04/2013 Stratigrafi Formasi Tanjung
  • 51. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 16/04/2013 Cekungan SALAWATI Batuan-batuan yang terdapat dalam Cekungan Salawati dapat dikelompokan menjadi enam satuan lithostratigrafi, yaitu Formasi Faumai, Formasi Sirga, Formasi Kais, Formasi Klasafet, Formasi Klasaman dan Formasi Sele. Formasi yang mengandung endapan batubara Formasi Sirga Formasi ini berumur Oligosen. Formasi Sirga terletak selaras di atas Formasi Faumai, terdiri dari batupasir konglomerat, batupasir kuarsa, batulanau dengan sisipan lignit, diendapakan pada lingkungan laut dangkal sampai lingkungan payau. Formasi Klasaman Formasi ini berumur Mio-Plistosen. Formasi ini terletak tidak selaras di atas Formasi Klasafet, terdiri dari batulempung lanauan, batu lempung pasiran mengandung mineral karbon dengan sisipan batupasir dan batubara, diendapkan pada lingkungan fluvatil sampai payau.
  • 52. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 16/04/2013 Cekungan BITUNI Batuan-batuan yang terdapat dalam Cekungan Bintuni dapat dikelompokan menjadi tujuh satuan lithostratigrafi, yaitu Formasi Faumai, Formasi Sirga, Formasi Kais, Formasi Klasafet, Formasi Steen kool, Formasi Sele dan Formasi Bula. Formasi yang mengandung endapan batubara Formasi Sirga Formasi ini berumur Oligosen. Formasi ini diendapkan selaras diatas Formasi Faumai, terdiri dari batupasir konglomeratan, batupasir kuarsa dan batulanau dengan sisipan lignit, diendapkan pada lingkungan laut dangkal sampai payau.
  • 53. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 16/04/2013 Stratigrafi Daerah Busang Tengah
  • 54. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 16/04/2013
  • 55. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA TUGAS 1 Tugas individu untuk setiap mahasiswa Membuat Paper stratigrafi cekungan di indonesia. Di Dalamnya memuat Lokasi cekungan, formasi/litodem. Di dalamnya ada satuan batuan yang ada termasuk deskripsi satuan batuannya. Di dalamnya termasuk dengan gambar stratigrafi. Gambar harus jelas dan gambar ulang jika di perlukan. Potensi geologi ekonomicnya jika ada untuk setiap satuan batuannya. Di kumpulkan paling lambat 15 April 2012 dalam bentuk hardcopy dan softcopy dalam bentuk doc. format. 16/04/2013