SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 75
Struktur Terowongan dan
Manajemen Konstruksinya
Agita WidjajantoAgita Widjajanto
Badan Pembinaan KonstruksiBadan Pembinaan Konstruksi
Kementrian Pekerjaan UmumKementrian Pekerjaan Umum
Seminar Underground StructureSeminar Underground Structure
UNSILUNSIL TasikmalayaTasikmalaya, 2, 244 MaretMaret 20201212
 PendahuluanPendahuluan
 Perencanaan dan PertimbanganPerencanaan dan Pertimbangan
Struktur TerowonganStruktur Terowongan
 Penggunaan Data GeologiPenggunaan Data Geologi
 Metodologi Konstruksi TerowonganMetodologi Konstruksi Terowongan
 Tren Masa DepanTren Masa Depan
 KesimpulanKesimpulan
Struktur Terowongan dan
Manajemen Konstruksinya
Berbagai alasan untuk
membangun terowongan
 Alasan tata guna lahan dan lokasiAlasan tata guna lahan dan lokasi
 PertimbanganPertimbangan IsolaIsolassii
 Perlindungan lingkunganPerlindungan lingkungan
 AlasanAlasan TopograTopografifi
 Keuntungan sosialKeuntungan sosial
1. Alasan tata guna lahan dan lokasi
Tokyo Subway - Iidabashi Station
(Tokyo - Japan)
The Santa Claus Village
Unique Christmas theme park on the Arctic
Circle in Finnish Lapland
2. PertimbanganPertimbangan IsolaIsolassii – Iklim– Iklim
Above-ground structures are more sensitive to
earthquake than underground ones
Kobe Earthquake (Japan - 1995)
Severe damage to the Kobe City Hall No damage to the underground shopping mall
located below
2. PertimbanganPertimbangan IsolaIsolassii – Bencana Alam– Bencana Alam
Underground crude oil storage
facility Kuji Plant (Japan)
2. PertimbanganPertimbangan IsolaIsolassii – Proteksi– Proteksi
Yucca Mountain Site characterization
project (Nevada - USA)
2. PertimbanganPertimbangan IsolaIsolassii – Containment– Containment
Underground storage facilities
Kansas City (USA)
2. PertimbanganPertimbangan IsolaIsolassii – Keamanan– Keamanan
Tempat parkir di the square Estienne
d ’Orves in Marseilles (France)
Situasi «sebelum» dan «sesudah» pembangunan
tempat parkir bawah tanah
3. Preservasi Lingkungan - EstetikaPreservasi Lingkungan - Estetika
The Green Heart Tunnel
(The Netherlands)
3. Preservasi Lingkungan - EkologiPreservasi Lingkungan - Ekologi
The Gothard Base Tunnel
(Switzerland)
4. Alasan TopografiAlasan Topografi
Jalan Arteri Utama Kota Boston, USA
5. Keuntungan sosialKeuntungan sosial
 PendahuluanPendahuluan
 Perencanaan dan PertimbanganPerencanaan dan Pertimbangan
Struktur TerowonganStruktur Terowongan
 Penggunaan Data GeologiPenggunaan Data Geologi
 Metodologi Konstruksi TerowonganMetodologi Konstruksi Terowongan
 Tren Masa DepanTren Masa Depan
 KesimpulanKesimpulan
Struktur Terowongan dan
Manajemen Konstruksinya
Pertimbangan yang perlu diperhatikan
dalam penentuan struktur terowongan
 Aspek keselamatan, psikologi dan kesehatanAspek keselamatan, psikologi dan kesehatan
 Perlindungan lingkungan bawah tanah .....Perlindungan lingkungan bawah tanah .....
 Hubungan antara struktur terowongan dan permukaanHubungan antara struktur terowongan dan permukaan
tanah .....tanah .....
 Teknik konstruksi .....Teknik konstruksi .....
 Site Investigation – geologi, hydrologi dan kondisiSite Investigation – geologi, hydrologi dan kondisi
seismikseismik
 Analisis Resiko .....Analisis Resiko .....
 Penilaian struktur terowongan .....Penilaian struktur terowongan .....
 Kriteria penggunaan ruang bawah tanah yang optimal .....Kriteria penggunaan ruang bawah tanah yang optimal .....
Perlindungan lingkungan bawah tanah .....Perlindungan lingkungan bawah tanah .....
 Penggunaan ruang bawah tanah adalah irreversible,Penggunaan ruang bawah tanah adalah irreversible,
sehingga perlu kehati-hatian dalam perencanaan;sehingga perlu kehati-hatian dalam perencanaan;
 Keberadaan muka air tanah merupakan hal yangKeberadaan muka air tanah merupakan hal yang
paling krusial dalam pengembangan ruang bawahpaling krusial dalam pengembangan ruang bawah
tanah, hal ini dapat berakibat pada terganggunyatanah, hal ini dapat berakibat pada terganggunya
kualitas dan aliran air tanah;kualitas dan aliran air tanah;
 Lingkungan geologi secara permanen akan berubahLingkungan geologi secara permanen akan berubah
akibat pembangunan ruang bawah tanah dan tidakakibat pembangunan ruang bawah tanah dan tidak
mungkin untuk dikembalikan seperti semula,mungkin untuk dikembalikan seperti semula,
sehingga pengendalian yang jelek dapat berakibatsehingga pengendalian yang jelek dapat berakibat
pada stabilitas struktur ruang bawah tanah;pada stabilitas struktur ruang bawah tanah;
 Bila melewati situs berakibat berubahnya metodeBila melewati situs berakibat berubahnya metode
konstruksi dan waktu pelaksanaan;konstruksi dan waktu pelaksanaan;
Hubungan antara struktur terowongan danHubungan antara struktur terowongan dan
permukaan tanah .....permukaan tanah .....
 Struktur transisi antara permukaan dan ruang bawahStruktur transisi antara permukaan dan ruang bawah
tanah perlu penanganan khusus;tanah perlu penanganan khusus;
 Penentuan letak pintu akses ke ruang bawah tanahPenentuan letak pintu akses ke ruang bawah tanah
saat konstruksi, terutama di daerah perkotaansaat konstruksi, terutama di daerah perkotaan
merupakan hal yang paling sulit;merupakan hal yang paling sulit;
 Peletakan sistem ventilasi terowongan jalan, terkaitPeletakan sistem ventilasi terowongan jalan, terkait
isu polusi, gangguan yang dapat ditimbulkan sepertiisu polusi, gangguan yang dapat ditimbulkan seperti
kebisingan, polusi, kecepatan angin dan estetika;kebisingan, polusi, kecepatan angin dan estetika;
Teknik konstruksi .....Teknik konstruksi .....
 Kerusakan pada struktur sekitarnya akibat konstruksiKerusakan pada struktur sekitarnya akibat konstruksi
bawah tanah sekarang sudah dapat di atasi;bawah tanah sekarang sudah dapat di atasi;
 Biaya dan waktu konstruksi terowongan menjadiBiaya dan waktu konstruksi terowongan menjadi
semakin murah relatif terhadap kontruksi di atassemakin murah relatif terhadap kontruksi di atas
tanah;tanah;
 Peningkatan teknologi menjadikan proyekPeningkatan teknologi menjadikan proyek
terowongan makin aman saat pelaksanaan konstruksi;terowongan makin aman saat pelaksanaan konstruksi;
 Mekanisasi pressure-balanced shields (slurry atauMekanisasi pressure-balanced shields (slurry atau
earth pressure);earth pressure);
 Progres pada metode cut and cover, terutama terkaitProgres pada metode cut and cover, terutama terkait
ground support (slurry atau precast wall, grouting danground support (slurry atau precast wall, grouting dan
anchors);anchors);
Analisis Resiko .....Analisis Resiko .....
 Resiko finansial (cost overruns; FIRR tidak tercapai);Resiko finansial (cost overruns; FIRR tidak tercapai);
 Resiko tidak diterima dan digunakan oleh Publik;Resiko tidak diterima dan digunakan oleh Publik;
 Perubahan kondisi tanah (kondisi geologi, geomekanikaPerubahan kondisi tanah (kondisi geologi, geomekanika
atau kebocoran yang tidak diduga);atau kebocoran yang tidak diduga);
 Resiko konstruksi lainnya (TBM rusak, Cutting toolsResiko konstruksi lainnya (TBM rusak, Cutting tools
cepat aus, face collapse, sealing bocor);cepat aus, face collapse, sealing bocor);
 Resiko kontrak akibat problem pada konstruksi ataupunResiko kontrak akibat problem pada konstruksi ataupun
terkait pekerjaan tambah, keterlambatan waktuterkait pekerjaan tambah, keterlambatan waktu
penyelesaian , perselisihan dan klaim);penyelesaian , perselisihan dan klaim);
 Resiko lingkungan (dampak terhadap kualitas air tanah,Resiko lingkungan (dampak terhadap kualitas air tanah,
kerusakan pada bangunan disekitar, polusi udara dankerusakan pada bangunan disekitar, polusi udara dan
kebisingan);kebisingan);
 Resiko operasi;Resiko operasi;
Analisis Resiko .....Analisis Resiko .....
AnalisisResiko.....AnalisisResiko.....
Analisis Resiko .....Analisis Resiko .....
Penilaian struktur terowongan .....Penilaian struktur terowongan .....
 Perlu perhitungan Biaya Siklus Hidup :Perlu perhitungan Biaya Siklus Hidup :
1)1) Biaya pembebasan lahan;Biaya pembebasan lahan;
2)2) Biaya konstruksi;Biaya konstruksi;
3)3) Penghematan akibat perencanaan tertentu (AC);Penghematan akibat perencanaan tertentu (AC);
4)4) Penghematan energi – thermal;Penghematan energi – thermal;
5)5) Biaya pemeliharaan;Biaya pemeliharaan;
6)6) Biaya penggantian – banyak terowongan KABiaya penggantian – banyak terowongan KA
telah berumur lebih dari 100 tahun;telah berumur lebih dari 100 tahun;
 Perlu perhitungan keuntungan tidak langsungPerlu perhitungan keuntungan tidak langsung
(Penilaian atas komunitas);(Penilaian atas komunitas);
Washington Metro Tunnel Costs 1969 - 1994
Prices for mining & lining ~20' Dia. Tunnels
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
9000
10000
68 70 72 74 76 78 80 82 84 86 88 90 92 94 96
Year
TunnelCostperLinealFoot
(Convertedto1995dollars)
Earth
Rock
Mixed or varying
Linear ( )Regression
Biaya Konstruksi
Biaya Konstruksi
Biaya Konstruksi
Perbandingan biaya antara hydrocarbon
storage dalam rock caverns dan dalam
Tangki Baja
Distribusi Biaya berdasarkan Metodologi
Konstruksi Terowongan
 TeknologiTeknologi
TerowonganTerowongan
KonvensionalKonvensional
 TeknologiTeknologi
TerowonganTerowongan
Mekanis – TBMMekanis – TBM
Kriteria penggunaan ruang bawah tanahKriteria penggunaan ruang bawah tanah
yang optimal .....yang optimal .....
 Perlu benar-benar diperhitungkan kebutuhan suatuPerlu benar-benar diperhitungkan kebutuhan suatu
komunitas;komunitas;
 Maksimalkan keuntungan dari penggunaan ruangMaksimalkan keuntungan dari penggunaan ruang
bawah tanah sebagai ruang yang mungkin untukbawah tanah sebagai ruang yang mungkin untuk
dikembangkan;dikembangkan;
 Revitalisasi ruang di atas terowongan untuk perbaikanRevitalisasi ruang di atas terowongan untuk perbaikan
lingkungan sekitar (hutan/taman kota);lingkungan sekitar (hutan/taman kota);
 Penggunaan ruang bawah tanah yang paling efektifPenggunaan ruang bawah tanah yang paling efektif
berdasar pada kondisi struktur geologi;berdasar pada kondisi struktur geologi;
 Perencanaan untuk kesinambungan penggunaan ruangPerencanaan untuk kesinambungan penggunaan ruang
bawah tanah;bawah tanah;
 PendahuluanPendahuluan
 Perencanaan dan PertimbanganPerencanaan dan Pertimbangan
Struktur TerowonganStruktur Terowongan
 Penggunaan Data GeologiPenggunaan Data Geologi
 Metodologi Konstruksi TerowonganMetodologi Konstruksi Terowongan
 Tren Masa DepanTren Masa Depan
 KesimpulanKesimpulan
Struktur Terowongan dan
Manajemen Konstruksinya
Penggunaan Data GeologiPenggunaan Data Geologi
 Topografi dan struktur geologi;Topografi dan struktur geologi;
 Kondisi geologi yang spesifik;Kondisi geologi yang spesifik;
 Arkeologi – dapat menambah biaya dan waktuArkeologi – dapat menambah biaya dan waktu
konstruksi akibat kehatihatian dalam ekskavasi,konstruksi akibat kehatihatian dalam ekskavasi,
pengkatalogan dan redesain untuk melindungi lokasi;pengkatalogan dan redesain untuk melindungi lokasi;
 Perancangan (Planning) – konstruksi ruang bawahPerancangan (Planning) – konstruksi ruang bawah
tanah irreversible !!!;tanah irreversible !!!;
Penggunaan Data GeologiPenggunaan Data Geologi
 Air tanah :Air tanah :
a)a) Tekanan air tanah dan alirannya dapat mempengaruhi stabilitasTekanan air tanah dan alirannya dapat mempengaruhi stabilitas
excavation faces dan kekuatan struktur penyangga permanen;excavation faces dan kekuatan struktur penyangga permanen;
b)b) Kebocoran akibat air tanah pada struktur terowongan yang telahKebocoran akibat air tanah pada struktur terowongan yang telah
selesai akan berakibat pada kualitas ruangan dan sulit untukselesai akan berakibat pada kualitas ruangan dan sulit untuk
diperbaiki;diperbaiki;
c)c) Komposisi kimia air tanah berkorelasi dengan tingkat korosiKomposisi kimia air tanah berkorelasi dengan tingkat korosi
struktur terowongan;struktur terowongan;
d)d) Ekskavasi dan penggunaan terowongan dapat menyebabkanEkskavasi dan penggunaan terowongan dapat menyebabkan
polusi pada air tanah;polusi pada air tanah;
e)e) Pergerakan air tanah dapat mengakibatkan penurunan permukaanPergerakan air tanah dapat mengakibatkan penurunan permukaan
tanah disekitarnya;tanah disekitarnya;
f)f) Air tanah dapat difungsikan sebagai mekanisme sealing untukAir tanah dapat difungsikan sebagai mekanisme sealing untuk
penyimpanan produk tertentu, seperti gas dan minyak;penyimpanan produk tertentu, seperti gas dan minyak;
Penggunaan Data GeologiPenggunaan Data Geologi
 Penurunan permukaan tanah dan kerusakan bangunan :Penurunan permukaan tanah dan kerusakan bangunan :
a)a) Survei yang ektensif atas geometrik dan kondisi bangunanSurvei yang ektensif atas geometrik dan kondisi bangunan
yang mungkin terpengaruh sepanjang rute terowongan;yang mungkin terpengaruh sepanjang rute terowongan;
b)b) 3D analisis finite element yang komprehensif termasuk3D analisis finite element yang komprehensif termasuk
progresive ekskavasi terowongan, respon tanah dan responprogresive ekskavasi terowongan, respon tanah dan respon
struktur yang dapat memperkirakan pergerakan dan distressstruktur yang dapat memperkirakan pergerakan dan distress
struktural dengan berbagai variasi prosedur konstruksi;struktural dengan berbagai variasi prosedur konstruksi;
c)c) Pemasangan dan survei titik kontrol yang dapat menentukanPemasangan dan survei titik kontrol yang dapat menentukan
pergerakan vertikal, kemiringan dan rotasi suatu bangunan;pergerakan vertikal, kemiringan dan rotasi suatu bangunan;
d)d) Mengintegrasikan seluruh survei dan data prediksi kedalamMengintegrasikan seluruh survei dan data prediksi kedalam
sistem GIS sebagai komparasi real time dan peringatan;sistem GIS sebagai komparasi real time dan peringatan;
e)e) Penggunaan isu manajemen resiko dan perancangan mitigasiPenggunaan isu manajemen resiko dan perancangan mitigasi
resiko sebagai kriteria dalam seleksi kontraktor;resiko sebagai kriteria dalam seleksi kontraktor;
Penggunaan Data GeologiPenggunaan Data Geologi
 Pengaruh Metode Konstruksi :Pengaruh Metode Konstruksi :
a)a) Penampang melintang terowongan umumnya bulat jikaPenampang melintang terowongan umumnya bulat jika
dibor dgn TBM. Dan akan mempunyai dinding vertikaldibor dgn TBM. Dan akan mempunyai dinding vertikal
jika dikonstruksi diantara slurry walls;jika dikonstruksi diantara slurry walls;
b)b) Desain lining (ketebalan dan kekuatan) tergantung padaDesain lining (ketebalan dan kekuatan) tergantung pada
pergerakan tanah sekitarnya selama ekskavasi;pergerakan tanah sekitarnya selama ekskavasi;
c)c) Kedalaman terowongan dari permukaan tanah sangatKedalaman terowongan dari permukaan tanah sangat
tergantung pada metode konstruksi yang digunakan. Padatergantung pada metode konstruksi yang digunakan. Pada
kasus cut and cover, makin dekat permukaan makin baik.kasus cut and cover, makin dekat permukaan makin baik.
Pada kasus terowongan yang menggunakan TBM butuhPada kasus terowongan yang menggunakan TBM butuh
minimum kedalaman agar dapat memanfaatkan archingminimum kedalaman agar dapat memanfaatkan arching
efek dari tanah;efek dari tanah;
d)d) Bila kondisi batuan memungkinkan untuk metodeBila kondisi batuan memungkinkan untuk metode
konstruksi tertentu maka profil terowongan dapatkonstruksi tertentu maka profil terowongan dapat
dijustifikasi pada lapisan tersebut;dijustifikasi pada lapisan tersebut;
 PendahuluanPendahuluan
 Perencanaan dan PertimbanganPerencanaan dan Pertimbangan
Struktur TerowonganStruktur Terowongan
 Penggunaan Data GeologiPenggunaan Data Geologi
 Metodologi Konstruksi TerowonganMetodologi Konstruksi Terowongan
 Tren Masa DepanTren Masa Depan
 KesimpulanKesimpulan
Struktur Terowongan dan
Manajemen Konstruksinya
Metodologi Konstruksi Terowongan
 Teknologi Terowongan KonvensionalTeknologi Terowongan Konvensional
1)1) Metode Cut and Cover;Metode Cut and Cover;
2)2) Metode Jacking;Metode Jacking;
3)3) Immersed Tunnel;Immersed Tunnel;
4)4) NATM;NATM;
 Teknologi Terowongan Mekanis – TBMTeknologi Terowongan Mekanis – TBM
1)1) Slurry Shields;Slurry Shields;
2)2) EPB;EPB;
3)3) Rock Tunneling Machine;Rock Tunneling Machine;
4)4) Micro Tunneling;Micro Tunneling;
5)5) Multi Micro Shield Tunneling Methods;Multi Micro Shield Tunneling Methods;
Metodologi Cut and Cover pada
Underpass Tomang
 PerluPerlu Mempunyai clearence yang terbatas karena
dibawah jalan tol Cawang - Grogol;
 Melalui Jl. Jenderal S. Parman dan Jl. Tomang Raya
yang tidak boleh ditutup selama pelaksanaan (masalah
pengaturan lalu lintas);
 Konstruksi menggunakan Sistem Diafragma Wall
sebagai tembok penahan tanah sekaligus berfungsi
sebagai Struktur dinding terowongan dan konstruksi
bored pile pada bagian box;
 Masalah utilitas (PDAM, Telkom, PLN dan PJU);
117000
STA0+247
7950
TOTAL (1+2+3) = Rp. 36.384.499.095,00
PENYELESAIAN
TAHAP II
TAHAP I
GROGOL
STA0+200
STA0+225
Jl.GelongBaruSel
STA0+275
STA0+300
STA0+250
HARMONI
STA0+425
STA0+400
STA0+350
STA0+325
PILARPILAR PILAR
STA0+364
STA0+375
STA0+450
STA0+475
STA0+500
PJU
PIER
STA0+525
STA0+579.2
STA0+550
Jl.WijayaKusuma
Panel 1x0.5m
PILARPILAR
PILAR
POS POLISI
SLIPI
Tugu
PIER
Rambu PJU
HIGH MASH
GUARDRIIL
POHON Ø20
PIER
STA0+650
STA0+625
7151
RETAIN
IN
G WALL
STA0+700
+
GUARDRIILGUARDRIIL
STA0+675
100 m75
SKALA
0 5 25 50
DENAH UNDERPASS THP II
KEBON JERUK/MERAK
STA0+600
STA0+575
PIER
PIER
7950
9150
9150
STA0+485
9150
1000020000 10000
86200
20000 10000
86200
DENAHUNDERPASS TOMANG
POTONGAN MEMANJANG
92000
6%
ELEV= 16.450
18
13
15
14
16
17
19
20 Meter
11
10
12
V= 1 : 100
ELEVASI RENCANA
ELEVASI EXISTING
H= 1 : 1000
STATION
2
0
1
8
5
4
3
7
6
9
4500 4820
69200
1.2 %
0+675
0+725
0+700
15.019
14.966
0+650
0+625
0+600
0+575
14.894
14.834
14.894
14.869
15.00914.990
111000
POTONGANMEMANJANG
0+500
0+525
0+550
0+485
0+475
0+450
15.48911.750
Sampit
15.33913.250
15.21414.495
15.90011.012
15.45010.700
15.80510.550
10000
Sta = 0+ 475
ELEV= 10.250
EV= 0.450
LV= 50 M
G2 = 1.2 %
G1 = 6 %
PVI III
0+375
0+425
0+400
0+350
0+364
0+325
17.09411.542
16.49910.850
16.87011.150
17.45412.478
11.880
17.36413.920
ELEV= 11.580
Sta= 0+ 364
PVI II
G2 = 6 %
G1 = 1, 2 %
EV= 0.300
LV= 50 M
PVI IV
Sta= 0+ 554.2
G1 = 6 %
G2 = 0 %
LV= 50 M
EV= 0.375
ELEV= 15.000KB. JERUK/MERAK
3800
El. = 16.450
El. = 16.000
El. = 16.361
6%
0,9 %
1800
5000
1,4 %
G2 = 1.4 %
LV= 30 M
EV= 0.08
El. = 17.330
4650
G1 = 0,9 %
Sta= 0+ 427
PVI
0+250
0+300
0+275
0+225
0+200
16.94416.953
17.23915.420
17.25916.720
16.877
16.642
0+175
0+150
0+100
0+125
16.427
16.237
15.577
16.237
TOMANGRAYA
Sta= 0+ 272
G2 = 0.64 %
ELEV= 17.100
EV= 0.415
PVI I
G1 = 6 %
LV= 50 M
PEKERJAAN BORE PILE
PENGEBORAN PASANG BAJA TULANGAN
PENGECORAN HASIL PENGECORAN
KONSTRUKSI GUIDE WALL
D ET AILGU I DEWALL
METODE KERJA DIAPHRAGM WALL
PEKERJAAN DIAPHRAGM WALL
DENAH RELOKASI UTILITAS
STA0+450
PIER
PAM(Ø600mm)
PILAR
PILAR
STA0+425
PILAR
GROGOL
PILAR PILAR
STA0+400
PILAR
STA0+375
STA0+364
STA0+350
STA0+325
STA0+271.82
Jl.GelongBaruSel
STA0+281.82
STA0+315.50
STA0+300
PAM(Ø600mm)
Jl.WijayaKusuma
STA0+275
HARMONI
STA0+250
(RELOKASI)
PIPAPAMØ800mm
(RELOKASI)
JIRR (RELIKASI)
PAM Ø600mm (RELOKASI)
PLN
PLN (RELOKASI)
PLN (RELOKASI)
STA0+485
STA0+500
STA0+475
DENAH RELOKASI UTILITAS
PILAR PILAR PILAR
TELKOM (RELOKASI)
JIRR (RELOKASI)
U
S
B
T
UTILITAS PENGHAMBAT
KABEL
PLN
PIPA PAM KABEL OPTIK
KABEL OPTIK KABEL TELKOM SPARING
KABEL TELKOM
RELOKASI UTILITAS PDAM
RELOKASI UTILITAS TELKOM & PLN
UTILITAS KABEL
SERAT OPTIK PT.
TELKOM
UTILITAS KABEL
PLN
 Melalui jalan Jend.Melalui jalan Jend.
Sudirman yang tidakSudirman yang tidak
boleh ditutup selamaboleh ditutup selama
pelaksanaanpelaksanaan;;
 KonstruksinyaKonstruksinya
menggunakan sistemmenggunakan sistem
Concrete Box JackingConcrete Box Jacking
dengan tumpuandengan tumpuan
dongkrakdongkrak
menggunakan jackingmenggunakan jacking
abutmentabutment;;
Metodologi Jacking pada
Underpass Dukuh Atas
Keunggulan Metodologi Immersed Tunnel
1) Sangat cocok untuk selat dangkal dengan struktur tanah
lunak;
2) Kemungkinan tertabraknya struktur oleh kapal tidak ada;
3) Kemudahan dalam konstruksi untuk selat yang relatif dalam;
4) Kecilnya dampak lingkungan yang timbul selama operasi;
5) Permasalahan ROW menjadi tidak bermasalah;
6) Kemudahan kapal besar untuk berlalu lalang di selat tersebut;
7) Tidak adanya pengaruh cuaca buruk (badai) bagi kendaraan
yang lewat;
8) Biaya operasi maupun pemeliharaan adalah kecil;
9) Ketahanan untuk mencapai umur desainnya adalah besar,
karena struktur ini tahan terhadap beban dinamik, hal ini
dikarenakan struktur ini merupakan struktur yang cukup
fleksibel;
Metodologi Immersed Tunnel .... 1
Metodologi Immersed Tunnel .... 2
Metodologi Immersed Tunnel .... 3
Metodologi Immersed Tunnel .... 3
Metodologi NATM ..... 1
Metodologi NATM ..... 2
Metodologi NATM ..... 3
Metodologi NATM ..... 4
1) Alat drilling atau
blasting;
2) Angkut material
bongkahan;
3) Perkuatan dengan
shortcrete, baik
dengan dry spraying
(dry mixed + water)
dicampur dengan
kecepatan air antara
20m/s – 30m/s
ataupun wet spraying
(ready mixed);
Metodologi TBM
Trans-
Tokyo
Bay
TBM
Teknologi
TBM Jepang
 Kurangnya ruang diKurangnya ruang di
perkotaanperkotaan
 Teknologi mTeknologi modernodern ddanan
generalisgeneralisasiasi
penggunaanpenggunaan TBMTBM
 GeometriGeometri TBMTBM
dirancang untukdirancang untuk
setiap proyeksetiap proyek
TBM
Tokyo Metro: Nanboku Line
Base Tunnels by TBM
Terowongan Loetschberg
-Panjang of 34,5 km (62%
telah selesai)
-Total of 88 km (akses dan
galeri)
-Most powerful TBM
-D = 9,4 m e L = 142 m
TBM
Perbandingan antara metode terowongan
perkotaan umumnya dan Metode MMST
diaphragm wall
lebar ruang konstruksi
(lebar)
kedalaman
overburden
(dalam)
dinding
penahan
(a) Teowongan Cut and Cover (c) Multi Micro Shield
Tunnel
(b) Terowongan Shield
Konvensional
lebar ruang konstruksi
(lebar)
overburden
depth
(shallow)
lebar ruang konstruksi
(kecil)
 Tidak ada limitas lebar
penampang melintang;
 Perlu pengaturan manajemen
lalu lintas saat konstruksi;
 Perlu lebar ruang konstruksi
permukaan yang cukup;
 Tidak efisien dalam pekerjaan
pengerukan dan pembuangan
material;
 Kecepatan boring yang tinggi
dengan penampang terowongan
yang besar dikarenakan
pelaksanaan boring yang
sekaligus;
 Perlu lebar ruang konstruksi
permukaan yang cukup;
 Perlu lebar ruang konstruksi di
dalam tanah untuk pergerakan
TBM;
 Manajemen lalu lintas lebih
sederhana dibanding metode cut
and cover;
 Besarnya volume slurry dan
material yang perlu dibuang;
 Telah dipahami efek struktural dan
lingkungan yang ditimbulkan;
Metode Cut & cover Metode terowongan shield
konvensional
Karakteristik
 Penggunaan ruang konstruksi di atas dan di bawah
permukaan yang lebih sempit;
 Efisien dalam penggunaan ruang bawah tanah;
 Ukuran shaft yang lebih kecil dibandingkan metode
konvensional;
 Aplikatif untuk kedalaman yang rendah, lebih kecil dari
diameter terowongan;
 Ukuran tail void yang kecil, memberikan efek yang kecil
terhadap penurunan permukaan;
 Dengan hanya menggunakan Shield TBM yang mini,
dimungkinkan untuk membangun berbagai variasi
kombinasi ukuran terowongan;
 Sedikit volume slurry dan material yang dibutuhkan;
Karakteristik MMST
Kuantitas tanah dari terowongan shield
Metode Terowongan
Shield Konvensional
MMST
Kuantitas tanah dari ekskavasi mekanis
Pertimbangan pada
vertical earth pressure
 Ekskavasi tunggal
overburden pressure, loosening earth pressure
 Multi ekskavasi
proses loading-unloading
proses multi loosening earth pressure
 PendahuluanPendahuluan
 Perencanaan dan PertimbanganPerencanaan dan Pertimbangan
Struktur TerowonganStruktur Terowongan
 Penggunaan Data GeologiPenggunaan Data Geologi
 Metodologi Konstruksi TerowonganMetodologi Konstruksi Terowongan
 Tren Masa DepanTren Masa Depan
 KesimpulanKesimpulan
Struktur Terowongan dan
Manajemen Konstruksinya
 Penggunaan terowongan di perkotaan maupun terowongan panjang
sepanjang pegunungan merupakan solusi konektivitas dan kemacetan;
 Hukum kepemilikan atas tanah perlu dibatasi untuk mempermudah
dalam pembangunan struktur ruang bawah tanah;
 Terkait perkembangan teknologi :
1) Untuk alasan keselamatan, ekonomi dan kecepatan konstruksi
dilakukan dengan TBM;
2) Namun hal ini menjadikan kita tidak dapat mengetahui kondisi
geologi yang dapat digunakan untuk perencanaan proyek yang
akan datang;
3) Sistem utilitas ruang bawah tanah dan gedung menjadi lebih
efisien bila diintegrasikan sepanjang siklus hidupnya dari
perencanaan sampai pembongkaran kembali, hal ini
memungkinkan untuk membangun database yang terintegrasi
untuk struktur ruang bawah tanah beserta kondisi geologinya;
4) Meningkatnya penggunaan trenchless technology sebagai bagian
dari site investigasi dan metode konstruksi proyek terowongan
yang besar (micro tunneling dan directional drilling);
Tren Masa Depan
 PendahuluanPendahuluan
 Perencanaan dan PertimbanganPerencanaan dan Pertimbangan
Struktur TerowonganStruktur Terowongan
 Penggunaan Data GeologiPenggunaan Data Geologi
 Metodologi Konstruksi TerowonganMetodologi Konstruksi Terowongan
 Tren Masa DepanTren Masa Depan
 KesimpulanKesimpulan
Struktur Terowongan dan
Manajemen Konstruksinya
 Telah terjadi peningkatan yang signifikan akan
kebutuhan struktur terowongan di dunia
 Kelayakan struktur terowongan tergantung pada
analisa biaya ekonomi secara komprehensif (biaya
siklus hidup + keuntungan tidak langsung)
 Metode konstruksi dan teknologi terowongan sangat
bergantung pada kondisi geologi, lokasi terowongan,
panjang terowongan, kebijakan lokal, dll
 Pengetahuan dan Teknologi Terowongan telah
memungkinkan pembangunannya di berbagai kondisi
lingkungan
Kesimpulan
TERIMA KASIH

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Penyusunan Rencana Pastambang
Penyusunan Rencana PastambangPenyusunan Rencana Pastambang
Penyusunan Rencana PastambangYusufRiyandi
 
paper underground mining
paper underground miningpaper underground mining
paper underground miningheny novi
 
32682570 s-geoteknik-tutorial-rocscience-slide
32682570 s-geoteknik-tutorial-rocscience-slide32682570 s-geoteknik-tutorial-rocscience-slide
32682570 s-geoteknik-tutorial-rocscience-slideDugie Gentri Nugroho
 
Pengantar perencanaan tambang
Pengantar perencanaan tambangPengantar perencanaan tambang
Pengantar perencanaan tambangIpung Noor
 
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbukaTugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbukaSylvester Saragih
 
OLAN (PPT AHLI MADYA TEKNIK SUMBERDAYA AIR).ppt
OLAN (PPT AHLI MADYA TEKNIK SUMBERDAYA AIR).pptOLAN (PPT AHLI MADYA TEKNIK SUMBERDAYA AIR).ppt
OLAN (PPT AHLI MADYA TEKNIK SUMBERDAYA AIR).pptAuchyWijaya
 
Tambang eksplorasi
Tambang eksplorasiTambang eksplorasi
Tambang eksplorasioilandgas24
 
Teknik eksplorasi
Teknik eksplorasiTeknik eksplorasi
Teknik eksplorasioilandgas24
 
Perencanaan Pertambangan dan Ventilasi metode longwall
Perencanaan Pertambangan dan Ventilasi metode longwallPerencanaan Pertambangan dan Ventilasi metode longwall
Perencanaan Pertambangan dan Ventilasi metode longwallFathur Rozaq
 
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-feronika purba
 
Rock Mass Classification (Klasifikasi Massa Batuan)
Rock Mass Classification (Klasifikasi Massa Batuan)Rock Mass Classification (Klasifikasi Massa Batuan)
Rock Mass Classification (Klasifikasi Massa Batuan)Andi Anriansyah
 
Kepmen mentamben 555k tahun 1995 keselamatan kesehatan kerja pertambangan umum
Kepmen mentamben 555k tahun 1995 keselamatan kesehatan kerja pertambangan umumKepmen mentamben 555k tahun 1995 keselamatan kesehatan kerja pertambangan umum
Kepmen mentamben 555k tahun 1995 keselamatan kesehatan kerja pertambangan umumtriturno
 
Falsafah tambang terbuka
Falsafah tambang terbukaFalsafah tambang terbuka
Falsafah tambang terbukaIpung Noor
 
Disposal Pertambangan
Disposal PertambanganDisposal Pertambangan
Disposal Pertambanganheny novi
 
05 peta-topografi
05 peta-topografi05 peta-topografi
05 peta-topografimianma123
 

Mais procurados (20)

Penyusunan Rencana Pastambang
Penyusunan Rencana PastambangPenyusunan Rencana Pastambang
Penyusunan Rencana Pastambang
 
1.geoteknik tambang 1
1.geoteknik tambang 11.geoteknik tambang 1
1.geoteknik tambang 1
 
paper underground mining
paper underground miningpaper underground mining
paper underground mining
 
32682570 s-geoteknik-tutorial-rocscience-slide
32682570 s-geoteknik-tutorial-rocscience-slide32682570 s-geoteknik-tutorial-rocscience-slide
32682570 s-geoteknik-tutorial-rocscience-slide
 
Pengantar perencanaan tambang
Pengantar perencanaan tambangPengantar perencanaan tambang
Pengantar perencanaan tambang
 
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbukaTugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka
 
OLAN (PPT AHLI MADYA TEKNIK SUMBERDAYA AIR).ppt
OLAN (PPT AHLI MADYA TEKNIK SUMBERDAYA AIR).pptOLAN (PPT AHLI MADYA TEKNIK SUMBERDAYA AIR).ppt
OLAN (PPT AHLI MADYA TEKNIK SUMBERDAYA AIR).ppt
 
Tambang eksplorasi
Tambang eksplorasiTambang eksplorasi
Tambang eksplorasi
 
Teknik eksplorasi
Teknik eksplorasiTeknik eksplorasi
Teknik eksplorasi
 
3 pumping test
3 pumping test3 pumping test
3 pumping test
 
Sistem Penambangan
Sistem PenambanganSistem Penambangan
Sistem Penambangan
 
Perencanaan Pertambangan dan Ventilasi metode longwall
Perencanaan Pertambangan dan Ventilasi metode longwallPerencanaan Pertambangan dan Ventilasi metode longwall
Perencanaan Pertambangan dan Ventilasi metode longwall
 
Bahan kuliah 4
Bahan kuliah 4Bahan kuliah 4
Bahan kuliah 4
 
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
 
Rock Mass Classification (Klasifikasi Massa Batuan)
Rock Mass Classification (Klasifikasi Massa Batuan)Rock Mass Classification (Klasifikasi Massa Batuan)
Rock Mass Classification (Klasifikasi Massa Batuan)
 
Kepmen mentamben 555k tahun 1995 keselamatan kesehatan kerja pertambangan umum
Kepmen mentamben 555k tahun 1995 keselamatan kesehatan kerja pertambangan umumKepmen mentamben 555k tahun 1995 keselamatan kesehatan kerja pertambangan umum
Kepmen mentamben 555k tahun 1995 keselamatan kesehatan kerja pertambangan umum
 
Falsafah tambang terbuka
Falsafah tambang terbukaFalsafah tambang terbuka
Falsafah tambang terbuka
 
Disposal Pertambangan
Disposal PertambanganDisposal Pertambangan
Disposal Pertambangan
 
05 peta-topografi
05 peta-topografi05 peta-topografi
05 peta-topografi
 
Definisi tereka, terukur dll
Definisi tereka, terukur dllDefinisi tereka, terukur dll
Definisi tereka, terukur dll
 

Destaque

Pondasi dangkal dan dalam
Pondasi dangkal dan dalamPondasi dangkal dan dalam
Pondasi dangkal dan dalamMarThie Rempong
 
The best blessing for woman - Kemuliaan Perempuan Dalam Islam
The best blessing for woman - Kemuliaan Perempuan Dalam IslamThe best blessing for woman - Kemuliaan Perempuan Dalam Islam
The best blessing for woman - Kemuliaan Perempuan Dalam IslamAzka Napsiyana
 
Mencintai Karena Allah by Ust. Felix Y Siauw
Mencintai Karena Allah by Ust. Felix Y SiauwMencintai Karena Allah by Ust. Felix Y Siauw
Mencintai Karena Allah by Ust. Felix Y SiauwAzka Napsiyana
 
STOCKinRUSSIA 2011. Natalia Macheda. Everything you ever wanted to know to ge...
STOCKinRUSSIA 2011. Natalia Macheda. Everything you ever wanted to know to ge...STOCKinRUSSIA 2011. Natalia Macheda. Everything you ever wanted to know to ge...
STOCKinRUSSIA 2011. Natalia Macheda. Everything you ever wanted to know to ge...Catherine Sharapova
 
Digital provocations presentation
Digital provocations presentationDigital provocations presentation
Digital provocations presentationEricaPackingtonIOD
 
Materi Halqoh 1 - Merindukan Surga
Materi Halqoh 1 - Merindukan SurgaMateri Halqoh 1 - Merindukan Surga
Materi Halqoh 1 - Merindukan SurgaMuhammad Nuzur
 
Beyond the Inspiration - Keyakinan Akan Janji Allah SWT
Beyond the Inspiration - Keyakinan Akan Janji Allah SWTBeyond the Inspiration - Keyakinan Akan Janji Allah SWT
Beyond the Inspiration - Keyakinan Akan Janji Allah SWTAzka Napsiyana
 
Paper penyanggga kayu terowongan
Paper penyanggga kayu terowonganPaper penyanggga kayu terowongan
Paper penyanggga kayu terowonganheny novi
 
Clothing in islam - Berpakaian Dalam Islam
Clothing in islam - Berpakaian Dalam IslamClothing in islam - Berpakaian Dalam Islam
Clothing in islam - Berpakaian Dalam IslamAzka Napsiyana
 
Deep tunnel (ardian zul fauzi)
Deep tunnel (ardian zul fauzi) Deep tunnel (ardian zul fauzi)
Deep tunnel (ardian zul fauzi) afifsalim12
 
Konstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL) Balaikota Pusat Pemerintahan Tangerag Selatan
Konstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL) Balaikota Pusat Pemerintahan Tangerag SelatanKonstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL) Balaikota Pusat Pemerintahan Tangerag Selatan
Konstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL) Balaikota Pusat Pemerintahan Tangerag SelatanNur Hayati Rahman
 

Destaque (20)

Pondasi dangkal dan dalam
Pondasi dangkal dan dalamPondasi dangkal dan dalam
Pondasi dangkal dan dalam
 
The best blessing for woman - Kemuliaan Perempuan Dalam Islam
The best blessing for woman - Kemuliaan Perempuan Dalam IslamThe best blessing for woman - Kemuliaan Perempuan Dalam Islam
The best blessing for woman - Kemuliaan Perempuan Dalam Islam
 
Mencintai Karena Allah by Ust. Felix Y Siauw
Mencintai Karena Allah by Ust. Felix Y SiauwMencintai Karena Allah by Ust. Felix Y Siauw
Mencintai Karena Allah by Ust. Felix Y Siauw
 
Langkah pake pcacolumn
Langkah pake pcacolumnLangkah pake pcacolumn
Langkah pake pcacolumn
 
Types of computer
Types of computerTypes of computer
Types of computer
 
Itcbok (1)
Itcbok (1)Itcbok (1)
Itcbok (1)
 
STOCKinRUSSIA 2011. Natalia Macheda. Everything you ever wanted to know to ge...
STOCKinRUSSIA 2011. Natalia Macheda. Everything you ever wanted to know to ge...STOCKinRUSSIA 2011. Natalia Macheda. Everything you ever wanted to know to ge...
STOCKinRUSSIA 2011. Natalia Macheda. Everything you ever wanted to know to ge...
 
CRM.Web - Software Gestionale CRM
CRM.Web - Software Gestionale CRMCRM.Web - Software Gestionale CRM
CRM.Web - Software Gestionale CRM
 
Digital provocations presentation
Digital provocations presentationDigital provocations presentation
Digital provocations presentation
 
Achordus intro oct 2011
Achordus intro oct 2011 Achordus intro oct 2011
Achordus intro oct 2011
 
IOD PARC: Achordus
IOD PARC: AchordusIOD PARC: Achordus
IOD PARC: Achordus
 
New
NewNew
New
 
The easter
The easterThe easter
The easter
 
Materi Halqoh 1 - Merindukan Surga
Materi Halqoh 1 - Merindukan SurgaMateri Halqoh 1 - Merindukan Surga
Materi Halqoh 1 - Merindukan Surga
 
Beyond the Inspiration - Keyakinan Akan Janji Allah SWT
Beyond the Inspiration - Keyakinan Akan Janji Allah SWTBeyond the Inspiration - Keyakinan Akan Janji Allah SWT
Beyond the Inspiration - Keyakinan Akan Janji Allah SWT
 
Paper penyanggga kayu terowongan
Paper penyanggga kayu terowonganPaper penyanggga kayu terowongan
Paper penyanggga kayu terowongan
 
Clothing in islam - Berpakaian Dalam Islam
Clothing in islam - Berpakaian Dalam IslamClothing in islam - Berpakaian Dalam Islam
Clothing in islam - Berpakaian Dalam Islam
 
Deep tunnel (ardian zul fauzi)
Deep tunnel (ardian zul fauzi) Deep tunnel (ardian zul fauzi)
Deep tunnel (ardian zul fauzi)
 
New
NewNew
New
 
Konstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL) Balaikota Pusat Pemerintahan Tangerag Selatan
Konstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL) Balaikota Pusat Pemerintahan Tangerag SelatanKonstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL) Balaikota Pusat Pemerintahan Tangerag Selatan
Konstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL) Balaikota Pusat Pemerintahan Tangerag Selatan
 

Semelhante a Seminar Nasional UnderGround Structure - Sesi Materi Terowongan

22018005 wawan gl5027_psa01
22018005 wawan gl5027_psa0122018005 wawan gl5027_psa01
22018005 wawan gl5027_psa01Wawan Septian
 
PER 01_Kegagalan Konstruksi Rekayasa Geoteknik(2019-2020)Pendek_UNIVERSITAS B...
PER 01_Kegagalan Konstruksi Rekayasa Geoteknik(2019-2020)Pendek_UNIVERSITAS B...PER 01_Kegagalan Konstruksi Rekayasa Geoteknik(2019-2020)Pendek_UNIVERSITAS B...
PER 01_Kegagalan Konstruksi Rekayasa Geoteknik(2019-2020)Pendek_UNIVERSITAS B...FitriHariyanti4
 
1.GEOTEKNIK_1_2022_genap.pdf
1.GEOTEKNIK_1_2022_genap.pdf1.GEOTEKNIK_1_2022_genap.pdf
1.GEOTEKNIK_1_2022_genap.pdfBelajar50
 
fdokumen.com_02-k3-konstruksi-bangunan.ppt
fdokumen.com_02-k3-konstruksi-bangunan.pptfdokumen.com_02-k3-konstruksi-bangunan.ppt
fdokumen.com_02-k3-konstruksi-bangunan.pptAryanaPutraImade
 
Sistem Panel Serbaguna
Sistem Panel SerbagunaSistem Panel Serbaguna
Sistem Panel SerbagunaBudi Suryanto
 
Pengenalan industri binaan ok
Pengenalan industri binaan okPengenalan industri binaan ok
Pengenalan industri binaan okamoi amore
 
Modul 9 Rancangan Konseptual SMKK, RKK Penawaran, dan RKK Pengawasan 20220217...
Modul 9 Rancangan Konseptual SMKK, RKK Penawaran, dan RKK Pengawasan 20220217...Modul 9 Rancangan Konseptual SMKK, RKK Penawaran, dan RKK Pengawasan 20220217...
Modul 9 Rancangan Konseptual SMKK, RKK Penawaran, dan RKK Pengawasan 20220217...BinaJasaKonstruksiMe
 
6. Modul KESELAMATAN KERJA KONSTRUKSI DAN BANGUNAN (1).pdf
6. Modul KESELAMATAN KERJA KONSTRUKSI DAN BANGUNAN (1).pdf6. Modul KESELAMATAN KERJA KONSTRUKSI DAN BANGUNAN (1).pdf
6. Modul KESELAMATAN KERJA KONSTRUKSI DAN BANGUNAN (1).pdfmuhamadalkayis
 
Its paper-27149-3109100080-paper
Its paper-27149-3109100080-paperIts paper-27149-3109100080-paper
Its paper-27149-3109100080-paperJorgii Bonceng
 
01 BAGUS WIBOWO - 2019250065 - PKL.pptx
01 BAGUS WIBOWO - 2019250065 - PKL.pptx01 BAGUS WIBOWO - 2019250065 - PKL.pptx
01 BAGUS WIBOWO - 2019250065 - PKL.pptxRafiPutra35
 
Tugas mk2 tgl 17 mei 2020 arbi ardli-kls B
Tugas mk2 tgl 17 mei 2020  arbi ardli-kls BTugas mk2 tgl 17 mei 2020  arbi ardli-kls B
Tugas mk2 tgl 17 mei 2020 arbi ardli-kls BArbiArdli
 
Seminar Hasil Presentation1
Seminar Hasil Presentation1Seminar Hasil Presentation1
Seminar Hasil Presentation1Ihsan Rabbani
 
201605 09-k3 pekerjaan konstruksi
201605 09-k3 pekerjaan konstruksi201605 09-k3 pekerjaan konstruksi
201605 09-k3 pekerjaan konstruksiahmad fuadi
 
K3 Konstruksi Bangungan
K3 Konstruksi BangunganK3 Konstruksi Bangungan
K3 Konstruksi BangunganAl Marson
 
NHK__TAMKA-04_Persiapan Penambangan.pdf
NHK__TAMKA-04_Persiapan Penambangan.pdfNHK__TAMKA-04_Persiapan Penambangan.pdf
NHK__TAMKA-04_Persiapan Penambangan.pdfrahmawatipebrianata
 
Modifikasi perencanaan abutmnet dan pondasi
Modifikasi perencanaan abutmnet dan pondasiModifikasi perencanaan abutmnet dan pondasi
Modifikasi perencanaan abutmnet dan pondasiYuko Riswandha
 
Metode pelaksanaan konstruksi bangunan g
Metode pelaksanaan konstruksi bangunan gMetode pelaksanaan konstruksi bangunan g
Metode pelaksanaan konstruksi bangunan gMOSES HADUN
 
314547900-Analisa-Longsor-Pada-Tambang-Batubara-Terbuka.pptx
314547900-Analisa-Longsor-Pada-Tambang-Batubara-Terbuka.pptx314547900-Analisa-Longsor-Pada-Tambang-Batubara-Terbuka.pptx
314547900-Analisa-Longsor-Pada-Tambang-Batubara-Terbuka.pptxssuser3e37d9
 

Semelhante a Seminar Nasional UnderGround Structure - Sesi Materi Terowongan (20)

22018005 wawan gl5027_psa01
22018005 wawan gl5027_psa0122018005 wawan gl5027_psa01
22018005 wawan gl5027_psa01
 
PER 01_Kegagalan Konstruksi Rekayasa Geoteknik(2019-2020)Pendek_UNIVERSITAS B...
PER 01_Kegagalan Konstruksi Rekayasa Geoteknik(2019-2020)Pendek_UNIVERSITAS B...PER 01_Kegagalan Konstruksi Rekayasa Geoteknik(2019-2020)Pendek_UNIVERSITAS B...
PER 01_Kegagalan Konstruksi Rekayasa Geoteknik(2019-2020)Pendek_UNIVERSITAS B...
 
1.GEOTEKNIK_1_2022_genap.pdf
1.GEOTEKNIK_1_2022_genap.pdf1.GEOTEKNIK_1_2022_genap.pdf
1.GEOTEKNIK_1_2022_genap.pdf
 
fdokumen.com_02-k3-konstruksi-bangunan.ppt
fdokumen.com_02-k3-konstruksi-bangunan.pptfdokumen.com_02-k3-konstruksi-bangunan.ppt
fdokumen.com_02-k3-konstruksi-bangunan.ppt
 
Sistem Panel Serbaguna
Sistem Panel SerbagunaSistem Panel Serbaguna
Sistem Panel Serbaguna
 
Pengenalan industri binaan ok
Pengenalan industri binaan okPengenalan industri binaan ok
Pengenalan industri binaan ok
 
Soiltest
SoiltestSoiltest
Soiltest
 
Modul 9 Rancangan Konseptual SMKK, RKK Penawaran, dan RKK Pengawasan 20220217...
Modul 9 Rancangan Konseptual SMKK, RKK Penawaran, dan RKK Pengawasan 20220217...Modul 9 Rancangan Konseptual SMKK, RKK Penawaran, dan RKK Pengawasan 20220217...
Modul 9 Rancangan Konseptual SMKK, RKK Penawaran, dan RKK Pengawasan 20220217...
 
6. Modul KESELAMATAN KERJA KONSTRUKSI DAN BANGUNAN (1).pdf
6. Modul KESELAMATAN KERJA KONSTRUKSI DAN BANGUNAN (1).pdf6. Modul KESELAMATAN KERJA KONSTRUKSI DAN BANGUNAN (1).pdf
6. Modul KESELAMATAN KERJA KONSTRUKSI DAN BANGUNAN (1).pdf
 
Its paper-27149-3109100080-paper
Its paper-27149-3109100080-paperIts paper-27149-3109100080-paper
Its paper-27149-3109100080-paper
 
01 BAGUS WIBOWO - 2019250065 - PKL.pptx
01 BAGUS WIBOWO - 2019250065 - PKL.pptx01 BAGUS WIBOWO - 2019250065 - PKL.pptx
01 BAGUS WIBOWO - 2019250065 - PKL.pptx
 
Tugas mk2 tgl 17 mei 2020 arbi ardli-kls B
Tugas mk2 tgl 17 mei 2020  arbi ardli-kls BTugas mk2 tgl 17 mei 2020  arbi ardli-kls B
Tugas mk2 tgl 17 mei 2020 arbi ardli-kls B
 
Seminar Hasil Presentation1
Seminar Hasil Presentation1Seminar Hasil Presentation1
Seminar Hasil Presentation1
 
201605 09-k3 pekerjaan konstruksi
201605 09-k3 pekerjaan konstruksi201605 09-k3 pekerjaan konstruksi
201605 09-k3 pekerjaan konstruksi
 
K3 Konstruksi Bangungan
K3 Konstruksi BangunganK3 Konstruksi Bangungan
K3 Konstruksi Bangungan
 
NHK__TAMKA-04_Persiapan Penambangan.pdf
NHK__TAMKA-04_Persiapan Penambangan.pdfNHK__TAMKA-04_Persiapan Penambangan.pdf
NHK__TAMKA-04_Persiapan Penambangan.pdf
 
Modifikasi perencanaan abutmnet dan pondasi
Modifikasi perencanaan abutmnet dan pondasiModifikasi perencanaan abutmnet dan pondasi
Modifikasi perencanaan abutmnet dan pondasi
 
Metode pelaksanaan konstruksi bangunan g
Metode pelaksanaan konstruksi bangunan gMetode pelaksanaan konstruksi bangunan g
Metode pelaksanaan konstruksi bangunan g
 
Teknik irigasi
Teknik irigasiTeknik irigasi
Teknik irigasi
 
314547900-Analisa-Longsor-Pada-Tambang-Batubara-Terbuka.pptx
314547900-Analisa-Longsor-Pada-Tambang-Batubara-Terbuka.pptx314547900-Analisa-Longsor-Pada-Tambang-Batubara-Terbuka.pptx
314547900-Analisa-Longsor-Pada-Tambang-Batubara-Terbuka.pptx
 

Mais de Azka Napsiyana

Jurnal Microsoft Project Professional 2013 Dalam Pengelolaan Proyek
Jurnal Microsoft Project Professional 2013 Dalam Pengelolaan ProyekJurnal Microsoft Project Professional 2013 Dalam Pengelolaan Proyek
Jurnal Microsoft Project Professional 2013 Dalam Pengelolaan ProyekAzka Napsiyana
 
Unreasonable fear - ketakutan yang tidak beralasan by Felix Siauw
Unreasonable fear - ketakutan yang tidak beralasan by Felix SiauwUnreasonable fear - ketakutan yang tidak beralasan by Felix Siauw
Unreasonable fear - ketakutan yang tidak beralasan by Felix SiauwAzka Napsiyana
 
Pentingnya Bahasa by Ust. Felix Siauw
Pentingnya Bahasa by Ust. Felix SiauwPentingnya Bahasa by Ust. Felix Siauw
Pentingnya Bahasa by Ust. Felix SiauwAzka Napsiyana
 
Life Is Choice, Hidup Penuh Pilihan
Life Is Choice, Hidup Penuh PilihanLife Is Choice, Hidup Penuh Pilihan
Life Is Choice, Hidup Penuh PilihanAzka Napsiyana
 
Sidang presentasi laporan kerja praktek
Sidang presentasi laporan kerja praktekSidang presentasi laporan kerja praktek
Sidang presentasi laporan kerja praktekAzka Napsiyana
 

Mais de Azka Napsiyana (6)

Tujuan hidup manusia
Tujuan hidup manusiaTujuan hidup manusia
Tujuan hidup manusia
 
Jurnal Microsoft Project Professional 2013 Dalam Pengelolaan Proyek
Jurnal Microsoft Project Professional 2013 Dalam Pengelolaan ProyekJurnal Microsoft Project Professional 2013 Dalam Pengelolaan Proyek
Jurnal Microsoft Project Professional 2013 Dalam Pengelolaan Proyek
 
Unreasonable fear - ketakutan yang tidak beralasan by Felix Siauw
Unreasonable fear - ketakutan yang tidak beralasan by Felix SiauwUnreasonable fear - ketakutan yang tidak beralasan by Felix Siauw
Unreasonable fear - ketakutan yang tidak beralasan by Felix Siauw
 
Pentingnya Bahasa by Ust. Felix Siauw
Pentingnya Bahasa by Ust. Felix SiauwPentingnya Bahasa by Ust. Felix Siauw
Pentingnya Bahasa by Ust. Felix Siauw
 
Life Is Choice, Hidup Penuh Pilihan
Life Is Choice, Hidup Penuh PilihanLife Is Choice, Hidup Penuh Pilihan
Life Is Choice, Hidup Penuh Pilihan
 
Sidang presentasi laporan kerja praktek
Sidang presentasi laporan kerja praktekSidang presentasi laporan kerja praktek
Sidang presentasi laporan kerja praktek
 

Seminar Nasional UnderGround Structure - Sesi Materi Terowongan

  • 1. Struktur Terowongan dan Manajemen Konstruksinya Agita WidjajantoAgita Widjajanto Badan Pembinaan KonstruksiBadan Pembinaan Konstruksi Kementrian Pekerjaan UmumKementrian Pekerjaan Umum Seminar Underground StructureSeminar Underground Structure UNSILUNSIL TasikmalayaTasikmalaya, 2, 244 MaretMaret 20201212
  • 2.  PendahuluanPendahuluan  Perencanaan dan PertimbanganPerencanaan dan Pertimbangan Struktur TerowonganStruktur Terowongan  Penggunaan Data GeologiPenggunaan Data Geologi  Metodologi Konstruksi TerowonganMetodologi Konstruksi Terowongan  Tren Masa DepanTren Masa Depan  KesimpulanKesimpulan Struktur Terowongan dan Manajemen Konstruksinya
  • 3. Berbagai alasan untuk membangun terowongan  Alasan tata guna lahan dan lokasiAlasan tata guna lahan dan lokasi  PertimbanganPertimbangan IsolaIsolassii  Perlindungan lingkunganPerlindungan lingkungan  AlasanAlasan TopograTopografifi  Keuntungan sosialKeuntungan sosial
  • 4. 1. Alasan tata guna lahan dan lokasi Tokyo Subway - Iidabashi Station (Tokyo - Japan)
  • 5. The Santa Claus Village Unique Christmas theme park on the Arctic Circle in Finnish Lapland 2. PertimbanganPertimbangan IsolaIsolassii – Iklim– Iklim
  • 6. Above-ground structures are more sensitive to earthquake than underground ones Kobe Earthquake (Japan - 1995) Severe damage to the Kobe City Hall No damage to the underground shopping mall located below 2. PertimbanganPertimbangan IsolaIsolassii – Bencana Alam– Bencana Alam
  • 7. Underground crude oil storage facility Kuji Plant (Japan) 2. PertimbanganPertimbangan IsolaIsolassii – Proteksi– Proteksi
  • 8. Yucca Mountain Site characterization project (Nevada - USA) 2. PertimbanganPertimbangan IsolaIsolassii – Containment– Containment
  • 9. Underground storage facilities Kansas City (USA) 2. PertimbanganPertimbangan IsolaIsolassii – Keamanan– Keamanan
  • 10. Tempat parkir di the square Estienne d ’Orves in Marseilles (France) Situasi «sebelum» dan «sesudah» pembangunan tempat parkir bawah tanah 3. Preservasi Lingkungan - EstetikaPreservasi Lingkungan - Estetika
  • 11. The Green Heart Tunnel (The Netherlands) 3. Preservasi Lingkungan - EkologiPreservasi Lingkungan - Ekologi
  • 12. The Gothard Base Tunnel (Switzerland) 4. Alasan TopografiAlasan Topografi
  • 13. Jalan Arteri Utama Kota Boston, USA 5. Keuntungan sosialKeuntungan sosial
  • 14.  PendahuluanPendahuluan  Perencanaan dan PertimbanganPerencanaan dan Pertimbangan Struktur TerowonganStruktur Terowongan  Penggunaan Data GeologiPenggunaan Data Geologi  Metodologi Konstruksi TerowonganMetodologi Konstruksi Terowongan  Tren Masa DepanTren Masa Depan  KesimpulanKesimpulan Struktur Terowongan dan Manajemen Konstruksinya
  • 15. Pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam penentuan struktur terowongan  Aspek keselamatan, psikologi dan kesehatanAspek keselamatan, psikologi dan kesehatan  Perlindungan lingkungan bawah tanah .....Perlindungan lingkungan bawah tanah .....  Hubungan antara struktur terowongan dan permukaanHubungan antara struktur terowongan dan permukaan tanah .....tanah .....  Teknik konstruksi .....Teknik konstruksi .....  Site Investigation – geologi, hydrologi dan kondisiSite Investigation – geologi, hydrologi dan kondisi seismikseismik  Analisis Resiko .....Analisis Resiko .....  Penilaian struktur terowongan .....Penilaian struktur terowongan .....  Kriteria penggunaan ruang bawah tanah yang optimal .....Kriteria penggunaan ruang bawah tanah yang optimal .....
  • 16. Perlindungan lingkungan bawah tanah .....Perlindungan lingkungan bawah tanah .....  Penggunaan ruang bawah tanah adalah irreversible,Penggunaan ruang bawah tanah adalah irreversible, sehingga perlu kehati-hatian dalam perencanaan;sehingga perlu kehati-hatian dalam perencanaan;  Keberadaan muka air tanah merupakan hal yangKeberadaan muka air tanah merupakan hal yang paling krusial dalam pengembangan ruang bawahpaling krusial dalam pengembangan ruang bawah tanah, hal ini dapat berakibat pada terganggunyatanah, hal ini dapat berakibat pada terganggunya kualitas dan aliran air tanah;kualitas dan aliran air tanah;  Lingkungan geologi secara permanen akan berubahLingkungan geologi secara permanen akan berubah akibat pembangunan ruang bawah tanah dan tidakakibat pembangunan ruang bawah tanah dan tidak mungkin untuk dikembalikan seperti semula,mungkin untuk dikembalikan seperti semula, sehingga pengendalian yang jelek dapat berakibatsehingga pengendalian yang jelek dapat berakibat pada stabilitas struktur ruang bawah tanah;pada stabilitas struktur ruang bawah tanah;  Bila melewati situs berakibat berubahnya metodeBila melewati situs berakibat berubahnya metode konstruksi dan waktu pelaksanaan;konstruksi dan waktu pelaksanaan;
  • 17. Hubungan antara struktur terowongan danHubungan antara struktur terowongan dan permukaan tanah .....permukaan tanah .....  Struktur transisi antara permukaan dan ruang bawahStruktur transisi antara permukaan dan ruang bawah tanah perlu penanganan khusus;tanah perlu penanganan khusus;  Penentuan letak pintu akses ke ruang bawah tanahPenentuan letak pintu akses ke ruang bawah tanah saat konstruksi, terutama di daerah perkotaansaat konstruksi, terutama di daerah perkotaan merupakan hal yang paling sulit;merupakan hal yang paling sulit;  Peletakan sistem ventilasi terowongan jalan, terkaitPeletakan sistem ventilasi terowongan jalan, terkait isu polusi, gangguan yang dapat ditimbulkan sepertiisu polusi, gangguan yang dapat ditimbulkan seperti kebisingan, polusi, kecepatan angin dan estetika;kebisingan, polusi, kecepatan angin dan estetika;
  • 18. Teknik konstruksi .....Teknik konstruksi .....  Kerusakan pada struktur sekitarnya akibat konstruksiKerusakan pada struktur sekitarnya akibat konstruksi bawah tanah sekarang sudah dapat di atasi;bawah tanah sekarang sudah dapat di atasi;  Biaya dan waktu konstruksi terowongan menjadiBiaya dan waktu konstruksi terowongan menjadi semakin murah relatif terhadap kontruksi di atassemakin murah relatif terhadap kontruksi di atas tanah;tanah;  Peningkatan teknologi menjadikan proyekPeningkatan teknologi menjadikan proyek terowongan makin aman saat pelaksanaan konstruksi;terowongan makin aman saat pelaksanaan konstruksi;  Mekanisasi pressure-balanced shields (slurry atauMekanisasi pressure-balanced shields (slurry atau earth pressure);earth pressure);  Progres pada metode cut and cover, terutama terkaitProgres pada metode cut and cover, terutama terkait ground support (slurry atau precast wall, grouting danground support (slurry atau precast wall, grouting dan anchors);anchors);
  • 19. Analisis Resiko .....Analisis Resiko .....  Resiko finansial (cost overruns; FIRR tidak tercapai);Resiko finansial (cost overruns; FIRR tidak tercapai);  Resiko tidak diterima dan digunakan oleh Publik;Resiko tidak diterima dan digunakan oleh Publik;  Perubahan kondisi tanah (kondisi geologi, geomekanikaPerubahan kondisi tanah (kondisi geologi, geomekanika atau kebocoran yang tidak diduga);atau kebocoran yang tidak diduga);  Resiko konstruksi lainnya (TBM rusak, Cutting toolsResiko konstruksi lainnya (TBM rusak, Cutting tools cepat aus, face collapse, sealing bocor);cepat aus, face collapse, sealing bocor);  Resiko kontrak akibat problem pada konstruksi ataupunResiko kontrak akibat problem pada konstruksi ataupun terkait pekerjaan tambah, keterlambatan waktuterkait pekerjaan tambah, keterlambatan waktu penyelesaian , perselisihan dan klaim);penyelesaian , perselisihan dan klaim);  Resiko lingkungan (dampak terhadap kualitas air tanah,Resiko lingkungan (dampak terhadap kualitas air tanah, kerusakan pada bangunan disekitar, polusi udara dankerusakan pada bangunan disekitar, polusi udara dan kebisingan);kebisingan);  Resiko operasi;Resiko operasi;
  • 23. Penilaian struktur terowongan .....Penilaian struktur terowongan .....  Perlu perhitungan Biaya Siklus Hidup :Perlu perhitungan Biaya Siklus Hidup : 1)1) Biaya pembebasan lahan;Biaya pembebasan lahan; 2)2) Biaya konstruksi;Biaya konstruksi; 3)3) Penghematan akibat perencanaan tertentu (AC);Penghematan akibat perencanaan tertentu (AC); 4)4) Penghematan energi – thermal;Penghematan energi – thermal; 5)5) Biaya pemeliharaan;Biaya pemeliharaan; 6)6) Biaya penggantian – banyak terowongan KABiaya penggantian – banyak terowongan KA telah berumur lebih dari 100 tahun;telah berumur lebih dari 100 tahun;  Perlu perhitungan keuntungan tidak langsungPerlu perhitungan keuntungan tidak langsung (Penilaian atas komunitas);(Penilaian atas komunitas);
  • 24. Washington Metro Tunnel Costs 1969 - 1994 Prices for mining & lining ~20' Dia. Tunnels 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 10000 68 70 72 74 76 78 80 82 84 86 88 90 92 94 96 Year TunnelCostperLinealFoot (Convertedto1995dollars) Earth Rock Mixed or varying Linear ( )Regression Biaya Konstruksi
  • 27. Perbandingan biaya antara hydrocarbon storage dalam rock caverns dan dalam Tangki Baja
  • 28. Distribusi Biaya berdasarkan Metodologi Konstruksi Terowongan  TeknologiTeknologi TerowonganTerowongan KonvensionalKonvensional  TeknologiTeknologi TerowonganTerowongan Mekanis – TBMMekanis – TBM
  • 29. Kriteria penggunaan ruang bawah tanahKriteria penggunaan ruang bawah tanah yang optimal .....yang optimal .....  Perlu benar-benar diperhitungkan kebutuhan suatuPerlu benar-benar diperhitungkan kebutuhan suatu komunitas;komunitas;  Maksimalkan keuntungan dari penggunaan ruangMaksimalkan keuntungan dari penggunaan ruang bawah tanah sebagai ruang yang mungkin untukbawah tanah sebagai ruang yang mungkin untuk dikembangkan;dikembangkan;  Revitalisasi ruang di atas terowongan untuk perbaikanRevitalisasi ruang di atas terowongan untuk perbaikan lingkungan sekitar (hutan/taman kota);lingkungan sekitar (hutan/taman kota);  Penggunaan ruang bawah tanah yang paling efektifPenggunaan ruang bawah tanah yang paling efektif berdasar pada kondisi struktur geologi;berdasar pada kondisi struktur geologi;  Perencanaan untuk kesinambungan penggunaan ruangPerencanaan untuk kesinambungan penggunaan ruang bawah tanah;bawah tanah;
  • 30.  PendahuluanPendahuluan  Perencanaan dan PertimbanganPerencanaan dan Pertimbangan Struktur TerowonganStruktur Terowongan  Penggunaan Data GeologiPenggunaan Data Geologi  Metodologi Konstruksi TerowonganMetodologi Konstruksi Terowongan  Tren Masa DepanTren Masa Depan  KesimpulanKesimpulan Struktur Terowongan dan Manajemen Konstruksinya
  • 31. Penggunaan Data GeologiPenggunaan Data Geologi  Topografi dan struktur geologi;Topografi dan struktur geologi;  Kondisi geologi yang spesifik;Kondisi geologi yang spesifik;  Arkeologi – dapat menambah biaya dan waktuArkeologi – dapat menambah biaya dan waktu konstruksi akibat kehatihatian dalam ekskavasi,konstruksi akibat kehatihatian dalam ekskavasi, pengkatalogan dan redesain untuk melindungi lokasi;pengkatalogan dan redesain untuk melindungi lokasi;  Perancangan (Planning) – konstruksi ruang bawahPerancangan (Planning) – konstruksi ruang bawah tanah irreversible !!!;tanah irreversible !!!;
  • 32. Penggunaan Data GeologiPenggunaan Data Geologi  Air tanah :Air tanah : a)a) Tekanan air tanah dan alirannya dapat mempengaruhi stabilitasTekanan air tanah dan alirannya dapat mempengaruhi stabilitas excavation faces dan kekuatan struktur penyangga permanen;excavation faces dan kekuatan struktur penyangga permanen; b)b) Kebocoran akibat air tanah pada struktur terowongan yang telahKebocoran akibat air tanah pada struktur terowongan yang telah selesai akan berakibat pada kualitas ruangan dan sulit untukselesai akan berakibat pada kualitas ruangan dan sulit untuk diperbaiki;diperbaiki; c)c) Komposisi kimia air tanah berkorelasi dengan tingkat korosiKomposisi kimia air tanah berkorelasi dengan tingkat korosi struktur terowongan;struktur terowongan; d)d) Ekskavasi dan penggunaan terowongan dapat menyebabkanEkskavasi dan penggunaan terowongan dapat menyebabkan polusi pada air tanah;polusi pada air tanah; e)e) Pergerakan air tanah dapat mengakibatkan penurunan permukaanPergerakan air tanah dapat mengakibatkan penurunan permukaan tanah disekitarnya;tanah disekitarnya; f)f) Air tanah dapat difungsikan sebagai mekanisme sealing untukAir tanah dapat difungsikan sebagai mekanisme sealing untuk penyimpanan produk tertentu, seperti gas dan minyak;penyimpanan produk tertentu, seperti gas dan minyak;
  • 33. Penggunaan Data GeologiPenggunaan Data Geologi  Penurunan permukaan tanah dan kerusakan bangunan :Penurunan permukaan tanah dan kerusakan bangunan : a)a) Survei yang ektensif atas geometrik dan kondisi bangunanSurvei yang ektensif atas geometrik dan kondisi bangunan yang mungkin terpengaruh sepanjang rute terowongan;yang mungkin terpengaruh sepanjang rute terowongan; b)b) 3D analisis finite element yang komprehensif termasuk3D analisis finite element yang komprehensif termasuk progresive ekskavasi terowongan, respon tanah dan responprogresive ekskavasi terowongan, respon tanah dan respon struktur yang dapat memperkirakan pergerakan dan distressstruktur yang dapat memperkirakan pergerakan dan distress struktural dengan berbagai variasi prosedur konstruksi;struktural dengan berbagai variasi prosedur konstruksi; c)c) Pemasangan dan survei titik kontrol yang dapat menentukanPemasangan dan survei titik kontrol yang dapat menentukan pergerakan vertikal, kemiringan dan rotasi suatu bangunan;pergerakan vertikal, kemiringan dan rotasi suatu bangunan; d)d) Mengintegrasikan seluruh survei dan data prediksi kedalamMengintegrasikan seluruh survei dan data prediksi kedalam sistem GIS sebagai komparasi real time dan peringatan;sistem GIS sebagai komparasi real time dan peringatan; e)e) Penggunaan isu manajemen resiko dan perancangan mitigasiPenggunaan isu manajemen resiko dan perancangan mitigasi resiko sebagai kriteria dalam seleksi kontraktor;resiko sebagai kriteria dalam seleksi kontraktor;
  • 34. Penggunaan Data GeologiPenggunaan Data Geologi  Pengaruh Metode Konstruksi :Pengaruh Metode Konstruksi : a)a) Penampang melintang terowongan umumnya bulat jikaPenampang melintang terowongan umumnya bulat jika dibor dgn TBM. Dan akan mempunyai dinding vertikaldibor dgn TBM. Dan akan mempunyai dinding vertikal jika dikonstruksi diantara slurry walls;jika dikonstruksi diantara slurry walls; b)b) Desain lining (ketebalan dan kekuatan) tergantung padaDesain lining (ketebalan dan kekuatan) tergantung pada pergerakan tanah sekitarnya selama ekskavasi;pergerakan tanah sekitarnya selama ekskavasi; c)c) Kedalaman terowongan dari permukaan tanah sangatKedalaman terowongan dari permukaan tanah sangat tergantung pada metode konstruksi yang digunakan. Padatergantung pada metode konstruksi yang digunakan. Pada kasus cut and cover, makin dekat permukaan makin baik.kasus cut and cover, makin dekat permukaan makin baik. Pada kasus terowongan yang menggunakan TBM butuhPada kasus terowongan yang menggunakan TBM butuh minimum kedalaman agar dapat memanfaatkan archingminimum kedalaman agar dapat memanfaatkan arching efek dari tanah;efek dari tanah; d)d) Bila kondisi batuan memungkinkan untuk metodeBila kondisi batuan memungkinkan untuk metode konstruksi tertentu maka profil terowongan dapatkonstruksi tertentu maka profil terowongan dapat dijustifikasi pada lapisan tersebut;dijustifikasi pada lapisan tersebut;
  • 35.  PendahuluanPendahuluan  Perencanaan dan PertimbanganPerencanaan dan Pertimbangan Struktur TerowonganStruktur Terowongan  Penggunaan Data GeologiPenggunaan Data Geologi  Metodologi Konstruksi TerowonganMetodologi Konstruksi Terowongan  Tren Masa DepanTren Masa Depan  KesimpulanKesimpulan Struktur Terowongan dan Manajemen Konstruksinya
  • 36. Metodologi Konstruksi Terowongan  Teknologi Terowongan KonvensionalTeknologi Terowongan Konvensional 1)1) Metode Cut and Cover;Metode Cut and Cover; 2)2) Metode Jacking;Metode Jacking; 3)3) Immersed Tunnel;Immersed Tunnel; 4)4) NATM;NATM;  Teknologi Terowongan Mekanis – TBMTeknologi Terowongan Mekanis – TBM 1)1) Slurry Shields;Slurry Shields; 2)2) EPB;EPB; 3)3) Rock Tunneling Machine;Rock Tunneling Machine; 4)4) Micro Tunneling;Micro Tunneling; 5)5) Multi Micro Shield Tunneling Methods;Multi Micro Shield Tunneling Methods;
  • 37. Metodologi Cut and Cover pada Underpass Tomang  PerluPerlu Mempunyai clearence yang terbatas karena dibawah jalan tol Cawang - Grogol;  Melalui Jl. Jenderal S. Parman dan Jl. Tomang Raya yang tidak boleh ditutup selama pelaksanaan (masalah pengaturan lalu lintas);  Konstruksi menggunakan Sistem Diafragma Wall sebagai tembok penahan tanah sekaligus berfungsi sebagai Struktur dinding terowongan dan konstruksi bored pile pada bagian box;  Masalah utilitas (PDAM, Telkom, PLN dan PJU);
  • 38. 117000 STA0+247 7950 TOTAL (1+2+3) = Rp. 36.384.499.095,00 PENYELESAIAN TAHAP II TAHAP I GROGOL STA0+200 STA0+225 Jl.GelongBaruSel STA0+275 STA0+300 STA0+250 HARMONI STA0+425 STA0+400 STA0+350 STA0+325 PILARPILAR PILAR STA0+364 STA0+375 STA0+450 STA0+475 STA0+500 PJU PIER STA0+525 STA0+579.2 STA0+550 Jl.WijayaKusuma Panel 1x0.5m PILARPILAR PILAR POS POLISI SLIPI Tugu PIER Rambu PJU HIGH MASH GUARDRIIL POHON Ø20 PIER STA0+650 STA0+625 7151 RETAIN IN G WALL STA0+700 + GUARDRIILGUARDRIIL STA0+675 100 m75 SKALA 0 5 25 50 DENAH UNDERPASS THP II KEBON JERUK/MERAK STA0+600 STA0+575 PIER PIER 7950 9150 9150 STA0+485 9150 1000020000 10000 86200 20000 10000 86200 DENAHUNDERPASS TOMANG
  • 39. POTONGAN MEMANJANG 92000 6% ELEV= 16.450 18 13 15 14 16 17 19 20 Meter 11 10 12 V= 1 : 100 ELEVASI RENCANA ELEVASI EXISTING H= 1 : 1000 STATION 2 0 1 8 5 4 3 7 6 9 4500 4820 69200 1.2 % 0+675 0+725 0+700 15.019 14.966 0+650 0+625 0+600 0+575 14.894 14.834 14.894 14.869 15.00914.990 111000 POTONGANMEMANJANG 0+500 0+525 0+550 0+485 0+475 0+450 15.48911.750 Sampit 15.33913.250 15.21414.495 15.90011.012 15.45010.700 15.80510.550 10000 Sta = 0+ 475 ELEV= 10.250 EV= 0.450 LV= 50 M G2 = 1.2 % G1 = 6 % PVI III 0+375 0+425 0+400 0+350 0+364 0+325 17.09411.542 16.49910.850 16.87011.150 17.45412.478 11.880 17.36413.920 ELEV= 11.580 Sta= 0+ 364 PVI II G2 = 6 % G1 = 1, 2 % EV= 0.300 LV= 50 M PVI IV Sta= 0+ 554.2 G1 = 6 % G2 = 0 % LV= 50 M EV= 0.375 ELEV= 15.000KB. JERUK/MERAK 3800 El. = 16.450 El. = 16.000 El. = 16.361 6% 0,9 % 1800 5000 1,4 % G2 = 1.4 % LV= 30 M EV= 0.08 El. = 17.330 4650 G1 = 0,9 % Sta= 0+ 427 PVI 0+250 0+300 0+275 0+225 0+200 16.94416.953 17.23915.420 17.25916.720 16.877 16.642 0+175 0+150 0+100 0+125 16.427 16.237 15.577 16.237 TOMANGRAYA Sta= 0+ 272 G2 = 0.64 % ELEV= 17.100 EV= 0.415 PVI I G1 = 6 % LV= 50 M
  • 40. PEKERJAAN BORE PILE PENGEBORAN PASANG BAJA TULANGAN PENGECORAN HASIL PENGECORAN
  • 41. KONSTRUKSI GUIDE WALL D ET AILGU I DEWALL
  • 44. DENAH RELOKASI UTILITAS STA0+450 PIER PAM(Ø600mm) PILAR PILAR STA0+425 PILAR GROGOL PILAR PILAR STA0+400 PILAR STA0+375 STA0+364 STA0+350 STA0+325 STA0+271.82 Jl.GelongBaruSel STA0+281.82 STA0+315.50 STA0+300 PAM(Ø600mm) Jl.WijayaKusuma STA0+275 HARMONI STA0+250 (RELOKASI) PIPAPAMØ800mm (RELOKASI) JIRR (RELIKASI) PAM Ø600mm (RELOKASI) PLN PLN (RELOKASI) PLN (RELOKASI) STA0+485 STA0+500 STA0+475 DENAH RELOKASI UTILITAS PILAR PILAR PILAR TELKOM (RELOKASI) JIRR (RELOKASI) U S B T
  • 45. UTILITAS PENGHAMBAT KABEL PLN PIPA PAM KABEL OPTIK KABEL OPTIK KABEL TELKOM SPARING KABEL TELKOM
  • 47. RELOKASI UTILITAS TELKOM & PLN UTILITAS KABEL SERAT OPTIK PT. TELKOM UTILITAS KABEL PLN
  • 48.  Melalui jalan Jend.Melalui jalan Jend. Sudirman yang tidakSudirman yang tidak boleh ditutup selamaboleh ditutup selama pelaksanaanpelaksanaan;;  KonstruksinyaKonstruksinya menggunakan sistemmenggunakan sistem Concrete Box JackingConcrete Box Jacking dengan tumpuandengan tumpuan dongkrakdongkrak menggunakan jackingmenggunakan jacking abutmentabutment;; Metodologi Jacking pada Underpass Dukuh Atas
  • 49.
  • 50.
  • 51.
  • 52. Keunggulan Metodologi Immersed Tunnel 1) Sangat cocok untuk selat dangkal dengan struktur tanah lunak; 2) Kemungkinan tertabraknya struktur oleh kapal tidak ada; 3) Kemudahan dalam konstruksi untuk selat yang relatif dalam; 4) Kecilnya dampak lingkungan yang timbul selama operasi; 5) Permasalahan ROW menjadi tidak bermasalah; 6) Kemudahan kapal besar untuk berlalu lalang di selat tersebut; 7) Tidak adanya pengaruh cuaca buruk (badai) bagi kendaraan yang lewat; 8) Biaya operasi maupun pemeliharaan adalah kecil; 9) Ketahanan untuk mencapai umur desainnya adalah besar, karena struktur ini tahan terhadap beban dinamik, hal ini dikarenakan struktur ini merupakan struktur yang cukup fleksibel;
  • 60. Metodologi NATM ..... 4 1) Alat drilling atau blasting; 2) Angkut material bongkahan; 3) Perkuatan dengan shortcrete, baik dengan dry spraying (dry mixed + water) dicampur dengan kecepatan air antara 20m/s – 30m/s ataupun wet spraying (ready mixed);
  • 63. Teknologi TBM Jepang  Kurangnya ruang diKurangnya ruang di perkotaanperkotaan  Teknologi mTeknologi modernodern ddanan generalisgeneralisasiasi penggunaanpenggunaan TBMTBM  GeometriGeometri TBMTBM dirancang untukdirancang untuk setiap proyeksetiap proyek TBM
  • 66. Terowongan Loetschberg -Panjang of 34,5 km (62% telah selesai) -Total of 88 km (akses dan galeri) -Most powerful TBM -D = 9,4 m e L = 142 m TBM
  • 67. Perbandingan antara metode terowongan perkotaan umumnya dan Metode MMST diaphragm wall lebar ruang konstruksi (lebar) kedalaman overburden (dalam) dinding penahan (a) Teowongan Cut and Cover (c) Multi Micro Shield Tunnel (b) Terowongan Shield Konvensional lebar ruang konstruksi (lebar) overburden depth (shallow) lebar ruang konstruksi (kecil)
  • 68.  Tidak ada limitas lebar penampang melintang;  Perlu pengaturan manajemen lalu lintas saat konstruksi;  Perlu lebar ruang konstruksi permukaan yang cukup;  Tidak efisien dalam pekerjaan pengerukan dan pembuangan material;  Kecepatan boring yang tinggi dengan penampang terowongan yang besar dikarenakan pelaksanaan boring yang sekaligus;  Perlu lebar ruang konstruksi permukaan yang cukup;  Perlu lebar ruang konstruksi di dalam tanah untuk pergerakan TBM;  Manajemen lalu lintas lebih sederhana dibanding metode cut and cover;  Besarnya volume slurry dan material yang perlu dibuang;  Telah dipahami efek struktural dan lingkungan yang ditimbulkan; Metode Cut & cover Metode terowongan shield konvensional Karakteristik
  • 69.  Penggunaan ruang konstruksi di atas dan di bawah permukaan yang lebih sempit;  Efisien dalam penggunaan ruang bawah tanah;  Ukuran shaft yang lebih kecil dibandingkan metode konvensional;  Aplikatif untuk kedalaman yang rendah, lebih kecil dari diameter terowongan;  Ukuran tail void yang kecil, memberikan efek yang kecil terhadap penurunan permukaan;  Dengan hanya menggunakan Shield TBM yang mini, dimungkinkan untuk membangun berbagai variasi kombinasi ukuran terowongan;  Sedikit volume slurry dan material yang dibutuhkan; Karakteristik MMST
  • 70. Kuantitas tanah dari terowongan shield Metode Terowongan Shield Konvensional MMST Kuantitas tanah dari ekskavasi mekanis Pertimbangan pada vertical earth pressure  Ekskavasi tunggal overburden pressure, loosening earth pressure  Multi ekskavasi proses loading-unloading proses multi loosening earth pressure
  • 71.  PendahuluanPendahuluan  Perencanaan dan PertimbanganPerencanaan dan Pertimbangan Struktur TerowonganStruktur Terowongan  Penggunaan Data GeologiPenggunaan Data Geologi  Metodologi Konstruksi TerowonganMetodologi Konstruksi Terowongan  Tren Masa DepanTren Masa Depan  KesimpulanKesimpulan Struktur Terowongan dan Manajemen Konstruksinya
  • 72.  Penggunaan terowongan di perkotaan maupun terowongan panjang sepanjang pegunungan merupakan solusi konektivitas dan kemacetan;  Hukum kepemilikan atas tanah perlu dibatasi untuk mempermudah dalam pembangunan struktur ruang bawah tanah;  Terkait perkembangan teknologi : 1) Untuk alasan keselamatan, ekonomi dan kecepatan konstruksi dilakukan dengan TBM; 2) Namun hal ini menjadikan kita tidak dapat mengetahui kondisi geologi yang dapat digunakan untuk perencanaan proyek yang akan datang; 3) Sistem utilitas ruang bawah tanah dan gedung menjadi lebih efisien bila diintegrasikan sepanjang siklus hidupnya dari perencanaan sampai pembongkaran kembali, hal ini memungkinkan untuk membangun database yang terintegrasi untuk struktur ruang bawah tanah beserta kondisi geologinya; 4) Meningkatnya penggunaan trenchless technology sebagai bagian dari site investigasi dan metode konstruksi proyek terowongan yang besar (micro tunneling dan directional drilling); Tren Masa Depan
  • 73.  PendahuluanPendahuluan  Perencanaan dan PertimbanganPerencanaan dan Pertimbangan Struktur TerowonganStruktur Terowongan  Penggunaan Data GeologiPenggunaan Data Geologi  Metodologi Konstruksi TerowonganMetodologi Konstruksi Terowongan  Tren Masa DepanTren Masa Depan  KesimpulanKesimpulan Struktur Terowongan dan Manajemen Konstruksinya
  • 74.  Telah terjadi peningkatan yang signifikan akan kebutuhan struktur terowongan di dunia  Kelayakan struktur terowongan tergantung pada analisa biaya ekonomi secara komprehensif (biaya siklus hidup + keuntungan tidak langsung)  Metode konstruksi dan teknologi terowongan sangat bergantung pada kondisi geologi, lokasi terowongan, panjang terowongan, kebijakan lokal, dll  Pengetahuan dan Teknologi Terowongan telah memungkinkan pembangunannya di berbagai kondisi lingkungan Kesimpulan