Dokumen ini membahas konsep bisnis department store dan proses operasionalnya, meliputi penjelasan tentang department store sebagai ritel modern yang menjual berbagai barang dalam departemen terpisah, manajemen keuangan dan non-keuangan seperti merchandising, alokasi ruang, penetapan harga, pengelolaan persediaan, blueprint operasional, dan pemeliharaan toko.
2. 1.Memberikan pemahaman dasar mengenai
konsep bisnis retail Department Store
2.Memberikan pemahaman dasar mengenai
proses bisnis yang di lakukan oleh perusahaan
3.Memberikan pengetahuan dasar mengenai
manajemen operasional di departemen store
4. Ritel dapat didefinisikan sebagai kegiatan
untuk menjual barang dan jasa kepada
konsumen akhir. Ritel adalah link terakhir
dalam rantai distribusi produk dari
produsen yang paling awal untuk
konsumen akhir
7. Retail berskala besar yang
pengelolaannya dipisah dan dibagi
menjadi bagian departemen-
departemen yang menjual macam
barang yang berbeda-beda.
9. 1. Finansial (pengelolaan laporan keuangan, asset
management, budgeting)
2. Non Finansial (Merchandising, Pricing, Inventory
Management, Operational Blueprint, Store
Maintenance)
10. 1. Merchandising
2. Space Allocation
3. Pricing
4. Inventory Management
5. Operational Blueprint
6. Store Maintenance
11. Lebih banyak dilakukan oleh
buyer/merchandiser (kantor pusat)
Toko menyesuaikan kebutuhan
assortment-nya dengan bank item
yang ada
Toko memanfaatkan planogram/floor
arrangement yang telah disiapkan
(biasanya disiapkan oleh
buyer/merchandiser)
12. Top-Down Space Management
Barang-barang laku jual (fast moving)
diberikan persentase lebih besar
Vertical display, wall display, travelator display
menjadi tren baru
Pemanfaatan PROMO AREA, DISCOUNT
AREA, TOP of GONDOLA, MAIN AISLE/MAIN
ROAD
13. Harga jual telah ditentukan sebelumnya
oleh Buyer
Toko menjaga harga jual agar tetap
kompetitif
14. BAGAIMANA MENJAGA HARGA TETAP
KOMPETITIF?
Competitor Survey
Killer Value Item
Quantity Deal (di level Buyer)
Home Brand Strategy
15. Inventory mempengaruhi performance toko
dan perusahaan
Tiap divisi/departemen dalam sebuah toko
memiliki standar Inventory Ratio (Stock Ratio)
sendiri
Stock Ratio Berpengaruh pada Stock Days
Stock Ratio & Stock Days terkait erat dengan
T.O.P
16. BAGAIMANA MENGELOLA INVENTORY?
Formula khusus dalam proses pembuatan
Purchase Order
Rencana Penjualan
Penerapan FI-FO (First In – First Out)
Pengelolaan barang berdasarkan klasifikasi
penjualan (Fast Moving, Slow Moving, Average,
Not Moving/Dead Stock)
17. Mengatur detil aktivitas yang harus
dijalankan di toko (dari buka – tutup
toko)
Diatur secara rinci, termasuk
penanggung jawabnya
Contoh : jam buka pintu karyawan,
pemegang kunci pintu karyawan, jam
menyalakan AC, lampu, eskalator, lift,
jam menyalakan display, pengecekan
alarm)
18. Pemeliharaan fasilitas fisik di toko
(tempat parkir, signage di luar dan
di dalam toko, karpet, suhu udara,
tata cahaya)
Berpengaruh pada ambience toko,
persepsi konsumen terhadap toko,
usia fasilitas, dan biaya oparasional
toko)
Ritel dapat didefinisikan sebagai kegiatan kejadian untuk menjual barang dan jasa kepada konsumen akhir. Ritel adalah link terakhir dalam rantai distribusi produk dari produsen yang paling awal untuk konsumen akhir
a. Pengertian PengecerPengertian pengecer menurut George H. Lucas et al (1994 : 2) adalah :“Retailing is all activities involved in marketing of goods and services directly to consumers for their personal, family, or household use.”Sedangkan menurut F. Lusch dan Dunne (1990 : 4), pengecer adalah sebagai berikut :““Retailing is the final stage in the progression of merchandise from producer to consumer”Menurut Levy and weitz (1993 : 6) :“Retailing is a business that sells product and services to consumers for their personal or family use. A retailer is the final business on a distribution channel that links manufacturers with consumers”
Berikut ini adalah pembagian industri ritel berdasarkan pengelompokan pada ciri-ciri tertentu disertai pengertian atau definsi :1. Discount Stores / Toko DiskonDiscount store adalah toko pengecer yang menjual berbagai barang dengan harga yang murah dan memberikan pelayanan yang minimum. Contohnya adalah Makro dan Alfa2. Specialty Stores / Toko Produk SpesifikSpecialty store adalah merupakan toko eceran yang menjual barang-barang jenis lini produk tertentu saja yang bersifat spesifik. Contoh specialty stores yaitu toko buku gramedia, toko musik disctarra, toko obat guardian, dan banyak lagi contoh lainnya.3. Department StoresDepartment store adalah suatu toko eceran yang berskala besar yang pengeloaannya dipisah dan dibagi menjadi bagian departemen-departemen yang menjual macam barang yang berbeda-beda. Contohnya seperti ramayana, robinson, rimo, dan sebagainya4. Convenience StoresConvenience store adalah toko pengecer yang menjual jenis item produk yang terbatas, bertempat di tempat yang nyaman dan jam buka panjang. Contoh minimarket alfa dan indomaret.5. Catalog StoresCatalog store adalah suatu jenis toko yang banyak memberikan informasi produk melalui media katalog yang dibagikan kepada para konsumen potensial. Toko katalog biasanya memiliki jumlah persediaan barang yang banyak.6. Chain StoresChain store adalah toko pengecer yang memiliki lebih dari satu gerai dan dimiliki oleh perusahaan yang sama.7. SupermarketSuper market adalah toko eceran yang menjual berbagai macam produk makanan dan juga sejumlah kecil produk non makanan dengan sistem konsumen melayani dirinya sendiri / Swalayan. Contoh yaitu Hero.8. Hypermarkets / HipermarketHipermarket adalah toko eceran yang menjual jenis barang dalam jumlah yang sangat besar atau lebih dari 50.000 item dan melingkupi banyak jenis produk. Hipermarket adalah gabungan antara retailer toko diskon dengan hypermarket. Contohnya antara lain hipermarket giant, hipermarket hypermart dan hipermarket carrefour.