SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 43
BAGIAN 3
rev 17.01.11. SDMList - Hubungan Kerja & Perjanjian Kerja
1
PRAKATA
Slides yang ditampilkan hanya berisi risalah yang
merupakan ‘highlights’ dari ketentuan perundang-undangan
yang terkait
Slides yang ditampilkan digunakan sebagai ‘memory jogger’
sebagai rujukan agar pembahasan suatu topik dapat tetap
konisten dan terstuktur
Peserta diharapkan untuk tetap merujuk pada
ketentuan perundang-undangan yang asli
Pengkayaan ilmu dan pengetahuan diharapkan dapat
dicapai melalui pembahasan dan diskusi
rev 17.01.11.
SDMList - Hubungan Kerja & Perjanjian Kerja
2
HUBUNGAN KERJA (1/3)
RUJUKAN DASAR:
• UU 13/2003, pasal 50 – 66
RUJUKAN PENDUKUNG:
• KUHPerdata, Buku III, Bab VIIA
(Perjanjian Kerja)
rev 17.01.11. SDMList - Hubungan Kerja & Perjanjian Kerja
3
HUBUNGAN KERJA (2/3)
Ref UU13 tahun 2003
Adalah hubungan antara pengusaha
dengan pekerja/buruh berdasarkan
perjanjian kerja yang mempunyai
unsur pekerjaan, upah dan
perintah.
rev 17.01.11. SDMList - Hubungan Kerja & Perjanjian Kerja
4
rev 17.01.11. SDMList - Hubungan Kerja & Perjanjian Kerja
5
HUBUNGAN KERJA (3/3)
JENIS HUBUNGAN KERJA (dalam
praktek)
 Tetap dan Untuk Waktu Tertentu
 Langsung dan Tidak Langsung
SKEMA HUBUNGAN KERJA
 Core (Utama) vs Non Core
(Penunjang/Support)
 Posisi Permanent vs Posisi Sementara
07.08.08 RUI-HIK for HR & Legal_Bandung
6
HUBUNGAN KERJA
WAKTU TIDAK TERTENTU
Adalah perjanjian kerja antara
pekerja/buruh dengan pengusaha
untuk mengadakan hubungan kerja
yang bersifat tetap
rev 17.01.11. SDMList - Hubungan Kerja & Perjanjian Kerja
7
EMPLOYMENT SCHEME ®
EMPLOYMENT
INDIRECT
(3rd
party )
Outsourcing
DIRECT
JOB/WORK
SERVICE PROVIDER
BODY SHOP
(MANPOWER SUPPLY)
CONTRACT (PWT)
PERMANENT (PWTT)
PROFESSIONALPROFESSIONAL SERVICE
(consultant)
rev 17.01.11. SDMList - Hubungan Kerja & Perjanjian Kerja
8
EMPLOYMENT CHART ®
Job/Position Relation to main
Business
Activity
Employment
Relations
Nature of Job Type/status of
Employment
Job/Position
Permanent
Employee
Permanent/
Long term
Temporary
Non-Permanent
Non Permanent/
Contract Employee
DirectCORE
Support/
Non-Core
Indirect
OUTSOURCING
PROVIDER
PERJANJIAN KERJA
REF UU13 tahun 2003
Adalah perjanjian antara pekerja/buruh
dengan pengusaha atau pemberi kerja
yang memuat syarat-syarat kerja dan
kewajiban para pihak
rev 17.01.11. SDMList - Hubungan Kerja & Perjanjian Kerja
9
PERJANJIAN KERJA (1/4)
Risalah UU13/2003, pasal 51-63
 Dapat dibuat secara lisan dan tertulis.
 Perjanjian Kerja yang dipersyaratkan secara tertulis
dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
 Perjanjian kerja dibuat atas dasar:
 Kesepakatan kedua belah pihak
 Kemampuan atau kecakapan melakukan perbuatan hukum
 Adanya pekerjaan yang diperjanjikan
 Pekerjaan yang diperjanjikan tidak bertentangan dengan
ketertiban umum, kesusilaan dan perundang-undangan
yang berlaku
rev 17.01.11. SDMList - Hubungan Kerja & Perjanjian Kerja
10
PERJANJIAN KERJA (2/4)
Risalah UU13/2003, pasal 51-63
 Perjanjian kerja tertulis, sekurang-kurangnya
memuat  MENGAPA?
 Nama, alamat perusahaan dan jenis usaha
 Nama, jenis kelamin, umur dan alamat pekerja
 Jabatan atau jenis pekerjaan
 Tempat pekerjaan
 Besarnya upah dan cara pembayarannya
 Syarat-syarat kerja yang memuat hak dan
kewajiban pengusaha dan pekerja
 Tempat dan tanggal perjanjian kerja dibuat
 Tanda tangan para pihak dalam perjanjian kerja
rev 17.01.11. SDMList - Hubungan Kerja & Perjanjian Kerja
11
IR (3) - PKWT
PERJANJIAN KERJA (3/4)
Perjanjian Kerja tertulis, harus memuat (antara lain),
syarat-syarat kerja (hak dan kewajiban para pihak),
 Apa saja yang dapat disebutkan sebagai syarat-
syarat kerja?
 Mengapa perlu kejelasan syarat-syarat kerja?
 Bagaimana cara menulis rincian syarat-syarat kerja?
• Dirinci dalam perjanjian. Langsung atau dalam lampiran;
• Ditegaskan untuk merujuk ke PP/PKB;
• Ditegaskan untuk merujuk ke Peraturan Perundang-
undangan.
• Jika tidak dijelaskan  otomatis merujuk ke PP/PKB yang
ada dan/atau Peraturan Perundang-undangan
PERJANJIAN KERJA (4/4)
Risalah UU13/2003, pasal 51-56
 Ketentuan (syarat-syarat kerja) dalam Perjanjian Kerja
tidak boleh bertentangan dengan:
Peraturan perusahaan, atau
Perjanjian Kerja Bersama, dan
Peraturan perundang-undangan yang berlaku
 Perjanjian kerja tidak dapat ditarik kembali dan/atau
diubah kecuali atas persetujuan para pihak
 Perjanjian kerja dibuat untuk waktu tertentu atau
untuk waktu tidak tertentu
rev 17.01.11. SDMList - Hubungan Kerja & Perjanjian Kerja
13
07.08.08 RUI-HIK for HR & Legal_Bandung
14
HUBUNGAN KERJA
WAKTU TIDAK TERTENTU
Adalah perjanjian kerja antara
pekerja/buruh dengan pengusaha
untuk mengadakan hubungan kerja
yang bersifat tetap
07.08.08 RUI-HIK for HR & Legal_Bandung
15
PERJANJIAN KERJA WAKTU TIDAK TERTENTU
 Perjanjian Kerja tidak menyebutkan kapan
hubungan kerja akan berakhir.
 Hubungan Kerja, syarat-syarat kerja dan tata tertib
diatur secara umum pada Peraturan
Perusahaan (PP) /Perjanjian Kerja Bersama
(PKB)
 Walaupun disebut Waktu Tidak Tertentu atau
Pekerja Tetap/Permanent, PHK dapat terjadi
karena, antara lain
Pengunduran diri, Meninggal, Usia Pensiun,
Pensiun Dini, MAT/Perjanjian Bersama, dan
Sebab sebab lain yang tidak diketahui pada
saat hubungan kerja tetap/permanent ditanda
tangani
07.08.08 RUI-HIK for HR & Legal_Bandung
16
HUBUNGAN KERJA
WAKTU TERTENTU
Adalah perjanjian kerja antara
pekerja/buruh dengan pengusaha
untuk mengadakan hubungan kerja
dalam waktu tertentu untuk
pekerjaan tertentu
PERJANJIAN KERJA UNTUK
WAKTU TERTENTU - PKWT
RUJUKAN UTAMA:
• UU13 tahun 2003, pasal 56 - 59
• Kep 100/Men/VI/2004
rev 17.01.11. SDMList - Hubungan Kerja & Perjanjian Kerja
17
PKWT – UU13/2003 (1/2)
Risalah UU13/2003, pasal 56-59
 Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) didasarkan
atas:
 Jangka waktu, atau
 Selesainya suatu pekerjaan tertentu
 dibuat tertulis menggunakan bahasa Indonesia dan
huruf latin.
 tidak boleh mensyaratkan masa percobaan
 hanya untuk pekerjaan tertentu yang jenis dan sifat
atau kegiatannya akan selesai dalam waktu tertentu
 tidak untuk pekerjaan yang bersifat tetap
rev 17.01.11. SDMList - Hubungan Kerja & Perjanjian Kerja
18
IR (3) - PKWT
PKWT – UU13/2003 (2/2)
 Syarat-syarat kerja tidak boleh kurang dari ketentuan
perundang-undangan
 Periode Perjanjian:
 Jangka waktu awal max 2 tahun
 Dapat diperpanjang 1 x selama maximum 1 tahun
 Dapat diperbaharui 1 x selama maximum 2 tahun, setelah
dilakukan jeda selama 30 hari
 Pelanggaran atas ketentuan perundangan, DEMI
HUKUM, PWT menjadi perjanjian PKWTT
 PWT diatur lebih lanjut dengan Keputusan Menteri 
Kep 100/Men/VI/2004
IR (3) - PKWT
PKWT - Kep 100/Men/VI/2004 (1/4)
 Hanya dapat dibuat untuk pekerjaan tertentu
yang jenis dan sifat atau kegiatan
pekerjaannya akan selesai dalam waktu
tertentu, yaitu pekerjaan yang:
 Sekali selesai atau yang sementara
 Diperkirakan tidak terlalu lama, max 3 tahun
 Bersifat musiman
 Berhubungan dengan produk baru, kegiatan baru, atau
produk tambahan yang masih dalam percobaan atau
penjajagan
IR (3) - PKWT
PKWT - Kep 100/Men/VI/2004 (2/4)
PEKERJAAN YANG SEKALI SELESAI ATAU
SEMENTARA SIFATNYA, MAX 3 TAHUN
 PKWT dapat berakhir demi hukum jika diperjanjikan
bahwa apabila salah satu dari 2 (dua) kondisi dibawah
ini terjadi (mana yang lebih dulu):
Periode perjanjian berakhir, atau
Bila pekerjaan yang diperjanjikan selesai.
 Sehingga jika pekerjaan selesai sedangkan periode
perjanjian belum berakhir, atau periode perjanjian
berakhir sedangkan pekerjaan belum selesai, maka
perjanjian kerja berakhir demi hukum (tanpa ada ganti
rugi)
IR (3) - PKWT
PKWT – KEP 100/MEN/VI/2004 (3/4)
PEKERJAAN YANG SEKALI SELESAI ATAU
SEMENTARA SIFATNYA, MAX 3 TAHUN
 Ayat (5): Pembaharuan setelah jeda minimum 30 hari
 Ayat (6): Selama jeda (min 30 hari), tidak ada
hubungan kerja
 Ayat (5) dan (6): Para pihak dapat mengatur
lain dari ketentuan ayat (5) dan ayat (6), yang
dituangkan dalam perjanjian  pastikan tidak
ada perbedaan penafsiran (contoh, tidak ada
pesangon, karena perpanjangan tanpa jeda ini
merupakan kesepakatan kedua belah pihak, sesuai
perundangan yang berlaku dan bukan pelanggaran)
PERJANJIAN AWAL, PERPANJANGAN,
JEDA DAN PEMBAHARUAN ®
rev 17.01.11. SDMList - Hubungan Kerja & Perjanjian Kerja
23
Perjanjian awal
max 2 tahun
Perpanjangan
(hanya 1 x)
max 1 tahun
Pembaharuan
(hanya 1 x)
max 2 tahun
Jeda
Min 30 hari
Dapat diperjanjikan lain (tanpa jeda)
dengan kesepakatan bersama dan secara
tertulis, khusus untuk pekerjaan yang
selesai max 3 tahun  tanpa
pembaharuan
IR (3) - PKWT
PKWT – KEP 100/MEN/VI/2004 (4/4)
PEKERJAAN YANG BERSIFAT
MUSIMAN
 Pekerjaan yang pelaksanaannya tergantung pada
musim atau cuaca
 Dilakukan untuk satu jenis pekerjaan pada musim
tertentu  contoh?
 Pekerjaan yang dilakukan untuk memenuhi
pesanan atau target tertentu  contoh?
 PKWT hanya untuk pekerja (kegiatan utama) yang
melakukan pekerjaan tambahan (tenaga ‘extra’) :
• Pengusaha harus membuat Daftar Nama
Pekerja/Buruh yang melakukan pekerjaan tambahan
IR (3) - PKWT
PKWT – Harian Lepas (1/2)
PERJANJIAN KERJA HARIAN LEPAS:
 Dapat dilakukan untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu
yang berubah-ubah dalam hal waktu dan volume
 Hari kerja kurang dari 21 hari/bulan
 Bila hari kerja 21 hari atau lebih selama 3 bulan
berturut-turut atau lebih, status Perjanjian Kerja
Harian Lepas (PKHL) menjadi PKWTT
 PKHL yang memenuhi syarat dikecualikan
dari ketentuan jangka waktu PKWT pada
umumnya.
IR (3) - PKWT
PKWT – Harian Lepas (2/2)
 PKHL harus dibuat tertulis
 PKHL dapat dibuat kolektif (sesuai daftar
pekerja terkait) dan memuat:
Nama dan alamat Perusahaan pemberi kerja
Nama dan alamat Pekerja
Jenis pekerjaan yang dilakukan
Besarnya upah dan/atau imbalan lainnya
 Daftar pekerja diserahkan ke instansi Naker
selambat-lambatnya 7 hari setelah perjanjian
dibuat
IR (3) - PKWT
PKWT menjadi PKWTT
PKWT MENJADI PKWTT, antara lain karena
 Ditulis bukan dalam bahasa Indonesia
 Bila terjadi pelanggaran
 Bila terjadi penyimpangan
 Tidak ada jeda 30 hari, dan tidak diperjanjikan lain.
BILA TERJADI PHK
 Hak dan kewajiban para pihak dilakukan sesuai ketentuan
perjanjian kerja atau ketentuan perundang-undangan.
 Yang mengakhiri hubungan kerja lebih awal dari waktu
yang diperjanjikan, membayar ganti rugi  apakah dapat
dibuat pengecualian?
IR (3) - PKWT
PRAKTEK UMUM PKWT
 Pekerja dipekerjaan pada posisi/jabatan permanent
 Pekerja dipekerjakan untuk sementara waktu, mengisi
posisi/jabatan yang permanent, sebagai tenaga tambahan
atau tenaga pengganti (mengisi jabatan yang kosong
sementara) - ini OK
 Pekerja digunakan untuk sementara (kebutuhan ‘urgent’)
sambil menunggu calon pekerja permanent yang benar-
benar memenuhi kualifikasi yang ditentukan
 PKWT digunakan untuk “masa percobaan” (terselubung)
agar bisa lebih lama dari 3 bulan
 PWT memperoleh remunerasi ( C & B) yang lebih
rendah/kecil dari pekerja PWTT/permanent
IR (3) - PKWT
PENGELOLAAN PKWT
• Pekerjaan/jabatan bukan yang permanen/jangka panjang
• Pastikan agar ‘job title’ tidak menjadi masalah, baik
langsung atau dikemudian hari
• Syarat-syarat kerja harus jelas, sesuai PP/PKB atau
diatur khusus, sepanjang tidak kurang dari ketentuan pada
PP/PKB atau perundang-undangan yang berlaku
• Jangka waktu, perpanjangan, dengan atau tanpa jeda dan
pembaharuan harus sesuai ketentuan perundangan
• Pahami konsekuensi hukum bila terjadi pelanggaran.
• Perjanjian kerja perlu merinci syarat-syarat kerja
(tata tertib, perilaku, pencapaian kinerja, wan
prestasi) dengan sebaik-baiknya (wajar dan jelas)
07.08.08 RUI-HIK for HR & Legal_Bandung
30
“HUBUNGAN
KERJA”
OUTSOURCING
PEKERJA DIPEKERJAKAN
MELALUI “SERVICE/JOB
CONTRACT” ATAU
“LABOUR SUPPLY/BODY SHOP”
IR (3) - PKWT
PKWT VS OUTSOURCING
 Hubungan kerja
langsung
 Pekerjaan NON
permanen
 Untuk jangka waktu
tertentu/musiman/masa
kerja relatif singkat
 Untuk kegiatan tertentu
yang berhubungan
dengan produk baru /
tambahan /penjajagan
 Hubungan kerja tidak
langsung (melalui TPC)
 Pekerjaan NON Core
 Pekerjaan penunjang
 Pekerjaan yang tidak
berhubungan dengan
proses produksi secara
langsung
 Boleh pekerjaan yang
permanen
07.08.08 RUI-HIK for HR & Legal_Bandung
32
OUTSOURCING
BRIEFLY DEFINED
Is the act of transferring some of an
organization’s recurring internal
activities and decision rights to
outside providers as set forth in a contract.
(Maurice F Greaver II / Strategic Outsourcing)
07.08.08 RUI-HIK for HR & Legal_Bandung
33
OUTSOURCING
DEFINISI (UU13/2003)
Menyerahkan sebagian pelaksanaan pekerjaan
kepada perusahaan lainnya melalui perjanjian
pemborongan pekerjaan (tidak relevan lagi) atau
penyediaan jasa pekerja yang dibuat secara tertulis
Ref. UU 13/2003, pasal 64-66
Kep. 101/Men/2004 dan Kep 220/Men/2004
07.08.08 RUI-HIK for HR & Legal_Bandung
34
CONTRACT
TERMS
OUTSOURCING
COMPANY
OUTSOURCING
COMPANY
OUTSOURCED
WORKER
OUTSOURCED
WORKER
PERMANENT
CONTRACT
COMPANY
(JOB OWNER)
COMPANY
(JOB OWNER)
EMPLOYMENT
AGREEMENT
SUPV  SUBRD
(JOB RELATION)
OUTSOURCING SCHEME - WORKERS ©
OUTSOURCING – SYARAT DASAR
Ref. UU 13/2003 pasal 65, Kep 220/Men/2004
 Pekerjaan dilakukan secara terpisah dari kegiatan utama
 Merupakan kegiatan penunjang, dan tidak menghambat
proses produksi secara langsung.
Pelanggaran dari ketentuan diatas, mengakibatkan status
hubungan kerja, berubah, dari pekerja kontraktor menjadi pekerja
perusahaan (dengan status hubungan kerja yang sama)
Pertanyaan:
 Siapa yang dapat/berhak menentukan yang mana
kegiatan utama dan yang mana penunjang?
 Apakah Disnaker berhak atau kompeten
menyetujui/tidak menyetujui alur kegiatan yang
ditentukan Perusahaan?
Nov 10, 2009 RUI - Outsourcing_Revisit
35
Nov 10, 2009 RUI - Outsourcing_Revisit
OUTSOURCING - OBJECTIVE
 Perusahaan dapat fokus pada kegiatan utama (core
activities)
 Mengurangi ‘headache’ dalam kompleksitas administrasi,
 Tidak perlu melakukan investasi yang tidak secara mutlak
diperlukan (salah satunya biaya pendidikan/sertifikasi)
 Dapat menggunakan technical expertise (globally
updated) yang tidak tersedia internal dan dapat
dipekerjakan hanya pada saat diperlukan (short term)
 Memberi kesempatan berusaha kepada Perusahaan
Lokal.
 Upah tidak harus mengikuti salary structure yang
diberlakukan bagi pekerja direct hire (bisa lebih tinggi,
dan bisa dalam mata uang misalnya USDollar/Euro)
36
Nov 10, 2009 RUI - Outsourcing_Revisit
OUTSOURCING - DAMPAK
Dampak langsung/tidak langsung, antara lain:
 Tidak perlu memikirkan pengembangan/karir Pekerja
 Upah tidak harus/tidak perlu mengikuti salary structure
yang diberlakukan bagi pekerja perusahaan
 Tunjangan/isentif/bonus tidak harus sama
 Kenaikan biaya C & B untuk project jangka pendek
 Penurunan biaya C & B untuk poject jangka panjang
 Biaya tenaga kerja bisa meningkat, karena overhead
Kontraktor  sebaiknya objective outsourcing tidak
dikaitkan secara langsung untuk ‘cut cutting’.
37
OUTSOURCING - Syarat Perusahaan
Jasa
• Berbadan Hukum dan Mempunyai Ijin Usaha Outsourcing
(Kep 101/Men/2004).
• Membuat Perjanjian Kerja dengan Pekerjanya.
• Memberikan fasilitas kesehatan dan pengobatan serta
kesejahteraan lainnya seperti yang tercantuk dalam
kontrak antara Pemberi kerja dengan Perusahaan Jasa
dan tidak melakukam wan prestasi
• Bertanggung jawab atas masalah hubungan industrial
• Bersedia menerima Pekerja dari Kontraktor sebelumnya
 Mengikut sertakan pekerjanya pada Jamsostek dan
lakukan pembayaran THR, Lembur dan Pesangon, sesuai
ketentuan pada kontrak atau perundang-undangan
Nov 10, 2009 RUI - Outsourcing_Revisit
38
TUGAS STAFF SDM
Sebagai penanggung jawab atau advisor untuk
Departemen Pengguna (User):
• Memastikan pemenuhan ketentuan perundang-undangan
(membantu bagian Hukm/Legal menyiapkan “Exhibit”);
• Menjadi advisor dari Dept Pengguna/User
• Menjadi advisor dari bagian Account Payable;
• Memberikan penjelasan saat ‘pre-bid meeting’;
• Menginterview Staff SDM ‘prospective bidder’ bila perlu;
• Melakukan audit atas pelaksanaan kontrak, untuk
memastikan Kontraktor memenuhi kewajibannya.
• Menjadi Mentor staff SDMnya Kontraktor.
Nov 10, 2009 RUI - Outsourcing_Revisit
39
07.08.08 RUI-HIK for HR & Legal_Bandung
40
OUTSOURCING – REMINDER (1/2)
 Pekerja TPC bukan pekerja Perusahaan, karena
dipekerjakan (diterima bekerja) oleh Contractor
 Hubungan kerja dengan Pekerja Perusahaan adalah
hubungan atasan bawahan karena adanya pekerjaan
dan perintah.
 Tanggung jawab hubungan industrial, pada
Contractor
 Terms and conditions of employment’ harus aligned
dengan persyaratan yang ditentukan dalam
Service Contract  upaya Perusahaan
memberikan perlindungan kepada Pekerja.
Perusahaan berhak melakukan audit untuk
meyakinkan ‘compliance’
07.08.08 RUI-HIK for HR & Legal_Bandung
41
OUTSOURCING – REMINDER (2/2)
SE -08/M/BW/1990, 13 Mei 1990
Umumnya, terdapat perbedaan mencolok antara
perlindungan dan kesejahteraan pekerja pada
perusahaan yang memborongan pekerjaan dengan
pekerja pada perusahaan pemborong  sehingga,
Perusahaan yang memborongkan pekerjaan, supaya:
 Melakukan pembinaan dan upaya agar perlindungan dan
kesejahteraan tidak jauh berbeda,
 Dalam setiap pejanjian pemborongan pekerjaan supaya
dicantumkan bentuk dan tingkat upah serta kesejahteraan
lainnya yang harus menjadi tanggung jawab pemborong
 Mengawasi pelaksanaan Surat Perjanjian Pemborongan
Pekerjaan termasuk segi perlindungan,pengupahan dan
kesejahteraan tenaga kerja.
TEST DAN
TIPS
rev 17.01.11. SDMList - Hubungan Kerja & Perjanjian Kerja
42
rev 17.01.11. SDMList - Hubungan Kerja & Perjanjian Kerja
43
TERIMA KASIH
Rini Utami Ichram
rini.ichram@adidayasolusi.com
riniutami@centrin.net.id

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Presentasi Hukum Ketenagakerjaan
Presentasi Hukum KetenagakerjaanPresentasi Hukum Ketenagakerjaan
Presentasi Hukum KetenagakerjaanArif Gunawan
 
Hukum Ketenagakerjaan - Konsep Dasar Hukum Ketenagakerjaan (Idik Saeful Bahri)
Hukum Ketenagakerjaan - Konsep Dasar Hukum Ketenagakerjaan (Idik Saeful Bahri)Hukum Ketenagakerjaan - Konsep Dasar Hukum Ketenagakerjaan (Idik Saeful Bahri)
Hukum Ketenagakerjaan - Konsep Dasar Hukum Ketenagakerjaan (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Cut Zurnali - Perselisihan Hubungan Industrial
Cut Zurnali - Perselisihan Hubungan IndustrialCut Zurnali - Perselisihan Hubungan Industrial
Cut Zurnali - Perselisihan Hubungan Industrialcutzurnali
 
Hukum Ketenagakerjaan - Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (Idik S...
Hukum Ketenagakerjaan - Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (Idik S...Hukum Ketenagakerjaan - Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (Idik S...
Hukum Ketenagakerjaan - Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (Idik S...Idik Saeful Bahri
 
Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja
Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja
Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja Leks&Co
 
Materi 05 Pengadaan Barang/Jasa Secara Swakelola
Materi 05 Pengadaan Barang/Jasa Secara SwakelolaMateri 05 Pengadaan Barang/Jasa Secara Swakelola
Materi 05 Pengadaan Barang/Jasa Secara SwakelolaMassaputro Delly TP
 
02. draf perjanjian kerja untuk waktu tertentu (pkwt)
02. draf perjanjian kerja untuk waktu tertentu (pkwt)02. draf perjanjian kerja untuk waktu tertentu (pkwt)
02. draf perjanjian kerja untuk waktu tertentu (pkwt)legalakses636
 
Pola Hubungan Pemberi kerja & Pekerja
Pola Hubungan Pemberi kerja & PekerjaPola Hubungan Pemberi kerja & Pekerja
Pola Hubungan Pemberi kerja & PekerjaFardalaw Labor
 
Pengadaan Tanah
Pengadaan TanahPengadaan Tanah
Pengadaan TanahLeks&Co
 
Draft surat perjanjian kontrak kerja
Draft surat perjanjian kontrak kerjaDraft surat perjanjian kontrak kerja
Draft surat perjanjian kontrak kerjaEli Andri
 
Surat perjanjian kontrak kerja freelance 2013 CDS Worldwide
Surat perjanjian kontrak kerja freelance 2013 CDS WorldwideSurat perjanjian kontrak kerja freelance 2013 CDS Worldwide
Surat perjanjian kontrak kerja freelance 2013 CDS WorldwideRamanda Hadi
 
Surat persetujuan dewan komisaris
Surat persetujuan dewan komisarisSurat persetujuan dewan komisaris
Surat persetujuan dewan komisarisendrah80
 

Mais procurados (20)

CONTOH SOP Mengatasi Pemogokan Karyawan
CONTOH SOP Mengatasi Pemogokan KaryawanCONTOH SOP Mengatasi Pemogokan Karyawan
CONTOH SOP Mengatasi Pemogokan Karyawan
 
Presentasi Hukum Ketenagakerjaan
Presentasi Hukum KetenagakerjaanPresentasi Hukum Ketenagakerjaan
Presentasi Hukum Ketenagakerjaan
 
Kumpulan Putusan MK
Kumpulan Putusan MKKumpulan Putusan MK
Kumpulan Putusan MK
 
Hukum Ketenagakerjaan - Konsep Dasar Hukum Ketenagakerjaan (Idik Saeful Bahri)
Hukum Ketenagakerjaan - Konsep Dasar Hukum Ketenagakerjaan (Idik Saeful Bahri)Hukum Ketenagakerjaan - Konsep Dasar Hukum Ketenagakerjaan (Idik Saeful Bahri)
Hukum Ketenagakerjaan - Konsep Dasar Hukum Ketenagakerjaan (Idik Saeful Bahri)
 
Ptun
PtunPtun
Ptun
 
Cut Zurnali - Perselisihan Hubungan Industrial
Cut Zurnali - Perselisihan Hubungan IndustrialCut Zurnali - Perselisihan Hubungan Industrial
Cut Zurnali - Perselisihan Hubungan Industrial
 
Hukum Ketenagakerjaan - Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (Idik S...
Hukum Ketenagakerjaan - Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (Idik S...Hukum Ketenagakerjaan - Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (Idik S...
Hukum Ketenagakerjaan - Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (Idik S...
 
Surat perjanjian kerja pegawai kontrak
Surat perjanjian kerja pegawai kontrakSurat perjanjian kerja pegawai kontrak
Surat perjanjian kerja pegawai kontrak
 
Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja
Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja
Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja
 
Slide pkb
Slide pkb Slide pkb
Slide pkb
 
Ketenagakerjaan
KetenagakerjaanKetenagakerjaan
Ketenagakerjaan
 
Hukum perburuhan dan ketenagakerjaan
Hukum perburuhan dan ketenagakerjaanHukum perburuhan dan ketenagakerjaan
Hukum perburuhan dan ketenagakerjaan
 
Materi 05 Pengadaan Barang/Jasa Secara Swakelola
Materi 05 Pengadaan Barang/Jasa Secara SwakelolaMateri 05 Pengadaan Barang/Jasa Secara Swakelola
Materi 05 Pengadaan Barang/Jasa Secara Swakelola
 
02. draf perjanjian kerja untuk waktu tertentu (pkwt)
02. draf perjanjian kerja untuk waktu tertentu (pkwt)02. draf perjanjian kerja untuk waktu tertentu (pkwt)
02. draf perjanjian kerja untuk waktu tertentu (pkwt)
 
Pola Hubungan Pemberi kerja & Pekerja
Pola Hubungan Pemberi kerja & PekerjaPola Hubungan Pemberi kerja & Pekerja
Pola Hubungan Pemberi kerja & Pekerja
 
Pengadaan Tanah
Pengadaan TanahPengadaan Tanah
Pengadaan Tanah
 
Hak & Kewajiban Pengusaha (Berdasarkan UU Ketenagakerjaan)
Hak & Kewajiban Pengusaha (Berdasarkan UU Ketenagakerjaan)Hak & Kewajiban Pengusaha (Berdasarkan UU Ketenagakerjaan)
Hak & Kewajiban Pengusaha (Berdasarkan UU Ketenagakerjaan)
 
Draft surat perjanjian kontrak kerja
Draft surat perjanjian kontrak kerjaDraft surat perjanjian kontrak kerja
Draft surat perjanjian kontrak kerja
 
Surat perjanjian kontrak kerja freelance 2013 CDS Worldwide
Surat perjanjian kontrak kerja freelance 2013 CDS WorldwideSurat perjanjian kontrak kerja freelance 2013 CDS Worldwide
Surat perjanjian kontrak kerja freelance 2013 CDS Worldwide
 
Surat persetujuan dewan komisaris
Surat persetujuan dewan komisarisSurat persetujuan dewan komisaris
Surat persetujuan dewan komisaris
 

Destaque

Perjanjian Usaha Bersama
Perjanjian Usaha BersamaPerjanjian Usaha Bersama
Perjanjian Usaha BersamaLegal Akses
 
Draf Perjanjian Kerja
Draf Perjanjian KerjaDraf Perjanjian Kerja
Draf Perjanjian KerjaLegal Akses
 
Adendum perjanjian
Adendum perjanjianAdendum perjanjian
Adendum perjanjianLegal Akses
 
perjanjian sewa rumah
perjanjian sewa rumahperjanjian sewa rumah
perjanjian sewa rumahLegal Akses
 
Draf Peraturan Perusahaan
Draf Peraturan PerusahaanDraf Peraturan Perusahaan
Draf Peraturan PerusahaanLegal Akses
 

Destaque (6)

surat wasiat
surat wasiatsurat wasiat
surat wasiat
 
Perjanjian Usaha Bersama
Perjanjian Usaha BersamaPerjanjian Usaha Bersama
Perjanjian Usaha Bersama
 
Draf Perjanjian Kerja
Draf Perjanjian KerjaDraf Perjanjian Kerja
Draf Perjanjian Kerja
 
Adendum perjanjian
Adendum perjanjianAdendum perjanjian
Adendum perjanjian
 
perjanjian sewa rumah
perjanjian sewa rumahperjanjian sewa rumah
perjanjian sewa rumah
 
Draf Peraturan Perusahaan
Draf Peraturan PerusahaanDraf Peraturan Perusahaan
Draf Peraturan Perusahaan
 

Semelhante a hubungan kerja, pk, pkwt, pkwtt & outsourcing

Bagaimana membuat kontrak kerja yang memenuhi syarat
Bagaimana membuat kontrak kerja yang memenuhi syaratBagaimana membuat kontrak kerja yang memenuhi syarat
Bagaimana membuat kontrak kerja yang memenuhi syaratOperator Warnet Vast Raha
 
Aspek MSDM (Manajemen Functional)
Aspek MSDM (Manajemen Functional)Aspek MSDM (Manajemen Functional)
Aspek MSDM (Manajemen Functional)Mohammad Mustaqim
 
7. hubungan kerja dan perjanjian kerja
7. hubungan kerja dan perjanjian kerja7. hubungan kerja dan perjanjian kerja
7. hubungan kerja dan perjanjian kerjaGindha Wayka
 
Tata cara membuat peraturan perusahaan
Tata cara membuat peraturan perusahaanTata cara membuat peraturan perusahaan
Tata cara membuat peraturan perusahaanDian Rini
 
FORUM SDM BALI KONTRAK PKWT i gede raka
FORUM SDM BALI KONTRAK PKWT  i gede rakaFORUM SDM BALI KONTRAK PKWT  i gede raka
FORUM SDM BALI KONTRAK PKWT i gede rakaGunawan Wicaksono
 
PERJANJIAN PERBURUHAN DAN KESEPAKATAN KERJA
PERJANJIAN PERBURUHAN DAN KESEPAKATAN KERJAPERJANJIAN PERBURUHAN DAN KESEPAKATAN KERJA
PERJANJIAN PERBURUHAN DAN KESEPAKATAN KERJAZul Kifli
 
PP Nomor 35 Tahun 2021.pdf
PP Nomor 35 Tahun 2021.pdfPP Nomor 35 Tahun 2021.pdf
PP Nomor 35 Tahun 2021.pdffajarzega1
 
PP No. 35 Tahun 2021 Tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Wakt...
PP No. 35 Tahun 2021 Tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Wakt...PP No. 35 Tahun 2021 Tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Wakt...
PP No. 35 Tahun 2021 Tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Wakt...Imam Prastio
 
HUKUM_BURUH_di nindonesia bag 1_2PPT.ppt
HUKUM_BURUH_di nindonesia bag 1_2PPT.pptHUKUM_BURUH_di nindonesia bag 1_2PPT.ppt
HUKUM_BURUH_di nindonesia bag 1_2PPT.pptssuserd30037
 
Matakuliah ketenagakerjaan
Matakuliah  ketenagakerjaanMatakuliah  ketenagakerjaan
Matakuliah ketenagakerjaanZul Kifli
 
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBURUHAN,UNIVERSITAS MERCU BUA...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBURUHAN,UNIVERSITAS MERCU BUA...HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBURUHAN,UNIVERSITAS MERCU BUA...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBURUHAN,UNIVERSITAS MERCU BUA...febrysaragih
 
HUBUNGAN KERJA.pptx
HUBUNGAN KERJA.pptxHUBUNGAN KERJA.pptx
HUBUNGAN KERJA.pptxssuser26622a
 
Resume Hukum Ketenagakerjaan - Perjanjian Kerja Bersama
Resume Hukum Ketenagakerjaan - Perjanjian Kerja BersamaResume Hukum Ketenagakerjaan - Perjanjian Kerja Bersama
Resume Hukum Ketenagakerjaan - Perjanjian Kerja BersamaRachardy Andriyanto
 
jak_lexprivatum,+13.+Geraldo+Samuel+Kambey_privatum.docx.pdf
jak_lexprivatum,+13.+Geraldo+Samuel+Kambey_privatum.docx.pdfjak_lexprivatum,+13.+Geraldo+Samuel+Kambey_privatum.docx.pdf
jak_lexprivatum,+13.+Geraldo+Samuel+Kambey_privatum.docx.pdfAlamPravana3
 

Semelhante a hubungan kerja, pk, pkwt, pkwtt & outsourcing (20)

Bagaimana membuat kontrak kerja yang memenuhi syarat
Bagaimana membuat kontrak kerja yang memenuhi syaratBagaimana membuat kontrak kerja yang memenuhi syarat
Bagaimana membuat kontrak kerja yang memenuhi syarat
 
Aspek MSDM (Manajemen Functional)
Aspek MSDM (Manajemen Functional)Aspek MSDM (Manajemen Functional)
Aspek MSDM (Manajemen Functional)
 
7. hubungan kerja dan perjanjian kerja
7. hubungan kerja dan perjanjian kerja7. hubungan kerja dan perjanjian kerja
7. hubungan kerja dan perjanjian kerja
 
K3
K3K3
K3
 
Tata cara membuat peraturan perusahaan
Tata cara membuat peraturan perusahaanTata cara membuat peraturan perusahaan
Tata cara membuat peraturan perusahaan
 
FORUM SDM BALI KONTRAK PKWT i gede raka
FORUM SDM BALI KONTRAK PKWT  i gede rakaFORUM SDM BALI KONTRAK PKWT  i gede raka
FORUM SDM BALI KONTRAK PKWT i gede raka
 
PERJANJIAN PERBURUHAN DAN KESEPAKATAN KERJA
PERJANJIAN PERBURUHAN DAN KESEPAKATAN KERJAPERJANJIAN PERBURUHAN DAN KESEPAKATAN KERJA
PERJANJIAN PERBURUHAN DAN KESEPAKATAN KERJA
 
PP Nomor 35 Tahun 2021.pdf
PP Nomor 35 Tahun 2021.pdfPP Nomor 35 Tahun 2021.pdf
PP Nomor 35 Tahun 2021.pdf
 
PP_Nomor_35_Tahun_2021.pdf
PP_Nomor_35_Tahun_2021.pdfPP_Nomor_35_Tahun_2021.pdf
PP_Nomor_35_Tahun_2021.pdf
 
PP No. 35 Tahun 2021 Tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Wakt...
PP No. 35 Tahun 2021 Tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Wakt...PP No. 35 Tahun 2021 Tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Wakt...
PP No. 35 Tahun 2021 Tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Wakt...
 
PP352021.pdf
PP352021.pdfPP352021.pdf
PP352021.pdf
 
fgd bidakara.pptx
fgd bidakara.pptxfgd bidakara.pptx
fgd bidakara.pptx
 
HUKUM_BURUH_di nindonesia bag 1_2PPT.ppt
HUKUM_BURUH_di nindonesia bag 1_2PPT.pptHUKUM_BURUH_di nindonesia bag 1_2PPT.ppt
HUKUM_BURUH_di nindonesia bag 1_2PPT.ppt
 
Forum SDM PKWT Kontrak
Forum SDM PKWT KontrakForum SDM PKWT Kontrak
Forum SDM PKWT Kontrak
 
Matakuliah ketenagakerjaan
Matakuliah  ketenagakerjaanMatakuliah  ketenagakerjaan
Matakuliah ketenagakerjaan
 
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBURUHAN,UNIVERSITAS MERCU BUA...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBURUHAN,UNIVERSITAS MERCU BUA...HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBURUHAN,UNIVERSITAS MERCU BUA...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBURUHAN,UNIVERSITAS MERCU BUA...
 
HUBUNGAN KERJA.pptx
HUBUNGAN KERJA.pptxHUBUNGAN KERJA.pptx
HUBUNGAN KERJA.pptx
 
PKWT.pptx
PKWT.pptxPKWT.pptx
PKWT.pptx
 
Resume Hukum Ketenagakerjaan - Perjanjian Kerja Bersama
Resume Hukum Ketenagakerjaan - Perjanjian Kerja BersamaResume Hukum Ketenagakerjaan - Perjanjian Kerja Bersama
Resume Hukum Ketenagakerjaan - Perjanjian Kerja Bersama
 
jak_lexprivatum,+13.+Geraldo+Samuel+Kambey_privatum.docx.pdf
jak_lexprivatum,+13.+Geraldo+Samuel+Kambey_privatum.docx.pdfjak_lexprivatum,+13.+Geraldo+Samuel+Kambey_privatum.docx.pdf
jak_lexprivatum,+13.+Geraldo+Samuel+Kambey_privatum.docx.pdf
 

Mais de Wahyu Saputro

Track 18 ekuslie goetandi
Track 18    ekuslie goetandiTrack 18    ekuslie goetandi
Track 18 ekuslie goetandiWahyu Saputro
 
Track 17 irvandi ferizal
Track 17   irvandi ferizalTrack 17   irvandi ferizal
Track 17 irvandi ferizalWahyu Saputro
 
Track 16 octa melia jalal
Track 16   octa melia jalalTrack 16   octa melia jalal
Track 16 octa melia jalalWahyu Saputro
 
Track 14 talent management in auto2000 3 (revised)
Track 14 talent management in auto2000 3 (revised)Track 14 talent management in auto2000 3 (revised)
Track 14 talent management in auto2000 3 (revised)Wahyu Saputro
 
Track 13 rully safari - Employee Engagement
Track 13   rully safari - Employee EngagementTrack 13   rully safari - Employee Engagement
Track 13 rully safari - Employee EngagementWahyu Saputro
 
Pleno 2 paulus bambang
Pleno 2   paulus bambangPleno 2   paulus bambang
Pleno 2 paulus bambangWahyu Saputro
 
Pleno 1 dwi soetjipto
Pleno 1   dwi soetjiptoPleno 1   dwi soetjipto
Pleno 1 dwi soetjiptoWahyu Saputro
 
Track 10 dedi prawira
Track 10   dedi prawiraTrack 10   dedi prawira
Track 10 dedi prawiraWahyu Saputro
 
U u p p h i versi seorang pengacara
U u p p h i versi seorang pengacaraU u p p h i versi seorang pengacara
U u p p h i versi seorang pengacaraWahyu Saputro
 
Materi sharing sdm list (phi mtq)
Materi sharing sdm list (phi mtq)Materi sharing sdm list (phi mtq)
Materi sharing sdm list (phi mtq)Wahyu Saputro
 
Bagan pphi work shop
Bagan pphi work shopBagan pphi work shop
Bagan pphi work shopWahyu Saputro
 
Sarana hubungan industrial
Sarana hubungan industrialSarana hubungan industrial
Sarana hubungan industrialWahyu Saputro
 
Lks bipartit work shop ok
Lks bipartit work shop okLks bipartit work shop ok
Lks bipartit work shop okWahyu Saputro
 

Mais de Wahyu Saputro (20)

Track 18 ekuslie goetandi
Track 18    ekuslie goetandiTrack 18    ekuslie goetandi
Track 18 ekuslie goetandi
 
Track 17 irvandi ferizal
Track 17   irvandi ferizalTrack 17   irvandi ferizal
Track 17 irvandi ferizal
 
Track 16 octa melia jalal
Track 16   octa melia jalalTrack 16   octa melia jalal
Track 16 octa melia jalal
 
Track 15 achirina
Track 15   achirinaTrack 15   achirina
Track 15 achirina
 
Track 14 talent management in auto2000 3 (revised)
Track 14 talent management in auto2000 3 (revised)Track 14 talent management in auto2000 3 (revised)
Track 14 talent management in auto2000 3 (revised)
 
Track 13 rully safari - Employee Engagement
Track 13   rully safari - Employee EngagementTrack 13   rully safari - Employee Engagement
Track 13 rully safari - Employee Engagement
 
Track 12 bekti h
Track 12   bekti hTrack 12   bekti h
Track 12 bekti h
 
Track 11 ruky
Track 11   rukyTrack 11   ruky
Track 11 ruky
 
Track 1 joris xl
Track 1   joris xlTrack 1   joris xl
Track 1 joris xl
 
Pleno 2 paulus bambang
Pleno 2   paulus bambangPleno 2   paulus bambang
Pleno 2 paulus bambang
 
Pleno 1 dwi soetjipto
Pleno 1   dwi soetjiptoPleno 1   dwi soetjipto
Pleno 1 dwi soetjipto
 
Track 10 dedi prawira
Track 10   dedi prawiraTrack 10   dedi prawira
Track 10 dedi prawira
 
U u p p h i versi seorang pengacara
U u p p h i versi seorang pengacaraU u p p h i versi seorang pengacara
U u p p h i versi seorang pengacara
 
Pphi work shop ok
Pphi work shop okPphi work shop ok
Pphi work shop ok
 
Materi sharing sdm list (phi mtq)
Materi sharing sdm list (phi mtq)Materi sharing sdm list (phi mtq)
Materi sharing sdm list (phi mtq)
 
Bagan pphi work shop
Bagan pphi work shopBagan pphi work shop
Bagan pphi work shop
 
Sarana hubungan industrial
Sarana hubungan industrialSarana hubungan industrial
Sarana hubungan industrial
 
Lks bipartit work shop ok
Lks bipartit work shop okLks bipartit work shop ok
Lks bipartit work shop ok
 
Lks bipartit 4
Lks bipartit 4Lks bipartit 4
Lks bipartit 4
 
Hubungan industrial
Hubungan industrialHubungan industrial
Hubungan industrial
 

hubungan kerja, pk, pkwt, pkwtt & outsourcing

  • 1. BAGIAN 3 rev 17.01.11. SDMList - Hubungan Kerja & Perjanjian Kerja 1
  • 2. PRAKATA Slides yang ditampilkan hanya berisi risalah yang merupakan ‘highlights’ dari ketentuan perundang-undangan yang terkait Slides yang ditampilkan digunakan sebagai ‘memory jogger’ sebagai rujukan agar pembahasan suatu topik dapat tetap konisten dan terstuktur Peserta diharapkan untuk tetap merujuk pada ketentuan perundang-undangan yang asli Pengkayaan ilmu dan pengetahuan diharapkan dapat dicapai melalui pembahasan dan diskusi rev 17.01.11. SDMList - Hubungan Kerja & Perjanjian Kerja 2
  • 3. HUBUNGAN KERJA (1/3) RUJUKAN DASAR: • UU 13/2003, pasal 50 – 66 RUJUKAN PENDUKUNG: • KUHPerdata, Buku III, Bab VIIA (Perjanjian Kerja) rev 17.01.11. SDMList - Hubungan Kerja & Perjanjian Kerja 3
  • 4. HUBUNGAN KERJA (2/3) Ref UU13 tahun 2003 Adalah hubungan antara pengusaha dengan pekerja/buruh berdasarkan perjanjian kerja yang mempunyai unsur pekerjaan, upah dan perintah. rev 17.01.11. SDMList - Hubungan Kerja & Perjanjian Kerja 4
  • 5. rev 17.01.11. SDMList - Hubungan Kerja & Perjanjian Kerja 5 HUBUNGAN KERJA (3/3) JENIS HUBUNGAN KERJA (dalam praktek)  Tetap dan Untuk Waktu Tertentu  Langsung dan Tidak Langsung SKEMA HUBUNGAN KERJA  Core (Utama) vs Non Core (Penunjang/Support)  Posisi Permanent vs Posisi Sementara
  • 6. 07.08.08 RUI-HIK for HR & Legal_Bandung 6 HUBUNGAN KERJA WAKTU TIDAK TERTENTU Adalah perjanjian kerja antara pekerja/buruh dengan pengusaha untuk mengadakan hubungan kerja yang bersifat tetap
  • 7. rev 17.01.11. SDMList - Hubungan Kerja & Perjanjian Kerja 7 EMPLOYMENT SCHEME ® EMPLOYMENT INDIRECT (3rd party ) Outsourcing DIRECT JOB/WORK SERVICE PROVIDER BODY SHOP (MANPOWER SUPPLY) CONTRACT (PWT) PERMANENT (PWTT) PROFESSIONALPROFESSIONAL SERVICE (consultant)
  • 8. rev 17.01.11. SDMList - Hubungan Kerja & Perjanjian Kerja 8 EMPLOYMENT CHART ® Job/Position Relation to main Business Activity Employment Relations Nature of Job Type/status of Employment Job/Position Permanent Employee Permanent/ Long term Temporary Non-Permanent Non Permanent/ Contract Employee DirectCORE Support/ Non-Core Indirect OUTSOURCING PROVIDER
  • 9. PERJANJIAN KERJA REF UU13 tahun 2003 Adalah perjanjian antara pekerja/buruh dengan pengusaha atau pemberi kerja yang memuat syarat-syarat kerja dan kewajiban para pihak rev 17.01.11. SDMList - Hubungan Kerja & Perjanjian Kerja 9
  • 10. PERJANJIAN KERJA (1/4) Risalah UU13/2003, pasal 51-63  Dapat dibuat secara lisan dan tertulis.  Perjanjian Kerja yang dipersyaratkan secara tertulis dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku.  Perjanjian kerja dibuat atas dasar:  Kesepakatan kedua belah pihak  Kemampuan atau kecakapan melakukan perbuatan hukum  Adanya pekerjaan yang diperjanjikan  Pekerjaan yang diperjanjikan tidak bertentangan dengan ketertiban umum, kesusilaan dan perundang-undangan yang berlaku rev 17.01.11. SDMList - Hubungan Kerja & Perjanjian Kerja 10
  • 11. PERJANJIAN KERJA (2/4) Risalah UU13/2003, pasal 51-63  Perjanjian kerja tertulis, sekurang-kurangnya memuat  MENGAPA?  Nama, alamat perusahaan dan jenis usaha  Nama, jenis kelamin, umur dan alamat pekerja  Jabatan atau jenis pekerjaan  Tempat pekerjaan  Besarnya upah dan cara pembayarannya  Syarat-syarat kerja yang memuat hak dan kewajiban pengusaha dan pekerja  Tempat dan tanggal perjanjian kerja dibuat  Tanda tangan para pihak dalam perjanjian kerja rev 17.01.11. SDMList - Hubungan Kerja & Perjanjian Kerja 11
  • 12. IR (3) - PKWT PERJANJIAN KERJA (3/4) Perjanjian Kerja tertulis, harus memuat (antara lain), syarat-syarat kerja (hak dan kewajiban para pihak),  Apa saja yang dapat disebutkan sebagai syarat- syarat kerja?  Mengapa perlu kejelasan syarat-syarat kerja?  Bagaimana cara menulis rincian syarat-syarat kerja? • Dirinci dalam perjanjian. Langsung atau dalam lampiran; • Ditegaskan untuk merujuk ke PP/PKB; • Ditegaskan untuk merujuk ke Peraturan Perundang- undangan. • Jika tidak dijelaskan  otomatis merujuk ke PP/PKB yang ada dan/atau Peraturan Perundang-undangan
  • 13. PERJANJIAN KERJA (4/4) Risalah UU13/2003, pasal 51-56  Ketentuan (syarat-syarat kerja) dalam Perjanjian Kerja tidak boleh bertentangan dengan: Peraturan perusahaan, atau Perjanjian Kerja Bersama, dan Peraturan perundang-undangan yang berlaku  Perjanjian kerja tidak dapat ditarik kembali dan/atau diubah kecuali atas persetujuan para pihak  Perjanjian kerja dibuat untuk waktu tertentu atau untuk waktu tidak tertentu rev 17.01.11. SDMList - Hubungan Kerja & Perjanjian Kerja 13
  • 14. 07.08.08 RUI-HIK for HR & Legal_Bandung 14 HUBUNGAN KERJA WAKTU TIDAK TERTENTU Adalah perjanjian kerja antara pekerja/buruh dengan pengusaha untuk mengadakan hubungan kerja yang bersifat tetap
  • 15. 07.08.08 RUI-HIK for HR & Legal_Bandung 15 PERJANJIAN KERJA WAKTU TIDAK TERTENTU  Perjanjian Kerja tidak menyebutkan kapan hubungan kerja akan berakhir.  Hubungan Kerja, syarat-syarat kerja dan tata tertib diatur secara umum pada Peraturan Perusahaan (PP) /Perjanjian Kerja Bersama (PKB)  Walaupun disebut Waktu Tidak Tertentu atau Pekerja Tetap/Permanent, PHK dapat terjadi karena, antara lain Pengunduran diri, Meninggal, Usia Pensiun, Pensiun Dini, MAT/Perjanjian Bersama, dan Sebab sebab lain yang tidak diketahui pada saat hubungan kerja tetap/permanent ditanda tangani
  • 16. 07.08.08 RUI-HIK for HR & Legal_Bandung 16 HUBUNGAN KERJA WAKTU TERTENTU Adalah perjanjian kerja antara pekerja/buruh dengan pengusaha untuk mengadakan hubungan kerja dalam waktu tertentu untuk pekerjaan tertentu
  • 17. PERJANJIAN KERJA UNTUK WAKTU TERTENTU - PKWT RUJUKAN UTAMA: • UU13 tahun 2003, pasal 56 - 59 • Kep 100/Men/VI/2004 rev 17.01.11. SDMList - Hubungan Kerja & Perjanjian Kerja 17
  • 18. PKWT – UU13/2003 (1/2) Risalah UU13/2003, pasal 56-59  Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) didasarkan atas:  Jangka waktu, atau  Selesainya suatu pekerjaan tertentu  dibuat tertulis menggunakan bahasa Indonesia dan huruf latin.  tidak boleh mensyaratkan masa percobaan  hanya untuk pekerjaan tertentu yang jenis dan sifat atau kegiatannya akan selesai dalam waktu tertentu  tidak untuk pekerjaan yang bersifat tetap rev 17.01.11. SDMList - Hubungan Kerja & Perjanjian Kerja 18
  • 19. IR (3) - PKWT PKWT – UU13/2003 (2/2)  Syarat-syarat kerja tidak boleh kurang dari ketentuan perundang-undangan  Periode Perjanjian:  Jangka waktu awal max 2 tahun  Dapat diperpanjang 1 x selama maximum 1 tahun  Dapat diperbaharui 1 x selama maximum 2 tahun, setelah dilakukan jeda selama 30 hari  Pelanggaran atas ketentuan perundangan, DEMI HUKUM, PWT menjadi perjanjian PKWTT  PWT diatur lebih lanjut dengan Keputusan Menteri  Kep 100/Men/VI/2004
  • 20. IR (3) - PKWT PKWT - Kep 100/Men/VI/2004 (1/4)  Hanya dapat dibuat untuk pekerjaan tertentu yang jenis dan sifat atau kegiatan pekerjaannya akan selesai dalam waktu tertentu, yaitu pekerjaan yang:  Sekali selesai atau yang sementara  Diperkirakan tidak terlalu lama, max 3 tahun  Bersifat musiman  Berhubungan dengan produk baru, kegiatan baru, atau produk tambahan yang masih dalam percobaan atau penjajagan
  • 21. IR (3) - PKWT PKWT - Kep 100/Men/VI/2004 (2/4) PEKERJAAN YANG SEKALI SELESAI ATAU SEMENTARA SIFATNYA, MAX 3 TAHUN  PKWT dapat berakhir demi hukum jika diperjanjikan bahwa apabila salah satu dari 2 (dua) kondisi dibawah ini terjadi (mana yang lebih dulu): Periode perjanjian berakhir, atau Bila pekerjaan yang diperjanjikan selesai.  Sehingga jika pekerjaan selesai sedangkan periode perjanjian belum berakhir, atau periode perjanjian berakhir sedangkan pekerjaan belum selesai, maka perjanjian kerja berakhir demi hukum (tanpa ada ganti rugi)
  • 22. IR (3) - PKWT PKWT – KEP 100/MEN/VI/2004 (3/4) PEKERJAAN YANG SEKALI SELESAI ATAU SEMENTARA SIFATNYA, MAX 3 TAHUN  Ayat (5): Pembaharuan setelah jeda minimum 30 hari  Ayat (6): Selama jeda (min 30 hari), tidak ada hubungan kerja  Ayat (5) dan (6): Para pihak dapat mengatur lain dari ketentuan ayat (5) dan ayat (6), yang dituangkan dalam perjanjian  pastikan tidak ada perbedaan penafsiran (contoh, tidak ada pesangon, karena perpanjangan tanpa jeda ini merupakan kesepakatan kedua belah pihak, sesuai perundangan yang berlaku dan bukan pelanggaran)
  • 23. PERJANJIAN AWAL, PERPANJANGAN, JEDA DAN PEMBAHARUAN ® rev 17.01.11. SDMList - Hubungan Kerja & Perjanjian Kerja 23 Perjanjian awal max 2 tahun Perpanjangan (hanya 1 x) max 1 tahun Pembaharuan (hanya 1 x) max 2 tahun Jeda Min 30 hari Dapat diperjanjikan lain (tanpa jeda) dengan kesepakatan bersama dan secara tertulis, khusus untuk pekerjaan yang selesai max 3 tahun  tanpa pembaharuan
  • 24. IR (3) - PKWT PKWT – KEP 100/MEN/VI/2004 (4/4) PEKERJAAN YANG BERSIFAT MUSIMAN  Pekerjaan yang pelaksanaannya tergantung pada musim atau cuaca  Dilakukan untuk satu jenis pekerjaan pada musim tertentu  contoh?  Pekerjaan yang dilakukan untuk memenuhi pesanan atau target tertentu  contoh?  PKWT hanya untuk pekerja (kegiatan utama) yang melakukan pekerjaan tambahan (tenaga ‘extra’) : • Pengusaha harus membuat Daftar Nama Pekerja/Buruh yang melakukan pekerjaan tambahan
  • 25. IR (3) - PKWT PKWT – Harian Lepas (1/2) PERJANJIAN KERJA HARIAN LEPAS:  Dapat dilakukan untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu yang berubah-ubah dalam hal waktu dan volume  Hari kerja kurang dari 21 hari/bulan  Bila hari kerja 21 hari atau lebih selama 3 bulan berturut-turut atau lebih, status Perjanjian Kerja Harian Lepas (PKHL) menjadi PKWTT  PKHL yang memenuhi syarat dikecualikan dari ketentuan jangka waktu PKWT pada umumnya.
  • 26. IR (3) - PKWT PKWT – Harian Lepas (2/2)  PKHL harus dibuat tertulis  PKHL dapat dibuat kolektif (sesuai daftar pekerja terkait) dan memuat: Nama dan alamat Perusahaan pemberi kerja Nama dan alamat Pekerja Jenis pekerjaan yang dilakukan Besarnya upah dan/atau imbalan lainnya  Daftar pekerja diserahkan ke instansi Naker selambat-lambatnya 7 hari setelah perjanjian dibuat
  • 27. IR (3) - PKWT PKWT menjadi PKWTT PKWT MENJADI PKWTT, antara lain karena  Ditulis bukan dalam bahasa Indonesia  Bila terjadi pelanggaran  Bila terjadi penyimpangan  Tidak ada jeda 30 hari, dan tidak diperjanjikan lain. BILA TERJADI PHK  Hak dan kewajiban para pihak dilakukan sesuai ketentuan perjanjian kerja atau ketentuan perundang-undangan.  Yang mengakhiri hubungan kerja lebih awal dari waktu yang diperjanjikan, membayar ganti rugi  apakah dapat dibuat pengecualian?
  • 28. IR (3) - PKWT PRAKTEK UMUM PKWT  Pekerja dipekerjaan pada posisi/jabatan permanent  Pekerja dipekerjakan untuk sementara waktu, mengisi posisi/jabatan yang permanent, sebagai tenaga tambahan atau tenaga pengganti (mengisi jabatan yang kosong sementara) - ini OK  Pekerja digunakan untuk sementara (kebutuhan ‘urgent’) sambil menunggu calon pekerja permanent yang benar- benar memenuhi kualifikasi yang ditentukan  PKWT digunakan untuk “masa percobaan” (terselubung) agar bisa lebih lama dari 3 bulan  PWT memperoleh remunerasi ( C & B) yang lebih rendah/kecil dari pekerja PWTT/permanent
  • 29. IR (3) - PKWT PENGELOLAAN PKWT • Pekerjaan/jabatan bukan yang permanen/jangka panjang • Pastikan agar ‘job title’ tidak menjadi masalah, baik langsung atau dikemudian hari • Syarat-syarat kerja harus jelas, sesuai PP/PKB atau diatur khusus, sepanjang tidak kurang dari ketentuan pada PP/PKB atau perundang-undangan yang berlaku • Jangka waktu, perpanjangan, dengan atau tanpa jeda dan pembaharuan harus sesuai ketentuan perundangan • Pahami konsekuensi hukum bila terjadi pelanggaran. • Perjanjian kerja perlu merinci syarat-syarat kerja (tata tertib, perilaku, pencapaian kinerja, wan prestasi) dengan sebaik-baiknya (wajar dan jelas)
  • 30. 07.08.08 RUI-HIK for HR & Legal_Bandung 30 “HUBUNGAN KERJA” OUTSOURCING PEKERJA DIPEKERJAKAN MELALUI “SERVICE/JOB CONTRACT” ATAU “LABOUR SUPPLY/BODY SHOP”
  • 31. IR (3) - PKWT PKWT VS OUTSOURCING  Hubungan kerja langsung  Pekerjaan NON permanen  Untuk jangka waktu tertentu/musiman/masa kerja relatif singkat  Untuk kegiatan tertentu yang berhubungan dengan produk baru / tambahan /penjajagan  Hubungan kerja tidak langsung (melalui TPC)  Pekerjaan NON Core  Pekerjaan penunjang  Pekerjaan yang tidak berhubungan dengan proses produksi secara langsung  Boleh pekerjaan yang permanen
  • 32. 07.08.08 RUI-HIK for HR & Legal_Bandung 32 OUTSOURCING BRIEFLY DEFINED Is the act of transferring some of an organization’s recurring internal activities and decision rights to outside providers as set forth in a contract. (Maurice F Greaver II / Strategic Outsourcing)
  • 33. 07.08.08 RUI-HIK for HR & Legal_Bandung 33 OUTSOURCING DEFINISI (UU13/2003) Menyerahkan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lainnya melalui perjanjian pemborongan pekerjaan (tidak relevan lagi) atau penyediaan jasa pekerja yang dibuat secara tertulis Ref. UU 13/2003, pasal 64-66 Kep. 101/Men/2004 dan Kep 220/Men/2004
  • 34. 07.08.08 RUI-HIK for HR & Legal_Bandung 34 CONTRACT TERMS OUTSOURCING COMPANY OUTSOURCING COMPANY OUTSOURCED WORKER OUTSOURCED WORKER PERMANENT CONTRACT COMPANY (JOB OWNER) COMPANY (JOB OWNER) EMPLOYMENT AGREEMENT SUPV  SUBRD (JOB RELATION) OUTSOURCING SCHEME - WORKERS ©
  • 35. OUTSOURCING – SYARAT DASAR Ref. UU 13/2003 pasal 65, Kep 220/Men/2004  Pekerjaan dilakukan secara terpisah dari kegiatan utama  Merupakan kegiatan penunjang, dan tidak menghambat proses produksi secara langsung. Pelanggaran dari ketentuan diatas, mengakibatkan status hubungan kerja, berubah, dari pekerja kontraktor menjadi pekerja perusahaan (dengan status hubungan kerja yang sama) Pertanyaan:  Siapa yang dapat/berhak menentukan yang mana kegiatan utama dan yang mana penunjang?  Apakah Disnaker berhak atau kompeten menyetujui/tidak menyetujui alur kegiatan yang ditentukan Perusahaan? Nov 10, 2009 RUI - Outsourcing_Revisit 35
  • 36. Nov 10, 2009 RUI - Outsourcing_Revisit OUTSOURCING - OBJECTIVE  Perusahaan dapat fokus pada kegiatan utama (core activities)  Mengurangi ‘headache’ dalam kompleksitas administrasi,  Tidak perlu melakukan investasi yang tidak secara mutlak diperlukan (salah satunya biaya pendidikan/sertifikasi)  Dapat menggunakan technical expertise (globally updated) yang tidak tersedia internal dan dapat dipekerjakan hanya pada saat diperlukan (short term)  Memberi kesempatan berusaha kepada Perusahaan Lokal.  Upah tidak harus mengikuti salary structure yang diberlakukan bagi pekerja direct hire (bisa lebih tinggi, dan bisa dalam mata uang misalnya USDollar/Euro) 36
  • 37. Nov 10, 2009 RUI - Outsourcing_Revisit OUTSOURCING - DAMPAK Dampak langsung/tidak langsung, antara lain:  Tidak perlu memikirkan pengembangan/karir Pekerja  Upah tidak harus/tidak perlu mengikuti salary structure yang diberlakukan bagi pekerja perusahaan  Tunjangan/isentif/bonus tidak harus sama  Kenaikan biaya C & B untuk project jangka pendek  Penurunan biaya C & B untuk poject jangka panjang  Biaya tenaga kerja bisa meningkat, karena overhead Kontraktor  sebaiknya objective outsourcing tidak dikaitkan secara langsung untuk ‘cut cutting’. 37
  • 38. OUTSOURCING - Syarat Perusahaan Jasa • Berbadan Hukum dan Mempunyai Ijin Usaha Outsourcing (Kep 101/Men/2004). • Membuat Perjanjian Kerja dengan Pekerjanya. • Memberikan fasilitas kesehatan dan pengobatan serta kesejahteraan lainnya seperti yang tercantuk dalam kontrak antara Pemberi kerja dengan Perusahaan Jasa dan tidak melakukam wan prestasi • Bertanggung jawab atas masalah hubungan industrial • Bersedia menerima Pekerja dari Kontraktor sebelumnya  Mengikut sertakan pekerjanya pada Jamsostek dan lakukan pembayaran THR, Lembur dan Pesangon, sesuai ketentuan pada kontrak atau perundang-undangan Nov 10, 2009 RUI - Outsourcing_Revisit 38
  • 39. TUGAS STAFF SDM Sebagai penanggung jawab atau advisor untuk Departemen Pengguna (User): • Memastikan pemenuhan ketentuan perundang-undangan (membantu bagian Hukm/Legal menyiapkan “Exhibit”); • Menjadi advisor dari Dept Pengguna/User • Menjadi advisor dari bagian Account Payable; • Memberikan penjelasan saat ‘pre-bid meeting’; • Menginterview Staff SDM ‘prospective bidder’ bila perlu; • Melakukan audit atas pelaksanaan kontrak, untuk memastikan Kontraktor memenuhi kewajibannya. • Menjadi Mentor staff SDMnya Kontraktor. Nov 10, 2009 RUI - Outsourcing_Revisit 39
  • 40. 07.08.08 RUI-HIK for HR & Legal_Bandung 40 OUTSOURCING – REMINDER (1/2)  Pekerja TPC bukan pekerja Perusahaan, karena dipekerjakan (diterima bekerja) oleh Contractor  Hubungan kerja dengan Pekerja Perusahaan adalah hubungan atasan bawahan karena adanya pekerjaan dan perintah.  Tanggung jawab hubungan industrial, pada Contractor  Terms and conditions of employment’ harus aligned dengan persyaratan yang ditentukan dalam Service Contract  upaya Perusahaan memberikan perlindungan kepada Pekerja. Perusahaan berhak melakukan audit untuk meyakinkan ‘compliance’
  • 41. 07.08.08 RUI-HIK for HR & Legal_Bandung 41 OUTSOURCING – REMINDER (2/2) SE -08/M/BW/1990, 13 Mei 1990 Umumnya, terdapat perbedaan mencolok antara perlindungan dan kesejahteraan pekerja pada perusahaan yang memborongan pekerjaan dengan pekerja pada perusahaan pemborong  sehingga, Perusahaan yang memborongkan pekerjaan, supaya:  Melakukan pembinaan dan upaya agar perlindungan dan kesejahteraan tidak jauh berbeda,  Dalam setiap pejanjian pemborongan pekerjaan supaya dicantumkan bentuk dan tingkat upah serta kesejahteraan lainnya yang harus menjadi tanggung jawab pemborong  Mengawasi pelaksanaan Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan termasuk segi perlindungan,pengupahan dan kesejahteraan tenaga kerja.
  • 42. TEST DAN TIPS rev 17.01.11. SDMList - Hubungan Kerja & Perjanjian Kerja 42
  • 43. rev 17.01.11. SDMList - Hubungan Kerja & Perjanjian Kerja 43 TERIMA KASIH Rini Utami Ichram rini.ichram@adidayasolusi.com riniutami@centrin.net.id