Laporan dan Analisis Strategi PT Garuda Indonesia Tbk yang dibuat oleh Reggy Wijaya dan Tony Darmawan Wijayanto Teknik Industri Universitas Pelita Harapan 2013 mata kuliah Strategi Perusahaan dengan Dosen Pembimbing Rudy V. Silalahi, MT.
PDF - http://www.slideshare.net/TIUPH2013/laporan-analisis-strategi-perusahaan-pt-garuda-indonesia-tbk
4. Tujuan
• Memahami langkah-langkah dalam menentukan strategi
perusahaan yang tepat untuk diterapkan,
• Mengetahui jenis strategi yang tepat untuk diterapkan PT
Garuda Indonesia sebagai rekomendasi, dan
• Memenuhi nilai akhir mata kuliah Strategi Perusahaan pada
Universitas Pelita Harapan
5. PENGUMPULAN DATA
Sesuai urutan data yang ingin diolah terlebih dahulu.
Lokasi : Universitas Pelita Harapan, rumah & tempat lainnya yang
mendukung fasilitas Wi-Fi
Waktu : 2 September – 19 November 2015
Metodologi Penelitian
PENGOLAHAN DATA
INPUT Stage – MATCHING Stage – DECISION Stage
6. Company Profile
1928 1945
2011
Dibentuk oleh pemerintahan
Belanda dengan nama KNILM
(Royal Dutch Indies Airways)
Mulai beroperasi dengan
nama Garuda Indonesia
Menjadi perusahaan Terbuka
yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia dengan kode
emiten saham GIAA
7. Company Profile
Visi
Menjadi perusahaan penerbangan yang handal dengan menawarkan
layanan yang berkualitas kepada masyarakat dunia menggunakan
keramahan Indonesia.
Misi
Sebagai perusahan penerbangan pembawa bendera bangsa Indonesia
yang mempromosikan Indonesia kepada dunia guna menunjang
pembangunan ekonomi nasional dengan memberikan pelayanan yang
profesional.
14. Penerapan Strategi
Jenis Strategi
Penerapan
Analisis
Ya Tidak
1. Integration Strategy
Forward Integration
✔
Garuda Indonesia pada mulanya
dilarang untuk melakukan forward
integration. Pada 2003, Garuda
Indonesia di denda 1 Milliar oleh
pemerintah dikarenakan terbukti
melanggar undang-undang
mengenai larangan praktek
monopoli dan persaingan usaha
tidak sehat ketika melakukan
perjanjian dual access dengan PT
Abacus. Namun hingga saat ini, PT
Abacus Distribution System dan
Garuda Indonesia Holiday France
S.A.S Indonesia telah menjadi
anak perusahaan Garuda
Indonesia yang bergerak dibidang
penyedia layanan travel.
15. Backward Integration
✔
Garuda Indonesia memiliki anak
perusahaan yaitu PT GMF Aero
Asia yang bergerak dibidang
perawatan pesawat dan menjadi
penyedia suku cadang bagi
pesawat-pesawat.
Horizontal Integration
✔
PT Garuda Indonesia membentuk
PT Citilink Indonesia untuk
bersaing di kelas penerbangan
low-cost carrier
2. Intensive Strategy
Market Penetration
✔
PT Garuda Indonesia tentu saja
melakukan penetrasi kedalam
pasar melalui berbagai media
untuk memberikan promosi-
promosi dan juga pelayanan yang
menarik. Tercatat pada laporan
tahunan tahun 2014, beban usaha
untuk promosi, tiket, dan
penjualan mencapai
Rp354,841,560
Penerapan Strategi
16. Market Development
✔
Pengembangan pasar dengan cara
memperluas jangkauan pelayanan
sudah menjadi salah satu rencana
pokok PT Garuda Indonesia yaitu
dengan menambah rute-rute
penerbangan baru.
Product Development
✔
Garuda Indonesia saat ini
memberikan layanan Immigration
on Board yang memudahkan
proses imigrasi penumpang
sebelum mendarat.
3. Diversification Strategy
Horizontal Diversification
✔
Garuda Indonesia melakukan
diversifikasi horizontal dengan
membentuk PT Aero Wisata untuk
mengembangkan usaha jasa yang
berkaitan dengan industri
pariwisata (Hotel, Catering
Service, transportasi darat, dan
lain lain).
Penerapan Strategi
17. Concentric Diversification
✔
Garuda Indonesia memiliki bidang
pelayanan yang lebih spesifik yaitu
dengan adanya fasilitas first class
yang memiliki pelayanan
berkualitas dan banyak
keuntungan lainnya. Selain itu
Garuda Indonesia juga terus
mengembangkan rute-rute
penerbangan baru dan juga
memiliki anak perusahaan PT
Citilink yang bergerak di bidang
penerbangan low-cost
Conglomerate Diversification
✔ Tidak ada
Penerapan Strategi
18. 4. Defensive Strategy
Retrenchment
✔
Pada 2014, Garuda Indonesia
menutup jalur penerbangan ke
Taipei yang tidak menguntungkan.
Garuda Indonesia juga melepas
beberapa aset yaitu pesawat
terbang sehingga meraup
keuntungan penjualan aset
sebesar USD 42.637 berdasarkan
data pada annual report 2014.
Saat ini Garuda Indonesia
melakukan restrukturisasi hutang
yang cukup besar.
Divestiture ✔ Tidak ada
Liquidation
✔
Tidak ada. Karena hingga saat ini
belum ada ancaman
kebangkrutan.
Penerapan Strategi
19. 5. Michael Porter Generic
Strategies
Cost leadership ✔ Tidak ada
Differentiation
✔
Garuda Indonesia menggunakan
strategi diferensiasi karena
segmentasi customer berbasis dari
atribut kualitas sehingga harga
menjadi lebih tinggi bukanlah
menjadi masalah utama. Disisi
lain, hal ini menguntungkan bagi
Garuda Indonesia karena secara
otomatis persaingan bukan di
sector low-cost
Focus ✔ Tidak ada
Penerapan Strategi
24. Matching Stage
SPACE Matrix
FINANCIAL STRENGTH Ratings INDUSTRY STRENGTH Ratings
• Tingkat pengembalian aset PT
Garuda Indonesia tahun 2014 adalah
-12%, sedangkan tahun sebelumnya
0,5%
1 • Potensi permintaan dari konsumen
yang cukup besar
5
• Laba bersih tahun berjalan pada
2014 menurun 28,3% dari tahun
sebelumnya menjadi USD372.000.000
1 • Regulasi penerbangan dimana biaya
bahan bakar dan pajak yang tinggi
1
• Jumlah pendapatan usaha
meningkat 4,63% menjadi
USD3.933.530.272
3 • Utilisasi kapasitas dan produktivitas
faktor eksternal seperti bandara bagi
Garuda Indonesia baik
6
• Liabilitas atau hutang meningkat
sebesar 16,98% dari tahun
sebelumnya menjadi
USD2.184.103.458
1 • Stabilitas keuangan negara yang
tengah buruk
1
Total 6 Total 13
Average 1.5 Average 3.25
ENVIRONMENTAL STABILITY Ratings COMPETITIVE ADVANTAGE Ratings
• Laju inflasi pada bulan Oktober
2015 adalah 6.25%, sementara target
Bank Indonesia untuk laju inflasi
pada tahun 2015 adalah 4±1%
-5 • Pangsa pasar Garuda Indonesia yang
cukup besar yaitu 37%
-2
• Barriers yang tinggi bagi kompetitor
untuk masuk ke persaingan
-1 • Kualitas layanan yang baik -1
• Range harga produk sejenis yang
pada umumnya lebih rendah dari
Garuda Indonesia
-5 • Tingkat kesetiaan pelanggan yang
rendah (sensitif terhadap harga)
-6
• Price elasticity of demand yang
tinggi menyebabkan demand yang
selalu berubah
-5 • Memiliki kontrol terhadap supplier
(PT GMF Aeroasia) dan distributor (PT
Abacus Distribution Systems
Indonesia)
-1
Total -16 Total -10
Average -4 Average -2.5
Faktor Poin
CA -2.5
IS 3.25
X-axis 0.75
FS 1.5
ES -4
Y-axis -2.5
26. Matching Stage
IE Matrix Strong Average Weak
I II III
IV V VI
VII VIII IX
High
Medium
Low
IFETotal Weighted Score
EFE
Total
Weigthe
d Score
3.0 2.0 1.0
2.0
3.0
4.0
1.0
28. Matching Stage
Grand Strategy Matrix
Strong
Competitive
Position
horizontal, concentric, dan conglomerate diversification
kerja sama joint venture.
29. QSPM
Integration Strategy Intensive Strategy Diversification Strategy Defensive Strategy
Joint
VentureForward Backward Horizontal
Market
Penetration
Market
Development
Product
Development
Horizontal Concentric Conglomerate Retrenchment Divestiture
Opportunities Weight AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS
1
Pemerintah sebagai
pendukung badan-badan
usaha milik negara
0.08 2 0.15 4 0.31 1 0.08 3 0.23 4 0.31 4 0.31 3 0.23 3 0.23 4 0.31 3 0.23 2 0.15 4 0.31
2
Teknologi menggunakan
internet
0.10 4 0.40 4 0.40 4 0.40 4 0.40 2 0.20 3 0.30 3 0.30 3 0.30 4 0.40 3 0.30 2 0.20 3 0.30
3
Persaingan antar
maskapai penerbangan
low-cost
0.11 4 0.44 4 0.44 4 0.44 4 0.44 4 0.44 3 0.33 3 0.33 4 0.44 1 0.11 0 0.00 - 0.00 3 0.33
4
Demand jasa
penerbangan baik
domestik maupun
internasional
0.09 4 0.35 2 0.18 3 0.26 3 0.26 4 0.35 4 0.35 4 0.35 3 0.26 1 0.09 1 0.09 1 0.09 3 0.26
5
Penurunan harga avtur
oleh Pertamina
0.10 4 0.40 1 0.10 3 0.30 3 0.30 1 0.10 3 0.30 2 0.20 3 0.30 1 0.10 1 0.10 1 0.10 1 0.10
Threats
1
Keadaan alam yang sulit
diprediksi
0.11 2 0.22 1 0.11 3 0.33 - 0.00 - 0.00 - 0.00 1 0.11 1 0.11 1 0.11 - 0.00 - 0.00 - 0.00
2
Malfungsi jaringan sistem
online
0.11 4 0.44 2 0.22 3 0.33 3 0.33 1 0.11 3 0.33 3 0.33 3 0.33 3 0.33 - 0.00 - 0.00 3 0.33
5
Beban operasional yang
mahal
0.11 4 0.46 3 0.34 4 0.46 3 0.34 3 0.34 4 0.46 4 0.46 4 0.46 4 0.46 4 0.46 4 0.46 3 0.34
Total 1.00
Sum Total Attractiveness
Score
7.20 5.27 6.35 6.93 6.18 6.26 5.96 6.62 5.03 4.11 3.82 4.97
30. QSPM
S-O W-O S-T W-T
(S1–O1)Melakukaninovasidengan
dukungandaripemerintah
(S2–O2,O4)Melakukanpromosidi
berbagaimediauntukmenarikcustomer
penerbanganinternasional
(S3,S4,S5–O3,O4)Meningkatkan
kualitaspelayananyangdiimbangi
denganhargayangrelatifterjangkau
gunameningkatkanpangsapasar
(W1–O2)Memperbaharuiteknologi
yangdigunakangunamengantisipasi
sistemonlineyangbermasalah
(W4–O2,O3,O4)Menggencarkan
promosiuntukanakperusahaanCitilink
sebagaisalahsatuupayauntuk
mengurangihutangperusahaan
(W5–O5)Penurunanhargaavturdapat
dimanfaatkanuntukmengurangibiaya
operasionalyangtinggi
(S2,S4,S5–T5)Memanfaatkanbrand
yangkuatuntukmenarikkonsumen
khususnyamelaluiperiklanan
(S1–T3,T4)Mengoptimalkanstrategi
QuickWinsgunamengatasikondisinilai
matauangrupiahyangmelemahserta
efisiensibiayapengeluaran
(W2,W3,W4,W5–T3,T4)Mengontrol
cashflowuntukmengurangibeban
operasional
(W1–T2)Memperbaharuiteknologi
yangdigunakangunamengantisipasi
sistemonlineyangbermasalah
(W2–T5)Melakukanberbagai
pertimbanganhargaagardapat
memberikanpromosiyanglebihmenarik
Opportunities Weight AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS
1
Pemerintah sebagai
pendukung badan-badan
usaha milik negara
0.08 4 0.31 2 0.15 2 0.15 1 0.08 3 0.23 2 0.15 2 0.15 1 0.08 1 0.08 1 0.08 2 0.15
2
Teknologi menggunakan
internet
0.10 3 0.30 4 0.40 3 0.30 4 0.4 4 0.4 1 0.1 3 0.3 3 0.3 2 0.2 4 0.4 4 0.40
3
Persaingan antar
maskapai penerbangan
low-cost
0.11 3 0.33 4 0.44 4 0.44 2 0.22 4 0.44 3 0.33 3 0.33 4 0.44 4 0.44 2 0.22 4 0.44
4
Demand jasa
penerbangan baik
domestik maupun
internasional
0.09 3 0.26 3 0.26 3 0.26 3 0.26 4 0.35 4 0.35 4 0.35 3 0.26 3 0.26 3 0.26 3 0.26
5
Beban operasional yang
mahal
0.11 4 0.46 3 0.34 4 0.46 2 0.23 3 0.34 4 0.46 2 0.23 4 0.46 4 0.46 2 0.23 3 0.34
Total 1.00
Sum Total Attractiveness
Score
5.64 5.32 5.96 4.76 5.91 5.82 5.21 6.42 6.32 4.76 5.43
32. Kesimpulan
Forward Integration
• Mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas distributor ataupun
pengecer yang bertujuan agar lebih mendekat kepada end user
• Implementasi: PT Abacus Distribution System dan Garuda Indonesia
Holiday France S.A.S Indonesia merupakananak perusahaan Garuda
Indonesia yang bergerak dibidang penyedia layanan travel.
Market Penetration
• Meningkatkan pangsa pasar untuk produk/jasa saat ini dipasar melalui upaya
pemasaran yang lebih besar,
• Implementasi: Pada 2014, Garuda Indonesia telah mengeluarkan
Rp354,841,560 untuk melakukan promosi tiket dan penjualan
33. Kesimpulan
Concentric Diversification
• Menambah produk/jasa baru yang masih berkaitan dengan produk/jasa
lama,
• Implementasi: dengan menambahkan layanan First Class pada
penerbangannya
Retrenchment
• Dilakukan jika perusahaan mengalami kemunduran atau kerugian
• Implementasi: Garuda Indonesia menutup jalur penerbangan ke Taipei
karena merugi, selain itu juga ada melakukan penjualan aset seperti pesawat
Joint Venture
• Joint Venture dengan perusahaan lain untuk meningkatkan keuntungan
• Implementasi: Garuda Indonesia telah melakukan joint venture dengan Air
France-KLM untuk memperluas jaringan internasional berkaitan dengan
codeshare penerbangan dari Amsterdam ke Nantes dan Paris