SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 132
UTAMAKAN K3
DASAR-DASAR
K3
OLEH :
IR. H.MUHAMMAD SUGIYONO
WELCOME TO
NAMANAMA : IR. H.M. SUGIYONO: IR. H.M. SUGIYONO
TTLTTL : PACITAN, 13 JUNI 1955: PACITAN, 13 JUNI 1955
ALAMAT: RT.022/RW.006,DS.WAYUT,JIWAN,ALAMAT: RT.022/RW.006,DS.WAYUT,JIWAN,
MADIUN, TLP.08123445588,0351457464MADIUN, TLP.08123445588,0351457464
RIWAYAT PEKERJAAN :
Tahun 1981-1995 : Depnaker Madiun
Tahun 1996-2000 : Depnaker Malan g
Tahun 2000 : Depnaker Madiun
Tahun 2000 : Depnaker Ponorogo
Tahun 2001-2005 : Dinsosnaker Ngawi
Tahun 2006-2011 : DPU Pengairan Ngawi (Pensiun)
RIWAYAT PENDIDIKAN/DIKLAT :
Pendidikan terakhir : S1 (Teknik Mesin) tahun 1986
Diklat Inspektur K3 Umum (6 bln), Jakarta tahun 1982
Fire Safety training (4 hr),Semarang tahun1987 (ILO)
K3 Kimia & Pengendalian bahaya Potensial (10 hr),Surabaya tahun 1989(ILO)
In service training K3 Kimia & Pengendalian bahaya potensial, tahun 1990.
Penyuluh P2K3 (4 hr) Surabaya tahun 1990
Inspektur Spesialis K3 Pesawat uap dan Bejana tekan (2 bln) Jakarta ,1993
Fasilitator P2K3 (3 hr) Surabaya, tahun 1994
Bimtek Penerapan SMK3 (4 hr) ,Surabaya tahun 1989
Diklat PPNS (2 bln) SPN Mojokerto tahun 1998.
Seminar K3 baik Regional maupun Nasional
Sebagai instruktur Diklat Sertifikasi keahlian bidang K3
FOTO
KELUARGA:
1. IR. H.M. SUGIYONO
2. SUKARYANTI ,S.Pd (Isteri)
3. AGUS MUNARSO,SE (Menantu)
4. RETNO.W, SKM,M.KES (Anak)
5. FATHIA .Z Y ( Cucu pertama )
6. NAJWA. A.H ( Cucu kedua )
APA YANG ANDA PIKIRKAN SAAT
JENJANG KEBUTUHAN
MANUSIA( ABRAHAM MASLOW )
V Self actualization needs ( Eksistensi )
IV Self esteem needs ( Penghargaan / harga
diri )
III Social needs ( Kemasyarakatan )
II Protection needs ( Perlindungan )
I Physiological needs ( Kebutuhan
fisik )
PROTECTION/SAFETY/
SECURITY NEEDS
MERUPAKAN KEBUTUHAN TERBESAR MANUSIA
A ACTUALIZATION NEEDS
E ESTEEM NEEDS
S SOCIAL NEEDS
P PROTECTION NEEDS
PH PHISIOLOGICAL NEEDS
I. LATAR BELAKANG
 INDUSTRIALISASI SEMAKIN MAJU DITANDAI ANTARA
LAIN DENGAN MEKANISASI, ELEKTRIFIKASI DAN
MODERNISASI DENGAN PENGGUNAAN MESIN-
MESIN,PESAWAT-PESAWAT,INSTALASI-INSTALASI
MODERN SERTA BAHAN BERBAHAYA.
 HAL TERSEBUT DIATAS DISAMPING MEMBERI
KEMUDAHAN PROSES PRODUKSI DAPAT PULA MENAMBAH
JUMLAH DAN RAGAM SUMBER BAHAYA DI TEMPAT KERJA.
 DALAM HAL LAIN AKAN TERJADI PULA LINGKUNGAN
KERJA YANG KURANG MEMENUHI SYARAT, PROSES DAN
SIFAT PEKERJAAN YANG BERBAHAYA, SERTA
MENINGKATKAN INTENSITAS OPERASIONAL TENAGA
KERJA.
 DAMPAKNYA MENDORONG MENINGKATNYA MAUPUN
TINGKAT KESERIUSAN KECELAKAAN KERJA, PENYAKIT
AKIBAT KERJA DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN.
TUJUAN K3
SETIAP TENAGA KERJA DAN ORANG LAIN
YANG BERADA DI TEMPAT KERJA
MENDAPAT PERLINDUNGAN ATAS
KESELAMATANNYA;
SETIAP SUMBER PRODUKSI DAPAT
DIPAKAI DAN DIPERGUNAKAN SECARA
AMAN DAN EFISIEN;
PROSES PRODUKSI BERJALAN LANCAR
MENGAPA
KITA BELAJAR
K3
TUJUAN INSTRUKSIONAL
 A. UMUM :
a) Mampu menjelaskan tentang pengertian K3,arti
pentingnya K3,dan tujuan K3.
b) Mampu menjelaskan teknik pencegahan dan
penanggulangan K3 secara umum serta analisa
tentang kecelakaan di tempat kerja
c) Mampu menerapkan K3 di tempat kerja.
 B. KHUSUS :
a) Untuk mendapatkan pengertian dan persepsi serta
tindakan yang sama tentang K3.
b) Untuk mempersiapkan dan menghasilkan tenaga-
tenaga pelaksana yang mampu melaksanakan K3 di
tempat kerja
III. DASAR HUKUM
Undang-Undang Dasar RI 1945.
Undang-Undang RI Nomor 13 tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan
Undang-Undang RI Nomor 1 tahun
1970 tentang Keselamatan Kerja
IV. PENGERTIAN ISTILAH
HAZARD
 ( Potensi bahaya )
Suatu keadaan yang memungkinkan atau dapat
menimbulkan kecelakaan/kerugian berupa
cidera,penyakit,kerusakan atau kemampuan
melaksanakan fungsi yang telah ditetapkan
MENGENAL POTENSI
BAHAYA (Hazard)
AWAS
BAHAYA
METHODE IDENTIFIKASI BAHAYA
System monitory/check list
Safety Review
Preleminary Hazard Analysis (PHA)
Fault Tree Analysis (FTA)
Inspection
JENIS POTENSI BAHAYA
 ELECTRICAL HAZARDS
 MECHANICAL HAZARDS
 PHYSICAL HAZARDS
 CHEMICAL HAZARDS
 PHYSIOLOGICAL HAZARDS
 BIOLOGICAL HAZARDS
 ERGONOMIC
JENIS POTENSI BAHAYA
 Semua potensi bahaya yang berhubungan
dengan listrik(pembebanan lebih,bocoran
isolasi/arus dll)
PHYSICAL HAZARDS :
 Penerangan,suhu
udara,kelembaban,kecepatan
udara,tekanan,getaran mekanik,radiasi dll.
ELECTRICAL HAZARDS :
CHEMICAL HAZARDS :
Bahan kimia yang berupa gas,uap,debu,
kabut,awan, cairan,dan benda-benda padat
MECHANICAL HAZARDS :
Bahaya yang timbul dari konstruksi, mesin,
alat,pesawat/instalasi
PHYSIOLOGICAL HAZARDS :
Bahaya yang timbul dari beban kerja,sikap dan
cara kerja,cara mengangkat/mengangkut
beban yang salah
PHYSIOLOGICAL HAZARDS:
Bahaya yang timbul dari beban kerja,sikap dan
cara kerja (cara mengangkat/mengangkut beban
yang salah,cara kerja yang mengakibatkan
hamburan debu dan serbuk logam,percikan
api,tumpahan bahan berbahaya dan
beracun,serta memakai alat pelindung diri yang
salah ).
BIOLOGICAL HAZARDS :
 Bahaya dari jazad renik,serangan/hewan
lain di tempat kerja, berbagai macam
penyakit yang timbul seperti :
infeksi,alergi,dan gigitan binatang yang
menimbulkan berbagai macam penyakit
ERGONOMIC :
 Gangguan yang bersifat faal karena beban
kerja yang terlalu berat, peralatan kerja yang
tidak sesuai dan serasi dengan tenaga kerja,
kecepatan ban berjalan yang tidak sesuai
dengan operator yang melayani
DANGER
( Tingkat bahaya )
Ialah merupakan ungkapan adanya potensi
bahaya secara relatif. Kondisi yang
berbahaya mungkin saja ada,akan tetapi
dapat menjadi tidak begitu berbahaya
manakala telah dilakukan upaya /tindakan
pencegahan
RISK
( Resiko )
 Ialah menyatakan kemungkinan
terjadinya kecelakaan/kerugian
pada periode waktu tertentu atau
siklus operasi tertentu.
INSIDENT
( Kejadian )
 Kejadian yang tidak diinginkan yang
dapat dan telah mengadakan kontak
dengan sumber energi melebihi nilai
ambang batas badan atau struktur .
ACCIDENT
( Kecelakaan )
 Suatu kejadian yang tidak diduga semula dan
tidak dikehendaki yang mengacaukan proses
yang telah diatur suatu aktivitas dan dapat
menimbulkan kerugian baik korban manusia
dan atau harta benda.
SAFE
( Aman / selamat )
 Kondisi tiada ada
kemungkinan malapetaka
(bebas dari bahaya).
UNSAFE ACTION
( Tindakan tak aman )
 Suatu pelanggaran terhadap prosedur
keselamatan yang memberi peluang
terhadap terjadinya kecelakaan
UNSAFE CONDITION
 SUATU KONDISI FISIK ATAU
KEADAAN BERBAHAYA YANG MUNGKIN
DAPAT MENGAKIBATKAN TERJADINYA
KECELAKAAN
DEFINISI K3
1.SECARA ETIMOLOGI :
Memberikan upaya perlindungan yang
ditujukan agar tenaga kerja dan orang
lain di tempat kerja selalu dalam
keadaan selamat dan sehat dan agar
setiap sumber produksi perlu dipakai
dan digunakan secara aman dan efisien.
2. SECARA FILOS0FI
Suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan
baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga
kerja pada khususnya dan manusia pada
umumnya, hasil karya dan budayanya
menuju masyarakat adil dan makmur .
3. SECARA KEILMUAN
Ilmu pengetahuan dan penerapannya
dalam usaha mencegah kemungkinan
terjadinya kecelakaan dan penyakit
akibat kerja
PARADIGMA BARU K3 :
 Pada era global ini tuntutan produk yang
berkualitas dan aman akan menjadi salah
satu persyaratan dalam meningkatkan
daya saing di pasar bebas.
Adanya tuntutan produk berkualitas
tidak lepas dari permasalahan K3 yang
dikaitkan dengan hambatan teknis dalam
era globalisasi perdagangan.
Perlunya suatu tempat kerja untuk
mencegah problem sosial yang timbul
akibat kurangnya penerapan K3.
Tantangan K3 dalam era perdagangan
bebas tertuang dalam PERJANJIAN
GAT T 1994 :
“Negara Anggota tidak boleh membuat
ketentuan teknis yang dapat
menghambat masuknya barang-barang
dari negara anggota kecuali bagi hal
yang menyangkut kepada masalah K3”
K3 DALAM
UU.NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG
KETENAGAKERJAAN
Hak pekerja/buruh memperoleh perlindungan atas :
1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 )
2. Moral dan kesusilaan
3. Perlakuan sesuai dengan harkat dan martabat
manusia serta nilai-nilai agama
Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna
mewujudkan produktivitas yang optimal diselenggarakan
UPAYA K3........ ( pasal 86 )
Setiap perusahaan wajib menerapakan Sistim Manajemen
K3 (SMK3) yang terintegrasi dengan
SM Perusahaan. ............. ( pasal 87)
V. SEJARAH K3
Sejak jaman purba,manusia dengan akal
pikirannya berusaha mencegah terulangnya
kecelakaan
Tatkala revolusi industri,sewaktu umat manusia
dpt.memanfaatkan hukum alam dan dipelajari
sehingga menjadi ilmu penegetahuan yang dpt
diterapkan secara praktis.
Penerepan IP tsb. dimulai abad 18 dengan
munculnya industri tenun,penemuan ketel uap
untuk keperluan industri yang mengandung
resiko peledakan karena adanya tekanan.
Menyusul revolusi listrik,tenaga atom dan
penemuan-penemuan baru di bidang iptek
disamping bermanfaat, dapat merugikan
dalam bentuk resiko kecelakaan apabila tidak
disertai dengan pemikiran tentang upaya K3.
Kurang lebih 1700 tahun sebelum Masehi Raja
Hamurabi kerajaan Babylonia dalam Undang-
Undang nya menyatakan :”Bila seorang ahli bangunan
membuat rumah untuk seseorang dan pembuatannya tidak
dilaksanakan dengan baik sehingga rumah tersebut roboh dan
menimpa pemilik rumah hingga mati, maka ahli bangunan tersbut
dibunuh”
Jaman Mosai 5 abad setelah Hamurabi :Ahli
banguna pertanggung jawab atas
keselamatan pelaksana dan pekerja dengan
menetapkan pagar pengaman pada setia sisi
luar atap rumah.
Kurang lebih 80 tahun sesudah Masehi,
Plinius seorang ahli dari Roma mensyaratkan
agar pekerja tambang memakai topi baja.
Sejak revolusi industri di Inggris yang disusul
negara-negara lainnya banyak terjadi
kecelakaan yang membawa korban.
Pengusaha pada waktu itu berpendapat :
“Bahwa kecelakaan itu bagian resiko pekerjaan
yang harus ditanggung oleh pekerja sendiri”
Pada mulanya tidak ada langkah yang diambil
untuk mengurangi kecelakaan dan penderitaan
korban.
Banyak orang berpendapat bahwa hal tersebut
merupakan tindakan yang tidak manusiawi
Para pekerja mendesak pengusaha untuk
memgambil langkah-langkah yang positif untuk
menanggulangi masalah tersebut.
Yang diusahakan pertama-tama adalah
memberikan perawatan kepada para korban
dimana motifnya berdasarkan perikemanusiaan
AWAL GERAKAN PENCEGAHAN
KECELAKAAN
 Di Amerika Serikat diberlakukan UU Works
Compensation Law Th.1908,dimana disebutkan
tidak memandang apakah kecelakaan tersebut
kesalahan si korban atau tidak, yang
bersangkutan mendapat ganti rugi,jika terjadi
didalam hubungan kerja
Di Inggris pada mulanya aturan perundangan
hampir sama,namun harus dibuktikan bahwa
kecelakaan terjadi bukan karena kesalahan
korban. Akhirnya UU tsb. Dirubah tanpa
memandang apakah korban salah atau tidak
INDUSTRIAL ACCIDENT
PREVENTION
H.W. HEINRICH ( 1931 )
Titik awal yang bersejarah bagi
semua gerakan keselamatan kerja
yang terorganisir secara terarah
yang merupakan unsur dasar bagi
program keselamatan kerja yang
berlaku saat ini
PERKEMBANGAN PENANGANAN K3
ERA
KETERANGAN
SEBELUM REVOLUSI
INDUSTRI
SESUDAH REVOLUSI
INDUSTRI
ZAMAN MODERN
PERANAN
AHLI K3
Tidak ada Inspektur
K3
Inspektur
K3
-Loss control
Management
-Safety
Enginer
-Ahli Erg
-Analisa
sistem
-Analisa
Resiko
-Analisa
bahaya
PROGRAM
DAN
TEKNIK K3
Belum
terorganisir
-Machine
Guarding
-Safety
Device
-Standard
K3
-Diklat
Kelompok
(1920-1950)
-Diklat
Individu
(1950-1960)
-Peraturan
Pengawasan
-Loss Control
& Safety Mgt
-Loss Prev.
-System
Safety
-Human Fact
-Penakaran
Resiko
-Safety
engineering
-FTA;
Hazops
ERA
KET.
SEBELUM
REVOLUSI
INDUSTRI
SESUDAH
REVOLUSI
INDUSTRI
ZAMAN MODERN
PERKEMBANGAN K3 DI INDONESIA
Dimulai dengan dikeluarkannya Peraturan
tentang Pemakaian Pesawat uap pada tahun
1852 yang dirubah dan diperbarui menjadi UU
Uap dan Peraturan Uap pada tahun 1930.
Pada tahun 1910 dikeluarkannya peraturan
tentang Penjagaan Keselamatan Kerja di Pabrik
dan Bengkel ( VEILIGHEIDS REGLEMENT,
Stbl.No.406).
Setelah bangsa kita merdeka dikeluarkan
UU.No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
yang masih berlaku hingga saat ini
A. KECELAKAAN KERJA
( ACCIDENT)
 Kecelakaan Kerja : Adalah kecelakaan yang
terjadi dalam hubungan kerja.
 Kecelakaan : Adalah suatu kejadian yang tidak
diduga semula dan tidak dikehendaki yang
mengacaukan proses yang telah diatur suatu
aktivitas dan dapa menimbulkan kerugian baik
korban manusia dan atau harta benda.
KATAGORI KECELAKAAN
KERJA :
INDUSTRIAL ACCIDENT / KECELAKAAN
INDUSTRI : Kecelakaan yang terjadi di tempat
kerja karena adanya sumber bahaya kerja.
COMUNITY ACCIDENT / KECELAKAAN DALAM
PERJALANAN : Kecelakaan yang terjadi diluar
tempat kerja dalam kaitannya hubungan kerja
UNSUR KECELAKAAN KERJA
 1. Tidak diduga semula dan tidak diinginkan.
 2. Mengganggu proses.
 3. Mengakibatkan kerugian phisik dan
material
ACCIDENT RATIO STUDY
 Menurut FRANK BIRD. JR :
1
30
10
1 Kecelakaan dengan luka gawat/meninggal
10 Kecelakaan dengan luka ringan
30 Kecelakaan dengan kerusakan benda/material
600 Insiden tanpa luka atau kerusakan/kerugian
ACCIDENT RATIO STUDY
 Menurut H.W. HEINRICH :
1 Kecelakaan dengan luka gawat/meninggal
29 Kecelakaan dengan luka ringan
300 Insiden tanpa lukaatau kerusakan/kerugian
B. SEBAB KECELAKAAN
SEBAB DASAR / ASAL
MULA :
1). Partisipasi manajemen/pimpinan
perusahaan dalam pelaksanaan K3.
2). Faktor manusia / pekerja.
3). Faktor kondisi dan lingkungan kerja
SEBAB UTAMA :
1). Kondisi tidak aman (Unsafe condition) dari:
a). mesin,peralatan,pesawat,bahan dsb,
b). Lingkungan,
c). Proses,
d). Sifat pekerjaan,
e). Cara kerja.
2). PERBUATAN TIDAK AMAN (UNSAFE
ACTION) : dilatar belakangi oleh :
a). Lack of knowledge and skill,
b). Bodily defect,
c). Fatigue dan boredom,
d). Behavior
3). PENYAKIT AKIBAT KERJA
: Faktor penyebabnya adalah :
a). Faktor biologis,
b). Faktor chemis (termasuk debu,uap logam)
c). Faktor phisik (kebisingan,radiasi,
penerangan,getaran,suhu, & kelembaban),
d). Faktor mekanis
C. AKIBAT KECELAKAAN
 KERUGIAN YANG BERSIFAT EKONOMI :
( langsung maupun tidak langsung ) :
1. kerusakan mesin,peralatan,bahan ,
bangunan/gedung,
2. biaya pengobatan dan perawatan korban,
3. tunjangan kecelakaan,
4. hilangnya waktu kerja,
5. menurunnya jumlah maupun waktu
produksi, dsb.
AKIBAT KECELAKAAN
 Kerugian yang bersifat non ekonomi, yaitu
berupa penderitaan si korban baik itu
merupakan luka/cidera berat maupun ringan,
penderitaan keluarga bila korban meninggal
atau cacat.
P
PAGAR PENGAMAN
0,5 M
LIMBAH PADAT
`
MESIN BELT CONVEYOR
LOKASI KECELAKAAN
SMK3-15
LOKASI
PEKERJAAN
M P
KASUS KECELAKAAN KERJA
LEDAKAN EVAPORATOR PG.REJOSARI
INFORMASI DARI MEDIA
1.Ada bocoran pada instalasi pipa air
nira panas evaporator
2.Pada saat akan diperbaiki pipa
tsb.meledak/pecah,air nira
menyembur mengenai tenaga
kerja,menyebabkan luka bakar
3.Satu(1) orang meninggal(M.Sony
Setiawan (33 th) langsung,5 orang luka
berat(Kuswanto(23),Warsono(52),Parl
an(31),Siswo
Wagimin(47),Sujarwo(30),3
pekerja.lainnya luka ringan
4.Kejadian hari Minggu 15/9-2013 jam
01.30 stelah pergantian shift 3 jam
sbelumnya
FAKTOR ANCAMAN RESIKO
KECELAKAAN KERJA
ALAT
PROSES
TENAGA
KERJA
BAHAN
KESELAMATANKESEHATAN
LINGKUNGAN
Awas bahaya
SAFETY VS HEALTH
1) SAFETY HAZARD :
 Mechanic
 Electric
 Kinetic
 Subtances : - Flameable
- Explosive Accident
- Combustible release
- Corrosive
2) KONSEKUENSI :
 Accident Injuries : > Minor,
 > Mayor,
> Fatal
Assets : > Damage
 Mendadak, dramatis,bencana (Sudden Reaction)
3) KONSEKUENSI KEPERDULIAN :
 Process . >Titik berat kerusakan asset,fatality
 Equipment,facilities,tolls. > Urgen (bahaya mendadak)
 Working practices.
 Karir lapangan + Pelatihan
 Pendekatan : - Kajian Resiko
- Untuk memperkecil Resiko
1) HEALTH HAZARD :
 Physic
 Chemical
 Biologic
 Ergonomic
 Psycosocial
2) KONSEKUENSI :
 Terpapar > Kontak > Penyakit
 Mendadak,menahun,kanker dan dampak ke masyarakat
umum (Prolonged Reaction)
3) KONSEKUENSI KEPERDULIAN :
 Environment (Bhn pencemar)
 Exposure
 Work hours
 PPE
 Pendidikan
 Karir jabatan sesuai pendidikan
 Titik berat bahay tersembunyi
 Sepertinya kurang urgen
 Pendekatan : -Kajian kepaparan
-Untuk memperkecil kepaparan
PERKEMBANGAN
DOMINO THEORY MODEL
 1949 : Gordon
 1967 : Haddon
 1970 : Frank Bird Yr
 1972 : Wigglesworth
 1976 : Bied & Loftus
 1978 : Petersen
 1980 : Johnson
 1985 : Bird & German
LOGIKA TERJADINYA KECELAKAAN
Setiap kejadian kecelakaan, ada hubungan mata
rantai sebab akibat
LACK OF
CONTROL
BASIC
COUSES
IMMEDIATE
COUSES
INSIDENT LOSSES
DOMINO SQUENCE
DOMINO THEORY MODEL
( H.W HEINRICH, 1931 )
ENVIRONMENT PERSON HAZARD ACCIDENT INJURY
FAULT OF
PERSON
UNSAFE ACT &
UNSAFE
CONDITION
DOMINO THEORY MODEL
( FRANK BIRD JR, 1970 )
LACK OF
CONTROL
MANAGE-
MENT
BASIC
COUSE
IMMEDIATE
COUSE INSIDENT/
ACCIDENT
INJURY/
DAMAGE
ORIGIN SYMPTOM CONTACT
LACK OF
CONTROL LOSS
UP DATE
LOSS CAUSATION MODEL
(ILSI MODEL - BIRD & GERMAN, 1985 )
LACK OF
CONTROL
BASIC
COUSES
IMMEDIATE
COUSES
INSIDENT LOSS
LEMAHNYA
KONTROL
SEBAB
DASAR
PENYEBAB
LANGSUNG
INSIDEN/
KONTAK
KERUGIAN
PENYEBAB DAN AKIBAT KERUGIAN
LOSS /
KERUGIAN
 MANUSIA
 PERALATAN
 MATERIAL
 LINGKUNGAN
PENYEBAB & AKIBAT KERUGIAN
 INVIRONMENTAL RELEASE : Masalah pencemaran
 EQUIPMENT FAILURE : Kegagalan mesin / peralatan
 STRUCK AGAINST : Menabrak,membentur benda diam/bergerak
 STRUCK BY : Terpukul / tabrak oleh benda yang bergerak
 FALL TO : Jatuh dari ketinggian
 FALL ON : Jatuh dari tempat datar
 CAUGHT IN : Tusuk,jepit,cubit benda runcing/obyek
 CAUGHT ON : Terjepit,tertangkap,terjebak diantara benda/besar
 CAUGHT BETWEEN : Terpotong,hancur,remuk
 CONTACT WITH : Listrik,kimia,radiasi,panas,dingin
 OVERS TRESS : Terlalu berat,cepat,tinggi,besar
SEBAB
LANGSUNG
PERBUATAN TAK AMAN :
 Operasi tanpa otorisasi
 Gagal memperingatkan
 Gagal mengamankan
 Kecepatan tak layak
 Membuat alat pengaman
tak berfungsi
 Pakai alat rusak
 Pakai APD tak layak
 Pemuatan tak layak
 Mengangkat tal layak
 Posisi tak aman
 Servis alat saat beroperasi
 Bercanda/main-main
 Mabuk,alkohol,obat
 Gagal mengikuti prosedur
KONDISI TAK AMAN :
 Pelindung,pembatas tak
layak
 APD kurang/tak layak
 Peralatan rusak
 Ruang kerja sempit/terbatas
 Sistim peringatan kurang
 Bahaya kebakaran
 Kebersihan,kerapian kurang
 Kebisingan
 terpapar radiasi
 Temperatur ektrim
 Penerangan tak layak
 Ventilasi tak layak
 Lingkungan tak aman
PENYEBAB
DASAR
FAKTOR PRIBADI
 Kemampuan
fisik/phisiologi tak layak
 Kemampuan mental tak
layak
 Stress fisik,phisiologi
 Stress mental
 Kurang pengetahuan
 Kurang keahlian/ketrampilan
 Motivasi tak layak
FAKTOR KERJA :
 Pengawasan,kepemimpinan
 Engineering
 Pengadaan (Purchasing)
 Kurang peralatan
 Maintenance
 Standar kerja
 Salah pakai
 Salah penggunaan
PENCEGAHAN KECELAKAAN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
adalah : ILMU dan SENI
( SCIENCE & ART )
ILMU : -UNIVERSAL
-SISTEMATIK
-DAPAT DIPELAJARI
-KEBENARAN DAPAT
DIPERTANGGUNGJAWABKAN
THE STEP OF ACCIDENT
PREVENTION V
GAAAAAA
APPLICATION OF REMEDY
SUPERVISION
ADUCATION ENGINEER
SELECT OF REMEDY
INSTRUCTION
ANALYSIS COUSES
FACT FINDING
SURVEY, INSPECTION,
INVESTIGATION
ORGANIZATION
MANAGEMENT SUPPORT
STAFF DIR. STAFF ENGINEER
V
IV
III
II
I
BASIC PHILOSOPHY OF ACCIDENT OCCURANCE & PREVENTION
ATTITUDE ABILITY KNOWLEDGE
HUMANITY INDUSTRY COUNTRY
PERSONEL ADJUST
 PLACEMENT
 FREQ.SEVERITY
OPERATION TOOLS
KEPNER-TREGOE
MEASURE
DECISION
ANALYSIS
POTENTIAL
PROBLEM
ANALYSIS
CHOOSE
ALTERNATIVE
PROBLEM
ANALYSIS
PROBLEM EXECUTE
MANAGEMENT OVERSIGHT RISK TREE
(JOHNSON MORT )
DECISION
ACTIONANALYSIS
MEASUREMENT
PROBLEM
(The Performance Cycle Model)
INSPECTION SYSTEM
INPUT OUTPUTPROCES
 STANDARDS
 STAFF / STATUS
 POWERS
 ADMINISTRATVE
PRAMEWORK
 LOGISTIC
 PREPARATION &
PREORITIES
 APPROACH
 INSPECTION
WORKING CONDITION
 INSPECTION
ENVIRONMENT
 ADVICE & PUBLIC
REALTION
 IMPROVE WORKING
CONDITION
 LOSS CONTROL/
IMPROVE
PRODUCTIVITY
 COMPETITIVE
PRICING/IMPROV-
MENT OF EXPERT/
INCENTIVES FOR
INVESMENT
 INCREASE OF
IMPLOYMENT
OPPORTUNITIES
 POLICY CHANGES
STANDARDS
IMPROVMENT
SAFETY MANAGEMENT PROCESS
COLLECT & ANALYSIS DATA SELECT OF REMEDY APPLY OF REMEDY MONITOR RESULT
ASKING WHY
COUSES OF
ACCIDENT
ASKING
WHATEVER,
-STANDARD
TAK TAHU-UJI
PENGAWASAN
ANALYZE
ACC.SELIDIKI
COUSES,
ACC.DATA
.
ANALYSIS OF ALL DATA LEADS TO
DISCOVER OF SYSTEM
WEAKNESS IN THE AREA OF :
 MANAGEMENT PRINCIPLE :
POLICY,RESPONBILITY,ORG.
STRUCTURE,ACCONTABILITY,
STAFF,REALISATION SHIPS.
 CONTROLS :
SELECTIONPLACEMENT,PRO-
CEDURES,MEASUREMENT,
TRAINING,INSPECTION.
 PROCEDURES,STANDARDS,
METHODS,MAINTANING,PRO-
TECTIVE EQUIPMENT,ACCIDENT
REPORT & INVETIGATION,
CONTROL OF SPECIFIC
EXPOSURE
SELECTED IMPROVE
STRENGHTHEN
CONTROLS :
POLICY
RESPONSIBILITY
SYSTEM.
ACCOUNTIBILITY
INSPECTION,SELECTIO
N PLACEMENT,
TRAINING
SUPERVISOR.
EDUCATION
MOTIVATION, MEDICAL
MAINTENANCE,
ACCIDENT ANALYSES
COMMUNICATING
ASSISTS THEM
COACHING
MONITOR,RESULT
MONITOR,EFFORT
MEASURING
DEFINING
RESPONSIBILITY,
FIXING
ACCOMTIBILITY
WE MEASURE RESULT
FREQUENCY RATE,
SEFERITY
RATE,DOLLAR
LOSES,INSURANCE
RATE,
WE MEASURE
PERFORMANCE :
ACTIVITIES TASK
COMPLETED,
TRAINING COMPLETED
MANAGEMENT CONTROL
SYSTEM ( MCS )
IDENTIFIKASI
MASALAH
KECELAKAAN
PENGEMBANGAN
PENCEGAHAN
KEC.
PROSEDUR DAL.
RUGI
KOMUNIKASI
INFORMASI
PENCEGAHAN
KECELAKAAN
PENGKAJIAN
EFEKTIVITAS
PENGENDALIAN
MANAGEMENT CONTROL
SYSTEM
( DAN PETTERSEN )
PENGUMPULAN DATA
PENDEKATAN DASAR
PENCEGAHAN KECELAKAAN
PEMILIHAN ALTERNATIFPELAKSANAAN
ANALISA DATAMONITOR
FILOSOFI KEJADIAN &
PENCEGAHAN KECELAKAAN
PROG.JANGKA PANJANG
 Buat policy perusahaan
 Bentuk manajemen
Motivasi
 training
PROG. JANGKA PENDEK
 Kecelakaan
 Insiden
Unsafe act
 Unsafe condition
 Safety Rule dll
IDENTIFIKASI SUMBER BAHAYA
TEORI KECELAKAAN
1. PURE CHANGE THEORY > Act of God/nasib
2.ACCIDENT PRONE THEORY > Kecenderungan
3.THREE MAIN FACTOR THEORY>Man,Eq.,Invironmt
4.TWO FACTOR THEORY > Unsafe act & Condition
5.HUMAN FACTOR THEORY > Attitude
ALUR IDENTIFIKASI
DATA SYSTEM
PENETAPAN RESIKO
PERKIRAAN KEMUNGKINAN
KECELAKAAN
PERKIRAAN KEMUNGKINAN
AKIBAT KECELAKAAN
SYSTEM DIOPERASIKAN
IDENTIFIKASI BAHAYA
RESIKO DAPAT DITERIMA
METHODE IDENTIFIKASI
BAHAYA
 SYSTEM MONITORING/CHECKLIST
 SAFETY REVIEW
 PRELEMINARY HAZARD ANALYSIS
(PHA)
 HAZARD OPERABILITY STUDIES
(HAZOPS)
 FOULT TREE ANALYSIS
PEMILIHAN METODE
IDENTIFIKASI
TERGANTUNG DARI :
 MAKSUD DAN TUJUAN IDENT.
 KAPAN/PADA TAHAPAN APA
 INFORMASI YG.DIPERLUKAN
 KEBUTUHAN TENAGA KERJA
 WAKTU DAN BIAYA
METODE IDENTIFIKASI
BAHAYA
TUJUAN : -Identifikasi Common Hazard
-Identifikasi kesesuain standard/
prosedur.
 DUGUNAKAN : Design,Contruction,
Start up,Operasi,Shutdown
 HASIL : Umum >>>
Untuk : Peralatan
Material
Prosedur
YES / NO
INSPECTION
TUJUAN :
 Memperoleh gambaran integritas instalasi
 Investigasi kerusakan.
 Bantuan managemen
 Pertimbangan awal dan periodik bagi safety
LINGKUP :
 Proses,
 Spare part/material
 Modifikasi/Repair
 Perluasan instalasi
 Evaluasi supplier
ILUSTRASI
KECELAKAAN KERJA
RUMAH PASAR
PUSDIKLAT
ACCIDENT 2 :
DILUAR HUB.KERJA
ACCIDENT 1 :
DLM HUBUNGAN KERJA
ACCIDENT 3 :
DILUAR HUB.KERJA
ACCIDENT 5 :
DLM.HUB.KERJA
ACCIDENT 4 :
DLM.HUB.KERJA
PERUSAHAAN
INSPECTION
TAHAPAN :
 Design, Construction, Star up, Operatio,
Shutdown
SYARAT :
 Punya background theory,
 Pengalaman dan daya analisa,
 Penguasaan standard dan peraturan
 Mampu menjelaskan
PRELIMINARY HAZARD ANALYSIS
( PHA ) TUJUAN : Identifikasi awal sebagai tahap final design
 KAPAN DILAKUKAN : Sebelum tahap design
 HASIL : Daftar resiko bahaya berkaitan dengan design
detail
 SDM : 1 / 2 orang insinyur (Safety Background)
 OBYEK : - Bahan baku,bahan ½ jadi,bahan jadi,
- Peralatan,
- Operasi,
- Alat pengaman
ACCIDENT PREVENTION
( MENURUT : ILO )
1) PERATURAN PERUNDANGAN
2) STANDARISASI
3) INSPEKSI
4) RISET TEKNIS,
5) RISET MEDIS,
6) RISET PSYCHOLOGIS
7) RISET STATIS TIK
8) PENDIDIKAN
9) LATIHAN
10) PERSUASI
11) ASURANSI
12) PENERAPAN 1 S/D 11 LANGSUNG DI TEMPAT KERJA
PENCEGAHAN KECELAKAAN
SAFETY APPROACH
ADM.
PROCEDURE
ENGINEERING
CONTROL
HUMAN
CONTROL
SURAT IJIN KESELAMATAN
KERJA
( SAFETY WORK PERMIT )
Merupakan dokumen tertulis sebagai
persyaratan melaksanakan pekerjaan yang
berbahaya dengan memperhatikan bahaya
potensial yang ada serta langkah
pengendalian yang harus dilakukan
SAFETY WORK PERMIT
TUJUAN :
1)Supaya pengawas unit kerja mengetahui pekerjaan
tertentu yang akan dilaksanakan di dalam lokasi yang
menjadi tanggungjawabnya.
- Mengetahui jenis pekerjaan dan jumlah tenaga yang
akan terlibat dalam pekerjaan
- Melakukan pengendalian bahaya kerja
- Bila terjadi keadaan darurat dapat diambil langkah
tindakan dengan cepat
SAFETY WORK PERMIT
2). Agar setiap pekerja yang yang ditugaskan
melakukan pekerjaan yang berbahaya :
- Benar-benar mengetahui resiko bahaya kerjanya.
- Mengetahui prosedur kerja aman yang harus
dilaksanakan
- Menggunakan alat pelindung diri dengan benar
3). Dengan Safety work permit dapat dilakukan :
- Pemeriksaan terhadap lokasi,bahan,proses,
instalasi, dan lingkungan kerja
- Dapat menentukan kualifikasi tenaga kerja yang
melaksanakan pekerjaan
SAFETY WORK PERMIT
TIPE IJIN KESELAMATAN KERJA :
1) Keselamatan Kerja Dingin
2) Ijin Keselamatan Kerja melakukan pekerjaan
berbahaya :
- Ijin Kerja Menggunakan api.
- Ijin Kerja di ruang tertutup
- Proses Ijin pekerjaan berbahaya
3) Ijin Keselamatan Kerja pekerjaan penggantian
SAFETY WORK PERMIT
Ijin Kerja panas adalah setiap pekerjaan yang
menggunakan potensi sumber nyala api atau
percikan bunga api antara lain :
a) Pengelasan atau pemotongan dengan las
b) Menyalakan api dengan menggunakan obor las
c) Penempaan yang panas
d) Melubangi dengan panas
e) Mengebor dengan bor listrik
f) Pemanasan pipa untuk pengetesan sambungan pengelasan
g) Menggerinda dg,tenaga listrik
h) Semprotan pasir untuk pembersihan karat
SAFETY WORK PERMIT
IJIN KESELAMATAN KERJA MENGGUNAKAN
API/PANAS UNTUK TEMPAT KERJA YANG TERDAPAT
BAHAN MUDAH TERBAKAR / MELEDAK al .:
1) Instalasi pipa yang mengandung gas.
2)Lokasi penyimpanan bahan mudah terbakar.
3) Lokaso penyimpanan bahan bakar.
4)Pusat pembangkit tenaga listrik.
5) Lokasi sumur injeksi gas.
6)Lokasi gas turbin
7) Lokasi menara pengeboran minyak bumi
8)Instalasi pabrik yang sedang operasi
JOB SAFETY ANALYSIS
( JSA )
 ANALISIS PEKERJAAN YANG DILAKUKAN
SECARA BERATURAN SBELUM PEKERJAAN
DIMULAI DAN HARUS TERBACA BERKAITAN
DENGAN RENCANA PEKERJAAN TERSEBUT.
Tujuan : Mencari dan menemukan potensi bahaya
pada setiap tahapan rangkaian proses
pekerjaan dan berusaha untuk
menghilangkannya
TAHAPAN JSA :
 URAIKAN TAHAPAN PEKERJAAN
 IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA YANG ADA
 DISKUSIKAN DENGAN PEKERJA YANG AKAN
MENGERJAKAN PEKERJAAN
 TETAPKAN LANGKAH-LANGKAH/TINDAKAN
PENGENDALIAN BAHAYA ATAU UPAYA
MENGHILANGKANNYA SAMA SEKALI
 JELASKAN KEPADA PEKERJA HASIL RUMUSAN
UPAYA PENGENDALIAN
CONTOH WORK SHEET JSA
NO TAHAPAN PEKERJAAN POTENSI BAHAYA PENGENDALIAN
1
2
3
4
NO. NAMA JABATAN TANDA TANGAN
JENIS PEKERJAAN :
UNIT/SEKSI :
NAMA PEKERJA : PENGAWAS :
JOB SAFETY ANALYSIS
TIM JSA
TANGGAL :
CARA MENENTUKAN UPAYA
PENGENDALIAN
 Menambah prosedur kerja
 Modifikasi langkah kerja
 Menguasai lay-out, lingkungan kerja
 Merubah frequensi pemaparan/melakukan tugas
 Memberi alat pengaman/alat perlindungan/
alat pelindung diri
KEUNTUNGAN JSA
 Menemukan bahaya yang ada pada suatu
pekerjaan
 Menemukan kelemahan sistim kerja sebelumnya
 Menetapkan kriteria pekerja untuk pekerjaan tsb.
 Menentukan alat pengaman/perlindungan/
pelindung diri
 Merupakan bahan untuk menyusun Standard
Operation Procedure (SOP)/ Standard Job
Procedure (SJP)
SYARAT-SYARAT REKOMENDASI K3
METODE PENCEGAHAN KECELAKAAN :
 Eliminasi
 Subtitusi
 Rekayasa
 Pengendalian Administratif
SYARAT-SYARATNYA :
1) Efektif
2) Dapat dilakukan
3) Ekonomis
4) Tidak mengganggu proses produksi dan pemeliharaan
JOB SAFETY OBSERVATION
( JSO )
 ADALAH SUATU METODE PENGAMATAN
SUATU PEKERJAAN UNTUK
MENINGKATKAN MUTU PELAKSANAAN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
(K3)
Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh para
pengawas sewaktu-waktu tanpa sepengetahuan
operator yang diobservasi
JOB SAFETY OBSERVATION
( JSO )
TUJUAN JSO :
Memperbaiki dan meningkatkan mutu
K3 melalui pengamatan sikap dan cara
seseorang dalam melakukan pekerjaan
APA YANG DIAMATI DALAM JSO
 Penilaian resiko bahaya
 Penilaian cara kerja yang tidak aman
 Penilaian cara kerja yang aman
 Melakukan koreksi
Memberi penghargaan cara kerja yang
aman
TAHAPAN JSO
1) Memilih pekerja/pekerjaan yang diamati :
- Pekerja baru/pekerjaan baru
- Pekerja baru selesai pelatihan/praktek
- Pekerja prestasinya dibawah rata-rata
- Pekerja dengan resiko bahaya tinggi
- Jelaskan maksud pengamatan kpd.pekerja
2) Melaksanakan pengamatan :
- Minta pekerja untuk bekerja seperti biasa
- Buat catatan dalam lembar JSO
- Diskusikan dg.pekerja hasil temuan tsb
3) Pembahasan :
- Terangkan hasil kesimpulan yang didapat kepada
pekerja tsb.
- Jelaskan temuan tentang sikap, cara dan kebiasaan
yang kurang tepat/kurang aman dengan
pendekatan yang persuasif
4) Tindak lanjut perbaikan :
- Carikan cara kerja yang lebih baik / tepat dengan
keuntungan yang akan didapatkan : terhindar dari
bahaya,pekerjaan lebih cepat ,mudah,ekonomis
dan tidak mengeluarkan energi yang berlebihan
KEUNTUNGAN JSO
 Sebagai umpan balik (feed back) untuk
mencapai efektivitas yang lebih tinggi.
 Untuk dapat memenuhi prosedur kerja yang
ditentukan
 Dapat menekan angka kecelakaan/kesakitan
 Komunikasi lebih baik dengan bawahan
CONTOH WORK SHEET JSO
JOB SAFETY OBSERVATION
JENIS PEKERJAAN :
TANGGAL : JAM :
PEKERJA : PENGAWAS :
1. Praktek kerja (Job practice) yang tidak aman :
2. Praktek kerja (Job practice) yang perlu diperbaiki :
3. Praktek kerja (Joib practice) yang benar perlu dihargai :
4. Hasil pembahasan/diskusi :
5.Tanda tangan pekerja : Tanda tangan Pengawas :
FAKTOR MANUSIA :
 Sangat dominan dilingkungan konstruksi
 Pekerja heterogen tentang edukasi,knowledge
maupun skillnya
 Perlu penangan khusus
PENCEGAHAN FAKTOR
MANUSIA :
 Pemilihan tenaga kerja
 Pelatihan sebelum bekerja
 Pembinaan dan pengawasan selama kegiatan
berlangsung
FAKTOR TEKNIS
 Penggunaan peralatan,pesawat,alat-alat
berat,pengangkatan/pengangkutan,penggalian
dsb.
 Kondisi teknis dan metode kerja yang tidak
memenuhi syarat keselamatan ( sub standards
condition )
PENCEGAHAN FAKTOR
TEKNIS
 Perencanaan kerja yang baik
 Pemeliharaan dan perawatan peralatan
 Pengawasan dan pengujian peralatan
 Penggunaan metode dan teknik konstruksi yang
aman
 Penerapan system managemen mutu
PRINSIP
 PENGENDALIAN
LINGKUNGAN KERJA
PRINSIP PENGENDALIAN
LINGKUNGAN KERJA
 Elimination / pengurangan
 Subsitution / penggantian
 Isolati0n / separation / pemisahan:
- pemisahan fisik
- pemisahan waktu
- pemisahan jarak
 Ventilation
 Administration Control (Pengendalian
administrasi )
 Personal Protective equipment (PPE) /Alat pelindung
diri (APD)
RISK CONTROL
HIERARCHY:
1) Elimination : Modification to the proces method or material to
eliminate the hazard complety (100%)
2) Subtitution : Replace the material,subtance or proces with a less
hazardous one ( 75%)
3) Sparation : Isolating the hazard from person by safe guarding or
by space or time separation (50%)
4) Administration : Adjusting the time or condition of risk
exposures ( 30%)
5) Training : Improving skills therefor making tasks less hazardous
to person involved (20%)
6) Personal protective equipment : Using as the less
resort,appropriotly designed and propely fitted equipment where
other controls are not practicable(5%)
KAPAN PENGEDALIAN
DILAKUKAN ?
 Saat perancangan pekerjaan dan fasilitas
kerja
 Saat pembuatan prosedur operasional (SOP)
 Saat pembelian perlengkapan/peralatan
kerja/bahan
ELIMINATION
 Mencari penyelesaian masalah pada sumbernya
 Bila hazard dapat disingkirkan/ditiadakan dari
tempat kerja :
- Tidak akan terjadi cidera
- Tidak akan terjadi gangguan kesehatan
- Tidak akan terjadi kerusakan property
Contoh : - Singkirkan hazard yang menyebabkan
orang
tersandung
- Buang bahan kimia yang tidak diperluka
- Eliminasi proses-proses yang berbahaya
MINIMISING THE RISK
SUBTITUSION
 Apabila tidak memungkinkan mengeliminasi hazard,maka
lakukan subtitusi dengan bahan,alat,proses yang lebih
kecil hazardnya
 Subtitusi bahan bahan kimia berbahaya dengan yang kurang
berbahaya
 Apabila subtitusi bahan yang lebih aman tidak dapat diterapkan,
kurangi kesempatan untuk kontak./terpapar
 Rancang ulang peralatan,proses kerja atau tools
 Gunakan bantuan peralatan mekanik untuk meminimalkan
cidera karena manual handling
 Gunakan ventilasi untuk menghilangkan gas/uap/bahan kimia
 Ubah ketinggian bangku kerja untuk mengurangi kerja
membungkuk
ISOLATION
 Lindungi pekerja dan masyarakat dar i potensi
hazard dengan menjaga jarak hazarddengan
orang :
Caranya dapat dilakukan :
- Secara fisik : berikan pelindung pada hazard
berupa wadah, kontainer dll.
- Buat konstruksi bangunan untuk membatasi
pekerja dan masyarakat
ENGINEERING CONTROLS
 Merupakan pendekatan tradisional yang
melibatkan
penggunaan peralatan mekanik
Contohnya : Pelindung mesin, mechanical device,
ventilator dan merancang ulang
peralatan
 Kurang aman karena mudah dilepas dan penjadi
subyek interperensi/perantara
ADMINISTRATIVE
CONTROL
Melalui beberapa pendekatan :
 Pelatihan, job rotation
 Pembatasan waktu pemaparan dengan hazard
 Pendidikan dan pelatihan K3
 Menetapkan prosedur kerja secara tertulis (SOP),
Safety work permit dll
 Merancang ulang job
 Menerapkan teknik material handling manual yang
aman
PENGENDALIAN
PEMAPARAN TEMPAT KERJA
EMISI PENYEBARAN PEMAPARAN
1. SUBTITUSI
2. PENYEMPURNAAN
PROSES,SCRUBBING
3. MENCEGAH
KEBOCORAN
1. ISOLASI SUMBER EMISI,
PASANG EXHAUSTER
2. DILUSI/PENGENCERAN
KONTAMINAN
3. VENTILASI
1. PENGENDALIAN
ADMINISTRATIF(KURANGI
TENAGA KERJA,WAKTU
KETERPAAN
2. MEMAKAI APD (PPE)
HAZARD
PERSONAL PROTECTIVE
EQUIPMENT (PPE)
 Merupakan cara terakhir bilamana cara-cara lain
untuk meminimukan resiko telah dilakukan tetapi
masih terdapat sisa hazard yang masih signifikan
 Digunakan bila metode kerja lainnya yang ada
tidak
praktis
 Penting untuk menjamin bahwa alat pelindung diri
(APD) memadai:- Apakah sudah sesuai standart
- Apakah pelatihan pemakaian dipersyaratkan.
- Persyratan pemeliharaannya siapa yang
bertanggung jawab
INVESTIGASI DAN
ANALISIS KECELAKAAN
KERJA : INVESTIGASI KECELAKAAN KERJA :
Mencari, mengumpulkan data dan fakta
tentang urutan kejadian kecelakaan.
 ANALISIS KECELAKAAN KERJA : Suatu
kegiatan menghimpun dan mengolah data
dan fakta yang telah ditemukan untuk
mencari sebab-sebab atau kekurangan
dalam sistem yang menyebabkan
terjadinya suatu kecelakaan dan menyusun
rekomendasi cara pengendalian yang lebih
tepat
TUJUAN :
 Menentukan penyebab utama suatu
kecelakaan
 Mendapatkan/mengetahui kekurangan dalam
sistem manajemen K3
 Mengusulkan alternatif upaya pengendalian
yang tepat (memberi rekomendasi) agar
kecelakaan serupa tidak terulang lagi
 Bahan informasi untuk membuat statistik
kecelakaan, kecenderungan kecelakaan dan
bahan untuk penentuan kompensasi
kecelakaan
PELAKSANA INVESTIGASI :
 Instansi Pemerintah : Pegawai Pengawas
ketenagakerjaan dari jajaran
Kemenaker/Dinas Ketenagakerjaan Kab/Kota
 Perusahaan : unsur yang terkait dengan K3 :
Supervisor,Anggota P2K3, Teknisi, bagian
produksi,Ahli K3,Dokter/paramedis dll.
 Badan Asuransi.
 Biro Konsultan K3
APA YANG DIANALISIS :
 Setiap kecelakaan yang terjadi,termasuk
yang tidak membawa kerugian
 Setiap kecelakaan yang membawa
kerugian
 Keadaan hampir celaka (insiden) dan
keadaan near miss ( hampir celaka )
LANGKAH-LANGKAH
ANALISIS :
 Tanggap terhadap keadaan dengan cepat
dan positif ambil langkah pengamanan
dan pengendalian tempat kerja /TKP
 Kumpulkan informasi terkait
 Analisa semua fakta yang penting
 Kembangkan dan ambil tindakan
perbaikan
 Membuat laporan analisis
CARA ANALISIS :
 Kumpulkan sebanyak-banyaknya informasi di TKP,
baik fakta yang mendahului (anteseden)/pra kondisi
maupun fakta yang berhubungan langsung saat
kejadian tanpa interprestasi atau menyatakan
pendapat pribadi/tidak mencari kesalahan orang
 Cari fakta yang mendahului (anteseden) yang tidak
tetap(hanya terjadi sekali-kali) dan mencari hubungan
logik dengan kecelakaan
 Cari anteseden tetap yang berperan yang merupakan
penyebab penting
CARA ANALISIS :
 Dalam menyusun suatu analisis, seorang
analis bekerja mundur, dimulai dari Cidera,
kejadian kecelakaan anteseden tetap,
anteseden tidak tetap yang langsung
berakaitan dengan kecelakaan, dan
anteseden lain yang mendahului.
 Kaitan antara anteseden dengan kejadian
kecelakaan digambarkan dengan bagan
yang disebut pohon penyebab atau yang
biasa disebut Poult Tree Analysis (PTA)
CARA ANALISIS :
 Pohon penyebab memperlihatkan semua
anteseden yang ditemukan yang menjurus
kepada kejadian kecelakaan dan
menunjukan hubungan logis serta
berurutan baik langsung maupun tidak
langsung dapat menyebabkan kecelakaan
mulai dari akhir kejadian sampai terjadi
cidera ( Injury)
 Faktor-faktor penyebab itu harus kita
hilangkan khususnya yang dominan agar
kecelakaan serupa tidak terulang lagi.
LAPORAN KECELAKAAN :
 Laporan analisis kecelakaan kerja harus dapat
menggambarkan hal-hal sebagai berikut :
a). Bentuk kecelakaan : Type cidera pd.tubuh
b). Anggota badan yang cidera
c). Sumber cidera: obyek,pemaparan bahan
d). Type kecelakaan: peristw.penyebab cidera
e). Kondisi berbahaya : kondisi fisik
f). Penyebab kecelakaan: obyek,peralatan,mesin
LAPORAN KECELAKAAN :
g). Sub penyebab kecelakaan : bagian khusus
dari mesin,peralatan yang berbahaya
h). Perbuatan tidak aman : perbuatan yang
menyimpang/melanggar prosedur aman
 Membuat Rekomendasi yang ditujukan
kepada pimpinan perusahaan yang berisi
langkah-langkah yang harus dilakukan untuk
mencegah agar kecelakaan serupa tidak
terulang lagi
Terima Kasih
Atas perhatian anda
SEMOGA ILMU INI BERMANFAAT BAGI ANDA
YANG MAU MEMPELAJARINYA
Pesan Spiritual :
 Wamaa ashabakum min mushibatin
fabimaa kasabat aydiikum faya’fuu
‘an kasiirin ( QS.Asy-Syuura ayat 30)
Artinya : Dan apa saja musibah yang
menimpa kamu maka adalah
disebabkan oleh perbuatan
tanganmu sendiri, dan Allah
memaafkan sebagian besar
( dari kesalahanmu)

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Mais procurados (20)

Identifikasi bahaya dan penilaian resiko
Identifikasi bahaya dan penilaian resikoIdentifikasi bahaya dan penilaian resiko
Identifikasi bahaya dan penilaian resiko
 
Modul K3
Modul K3Modul K3
Modul K3
 
Safety Talk K3.pptx
Safety Talk K3.pptxSafety Talk K3.pptx
Safety Talk K3.pptx
 
Presentasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Presentasi Keselamatan dan Kesehatan KerjaPresentasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Presentasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 
JSA Materi.pptx
JSA Materi.pptxJSA Materi.pptx
JSA Materi.pptx
 
Posisi, Peran, Fungsi & Tujuan K3
Posisi, Peran, Fungsi & Tujuan K3Posisi, Peran, Fungsi & Tujuan K3
Posisi, Peran, Fungsi & Tujuan K3
 
Safety Culture
Safety CultureSafety Culture
Safety Culture
 
Dasar k3
Dasar k3Dasar k3
Dasar k3
 
Safety induction
Safety inductionSafety induction
Safety induction
 
Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01
Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01
Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01
 
Pengantar k3
Pengantar k3 Pengantar k3
Pengantar k3
 
94 Kebijakan K3 SMK3.pptx
94 Kebijakan K3 SMK3.pptx94 Kebijakan K3 SMK3.pptx
94 Kebijakan K3 SMK3.pptx
 
Identifikasi Bahaya - K3
Identifikasi Bahaya - K3Identifikasi Bahaya - K3
Identifikasi Bahaya - K3
 
Job Safety Analysis
Job Safety AnalysisJob Safety Analysis
Job Safety Analysis
 
Keselamatan dan-kesehatan-kerja-k3
Keselamatan dan-kesehatan-kerja-k3Keselamatan dan-kesehatan-kerja-k3
Keselamatan dan-kesehatan-kerja-k3
 
1. KEBIJAKAN K3.pptx
1. KEBIJAKAN K3.pptx1. KEBIJAKAN K3.pptx
1. KEBIJAKAN K3.pptx
 
Lingkungan kerja
Lingkungan kerjaLingkungan kerja
Lingkungan kerja
 
HIRADC
HIRADCHIRADC
HIRADC
 
investigasi kecelakaan
investigasi kecelakaaninvestigasi kecelakaan
investigasi kecelakaan
 
K3
K3 K3
K3
 

Destaque

Pencegahan kecelakaan kerja
Pencegahan kecelakaan kerjaPencegahan kecelakaan kerja
Pencegahan kecelakaan kerjatitis007
 
Anatomi & Pencegahan Kecelakaan
Anatomi & Pencegahan KecelakaanAnatomi & Pencegahan Kecelakaan
Anatomi & Pencegahan KecelakaanAddy Hidayat
 
Konsep hazard risk accident
Konsep hazard risk accidentKonsep hazard risk accident
Konsep hazard risk accidentRiza Daisuke
 
PPT kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
PPT kesehatan dan keselamatan kerja (K3)PPT kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
PPT kesehatan dan keselamatan kerja (K3)Lilis Suryani Arta
 
Dasar keselamatan kerja & pencegahan kecelakaan kerja
Dasar keselamatan kerja & pencegahan kecelakaan kerjaDasar keselamatan kerja & pencegahan kecelakaan kerja
Dasar keselamatan kerja & pencegahan kecelakaan kerjaYoga Firmansyah
 
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)Herry Prakoso
 
Pencegahan kecelakaan kerja
Pencegahan kecelakaan kerjaPencegahan kecelakaan kerja
Pencegahan kecelakaan kerjaSoni Fariski
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3R
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3RPersyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3R
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3RJoy Irman
 
PELATIHAN K3RS AND PENANGANAN B3 DI RSUD Dr SOETOMO SURABAYA_SEPT 2014 1577
PELATIHAN K3RS AND PENANGANAN B3 DI RSUD Dr SOETOMO SURABAYA_SEPT  2014  1577PELATIHAN K3RS AND PENANGANAN B3 DI RSUD Dr SOETOMO SURABAYA_SEPT  2014  1577
PELATIHAN K3RS AND PENANGANAN B3 DI RSUD Dr SOETOMO SURABAYA_SEPT 2014 1577sujatno angga
 
Ppt hazard biologi virus
Ppt hazard biologi virusPpt hazard biologi virus
Ppt hazard biologi virusIda Saumi
 
Kesehatan keselamatan kerja (k3) di rumah
Kesehatan keselamatan kerja (k3) di rumahKesehatan keselamatan kerja (k3) di rumah
Kesehatan keselamatan kerja (k3) di rumahresabela putri
 
Modul kesehatan dan keselamatan kerja
Modul kesehatan dan keselamatan kerjaModul kesehatan dan keselamatan kerja
Modul kesehatan dan keselamatan kerjaBambang Apriyanto
 
Incident prevention
Incident preventionIncident prevention
Incident preventionCheq Sue
 
Tugas safety k3 listrik
Tugas safety  k3 listrikTugas safety  k3 listrik
Tugas safety k3 listrikSatria Sp
 

Destaque (20)

Pencegahan kecelakaan kerja
Pencegahan kecelakaan kerjaPencegahan kecelakaan kerja
Pencegahan kecelakaan kerja
 
Anatomi & Pencegahan Kecelakaan
Anatomi & Pencegahan KecelakaanAnatomi & Pencegahan Kecelakaan
Anatomi & Pencegahan Kecelakaan
 
Konsep hazard risk accident
Konsep hazard risk accidentKonsep hazard risk accident
Konsep hazard risk accident
 
PPT kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
PPT kesehatan dan keselamatan kerja (K3)PPT kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
PPT kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
 
K3rs ps
K3rs psK3rs ps
K3rs ps
 
Dasar keselamatan kerja & pencegahan kecelakaan kerja
Dasar keselamatan kerja & pencegahan kecelakaan kerjaDasar keselamatan kerja & pencegahan kecelakaan kerja
Dasar keselamatan kerja & pencegahan kecelakaan kerja
 
Sdm lanjutan- K3
Sdm lanjutan- K3Sdm lanjutan- K3
Sdm lanjutan- K3
 
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
 
Pencegahan kecelakaan kerja
Pencegahan kecelakaan kerjaPencegahan kecelakaan kerja
Pencegahan kecelakaan kerja
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3R
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3RPersyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3R
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3R
 
16. permit sistem
16. permit sistem16. permit sistem
16. permit sistem
 
budaya sistem kerja
budaya sistem kerjabudaya sistem kerja
budaya sistem kerja
 
PELATIHAN K3RS AND PENANGANAN B3 DI RSUD Dr SOETOMO SURABAYA_SEPT 2014 1577
PELATIHAN K3RS AND PENANGANAN B3 DI RSUD Dr SOETOMO SURABAYA_SEPT  2014  1577PELATIHAN K3RS AND PENANGANAN B3 DI RSUD Dr SOETOMO SURABAYA_SEPT  2014  1577
PELATIHAN K3RS AND PENANGANAN B3 DI RSUD Dr SOETOMO SURABAYA_SEPT 2014 1577
 
KONSEP K3 RS
KONSEP K3 RSKONSEP K3 RS
KONSEP K3 RS
 
Ppt hazard biologi virus
Ppt hazard biologi virusPpt hazard biologi virus
Ppt hazard biologi virus
 
Kesehatan keselamatan kerja (k3) di rumah
Kesehatan keselamatan kerja (k3) di rumahKesehatan keselamatan kerja (k3) di rumah
Kesehatan keselamatan kerja (k3) di rumah
 
Modul kesehatan dan keselamatan kerja
Modul kesehatan dan keselamatan kerjaModul kesehatan dan keselamatan kerja
Modul kesehatan dan keselamatan kerja
 
Presentasi K3 Proyek.
Presentasi K3 Proyek.Presentasi K3 Proyek.
Presentasi K3 Proyek.
 
Incident prevention
Incident preventionIncident prevention
Incident prevention
 
Tugas safety k3 listrik
Tugas safety  k3 listrikTugas safety  k3 listrik
Tugas safety k3 listrik
 

Semelhante a K3 Dasar

Menerapkan k3 lh
Menerapkan k3 lhMenerapkan k3 lh
Menerapkan k3 lhSitiFauriah
 
Materi 02 - Dasar-Dasar Keselamatan Konstruksi.pdf
Materi 02 - Dasar-Dasar Keselamatan Konstruksi.pdfMateri 02 - Dasar-Dasar Keselamatan Konstruksi.pdf
Materi 02 - Dasar-Dasar Keselamatan Konstruksi.pdfagussetiawan534534
 
K3_Konstruksi umg.pdf
K3_Konstruksi umg.pdfK3_Konstruksi umg.pdf
K3_Konstruksi umg.pdfAndik48
 
1. Buku Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan_Electrical Safe...
1. Buku Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan_Electrical Safe...1. Buku Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan_Electrical Safe...
1. Buku Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan_Electrical Safe...FitriYunus
 
menerapkan_k3.pdf
menerapkan_k3.pdfmenerapkan_k3.pdf
menerapkan_k3.pdfFitriYunus
 
Keselamatan kesehatan Kerja
Keselamatan kesehatan KerjaKeselamatan kesehatan Kerja
Keselamatan kesehatan Kerjadiahutami41
 
jbptunikompp-gdl-iyanandria-23512-1-kuliahu-a.ppt
jbptunikompp-gdl-iyanandria-23512-1-kuliahu-a.pptjbptunikompp-gdl-iyanandria-23512-1-kuliahu-a.ppt
jbptunikompp-gdl-iyanandria-23512-1-kuliahu-a.pptpetrus64
 
jbptunikompp-gdl-iyanandria-23512-1-kuliahu-a.ppt
jbptunikompp-gdl-iyanandria-23512-1-kuliahu-a.pptjbptunikompp-gdl-iyanandria-23512-1-kuliahu-a.ppt
jbptunikompp-gdl-iyanandria-23512-1-kuliahu-a.pptrismamelaty1
 
jbptunikompp-gdl-iyanandria-23512-1-kuliahu-a.ppt
jbptunikompp-gdl-iyanandria-23512-1-kuliahu-a.pptjbptunikompp-gdl-iyanandria-23512-1-kuliahu-a.ppt
jbptunikompp-gdl-iyanandria-23512-1-kuliahu-a.pptAchielStone
 
Peraturan Perundangan K3 Peraturan Perundangan K3
Peraturan Perundangan K3 Peraturan Perundangan K3Peraturan Perundangan K3 Peraturan Perundangan K3
Peraturan Perundangan K3 Peraturan Perundangan K3luckzz1000
 
bahan ajar telkom university pk dan e
bahan ajar telkom university pk dan ebahan ajar telkom university pk dan e
bahan ajar telkom university pk dan eaanansor
 

Semelhante a K3 Dasar (20)

Menerapkan k3 lh
Menerapkan k3 lhMenerapkan k3 lh
Menerapkan k3 lh
 
Materi 02 - Dasar-Dasar Keselamatan Konstruksi.pdf
Materi 02 - Dasar-Dasar Keselamatan Konstruksi.pdfMateri 02 - Dasar-Dasar Keselamatan Konstruksi.pdf
Materi 02 - Dasar-Dasar Keselamatan Konstruksi.pdf
 
modul K3
modul K3modul K3
modul K3
 
Dasar_dasar_K3.ppt
Dasar_dasar_K3.pptDasar_dasar_K3.ppt
Dasar_dasar_K3.ppt
 
01 k3 lh
01 k3 lh01 k3 lh
01 k3 lh
 
Dasar dasar k3
Dasar   dasar k3Dasar   dasar k3
Dasar dasar k3
 
Dasar dasar k3
Dasar   dasar k3Dasar   dasar k3
Dasar dasar k3
 
K3_Konstruksi umg.pdf
K3_Konstruksi umg.pdfK3_Konstruksi umg.pdf
K3_Konstruksi umg.pdf
 
Dasar_dasar_K3.ppt
Dasar_dasar_K3.pptDasar_dasar_K3.ppt
Dasar_dasar_K3.ppt
 
Dasar_dasar_K3.ppt
Dasar_dasar_K3.pptDasar_dasar_K3.ppt
Dasar_dasar_K3.ppt
 
1. Buku Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan_Electrical Safe...
1. Buku Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan_Electrical Safe...1. Buku Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan_Electrical Safe...
1. Buku Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan_Electrical Safe...
 
Topik 1 konsep kselamtan & ksihatan
Topik 1 konsep kselamtan & ksihatanTopik 1 konsep kselamtan & ksihatan
Topik 1 konsep kselamtan & ksihatan
 
menerapkan_k3.pdf
menerapkan_k3.pdfmenerapkan_k3.pdf
menerapkan_k3.pdf
 
Keselamatan kesehatan Kerja
Keselamatan kesehatan KerjaKeselamatan kesehatan Kerja
Keselamatan kesehatan Kerja
 
jbptunikompp-gdl-iyanandria-23512-1-kuliahu-a.ppt
jbptunikompp-gdl-iyanandria-23512-1-kuliahu-a.pptjbptunikompp-gdl-iyanandria-23512-1-kuliahu-a.ppt
jbptunikompp-gdl-iyanandria-23512-1-kuliahu-a.ppt
 
jbptunikompp-gdl-iyanandria-23512-1-kuliahu-a.ppt
jbptunikompp-gdl-iyanandria-23512-1-kuliahu-a.pptjbptunikompp-gdl-iyanandria-23512-1-kuliahu-a.ppt
jbptunikompp-gdl-iyanandria-23512-1-kuliahu-a.ppt
 
jbptunikompp-gdl-iyanandria-23512-1-kuliahu-a.ppt
jbptunikompp-gdl-iyanandria-23512-1-kuliahu-a.pptjbptunikompp-gdl-iyanandria-23512-1-kuliahu-a.ppt
jbptunikompp-gdl-iyanandria-23512-1-kuliahu-a.ppt
 
Peraturan Perundangan K3 Peraturan Perundangan K3
Peraturan Perundangan K3 Peraturan Perundangan K3Peraturan Perundangan K3 Peraturan Perundangan K3
Peraturan Perundangan K3 Peraturan Perundangan K3
 
bahan ajar telkom university pk dan e
bahan ajar telkom university pk dan ebahan ajar telkom university pk dan e
bahan ajar telkom university pk dan e
 
Sopianda k4
Sopianda k4Sopianda k4
Sopianda k4
 

Mais de Satrio Adi

Ism dari segi kelamin [mu'annats dan mudzakkar], ism dari segi jumlah [mufrad...
Ism dari segi kelamin [mu'annats dan mudzakkar], ism dari segi jumlah [mufrad...Ism dari segi kelamin [mu'annats dan mudzakkar], ism dari segi jumlah [mufrad...
Ism dari segi kelamin [mu'annats dan mudzakkar], ism dari segi jumlah [mufrad...Satrio Adi
 
Identifikasi kata [ism, fi'l, dan harf]
Identifikasi kata [ism, fi'l, dan harf]Identifikasi kata [ism, fi'l, dan harf]
Identifikasi kata [ism, fi'l, dan harf]Satrio Adi
 
Islam dan toleransi agama...
Islam dan toleransi agama...Islam dan toleransi agama...
Islam dan toleransi agama...Satrio Adi
 
Pilar pilar ekonomi islam
Pilar pilar ekonomi islamPilar pilar ekonomi islam
Pilar pilar ekonomi islamSatrio Adi
 
Kemuliaan pengemban dakwah
Kemuliaan pengemban dakwahKemuliaan pengemban dakwah
Kemuliaan pengemban dakwahSatrio Adi
 
Dasar hukum-smk3
Dasar hukum-smk3Dasar hukum-smk3
Dasar hukum-smk3Satrio Adi
 
Prosedur darurat kebakaran
Prosedur darurat kebakaranProsedur darurat kebakaran
Prosedur darurat kebakaranSatrio Adi
 
Revolusi hukum indonesia
Revolusi hukum indonesiaRevolusi hukum indonesia
Revolusi hukum indonesiaSatrio Adi
 
Doktrin zionisme dan ideologi pancasila
Doktrin  zionisme dan ideologi pancasilaDoktrin  zionisme dan ideologi pancasila
Doktrin zionisme dan ideologi pancasilaSatrio Adi
 
Kerapuhan argumentasi pro demokrasi
Kerapuhan argumentasi pro demokrasiKerapuhan argumentasi pro demokrasi
Kerapuhan argumentasi pro demokrasiSatrio Adi
 
Berfikir mendasar yang masuk akal.
Berfikir mendasar yang masuk akal.Berfikir mendasar yang masuk akal.
Berfikir mendasar yang masuk akal.Satrio Adi
 
Ummat yang terbaik
Ummat yang terbaikUmmat yang terbaik
Ummat yang terbaikSatrio Adi
 
Seputar pemilu
Seputar pemiluSeputar pemilu
Seputar pemiluSatrio Adi
 

Mais de Satrio Adi (16)

Ism dari segi kelamin [mu'annats dan mudzakkar], ism dari segi jumlah [mufrad...
Ism dari segi kelamin [mu'annats dan mudzakkar], ism dari segi jumlah [mufrad...Ism dari segi kelamin [mu'annats dan mudzakkar], ism dari segi jumlah [mufrad...
Ism dari segi kelamin [mu'annats dan mudzakkar], ism dari segi jumlah [mufrad...
 
Identifikasi kata [ism, fi'l, dan harf]
Identifikasi kata [ism, fi'l, dan harf]Identifikasi kata [ism, fi'l, dan harf]
Identifikasi kata [ism, fi'l, dan harf]
 
Islam dan toleransi agama...
Islam dan toleransi agama...Islam dan toleransi agama...
Islam dan toleransi agama...
 
Pilar pilar ekonomi islam
Pilar pilar ekonomi islamPilar pilar ekonomi islam
Pilar pilar ekonomi islam
 
Kemuliaan pengemban dakwah
Kemuliaan pengemban dakwahKemuliaan pengemban dakwah
Kemuliaan pengemban dakwah
 
,Hidrant.
,Hidrant.,Hidrant.
,Hidrant.
 
Dasar hukum-smk3
Dasar hukum-smk3Dasar hukum-smk3
Dasar hukum-smk3
 
Prosedur darurat kebakaran
Prosedur darurat kebakaranProsedur darurat kebakaran
Prosedur darurat kebakaran
 
Membaca zaman
Membaca zamanMembaca zaman
Membaca zaman
 
Revolusi hukum indonesia
Revolusi hukum indonesiaRevolusi hukum indonesia
Revolusi hukum indonesia
 
Doktrin zionisme dan ideologi pancasila
Doktrin  zionisme dan ideologi pancasilaDoktrin  zionisme dan ideologi pancasila
Doktrin zionisme dan ideologi pancasila
 
Kerapuhan argumentasi pro demokrasi
Kerapuhan argumentasi pro demokrasiKerapuhan argumentasi pro demokrasi
Kerapuhan argumentasi pro demokrasi
 
Berfikir mendasar yang masuk akal.
Berfikir mendasar yang masuk akal.Berfikir mendasar yang masuk akal.
Berfikir mendasar yang masuk akal.
 
Qodlo qodar
Qodlo qodarQodlo qodar
Qodlo qodar
 
Ummat yang terbaik
Ummat yang terbaikUmmat yang terbaik
Ummat yang terbaik
 
Seputar pemilu
Seputar pemiluSeputar pemilu
Seputar pemilu
 

K3 Dasar

  • 3. NAMANAMA : IR. H.M. SUGIYONO: IR. H.M. SUGIYONO TTLTTL : PACITAN, 13 JUNI 1955: PACITAN, 13 JUNI 1955 ALAMAT: RT.022/RW.006,DS.WAYUT,JIWAN,ALAMAT: RT.022/RW.006,DS.WAYUT,JIWAN, MADIUN, TLP.08123445588,0351457464MADIUN, TLP.08123445588,0351457464 RIWAYAT PEKERJAAN : Tahun 1981-1995 : Depnaker Madiun Tahun 1996-2000 : Depnaker Malan g Tahun 2000 : Depnaker Madiun Tahun 2000 : Depnaker Ponorogo Tahun 2001-2005 : Dinsosnaker Ngawi Tahun 2006-2011 : DPU Pengairan Ngawi (Pensiun) RIWAYAT PENDIDIKAN/DIKLAT : Pendidikan terakhir : S1 (Teknik Mesin) tahun 1986 Diklat Inspektur K3 Umum (6 bln), Jakarta tahun 1982 Fire Safety training (4 hr),Semarang tahun1987 (ILO) K3 Kimia & Pengendalian bahaya Potensial (10 hr),Surabaya tahun 1989(ILO) In service training K3 Kimia & Pengendalian bahaya potensial, tahun 1990. Penyuluh P2K3 (4 hr) Surabaya tahun 1990 Inspektur Spesialis K3 Pesawat uap dan Bejana tekan (2 bln) Jakarta ,1993 Fasilitator P2K3 (3 hr) Surabaya, tahun 1994 Bimtek Penerapan SMK3 (4 hr) ,Surabaya tahun 1989 Diklat PPNS (2 bln) SPN Mojokerto tahun 1998. Seminar K3 baik Regional maupun Nasional Sebagai instruktur Diklat Sertifikasi keahlian bidang K3
  • 4. FOTO KELUARGA: 1. IR. H.M. SUGIYONO 2. SUKARYANTI ,S.Pd (Isteri) 3. AGUS MUNARSO,SE (Menantu) 4. RETNO.W, SKM,M.KES (Anak) 5. FATHIA .Z Y ( Cucu pertama ) 6. NAJWA. A.H ( Cucu kedua )
  • 5. APA YANG ANDA PIKIRKAN SAAT
  • 6. JENJANG KEBUTUHAN MANUSIA( ABRAHAM MASLOW ) V Self actualization needs ( Eksistensi ) IV Self esteem needs ( Penghargaan / harga diri ) III Social needs ( Kemasyarakatan ) II Protection needs ( Perlindungan ) I Physiological needs ( Kebutuhan fisik )
  • 7. PROTECTION/SAFETY/ SECURITY NEEDS MERUPAKAN KEBUTUHAN TERBESAR MANUSIA A ACTUALIZATION NEEDS E ESTEEM NEEDS S SOCIAL NEEDS P PROTECTION NEEDS PH PHISIOLOGICAL NEEDS
  • 8. I. LATAR BELAKANG  INDUSTRIALISASI SEMAKIN MAJU DITANDAI ANTARA LAIN DENGAN MEKANISASI, ELEKTRIFIKASI DAN MODERNISASI DENGAN PENGGUNAAN MESIN- MESIN,PESAWAT-PESAWAT,INSTALASI-INSTALASI MODERN SERTA BAHAN BERBAHAYA.  HAL TERSEBUT DIATAS DISAMPING MEMBERI KEMUDAHAN PROSES PRODUKSI DAPAT PULA MENAMBAH JUMLAH DAN RAGAM SUMBER BAHAYA DI TEMPAT KERJA.  DALAM HAL LAIN AKAN TERJADI PULA LINGKUNGAN KERJA YANG KURANG MEMENUHI SYARAT, PROSES DAN SIFAT PEKERJAAN YANG BERBAHAYA, SERTA MENINGKATKAN INTENSITAS OPERASIONAL TENAGA KERJA.  DAMPAKNYA MENDORONG MENINGKATNYA MAUPUN TINGKAT KESERIUSAN KECELAKAAN KERJA, PENYAKIT AKIBAT KERJA DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN.
  • 9. TUJUAN K3 SETIAP TENAGA KERJA DAN ORANG LAIN YANG BERADA DI TEMPAT KERJA MENDAPAT PERLINDUNGAN ATAS KESELAMATANNYA; SETIAP SUMBER PRODUKSI DAPAT DIPAKAI DAN DIPERGUNAKAN SECARA AMAN DAN EFISIEN; PROSES PRODUKSI BERJALAN LANCAR
  • 11. TUJUAN INSTRUKSIONAL  A. UMUM : a) Mampu menjelaskan tentang pengertian K3,arti pentingnya K3,dan tujuan K3. b) Mampu menjelaskan teknik pencegahan dan penanggulangan K3 secara umum serta analisa tentang kecelakaan di tempat kerja c) Mampu menerapkan K3 di tempat kerja.  B. KHUSUS : a) Untuk mendapatkan pengertian dan persepsi serta tindakan yang sama tentang K3. b) Untuk mempersiapkan dan menghasilkan tenaga- tenaga pelaksana yang mampu melaksanakan K3 di tempat kerja
  • 12. III. DASAR HUKUM Undang-Undang Dasar RI 1945. Undang-Undang RI Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Undang-Undang RI Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
  • 13. IV. PENGERTIAN ISTILAH HAZARD  ( Potensi bahaya ) Suatu keadaan yang memungkinkan atau dapat menimbulkan kecelakaan/kerugian berupa cidera,penyakit,kerusakan atau kemampuan melaksanakan fungsi yang telah ditetapkan
  • 14. MENGENAL POTENSI BAHAYA (Hazard) AWAS BAHAYA METHODE IDENTIFIKASI BAHAYA System monitory/check list Safety Review Preleminary Hazard Analysis (PHA) Fault Tree Analysis (FTA) Inspection
  • 15. JENIS POTENSI BAHAYA  ELECTRICAL HAZARDS  MECHANICAL HAZARDS  PHYSICAL HAZARDS  CHEMICAL HAZARDS  PHYSIOLOGICAL HAZARDS  BIOLOGICAL HAZARDS  ERGONOMIC
  • 16. JENIS POTENSI BAHAYA  Semua potensi bahaya yang berhubungan dengan listrik(pembebanan lebih,bocoran isolasi/arus dll) PHYSICAL HAZARDS :  Penerangan,suhu udara,kelembaban,kecepatan udara,tekanan,getaran mekanik,radiasi dll. ELECTRICAL HAZARDS :
  • 17. CHEMICAL HAZARDS : Bahan kimia yang berupa gas,uap,debu, kabut,awan, cairan,dan benda-benda padat MECHANICAL HAZARDS : Bahaya yang timbul dari konstruksi, mesin, alat,pesawat/instalasi PHYSIOLOGICAL HAZARDS : Bahaya yang timbul dari beban kerja,sikap dan cara kerja,cara mengangkat/mengangkut beban yang salah
  • 18. PHYSIOLOGICAL HAZARDS: Bahaya yang timbul dari beban kerja,sikap dan cara kerja (cara mengangkat/mengangkut beban yang salah,cara kerja yang mengakibatkan hamburan debu dan serbuk logam,percikan api,tumpahan bahan berbahaya dan beracun,serta memakai alat pelindung diri yang salah ).
  • 19. BIOLOGICAL HAZARDS :  Bahaya dari jazad renik,serangan/hewan lain di tempat kerja, berbagai macam penyakit yang timbul seperti : infeksi,alergi,dan gigitan binatang yang menimbulkan berbagai macam penyakit
  • 20. ERGONOMIC :  Gangguan yang bersifat faal karena beban kerja yang terlalu berat, peralatan kerja yang tidak sesuai dan serasi dengan tenaga kerja, kecepatan ban berjalan yang tidak sesuai dengan operator yang melayani
  • 21. DANGER ( Tingkat bahaya ) Ialah merupakan ungkapan adanya potensi bahaya secara relatif. Kondisi yang berbahaya mungkin saja ada,akan tetapi dapat menjadi tidak begitu berbahaya manakala telah dilakukan upaya /tindakan pencegahan
  • 22. RISK ( Resiko )  Ialah menyatakan kemungkinan terjadinya kecelakaan/kerugian pada periode waktu tertentu atau siklus operasi tertentu.
  • 23. INSIDENT ( Kejadian )  Kejadian yang tidak diinginkan yang dapat dan telah mengadakan kontak dengan sumber energi melebihi nilai ambang batas badan atau struktur .
  • 24. ACCIDENT ( Kecelakaan )  Suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur suatu aktivitas dan dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda.
  • 25. SAFE ( Aman / selamat )  Kondisi tiada ada kemungkinan malapetaka (bebas dari bahaya).
  • 26. UNSAFE ACTION ( Tindakan tak aman )  Suatu pelanggaran terhadap prosedur keselamatan yang memberi peluang terhadap terjadinya kecelakaan
  • 27. UNSAFE CONDITION  SUATU KONDISI FISIK ATAU KEADAAN BERBAHAYA YANG MUNGKIN DAPAT MENGAKIBATKAN TERJADINYA KECELAKAAN
  • 28. DEFINISI K3 1.SECARA ETIMOLOGI : Memberikan upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat dan agar setiap sumber produksi perlu dipakai dan digunakan secara aman dan efisien.
  • 29. 2. SECARA FILOS0FI Suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adil dan makmur .
  • 30. 3. SECARA KEILMUAN Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja
  • 31. PARADIGMA BARU K3 :  Pada era global ini tuntutan produk yang berkualitas dan aman akan menjadi salah satu persyaratan dalam meningkatkan daya saing di pasar bebas. Adanya tuntutan produk berkualitas tidak lepas dari permasalahan K3 yang dikaitkan dengan hambatan teknis dalam era globalisasi perdagangan. Perlunya suatu tempat kerja untuk mencegah problem sosial yang timbul akibat kurangnya penerapan K3.
  • 32. Tantangan K3 dalam era perdagangan bebas tertuang dalam PERJANJIAN GAT T 1994 : “Negara Anggota tidak boleh membuat ketentuan teknis yang dapat menghambat masuknya barang-barang dari negara anggota kecuali bagi hal yang menyangkut kepada masalah K3”
  • 33. K3 DALAM UU.NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN Hak pekerja/buruh memperoleh perlindungan atas : 1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) 2. Moral dan kesusilaan 3. Perlakuan sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan produktivitas yang optimal diselenggarakan UPAYA K3........ ( pasal 86 ) Setiap perusahaan wajib menerapakan Sistim Manajemen K3 (SMK3) yang terintegrasi dengan SM Perusahaan. ............. ( pasal 87)
  • 34. V. SEJARAH K3 Sejak jaman purba,manusia dengan akal pikirannya berusaha mencegah terulangnya kecelakaan Tatkala revolusi industri,sewaktu umat manusia dpt.memanfaatkan hukum alam dan dipelajari sehingga menjadi ilmu penegetahuan yang dpt diterapkan secara praktis. Penerepan IP tsb. dimulai abad 18 dengan munculnya industri tenun,penemuan ketel uap untuk keperluan industri yang mengandung resiko peledakan karena adanya tekanan.
  • 35. Menyusul revolusi listrik,tenaga atom dan penemuan-penemuan baru di bidang iptek disamping bermanfaat, dapat merugikan dalam bentuk resiko kecelakaan apabila tidak disertai dengan pemikiran tentang upaya K3. Kurang lebih 1700 tahun sebelum Masehi Raja Hamurabi kerajaan Babylonia dalam Undang- Undang nya menyatakan :”Bila seorang ahli bangunan membuat rumah untuk seseorang dan pembuatannya tidak dilaksanakan dengan baik sehingga rumah tersebut roboh dan menimpa pemilik rumah hingga mati, maka ahli bangunan tersbut dibunuh”
  • 36. Jaman Mosai 5 abad setelah Hamurabi :Ahli banguna pertanggung jawab atas keselamatan pelaksana dan pekerja dengan menetapkan pagar pengaman pada setia sisi luar atap rumah. Kurang lebih 80 tahun sesudah Masehi, Plinius seorang ahli dari Roma mensyaratkan agar pekerja tambang memakai topi baja.
  • 37. Sejak revolusi industri di Inggris yang disusul negara-negara lainnya banyak terjadi kecelakaan yang membawa korban. Pengusaha pada waktu itu berpendapat : “Bahwa kecelakaan itu bagian resiko pekerjaan yang harus ditanggung oleh pekerja sendiri” Pada mulanya tidak ada langkah yang diambil untuk mengurangi kecelakaan dan penderitaan korban. Banyak orang berpendapat bahwa hal tersebut merupakan tindakan yang tidak manusiawi
  • 38. Para pekerja mendesak pengusaha untuk memgambil langkah-langkah yang positif untuk menanggulangi masalah tersebut. Yang diusahakan pertama-tama adalah memberikan perawatan kepada para korban dimana motifnya berdasarkan perikemanusiaan
  • 39. AWAL GERAKAN PENCEGAHAN KECELAKAAN  Di Amerika Serikat diberlakukan UU Works Compensation Law Th.1908,dimana disebutkan tidak memandang apakah kecelakaan tersebut kesalahan si korban atau tidak, yang bersangkutan mendapat ganti rugi,jika terjadi didalam hubungan kerja Di Inggris pada mulanya aturan perundangan hampir sama,namun harus dibuktikan bahwa kecelakaan terjadi bukan karena kesalahan korban. Akhirnya UU tsb. Dirubah tanpa memandang apakah korban salah atau tidak
  • 40. INDUSTRIAL ACCIDENT PREVENTION H.W. HEINRICH ( 1931 ) Titik awal yang bersejarah bagi semua gerakan keselamatan kerja yang terorganisir secara terarah yang merupakan unsur dasar bagi program keselamatan kerja yang berlaku saat ini
  • 41. PERKEMBANGAN PENANGANAN K3 ERA KETERANGAN SEBELUM REVOLUSI INDUSTRI SESUDAH REVOLUSI INDUSTRI ZAMAN MODERN PERANAN AHLI K3 Tidak ada Inspektur K3 Inspektur K3 -Loss control Management -Safety Enginer -Ahli Erg -Analisa sistem -Analisa Resiko -Analisa bahaya PROGRAM DAN TEKNIK K3 Belum terorganisir -Machine Guarding -Safety Device -Standard K3 -Diklat Kelompok (1920-1950) -Diklat Individu (1950-1960) -Peraturan Pengawasan -Loss Control & Safety Mgt -Loss Prev. -System Safety -Human Fact -Penakaran Resiko -Safety engineering -FTA; Hazops ERA KET. SEBELUM REVOLUSI INDUSTRI SESUDAH REVOLUSI INDUSTRI ZAMAN MODERN
  • 42. PERKEMBANGAN K3 DI INDONESIA Dimulai dengan dikeluarkannya Peraturan tentang Pemakaian Pesawat uap pada tahun 1852 yang dirubah dan diperbarui menjadi UU Uap dan Peraturan Uap pada tahun 1930. Pada tahun 1910 dikeluarkannya peraturan tentang Penjagaan Keselamatan Kerja di Pabrik dan Bengkel ( VEILIGHEIDS REGLEMENT, Stbl.No.406). Setelah bangsa kita merdeka dikeluarkan UU.No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja yang masih berlaku hingga saat ini
  • 43. A. KECELAKAAN KERJA ( ACCIDENT)  Kecelakaan Kerja : Adalah kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja.  Kecelakaan : Adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur suatu aktivitas dan dapa menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda.
  • 44. KATAGORI KECELAKAAN KERJA : INDUSTRIAL ACCIDENT / KECELAKAAN INDUSTRI : Kecelakaan yang terjadi di tempat kerja karena adanya sumber bahaya kerja. COMUNITY ACCIDENT / KECELAKAAN DALAM PERJALANAN : Kecelakaan yang terjadi diluar tempat kerja dalam kaitannya hubungan kerja
  • 45. UNSUR KECELAKAAN KERJA  1. Tidak diduga semula dan tidak diinginkan.  2. Mengganggu proses.  3. Mengakibatkan kerugian phisik dan material
  • 46. ACCIDENT RATIO STUDY  Menurut FRANK BIRD. JR : 1 30 10 1 Kecelakaan dengan luka gawat/meninggal 10 Kecelakaan dengan luka ringan 30 Kecelakaan dengan kerusakan benda/material 600 Insiden tanpa luka atau kerusakan/kerugian
  • 47. ACCIDENT RATIO STUDY  Menurut H.W. HEINRICH : 1 Kecelakaan dengan luka gawat/meninggal 29 Kecelakaan dengan luka ringan 300 Insiden tanpa lukaatau kerusakan/kerugian
  • 48. B. SEBAB KECELAKAAN SEBAB DASAR / ASAL MULA : 1). Partisipasi manajemen/pimpinan perusahaan dalam pelaksanaan K3. 2). Faktor manusia / pekerja. 3). Faktor kondisi dan lingkungan kerja
  • 49. SEBAB UTAMA : 1). Kondisi tidak aman (Unsafe condition) dari: a). mesin,peralatan,pesawat,bahan dsb, b). Lingkungan, c). Proses, d). Sifat pekerjaan, e). Cara kerja.
  • 50. 2). PERBUATAN TIDAK AMAN (UNSAFE ACTION) : dilatar belakangi oleh : a). Lack of knowledge and skill, b). Bodily defect, c). Fatigue dan boredom, d). Behavior
  • 51. 3). PENYAKIT AKIBAT KERJA : Faktor penyebabnya adalah : a). Faktor biologis, b). Faktor chemis (termasuk debu,uap logam) c). Faktor phisik (kebisingan,radiasi, penerangan,getaran,suhu, & kelembaban), d). Faktor mekanis
  • 52. C. AKIBAT KECELAKAAN  KERUGIAN YANG BERSIFAT EKONOMI : ( langsung maupun tidak langsung ) : 1. kerusakan mesin,peralatan,bahan , bangunan/gedung, 2. biaya pengobatan dan perawatan korban, 3. tunjangan kecelakaan, 4. hilangnya waktu kerja, 5. menurunnya jumlah maupun waktu produksi, dsb.
  • 53. AKIBAT KECELAKAAN  Kerugian yang bersifat non ekonomi, yaitu berupa penderitaan si korban baik itu merupakan luka/cidera berat maupun ringan, penderitaan keluarga bila korban meninggal atau cacat.
  • 54. P PAGAR PENGAMAN 0,5 M LIMBAH PADAT ` MESIN BELT CONVEYOR LOKASI KECELAKAAN SMK3-15 LOKASI PEKERJAAN M P KASUS KECELAKAAN KERJA
  • 55. LEDAKAN EVAPORATOR PG.REJOSARI INFORMASI DARI MEDIA 1.Ada bocoran pada instalasi pipa air nira panas evaporator 2.Pada saat akan diperbaiki pipa tsb.meledak/pecah,air nira menyembur mengenai tenaga kerja,menyebabkan luka bakar 3.Satu(1) orang meninggal(M.Sony Setiawan (33 th) langsung,5 orang luka berat(Kuswanto(23),Warsono(52),Parl an(31),Siswo Wagimin(47),Sujarwo(30),3 pekerja.lainnya luka ringan 4.Kejadian hari Minggu 15/9-2013 jam 01.30 stelah pergantian shift 3 jam sbelumnya
  • 56. FAKTOR ANCAMAN RESIKO KECELAKAAN KERJA ALAT PROSES TENAGA KERJA BAHAN KESELAMATANKESEHATAN LINGKUNGAN
  • 58. SAFETY VS HEALTH 1) SAFETY HAZARD :  Mechanic  Electric  Kinetic  Subtances : - Flameable - Explosive Accident - Combustible release - Corrosive 2) KONSEKUENSI :  Accident Injuries : > Minor,  > Mayor, > Fatal Assets : > Damage  Mendadak, dramatis,bencana (Sudden Reaction) 3) KONSEKUENSI KEPERDULIAN :  Process . >Titik berat kerusakan asset,fatality  Equipment,facilities,tolls. > Urgen (bahaya mendadak)  Working practices.  Karir lapangan + Pelatihan  Pendekatan : - Kajian Resiko - Untuk memperkecil Resiko 1) HEALTH HAZARD :  Physic  Chemical  Biologic  Ergonomic  Psycosocial 2) KONSEKUENSI :  Terpapar > Kontak > Penyakit  Mendadak,menahun,kanker dan dampak ke masyarakat umum (Prolonged Reaction) 3) KONSEKUENSI KEPERDULIAN :  Environment (Bhn pencemar)  Exposure  Work hours  PPE  Pendidikan  Karir jabatan sesuai pendidikan  Titik berat bahay tersembunyi  Sepertinya kurang urgen  Pendekatan : -Kajian kepaparan -Untuk memperkecil kepaparan
  • 59. PERKEMBANGAN DOMINO THEORY MODEL  1949 : Gordon  1967 : Haddon  1970 : Frank Bird Yr  1972 : Wigglesworth  1976 : Bied & Loftus  1978 : Petersen  1980 : Johnson  1985 : Bird & German
  • 60. LOGIKA TERJADINYA KECELAKAAN Setiap kejadian kecelakaan, ada hubungan mata rantai sebab akibat LACK OF CONTROL BASIC COUSES IMMEDIATE COUSES INSIDENT LOSSES DOMINO SQUENCE
  • 61. DOMINO THEORY MODEL ( H.W HEINRICH, 1931 ) ENVIRONMENT PERSON HAZARD ACCIDENT INJURY FAULT OF PERSON UNSAFE ACT & UNSAFE CONDITION
  • 62. DOMINO THEORY MODEL ( FRANK BIRD JR, 1970 ) LACK OF CONTROL MANAGE- MENT BASIC COUSE IMMEDIATE COUSE INSIDENT/ ACCIDENT INJURY/ DAMAGE ORIGIN SYMPTOM CONTACT LACK OF CONTROL LOSS UP DATE
  • 63. LOSS CAUSATION MODEL (ILSI MODEL - BIRD & GERMAN, 1985 ) LACK OF CONTROL BASIC COUSES IMMEDIATE COUSES INSIDENT LOSS LEMAHNYA KONTROL SEBAB DASAR PENYEBAB LANGSUNG INSIDEN/ KONTAK KERUGIAN PENYEBAB DAN AKIBAT KERUGIAN
  • 64. LOSS / KERUGIAN  MANUSIA  PERALATAN  MATERIAL  LINGKUNGAN PENYEBAB & AKIBAT KERUGIAN
  • 65.  INVIRONMENTAL RELEASE : Masalah pencemaran  EQUIPMENT FAILURE : Kegagalan mesin / peralatan  STRUCK AGAINST : Menabrak,membentur benda diam/bergerak  STRUCK BY : Terpukul / tabrak oleh benda yang bergerak  FALL TO : Jatuh dari ketinggian  FALL ON : Jatuh dari tempat datar  CAUGHT IN : Tusuk,jepit,cubit benda runcing/obyek  CAUGHT ON : Terjepit,tertangkap,terjebak diantara benda/besar  CAUGHT BETWEEN : Terpotong,hancur,remuk  CONTACT WITH : Listrik,kimia,radiasi,panas,dingin  OVERS TRESS : Terlalu berat,cepat,tinggi,besar
  • 66. SEBAB LANGSUNG PERBUATAN TAK AMAN :  Operasi tanpa otorisasi  Gagal memperingatkan  Gagal mengamankan  Kecepatan tak layak  Membuat alat pengaman tak berfungsi  Pakai alat rusak  Pakai APD tak layak  Pemuatan tak layak  Mengangkat tal layak  Posisi tak aman  Servis alat saat beroperasi  Bercanda/main-main  Mabuk,alkohol,obat  Gagal mengikuti prosedur KONDISI TAK AMAN :  Pelindung,pembatas tak layak  APD kurang/tak layak  Peralatan rusak  Ruang kerja sempit/terbatas  Sistim peringatan kurang  Bahaya kebakaran  Kebersihan,kerapian kurang  Kebisingan  terpapar radiasi  Temperatur ektrim  Penerangan tak layak  Ventilasi tak layak  Lingkungan tak aman
  • 67. PENYEBAB DASAR FAKTOR PRIBADI  Kemampuan fisik/phisiologi tak layak  Kemampuan mental tak layak  Stress fisik,phisiologi  Stress mental  Kurang pengetahuan  Kurang keahlian/ketrampilan  Motivasi tak layak FAKTOR KERJA :  Pengawasan,kepemimpinan  Engineering  Pengadaan (Purchasing)  Kurang peralatan  Maintenance  Standar kerja  Salah pakai  Salah penggunaan
  • 68. PENCEGAHAN KECELAKAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA adalah : ILMU dan SENI ( SCIENCE & ART ) ILMU : -UNIVERSAL -SISTEMATIK -DAPAT DIPELAJARI -KEBENARAN DAPAT DIPERTANGGUNGJAWABKAN
  • 69. THE STEP OF ACCIDENT PREVENTION V GAAAAAA APPLICATION OF REMEDY SUPERVISION ADUCATION ENGINEER SELECT OF REMEDY INSTRUCTION ANALYSIS COUSES FACT FINDING SURVEY, INSPECTION, INVESTIGATION ORGANIZATION MANAGEMENT SUPPORT STAFF DIR. STAFF ENGINEER V IV III II I BASIC PHILOSOPHY OF ACCIDENT OCCURANCE & PREVENTION ATTITUDE ABILITY KNOWLEDGE HUMANITY INDUSTRY COUNTRY PERSONEL ADJUST  PLACEMENT  FREQ.SEVERITY OPERATION TOOLS
  • 71. MANAGEMENT OVERSIGHT RISK TREE (JOHNSON MORT ) DECISION ACTIONANALYSIS MEASUREMENT PROBLEM (The Performance Cycle Model)
  • 72. INSPECTION SYSTEM INPUT OUTPUTPROCES  STANDARDS  STAFF / STATUS  POWERS  ADMINISTRATVE PRAMEWORK  LOGISTIC  PREPARATION & PREORITIES  APPROACH  INSPECTION WORKING CONDITION  INSPECTION ENVIRONMENT  ADVICE & PUBLIC REALTION  IMPROVE WORKING CONDITION  LOSS CONTROL/ IMPROVE PRODUCTIVITY  COMPETITIVE PRICING/IMPROV- MENT OF EXPERT/ INCENTIVES FOR INVESMENT  INCREASE OF IMPLOYMENT OPPORTUNITIES  POLICY CHANGES STANDARDS IMPROVMENT
  • 73. SAFETY MANAGEMENT PROCESS COLLECT & ANALYSIS DATA SELECT OF REMEDY APPLY OF REMEDY MONITOR RESULT ASKING WHY COUSES OF ACCIDENT ASKING WHATEVER, -STANDARD TAK TAHU-UJI PENGAWASAN ANALYZE ACC.SELIDIKI COUSES, ACC.DATA . ANALYSIS OF ALL DATA LEADS TO DISCOVER OF SYSTEM WEAKNESS IN THE AREA OF :  MANAGEMENT PRINCIPLE : POLICY,RESPONBILITY,ORG. STRUCTURE,ACCONTABILITY, STAFF,REALISATION SHIPS.  CONTROLS : SELECTIONPLACEMENT,PRO- CEDURES,MEASUREMENT, TRAINING,INSPECTION.  PROCEDURES,STANDARDS, METHODS,MAINTANING,PRO- TECTIVE EQUIPMENT,ACCIDENT REPORT & INVETIGATION, CONTROL OF SPECIFIC EXPOSURE SELECTED IMPROVE STRENGHTHEN CONTROLS : POLICY RESPONSIBILITY SYSTEM. ACCOUNTIBILITY INSPECTION,SELECTIO N PLACEMENT, TRAINING SUPERVISOR. EDUCATION MOTIVATION, MEDICAL MAINTENANCE, ACCIDENT ANALYSES COMMUNICATING ASSISTS THEM COACHING MONITOR,RESULT MONITOR,EFFORT MEASURING DEFINING RESPONSIBILITY, FIXING ACCOMTIBILITY WE MEASURE RESULT FREQUENCY RATE, SEFERITY RATE,DOLLAR LOSES,INSURANCE RATE, WE MEASURE PERFORMANCE : ACTIVITIES TASK COMPLETED, TRAINING COMPLETED
  • 74. MANAGEMENT CONTROL SYSTEM ( MCS ) IDENTIFIKASI MASALAH KECELAKAAN PENGEMBANGAN PENCEGAHAN KEC. PROSEDUR DAL. RUGI KOMUNIKASI INFORMASI PENCEGAHAN KECELAKAAN PENGKAJIAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN
  • 75. MANAGEMENT CONTROL SYSTEM ( DAN PETTERSEN ) PENGUMPULAN DATA PENDEKATAN DASAR PENCEGAHAN KECELAKAAN PEMILIHAN ALTERNATIFPELAKSANAAN ANALISA DATAMONITOR FILOSOFI KEJADIAN & PENCEGAHAN KECELAKAAN PROG.JANGKA PANJANG  Buat policy perusahaan  Bentuk manajemen Motivasi  training PROG. JANGKA PENDEK  Kecelakaan  Insiden Unsafe act  Unsafe condition  Safety Rule dll
  • 76. IDENTIFIKASI SUMBER BAHAYA TEORI KECELAKAAN 1. PURE CHANGE THEORY > Act of God/nasib 2.ACCIDENT PRONE THEORY > Kecenderungan 3.THREE MAIN FACTOR THEORY>Man,Eq.,Invironmt 4.TWO FACTOR THEORY > Unsafe act & Condition 5.HUMAN FACTOR THEORY > Attitude
  • 77. ALUR IDENTIFIKASI DATA SYSTEM PENETAPAN RESIKO PERKIRAAN KEMUNGKINAN KECELAKAAN PERKIRAAN KEMUNGKINAN AKIBAT KECELAKAAN SYSTEM DIOPERASIKAN IDENTIFIKASI BAHAYA RESIKO DAPAT DITERIMA
  • 78. METHODE IDENTIFIKASI BAHAYA  SYSTEM MONITORING/CHECKLIST  SAFETY REVIEW  PRELEMINARY HAZARD ANALYSIS (PHA)  HAZARD OPERABILITY STUDIES (HAZOPS)  FOULT TREE ANALYSIS
  • 79. PEMILIHAN METODE IDENTIFIKASI TERGANTUNG DARI :  MAKSUD DAN TUJUAN IDENT.  KAPAN/PADA TAHAPAN APA  INFORMASI YG.DIPERLUKAN  KEBUTUHAN TENAGA KERJA  WAKTU DAN BIAYA
  • 80. METODE IDENTIFIKASI BAHAYA TUJUAN : -Identifikasi Common Hazard -Identifikasi kesesuain standard/ prosedur.  DUGUNAKAN : Design,Contruction, Start up,Operasi,Shutdown  HASIL : Umum >>> Untuk : Peralatan Material Prosedur YES / NO
  • 81. INSPECTION TUJUAN :  Memperoleh gambaran integritas instalasi  Investigasi kerusakan.  Bantuan managemen  Pertimbangan awal dan periodik bagi safety LINGKUP :  Proses,  Spare part/material  Modifikasi/Repair  Perluasan instalasi  Evaluasi supplier
  • 82. ILUSTRASI KECELAKAAN KERJA RUMAH PASAR PUSDIKLAT ACCIDENT 2 : DILUAR HUB.KERJA ACCIDENT 1 : DLM HUBUNGAN KERJA ACCIDENT 3 : DILUAR HUB.KERJA ACCIDENT 5 : DLM.HUB.KERJA ACCIDENT 4 : DLM.HUB.KERJA PERUSAHAAN
  • 83. INSPECTION TAHAPAN :  Design, Construction, Star up, Operatio, Shutdown SYARAT :  Punya background theory,  Pengalaman dan daya analisa,  Penguasaan standard dan peraturan  Mampu menjelaskan
  • 84. PRELIMINARY HAZARD ANALYSIS ( PHA ) TUJUAN : Identifikasi awal sebagai tahap final design  KAPAN DILAKUKAN : Sebelum tahap design  HASIL : Daftar resiko bahaya berkaitan dengan design detail  SDM : 1 / 2 orang insinyur (Safety Background)  OBYEK : - Bahan baku,bahan ½ jadi,bahan jadi, - Peralatan, - Operasi, - Alat pengaman
  • 85. ACCIDENT PREVENTION ( MENURUT : ILO ) 1) PERATURAN PERUNDANGAN 2) STANDARISASI 3) INSPEKSI 4) RISET TEKNIS, 5) RISET MEDIS, 6) RISET PSYCHOLOGIS 7) RISET STATIS TIK 8) PENDIDIKAN 9) LATIHAN 10) PERSUASI 11) ASURANSI 12) PENERAPAN 1 S/D 11 LANGSUNG DI TEMPAT KERJA
  • 87. SURAT IJIN KESELAMATAN KERJA ( SAFETY WORK PERMIT ) Merupakan dokumen tertulis sebagai persyaratan melaksanakan pekerjaan yang berbahaya dengan memperhatikan bahaya potensial yang ada serta langkah pengendalian yang harus dilakukan
  • 88. SAFETY WORK PERMIT TUJUAN : 1)Supaya pengawas unit kerja mengetahui pekerjaan tertentu yang akan dilaksanakan di dalam lokasi yang menjadi tanggungjawabnya. - Mengetahui jenis pekerjaan dan jumlah tenaga yang akan terlibat dalam pekerjaan - Melakukan pengendalian bahaya kerja - Bila terjadi keadaan darurat dapat diambil langkah tindakan dengan cepat
  • 89. SAFETY WORK PERMIT 2). Agar setiap pekerja yang yang ditugaskan melakukan pekerjaan yang berbahaya : - Benar-benar mengetahui resiko bahaya kerjanya. - Mengetahui prosedur kerja aman yang harus dilaksanakan - Menggunakan alat pelindung diri dengan benar 3). Dengan Safety work permit dapat dilakukan : - Pemeriksaan terhadap lokasi,bahan,proses, instalasi, dan lingkungan kerja - Dapat menentukan kualifikasi tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan
  • 90. SAFETY WORK PERMIT TIPE IJIN KESELAMATAN KERJA : 1) Keselamatan Kerja Dingin 2) Ijin Keselamatan Kerja melakukan pekerjaan berbahaya : - Ijin Kerja Menggunakan api. - Ijin Kerja di ruang tertutup - Proses Ijin pekerjaan berbahaya 3) Ijin Keselamatan Kerja pekerjaan penggantian
  • 91. SAFETY WORK PERMIT Ijin Kerja panas adalah setiap pekerjaan yang menggunakan potensi sumber nyala api atau percikan bunga api antara lain : a) Pengelasan atau pemotongan dengan las b) Menyalakan api dengan menggunakan obor las c) Penempaan yang panas d) Melubangi dengan panas e) Mengebor dengan bor listrik f) Pemanasan pipa untuk pengetesan sambungan pengelasan g) Menggerinda dg,tenaga listrik h) Semprotan pasir untuk pembersihan karat
  • 92. SAFETY WORK PERMIT IJIN KESELAMATAN KERJA MENGGUNAKAN API/PANAS UNTUK TEMPAT KERJA YANG TERDAPAT BAHAN MUDAH TERBAKAR / MELEDAK al .: 1) Instalasi pipa yang mengandung gas. 2)Lokasi penyimpanan bahan mudah terbakar. 3) Lokaso penyimpanan bahan bakar. 4)Pusat pembangkit tenaga listrik. 5) Lokasi sumur injeksi gas. 6)Lokasi gas turbin 7) Lokasi menara pengeboran minyak bumi 8)Instalasi pabrik yang sedang operasi
  • 93. JOB SAFETY ANALYSIS ( JSA )  ANALISIS PEKERJAAN YANG DILAKUKAN SECARA BERATURAN SBELUM PEKERJAAN DIMULAI DAN HARUS TERBACA BERKAITAN DENGAN RENCANA PEKERJAAN TERSEBUT. Tujuan : Mencari dan menemukan potensi bahaya pada setiap tahapan rangkaian proses pekerjaan dan berusaha untuk menghilangkannya
  • 94. TAHAPAN JSA :  URAIKAN TAHAPAN PEKERJAAN  IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA YANG ADA  DISKUSIKAN DENGAN PEKERJA YANG AKAN MENGERJAKAN PEKERJAAN  TETAPKAN LANGKAH-LANGKAH/TINDAKAN PENGENDALIAN BAHAYA ATAU UPAYA MENGHILANGKANNYA SAMA SEKALI  JELASKAN KEPADA PEKERJA HASIL RUMUSAN UPAYA PENGENDALIAN
  • 95. CONTOH WORK SHEET JSA NO TAHAPAN PEKERJAAN POTENSI BAHAYA PENGENDALIAN 1 2 3 4 NO. NAMA JABATAN TANDA TANGAN JENIS PEKERJAAN : UNIT/SEKSI : NAMA PEKERJA : PENGAWAS : JOB SAFETY ANALYSIS TIM JSA TANGGAL :
  • 96. CARA MENENTUKAN UPAYA PENGENDALIAN  Menambah prosedur kerja  Modifikasi langkah kerja  Menguasai lay-out, lingkungan kerja  Merubah frequensi pemaparan/melakukan tugas  Memberi alat pengaman/alat perlindungan/ alat pelindung diri
  • 97. KEUNTUNGAN JSA  Menemukan bahaya yang ada pada suatu pekerjaan  Menemukan kelemahan sistim kerja sebelumnya  Menetapkan kriteria pekerja untuk pekerjaan tsb.  Menentukan alat pengaman/perlindungan/ pelindung diri  Merupakan bahan untuk menyusun Standard Operation Procedure (SOP)/ Standard Job Procedure (SJP)
  • 98. SYARAT-SYARAT REKOMENDASI K3 METODE PENCEGAHAN KECELAKAAN :  Eliminasi  Subtitusi  Rekayasa  Pengendalian Administratif SYARAT-SYARATNYA : 1) Efektif 2) Dapat dilakukan 3) Ekonomis 4) Tidak mengganggu proses produksi dan pemeliharaan
  • 99. JOB SAFETY OBSERVATION ( JSO )  ADALAH SUATU METODE PENGAMATAN SUATU PEKERJAAN UNTUK MENINGKATKAN MUTU PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh para pengawas sewaktu-waktu tanpa sepengetahuan operator yang diobservasi
  • 100. JOB SAFETY OBSERVATION ( JSO ) TUJUAN JSO : Memperbaiki dan meningkatkan mutu K3 melalui pengamatan sikap dan cara seseorang dalam melakukan pekerjaan
  • 101. APA YANG DIAMATI DALAM JSO  Penilaian resiko bahaya  Penilaian cara kerja yang tidak aman  Penilaian cara kerja yang aman  Melakukan koreksi Memberi penghargaan cara kerja yang aman
  • 102. TAHAPAN JSO 1) Memilih pekerja/pekerjaan yang diamati : - Pekerja baru/pekerjaan baru - Pekerja baru selesai pelatihan/praktek - Pekerja prestasinya dibawah rata-rata - Pekerja dengan resiko bahaya tinggi - Jelaskan maksud pengamatan kpd.pekerja 2) Melaksanakan pengamatan : - Minta pekerja untuk bekerja seperti biasa - Buat catatan dalam lembar JSO - Diskusikan dg.pekerja hasil temuan tsb
  • 103. 3) Pembahasan : - Terangkan hasil kesimpulan yang didapat kepada pekerja tsb. - Jelaskan temuan tentang sikap, cara dan kebiasaan yang kurang tepat/kurang aman dengan pendekatan yang persuasif 4) Tindak lanjut perbaikan : - Carikan cara kerja yang lebih baik / tepat dengan keuntungan yang akan didapatkan : terhindar dari bahaya,pekerjaan lebih cepat ,mudah,ekonomis dan tidak mengeluarkan energi yang berlebihan
  • 104. KEUNTUNGAN JSO  Sebagai umpan balik (feed back) untuk mencapai efektivitas yang lebih tinggi.  Untuk dapat memenuhi prosedur kerja yang ditentukan  Dapat menekan angka kecelakaan/kesakitan  Komunikasi lebih baik dengan bawahan
  • 105. CONTOH WORK SHEET JSO JOB SAFETY OBSERVATION JENIS PEKERJAAN : TANGGAL : JAM : PEKERJA : PENGAWAS : 1. Praktek kerja (Job practice) yang tidak aman : 2. Praktek kerja (Job practice) yang perlu diperbaiki : 3. Praktek kerja (Joib practice) yang benar perlu dihargai : 4. Hasil pembahasan/diskusi : 5.Tanda tangan pekerja : Tanda tangan Pengawas :
  • 106. FAKTOR MANUSIA :  Sangat dominan dilingkungan konstruksi  Pekerja heterogen tentang edukasi,knowledge maupun skillnya  Perlu penangan khusus
  • 107. PENCEGAHAN FAKTOR MANUSIA :  Pemilihan tenaga kerja  Pelatihan sebelum bekerja  Pembinaan dan pengawasan selama kegiatan berlangsung
  • 108. FAKTOR TEKNIS  Penggunaan peralatan,pesawat,alat-alat berat,pengangkatan/pengangkutan,penggalian dsb.  Kondisi teknis dan metode kerja yang tidak memenuhi syarat keselamatan ( sub standards condition )
  • 109. PENCEGAHAN FAKTOR TEKNIS  Perencanaan kerja yang baik  Pemeliharaan dan perawatan peralatan  Pengawasan dan pengujian peralatan  Penggunaan metode dan teknik konstruksi yang aman  Penerapan system managemen mutu
  • 111. PRINSIP PENGENDALIAN LINGKUNGAN KERJA  Elimination / pengurangan  Subsitution / penggantian  Isolati0n / separation / pemisahan: - pemisahan fisik - pemisahan waktu - pemisahan jarak  Ventilation  Administration Control (Pengendalian administrasi )  Personal Protective equipment (PPE) /Alat pelindung diri (APD)
  • 112. RISK CONTROL HIERARCHY: 1) Elimination : Modification to the proces method or material to eliminate the hazard complety (100%) 2) Subtitution : Replace the material,subtance or proces with a less hazardous one ( 75%) 3) Sparation : Isolating the hazard from person by safe guarding or by space or time separation (50%) 4) Administration : Adjusting the time or condition of risk exposures ( 30%) 5) Training : Improving skills therefor making tasks less hazardous to person involved (20%) 6) Personal protective equipment : Using as the less resort,appropriotly designed and propely fitted equipment where other controls are not practicable(5%)
  • 113. KAPAN PENGEDALIAN DILAKUKAN ?  Saat perancangan pekerjaan dan fasilitas kerja  Saat pembuatan prosedur operasional (SOP)  Saat pembelian perlengkapan/peralatan kerja/bahan
  • 114. ELIMINATION  Mencari penyelesaian masalah pada sumbernya  Bila hazard dapat disingkirkan/ditiadakan dari tempat kerja : - Tidak akan terjadi cidera - Tidak akan terjadi gangguan kesehatan - Tidak akan terjadi kerusakan property Contoh : - Singkirkan hazard yang menyebabkan orang tersandung - Buang bahan kimia yang tidak diperluka - Eliminasi proses-proses yang berbahaya
  • 115. MINIMISING THE RISK SUBTITUSION  Apabila tidak memungkinkan mengeliminasi hazard,maka lakukan subtitusi dengan bahan,alat,proses yang lebih kecil hazardnya  Subtitusi bahan bahan kimia berbahaya dengan yang kurang berbahaya  Apabila subtitusi bahan yang lebih aman tidak dapat diterapkan, kurangi kesempatan untuk kontak./terpapar  Rancang ulang peralatan,proses kerja atau tools  Gunakan bantuan peralatan mekanik untuk meminimalkan cidera karena manual handling  Gunakan ventilasi untuk menghilangkan gas/uap/bahan kimia  Ubah ketinggian bangku kerja untuk mengurangi kerja membungkuk
  • 116. ISOLATION  Lindungi pekerja dan masyarakat dar i potensi hazard dengan menjaga jarak hazarddengan orang : Caranya dapat dilakukan : - Secara fisik : berikan pelindung pada hazard berupa wadah, kontainer dll. - Buat konstruksi bangunan untuk membatasi pekerja dan masyarakat
  • 117. ENGINEERING CONTROLS  Merupakan pendekatan tradisional yang melibatkan penggunaan peralatan mekanik Contohnya : Pelindung mesin, mechanical device, ventilator dan merancang ulang peralatan  Kurang aman karena mudah dilepas dan penjadi subyek interperensi/perantara
  • 118. ADMINISTRATIVE CONTROL Melalui beberapa pendekatan :  Pelatihan, job rotation  Pembatasan waktu pemaparan dengan hazard  Pendidikan dan pelatihan K3  Menetapkan prosedur kerja secara tertulis (SOP), Safety work permit dll  Merancang ulang job  Menerapkan teknik material handling manual yang aman
  • 119. PENGENDALIAN PEMAPARAN TEMPAT KERJA EMISI PENYEBARAN PEMAPARAN 1. SUBTITUSI 2. PENYEMPURNAAN PROSES,SCRUBBING 3. MENCEGAH KEBOCORAN 1. ISOLASI SUMBER EMISI, PASANG EXHAUSTER 2. DILUSI/PENGENCERAN KONTAMINAN 3. VENTILASI 1. PENGENDALIAN ADMINISTRATIF(KURANGI TENAGA KERJA,WAKTU KETERPAAN 2. MEMAKAI APD (PPE) HAZARD
  • 120. PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT (PPE)  Merupakan cara terakhir bilamana cara-cara lain untuk meminimukan resiko telah dilakukan tetapi masih terdapat sisa hazard yang masih signifikan  Digunakan bila metode kerja lainnya yang ada tidak praktis  Penting untuk menjamin bahwa alat pelindung diri (APD) memadai:- Apakah sudah sesuai standart - Apakah pelatihan pemakaian dipersyaratkan. - Persyratan pemeliharaannya siapa yang bertanggung jawab
  • 121. INVESTIGASI DAN ANALISIS KECELAKAAN KERJA : INVESTIGASI KECELAKAAN KERJA : Mencari, mengumpulkan data dan fakta tentang urutan kejadian kecelakaan.  ANALISIS KECELAKAAN KERJA : Suatu kegiatan menghimpun dan mengolah data dan fakta yang telah ditemukan untuk mencari sebab-sebab atau kekurangan dalam sistem yang menyebabkan terjadinya suatu kecelakaan dan menyusun rekomendasi cara pengendalian yang lebih tepat
  • 122. TUJUAN :  Menentukan penyebab utama suatu kecelakaan  Mendapatkan/mengetahui kekurangan dalam sistem manajemen K3  Mengusulkan alternatif upaya pengendalian yang tepat (memberi rekomendasi) agar kecelakaan serupa tidak terulang lagi  Bahan informasi untuk membuat statistik kecelakaan, kecenderungan kecelakaan dan bahan untuk penentuan kompensasi kecelakaan
  • 123. PELAKSANA INVESTIGASI :  Instansi Pemerintah : Pegawai Pengawas ketenagakerjaan dari jajaran Kemenaker/Dinas Ketenagakerjaan Kab/Kota  Perusahaan : unsur yang terkait dengan K3 : Supervisor,Anggota P2K3, Teknisi, bagian produksi,Ahli K3,Dokter/paramedis dll.  Badan Asuransi.  Biro Konsultan K3
  • 124. APA YANG DIANALISIS :  Setiap kecelakaan yang terjadi,termasuk yang tidak membawa kerugian  Setiap kecelakaan yang membawa kerugian  Keadaan hampir celaka (insiden) dan keadaan near miss ( hampir celaka )
  • 125. LANGKAH-LANGKAH ANALISIS :  Tanggap terhadap keadaan dengan cepat dan positif ambil langkah pengamanan dan pengendalian tempat kerja /TKP  Kumpulkan informasi terkait  Analisa semua fakta yang penting  Kembangkan dan ambil tindakan perbaikan  Membuat laporan analisis
  • 126. CARA ANALISIS :  Kumpulkan sebanyak-banyaknya informasi di TKP, baik fakta yang mendahului (anteseden)/pra kondisi maupun fakta yang berhubungan langsung saat kejadian tanpa interprestasi atau menyatakan pendapat pribadi/tidak mencari kesalahan orang  Cari fakta yang mendahului (anteseden) yang tidak tetap(hanya terjadi sekali-kali) dan mencari hubungan logik dengan kecelakaan  Cari anteseden tetap yang berperan yang merupakan penyebab penting
  • 127. CARA ANALISIS :  Dalam menyusun suatu analisis, seorang analis bekerja mundur, dimulai dari Cidera, kejadian kecelakaan anteseden tetap, anteseden tidak tetap yang langsung berakaitan dengan kecelakaan, dan anteseden lain yang mendahului.  Kaitan antara anteseden dengan kejadian kecelakaan digambarkan dengan bagan yang disebut pohon penyebab atau yang biasa disebut Poult Tree Analysis (PTA)
  • 128. CARA ANALISIS :  Pohon penyebab memperlihatkan semua anteseden yang ditemukan yang menjurus kepada kejadian kecelakaan dan menunjukan hubungan logis serta berurutan baik langsung maupun tidak langsung dapat menyebabkan kecelakaan mulai dari akhir kejadian sampai terjadi cidera ( Injury)  Faktor-faktor penyebab itu harus kita hilangkan khususnya yang dominan agar kecelakaan serupa tidak terulang lagi.
  • 129. LAPORAN KECELAKAAN :  Laporan analisis kecelakaan kerja harus dapat menggambarkan hal-hal sebagai berikut : a). Bentuk kecelakaan : Type cidera pd.tubuh b). Anggota badan yang cidera c). Sumber cidera: obyek,pemaparan bahan d). Type kecelakaan: peristw.penyebab cidera e). Kondisi berbahaya : kondisi fisik f). Penyebab kecelakaan: obyek,peralatan,mesin
  • 130. LAPORAN KECELAKAAN : g). Sub penyebab kecelakaan : bagian khusus dari mesin,peralatan yang berbahaya h). Perbuatan tidak aman : perbuatan yang menyimpang/melanggar prosedur aman  Membuat Rekomendasi yang ditujukan kepada pimpinan perusahaan yang berisi langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencegah agar kecelakaan serupa tidak terulang lagi
  • 131. Terima Kasih Atas perhatian anda SEMOGA ILMU INI BERMANFAAT BAGI ANDA YANG MAU MEMPELAJARINYA
  • 132. Pesan Spiritual :  Wamaa ashabakum min mushibatin fabimaa kasabat aydiikum faya’fuu ‘an kasiirin ( QS.Asy-Syuura ayat 30) Artinya : Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar ( dari kesalahanmu)