SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 44
Baixar para ler offline
WELDING
INSPECTION
1
QA/QC TRAINING
QA/QC Training - WELDING INSPECTION
by
ROBBY WAHYUDI R.
OUTLINE 1. Introduction
2. Code & Standard of Welding
3. Jenis-jenis Pengelasan
4. Posisi Pengelasan
5. Welding Consumables
6. Welding Procedure Specification (WPS)
7. Welding Defect
8. Inspection & Testing
2
QA/QC Training - WELDING INSPECTION
Objective
Tujuan dari training ini adalah
Agar peserta memahami istilah-istilah dalam pengelasan,
jenis-jenis las, langkah-langkah welding inspection, cara
membuat/mereview Welding Procedure Specification
(WPS), NDT, memahami jenis-jenis cacat las dan
penanggulangannya.
3
QA/QC Training - WELDING INSPECTION
Introduction • What is Welding Inspection?
Welding Inspection atau Inspeksi Las adalah kegiatan
inspeksi pada sambungan las, baik pada peralatan yang
masih dalam tahap instalasi (pemasangan), konstruksi
(pembuatan) maupun fabrikasi (perakitan), atau
peralatan yang telah purna instalasi / konstruksi /
fabrikasi namun belum pernah dioperasikan, maupun
pada peralatan yang sedang atau telah dioperasikan.
Inspeksi ini dimaksudkan untuk menentukan suatu
tingkat mutu atau kondisi suatu sambungan las telah
memenuhi persyaratan spesifikasi, desain dan standar
yang diacu.
4
QA/QC Training - WELDING INSPECTION
Code &
Standard
• ASME Section IX -Welding and Brazing Qualification
• API 1104 -Welding of Pipelines and Related Facilities
• AWS D.1.1 -Structural Welding
• AS/NZS 1554 -Structural Steel Welding
• JIS Z 3801 -Standard Qualification Procedure for Manual Welding
• SNI 07-6405 -Tata cara Pengelasan Pipa Baja untuk Air di Lapangan
5
QA/QC Training - WELDING INSPECTION
6
QA/QC Training - WELDING INSPECTION
Welding
Process
 Jenis-jenis welding proses
7
QA/QC Training - WELDING INSPECTION
Welding
Process
8
QA/QC Training - WELDING INSPECTION
Menggunakan busur listrik untuk
memanaskan dan mencairkan
logam kerja
Arc Welding Process
Welding
Process
9
QA/QC Training - WELDING INSPECTION
Welding
Position
10
QA/QC Training - WELDING INSPECTION
Welding Symbol
11
QA/QC Training - WELDING INSPECTION
Welding
Consumable
12
QA/QC Training - WELDING INSPECTION
Standar untuk welding consumable adalah
ASME Sec.II Part C
Welding Consumable adalah segala sesuatu yang
digunakan dalam proses pengelasan dan habis
terpakai, salah satunya adalah elektrode / filler metal
/ rod.
Penggunaan elektroda yang tepat merupakan salah
satu kunci keberhasilan dalam proses pengelasan.
Welding
Consumable
13
QA/QC Training - WELDING INSPECTION
Arti dari kode di electrode
Welding
Procedure
Specification
(WPS)
 Welding Procedure Specification
Prosedur Pengelasan (WPS) adalah Prosedur yang digunakan
sebagai acuan untuk melaksanakan Proses pengelasan yang
meliputi rancangan rinci dari teknik pengelasan yang sesuai
dengan spesifikasi yang ditentukan. Dalam hal ini prosedur
pengelasan merupakan langkah-langkah pelaksanaan
pengelasan untuk mendapatkan mutu pengelasan yang
memenuhi syarat.
Di dalam pembuatan prosedur pengelasan (WPS), code atau
Standard yang lazim dipakai dinegara kita adalah American
Standard (ASME, AWS dan API). Selain American Standard
design dan pabrikasi yang sering kita jumpai adalah British
Standard ( BS ), Australia Standard (AS), Japanese Standard (JIS)
dan Norway Standard (DNV).
Akan tetapi hingga saat ini standard yang paling sering dijadikan
acuan untuk pembuatan prosedur pengelasan adalah ASME
Code Sect IX (Boiler, Pressure Vessel, Heat Exchanger, Storage
Tank), API Std 1104 ( Pipeline ) dan AWS D 1.1 (Steel Structure).
14
QA/QC Training - WELDING INSPECTION
Welding
Procedure
Specification
(WPS)
 Procedure Qualification Record
Procedure Qualification Record (PQR) atau rekaman
kualifikasi prosedur adalah rekaman dari data
pengelasan yang digunakan untuk mengelas test
coupon / specimen yang digunakan dalam kualifikasi
WPS. PQR juga berisi hasil pengetesan dari spesimen
yang diuji.
15
QA/QC Training - WELDING INSPECTION
Sample WPS/PQR
QA/QC Training - WELDING INSPECTION
16
Sample WPS/PQR
QA/QC Training - WELDING INSPECTION
17
Welding
Procedure
Specification
(WPS)
Variabel yang harus dikontrol dan dimonitor:
Material: Specification, thickness, diameter
Joint Design, edge preparation
Welding position
Welding parameters : voltage, current, travel speed,
heat input
Preheat & interpass temperature (jika disyaratkan)
PostWeld HeatTreatment (jika disyaratkan)
18
QA/QC Training - WELDING INSPECTION
Welding
Procedure
Specification
(WPS)
 Welder Performance Qualification
Setiap juru las (welder) yang mengelas menggunakan
standard (mis:ASME IX) harus dilakukan kualifikasi
berdasarkan WPS yang sudah terkualifikasi atau
welder tersebut dikualifikasi bersamaan dengan proses
pengkualifikasianWPS.
19
QA/QC Training - WELDING INSPECTION
Welding
Procedure
Specification
(WPS)
20
QA/QC Training - WELDING INSPECTION
Welding
Defects
21
QA/QC Training - WELDING INSPECTION
Welding
Defects
1. Porosity
Porosity adalah salah satu jenis cacat pada las. Porosity merupakan
sekelompok gelembung gas yang terjebak di dalam lasan.
Porosity bisa terjadi karena proses pemadatan yang terlalu
cepat. Porosity berupa rongga-rongga kecil berbentuk bola yang
mengelompok pada lokasi-lokasi lasan. Terkadang terjadi rongga
besar berbentuk bola yang tunggal atau tidak mengelompok.
Rongga besar tersebut adalah blow hole.
Pencegahan yang dapat dilakukan supaya tidak
terjadi porosity antara lain:
•Jaga arc length selalu tepat.
•Bersihkan benda kerja dari minyak, oli, cat, debu, lapisan, slag,
embun, dan kotoran sebelum melakukan pengelasan.
•Gunakan elektroda yang kering.
22
QA/QC Training - WELDING INSPECTION
Welding
Defects
2. Incomplete Penetration / Lack of Penetration
Cacat las jenis ini terjadi karena logam las gagal
mencapai root (akar) dari sambungan dan gagal
menyambungkan permukaan root secara menyeluruh. Hal ini
disebabkan karena kesalahan dalam memilih ukuran elektrode,
arus listrik yang terlalu kecil, dan rancangan sambungan yang
kurang memadai. Kurang penetrasi sering dialami pada
pengelasan posisi vertikal dan overhead. Pada gambar berikut
nampak logam las tidak menutupi bagian bawah (akar)
sambungan.
Pencegahan yang dapat dilakukan:
•Pembuatan groove harus tepat di mana mampu menyediakan
akses pada bagian bawah sambungan.
•Tingkatkan arus listrik, bila perlu gunakan elektrode yang lebih
besar.
•Kontrol kondisi busur las, kurangi kecepatan pengelasan. 23
QA/QC Training - WELDING INSPECTION
Welding
Defects
3. Undercut
Undercut merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan
sebuah alur (groove) benda kerja yang mencair dan terletak pada tepi
lasan di mana alur benda kerja yang mencair tersebut tidak terisi oleh
cairan las. Undercut menyebabkan slag terjebak di dalam alur yang
tidak terisi oleh cairan las.
Undercut bisa berpotensi menimbulkan crack
Cara untuk mengatasi under cut:
•Menyetel arus yang tepat.
•Mengurangi kecepatan mengelas.
•Mempertahankan panjang busur nyala yang tepat.
•Menggunakan ukuran elektrode yang benar.
•Menyetel posisi elektrode, sehingga gaya busur nyala akan
menahan cairan pengelasan.
•Mengupayakan ayunan elektrode dengan teratur.
•Menggerinda undercut tersebut lalu dilas
24
QA/QC Training - WELDING INSPECTION
Welding
Defects
4. Crack
Crack/Retak adalah salah satu dari beberapa jenis cacat las yang
paling berbahaya. Retak merupakan putusnya benda kerja akibat
tegangan. Retakan sering terjadi pada lasan maupun bagian
benda kerja yang dekat dengan lasan.
Retakan yang sering terjadi berupa retakan yang sangat sempit,
walaupun tidak menutup kemungkinan terjadi retakan yang luas.
Cara Penanggulangannya:
•Jika retak berada didalam jalur las, digouging , di kampuh ulang,
distel dan dilas sesuai wps repair ( disesuaikan dengan hasil
inspeksi ).
•Jika retak keluar kampuh, maka seluruh material ( base metal )
diganti baru, weld repair disesuaikan dengan hasil inspeksi.
25
QA/QC Training - WELDING INSPECTION
Inspection
and Testing
Visual Inspection
Non-DestructiveTesting
DestructiveTesting
26
QA/QC Training - WELDING INSPECTION
Visual
Inspection
Sebelum Pengelasan (Before Welding):
• Welding Equipment
Semua peralatan dalam kondisi baik dan terkalibrasi
Safety untuk welding
• Material
Dapat diidentifikasi sesuai sertifikatnya
Dimensinya sesuai
Dalam kondisi baik (tidak rusak/terkontaminasi).
• Consumables
Terkontrol dengan baik sesuai prosedur.
• Weld Preparation
Fit-up sesuai dengan WPS/Drawing
Bebas dari defect dan kontaminasi
Root Face & Root Gap 27
Inspection and Testing
QA/QC Training - WELDING INSPECTION
Selama Pengelasan (DuringWelding):
• Welding Consumable
Check penggunaan dari Welding Consumable, terutama
storage nya. Untuk tipe Low Hydrogen harus disimpan di
stabilizing oven.
• Root Pass
Root pass ini adalah yang paling critical, dan sangat rentan
terhadap crack.
• Cleaning
Check cara cleaningnya untuk mencegah slag/kotoran
terperangkap.
• Distorsion Control
Welding harus balance dan hindari welding yang berlebihan.
28
Inspection and Testing
Visual
Inspection
QA/QC Training - WELDING INSPECTION
Sesudah Pengelasan (AfterWelding):
• Welding Identification
Jika disyaratkan, welding diberi ID atau nomer.
• Weld Defect
Check jika terdapat cacat las.
Gunakan welding gauges jika ada.
• Dimensional
Pastikan dimensi sesuai standard atau drawing.
• NDT
Lakukan NDT jika disyaratkan.
29
Visual
Inspection
Inspection and Testing
QA/QC Training - WELDING INSPECTION
Visual InspectionTools
Weld gauge – are hand held measuring devices used to
assist during welding and for final inspection
Flashlight – used to remove shadows when an extension
lamp can’t be used.
Hammer and chisel – to remove spatter or slag from
weld prior to inspection.
Temperature Indicating Devices – some method must be
used to determine the preheating, interpass and
postheating temperatures. Pyrometer is commonly used.
Magnet – a magnet can be used to help determine a
material type.
30
Visual
Inspection
Inspection and Testing
QA/QC Training - WELDING INSPECTION
31
Welding Gauge
Inspection and Testing
Visual
Inspection
QA/QC Training - WELDING INSPECTION
Non Destructive Test ( NDT ) atau pengujian tanpa merusak adalah
aktifitas tes atau pengujian terhadap suatu objek (material, rangka
mesin ,rangka pipa, dll) untuk mengetahui lebih jelas kondisi mesin
dan untuk mengetahui isi kandungannya dan komposisi yang ada
dalam objek pengujian, apakah kondisi objek dalam keadaan rusak,
retak, cacat atau terjadi ketidaksinambungan objek atau hal-hal
lainnya yang mungkin terjadi.
Pada dasarnya, pengujian ini dilakukan untuk menjamin bahwa
material (objek) yang digunakan masih dalam masa aman dan
belum melewati batas toleransi kerusakan material. Khususnya di
dunia pengelasan ada beberapa pengujian Non Destuctive Test
yang biasanya di gunakan di antaranya:
VisualTesting
PenetrantTesting
Magnetic ParticleTesting
UltrasonicTesting
RadiografiTesting
Standard yang digunakan biasanya ASME SecV
32
Inspection and
Testing
Non-Destructive
Testing
QA/QC Training - WELDING INSPECTION
1.VisualTesting
Sering kali metode ini merupakan langkah yang pertama
kali diambil dalam NDT. Metode ini bertujuan
menemukan cacat dan korosi.
Dalam hal ini tentu saja adalah cacat las (hal.17-20) yang
dapat terlihat oleh mata telanjang atau dengan
bantuanVisual Inspection tools (hal.25).
Untuk mengecek apakah welding tersebut sesuai kriteria
berdasarkan Standard, maka ada acceptance criteria
yang harus diikuti.
33
Inspection and Testing
Non-Destructive
Testing
QA/QC Training - WELDING INSPECTION
Acceptance Standards
Surface of welded joints shall be sufficiently uniform, free
from coarses, ripples, sharp corners, interpass valleys and
shall be suitable for performance of required NDE.
The following acceptance criteria apply: ASME sec.VIII Div. 1,
ASME sec. V and project specification.
Cracks, lack of fusion, lack of penetration: Not acceptable.
Undercuts: Max. depth 0.8 mm or 10% of base metal
thickness (whichever is less) without however reducing
thickness below minimum design thickness.
Reinforcement: The indication of ASME sec. VIII Div.1
para.UW-35 shall be applied.
For other defects like porosity, slags, etc. refer to relevant
clauses in the applicable code & standard. 34
Inspection and Testing
Non-Destructive
Testing
QA/QC Training - WELDING INSPECTION
2.PenetrantTesting / Liquid PenetrantTest
Metode merupakan metode Non Destructive Test yang paling
sederhana. Metode ini digunakan untuk menemukan cacat di
permukaan terbuka dari komponen solid, baik logam maupun non
logam, seperti keramik dan plastik fiber. Melalui metode ini, cacat pada
material akan terlihat lebih jelas. Caranya adalah dengan memberikan
cairan berwarna terang pada permukaan yang diinspeksi.
Cairan ini harus memiliki daya penetrasi yang baik dan viskousitas yang
rendah agar dapat masuk pada cacat dipermukaan material.
Selanjutnya, penetrant yang tersisa di permukaan material disingkirkan.
Cacat akan nampak jelas jika perbedaan warna penetrant dengan latar
belakang cukup kontras. Seusai inspeksi, penetrant yang tertinggal
dibersihkan dengan penerapan developer.
Kelemahan dari metode ini antara lain adalah bahwa metode ini hanya
bisa diterapkan pada permukaan terbuka. Metode ini tidak dapat
diterapkan pada komponen dengan permukaan kasar, berpelapis, atau
berpori.
35
Inspection and Testing
Non-Destructive
Testing
QA/QC Training - WELDING INSPECTION
3. Magnetic ParticleTesting
Dengan metode ini, cacat permukaan (surface) dan bawah
permukaan (subsurface) suatu komponen dari bahan ferromagnetik
dapat diketahui. Prinsipnya adalah dengan memagnetisasi bahan
yang akan diuji. Adanya cacat yang tegak lurus arah medan magnet
akan menyebabkan kebocoran medan magnet. Kebocoran medan
magnet ini mengindikasikan adanya cacat pada material. Cara yang
digunakan untuk memdeteksi adanya kebocoran medan magnet
adalah dengan menaburkan partikel magnetik dipermukaan.
Partikel-partikel tersebut akan berkumpul pada daerah kebocoran
medan magnet.
•Keuntungan dari NDT ini adalah dapat di gunakan pada tempat
yang tidak hanya datar tapi juga bergelombang bahkan
membentuk sudut.
•Kelemahannya, NDT ini hanya bisa diterapkan untuk material
ferromagnetik. Selain itu, medan magnet yang dibangkitkan harus
tegak lurus atau memotong daerah retak serta diperlukan
demagnetisasi di akhir inspeksi.
36
Inspection and Testing
Non-Destructive Testing
QA/QC Training - WELDING INSPECTION
4. UltrasonicTesting
Prinsip NDT iniadalah prinsip gelombang suara. Gelombang suara
yang dirambatkan pada spesimen uji dan sinyal yang ditransmisi
atau dipantulkan diamati dan interpretasikan. Gelombang ultrasonic
yang digunakan memiliki frekuensi 0.5 – 20 MHz.
Gelombang suara akan terpengaruh jika ada void, retak, atau
delaminasi pada material. Gelombang ultrasonic ini dibangkitkan
oleh tranducer dari bahan piezoelektri yang dapat mengubah energi
listrik menjadi energi getaran mekanik kemudian menjadi energi
listrik lagi.
Kelemahan UT adalah kurang akurat untuk menemukan cacat
pengelasan/diskontinyuitas pada material yang memiliki ketebalan
kurang dari 8 mm. Untuk saat ini alat ini sering di sebut phaseray,
dan hanya dapat di aplikasikan pada material yang memiliki bentuk
datar/flat saja.
37
Inspection and Testing
Non-Destructive Testing
QA/QC Training - WELDING INSPECTION
5. RadiographyTesting
Metode NDT ini dapat untuk menemukan cacat pada material dengan
menggunakan sinar X dan sinar gamma. Prinsipnya, sinar X dipancarkan
menembus material yang diperiksa. Saat menembus objek, sebagian sinar akan
diserap sehingga intensitasnya berkurang. Intensitas akhir kemudian direkam
pada film yang sensitif. Jika ada cacat pada material maka intensitas yang
terekam pada film tentu akan bervariasi. Hasil rekaman pada film inilah yang akan
memperlihatkan bagian material yang mengalami cacat.
Radiasi yang digunakan dalam pengujian radiografi adalah energi yang lebih
tinggi (panjang gelombang lebih pendek) versi dari gelombang elektromagnetik
yang kita lihat sebagai cahaya tampak. Radiasi dapat berasal dari generator X-ray
atau sumber radioaktif.
Keuntungan dari metode radiografi adalah:
•Faktor ketebalan benda uji tidak mempengaruhi. Hal ini mengingat daya tembus
sinar γ sangat besar;
•Mampu menggambarkan bentuk cacat dengan baik;
Kekurangan dari metode radiografi yaitu:
•Memerlukan operator yang benar-benar berpengalaman;
•Setiap operator atau pekerja harus berlisensi;
•Efek radiasi sinar γ (gamma) sangat berbahaya bagi manusia dan lingkungan.
38
Inspection and Testing
Non-Destructive
Testing
QA/QC Training - WELDING INSPECTION
Destructive Testing / Pengujian Merusak adalah Pengujian
suatu material yang dapat mengakibatkan kerusakan pada
material yang diuji dan biasanya dalam penggujian
digunakan sample dari material yang akan diuji.
Pengujian ini di lakukan untuk mengetahui mekanikal
properties dari suatu material, misalnya kuat tarik, keuletan
material, ketangguhan dan kekerasan material. Misalnya
untuk mengetahui kualitas hasil pengelasan, apakah hasil
pengelasan sesuai dengan standard yang di gunakan
( Standard Code and Client Spec).
Pengujian Destructive biasanya di gunakan untuk prosedur
pembuatan welding prosedur spesification( WPS) dan hanya
di lakukan pada workshop-workshop besar.
39
Inspection and
Testing
Destructive Testing
QA/QC Training - WELDING INSPECTION
Destructive
Testing
Jenis-jenis pengujian destructive :
1. PengujianTarik/Tensile StrenghtTest
Pengujian destructive ini di lakukan untuk mengetahui
kuat tarik dari suatu material. Umumnya tensile di
lakukan untuk menguji hasil dari suatu pengelasan
yang menggunakan WPS. Apabila hasil dari uji tariknya
sesuai spec maka WPS tersebut dapat di gunakan
secara massal, jika tidak maka harus di lakukan
pengelasan dari awal kembali. Kriteria kelulusan
apabila hasil dari uji tarik Las minimal sama /di atas
kekuatan material Induk. Misalnya material dengan
kekuatan 70.000 Psi , kemudian hasilnya 71.500 psi
dengan syarat saat patah berada di logam induk bukan
di lasan.
40
Inspection and Testing
QA/QC Training - WELDING INSPECTION
Destructive
Testing
2. BendingTest
Pengujian destructive ini di lakukan untuk mengetahui
keuletan dari hasil pengelasan. Di dalam prosedur
bending ada 3 bagian material yang di bending yaitu root
face bending, capping face bending, dan side bend.
Pada pengujian ini tidak ada nilai yag menjadi ukuran
hanya kualitatif saja. Maksimal Crack pada ujung
bendingan adalah 2 mm. Semakin kecil crack yang terjadi
maka material semakin ulet.
41
Inspection and Testing
QA/QC Training - WELDING INSPECTION
Destructive
Testing
3. CharpyV-NotchTest
Pengujian ini di lakukan untuk mengetahui toughness /
ketangguhan suatu matarial tau hasil pengelasan. Prinsip
dasar pengujian charpy ini adalah besar gaya kejut yang
dibutuhkan untuk mematahkan benda uji dibagi dengan luas
penampang patahan.
Mula-mula bandul Charpy disetel dibagian atas, kemudian
dilepas sehingga menabrak benda uji dan bandul terayun
sampai ke kedudukan bawah Jadi dengan demikian, energi
yang diserap untuk mematahkan benda uji ditunjukkan oleh
selisih perbedaan tinggi bandul pada kedudukan atas dengan
tinggi bandul pada kedudukan bawah (tinggi ayun).Biasanya
Pengujian ini di lakukan pada temperatur yang sangat
rendah, yaitu antara -30˚C sampai -50˚C atau sesuai dengan
kondisi di mana material itu akan di aplikasikan. untuk
mendapatkan temperatur yang sangat rendah biasanya
material di celupkan pada nitrogen cair. 42
Inspection and Testing
QA/QC Training - WELDING INSPECTION
1. Untuk welding yang mensyaratkan WPS, maka Welder
harus qualified.
2. Jika WPS tidak disyaratkan, maka quality dari welding
tersebut harus minimum standard requirement
(Standard International).
43
QA/QC Training - WELDING INSPECTION
Summary
THANK YOU
44
QA/QC Training - WELDING INSPECTION

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados (20)

Wis5 stress and distortion 15
Wis5 stress and distortion 15Wis5 stress and distortion 15
Wis5 stress and distortion 15
 
Welding
WeldingWelding
Welding
 
Welding inspection cswip
Welding inspection cswip Welding inspection cswip
Welding inspection cswip
 
API_510_for_Exam.pdf
API_510_for_Exam.pdfAPI_510_for_Exam.pdf
API_510_for_Exam.pdf
 
Presentation on wpqr wps asme_ix
Presentation on wpqr wps asme_ixPresentation on wpqr wps asme_ix
Presentation on wpqr wps asme_ix
 
Selection of filler wire
Selection of filler wireSelection of filler wire
Selection of filler wire
 
Asme sec ix
Asme sec ixAsme sec ix
Asme sec ix
 
WPS & WPQ
WPS & WPQWPS & WPQ
WPS & WPQ
 
Pqr asme ix completed
Pqr asme ix  completed Pqr asme ix  completed
Pqr asme ix completed
 
Asme sec. ix bkr - 051010
Asme sec. ix   bkr - 051010Asme sec. ix   bkr - 051010
Asme sec. ix bkr - 051010
 
Wis5 welding consumables 18
Wis5 welding consumables 18Wis5 welding consumables 18
Wis5 welding consumables 18
 
asme sec ix w
 asme sec ix w asme sec ix w
asme sec ix w
 
API1104STD1st.ppt
API1104STD1st.pptAPI1104STD1st.ppt
API1104STD1st.ppt
 
Teknik Pengelasan
Teknik Pengelasan Teknik Pengelasan
Teknik Pengelasan
 
Api 579 Parte 6 Nivel 1 Pitting
Api 579   Parte 6 Nivel 1   PittingApi 579   Parte 6 Nivel 1   Pitting
Api 579 Parte 6 Nivel 1 Pitting
 
Non Destructive Testing
Non Destructive TestingNon Destructive Testing
Non Destructive Testing
 
Welder qualification
Welder qualificationWelder qualification
Welder qualification
 
Wpqr wps america
Wpqr wps americaWpqr wps america
Wpqr wps america
 
Welding Procces
Welding ProccesWelding Procces
Welding Procces
 
1. PENGUJIAN NDT.pptx
1. PENGUJIAN NDT.pptx1. PENGUJIAN NDT.pptx
1. PENGUJIAN NDT.pptx
 

Destaque

Pipeline Inspection Services
Pipeline Inspection ServicesPipeline Inspection Services
Pipeline Inspection ServicesDavid Gray
 
02_Material Inspection
02_Material Inspection02_Material Inspection
02_Material InspectionRobby Wahyudi
 
Water distribution system wds
Water distribution system wdsWater distribution system wds
Water distribution system wdsRidzuan Ewan
 
Me 328 welding metallurgy
Me 328 welding metallurgyMe 328 welding metallurgy
Me 328 welding metallurgyReandy Risky
 
Advanced metaullrgy final welding
Advanced metaullrgy final weldingAdvanced metaullrgy final welding
Advanced metaullrgy final weldingAhmed Awad
 
MATERIALS MANAGEMENT
MATERIALS MANAGEMENTMATERIALS MANAGEMENT
MATERIALS MANAGEMENTMADHUR VERMA
 
Basic metallurgy for welding & fabricaton professionals
Basic metallurgy for welding & fabricaton professionalsBasic metallurgy for welding & fabricaton professionals
Basic metallurgy for welding & fabricaton professionalsPuneet Sharma
 
Welding qualification a
Welding qualification aWelding qualification a
Welding qualification aJithu John
 
WPS-PQR (welding-pengelasan)
WPS-PQR (welding-pengelasan)WPS-PQR (welding-pengelasan)
WPS-PQR (welding-pengelasan)Abrianto Akuan
 
Welding Inspection Cswip
Welding Inspection CswipWelding Inspection Cswip
Welding Inspection Cswipguest831c1e
 

Destaque (16)

Welding book
Welding bookWelding book
Welding book
 
Pipeline Inspection Services
Pipeline Inspection ServicesPipeline Inspection Services
Pipeline Inspection Services
 
02_Material Inspection
02_Material Inspection02_Material Inspection
02_Material Inspection
 
Pengantar Bea Cukai
Pengantar Bea CukaiPengantar Bea Cukai
Pengantar Bea Cukai
 
Water distribution system wds
Water distribution system wdsWater distribution system wds
Water distribution system wds
 
wps qualification metho
wps qualification methowps qualification metho
wps qualification metho
 
Welding metallurgy
Welding metallurgyWelding metallurgy
Welding metallurgy
 
Me 328 welding metallurgy
Me 328 welding metallurgyMe 328 welding metallurgy
Me 328 welding metallurgy
 
Advanced metaullrgy final welding
Advanced metaullrgy final weldingAdvanced metaullrgy final welding
Advanced metaullrgy final welding
 
MATERIALS MANAGEMENT
MATERIALS MANAGEMENTMATERIALS MANAGEMENT
MATERIALS MANAGEMENT
 
Basic metallurgy for welding & fabricaton professionals
Basic metallurgy for welding & fabricaton professionalsBasic metallurgy for welding & fabricaton professionals
Basic metallurgy for welding & fabricaton professionals
 
U4 p1 welding metallurgy
U4 p1 welding metallurgyU4 p1 welding metallurgy
U4 p1 welding metallurgy
 
Welding metallurgy part i
Welding metallurgy part iWelding metallurgy part i
Welding metallurgy part i
 
Welding qualification a
Welding qualification aWelding qualification a
Welding qualification a
 
WPS-PQR (welding-pengelasan)
WPS-PQR (welding-pengelasan)WPS-PQR (welding-pengelasan)
WPS-PQR (welding-pengelasan)
 
Welding Inspection Cswip
Welding Inspection CswipWelding Inspection Cswip
Welding Inspection Cswip
 

Semelhante a 03_WELDING INSPECTION_Introduction

Panduan pelaksanaan uji welder test
Panduan pelaksanaan uji welder testPanduan pelaksanaan uji welder test
Panduan pelaksanaan uji welder testNanang Utta
 
Logam mesin fabrication 16
Logam mesin fabrication 16Logam mesin fabrication 16
Logam mesin fabrication 16Eko Supriyadi
 
Logam mesin fabrication 20
Logam mesin fabrication 20Logam mesin fabrication 20
Logam mesin fabrication 20Eko Supriyadi
 
Logam mesin fabrication 21
Logam mesin fabrication 21Logam mesin fabrication 21
Logam mesin fabrication 21Eko Supriyadi
 
Logam mesin fabrication 22
Logam mesin fabrication 22Logam mesin fabrication 22
Logam mesin fabrication 22Eko Supriyadi
 
Logam mesin fabrication 19
Logam mesin fabrication 19Logam mesin fabrication 19
Logam mesin fabrication 19Eko Supriyadi
 
Logam mesin fabrication 17
Logam mesin fabrication 17Logam mesin fabrication 17
Logam mesin fabrication 17Eko Supriyadi
 
Logam mesin fabrication 18
Logam mesin fabrication 18Logam mesin fabrication 18
Logam mesin fabrication 18Eko Supriyadi
 
Logam mesin fabrication 15
Logam mesin fabrication 15Logam mesin fabrication 15
Logam mesin fabrication 15Eko Supriyadi
 
SPB3203 KIMPALAN ARKA GAS LENGAI
SPB3203 KIMPALAN ARKA GAS LENGAISPB3203 KIMPALAN ARKA GAS LENGAI
SPB3203 KIMPALAN ARKA GAS LENGAIAyubkhan Kks
 
Logam mesin fabrication 23
Logam mesin fabrication 23Logam mesin fabrication 23
Logam mesin fabrication 23Eko Supriyadi
 
Logam mesin fabrication 4
Logam mesin fabrication 4Logam mesin fabrication 4
Logam mesin fabrication 4Eko Supriyadi
 
Logam mesin surface finishing 1 (6)
Logam mesin surface finishing 1 (6)Logam mesin surface finishing 1 (6)
Logam mesin surface finishing 1 (6)Eko Supriyadi
 
BahanPresentasiAbdulHamid-KontruksiTankiBola-AhliMadyaTeknikMekanikal r1.pptx
BahanPresentasiAbdulHamid-KontruksiTankiBola-AhliMadyaTeknikMekanikal r1.pptxBahanPresentasiAbdulHamid-KontruksiTankiBola-AhliMadyaTeknikMekanikal r1.pptx
BahanPresentasiAbdulHamid-KontruksiTankiBola-AhliMadyaTeknikMekanikal r1.pptxinfratekmadani
 
Logam mesin surface finishing 1 (1)
Logam mesin surface finishing 1 (1)Logam mesin surface finishing 1 (1)
Logam mesin surface finishing 1 (1)Eko Supriyadi
 

Semelhante a 03_WELDING INSPECTION_Introduction (20)

Panduan pelaksanaan uji welder test
Panduan pelaksanaan uji welder testPanduan pelaksanaan uji welder test
Panduan pelaksanaan uji welder test
 
CACAT LAS.pptx
CACAT LAS.pptxCACAT LAS.pptx
CACAT LAS.pptx
 
Logam mesin fabrication 16
Logam mesin fabrication 16Logam mesin fabrication 16
Logam mesin fabrication 16
 
Logam mesin fabrication 20
Logam mesin fabrication 20Logam mesin fabrication 20
Logam mesin fabrication 20
 
Laporan ndt
Laporan ndtLaporan ndt
Laporan ndt
 
Logam mesin fabrication 21
Logam mesin fabrication 21Logam mesin fabrication 21
Logam mesin fabrication 21
 
Logam mesin fabrication 22
Logam mesin fabrication 22Logam mesin fabrication 22
Logam mesin fabrication 22
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Logam mesin fabrication 19
Logam mesin fabrication 19Logam mesin fabrication 19
Logam mesin fabrication 19
 
PROSEDUR LAS
PROSEDUR LASPROSEDUR LAS
PROSEDUR LAS
 
Logam mesin fabrication 17
Logam mesin fabrication 17Logam mesin fabrication 17
Logam mesin fabrication 17
 
Logam mesin fabrication 18
Logam mesin fabrication 18Logam mesin fabrication 18
Logam mesin fabrication 18
 
Wps pqr
Wps pqrWps pqr
Wps pqr
 
Logam mesin fabrication 15
Logam mesin fabrication 15Logam mesin fabrication 15
Logam mesin fabrication 15
 
SPB3203 KIMPALAN ARKA GAS LENGAI
SPB3203 KIMPALAN ARKA GAS LENGAISPB3203 KIMPALAN ARKA GAS LENGAI
SPB3203 KIMPALAN ARKA GAS LENGAI
 
Logam mesin fabrication 23
Logam mesin fabrication 23Logam mesin fabrication 23
Logam mesin fabrication 23
 
Logam mesin fabrication 4
Logam mesin fabrication 4Logam mesin fabrication 4
Logam mesin fabrication 4
 
Logam mesin surface finishing 1 (6)
Logam mesin surface finishing 1 (6)Logam mesin surface finishing 1 (6)
Logam mesin surface finishing 1 (6)
 
BahanPresentasiAbdulHamid-KontruksiTankiBola-AhliMadyaTeknikMekanikal r1.pptx
BahanPresentasiAbdulHamid-KontruksiTankiBola-AhliMadyaTeknikMekanikal r1.pptxBahanPresentasiAbdulHamid-KontruksiTankiBola-AhliMadyaTeknikMekanikal r1.pptx
BahanPresentasiAbdulHamid-KontruksiTankiBola-AhliMadyaTeknikMekanikal r1.pptx
 
Logam mesin surface finishing 1 (1)
Logam mesin surface finishing 1 (1)Logam mesin surface finishing 1 (1)
Logam mesin surface finishing 1 (1)
 

03_WELDING INSPECTION_Introduction

  • 1. WELDING INSPECTION 1 QA/QC TRAINING QA/QC Training - WELDING INSPECTION by ROBBY WAHYUDI R.
  • 2. OUTLINE 1. Introduction 2. Code & Standard of Welding 3. Jenis-jenis Pengelasan 4. Posisi Pengelasan 5. Welding Consumables 6. Welding Procedure Specification (WPS) 7. Welding Defect 8. Inspection & Testing 2 QA/QC Training - WELDING INSPECTION
  • 3. Objective Tujuan dari training ini adalah Agar peserta memahami istilah-istilah dalam pengelasan, jenis-jenis las, langkah-langkah welding inspection, cara membuat/mereview Welding Procedure Specification (WPS), NDT, memahami jenis-jenis cacat las dan penanggulangannya. 3 QA/QC Training - WELDING INSPECTION
  • 4. Introduction • What is Welding Inspection? Welding Inspection atau Inspeksi Las adalah kegiatan inspeksi pada sambungan las, baik pada peralatan yang masih dalam tahap instalasi (pemasangan), konstruksi (pembuatan) maupun fabrikasi (perakitan), atau peralatan yang telah purna instalasi / konstruksi / fabrikasi namun belum pernah dioperasikan, maupun pada peralatan yang sedang atau telah dioperasikan. Inspeksi ini dimaksudkan untuk menentukan suatu tingkat mutu atau kondisi suatu sambungan las telah memenuhi persyaratan spesifikasi, desain dan standar yang diacu. 4 QA/QC Training - WELDING INSPECTION
  • 5. Code & Standard • ASME Section IX -Welding and Brazing Qualification • API 1104 -Welding of Pipelines and Related Facilities • AWS D.1.1 -Structural Welding • AS/NZS 1554 -Structural Steel Welding • JIS Z 3801 -Standard Qualification Procedure for Manual Welding • SNI 07-6405 -Tata cara Pengelasan Pipa Baja untuk Air di Lapangan 5 QA/QC Training - WELDING INSPECTION
  • 6. 6 QA/QC Training - WELDING INSPECTION
  • 7. Welding Process  Jenis-jenis welding proses 7 QA/QC Training - WELDING INSPECTION
  • 8. Welding Process 8 QA/QC Training - WELDING INSPECTION Menggunakan busur listrik untuk memanaskan dan mencairkan logam kerja Arc Welding Process
  • 11. Welding Symbol 11 QA/QC Training - WELDING INSPECTION
  • 12. Welding Consumable 12 QA/QC Training - WELDING INSPECTION Standar untuk welding consumable adalah ASME Sec.II Part C Welding Consumable adalah segala sesuatu yang digunakan dalam proses pengelasan dan habis terpakai, salah satunya adalah elektrode / filler metal / rod. Penggunaan elektroda yang tepat merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam proses pengelasan.
  • 13. Welding Consumable 13 QA/QC Training - WELDING INSPECTION Arti dari kode di electrode
  • 14. Welding Procedure Specification (WPS)  Welding Procedure Specification Prosedur Pengelasan (WPS) adalah Prosedur yang digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan Proses pengelasan yang meliputi rancangan rinci dari teknik pengelasan yang sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. Dalam hal ini prosedur pengelasan merupakan langkah-langkah pelaksanaan pengelasan untuk mendapatkan mutu pengelasan yang memenuhi syarat. Di dalam pembuatan prosedur pengelasan (WPS), code atau Standard yang lazim dipakai dinegara kita adalah American Standard (ASME, AWS dan API). Selain American Standard design dan pabrikasi yang sering kita jumpai adalah British Standard ( BS ), Australia Standard (AS), Japanese Standard (JIS) dan Norway Standard (DNV). Akan tetapi hingga saat ini standard yang paling sering dijadikan acuan untuk pembuatan prosedur pengelasan adalah ASME Code Sect IX (Boiler, Pressure Vessel, Heat Exchanger, Storage Tank), API Std 1104 ( Pipeline ) dan AWS D 1.1 (Steel Structure). 14 QA/QC Training - WELDING INSPECTION
  • 15. Welding Procedure Specification (WPS)  Procedure Qualification Record Procedure Qualification Record (PQR) atau rekaman kualifikasi prosedur adalah rekaman dari data pengelasan yang digunakan untuk mengelas test coupon / specimen yang digunakan dalam kualifikasi WPS. PQR juga berisi hasil pengetesan dari spesimen yang diuji. 15 QA/QC Training - WELDING INSPECTION
  • 16. Sample WPS/PQR QA/QC Training - WELDING INSPECTION 16
  • 17. Sample WPS/PQR QA/QC Training - WELDING INSPECTION 17
  • 18. Welding Procedure Specification (WPS) Variabel yang harus dikontrol dan dimonitor: Material: Specification, thickness, diameter Joint Design, edge preparation Welding position Welding parameters : voltage, current, travel speed, heat input Preheat & interpass temperature (jika disyaratkan) PostWeld HeatTreatment (jika disyaratkan) 18 QA/QC Training - WELDING INSPECTION
  • 19. Welding Procedure Specification (WPS)  Welder Performance Qualification Setiap juru las (welder) yang mengelas menggunakan standard (mis:ASME IX) harus dilakukan kualifikasi berdasarkan WPS yang sudah terkualifikasi atau welder tersebut dikualifikasi bersamaan dengan proses pengkualifikasianWPS. 19 QA/QC Training - WELDING INSPECTION
  • 22. Welding Defects 1. Porosity Porosity adalah salah satu jenis cacat pada las. Porosity merupakan sekelompok gelembung gas yang terjebak di dalam lasan. Porosity bisa terjadi karena proses pemadatan yang terlalu cepat. Porosity berupa rongga-rongga kecil berbentuk bola yang mengelompok pada lokasi-lokasi lasan. Terkadang terjadi rongga besar berbentuk bola yang tunggal atau tidak mengelompok. Rongga besar tersebut adalah blow hole. Pencegahan yang dapat dilakukan supaya tidak terjadi porosity antara lain: •Jaga arc length selalu tepat. •Bersihkan benda kerja dari minyak, oli, cat, debu, lapisan, slag, embun, dan kotoran sebelum melakukan pengelasan. •Gunakan elektroda yang kering. 22 QA/QC Training - WELDING INSPECTION
  • 23. Welding Defects 2. Incomplete Penetration / Lack of Penetration Cacat las jenis ini terjadi karena logam las gagal mencapai root (akar) dari sambungan dan gagal menyambungkan permukaan root secara menyeluruh. Hal ini disebabkan karena kesalahan dalam memilih ukuran elektrode, arus listrik yang terlalu kecil, dan rancangan sambungan yang kurang memadai. Kurang penetrasi sering dialami pada pengelasan posisi vertikal dan overhead. Pada gambar berikut nampak logam las tidak menutupi bagian bawah (akar) sambungan. Pencegahan yang dapat dilakukan: •Pembuatan groove harus tepat di mana mampu menyediakan akses pada bagian bawah sambungan. •Tingkatkan arus listrik, bila perlu gunakan elektrode yang lebih besar. •Kontrol kondisi busur las, kurangi kecepatan pengelasan. 23 QA/QC Training - WELDING INSPECTION
  • 24. Welding Defects 3. Undercut Undercut merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan sebuah alur (groove) benda kerja yang mencair dan terletak pada tepi lasan di mana alur benda kerja yang mencair tersebut tidak terisi oleh cairan las. Undercut menyebabkan slag terjebak di dalam alur yang tidak terisi oleh cairan las. Undercut bisa berpotensi menimbulkan crack Cara untuk mengatasi under cut: •Menyetel arus yang tepat. •Mengurangi kecepatan mengelas. •Mempertahankan panjang busur nyala yang tepat. •Menggunakan ukuran elektrode yang benar. •Menyetel posisi elektrode, sehingga gaya busur nyala akan menahan cairan pengelasan. •Mengupayakan ayunan elektrode dengan teratur. •Menggerinda undercut tersebut lalu dilas 24 QA/QC Training - WELDING INSPECTION
  • 25. Welding Defects 4. Crack Crack/Retak adalah salah satu dari beberapa jenis cacat las yang paling berbahaya. Retak merupakan putusnya benda kerja akibat tegangan. Retakan sering terjadi pada lasan maupun bagian benda kerja yang dekat dengan lasan. Retakan yang sering terjadi berupa retakan yang sangat sempit, walaupun tidak menutup kemungkinan terjadi retakan yang luas. Cara Penanggulangannya: •Jika retak berada didalam jalur las, digouging , di kampuh ulang, distel dan dilas sesuai wps repair ( disesuaikan dengan hasil inspeksi ). •Jika retak keluar kampuh, maka seluruh material ( base metal ) diganti baru, weld repair disesuaikan dengan hasil inspeksi. 25 QA/QC Training - WELDING INSPECTION
  • 27. Visual Inspection Sebelum Pengelasan (Before Welding): • Welding Equipment Semua peralatan dalam kondisi baik dan terkalibrasi Safety untuk welding • Material Dapat diidentifikasi sesuai sertifikatnya Dimensinya sesuai Dalam kondisi baik (tidak rusak/terkontaminasi). • Consumables Terkontrol dengan baik sesuai prosedur. • Weld Preparation Fit-up sesuai dengan WPS/Drawing Bebas dari defect dan kontaminasi Root Face & Root Gap 27 Inspection and Testing QA/QC Training - WELDING INSPECTION
  • 28. Selama Pengelasan (DuringWelding): • Welding Consumable Check penggunaan dari Welding Consumable, terutama storage nya. Untuk tipe Low Hydrogen harus disimpan di stabilizing oven. • Root Pass Root pass ini adalah yang paling critical, dan sangat rentan terhadap crack. • Cleaning Check cara cleaningnya untuk mencegah slag/kotoran terperangkap. • Distorsion Control Welding harus balance dan hindari welding yang berlebihan. 28 Inspection and Testing Visual Inspection QA/QC Training - WELDING INSPECTION
  • 29. Sesudah Pengelasan (AfterWelding): • Welding Identification Jika disyaratkan, welding diberi ID atau nomer. • Weld Defect Check jika terdapat cacat las. Gunakan welding gauges jika ada. • Dimensional Pastikan dimensi sesuai standard atau drawing. • NDT Lakukan NDT jika disyaratkan. 29 Visual Inspection Inspection and Testing QA/QC Training - WELDING INSPECTION
  • 30. Visual InspectionTools Weld gauge – are hand held measuring devices used to assist during welding and for final inspection Flashlight – used to remove shadows when an extension lamp can’t be used. Hammer and chisel – to remove spatter or slag from weld prior to inspection. Temperature Indicating Devices – some method must be used to determine the preheating, interpass and postheating temperatures. Pyrometer is commonly used. Magnet – a magnet can be used to help determine a material type. 30 Visual Inspection Inspection and Testing QA/QC Training - WELDING INSPECTION
  • 31. 31 Welding Gauge Inspection and Testing Visual Inspection QA/QC Training - WELDING INSPECTION
  • 32. Non Destructive Test ( NDT ) atau pengujian tanpa merusak adalah aktifitas tes atau pengujian terhadap suatu objek (material, rangka mesin ,rangka pipa, dll) untuk mengetahui lebih jelas kondisi mesin dan untuk mengetahui isi kandungannya dan komposisi yang ada dalam objek pengujian, apakah kondisi objek dalam keadaan rusak, retak, cacat atau terjadi ketidaksinambungan objek atau hal-hal lainnya yang mungkin terjadi. Pada dasarnya, pengujian ini dilakukan untuk menjamin bahwa material (objek) yang digunakan masih dalam masa aman dan belum melewati batas toleransi kerusakan material. Khususnya di dunia pengelasan ada beberapa pengujian Non Destuctive Test yang biasanya di gunakan di antaranya: VisualTesting PenetrantTesting Magnetic ParticleTesting UltrasonicTesting RadiografiTesting Standard yang digunakan biasanya ASME SecV 32 Inspection and Testing Non-Destructive Testing QA/QC Training - WELDING INSPECTION
  • 33. 1.VisualTesting Sering kali metode ini merupakan langkah yang pertama kali diambil dalam NDT. Metode ini bertujuan menemukan cacat dan korosi. Dalam hal ini tentu saja adalah cacat las (hal.17-20) yang dapat terlihat oleh mata telanjang atau dengan bantuanVisual Inspection tools (hal.25). Untuk mengecek apakah welding tersebut sesuai kriteria berdasarkan Standard, maka ada acceptance criteria yang harus diikuti. 33 Inspection and Testing Non-Destructive Testing QA/QC Training - WELDING INSPECTION
  • 34. Acceptance Standards Surface of welded joints shall be sufficiently uniform, free from coarses, ripples, sharp corners, interpass valleys and shall be suitable for performance of required NDE. The following acceptance criteria apply: ASME sec.VIII Div. 1, ASME sec. V and project specification. Cracks, lack of fusion, lack of penetration: Not acceptable. Undercuts: Max. depth 0.8 mm or 10% of base metal thickness (whichever is less) without however reducing thickness below minimum design thickness. Reinforcement: The indication of ASME sec. VIII Div.1 para.UW-35 shall be applied. For other defects like porosity, slags, etc. refer to relevant clauses in the applicable code & standard. 34 Inspection and Testing Non-Destructive Testing QA/QC Training - WELDING INSPECTION
  • 35. 2.PenetrantTesting / Liquid PenetrantTest Metode merupakan metode Non Destructive Test yang paling sederhana. Metode ini digunakan untuk menemukan cacat di permukaan terbuka dari komponen solid, baik logam maupun non logam, seperti keramik dan plastik fiber. Melalui metode ini, cacat pada material akan terlihat lebih jelas. Caranya adalah dengan memberikan cairan berwarna terang pada permukaan yang diinspeksi. Cairan ini harus memiliki daya penetrasi yang baik dan viskousitas yang rendah agar dapat masuk pada cacat dipermukaan material. Selanjutnya, penetrant yang tersisa di permukaan material disingkirkan. Cacat akan nampak jelas jika perbedaan warna penetrant dengan latar belakang cukup kontras. Seusai inspeksi, penetrant yang tertinggal dibersihkan dengan penerapan developer. Kelemahan dari metode ini antara lain adalah bahwa metode ini hanya bisa diterapkan pada permukaan terbuka. Metode ini tidak dapat diterapkan pada komponen dengan permukaan kasar, berpelapis, atau berpori. 35 Inspection and Testing Non-Destructive Testing QA/QC Training - WELDING INSPECTION
  • 36. 3. Magnetic ParticleTesting Dengan metode ini, cacat permukaan (surface) dan bawah permukaan (subsurface) suatu komponen dari bahan ferromagnetik dapat diketahui. Prinsipnya adalah dengan memagnetisasi bahan yang akan diuji. Adanya cacat yang tegak lurus arah medan magnet akan menyebabkan kebocoran medan magnet. Kebocoran medan magnet ini mengindikasikan adanya cacat pada material. Cara yang digunakan untuk memdeteksi adanya kebocoran medan magnet adalah dengan menaburkan partikel magnetik dipermukaan. Partikel-partikel tersebut akan berkumpul pada daerah kebocoran medan magnet. •Keuntungan dari NDT ini adalah dapat di gunakan pada tempat yang tidak hanya datar tapi juga bergelombang bahkan membentuk sudut. •Kelemahannya, NDT ini hanya bisa diterapkan untuk material ferromagnetik. Selain itu, medan magnet yang dibangkitkan harus tegak lurus atau memotong daerah retak serta diperlukan demagnetisasi di akhir inspeksi. 36 Inspection and Testing Non-Destructive Testing QA/QC Training - WELDING INSPECTION
  • 37. 4. UltrasonicTesting Prinsip NDT iniadalah prinsip gelombang suara. Gelombang suara yang dirambatkan pada spesimen uji dan sinyal yang ditransmisi atau dipantulkan diamati dan interpretasikan. Gelombang ultrasonic yang digunakan memiliki frekuensi 0.5 – 20 MHz. Gelombang suara akan terpengaruh jika ada void, retak, atau delaminasi pada material. Gelombang ultrasonic ini dibangkitkan oleh tranducer dari bahan piezoelektri yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi getaran mekanik kemudian menjadi energi listrik lagi. Kelemahan UT adalah kurang akurat untuk menemukan cacat pengelasan/diskontinyuitas pada material yang memiliki ketebalan kurang dari 8 mm. Untuk saat ini alat ini sering di sebut phaseray, dan hanya dapat di aplikasikan pada material yang memiliki bentuk datar/flat saja. 37 Inspection and Testing Non-Destructive Testing QA/QC Training - WELDING INSPECTION
  • 38. 5. RadiographyTesting Metode NDT ini dapat untuk menemukan cacat pada material dengan menggunakan sinar X dan sinar gamma. Prinsipnya, sinar X dipancarkan menembus material yang diperiksa. Saat menembus objek, sebagian sinar akan diserap sehingga intensitasnya berkurang. Intensitas akhir kemudian direkam pada film yang sensitif. Jika ada cacat pada material maka intensitas yang terekam pada film tentu akan bervariasi. Hasil rekaman pada film inilah yang akan memperlihatkan bagian material yang mengalami cacat. Radiasi yang digunakan dalam pengujian radiografi adalah energi yang lebih tinggi (panjang gelombang lebih pendek) versi dari gelombang elektromagnetik yang kita lihat sebagai cahaya tampak. Radiasi dapat berasal dari generator X-ray atau sumber radioaktif. Keuntungan dari metode radiografi adalah: •Faktor ketebalan benda uji tidak mempengaruhi. Hal ini mengingat daya tembus sinar γ sangat besar; •Mampu menggambarkan bentuk cacat dengan baik; Kekurangan dari metode radiografi yaitu: •Memerlukan operator yang benar-benar berpengalaman; •Setiap operator atau pekerja harus berlisensi; •Efek radiasi sinar γ (gamma) sangat berbahaya bagi manusia dan lingkungan. 38 Inspection and Testing Non-Destructive Testing QA/QC Training - WELDING INSPECTION
  • 39. Destructive Testing / Pengujian Merusak adalah Pengujian suatu material yang dapat mengakibatkan kerusakan pada material yang diuji dan biasanya dalam penggujian digunakan sample dari material yang akan diuji. Pengujian ini di lakukan untuk mengetahui mekanikal properties dari suatu material, misalnya kuat tarik, keuletan material, ketangguhan dan kekerasan material. Misalnya untuk mengetahui kualitas hasil pengelasan, apakah hasil pengelasan sesuai dengan standard yang di gunakan ( Standard Code and Client Spec). Pengujian Destructive biasanya di gunakan untuk prosedur pembuatan welding prosedur spesification( WPS) dan hanya di lakukan pada workshop-workshop besar. 39 Inspection and Testing Destructive Testing QA/QC Training - WELDING INSPECTION
  • 40. Destructive Testing Jenis-jenis pengujian destructive : 1. PengujianTarik/Tensile StrenghtTest Pengujian destructive ini di lakukan untuk mengetahui kuat tarik dari suatu material. Umumnya tensile di lakukan untuk menguji hasil dari suatu pengelasan yang menggunakan WPS. Apabila hasil dari uji tariknya sesuai spec maka WPS tersebut dapat di gunakan secara massal, jika tidak maka harus di lakukan pengelasan dari awal kembali. Kriteria kelulusan apabila hasil dari uji tarik Las minimal sama /di atas kekuatan material Induk. Misalnya material dengan kekuatan 70.000 Psi , kemudian hasilnya 71.500 psi dengan syarat saat patah berada di logam induk bukan di lasan. 40 Inspection and Testing QA/QC Training - WELDING INSPECTION
  • 41. Destructive Testing 2. BendingTest Pengujian destructive ini di lakukan untuk mengetahui keuletan dari hasil pengelasan. Di dalam prosedur bending ada 3 bagian material yang di bending yaitu root face bending, capping face bending, dan side bend. Pada pengujian ini tidak ada nilai yag menjadi ukuran hanya kualitatif saja. Maksimal Crack pada ujung bendingan adalah 2 mm. Semakin kecil crack yang terjadi maka material semakin ulet. 41 Inspection and Testing QA/QC Training - WELDING INSPECTION
  • 42. Destructive Testing 3. CharpyV-NotchTest Pengujian ini di lakukan untuk mengetahui toughness / ketangguhan suatu matarial tau hasil pengelasan. Prinsip dasar pengujian charpy ini adalah besar gaya kejut yang dibutuhkan untuk mematahkan benda uji dibagi dengan luas penampang patahan. Mula-mula bandul Charpy disetel dibagian atas, kemudian dilepas sehingga menabrak benda uji dan bandul terayun sampai ke kedudukan bawah Jadi dengan demikian, energi yang diserap untuk mematahkan benda uji ditunjukkan oleh selisih perbedaan tinggi bandul pada kedudukan atas dengan tinggi bandul pada kedudukan bawah (tinggi ayun).Biasanya Pengujian ini di lakukan pada temperatur yang sangat rendah, yaitu antara -30˚C sampai -50˚C atau sesuai dengan kondisi di mana material itu akan di aplikasikan. untuk mendapatkan temperatur yang sangat rendah biasanya material di celupkan pada nitrogen cair. 42 Inspection and Testing QA/QC Training - WELDING INSPECTION
  • 43. 1. Untuk welding yang mensyaratkan WPS, maka Welder harus qualified. 2. Jika WPS tidak disyaratkan, maka quality dari welding tersebut harus minimum standard requirement (Standard International). 43 QA/QC Training - WELDING INSPECTION Summary
  • 44. THANK YOU 44 QA/QC Training - WELDING INSPECTION