SlideShare a Scribd company logo
1 of 43
Marketing Planning
1. PROFIL PERUSAHAAN
PT. Unilever Indonesia Tbk.
Nama Perusahaan : PT Unilever Indonesia Tbk
Alamat : Graha Unilever Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 15 Jakarta
Nomor Telepon : +62 21 526 2112
Fax. : +62 21 525 2602
Email : suara.konsumen{at]unilever.com
Logo Perusahaan :
1.1 Sejarah PT. Unilever
PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933
sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H.
van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van
Negerlandsch-Indie dengan surat No. 14 pada tanggal 16 Desember 1933,
terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22
Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant pada tanggal 9 Januari
1934 Tambahan No.3.
Marketing Planning
Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi
tertanggal 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia.
Dengan akta no. 92 yang dibuat oleh notaris Tn. Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30
Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Akta ini
disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan keputusan No. C2-
1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan di Berita
Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No. 39.Perusahaan
mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya
setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal
(Bapepam) No. SI-009/PM/E/1981 pada tanggal 16 November 1981.
Pada Rapat Umum Tahunan perusahaan pada tanggal 24 Juni 2003, para
pemegang saham menyepakati pemecahan saham, dengan mengurangi nilai
nominal saham dari Rp 100 per saham menjadi Rp 10 per saham. Perubahan ini
dibuat di hadapan notaris dengan akta No. 46 yang dibuat oleh notaris Singgih
Susilo, S.H. tertanggal 10 Juli 2003 dan disetujui oleh Menteri Kehakiman dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No. C-17533
HT.01.04-TH.2003.
Perusahaan bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak
sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari
teh dan produk-produk kosmetik
Sebagaimana disetujui dalam Rapat Umum Tahunan Perusahaan pada
tanggal 13 Juni, 2000, yang dituangkan dalam akta notaris No. 82 yang dibuat
oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 14 Juni 2000, perusahaan juga
bertindak sebagai distributor utama dan memberi jasa-jasa penelitian pemasaran.
Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan (dahulu Menteri
Kehakiman) Republik Indonesia dengan keputusan No. C-18482HT.01.04-
TH.2000.Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1933.
Marketing Planning
Pada tanggal 22 November 2000, perusahaan mengadakan perjanjian
dengan PT Anugrah Indah Pelangi, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT
Anugrah Lever (PT AL) yang bergerak di bidang pembuatan, pengembangan,
pemasaran dan penjualan kecap, saus cabe dan saus-saus lain dengan merk dagang
Bango, Parkiet dan Sakura dan merk-merk lain atas dasar lisensi perusahaan
kepada PT Al.
Pada tanggal 3 Juli 2002, perusahaan mengadakan perjanjian dengan
Texchem Resources Berhad, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT
Technopia Lever yang bergerak di bidang distribusi, ekspor dan impor barang-
barang dengan menggunakan merk dagang Domestos Nomos. Pada tanggal 7
November 2003, Texchem Resources Berhad mengadakan perjanjian jual beli
saham dengan Technopia Singapore Pte. Ltd, yang dalam perjanjian tersebut
Texchem Resources Berhad sepakat untuk menjual sahamnya di PT Technopia
Lever kepada Technopia Singapore Pte. Ltd.
Dalam Rapat Umum Luar Biasa perusahaan pada tanggal 8 Desember
2003, perusahaan menerima persetujuan dari pemegang saham minoritasnya untuk
mengakuisisi saham PT Knorr Indonesia (PT KI) dari Unilever Overseas Holdings
Limited (pihak terkait). Akuisisi ini berlaku pada tanggal penandatanganan
perjanjian jual beli saham antara perusahaan dan Unilever Overseas Holdings
Limited pada tanggal 21 Januari 2004.
Pada tanggal 30 Juli 2004, perusahaan digabung dengan PT KI.
Penggabungan tersebut dilakukan dengan menggunakan metoda yang sama
dengan metoda pengelompokan saham (pooling of interest).
Perusahaan merupakan perusahaan yang menerima penggabungan dan
setelah penggabungan tersebut PT KI tidak lagi menjadi badan hukum yang
terpisah.
Marketing Planning
Penggabungan ini sesuai dengan persetujuan Badan Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM) dalam suratnya No. 740/III/PMA/2004 tertanggal 9
Juli 2004.
Pada tahun 2007, PT Unilever Indonesia Tbk. (Unilever) telah
menandatangani perjanjian bersyarat dengan PT Ultrajaya Milk Industry &
Trading Company Tbk (Ultra) sehubungan dengan pengambilalihan industri
minuman sari buah melalui pengalihan merek “Buavita” dan “Gogo” dari Ultra ke
Unilever. Perjanjian telah terpenuhi dan Unilever dan Ultra telah menyelesaikan
transaksi pada bulan Januari 2008.
Marketing Planning
Kronologi
Tahun Keterangan Tahun Keterangan
1920-30 Import oleh van den Bergh, Jurgen
and Brothers
1992 Membuka pabrik es krim
1933 Pabrik sabun – Zeepfabrieken NV
Lever – Angke, Jakarta
1995 Pembangunan pabrik deterjen dan makanan
di Cikarang, Bekasi
1936 Produksi margarin dan minyak oleh
Pabrik van den Bergh NV – Angke,
Jakarta
1996-98 Penggabungan instalasi produksi – Cikarang,
Rungkut
1941 Pabrik komestik – Colibri NV,
Surabaya
1999 Deterjen Cair NSD – Cikarang
1942-46 Kendali oleh unilever dihentikan
(Perang Dunia II)
2000 Terjun ke bisnis kecap
1965-66 Di bawah kendali pemerintah 2001 Membuka pabrik teh – Cikarang
1967 Kendali usaha kembali ke Unilever
berdasarkan undang-undang
penanaman modal asing
2002 Membuka pusat distribusi sentral Jakarta
1981 Go public dan terdaftar di Bursa
Efek Jakarta
2003 Terjun ke bisnis obat nyamuk bakar
1982 Pembangunan pabrik Ellida Gibbs
di Rungkut, Surabaya
2004 Terjun ke bisnis makanan ringan
1988 Pemindahan Pabrik Sabun Mandi
dari Colibri ke Pabrik Rungkut,
Surabaya
2005 Membuka pabrik sampo cair – Cikarang
1990 Terjun di bisnis teh 2008 Terjun ke bisnis minuman sari buah
Marketing Planning
1.2 Visi dan Misi
Visi yang dimiliki oleh sebuah perusahaan merupakan suatu cita-cita tentang keadaan
di masa datang yang diinginkan untuk terwujud oleh seluruh personel perusahaan, mulai
dari jenjang yang paling atas sampai yang paling bawah, bahkan pesuruh sekalipun. Misi
adalah penjabaran secara tertulis mengenai visi agar visi menjadi mudah dimengerti atau
jelas bagi seluruh staf perusahaan.
a. Visi:
Untuk meraih rasa cinta dan penghargaan dari Indonesia dengan menyentuh
kehidupan setiap orang Indonesia setiap harinya.
b. Misi:
 Kami bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari.
We work to create a better future every day.
 Kami membantu konsumen merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih
menikmati hidup melalui brand dan layanan yang baik bagi mereka dan orang
lain.
We help people feel good, look good and get more out of life with brands and
service that are good for them and good for others.
 Kami menginspirasi masyarakat untuk melakukan langkah kecil setiap harinya
yang bila digabungkan bisa mewujudkan perubahan besar bagi dunia.
We will inspire people to take small everyday actions that can add up to a big
difference for the world.
 Kami senantiasa mengembangkan cara baru dalam berbisnis yang memungkinkan
kami tumbuh dua kali lipat sambil mengurangi dampak terhadap lingkungan.
We will develop new ways of doing business that will allow us to double the size
of our company while reducing our environmental impact.
Marketing Planning
1.3 Produk yang ditawarkan
PT. Unilever memproduksi barang yang jenisnya merata dengan brand-brand
ternama yang disukai di dunia. Hampir semua jenis barang kebutuhan sehari-hari
diproduksi Unilever. Saat ini Unilever memiliki 27 brand home and personal
care. Brand tersebut mendominasi 75% produk yang dimiliki Unilever. Sisanya
merupakan produk food and baverage dengan 16 brand.
a. Macam-Macam Produk
1. Food and Baverages
Banyak produk makanan & minuman sehat dan berkualitas yang telah
diproduksi oleh PT.Unilever dengan brand-brand tertentu yang sangat laku
di pasaran saat ini. Diantaranya;
Makanan (Foods)
- Blueband
- Royco
- Bango
- Buavita
- Walls
- Sariwangi
-
Marketing Planning
2. Home care
PT. Unilever mampu menguasai pasar dengan brand-brand home care
product-nya.Keseluruhan home and care product ini merupakan 78% dari total
seluruh penjualan Unilever. Produk homecare merupakan produk yang
diproduksi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari.
Produk Homecare
- Molto
- Sunlight
- Rinso
- Wipol
- Domestos Nomos
- Pure it
- Surf
3. Personal Care
Unilever menguasai Indonesia dengan brand-brand andalannya dalam
kategori personal care product.
Produk personalcare merupakan produk yang digunakan untuk kebutuhan
pribadi(perorangan). Produk ini terbuat dari bahan yang tidak berbahaya
sehingga aman untuk digunakan oleh masyarakat.
Produk Personal care
- Sunsilk - Vaseline
- Lifebuoy - Rexona
- Clear
- Dove
- Pond’s
- Citra
Marketing Planning
b. Skema Klasifikasi Produk
1. Daya Tahan Produk (Durability)
Produk yang diproduksi oleh PT.Unilever termasuk dalam jenis produk yang
tidak tahan lama (nondurable goods) yang biasanya habis dikonsumsi dalam
satu atau beberapa kali pemakaian. Dengan kata lain, umur ekonomisnya
dalam kondisi pemakaian normal kurang dari satu tahun.
2. Keberwujudan (Tangibillity)
Produk yang diproduksi oleh PT.Unilever berdasarkan keberwujudannya,
termasuk dalam jenis produk yang tangible dominant. Maksudnya, produk
tersebut benar-benar berwujud barang yang dapat terlihat dan dirasakan oleh
panca indera manusia.
3. Kegunaan (Use)
Produk PT.Unilever yang terdiri dari foods&baverages , homecare, dan
personal care termasuk jenis produk Convenience Goods. Artinya barang
yang pada umumnya memiliki frekuensi pembelian tinggi (sering dibeli),
dibutuhkan dalam waktu segera, dan hanya memerlukan usaha yang
minimum (sangat kecil) dalam pembandingan dan pembeliannya.
Marketing Planning
a. Bauran Produk PT.Unilever
Sabun
Mandi
Shampoo Pasta Gigi Detergen Margarin Sabun
Cuci
Muka
Kecap Teh Ice
cream
Handbody Sabun cuci
piring
Lux
Lifebuoy
Camay
Sunslik
Dove
Clear
Dimension
Organic
Pepsodent
Close-up
Rinso
Surf
Blue-
Band
Ponds
Citra
Bango Sariwangi Walls Vaseline Sunlight
Lebar Bauran Produk
P
A
N
J
A
N
G
L
I
N
I
P
R
O
D
U
K
Marketing Planning
2. ANALISIS LINGKUNGAN MAKRO
Lingkungan makro suatu perusahaan adalah suatu kekuatan dan trend yang
berasal dari luar perusahaan yang dapat menimbulkan peluang atau ancaman.
Kekuatan – kekuatan ini bersifat “uncontrollable” dan harus dipantau dan
ditanggapi oleh perusahaan. Lingkungan makro tersebut meliputi situasi
keamanan, situasi politik, situasi sosial budaya, dan perkembangan teknologi.
2.1. Analisis Politik & Regulasi
Keputusan pemasaran sangat dipengaruhi oleh perkembangan dalam
lingkungan politis yang terdiri dari hukum, badan pemerintah dan kelompok
berpengaruh. Misal, pengaturan pemerintah untuk melindungi kepentingan
konsumen dari perilaku bisnis yang tidak terkendalikan melalui Yayasan Lembaga
Konsumen Indonesia (YLKI) membawa dampak pada pengawasan produk secara
lebih intensif.
Kondisi politik dan hukum di Indonesia merupakan salah satu lingkungaan
makro(Lingkungan diluar perusahaan) yang sangat berpengaruh terhadap aktivitas
bisnis suatu perusahaan. Untuk itu, faktor ini perlu untuk di analisis guna
mengetahui apa ancaman dan peluang yang akan dihadapi oleh perusahaan
sehingga perusahaan dapat mempersiapkan secara matang untuk menghadapi hal-
hal tersebut.
a. Analisis Politik dan Regulasi
Lingkungan politik di Indonesia bersifat sangat dinamis. Karena, dapat
mengalami perubahan dari waktu-waktu. Yang masing-masing dari
perubahan itu dapat memberikan pengaruh terhadap lingkungan
perusahaan. Pengaruh tersebut tidak hanya memberikan efek positif tetapi
juga dapat memberikan dampak bagi perusahaan.
Marketing Planning
Saat ini, kondisi persaingan di Indonesia semakin ketat. Perusahaan yang
satu dengan yang lain berlomba-lomba untuk menarik minat target
pasarnya dengan berbagai cara dengan tujuan untuk memperoleh
keuntungan yang sebanyak-banyaknya.
Untuk menghindari hal itu, akhirnya pemerintah melakukan berbagai cara
terutama dengan mengeluarkan Undang-Undang mengenai tata kelola
perusahaan yang baik agar perusahaan dapat menjalankan aktivitas
bisnisnya sesuai dengan aturan yang berlaku. Dan jika melanggar, maka
akan mendapatkan sanksi sesuai dengan ketentuan tersebut.
Dengan adanya Undang-Undang tersebut, pemerintah mengharapkan
kondisi lingkungan industri di Indonesia bisa semakin tertib dan akan
menghasilkan persaingan yang sehat antar masing-masing perusahaan.
Selain itu, pemerintah juga berusaha untuk membentuk suatu badan
pengawasan bagi berjalannya kegiatan bisnis perusahaan dengan tujuan
agar perusahaan merasa terawasi dan tidak dapat berlaku seenaknya.
Namun, faktanya pada masa sekarang ini Perusahaan tetap saja
mengabaikan aturan dan tidak merasa takut sama sekali sehingga mereka
tetap melakukan segala cara untuk memperoleh keuntungan bisnisnya.
Marketing Planning
Fakta
Fenomena
Dampak pada
Struktur
Industri
Dampak
pada
Persaingan
Dampak pada
Perilaku
Konsumen
Kesimpulan: Peluang
(+) atau
Ancaman (-)
Pemerintah
mengeluarkan
peraturan UU. No.
33 Tahun 2014
mengenai
Perindustrian yang
berlaku bagi seluruh
perusahaan yang
ingin menjalankan
kegiatan bisnisnya.
Struktur industri
perusahaan
tersebut akan
semakin
tertib(Kondusif)
karena semua
aktivitas bisnis
yang
dilakukannya
berpedoman
pada peraturan
yang sudah ada.
Persaingan
antar
perusahaan
akan
semakin
sehat.
Karena
masing-
masing
perusahaan
akan
menjalankan
kegiatan
bisnisnya
dengan
berpatokan
pada
peraturan
yang telah
dibuat oleh
pemerintah.
Konsumen akan
lebih percaya
dan merasa
aman dalam
mengkonsumsi
produk dalam
bentuk apapun
yang diproduksi
dan ditawarkan
oleh
perusahaan.
Karena mereka
beranggapan
bahwa
perusahaan
akan mematuhi
peraturan-
peraturan yang
dibuat oleh
pemerintah dan
menerapkannya
dengan baik
dalam
menjalankan
kegiatan
bisnisnya.
Peluang(+) :
PT. Unilever mampu
menjalankan kegiatan
bisnisnya secara
aman. Karena, apabila
ada perusahaan lain
yang mencoba
bersaing secara tidak
sehat, maka akan
mendapatkan sanksi
sesuai dengan
ketentuan yang
berlaku.
Ancaman(-) :
PT.Unilever harus
sangat berhati-hati
sehingga tidak leluasa
dalam menjalankan
kegiaatan bisnisnya
karena sudah diawasi
oleh badan hukum
dengan peraturan
yang ada. Selain itu,
PT.Unilever harus
lebih detail
memperhatikan segala
hal yang berkaitan
dengan kegiatan bisnis
yang dilakukan
perusahannya agar
dapat dipastikan
bahwa semua hal
tersebut telah sesuai
dengan aturan yang
Marketing Planning
ada.
Adanya peraturan
Undang Undang No.
8 Tahun 1999
Tentang
Perlindungan
Konsumen yang
hingga kini semakin
ditekankan oleh
pemerintah.
Dengan adanya
undang-undang
mengenai
perlindungan
konsumen,
dapat
memberikan
dampak pada
struktur industri
perusahaan.
Bahwa
perusahaan
harus mampu
memperhatikan
hal-hal sedetail
mungkin
mengenai
kualitas produk,
harga,
pelayanan dan
lain-lain.
Sehingga, hal ini
akan membawa
pengaruh positif
bagi
perusahaan.
Stukturnya akan
menjadi lebih
tertib.
Persaingan
yang terjadi
antar
perusahaan
akan
semakin
ketat.
Masing-
masing
perusahaan
akan
berlomba-
lomba untuk
memproduksi
suatu produk
yang dapat
memenuhi
kepuasan
tiap target
pasarnya(ko
nsumennya)
sehingga
akan timbul
loyalitas dari
masing-
masing
konsumen.
Akan ada 2
kemungkinsan
yang muncul
dari perilaku
konsumen :
-Konsumen
semakin yakin
dan tidak ragu-
ragu lagi dalam
mengkonsumsi
suatu
produk.dan
merasa leluasa
dalam
mengkonsumsi
suatu produk.
-Konsumen
bertindak
seenaknya,kare
na merasa
dirinya
dilindungi.
Peluang(+) :
PT. Unilever akan
lebih mudah menjual
produknya kepada
konsumen. Karena,
konsumen tentunya
akan merasa lebih
welcome dan yakon
dalam membeli suatu
produk.
Ancaman(-):
Kemungkinan akan
ada konsumen yang
sengaja ingin
menjatuhkan
PT.Unilever(sebagai
bayaran perusahaan
lain) dengan cara
membuat pernyataan
palsu mengenai
kualitas produk yang
diproduksi PT.Unilever
Kebijakan Presiden
Jokowidodo dalam
menaikkan harga
bahan bakar minyak
(BBM) pada tahun
2015.
Dengan
kebijakan
tersebut, akan
berdampak
negatif bagi
struktur industri
perusahaan. Hal
Persaingan
antar
perusahaan
akan menjadi
semakin
ketat. Karena
masing-
Konsumen akan
berkomentar
dan mengeluh-
eluhkan tentang
kenaikan harga
produk yang
diproduksi
Ancaman (-) :
Hrga bahan baku
bahan-bahan produksi
akan lebih tinggi
(mengikuti kenaikan
harga bbm) sehingga,
perusahaan akan
Marketing Planning
ini dikarenakan
seiring dengan
naiknya harga
BBM, harga
biaya produksi
akan naik, dan
tentuknya harga
produk akan ikut
naik. Dengan
begitu,
permintaan
konsumen untuk
membeli produk
perusahaan
akan
berkurang.(Turu
n).Sesuai
dengan hukum
permintaan
pada ekonomi.
masing
perusahaan
akan
berusaha
menarik
minat
konsumen
untuk
membeli
produknya
dengan
harga yang
lebih tinggi
dari
sebelumnya.
perusahaan.
Selain itu, daya
beli masyarakat
akan sedikit
lebih menurun.
Mengingat
harga produk
yang lebih tinggi
dari
sebelumnya.
membutuhkan biaya
produksi yang lebih
besar lagi. Disamping
itu, daya beli
masyarakat juga akan
semakin menurun.
Karena harga
produknya lebih mahal
dari sebelumnya.
Presiden Joko
Widodo (Jokowi)
didampingi Wakil
Presiden Jusuf Kalla
mengundang
sejumlah eksportir
ke Istana Merdeka,
Presiden berharap
bisa memperoleh
masukan terkait
upaya pemerintah
memperkuat dan
mengembangkan
ekspor produk-
produk dari tanah
air.
Dengan
meningkatnya
jumlah produk
yang di ekspor
ke luar negeri,
akan
berdampak
positif bagi
perusahaan.
Struktur
Industrinya akan
semakin luas.
Dimana
perusahaan
akan
membangun
canang-canang
Persaingan
akan menjadi
semakin
meluas.
Karena,
perusahaan
tidak hanya
berfokus
pada
pesaing
dalam
negeri.
Tetapi juga
pesaing-
pesaing yang
ada diluar
negeri.
Konsumen akan
meningkatkan
daya beli
terhadp
perusahaan-
perusahaan
yang banyak
mengekspor
produknya
keluar negeri.
Karena, mereka
berpikir bahwa
perusahaan
yang mampu
mengekspor
produknya,
berarti memiliki
Peluang (+) :
PT.Unilever akan
menjadi semakin
dikenal oleh negara-
negara lain karena
telah mengekspor
produk-produknya.
Sehingga, otomatis
jumlah konsumennya
akan semakin
bertambah (tidak
hanya di dalam
negeri).
Marketing Planning
2.2 Sosial, Budaya dan Demografi
a.Lingkungan Sosial dan Budaya
Pergeseran nilai budaya, cara hidup, nilai-nilai sosial, keyakinan dan
kesenangan dari suatu masyarakat perlu mendapat perhatian pemasar karena dapat
mempengaruhi program pemasaran. Misal adanya gaya hidup dari kalangan
menengah ke atas membawa dampak pada kebijakan periklanan yang
menekankan pada unsur estetis dan kesan glamour.
Pada masa sekarang ini, lingkungan sosial sangat berpengaruh terhadap
daya beli masyarakat terhadap suatu produk dari perusahaan. Mereka dapat
dengan mudah memperoleh informasi-informasi mengenai suatu kualitas produk
dari rekan kerjanya, rekan sepermainan maupun dari keluarganya. Hal itu
disebabkan karena hubungan sosial yang mereka jalin satu sama lain sangat kuat.
Gaya hidup masyarakat saat ini yang selalu ingin mengikuti perkembangan
jaman, membuat gaya hidup tradisional mulai ditinggalkan. Masyarakat juga lebih
menyukai hal-hal yang modern dan glamour. Oleh karena itu, perusahaan harus
mampu mensiasati strategi pemasarannya sesuai degan kondisi masyarakat saat
ini. Agar produk yang diproduksi oleh perusahaannya dapat laku di pasaran dan
mendapatkan penilaian yag baik dari masyarakat sekitar.
di berbagai
negara
bersangkutan
sehingga
perusahaan
tersebut akan
semakin
dikenal.
kualitas yang
lebih unggul.
Karena tidak
hanya di dalam
negeri
perusahaan tsb
dipercaya.
Tetapi hingga ke
luar negeri.
Marketing Planning
b. Lingkungan Demografi
Berisikan tentang data kependudukan beserta karakteristik distribusinya.
Perusahaan perlu melihat kecenderungan demografi utama dan
karakteristiknya karena dapat berimplikasi pada pengambilan keputusan
dalam perencanaan pemasaran. Misal data pertumbuhan tingkat jumlah
kelahiran bayi yang meningkat merupakan informasi penting bagi pemasar
untuk mengetahui adanya potensi pasar akan produk perlengkapan bayi
dan susu formula.
Fakta
Fenomena
Dampak pada
Struktur Industri
Dampak pada
Persaingan
Dampak
pada
Prilaku
Konsumen
Kesimpulan:
Peluang (+)
atau
Ancaman (-)
Sosial Budaya
Gaya hidup
masyarakat
jaman
sekarang
yang lebih
glamour
akibat adanya
pengaruh
globalisasi.
Struktur Industri
perusahaan akan
semakin
berkembang.
Karena,
perusahaan akan
berusaha secara
maksimal untuk
membuat struktur
perusahaan (dari
segi marketing,
produksi, dan lain-
lain) yang sesuai
dengan gaya hidup
masyarakat saat ini
agar perusahaannya
mendapatkan
perhatian dan
penilaian yang
positif dari
masyarakat.
Persaingan yang
terjadi akan
semakin
ketat.Masing-
masing
perusahaan akan
merencanakan
strategi
pemasaran
terutama dalam
menciptakan
iklan yang
menekankan
pada unsur
estetis dan
kesan glamour.
Agar dapat
menarik minat
konsumen untuk
membeli
Konsumen
akan lebih
tertarik dan
berminat
untuk
membeli
produk yang
sesuai
dengan gaya
hidup dan
kebutuhanny
a.
Peluang(+):
Lebih mudah
untuk menarik
minat
konsumen
dalam
membeli
produk yang
telah
diproduksi.
Marketing Planning
produknya.
Selera
masyarakat
saat ini yang
selalu
mengikuti
trend dan
dipengaruhi
oleh artist
yang sedang
naik daun.
(tokoh
terknall)
Struktur Industri
perusahaan akan
semakin dinamis.
Perusahaan akan
melakukan revisi
dari waktu ke waktu
karena selera
masyarakat yang
mudah mengalami
perubahan.
Perusahaan
berlomba-lomba
untuk
memproduksi
suatu produk
yang sedang
nge-trend dan
memakai artist
sebagai bintang
iklan untuk
mengenakan dan
mempromosikan
produk yang
dibuat oleh
perusahaan
tersebut.
Konsumen
dalam
melakukan
pembelian
suatu
produk, akan
terpengaruh
oleh trend-
trend yang
ada.Apabila
produk
tersebut
mampu
dipromosika
n oleh artist
papan atas,
mereka akan
dengan
segera
membeli
produk
tersebut.
Peluang (+) :
Perusahaan
dapat dengan
mudah
mencermati
selera
masyarakat.
Karena,
marketer
hanya tinggal
melihat siapa
tokoh yang
sedng
terknela saat
ini lalu bisa
dijadikan
sebagai
bintang iklan
perusahaan
untuk
mempromosik
an produknya
.
Semakin
banyak
komunitas-
komunitas
terbentuik di
lingkungan
masyarakat
dari berbagai
jenis
kalangan.
Perusahaan harus
mampu
menekankan
struktur pelayanan
perusahaan
terhadap
masyarakat. Hal ini
dugunakan untuk
menciptakan citra
yang baik dimata
masyarakat.
Sehingga,
Persaingan akan
semakin ketat.
Masing-masing
perusahaan akan
merencanakan
strategi
pemasaran
dengan sebaik-
baiknya dan
melakukan
pendekatan-
pendekatan
Konsumen
akan
membeli
barang
dengan
dipengaruhi
oleh
lingkungan
sosial di
sekitarnya.
Apabila
banyak yang
Peluang (+):
Perusahaan
semakin
mudah
mengakses
link ke
masyarakat .
Ancaman(-):
Apabila
perusahaan
tidak
Marketing Planning
masyarakat yang
membicrakan
mengenai
perusahaan akan
meyebarkan berita
yang positif bukan
yang negaitifnya.
terhadap target
pasarnya
semaksimal
mungkin agar
mendapatkan
pencitraan yang
baik dari
masyarakat.
mengatakan
barang itu
bagus, ia
akan
membeli dan
juga
sebaliknya.
memberikan
produk atau
pelayanan
yang baik bagi
masrakat,
mereka akan
dengan
mudah
menyebarkan
kejelekan
perusahaan
kepada
komunitasnya.
Otomatis,
jumlah
pembeli
produk
perusahaan
akan
menurun.
Budaya
Masyarakat
Indonesia
bersifat
sangat
konsumtif dan
selalu ingin
membeli
barang yang
harganya
murah tetapi
kualitasnya
tinggi.
Perusahaan harus
mampu memuatr
otak pada bidang
produksi. Sehingga
mereka dapat
menghasilkan
produk yang
berkualitas degan
harga murah.
Namun, jangan
sampai
perusahaan
memperoleh
kerugian.
Persaingan
semakin ketat.
Masing-masing
perusahaan akan
berusaha
menciptakan
produk dengan
harga yang
murah tetapi
kualitasnya
terjamin. Bisa
juga disiasati
dengan
memasang
diskon-diskon
pada produknya.
Konsumen
akan
semakin
selektif
dalam
memilih
barang yang
akan
dibelinya. Ia
tentunya
akan
membeli
produk
dengan
harga murah
dan
Peluang(+):
Dengan
adanya sifat
konsumtif
masyarakat,
perusahaan
dapat dengan
mudah
menawarkan
produknya
dengan syarat
produk
tersebut
sesuai dengan
keinginan dan
kebutuhan
Marketing Planning
kualitasnya
baik. Karena
itu akan
memberikan
kepuasan
tersendiri
bagi
konsumen
untuk dapat
membeli
barang
dengan
jumlah yang
lebih banyak
dengan
keterbatasan
uang yang ia
punya.
target
pasarnya.
Ancaman(-):
Apabila
terdapat
kenaikan
harga barang,
kemungkinan
permintaan
konsumen
akan suatu
barang akan
menurun.
Beragamnya
budaya dan
subbudaya di
Indonesia.
Masing-
masing
masyarakat
yang
menganut
budaya
tertentu
tentunya
akan memiliki
selera,
keinginan,
dan
kebutuhan
yang
berbeda-
Perusahaan harus
mampu
menciptakan
perusahaan yang
baik. Dengan
kriteria bahwa
perusahaan
tersebut mampu
melaksanakan
aktivitas bisnisnya
sesuai dengan
aturan masyarakat
setempat di
sekelilingnya.
Masing-masing
perusahaan akan
berusaha untuk
menyesuaikan
diri dengan
kebudayaan
masyarakat.
Selain itu,
mereka akan
mencari tau apa
saja keinginan
dan kebutuhan
target pasarnya
dengan
melakukan
strategi-strategi
pemasaran yang
telah
direncanakan.
Konsumen
akan
membeli
produk
sesuai
dengan
keinginan
dan
kebutuhan
mereka,
Apabila tidak
sesuai maka
mereka tidak
akan
membelinya.
Selain itu,
apabila
dirasa
produk
Peluang(+):
Semakin
banyak pilihan
target pasar
yang tersedia
bagi
perusahaan.
Ancaman(-):
Adanya
masyarakat
yang masih
sangat kental
dengan tradisi
sehingga sulit
untuk
menerima
perubahan
dan sulit untuk
Marketing Planning
beda.(Cara
pandang
terhadap
suatu produk
berbeda)
Oleh karena itu,
persaingan akan
semakin ketat
karena saat ini
masing-masing
perusahaan
sudah memiliki
cara tersendiri
untuk melakukan
pendekatan
terhadap
masyarakat.
tersebut
kurang
memenuhi
aturan
budaya yang
ada. Maka,
konsumen
juga tidak
akan
membelinya.
Contoh :
Beer
dipengaruhi.
Demografi
Peningkatan
jumlah
populasi dari
tahun ke
tahun di
Indonesia.
Struktur industri
perusahaan
mengalami
kemajuan dalam
hal
marketing(pemasar
an) karena
perusahaan dapat
degan mudah
melakukan
perluasan target
pasar. Dengan
membuka link-link
dan cabang di
dalam negeri
maupun luar negeri.
Masing-masing
perusahaan akan
meningkatkan
promosinya
kepada
konsumen
dengan berbagai
cara dan
menyajikannya
dengan
memberikan
positioning
sehingga dapat
memberikan
kesan tersendiri
bagi masyarakat
dan produknya
mudah untuk
diingat(memorabl
e)
Kebutuhan
dan
keinginan
konsumen
akan
semakin
beragam.
Karena,
terkadang
daya beli
konsumen
juga
dipengaruhi
oleh orang
disekitarnya.
Peluang(+):
Semakinmuda
h bagi
perusahaan
untuk
melakukan
perluasan
pemasaran.
Usia
produktif
penduduk
Perusahaan harus
mampu
meingkatkan
promosi kepada
Masing-masing
perusahaan akan
semakin
berlomba-lomba
Daya beli
masyarakat
dengan usia
produktif
Peluang(+):
Pereusahaan
lebih mudah
menjual
Marketing Planning
indonesia
jumlahnya
semakin
banyak dan
lebih
banyak
dibandingk
an dengan
yang
usanya
belum
produktif
dan sudah
tidak
produktif.
masyarakat.
Promosi tersebut
dapat dilakukan
sesuai dengan
Strategi pemasaran
masing-masing
perusahaan.
untuk
mempromosikan
produknya. Baik
melalui iklan di
tv,koran,radio,so
sial media, dan
lain-lain. Tidak
jarang ada
perusahaan yang
melakukan
positioning
berlebihan guna
menarik minat
konsumen agar
mamu membeli
produknya .
lebih tinggi
dibandingka
n dengan
usia non
produktif.
Masyarakat
akan
membeli apa
saja yang
tidak hanya
ia butuhkan,
tetapi yang
mereka
inginkan.
produknya
kepada
konsumen.
Karena rata-
rata
konsumen di
Indonesia
dengan usia
yang masih
produktif
memilikisifat
konsumtif
yang sangat
tinggi dan
mudah untuk
dipengaruhi.
2.3 Teknologi & Lingkungan Alam
A. Lingkungan Teknologi
Perubahan teknologi membawa dampak pada perubahan gaya hidup
dan pola konsumsi pasar. Untuk itu dibutuhkan adanya inovasi
penelitian dan pengembangan (R&D) untuk menciptakan ide-ide
kreatif produk baru yang berorientasi pasar karena adanya kebutuhan
konsumen yang perlu terpenuhi.
Perusahaan yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan kemajuan
teknologi,akan ketinggalan jamana. Karena, kemajuan teknologi ini
berfungsi untuk memudahkan perusahaan dalam memproduksi produk
Marketing Planning
dengan kualitas baik, jumlah banyak, dan dalam waktu yang sesingkat-
singkatnya.
Terbukti saat ini perusahaan-perusahaan menjalankan aktivitas
bisnisnya dengan mengandalkan mesin-mesin canggih yang efektif dan
efisien. Mesin tersebut mampu bekerja lebih cepat dan kemungkinan
melakukan kesalahannya sangat kecil. Alat tersebut juga memudahkan
perusahaan untuk menciptakan produk inovatif yang tidak pernah
terpikirkan sebelumnya.
Namun, kemajuan teknologi juga akan berdampak negatif bagi sumber
daya manusia. Karena, penggunaan tenaga kerja manusia akan
semakin berkurang dan masyarakat akan sulit memperoleh pekerjaan.
B. Lingkungan alam
Pemasar perlu memperhatikan hal-hal seperti keterbatasan sumber
daya alam, pelestarian lingkungan, dan meningkatnya polusi dan biaya
energi untuk penentuan program pemasaran suatu produk.
Lingkungan alam merupakan faktor penting bagi suatu perusahaan
untuk diperhatikan dan dijaga dengan sebaik-baiknya.
Sumber daya alam yang tersedia di alam semesta ini, tidak semuanya
bersifat dapat diperbaharui. Adapula yang tidak dapat
diperbaharui(Langka) sehingga, perusahaan dalam mempergunakannya
tidak boleh seenaknya saja dan harus mampu bertanggungjawab untuk
menjaga kelestarian alam yang ada.
Marketing Planning
Fakta
Fenomena
Dampak
pada
Struktur
Industri
Dampak pada
Persaingan
Dampak pada
Prilaku
Konsumen
Kesimpulan:
Peluang (+) atau
Ancaman (-)
Teknologi
Kemajuan
teknologi
berupa
semakin
canggihnya
mesin-mesin
pabrik dan
perusahaan
.
Stuktur
Industri
perusahaan
akan semakin
maju dari
waktu ke
waktu.
Perusahaan
akan mampu
memproduksi
barang dalam
jumlah
banyak dan
dengan waktu
yang singkat.
Sehingga,
tahapan
produksi
produk suatu
perusahaan
akan
semakin
cepat(Lebih
efisien) dan
menghasilkan
hasil yang
maksimal.
Masing-
masing
perusahaan
akan terus
berusaha
untuk
mengikuti
perkembanga
n kemajuan
teknologi .
Dengan cara
memasang
alat-alat super
canggih pada
perusahaanny
a. Agar
perusahaanny
a mampu
beroperasi
dengan lebih
baik,
menghasilkan
produk lebih
banyak, dan
tentunya
menghasilkan
keuntungan
yang lebih
banyak pula.
Konsumen
akan merasa
sangat puas,
karena
dengan
semakin
canggihnya
teknologi
otomatis
perusahaan
akan lebih
cepat
menghasilkan
produk yang
diinginkan
oleh
konsumen.
Peluang(+):
- Perusahaan
akan lebih
cepat dalam
melakukan
proses
produksi
suatu produk
dan akan
menghasilkan
jumlah yang
lebih banyak
pula.
- Perusahaan
akan lebih
sedikit
menggaji
karyawan.
Karena,
dengan sudah
adanya mesin
yang canggih.
Tenaga kerja
jumlahnya
akan lebih
dikurangi.
Semakin
maraknya
Struktur
industri
Perusahaan
akan saling
Konsumen
akan dengan
Peluang(+):
Perusahaan dapat
Marketing Planning
penggunaaa
n
smartphone
dengan
berbagai
macam
merk dan
fitur yang
digunakan
oleh
masyarakat.
perusahaan
akan semakin
maju.
Perusahaan
akan dengan
mudah
memberikan
informasi
mengenai
berbagai hal
perusahaanny
a kepada
masyarakat
melalu
website,
media sosial,
yang mudah
diakses oleh
masyarakat.
fokus untuk
selalu
memantau
kondisi
pesaingnya
satu sama lain
baik melalui
media sosial,
maupun
berita-berita
yang tersedia
di internet.
Sehingga,
perusahaan
dapat mencari
tahu
kelemahan
maupun
kelebihan
perusahaan
saingannya.
mudah
memperoleh
informasi
megenai
perusahaan
dan
menanggapiny
a dengan
memberikan
berbagai
respon baik
negatif atau
positif melalui
media sosial.
Masyarakat
juga dapat
melakukan
pembelian
barang melalui
sistem online.
dengan mudah
mengakses dan
mencari informasi
mengenai respon
konsumen terhadap
perusahaannya
melalui media sosial.
Ancaman(-):
Apabila perusahaan
melakukan sedikit
saja kesalahan,
dengan cepat
berianya dapat
menyebar begitu saja
melalui media sosial.
Dan citra perusahaan
dapat menjadi buruk
seketika itu juga.
Lingkungan Alam
Keterbatasan
sumberdaya
alam yang
tersedia.
Dampak
terhadap
perusahaan
yaitu harus
mengeluarkan
biaya yang
lebih banyak.
Karena, bahan
baku produksi
yang
menggunakan
bahan dari
alam juga
harus
Dampak
pada
persaingan
yaitu harus
saling
bersaing
dalam
memperoleh
bahan baku
dari alam
untuk
digunakan
ketika proses
produksi
Konsumen
saat ini juga
lebih
menyukai hal-
hal yang dapat
menghasilkan
bahan baku
sendiri.
Karena hal itu
akan menjadi
nilai tambah
tersendiri bagi
suatu
perusahaan
Peluang(+):
Dengan keterbatasan
sumber daya alam,
perusahaan dapat
melakukan kegiatan
green marketing.
Yang dapat menarik
simpati konsumen
terhadap perusahaan.
Ancaman(-):
Jika perusahaan
benar-benar
mengeruk
Marketing Planning
membelinya
dari luar
negeri.
Atatupun
perusahaan
harus
memiliki
lahan
perkebunan
sendiri yang
mampu
menyediakan
bahan-bahan
apa saja yang
diperlukan.
berlangsung. dimata
masyarakat.
sumberdaya alam
seenaknya tanpa
bertanggungjawab.
Perusahaan akan
memperoleh sanksi
yang sesuai dari
pemerintah.
Marketing Planning
3. ANALISIS STRUKTUR INDUSTRI (Bobot 5%)
3.1. Porter’s Five-Forces
Competitive Forces
Five Forces Determining Segment Structural Attractiveness
Marketing Planning
Menjadi perusahaan global, Unilever memiliki persaingan yang sangat
kuat tidak hanya dari perusahaan-perusahaan multinasional yang kuat lainnya
seperti P & G, Kraft dan Nestle, tetapi juga dari pengecer regional lainnya. 5
model kekuatan Porter adalah salah satu kerangka kerja yang paling dikenal untuk
analisis lingkungan yang kompetitif organisasi. Lima kekuatan Porter Model yang
menentukan intensitas kompetitif dan karena itu daya tarik pasar di mana Unilever
beroperasi. Model ini menjelaskan atribut industri yang menarik dan dengan
demikian menunjukkan ketika peluang akan lebih besar, dan ancaman kurang,
dalam industri ini.
Tarik dalam konteks ini mengacu pada profitabilitas industri secara
keseluruhan dan juga mencerminkan pada profitabilitas Unilever. Sebuah
"menarik" industri adalah salah satu di mana kombinasi kekuatan bertindak untuk
menurunkan profitabilitas secara keseluruhan. Sebuah industri yang sangat
menarik akan menjadi salah satu mendekati "persaingan murni", dari perspektif
teori ekonomi industri murni.
Model ini didasarkan pada lima unsur penting dari suatu organisasi dan
menggunakan baik internal maupun eksternal kompetensi dan ancaman yang
dihadapi oleh organisasi bisnis.
Kelima elemen termasuk :
 Buyer Power
Pembeli Unilever yang tersebar di seluruh dunia dan mereka dalam miliaran.
Dalam arti sebenarnya mereka tidak begitu kuat untuk menarik harga ke bawah.
Tapi di sisi lain lebih mudah bagi pelanggan untuk beralih ke pesaing. Jadi
Unilever harus sangat precautious dalam memutuskan tentang harga dan menjaga
pelanggan yang puas.
Marketing Planning
 Competitive Rivalry
Dalam produk konsumen Unilever bisnis memiliki sejumlah besar pesaing dan
pesaing ini pada kenyataannya sangat kuat. Mereka berkisar dari pengecer sudut
toko lokal kecil untuk raksasa besar seperti P & G, Kraft dan Nestle. Pesaing ini
hampir menyediakan produk sama-sama menarik dan layanan yang terkadang
lebih baik. Pesaing tersebut memiliki kekuatan untuk menarik dan mempengaruhi
pelanggan dengan pengganti yang lebih menarik, harga dan teknik pemasaran.
 Threat of Substitution
Terus-menerus penelitian dan pengembangan dalam produk konsumen dan
rumah tangga telah membawa revolusi di pasar konsumen dan pelanggan saat ini
ingin mencoba sesuatu yang baru dan lebih baik. Tren ini telah mengurangi
loyalitas pelanggan dan siklus hidup produk. Unilever berada di bawah ancaman
terus-menerus produk pengganti dan pesaing sudah menghabiskan banyak uang
pada R & D dan pengembangan produk baru. Unilever harus sangat angkat dan
lebih dekat dengan pelanggan sehingga untuk mendapatkan apa sebenarnya yang
pelanggan inginkan.
 Threat of New Entry
Unilever beroperasi di pasar geografis yang berbeda sehingga ancaman
pendatang baru bervariasi di pasar yang berbeda. Di negara-negara berkembang
dengan baik di mana pemain besar seperti Unilever memiliki pegangan dan brand
image yang sangat kuat, sangat sulit bagi pendatang baru untuk memasuki pasar
karena biaya yang lebih tinggi untuk mendirikan sebuah bisnis. Di sisi lain di
pasar yang kurang berkembang, lebih mudah untuk memasukkan persyaratan
legal dan modal yang dibutuhkan tidak sebanyak di pasar berkembang. Unilever
memiliki kehadirannya hampir di setiap pasar baik melalui anak perusahaan,
Marketing Planning
cabang atau waralaba. Tapi citra merek adalah penghalang yang kuat di jalan
pendatang baru.
Pemasok Power Unilever memiliki kebijakan pembelian lokal dan manufaktur
lokal. Yang menyediakan sendiri keunggulan kekuasaan rem pemasok dan
membuat mereka lemah untuk bernegosiasi pada istilah sendiri. Sebagian besar
waktu Unilever memiliki perjanjian selimut dengan pemasok untuk menyediakan
untuk jangka waktu tertentu pada tingkat tertentu. Strategi ini membantu untuk
mencegah pemasok dari beralih ke kompetitor lain dan mengenakan tarif yang
lebih tinggi. Juga Unilever memperlakukan dengan adil sehingga tercipta loyalitas
pemasok nya lebih di antara mereka seperti pelanggan.
 Conclusions and Recommendations
Unilever beroperasi dalam lingkungan yang sangat kompetitif dan stabil dan
krisis ekonomi terutama saat telah membuat sulit bagi banyak perusahaan untuk
beroperasi profitabilitas. Persyaratan hukum, perubahan teknis dan perubahan
dalam kebiasaan pelanggan telah menciptakan masalah bagi bisnis.
Karena itu perusahaan seperti Unilever harus diperbarui dan terus-menerus
mencari solusinya.R & D adalah solusi untuk banyak masalah. Sebuah bisnis yang
menarik adalah satu dengan margin yang lebih tinggi dan kompetisi yang rendah.
Jadi lingkungan di mana Unilever beroperasi adalah dengan tingkat yang lebih
tinggi dari kompetisi dan rendahnya tingkat margin keuntungan. Dalam situasi ini
strategi yang terbaik adalah untuk menjaga pelanggan yang puas dan loyal, R &
D, pengendalian biaya dan responsif terhadap pesaing.
Marketing Planning
3.2. Daya Tarik Industri berdasarkan Porter Five-Forces
3.2.1. Barriers To Entry
Economic of scale Small Large
Product differentiation Little Big
Brand identification Low High
Switching cost Low High
Access to distribution channels Ample Restricted
Capital requirements Low High
Access to latest technology Ample Restricted
Access to raw material Ample Restricted
Government production
Non-
existent
High
Experience effect
Un-
important
Very
important
HIGHLY
UNATTRACTIVE
MIDLY
UNATTRACTIVE
NEUTRAL
MIDLY
ATTRACTIVE
HIGHLY
ATTRACTIVE
Current
Future
Marketing Planning
3.2.2. Barriers To Exit
Asset specialization High Low
One-time cost of exit High Low
Strategic interrelationship High Low
Emotional barriers High Low
Government and social
restrictions
High Low
3.2.3. Rivalry Among Competitor
Number of equality balanced
competitors
Large Small
Relative industry growth Slow Fast
Fixed or storage cost High Low
Product features Commodity Specialty
Capacity increases
Large
increments
Small
increments
Diversity of competitors High Low
Strategic stakes High low
HIGHLY
UNATTRACTIVE
MIDLY
UNATTRACTIVE
NEUTRAL
MIDLY
ATTRACTIVE
HIGHLY
ATTRACTIVE
HIGHLY
UNATTRACTIVE
MIDLY
UNATTRACTIVE
NEUTRAL
MIDLY
ATTRACTIVE
HIGHLY
ATTRACTIVE
Marketing Planning
3.2.4. Power of Buyers
Number of important buyer Few Many
Availability of substitutes for
industry products
Many Few
Buyer switching cost Low High
Buyers’ threat of backward
integration
High Low
Industry threat of forward
integration
Low High
Contribution to quality or service
of buyer’s product
Small Large
Total buyers’ cost contibuted by
the industry
Large
fraction
Small
fraction
Buyers’ profitability Low high
HIGHLY
UNATTRACTIVE
MIDLY
UNATTRACTIVE
NEUTRAL
MIDLY
ATTRACTIVE
HIGHLY
ATTRACTIVE
Marketing Planning
3.2.5. Power of Supplier
Number of important suppliers Few Many
Availability of substitutes for the
suppliers’ products
Low High
Differentiation or switching cost
of suppliers’ product
High Low
Suppliers’ threat of backward
integration
High Low
Industry threat of forward
integration
Low High
Suppliers’ contribution to quality
or service
High Small
Total industry cost contibuted by
suppliers
Large
fraction
Small
fraction
Importance of the industry to
suppliers’ profit
Small Large
Availability of Substitutes
Availability of close subtitutes Large Small
User’s switching costs Low High
Subtitutes producers’ profitability
and aggressiveness
High Low
Subtitutes price/value High Low
HIGHLY
UNATTRACTIVE
MIDLY
UNATTRACTIVE
NEUTRAL
MIDLY
ATTRACTIVE
HIGHLY
ATTRACTIVE
HIGHLY
UNATTRACTIVE
MIDLY
UNATTRACTIVE
NEUTRAL
MIDLY
ATTRACTIVE
HIGHLY
ATTRACTIVE
Marketing Planning
3.2.7. Overall Assessment
Barriers to Entry
Barriers to exit
Rivalry among competitors
Power of buyers
Power of suppliers
Availability of subtitutes
3.2.8. Overall Industry Assessment
Overal assessment
HIGHLY
UNATTRACTIVE
MIDLY
UNATTRACTIVE
NEUTRAL
MIDLY
ATTRACTIVE
HIGHLY
ATTRACTIVE
HIGHLY
UNATTRACTIVE
MIDLY
UNATTRACTIVE
NEUTRAL
MIDLY
ATTRACTIVE
HIGHLY
ATTRACTIVE
Marketing Planning
4. ANALISIS PERSAINGAN (bobot 5%)
4.1. Identifikasi Pesaing Langsung (Existing Competitor)
4.2. Perbandingan Pesaing Tidak Langsung dengan Sesama produk
4.3. Keunggulan
Item
Pengamatan
Produk PT X Produk
Kompetitor
Produk
Kompetitor 2
Kesimpulan:Kekuatan
(+) atau Kelemahan (-)
Objectives &
Strategi Bisnis
Secara Umum
Meningkatkan
market share
Kinerja Bisnis
(Pemasaran dan
Keuangan)
Ekspansi Usaha
Improvement
& Inovasi
Bisnis
Perkembangan
Aset Teknologi
dan
Infrastruktur
Bisnis
Upaya Fund
Rising &
Capital
Structure
Hal-hal Lain
yang Berarti &
Penting
(Significant &
Important
Marketing Planning
5. ANALISIS PELANGGAN (Bobot 5%)
Karakteristik Pelanggan Pelanggan eksisting Pelanggan Potensial
Geografis
Wilayah
Kepadatan
Demografis
Usia
Siklus hidup
Pekerjaan
Psikografis
Gaya hidup
Kepribadian
Prilaku
Manfaat
Alasan menggunakan
Produk
Status pemakai
Tingkat pemakaian
(outgoing)
Durasi pemakaian
(outgoing)
Tingkat pemakaian
Loyalitas
Kesiapan pembeli
Sikap terhadap produk
Sensitivitas harga
Pembuat keputusan
membeli
Pemberi pengaruh
pembelian
Marketing Planning
5.1. Analisa Pelanggan secara Geografis
5.2. Analisa Pelanggan secara Demografis
5.3. Analisa Pelanggan secara Psikografis
5.4. Perilaku Konsumen
Marketing Planning
6. ANALISIS UKURAN PASAR TOTAL & PERTUMBUHAN (bobot 5%)
Faktor Pendorong
Pertumbuhan
Deskripsi
Kekuatan (+) atau
Kelemahan(-)
7. EVALUASI STRATEGI DAN PROGRAM PEMASARAN (bobot 15%)
Bulan Volume Penjualan Tingkat Pertumbuhan
2014 (Jutaan Menit) (%)
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Berikan analisa nya!!!
Marketing Planning
8. EVALUASI PENCAPAIAN KINERJA PEMASARAN (bobot 15%)
Indikator
Kinerja
Deskripsi Analisa
Kekuatan (+) atau
Kelemahan (-)
Market Share
Sales Volume
Citra Produk –
Perusahaan
Kepuasan
Pelanggan
Tingkat
Keuntungan
Berikan analisanya!
9. SASARAN & TUJUAN PEMASARAN EKSISTING & EVALUASI (bobot 10%)
Indikator Deskripsi Analisa
Kekuatan (+) atau
Kelemahan(-)
Peningkatan
Market Share
Peningkatan
Penjualan
Peningkatan
Kepuasan
Pelanggan
Peningkatan
Image
Peningkatan
Profit
Marketing Planning
10. PROGRAM PEMASARAN EKSISTING & EVALUASI (bobot 10%)
Product, Price, Place, Promotion
Program Deskripsi Analisa
Kekuatan (+)
Kelemahan
Product
Manfaat Fungsional
Hierarki
Nilai
Pelanggan
 Core Benefit –
 Basic Product –
 Expected Product –
Klasifikasi
Barang
Konsumen
Existing
Product
Merek
Price
Penetapan
Harga
Place
Saluran
Distribusi
Promosi
Promotion
Mix
Penganggar
an Promosi
Promotion
Strategy
Marketing Planning
11. ANALISIS SWOT (bobot 10%)
Strength Analysis
Weakness Analysis
Opportunity Analysis
Threat Analysis
Dengan menganalisis Kekuatan dan kelemahan yang ada pada internal
organisasi dan kemudian melihat ancaman dan peluang yang ada dari lingkungan
eksternal yang diperoleh dari hasil analisais Lingkungan Makro, Analisis Struktur
Industri, Perilaku pelanggan maka dilakukan Analisis SWOT dengan tujuan untuk
dapat menemukan strategi untuk masing-masing kuadran dimana untuk kuadran
S-O (Strength – Opportunity) disusun strategi memanfaatkan kekuatan untuk
meraih peluang. Pada kuadran W-O (Weakness – Opportunity) disusn strategi :
memanfaatkan peluang untuk mengatasi kelemahan, pada kuadran S-T
(Strength- Threath) disusun strategi menggunakan kekuatan untuk mengatasi
ancaman dan pada kuadran W-T (Weakness – Threath) disusun strategi
meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman. Adapun hasil dari
analisa SWOT adalah seperti yang ditujukan pada tebel
TABEL
MATRIX SWOT
 STRENGTHS (S)
Matriks SWOT
 WEAKNESSES (W)
 OPPORTUNITI
ES (O)
 STRATEGI SO
 STRATEGI WO
 TREATHS (T)  STRATEGI ST
 STRATEGI WT
Marketing Planning
12. PERAMALAN PASAR (Bobot 10%)
Asumsi Peramalan Kondisi Pasar Baik Kuantitatif dan Kualitatif.

More Related Content

What's hot

Laporan Analisis pasar dan pemasaran PT Fahmi Cipta Abadi
Laporan Analisis pasar dan pemasaran PT Fahmi Cipta AbadiLaporan Analisis pasar dan pemasaran PT Fahmi Cipta Abadi
Laporan Analisis pasar dan pemasaran PT Fahmi Cipta AbadiNazilatul Ardhiyah
 
Makalah strategi pemasaran gojek
Makalah strategi pemasaran gojekMakalah strategi pemasaran gojek
Makalah strategi pemasaran gojekSigit Santoso
 
1.manajemen operasional
1.manajemen operasional1.manajemen operasional
1.manajemen operasionalAsep suryadi
 
Pengertian pasar, pemasaran dan manajemen pemasaran
Pengertian pasar, pemasaran dan manajemen pemasaranPengertian pasar, pemasaran dan manajemen pemasaran
Pengertian pasar, pemasaran dan manajemen pemasaranIndra Diputra
 
Strategi generik porter
Strategi generik porterStrategi generik porter
Strategi generik porterAdityoDwinanto
 
Studi kasus pemasaran internasional
Studi kasus pemasaran internasionalStudi kasus pemasaran internasional
Studi kasus pemasaran internasionaldivachenel
 
Analisis SWOT and Matrix Space PT Indofood
Analisis SWOT and Matrix Space PT IndofoodAnalisis SWOT and Matrix Space PT Indofood
Analisis SWOT and Matrix Space PT IndofoodAlfrianty Sauran
 
Presentation bisnis plan
Presentation bisnis planPresentation bisnis plan
Presentation bisnis planDita Ovita
 
KONSEP, FUNGSI DAN UTILITAS PEMASARAN
KONSEP, FUNGSI DAN UTILITAS PEMASARANKONSEP, FUNGSI DAN UTILITAS PEMASARAN
KONSEP, FUNGSI DAN UTILITAS PEMASARANFeronica Romauli
 
Contoh soal uts fe ui
Contoh soal uts fe uiContoh soal uts fe ui
Contoh soal uts fe uiTaufik Qolbu
 
Pemasaran (marketing)
Pemasaran (marketing)Pemasaran (marketing)
Pemasaran (marketing)Dani Maulana
 
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAANIMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAANHeru Fernandez
 
Pt indofood sukses makmur tbk.
Pt indofood sukses makmur tbk.Pt indofood sukses makmur tbk.
Pt indofood sukses makmur tbk.Rani R. Rifai
 
Contoh Presentasi Pengenalan Produk
Contoh Presentasi Pengenalan ProdukContoh Presentasi Pengenalan Produk
Contoh Presentasi Pengenalan ProdukYusuf Saefudin
 
Menganalisis Pasar Konsumen Dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen Dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen Dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen Dan Pasar BisnisINDAHMAWARNI1
 
Customer Relationship Management
Customer Relationship ManagementCustomer Relationship Management
Customer Relationship ManagementYesica Adicondro
 
Strategic Unilever
Strategic UnileverStrategic Unilever
Strategic UnileverSonya Emily
 
Mendefinisikan Pemasaran Untuk Abad ke 21
Mendefinisikan Pemasaran Untuk Abad ke 21Mendefinisikan Pemasaran Untuk Abad ke 21
Mendefinisikan Pemasaran Untuk Abad ke 21Mohamad Alfajar
 
Analisa swot pt sinar sosro
Analisa swot pt sinar sosroAnalisa swot pt sinar sosro
Analisa swot pt sinar sosroHarsono Ahmad
 

What's hot (20)

Laporan Analisis pasar dan pemasaran PT Fahmi Cipta Abadi
Laporan Analisis pasar dan pemasaran PT Fahmi Cipta AbadiLaporan Analisis pasar dan pemasaran PT Fahmi Cipta Abadi
Laporan Analisis pasar dan pemasaran PT Fahmi Cipta Abadi
 
Makalah strategi pemasaran gojek
Makalah strategi pemasaran gojekMakalah strategi pemasaran gojek
Makalah strategi pemasaran gojek
 
1.manajemen operasional
1.manajemen operasional1.manajemen operasional
1.manajemen operasional
 
Pengertian pasar, pemasaran dan manajemen pemasaran
Pengertian pasar, pemasaran dan manajemen pemasaranPengertian pasar, pemasaran dan manajemen pemasaran
Pengertian pasar, pemasaran dan manajemen pemasaran
 
Strategi generik porter
Strategi generik porterStrategi generik porter
Strategi generik porter
 
Studi kasus pemasaran internasional
Studi kasus pemasaran internasionalStudi kasus pemasaran internasional
Studi kasus pemasaran internasional
 
Analisis SWOT and Matrix Space PT Indofood
Analisis SWOT and Matrix Space PT IndofoodAnalisis SWOT and Matrix Space PT Indofood
Analisis SWOT and Matrix Space PT Indofood
 
Presentation bisnis plan
Presentation bisnis planPresentation bisnis plan
Presentation bisnis plan
 
KONSEP, FUNGSI DAN UTILITAS PEMASARAN
KONSEP, FUNGSI DAN UTILITAS PEMASARANKONSEP, FUNGSI DAN UTILITAS PEMASARAN
KONSEP, FUNGSI DAN UTILITAS PEMASARAN
 
Contoh soal uts fe ui
Contoh soal uts fe uiContoh soal uts fe ui
Contoh soal uts fe ui
 
Pemasaran (marketing)
Pemasaran (marketing)Pemasaran (marketing)
Pemasaran (marketing)
 
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAANIMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
 
Pt indofood sukses makmur tbk.
Pt indofood sukses makmur tbk.Pt indofood sukses makmur tbk.
Pt indofood sukses makmur tbk.
 
Contoh Presentasi Pengenalan Produk
Contoh Presentasi Pengenalan ProdukContoh Presentasi Pengenalan Produk
Contoh Presentasi Pengenalan Produk
 
Strategi Penetapan Harga
Strategi Penetapan HargaStrategi Penetapan Harga
Strategi Penetapan Harga
 
Menganalisis Pasar Konsumen Dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen Dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen Dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen Dan Pasar Bisnis
 
Customer Relationship Management
Customer Relationship ManagementCustomer Relationship Management
Customer Relationship Management
 
Strategic Unilever
Strategic UnileverStrategic Unilever
Strategic Unilever
 
Mendefinisikan Pemasaran Untuk Abad ke 21
Mendefinisikan Pemasaran Untuk Abad ke 21Mendefinisikan Pemasaran Untuk Abad ke 21
Mendefinisikan Pemasaran Untuk Abad ke 21
 
Analisa swot pt sinar sosro
Analisa swot pt sinar sosroAnalisa swot pt sinar sosro
Analisa swot pt sinar sosro
 

Viewers also liked

Business To Consumer Marketing (B2 C)
Business To Consumer Marketing (B2 C)Business To Consumer Marketing (B2 C)
Business To Consumer Marketing (B2 C)Aaron Wynn
 
7 ps strategies in hospital
7 ps strategies in hospital7 ps strategies in hospital
7 ps strategies in hospitalsadhikakatiyar
 
Pharmaceutical Marketing Presentation
Pharmaceutical Marketing PresentationPharmaceutical Marketing Presentation
Pharmaceutical Marketing Presentationnilbert
 
Marketing Plan Template - Small Business
Marketing Plan Template - Small BusinessMarketing Plan Template - Small Business
Marketing Plan Template - Small BusinessChris R. Keller
 
Marketing Plan Rencana Pemasaran
Marketing Plan Rencana PemasaranMarketing Plan Rencana Pemasaran
Marketing Plan Rencana PemasaranYodhia Antariksa
 
Health care marketing plan presentation
Health care marketing plan presentationHealth care marketing plan presentation
Health care marketing plan presentationDebbie Fernando
 
Marketing plan project (final)
Marketing plan project (final)Marketing plan project (final)
Marketing plan project (final)Tagaris Cheikh Ali
 
PPT on Health care marketing
PPT on Health care marketingPPT on Health care marketing
PPT on Health care marketingAalok Chauhan
 

Viewers also liked (8)

Business To Consumer Marketing (B2 C)
Business To Consumer Marketing (B2 C)Business To Consumer Marketing (B2 C)
Business To Consumer Marketing (B2 C)
 
7 ps strategies in hospital
7 ps strategies in hospital7 ps strategies in hospital
7 ps strategies in hospital
 
Pharmaceutical Marketing Presentation
Pharmaceutical Marketing PresentationPharmaceutical Marketing Presentation
Pharmaceutical Marketing Presentation
 
Marketing Plan Template - Small Business
Marketing Plan Template - Small BusinessMarketing Plan Template - Small Business
Marketing Plan Template - Small Business
 
Marketing Plan Rencana Pemasaran
Marketing Plan Rencana PemasaranMarketing Plan Rencana Pemasaran
Marketing Plan Rencana Pemasaran
 
Health care marketing plan presentation
Health care marketing plan presentationHealth care marketing plan presentation
Health care marketing plan presentation
 
Marketing plan project (final)
Marketing plan project (final)Marketing plan project (final)
Marketing plan project (final)
 
PPT on Health care marketing
PPT on Health care marketingPPT on Health care marketing
PPT on Health care marketing
 

Similar to OPTIMALKAN

SIM, 2, handy gunawan r, hapzi ali, information system for competitive advant...
SIM, 2, handy gunawan r, hapzi ali, information system for competitive advant...SIM, 2, handy gunawan r, hapzi ali, information system for competitive advant...
SIM, 2, handy gunawan r, hapzi ali, information system for competitive advant...gunawanhandy19
 
(Afrinaldo,doni hermansyah,fajri zulfahmi) , susriyanti, mahasiswa s1 m2 buda...
(Afrinaldo,doni hermansyah,fajri zulfahmi) , susriyanti, mahasiswa s1 m2 buda...(Afrinaldo,doni hermansyah,fajri zulfahmi) , susriyanti, mahasiswa s1 m2 buda...
(Afrinaldo,doni hermansyah,fajri zulfahmi) , susriyanti, mahasiswa s1 m2 buda...Doni Hermansyah
 
(Resi novia sari, julia diana putri, lilis mirianti, witri andri yani) , susr...
(Resi novia sari, julia diana putri, lilis mirianti, witri andri yani) , susr...(Resi novia sari, julia diana putri, lilis mirianti, witri andri yani) , susr...
(Resi novia sari, julia diana putri, lilis mirianti, witri andri yani) , susr...resinoviasari1
 
Hbl tugas 3, megi irianti pariakan, prof. hapzi ali, universitas mercubuana
Hbl tugas 3, megi irianti pariakan, prof. hapzi ali, universitas mercubuanaHbl tugas 3, megi irianti pariakan, prof. hapzi ali, universitas mercubuana
Hbl tugas 3, megi irianti pariakan, prof. hapzi ali, universitas mercubuanamegiirianti083
 
Analisis PT Indofood kelompok 3
Analisis PT Indofood kelompok 3Analisis PT Indofood kelompok 3
Analisis PT Indofood kelompok 3dandypl
 
Handa Notebook Thesis by Slidesgo.pptx
Handa Notebook Thesis by Slidesgo.pptxHanda Notebook Thesis by Slidesgo.pptx
Handa Notebook Thesis by Slidesgo.pptxRioArnavakusSambora
 
KEOMPOK VII M.OPERASIONAL.pptx
KEOMPOK VII M.OPERASIONAL.pptxKEOMPOK VII M.OPERASIONAL.pptx
KEOMPOK VII M.OPERASIONAL.pptxAkunCoc20
 
Sim, bella rosdiana dewi, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. u...
Sim, bella rosdiana dewi, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. u...Sim, bella rosdiana dewi, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. u...
Sim, bella rosdiana dewi, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. u...Bella Rosdiana Dewi
 
Sim, tugas uts, nurfadilah, hapzi ali, implementasi sistem informasi manajeme...
Sim, tugas uts, nurfadilah, hapzi ali, implementasi sistem informasi manajeme...Sim, tugas uts, nurfadilah, hapzi ali, implementasi sistem informasi manajeme...
Sim, tugas uts, nurfadilah, hapzi ali, implementasi sistem informasi manajeme...nurfadilahhh1
 
Sim, tugas uas, nurfadilah, hapzi ali,pengembangan sistem informasi manajemen...
Sim, tugas uas, nurfadilah, hapzi ali,pengembangan sistem informasi manajemen...Sim, tugas uas, nurfadilah, hapzi ali,pengembangan sistem informasi manajemen...
Sim, tugas uas, nurfadilah, hapzi ali,pengembangan sistem informasi manajemen...nurfadilahhh1
 
Hbl,anindia putri,hapzi ali,bentuk badan usaha dan perseroan terbatas , unive...
Hbl,anindia putri,hapzi ali,bentuk badan usaha dan perseroan terbatas , unive...Hbl,anindia putri,hapzi ali,bentuk badan usaha dan perseroan terbatas , unive...
Hbl,anindia putri,hapzi ali,bentuk badan usaha dan perseroan terbatas , unive...anindia putri
 
Hbl,anindia putri,hapzi ali,bentuk badan usaha dan perseroan terbatas , unive...
Hbl,anindia putri,hapzi ali,bentuk badan usaha dan perseroan terbatas , unive...Hbl,anindia putri,hapzi ali,bentuk badan usaha dan perseroan terbatas , unive...
Hbl,anindia putri,hapzi ali,bentuk badan usaha dan perseroan terbatas , unive...anindiaputri762
 
Laporan akhir business plan. (psikologi konsumen)
Laporan akhir business plan. (psikologi konsumen)Laporan akhir business plan. (psikologi konsumen)
Laporan akhir business plan. (psikologi konsumen)1121fatmaa
 
Marketing plan baru
Marketing plan baruMarketing plan baru
Marketing plan baruWitha Dainy
 
Proposal Usaha Kripik Ubi Cilembu
Proposal Usaha Kripik Ubi CilembuProposal Usaha Kripik Ubi Cilembu
Proposal Usaha Kripik Ubi CilembuSintesa
 
5, kwh, muhammad ari juantra, hapzi ali, pengantar kewirauhaan, universitas m...
5, kwh, muhammad ari juantra, hapzi ali, pengantar kewirauhaan, universitas m...5, kwh, muhammad ari juantra, hapzi ali, pengantar kewirauhaan, universitas m...
5, kwh, muhammad ari juantra, hapzi ali, pengantar kewirauhaan, universitas m...MuhammadAriJuantra
 
Pendekatan Strategi Pasar Internasional
Pendekatan Strategi Pasar InternasionalPendekatan Strategi Pasar Internasional
Pendekatan Strategi Pasar Internasionalkariyani99
 
Bauran Pemasaran.pptx
Bauran Pemasaran.pptxBauran Pemasaran.pptx
Bauran Pemasaran.pptxabikaramimak1
 
adoc.pub_bab-ii-tinjauan-umum-perusahaan.pdf
adoc.pub_bab-ii-tinjauan-umum-perusahaan.pdfadoc.pub_bab-ii-tinjauan-umum-perusahaan.pdf
adoc.pub_bab-ii-tinjauan-umum-perusahaan.pdf155ILVANADIPRATAMA
 

Similar to OPTIMALKAN (20)

SIM, 2, handy gunawan r, hapzi ali, information system for competitive advant...
SIM, 2, handy gunawan r, hapzi ali, information system for competitive advant...SIM, 2, handy gunawan r, hapzi ali, information system for competitive advant...
SIM, 2, handy gunawan r, hapzi ali, information system for competitive advant...
 
(Afrinaldo,doni hermansyah,fajri zulfahmi) , susriyanti, mahasiswa s1 m2 buda...
(Afrinaldo,doni hermansyah,fajri zulfahmi) , susriyanti, mahasiswa s1 m2 buda...(Afrinaldo,doni hermansyah,fajri zulfahmi) , susriyanti, mahasiswa s1 m2 buda...
(Afrinaldo,doni hermansyah,fajri zulfahmi) , susriyanti, mahasiswa s1 m2 buda...
 
(Resi novia sari, julia diana putri, lilis mirianti, witri andri yani) , susr...
(Resi novia sari, julia diana putri, lilis mirianti, witri andri yani) , susr...(Resi novia sari, julia diana putri, lilis mirianti, witri andri yani) , susr...
(Resi novia sari, julia diana putri, lilis mirianti, witri andri yani) , susr...
 
Hbl tugas 3, megi irianti pariakan, prof. hapzi ali, universitas mercubuana
Hbl tugas 3, megi irianti pariakan, prof. hapzi ali, universitas mercubuanaHbl tugas 3, megi irianti pariakan, prof. hapzi ali, universitas mercubuana
Hbl tugas 3, megi irianti pariakan, prof. hapzi ali, universitas mercubuana
 
Analisis PT Indofood kelompok 3
Analisis PT Indofood kelompok 3Analisis PT Indofood kelompok 3
Analisis PT Indofood kelompok 3
 
Handa Notebook Thesis by Slidesgo.pptx
Handa Notebook Thesis by Slidesgo.pptxHanda Notebook Thesis by Slidesgo.pptx
Handa Notebook Thesis by Slidesgo.pptx
 
KEOMPOK VII M.OPERASIONAL.pptx
KEOMPOK VII M.OPERASIONAL.pptxKEOMPOK VII M.OPERASIONAL.pptx
KEOMPOK VII M.OPERASIONAL.pptx
 
Sim, bella rosdiana dewi, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. u...
Sim, bella rosdiana dewi, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. u...Sim, bella rosdiana dewi, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. u...
Sim, bella rosdiana dewi, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. u...
 
TB Pemasaran2022.pptx
TB Pemasaran2022.pptxTB Pemasaran2022.pptx
TB Pemasaran2022.pptx
 
Sim, tugas uts, nurfadilah, hapzi ali, implementasi sistem informasi manajeme...
Sim, tugas uts, nurfadilah, hapzi ali, implementasi sistem informasi manajeme...Sim, tugas uts, nurfadilah, hapzi ali, implementasi sistem informasi manajeme...
Sim, tugas uts, nurfadilah, hapzi ali, implementasi sistem informasi manajeme...
 
Sim, tugas uas, nurfadilah, hapzi ali,pengembangan sistem informasi manajemen...
Sim, tugas uas, nurfadilah, hapzi ali,pengembangan sistem informasi manajemen...Sim, tugas uas, nurfadilah, hapzi ali,pengembangan sistem informasi manajemen...
Sim, tugas uas, nurfadilah, hapzi ali,pengembangan sistem informasi manajemen...
 
Hbl,anindia putri,hapzi ali,bentuk badan usaha dan perseroan terbatas , unive...
Hbl,anindia putri,hapzi ali,bentuk badan usaha dan perseroan terbatas , unive...Hbl,anindia putri,hapzi ali,bentuk badan usaha dan perseroan terbatas , unive...
Hbl,anindia putri,hapzi ali,bentuk badan usaha dan perseroan terbatas , unive...
 
Hbl,anindia putri,hapzi ali,bentuk badan usaha dan perseroan terbatas , unive...
Hbl,anindia putri,hapzi ali,bentuk badan usaha dan perseroan terbatas , unive...Hbl,anindia putri,hapzi ali,bentuk badan usaha dan perseroan terbatas , unive...
Hbl,anindia putri,hapzi ali,bentuk badan usaha dan perseroan terbatas , unive...
 
Laporan akhir business plan. (psikologi konsumen)
Laporan akhir business plan. (psikologi konsumen)Laporan akhir business plan. (psikologi konsumen)
Laporan akhir business plan. (psikologi konsumen)
 
Marketing plan baru
Marketing plan baruMarketing plan baru
Marketing plan baru
 
Proposal Usaha Kripik Ubi Cilembu
Proposal Usaha Kripik Ubi CilembuProposal Usaha Kripik Ubi Cilembu
Proposal Usaha Kripik Ubi Cilembu
 
5, kwh, muhammad ari juantra, hapzi ali, pengantar kewirauhaan, universitas m...
5, kwh, muhammad ari juantra, hapzi ali, pengantar kewirauhaan, universitas m...5, kwh, muhammad ari juantra, hapzi ali, pengantar kewirauhaan, universitas m...
5, kwh, muhammad ari juantra, hapzi ali, pengantar kewirauhaan, universitas m...
 
Pendekatan Strategi Pasar Internasional
Pendekatan Strategi Pasar InternasionalPendekatan Strategi Pasar Internasional
Pendekatan Strategi Pasar Internasional
 
Bauran Pemasaran.pptx
Bauran Pemasaran.pptxBauran Pemasaran.pptx
Bauran Pemasaran.pptx
 
adoc.pub_bab-ii-tinjauan-umum-perusahaan.pdf
adoc.pub_bab-ii-tinjauan-umum-perusahaan.pdfadoc.pub_bab-ii-tinjauan-umum-perusahaan.pdf
adoc.pub_bab-ii-tinjauan-umum-perusahaan.pdf
 

More from Nadya Syabilla Arviadea (9)

Analisis Manaemen Strategi Antam persero Tbk.
Analisis Manaemen Strategi Antam persero Tbk.Analisis Manaemen Strategi Antam persero Tbk.
Analisis Manaemen Strategi Antam persero Tbk.
 
Makalah Sociopreneur
Makalah SociopreneurMakalah Sociopreneur
Makalah Sociopreneur
 
Sociopreneur
Sociopreneur Sociopreneur
Sociopreneur
 
Contoh Flowchart pada perusahaan kantor pos
Contoh Flowchart pada perusahaan kantor posContoh Flowchart pada perusahaan kantor pos
Contoh Flowchart pada perusahaan kantor pos
 
Contoh PKM Lengkap
Contoh PKM Lengkap Contoh PKM Lengkap
Contoh PKM Lengkap
 
Membaca kritis
Membaca kritisMembaca kritis
Membaca kritis
 
Etika terhadap diri sendiri,orang lain,dan lingkungan hidup
Etika terhadap diri sendiri,orang lain,dan lingkungan hidupEtika terhadap diri sendiri,orang lain,dan lingkungan hidup
Etika terhadap diri sendiri,orang lain,dan lingkungan hidup
 
Integrasi nasional
Integrasi nasional Integrasi nasional
Integrasi nasional
 
Bisnis Plan
Bisnis PlanBisnis Plan
Bisnis Plan
 

OPTIMALKAN

  • 1. Marketing Planning 1. PROFIL PERUSAHAAN PT. Unilever Indonesia Tbk. Nama Perusahaan : PT Unilever Indonesia Tbk Alamat : Graha Unilever Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 15 Jakarta Nomor Telepon : +62 21 526 2112 Fax. : +62 21 525 2602 Email : suara.konsumen{at]unilever.com Logo Perusahaan : 1.1 Sejarah PT. Unilever PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan surat No. 14 pada tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant pada tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No.3.
  • 2. Marketing Planning Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia. Dengan akta no. 92 yang dibuat oleh notaris Tn. Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan keputusan No. C2- 1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan di Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No. 39.Perusahaan mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam) No. SI-009/PM/E/1981 pada tanggal 16 November 1981. Pada Rapat Umum Tahunan perusahaan pada tanggal 24 Juni 2003, para pemegang saham menyepakati pemecahan saham, dengan mengurangi nilai nominal saham dari Rp 100 per saham menjadi Rp 10 per saham. Perubahan ini dibuat di hadapan notaris dengan akta No. 46 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 10 Juli 2003 dan disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No. C-17533 HT.01.04-TH.2003. Perusahaan bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh dan produk-produk kosmetik Sebagaimana disetujui dalam Rapat Umum Tahunan Perusahaan pada tanggal 13 Juni, 2000, yang dituangkan dalam akta notaris No. 82 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 14 Juni 2000, perusahaan juga bertindak sebagai distributor utama dan memberi jasa-jasa penelitian pemasaran. Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan (dahulu Menteri Kehakiman) Republik Indonesia dengan keputusan No. C-18482HT.01.04- TH.2000.Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1933.
  • 3. Marketing Planning Pada tanggal 22 November 2000, perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Anugrah Indah Pelangi, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Anugrah Lever (PT AL) yang bergerak di bidang pembuatan, pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap, saus cabe dan saus-saus lain dengan merk dagang Bango, Parkiet dan Sakura dan merk-merk lain atas dasar lisensi perusahaan kepada PT Al. Pada tanggal 3 Juli 2002, perusahaan mengadakan perjanjian dengan Texchem Resources Berhad, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Technopia Lever yang bergerak di bidang distribusi, ekspor dan impor barang- barang dengan menggunakan merk dagang Domestos Nomos. Pada tanggal 7 November 2003, Texchem Resources Berhad mengadakan perjanjian jual beli saham dengan Technopia Singapore Pte. Ltd, yang dalam perjanjian tersebut Texchem Resources Berhad sepakat untuk menjual sahamnya di PT Technopia Lever kepada Technopia Singapore Pte. Ltd. Dalam Rapat Umum Luar Biasa perusahaan pada tanggal 8 Desember 2003, perusahaan menerima persetujuan dari pemegang saham minoritasnya untuk mengakuisisi saham PT Knorr Indonesia (PT KI) dari Unilever Overseas Holdings Limited (pihak terkait). Akuisisi ini berlaku pada tanggal penandatanganan perjanjian jual beli saham antara perusahaan dan Unilever Overseas Holdings Limited pada tanggal 21 Januari 2004. Pada tanggal 30 Juli 2004, perusahaan digabung dengan PT KI. Penggabungan tersebut dilakukan dengan menggunakan metoda yang sama dengan metoda pengelompokan saham (pooling of interest). Perusahaan merupakan perusahaan yang menerima penggabungan dan setelah penggabungan tersebut PT KI tidak lagi menjadi badan hukum yang terpisah.
  • 4. Marketing Planning Penggabungan ini sesuai dengan persetujuan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam suratnya No. 740/III/PMA/2004 tertanggal 9 Juli 2004. Pada tahun 2007, PT Unilever Indonesia Tbk. (Unilever) telah menandatangani perjanjian bersyarat dengan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (Ultra) sehubungan dengan pengambilalihan industri minuman sari buah melalui pengalihan merek “Buavita” dan “Gogo” dari Ultra ke Unilever. Perjanjian telah terpenuhi dan Unilever dan Ultra telah menyelesaikan transaksi pada bulan Januari 2008.
  • 5. Marketing Planning Kronologi Tahun Keterangan Tahun Keterangan 1920-30 Import oleh van den Bergh, Jurgen and Brothers 1992 Membuka pabrik es krim 1933 Pabrik sabun – Zeepfabrieken NV Lever – Angke, Jakarta 1995 Pembangunan pabrik deterjen dan makanan di Cikarang, Bekasi 1936 Produksi margarin dan minyak oleh Pabrik van den Bergh NV – Angke, Jakarta 1996-98 Penggabungan instalasi produksi – Cikarang, Rungkut 1941 Pabrik komestik – Colibri NV, Surabaya 1999 Deterjen Cair NSD – Cikarang 1942-46 Kendali oleh unilever dihentikan (Perang Dunia II) 2000 Terjun ke bisnis kecap 1965-66 Di bawah kendali pemerintah 2001 Membuka pabrik teh – Cikarang 1967 Kendali usaha kembali ke Unilever berdasarkan undang-undang penanaman modal asing 2002 Membuka pusat distribusi sentral Jakarta 1981 Go public dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta 2003 Terjun ke bisnis obat nyamuk bakar 1982 Pembangunan pabrik Ellida Gibbs di Rungkut, Surabaya 2004 Terjun ke bisnis makanan ringan 1988 Pemindahan Pabrik Sabun Mandi dari Colibri ke Pabrik Rungkut, Surabaya 2005 Membuka pabrik sampo cair – Cikarang 1990 Terjun di bisnis teh 2008 Terjun ke bisnis minuman sari buah
  • 6. Marketing Planning 1.2 Visi dan Misi Visi yang dimiliki oleh sebuah perusahaan merupakan suatu cita-cita tentang keadaan di masa datang yang diinginkan untuk terwujud oleh seluruh personel perusahaan, mulai dari jenjang yang paling atas sampai yang paling bawah, bahkan pesuruh sekalipun. Misi adalah penjabaran secara tertulis mengenai visi agar visi menjadi mudah dimengerti atau jelas bagi seluruh staf perusahaan. a. Visi: Untuk meraih rasa cinta dan penghargaan dari Indonesia dengan menyentuh kehidupan setiap orang Indonesia setiap harinya. b. Misi:  Kami bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari. We work to create a better future every day.  Kami membantu konsumen merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati hidup melalui brand dan layanan yang baik bagi mereka dan orang lain. We help people feel good, look good and get more out of life with brands and service that are good for them and good for others.  Kami menginspirasi masyarakat untuk melakukan langkah kecil setiap harinya yang bila digabungkan bisa mewujudkan perubahan besar bagi dunia. We will inspire people to take small everyday actions that can add up to a big difference for the world.  Kami senantiasa mengembangkan cara baru dalam berbisnis yang memungkinkan kami tumbuh dua kali lipat sambil mengurangi dampak terhadap lingkungan. We will develop new ways of doing business that will allow us to double the size of our company while reducing our environmental impact.
  • 7. Marketing Planning 1.3 Produk yang ditawarkan PT. Unilever memproduksi barang yang jenisnya merata dengan brand-brand ternama yang disukai di dunia. Hampir semua jenis barang kebutuhan sehari-hari diproduksi Unilever. Saat ini Unilever memiliki 27 brand home and personal care. Brand tersebut mendominasi 75% produk yang dimiliki Unilever. Sisanya merupakan produk food and baverage dengan 16 brand. a. Macam-Macam Produk 1. Food and Baverages Banyak produk makanan & minuman sehat dan berkualitas yang telah diproduksi oleh PT.Unilever dengan brand-brand tertentu yang sangat laku di pasaran saat ini. Diantaranya; Makanan (Foods) - Blueband - Royco - Bango - Buavita - Walls - Sariwangi -
  • 8. Marketing Planning 2. Home care PT. Unilever mampu menguasai pasar dengan brand-brand home care product-nya.Keseluruhan home and care product ini merupakan 78% dari total seluruh penjualan Unilever. Produk homecare merupakan produk yang diproduksi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari. Produk Homecare - Molto - Sunlight - Rinso - Wipol - Domestos Nomos - Pure it - Surf 3. Personal Care Unilever menguasai Indonesia dengan brand-brand andalannya dalam kategori personal care product. Produk personalcare merupakan produk yang digunakan untuk kebutuhan pribadi(perorangan). Produk ini terbuat dari bahan yang tidak berbahaya sehingga aman untuk digunakan oleh masyarakat. Produk Personal care - Sunsilk - Vaseline - Lifebuoy - Rexona - Clear - Dove - Pond’s - Citra
  • 9. Marketing Planning b. Skema Klasifikasi Produk 1. Daya Tahan Produk (Durability) Produk yang diproduksi oleh PT.Unilever termasuk dalam jenis produk yang tidak tahan lama (nondurable goods) yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Dengan kata lain, umur ekonomisnya dalam kondisi pemakaian normal kurang dari satu tahun. 2. Keberwujudan (Tangibillity) Produk yang diproduksi oleh PT.Unilever berdasarkan keberwujudannya, termasuk dalam jenis produk yang tangible dominant. Maksudnya, produk tersebut benar-benar berwujud barang yang dapat terlihat dan dirasakan oleh panca indera manusia. 3. Kegunaan (Use) Produk PT.Unilever yang terdiri dari foods&baverages , homecare, dan personal care termasuk jenis produk Convenience Goods. Artinya barang yang pada umumnya memiliki frekuensi pembelian tinggi (sering dibeli), dibutuhkan dalam waktu segera, dan hanya memerlukan usaha yang minimum (sangat kecil) dalam pembandingan dan pembeliannya.
  • 10. Marketing Planning a. Bauran Produk PT.Unilever Sabun Mandi Shampoo Pasta Gigi Detergen Margarin Sabun Cuci Muka Kecap Teh Ice cream Handbody Sabun cuci piring Lux Lifebuoy Camay Sunslik Dove Clear Dimension Organic Pepsodent Close-up Rinso Surf Blue- Band Ponds Citra Bango Sariwangi Walls Vaseline Sunlight Lebar Bauran Produk P A N J A N G L I N I P R O D U K
  • 11. Marketing Planning 2. ANALISIS LINGKUNGAN MAKRO Lingkungan makro suatu perusahaan adalah suatu kekuatan dan trend yang berasal dari luar perusahaan yang dapat menimbulkan peluang atau ancaman. Kekuatan – kekuatan ini bersifat “uncontrollable” dan harus dipantau dan ditanggapi oleh perusahaan. Lingkungan makro tersebut meliputi situasi keamanan, situasi politik, situasi sosial budaya, dan perkembangan teknologi. 2.1. Analisis Politik & Regulasi Keputusan pemasaran sangat dipengaruhi oleh perkembangan dalam lingkungan politis yang terdiri dari hukum, badan pemerintah dan kelompok berpengaruh. Misal, pengaturan pemerintah untuk melindungi kepentingan konsumen dari perilaku bisnis yang tidak terkendalikan melalui Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) membawa dampak pada pengawasan produk secara lebih intensif. Kondisi politik dan hukum di Indonesia merupakan salah satu lingkungaan makro(Lingkungan diluar perusahaan) yang sangat berpengaruh terhadap aktivitas bisnis suatu perusahaan. Untuk itu, faktor ini perlu untuk di analisis guna mengetahui apa ancaman dan peluang yang akan dihadapi oleh perusahaan sehingga perusahaan dapat mempersiapkan secara matang untuk menghadapi hal- hal tersebut. a. Analisis Politik dan Regulasi Lingkungan politik di Indonesia bersifat sangat dinamis. Karena, dapat mengalami perubahan dari waktu-waktu. Yang masing-masing dari perubahan itu dapat memberikan pengaruh terhadap lingkungan perusahaan. Pengaruh tersebut tidak hanya memberikan efek positif tetapi juga dapat memberikan dampak bagi perusahaan.
  • 12. Marketing Planning Saat ini, kondisi persaingan di Indonesia semakin ketat. Perusahaan yang satu dengan yang lain berlomba-lomba untuk menarik minat target pasarnya dengan berbagai cara dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan yang sebanyak-banyaknya. Untuk menghindari hal itu, akhirnya pemerintah melakukan berbagai cara terutama dengan mengeluarkan Undang-Undang mengenai tata kelola perusahaan yang baik agar perusahaan dapat menjalankan aktivitas bisnisnya sesuai dengan aturan yang berlaku. Dan jika melanggar, maka akan mendapatkan sanksi sesuai dengan ketentuan tersebut. Dengan adanya Undang-Undang tersebut, pemerintah mengharapkan kondisi lingkungan industri di Indonesia bisa semakin tertib dan akan menghasilkan persaingan yang sehat antar masing-masing perusahaan. Selain itu, pemerintah juga berusaha untuk membentuk suatu badan pengawasan bagi berjalannya kegiatan bisnis perusahaan dengan tujuan agar perusahaan merasa terawasi dan tidak dapat berlaku seenaknya. Namun, faktanya pada masa sekarang ini Perusahaan tetap saja mengabaikan aturan dan tidak merasa takut sama sekali sehingga mereka tetap melakukan segala cara untuk memperoleh keuntungan bisnisnya.
  • 13. Marketing Planning Fakta Fenomena Dampak pada Struktur Industri Dampak pada Persaingan Dampak pada Perilaku Konsumen Kesimpulan: Peluang (+) atau Ancaman (-) Pemerintah mengeluarkan peraturan UU. No. 33 Tahun 2014 mengenai Perindustrian yang berlaku bagi seluruh perusahaan yang ingin menjalankan kegiatan bisnisnya. Struktur industri perusahaan tersebut akan semakin tertib(Kondusif) karena semua aktivitas bisnis yang dilakukannya berpedoman pada peraturan yang sudah ada. Persaingan antar perusahaan akan semakin sehat. Karena masing- masing perusahaan akan menjalankan kegiatan bisnisnya dengan berpatokan pada peraturan yang telah dibuat oleh pemerintah. Konsumen akan lebih percaya dan merasa aman dalam mengkonsumsi produk dalam bentuk apapun yang diproduksi dan ditawarkan oleh perusahaan. Karena mereka beranggapan bahwa perusahaan akan mematuhi peraturan- peraturan yang dibuat oleh pemerintah dan menerapkannya dengan baik dalam menjalankan kegiatan bisnisnya. Peluang(+) : PT. Unilever mampu menjalankan kegiatan bisnisnya secara aman. Karena, apabila ada perusahaan lain yang mencoba bersaing secara tidak sehat, maka akan mendapatkan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Ancaman(-) : PT.Unilever harus sangat berhati-hati sehingga tidak leluasa dalam menjalankan kegiaatan bisnisnya karena sudah diawasi oleh badan hukum dengan peraturan yang ada. Selain itu, PT.Unilever harus lebih detail memperhatikan segala hal yang berkaitan dengan kegiatan bisnis yang dilakukan perusahannya agar dapat dipastikan bahwa semua hal tersebut telah sesuai dengan aturan yang
  • 14. Marketing Planning ada. Adanya peraturan Undang Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen yang hingga kini semakin ditekankan oleh pemerintah. Dengan adanya undang-undang mengenai perlindungan konsumen, dapat memberikan dampak pada struktur industri perusahaan. Bahwa perusahaan harus mampu memperhatikan hal-hal sedetail mungkin mengenai kualitas produk, harga, pelayanan dan lain-lain. Sehingga, hal ini akan membawa pengaruh positif bagi perusahaan. Stukturnya akan menjadi lebih tertib. Persaingan yang terjadi antar perusahaan akan semakin ketat. Masing- masing perusahaan akan berlomba- lomba untuk memproduksi suatu produk yang dapat memenuhi kepuasan tiap target pasarnya(ko nsumennya) sehingga akan timbul loyalitas dari masing- masing konsumen. Akan ada 2 kemungkinsan yang muncul dari perilaku konsumen : -Konsumen semakin yakin dan tidak ragu- ragu lagi dalam mengkonsumsi suatu produk.dan merasa leluasa dalam mengkonsumsi suatu produk. -Konsumen bertindak seenaknya,kare na merasa dirinya dilindungi. Peluang(+) : PT. Unilever akan lebih mudah menjual produknya kepada konsumen. Karena, konsumen tentunya akan merasa lebih welcome dan yakon dalam membeli suatu produk. Ancaman(-): Kemungkinan akan ada konsumen yang sengaja ingin menjatuhkan PT.Unilever(sebagai bayaran perusahaan lain) dengan cara membuat pernyataan palsu mengenai kualitas produk yang diproduksi PT.Unilever Kebijakan Presiden Jokowidodo dalam menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada tahun 2015. Dengan kebijakan tersebut, akan berdampak negatif bagi struktur industri perusahaan. Hal Persaingan antar perusahaan akan menjadi semakin ketat. Karena masing- Konsumen akan berkomentar dan mengeluh- eluhkan tentang kenaikan harga produk yang diproduksi Ancaman (-) : Hrga bahan baku bahan-bahan produksi akan lebih tinggi (mengikuti kenaikan harga bbm) sehingga, perusahaan akan
  • 15. Marketing Planning ini dikarenakan seiring dengan naiknya harga BBM, harga biaya produksi akan naik, dan tentuknya harga produk akan ikut naik. Dengan begitu, permintaan konsumen untuk membeli produk perusahaan akan berkurang.(Turu n).Sesuai dengan hukum permintaan pada ekonomi. masing perusahaan akan berusaha menarik minat konsumen untuk membeli produknya dengan harga yang lebih tinggi dari sebelumnya. perusahaan. Selain itu, daya beli masyarakat akan sedikit lebih menurun. Mengingat harga produk yang lebih tinggi dari sebelumnya. membutuhkan biaya produksi yang lebih besar lagi. Disamping itu, daya beli masyarakat juga akan semakin menurun. Karena harga produknya lebih mahal dari sebelumnya. Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla mengundang sejumlah eksportir ke Istana Merdeka, Presiden berharap bisa memperoleh masukan terkait upaya pemerintah memperkuat dan mengembangkan ekspor produk- produk dari tanah air. Dengan meningkatnya jumlah produk yang di ekspor ke luar negeri, akan berdampak positif bagi perusahaan. Struktur Industrinya akan semakin luas. Dimana perusahaan akan membangun canang-canang Persaingan akan menjadi semakin meluas. Karena, perusahaan tidak hanya berfokus pada pesaing dalam negeri. Tetapi juga pesaing- pesaing yang ada diluar negeri. Konsumen akan meningkatkan daya beli terhadp perusahaan- perusahaan yang banyak mengekspor produknya keluar negeri. Karena, mereka berpikir bahwa perusahaan yang mampu mengekspor produknya, berarti memiliki Peluang (+) : PT.Unilever akan menjadi semakin dikenal oleh negara- negara lain karena telah mengekspor produk-produknya. Sehingga, otomatis jumlah konsumennya akan semakin bertambah (tidak hanya di dalam negeri).
  • 16. Marketing Planning 2.2 Sosial, Budaya dan Demografi a.Lingkungan Sosial dan Budaya Pergeseran nilai budaya, cara hidup, nilai-nilai sosial, keyakinan dan kesenangan dari suatu masyarakat perlu mendapat perhatian pemasar karena dapat mempengaruhi program pemasaran. Misal adanya gaya hidup dari kalangan menengah ke atas membawa dampak pada kebijakan periklanan yang menekankan pada unsur estetis dan kesan glamour. Pada masa sekarang ini, lingkungan sosial sangat berpengaruh terhadap daya beli masyarakat terhadap suatu produk dari perusahaan. Mereka dapat dengan mudah memperoleh informasi-informasi mengenai suatu kualitas produk dari rekan kerjanya, rekan sepermainan maupun dari keluarganya. Hal itu disebabkan karena hubungan sosial yang mereka jalin satu sama lain sangat kuat. Gaya hidup masyarakat saat ini yang selalu ingin mengikuti perkembangan jaman, membuat gaya hidup tradisional mulai ditinggalkan. Masyarakat juga lebih menyukai hal-hal yang modern dan glamour. Oleh karena itu, perusahaan harus mampu mensiasati strategi pemasarannya sesuai degan kondisi masyarakat saat ini. Agar produk yang diproduksi oleh perusahaannya dapat laku di pasaran dan mendapatkan penilaian yag baik dari masyarakat sekitar. di berbagai negara bersangkutan sehingga perusahaan tersebut akan semakin dikenal. kualitas yang lebih unggul. Karena tidak hanya di dalam negeri perusahaan tsb dipercaya. Tetapi hingga ke luar negeri.
  • 17. Marketing Planning b. Lingkungan Demografi Berisikan tentang data kependudukan beserta karakteristik distribusinya. Perusahaan perlu melihat kecenderungan demografi utama dan karakteristiknya karena dapat berimplikasi pada pengambilan keputusan dalam perencanaan pemasaran. Misal data pertumbuhan tingkat jumlah kelahiran bayi yang meningkat merupakan informasi penting bagi pemasar untuk mengetahui adanya potensi pasar akan produk perlengkapan bayi dan susu formula. Fakta Fenomena Dampak pada Struktur Industri Dampak pada Persaingan Dampak pada Prilaku Konsumen Kesimpulan: Peluang (+) atau Ancaman (-) Sosial Budaya Gaya hidup masyarakat jaman sekarang yang lebih glamour akibat adanya pengaruh globalisasi. Struktur Industri perusahaan akan semakin berkembang. Karena, perusahaan akan berusaha secara maksimal untuk membuat struktur perusahaan (dari segi marketing, produksi, dan lain- lain) yang sesuai dengan gaya hidup masyarakat saat ini agar perusahaannya mendapatkan perhatian dan penilaian yang positif dari masyarakat. Persaingan yang terjadi akan semakin ketat.Masing- masing perusahaan akan merencanakan strategi pemasaran terutama dalam menciptakan iklan yang menekankan pada unsur estetis dan kesan glamour. Agar dapat menarik minat konsumen untuk membeli Konsumen akan lebih tertarik dan berminat untuk membeli produk yang sesuai dengan gaya hidup dan kebutuhanny a. Peluang(+): Lebih mudah untuk menarik minat konsumen dalam membeli produk yang telah diproduksi.
  • 18. Marketing Planning produknya. Selera masyarakat saat ini yang selalu mengikuti trend dan dipengaruhi oleh artist yang sedang naik daun. (tokoh terknall) Struktur Industri perusahaan akan semakin dinamis. Perusahaan akan melakukan revisi dari waktu ke waktu karena selera masyarakat yang mudah mengalami perubahan. Perusahaan berlomba-lomba untuk memproduksi suatu produk yang sedang nge-trend dan memakai artist sebagai bintang iklan untuk mengenakan dan mempromosikan produk yang dibuat oleh perusahaan tersebut. Konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk, akan terpengaruh oleh trend- trend yang ada.Apabila produk tersebut mampu dipromosika n oleh artist papan atas, mereka akan dengan segera membeli produk tersebut. Peluang (+) : Perusahaan dapat dengan mudah mencermati selera masyarakat. Karena, marketer hanya tinggal melihat siapa tokoh yang sedng terknela saat ini lalu bisa dijadikan sebagai bintang iklan perusahaan untuk mempromosik an produknya . Semakin banyak komunitas- komunitas terbentuik di lingkungan masyarakat dari berbagai jenis kalangan. Perusahaan harus mampu menekankan struktur pelayanan perusahaan terhadap masyarakat. Hal ini dugunakan untuk menciptakan citra yang baik dimata masyarakat. Sehingga, Persaingan akan semakin ketat. Masing-masing perusahaan akan merencanakan strategi pemasaran dengan sebaik- baiknya dan melakukan pendekatan- pendekatan Konsumen akan membeli barang dengan dipengaruhi oleh lingkungan sosial di sekitarnya. Apabila banyak yang Peluang (+): Perusahaan semakin mudah mengakses link ke masyarakat . Ancaman(-): Apabila perusahaan tidak
  • 19. Marketing Planning masyarakat yang membicrakan mengenai perusahaan akan meyebarkan berita yang positif bukan yang negaitifnya. terhadap target pasarnya semaksimal mungkin agar mendapatkan pencitraan yang baik dari masyarakat. mengatakan barang itu bagus, ia akan membeli dan juga sebaliknya. memberikan produk atau pelayanan yang baik bagi masrakat, mereka akan dengan mudah menyebarkan kejelekan perusahaan kepada komunitasnya. Otomatis, jumlah pembeli produk perusahaan akan menurun. Budaya Masyarakat Indonesia bersifat sangat konsumtif dan selalu ingin membeli barang yang harganya murah tetapi kualitasnya tinggi. Perusahaan harus mampu memuatr otak pada bidang produksi. Sehingga mereka dapat menghasilkan produk yang berkualitas degan harga murah. Namun, jangan sampai perusahaan memperoleh kerugian. Persaingan semakin ketat. Masing-masing perusahaan akan berusaha menciptakan produk dengan harga yang murah tetapi kualitasnya terjamin. Bisa juga disiasati dengan memasang diskon-diskon pada produknya. Konsumen akan semakin selektif dalam memilih barang yang akan dibelinya. Ia tentunya akan membeli produk dengan harga murah dan Peluang(+): Dengan adanya sifat konsumtif masyarakat, perusahaan dapat dengan mudah menawarkan produknya dengan syarat produk tersebut sesuai dengan keinginan dan kebutuhan
  • 20. Marketing Planning kualitasnya baik. Karena itu akan memberikan kepuasan tersendiri bagi konsumen untuk dapat membeli barang dengan jumlah yang lebih banyak dengan keterbatasan uang yang ia punya. target pasarnya. Ancaman(-): Apabila terdapat kenaikan harga barang, kemungkinan permintaan konsumen akan suatu barang akan menurun. Beragamnya budaya dan subbudaya di Indonesia. Masing- masing masyarakat yang menganut budaya tertentu tentunya akan memiliki selera, keinginan, dan kebutuhan yang berbeda- Perusahaan harus mampu menciptakan perusahaan yang baik. Dengan kriteria bahwa perusahaan tersebut mampu melaksanakan aktivitas bisnisnya sesuai dengan aturan masyarakat setempat di sekelilingnya. Masing-masing perusahaan akan berusaha untuk menyesuaikan diri dengan kebudayaan masyarakat. Selain itu, mereka akan mencari tau apa saja keinginan dan kebutuhan target pasarnya dengan melakukan strategi-strategi pemasaran yang telah direncanakan. Konsumen akan membeli produk sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka, Apabila tidak sesuai maka mereka tidak akan membelinya. Selain itu, apabila dirasa produk Peluang(+): Semakin banyak pilihan target pasar yang tersedia bagi perusahaan. Ancaman(-): Adanya masyarakat yang masih sangat kental dengan tradisi sehingga sulit untuk menerima perubahan dan sulit untuk
  • 21. Marketing Planning beda.(Cara pandang terhadap suatu produk berbeda) Oleh karena itu, persaingan akan semakin ketat karena saat ini masing-masing perusahaan sudah memiliki cara tersendiri untuk melakukan pendekatan terhadap masyarakat. tersebut kurang memenuhi aturan budaya yang ada. Maka, konsumen juga tidak akan membelinya. Contoh : Beer dipengaruhi. Demografi Peningkatan jumlah populasi dari tahun ke tahun di Indonesia. Struktur industri perusahaan mengalami kemajuan dalam hal marketing(pemasar an) karena perusahaan dapat degan mudah melakukan perluasan target pasar. Dengan membuka link-link dan cabang di dalam negeri maupun luar negeri. Masing-masing perusahaan akan meningkatkan promosinya kepada konsumen dengan berbagai cara dan menyajikannya dengan memberikan positioning sehingga dapat memberikan kesan tersendiri bagi masyarakat dan produknya mudah untuk diingat(memorabl e) Kebutuhan dan keinginan konsumen akan semakin beragam. Karena, terkadang daya beli konsumen juga dipengaruhi oleh orang disekitarnya. Peluang(+): Semakinmuda h bagi perusahaan untuk melakukan perluasan pemasaran. Usia produktif penduduk Perusahaan harus mampu meingkatkan promosi kepada Masing-masing perusahaan akan semakin berlomba-lomba Daya beli masyarakat dengan usia produktif Peluang(+): Pereusahaan lebih mudah menjual
  • 22. Marketing Planning indonesia jumlahnya semakin banyak dan lebih banyak dibandingk an dengan yang usanya belum produktif dan sudah tidak produktif. masyarakat. Promosi tersebut dapat dilakukan sesuai dengan Strategi pemasaran masing-masing perusahaan. untuk mempromosikan produknya. Baik melalui iklan di tv,koran,radio,so sial media, dan lain-lain. Tidak jarang ada perusahaan yang melakukan positioning berlebihan guna menarik minat konsumen agar mamu membeli produknya . lebih tinggi dibandingka n dengan usia non produktif. Masyarakat akan membeli apa saja yang tidak hanya ia butuhkan, tetapi yang mereka inginkan. produknya kepada konsumen. Karena rata- rata konsumen di Indonesia dengan usia yang masih produktif memilikisifat konsumtif yang sangat tinggi dan mudah untuk dipengaruhi. 2.3 Teknologi & Lingkungan Alam A. Lingkungan Teknologi Perubahan teknologi membawa dampak pada perubahan gaya hidup dan pola konsumsi pasar. Untuk itu dibutuhkan adanya inovasi penelitian dan pengembangan (R&D) untuk menciptakan ide-ide kreatif produk baru yang berorientasi pasar karena adanya kebutuhan konsumen yang perlu terpenuhi. Perusahaan yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan kemajuan teknologi,akan ketinggalan jamana. Karena, kemajuan teknologi ini berfungsi untuk memudahkan perusahaan dalam memproduksi produk
  • 23. Marketing Planning dengan kualitas baik, jumlah banyak, dan dalam waktu yang sesingkat- singkatnya. Terbukti saat ini perusahaan-perusahaan menjalankan aktivitas bisnisnya dengan mengandalkan mesin-mesin canggih yang efektif dan efisien. Mesin tersebut mampu bekerja lebih cepat dan kemungkinan melakukan kesalahannya sangat kecil. Alat tersebut juga memudahkan perusahaan untuk menciptakan produk inovatif yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Namun, kemajuan teknologi juga akan berdampak negatif bagi sumber daya manusia. Karena, penggunaan tenaga kerja manusia akan semakin berkurang dan masyarakat akan sulit memperoleh pekerjaan. B. Lingkungan alam Pemasar perlu memperhatikan hal-hal seperti keterbatasan sumber daya alam, pelestarian lingkungan, dan meningkatnya polusi dan biaya energi untuk penentuan program pemasaran suatu produk. Lingkungan alam merupakan faktor penting bagi suatu perusahaan untuk diperhatikan dan dijaga dengan sebaik-baiknya. Sumber daya alam yang tersedia di alam semesta ini, tidak semuanya bersifat dapat diperbaharui. Adapula yang tidak dapat diperbaharui(Langka) sehingga, perusahaan dalam mempergunakannya tidak boleh seenaknya saja dan harus mampu bertanggungjawab untuk menjaga kelestarian alam yang ada.
  • 24. Marketing Planning Fakta Fenomena Dampak pada Struktur Industri Dampak pada Persaingan Dampak pada Prilaku Konsumen Kesimpulan: Peluang (+) atau Ancaman (-) Teknologi Kemajuan teknologi berupa semakin canggihnya mesin-mesin pabrik dan perusahaan . Stuktur Industri perusahaan akan semakin maju dari waktu ke waktu. Perusahaan akan mampu memproduksi barang dalam jumlah banyak dan dengan waktu yang singkat. Sehingga, tahapan produksi produk suatu perusahaan akan semakin cepat(Lebih efisien) dan menghasilkan hasil yang maksimal. Masing- masing perusahaan akan terus berusaha untuk mengikuti perkembanga n kemajuan teknologi . Dengan cara memasang alat-alat super canggih pada perusahaanny a. Agar perusahaanny a mampu beroperasi dengan lebih baik, menghasilkan produk lebih banyak, dan tentunya menghasilkan keuntungan yang lebih banyak pula. Konsumen akan merasa sangat puas, karena dengan semakin canggihnya teknologi otomatis perusahaan akan lebih cepat menghasilkan produk yang diinginkan oleh konsumen. Peluang(+): - Perusahaan akan lebih cepat dalam melakukan proses produksi suatu produk dan akan menghasilkan jumlah yang lebih banyak pula. - Perusahaan akan lebih sedikit menggaji karyawan. Karena, dengan sudah adanya mesin yang canggih. Tenaga kerja jumlahnya akan lebih dikurangi. Semakin maraknya Struktur industri Perusahaan akan saling Konsumen akan dengan Peluang(+): Perusahaan dapat
  • 25. Marketing Planning penggunaaa n smartphone dengan berbagai macam merk dan fitur yang digunakan oleh masyarakat. perusahaan akan semakin maju. Perusahaan akan dengan mudah memberikan informasi mengenai berbagai hal perusahaanny a kepada masyarakat melalu website, media sosial, yang mudah diakses oleh masyarakat. fokus untuk selalu memantau kondisi pesaingnya satu sama lain baik melalui media sosial, maupun berita-berita yang tersedia di internet. Sehingga, perusahaan dapat mencari tahu kelemahan maupun kelebihan perusahaan saingannya. mudah memperoleh informasi megenai perusahaan dan menanggapiny a dengan memberikan berbagai respon baik negatif atau positif melalui media sosial. Masyarakat juga dapat melakukan pembelian barang melalui sistem online. dengan mudah mengakses dan mencari informasi mengenai respon konsumen terhadap perusahaannya melalui media sosial. Ancaman(-): Apabila perusahaan melakukan sedikit saja kesalahan, dengan cepat berianya dapat menyebar begitu saja melalui media sosial. Dan citra perusahaan dapat menjadi buruk seketika itu juga. Lingkungan Alam Keterbatasan sumberdaya alam yang tersedia. Dampak terhadap perusahaan yaitu harus mengeluarkan biaya yang lebih banyak. Karena, bahan baku produksi yang menggunakan bahan dari alam juga harus Dampak pada persaingan yaitu harus saling bersaing dalam memperoleh bahan baku dari alam untuk digunakan ketika proses produksi Konsumen saat ini juga lebih menyukai hal- hal yang dapat menghasilkan bahan baku sendiri. Karena hal itu akan menjadi nilai tambah tersendiri bagi suatu perusahaan Peluang(+): Dengan keterbatasan sumber daya alam, perusahaan dapat melakukan kegiatan green marketing. Yang dapat menarik simpati konsumen terhadap perusahaan. Ancaman(-): Jika perusahaan benar-benar mengeruk
  • 26. Marketing Planning membelinya dari luar negeri. Atatupun perusahaan harus memiliki lahan perkebunan sendiri yang mampu menyediakan bahan-bahan apa saja yang diperlukan. berlangsung. dimata masyarakat. sumberdaya alam seenaknya tanpa bertanggungjawab. Perusahaan akan memperoleh sanksi yang sesuai dari pemerintah.
  • 27. Marketing Planning 3. ANALISIS STRUKTUR INDUSTRI (Bobot 5%) 3.1. Porter’s Five-Forces Competitive Forces Five Forces Determining Segment Structural Attractiveness
  • 28. Marketing Planning Menjadi perusahaan global, Unilever memiliki persaingan yang sangat kuat tidak hanya dari perusahaan-perusahaan multinasional yang kuat lainnya seperti P & G, Kraft dan Nestle, tetapi juga dari pengecer regional lainnya. 5 model kekuatan Porter adalah salah satu kerangka kerja yang paling dikenal untuk analisis lingkungan yang kompetitif organisasi. Lima kekuatan Porter Model yang menentukan intensitas kompetitif dan karena itu daya tarik pasar di mana Unilever beroperasi. Model ini menjelaskan atribut industri yang menarik dan dengan demikian menunjukkan ketika peluang akan lebih besar, dan ancaman kurang, dalam industri ini. Tarik dalam konteks ini mengacu pada profitabilitas industri secara keseluruhan dan juga mencerminkan pada profitabilitas Unilever. Sebuah "menarik" industri adalah salah satu di mana kombinasi kekuatan bertindak untuk menurunkan profitabilitas secara keseluruhan. Sebuah industri yang sangat menarik akan menjadi salah satu mendekati "persaingan murni", dari perspektif teori ekonomi industri murni. Model ini didasarkan pada lima unsur penting dari suatu organisasi dan menggunakan baik internal maupun eksternal kompetensi dan ancaman yang dihadapi oleh organisasi bisnis. Kelima elemen termasuk :  Buyer Power Pembeli Unilever yang tersebar di seluruh dunia dan mereka dalam miliaran. Dalam arti sebenarnya mereka tidak begitu kuat untuk menarik harga ke bawah. Tapi di sisi lain lebih mudah bagi pelanggan untuk beralih ke pesaing. Jadi Unilever harus sangat precautious dalam memutuskan tentang harga dan menjaga pelanggan yang puas.
  • 29. Marketing Planning  Competitive Rivalry Dalam produk konsumen Unilever bisnis memiliki sejumlah besar pesaing dan pesaing ini pada kenyataannya sangat kuat. Mereka berkisar dari pengecer sudut toko lokal kecil untuk raksasa besar seperti P & G, Kraft dan Nestle. Pesaing ini hampir menyediakan produk sama-sama menarik dan layanan yang terkadang lebih baik. Pesaing tersebut memiliki kekuatan untuk menarik dan mempengaruhi pelanggan dengan pengganti yang lebih menarik, harga dan teknik pemasaran.  Threat of Substitution Terus-menerus penelitian dan pengembangan dalam produk konsumen dan rumah tangga telah membawa revolusi di pasar konsumen dan pelanggan saat ini ingin mencoba sesuatu yang baru dan lebih baik. Tren ini telah mengurangi loyalitas pelanggan dan siklus hidup produk. Unilever berada di bawah ancaman terus-menerus produk pengganti dan pesaing sudah menghabiskan banyak uang pada R & D dan pengembangan produk baru. Unilever harus sangat angkat dan lebih dekat dengan pelanggan sehingga untuk mendapatkan apa sebenarnya yang pelanggan inginkan.  Threat of New Entry Unilever beroperasi di pasar geografis yang berbeda sehingga ancaman pendatang baru bervariasi di pasar yang berbeda. Di negara-negara berkembang dengan baik di mana pemain besar seperti Unilever memiliki pegangan dan brand image yang sangat kuat, sangat sulit bagi pendatang baru untuk memasuki pasar karena biaya yang lebih tinggi untuk mendirikan sebuah bisnis. Di sisi lain di pasar yang kurang berkembang, lebih mudah untuk memasukkan persyaratan legal dan modal yang dibutuhkan tidak sebanyak di pasar berkembang. Unilever memiliki kehadirannya hampir di setiap pasar baik melalui anak perusahaan,
  • 30. Marketing Planning cabang atau waralaba. Tapi citra merek adalah penghalang yang kuat di jalan pendatang baru. Pemasok Power Unilever memiliki kebijakan pembelian lokal dan manufaktur lokal. Yang menyediakan sendiri keunggulan kekuasaan rem pemasok dan membuat mereka lemah untuk bernegosiasi pada istilah sendiri. Sebagian besar waktu Unilever memiliki perjanjian selimut dengan pemasok untuk menyediakan untuk jangka waktu tertentu pada tingkat tertentu. Strategi ini membantu untuk mencegah pemasok dari beralih ke kompetitor lain dan mengenakan tarif yang lebih tinggi. Juga Unilever memperlakukan dengan adil sehingga tercipta loyalitas pemasok nya lebih di antara mereka seperti pelanggan.  Conclusions and Recommendations Unilever beroperasi dalam lingkungan yang sangat kompetitif dan stabil dan krisis ekonomi terutama saat telah membuat sulit bagi banyak perusahaan untuk beroperasi profitabilitas. Persyaratan hukum, perubahan teknis dan perubahan dalam kebiasaan pelanggan telah menciptakan masalah bagi bisnis. Karena itu perusahaan seperti Unilever harus diperbarui dan terus-menerus mencari solusinya.R & D adalah solusi untuk banyak masalah. Sebuah bisnis yang menarik adalah satu dengan margin yang lebih tinggi dan kompetisi yang rendah. Jadi lingkungan di mana Unilever beroperasi adalah dengan tingkat yang lebih tinggi dari kompetisi dan rendahnya tingkat margin keuntungan. Dalam situasi ini strategi yang terbaik adalah untuk menjaga pelanggan yang puas dan loyal, R & D, pengendalian biaya dan responsif terhadap pesaing.
  • 31. Marketing Planning 3.2. Daya Tarik Industri berdasarkan Porter Five-Forces 3.2.1. Barriers To Entry Economic of scale Small Large Product differentiation Little Big Brand identification Low High Switching cost Low High Access to distribution channels Ample Restricted Capital requirements Low High Access to latest technology Ample Restricted Access to raw material Ample Restricted Government production Non- existent High Experience effect Un- important Very important HIGHLY UNATTRACTIVE MIDLY UNATTRACTIVE NEUTRAL MIDLY ATTRACTIVE HIGHLY ATTRACTIVE Current Future
  • 32. Marketing Planning 3.2.2. Barriers To Exit Asset specialization High Low One-time cost of exit High Low Strategic interrelationship High Low Emotional barriers High Low Government and social restrictions High Low 3.2.3. Rivalry Among Competitor Number of equality balanced competitors Large Small Relative industry growth Slow Fast Fixed or storage cost High Low Product features Commodity Specialty Capacity increases Large increments Small increments Diversity of competitors High Low Strategic stakes High low HIGHLY UNATTRACTIVE MIDLY UNATTRACTIVE NEUTRAL MIDLY ATTRACTIVE HIGHLY ATTRACTIVE HIGHLY UNATTRACTIVE MIDLY UNATTRACTIVE NEUTRAL MIDLY ATTRACTIVE HIGHLY ATTRACTIVE
  • 33. Marketing Planning 3.2.4. Power of Buyers Number of important buyer Few Many Availability of substitutes for industry products Many Few Buyer switching cost Low High Buyers’ threat of backward integration High Low Industry threat of forward integration Low High Contribution to quality or service of buyer’s product Small Large Total buyers’ cost contibuted by the industry Large fraction Small fraction Buyers’ profitability Low high HIGHLY UNATTRACTIVE MIDLY UNATTRACTIVE NEUTRAL MIDLY ATTRACTIVE HIGHLY ATTRACTIVE
  • 34. Marketing Planning 3.2.5. Power of Supplier Number of important suppliers Few Many Availability of substitutes for the suppliers’ products Low High Differentiation or switching cost of suppliers’ product High Low Suppliers’ threat of backward integration High Low Industry threat of forward integration Low High Suppliers’ contribution to quality or service High Small Total industry cost contibuted by suppliers Large fraction Small fraction Importance of the industry to suppliers’ profit Small Large Availability of Substitutes Availability of close subtitutes Large Small User’s switching costs Low High Subtitutes producers’ profitability and aggressiveness High Low Subtitutes price/value High Low HIGHLY UNATTRACTIVE MIDLY UNATTRACTIVE NEUTRAL MIDLY ATTRACTIVE HIGHLY ATTRACTIVE HIGHLY UNATTRACTIVE MIDLY UNATTRACTIVE NEUTRAL MIDLY ATTRACTIVE HIGHLY ATTRACTIVE
  • 35. Marketing Planning 3.2.7. Overall Assessment Barriers to Entry Barriers to exit Rivalry among competitors Power of buyers Power of suppliers Availability of subtitutes 3.2.8. Overall Industry Assessment Overal assessment HIGHLY UNATTRACTIVE MIDLY UNATTRACTIVE NEUTRAL MIDLY ATTRACTIVE HIGHLY ATTRACTIVE HIGHLY UNATTRACTIVE MIDLY UNATTRACTIVE NEUTRAL MIDLY ATTRACTIVE HIGHLY ATTRACTIVE
  • 36. Marketing Planning 4. ANALISIS PERSAINGAN (bobot 5%) 4.1. Identifikasi Pesaing Langsung (Existing Competitor) 4.2. Perbandingan Pesaing Tidak Langsung dengan Sesama produk 4.3. Keunggulan Item Pengamatan Produk PT X Produk Kompetitor Produk Kompetitor 2 Kesimpulan:Kekuatan (+) atau Kelemahan (-) Objectives & Strategi Bisnis Secara Umum Meningkatkan market share Kinerja Bisnis (Pemasaran dan Keuangan) Ekspansi Usaha Improvement & Inovasi Bisnis Perkembangan Aset Teknologi dan Infrastruktur Bisnis Upaya Fund Rising & Capital Structure Hal-hal Lain yang Berarti & Penting (Significant & Important
  • 37. Marketing Planning 5. ANALISIS PELANGGAN (Bobot 5%) Karakteristik Pelanggan Pelanggan eksisting Pelanggan Potensial Geografis Wilayah Kepadatan Demografis Usia Siklus hidup Pekerjaan Psikografis Gaya hidup Kepribadian Prilaku Manfaat Alasan menggunakan Produk Status pemakai Tingkat pemakaian (outgoing) Durasi pemakaian (outgoing) Tingkat pemakaian Loyalitas Kesiapan pembeli Sikap terhadap produk Sensitivitas harga Pembuat keputusan membeli Pemberi pengaruh pembelian
  • 38. Marketing Planning 5.1. Analisa Pelanggan secara Geografis 5.2. Analisa Pelanggan secara Demografis 5.3. Analisa Pelanggan secara Psikografis 5.4. Perilaku Konsumen
  • 39. Marketing Planning 6. ANALISIS UKURAN PASAR TOTAL & PERTUMBUHAN (bobot 5%) Faktor Pendorong Pertumbuhan Deskripsi Kekuatan (+) atau Kelemahan(-) 7. EVALUASI STRATEGI DAN PROGRAM PEMASARAN (bobot 15%) Bulan Volume Penjualan Tingkat Pertumbuhan 2014 (Jutaan Menit) (%) Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Berikan analisa nya!!!
  • 40. Marketing Planning 8. EVALUASI PENCAPAIAN KINERJA PEMASARAN (bobot 15%) Indikator Kinerja Deskripsi Analisa Kekuatan (+) atau Kelemahan (-) Market Share Sales Volume Citra Produk – Perusahaan Kepuasan Pelanggan Tingkat Keuntungan Berikan analisanya! 9. SASARAN & TUJUAN PEMASARAN EKSISTING & EVALUASI (bobot 10%) Indikator Deskripsi Analisa Kekuatan (+) atau Kelemahan(-) Peningkatan Market Share Peningkatan Penjualan Peningkatan Kepuasan Pelanggan Peningkatan Image Peningkatan Profit
  • 41. Marketing Planning 10. PROGRAM PEMASARAN EKSISTING & EVALUASI (bobot 10%) Product, Price, Place, Promotion Program Deskripsi Analisa Kekuatan (+) Kelemahan Product Manfaat Fungsional Hierarki Nilai Pelanggan  Core Benefit –  Basic Product –  Expected Product – Klasifikasi Barang Konsumen Existing Product Merek Price Penetapan Harga Place Saluran Distribusi Promosi Promotion Mix Penganggar an Promosi Promotion Strategy
  • 42. Marketing Planning 11. ANALISIS SWOT (bobot 10%) Strength Analysis Weakness Analysis Opportunity Analysis Threat Analysis Dengan menganalisis Kekuatan dan kelemahan yang ada pada internal organisasi dan kemudian melihat ancaman dan peluang yang ada dari lingkungan eksternal yang diperoleh dari hasil analisais Lingkungan Makro, Analisis Struktur Industri, Perilaku pelanggan maka dilakukan Analisis SWOT dengan tujuan untuk dapat menemukan strategi untuk masing-masing kuadran dimana untuk kuadran S-O (Strength – Opportunity) disusun strategi memanfaatkan kekuatan untuk meraih peluang. Pada kuadran W-O (Weakness – Opportunity) disusn strategi : memanfaatkan peluang untuk mengatasi kelemahan, pada kuadran S-T (Strength- Threath) disusun strategi menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman dan pada kuadran W-T (Weakness – Threath) disusun strategi meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman. Adapun hasil dari analisa SWOT adalah seperti yang ditujukan pada tebel TABEL MATRIX SWOT  STRENGTHS (S) Matriks SWOT  WEAKNESSES (W)  OPPORTUNITI ES (O)  STRATEGI SO  STRATEGI WO  TREATHS (T)  STRATEGI ST  STRATEGI WT
  • 43. Marketing Planning 12. PERAMALAN PASAR (Bobot 10%) Asumsi Peramalan Kondisi Pasar Baik Kuantitatif dan Kualitatif.