Dokumen tersebut membahas tentang pandangan Islam terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Islam mendorong pengembangan IPTEK asalkan dilakukan secara bertanggungjawab dan bermanfaat bagi kemanusiaan serta tidak bertentangan dengan ajaran agama."
1. ISLAM MENDORONG PENGMBANGAN ILMU
PENGETAHUAN
OLEH KELOMPOK 1 :
Erda Rahmania
Hendriawan
Melisa Ferda Seftarini
Muhammad Mauladi
Ita Purnama Sari
2. 1. PENGERTIAN IPTEK
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua sosok yang tidak dapat dipisahkan satu
sama lain. Ilmu adalah sumber teknologi yg mampu memberikan kemungkinan munculnya
berbagai penemuan rekayasa dan ide-ide. Adapun teknoogi adalah terapan atau aplikasi dari ilmu
yg dapat ditunjukkan dalam hasil nyata yg lbh canggih dan dapat mendorong manusia utk
berkembang lbh maju lagi. Sebagai umat Islam kita harus menyadari bahwa dasar-dasar filosofis
untuk mengembangkan ilmu dan teknologi itu bisa dikaji dan digali dalam Alquran sebab kitab suci
ini banyak mengupas keterangan-keterangan mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Seperi kita ketahui, teknologi kini telah merambat dalam kehidupan kebanyakan manusia
bahkan dari kalangan atas hingga menengah kebawah sekalipun. Dimana upaya tersebut
merupakan cara atau jalan di dalam mewudkan kesejahteraan dan meningkatkan harkat dan
martabat manusia. Atas dasar kreatifitas, akalnya, manusia mengembangkan iptek dalam rangka
untuk mengolah SDA yang di berikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Dimana dalam pengembangan
iptek harus didasari terhadap moral dan kemanusiaan yang adil dan beradab, agar semua
masyarakat mengecam IPTEK secara merata. Disatu sisi telah terjadi perkembangan yang sangat
baik sekali di aspek telekomunikasi, namun pelaksanaan pembangunan IPTEK masih belum
merata.
3. 2. PANDANGAN ISLAM TENTANG IPTEK
Setiap manusia diberikan hidayah dari Allah swt berupa “alat” untuk mencapai
dan membuka kebenaran. Hidayah tersebut adalah
Indera, untuk menangkap kebenaran fisik.
Naluri, untuk mempertahankan hidup dan kelangsungan hidup manusia secara
pribadi maupun social.
Pikiran dan atau kemampuan rasional yang mampu mengembangkan
kemampuan tiga jenis pengetahuan akali (pengetahuan biasa, ilmiah dan filsafi).
Akal juga merupakan penghantar untuk menuju kebenaran tertinggi.
Imajinasi, daya khayal yang mampu menghasilkan kreativitas dan
menyempurnakan pengetahuannya,
Hati nurani, suatu kemampuan manusia untuk dapat menangkap kebenaran
tingkah laku manusia sebagai makhluk yang harus bermoral.
4. Menurut Mehdi Ghulsyani (1995), dalam menghadapi perkembangan IPTEK ilmuwan muslim
dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok :
1) Kelompok yang menganggap IPTEK modern bersifat netral dan berusaha melegitimasi hasil-
hasil IPTEK moderen dengan mencari ayat-ayat Al-Quran yang sesuai.
2) Kelompok yang bekerja dengan IPTEK moderen, tetapi berusaha juga mempelajari sejarah
dan filsafat ilmu agar dapat menyaring elemen-elemen yang tidak islami.
3) Kelompok yang percaya adanya IPTEK Islam dan berusaha membangunnya. Untuk kelompok
ketiga ini memunculkan nama Al-Faruqi yang mengintrodusir istilah “islamisasi ilmu
pengetahuan”. Dalam konsep Islam pada dasarnya tidak ada pemisahan yang tegas antara
ilmu agama dan ilmu non-agama. Sebab pada dasarnya ilmu pengetahuan yang
dikembangkan manusia merupakan “jalan” untuk menemukan kebenaran Allah itu sendiri.
Sehingga IPTEK menurut Islam haruslah bermakna ibadah. Yang dikembangkan dalam
budaya Islam adalah bentuk-bentuk IPTEK yang mampu mengantarkan manusia
meningkatkan derajat spiritialitas, martabat manusia secara alamiah. Bukan IPTEK yang
merusak alam semesta, bahkan membawa manusia ketingkat yang lebih rendah martabatnya.
5. Dari uraian di atas “hakekat” penyikapan IPTEK dalam kehidupan sehari-hari yang islami
adalah memanfaatkan perkembangan IPTEK untuk meningkatkan martabat manusia dan
meningkatkan kualitas ibadah kepada Allah swt. Kebenaran IPTEK menurut Islam adalah
sebanding dengan kemanfaatannya IPTEK itu sendiri. IPTEK akan bermanfaat apabila
1) mendekatkan pada kebenaran Allah dan bukan menjauhkannya.
2) Dapat membantu umat merealisasikan tujuan-tujuannya (yang baik).
3) Dapat memberikan pedoman bagi sesame.
4) Dapat menyelesaikan persoalan umat. Dalam konsep Islam sesuatu hal dapat dikatakan
mengandung kebenaran apabila ia mengandung manfaat dalam arti luas.
Ada beberapa kemungkinan hubungan antara agama dan iptek:
Berseberangan atau bertentangan.
Bertentangan tapi dapat hidup berdampingan secara damai
Tidak bertentangan satu sama lain
Saling mendukung satu sama lain, agama mendasari pengembangan iptek atau iptek
mendasari penghayatan agama.
6. Pentingnya Umat Beragama Mengikuti Perkembangan IPTEK
Para sarjana muslim berpandangan bahwa yang disebut ilmu itu tidak hanya terbatas pada pengetahuan
(knowledge) dan ilmu (science) saja, melainkan ilmu oleh Allah dirumuskan dalam lauhil mahfudz yang
disampaikan kepada kita melalui Alquran dan As-Sunnah. Ilmu Allah itu melingkupi ilmu manusia tentang
alam semesta dan manusia sendiri. Jadi bila diikuti jalan pikiran ini, maka dapatlah kita pahami, bahwa
Alquran itu merupakan sumber pengetahuan dan ilmu pengetahuan manusia (knowledge and science).
Seandainya penggunaan satu hasil teknologi telah melalaikan seseorang dari zikir dan tafakur serta
mengantarkannya kepada keruntuhan nilai-nilai kemanusiaan maka ketika itu bukan hasil teknologinya yang
mesti ditolak, melainkan kita harus memperingatkan dan mengarahkan manusia yang menggunakan
teknologi itu. Jika hasil teknologi sejak semula diduga dapat mengalihkan manusia dari jati diri dan tujuan
penciptaan sejak dini pula kehadirannya ditolak oleh islam. Karena itu menjadi suatu persoalan besar bagi
martabat manusia mengenai cara memadukan kemampuan mekanik demi penciptaan teknologi dengan
pemeliharaan nilai-nilai fitrahnya.
Kesenian Islam tidak harus berbicara tentang islam. Ia tidak harus berupa nasihat langsung, atau anjuran
berbuat kebajikan,bukan juga penampilan abstrak tentang akidah. Seni yang islami adalah seni yang dapat
menggambarkan wujud ini dengan bahasa yang indah serta sesuai dengan cetusan fitrah. Seni islam adalah
ekspresi tentang keindahan wujud dari sisi pandangan islam tentang alam, hidup, dan manusia yang
mengantar menuju pertemuan sempurna antara kebenaran dan keindahan.
7. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam al-Qur’an :
ْمَل ُهَءاَج اَذِإ ٰىَّتَح ًءاَم ُآنْمَّالظ ُهُبَسْحَي ٍةَعيِقِب ٍباَرَسَك ْمُهُلاَمْعَأ واُرَفَك َينِذَّالَوَو اًئْيَش ُهْد ِجَيُ َّاَّللَو ۗ ُهَباَس ِح ُهاَّفَوَف ُهَدْنِع َ َّاَّلل َدَجَوُعي ِرَس
ِباَس ِحْال
Artinya : “Dan orang – orang yang kafir amal – amal mereka adalah laksana fatamorgana di
tanah yang datar, yang disangka air oleh orang – orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya
air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun. Dan didapatinya (ketetapan) Allah disisinya,
lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal – amal dengan cukup dan Allah adalah
sangat cepat perhitungan-Nya”. (Q.S An-Nur : 39)
Dengan demikian integrasi iptek dan imtaq harus diupayakan dalam format yang tepat
sehingga keduanya berjalan seimbang dan dapat mengantar kita meraih kebaikan dunia dan
kebaikan akhirat seperti do’a yang setiap saat kita panjatkan kepada Allah.
َّنال َابَذَع اَنِقَو ًةَنَسَح ِةَر ِخ ْاْل يِفَو ًةَنَسَح اَيْنُّدال يِف اَنِتآ اَنَّبَر ُلوُقَي ْنَم ْمُهْنِمَوِار
Artinya : “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan
peliharalah kami dari siksa neraka”. (Q.S. Al-Baqarah : 201)
8. “Allah mengakui bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan selain dari pada Nya dan malaikat malaikat mengakui dan orang
orang berilmu,yang tegak dengan keadilan” (QS Ali Imran 18)
ََّلِإ َهَٰلِإ ََل ۚ ِْطسِقْالِب ًامِئاَق ِمْلِعْال وُلوُأ َو َُةكِئ ََلَمْال َو َوُه ََّلِإ َهَٰلِإ ََل ُهَّنَأ ُ َّاَّلل َدَِهشَوُهُميِكَحْال ُِي َِِعْال
Artnya : “Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan
keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan
Dia (yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”( QS Ali Imran 18)
Hal ini menunjukkan bahwa Allah SWT sangat memuliakan orang orang yang berilmu. Pada ayat lain Allah SWT berfirman
اَذِإ َو ۖ ْمُكَل ُ َّاَّلل ِحَسْفَي ُواحَسْافَف ِسِلَاجَمْال يِف ُواحَّسَفَت ْمُكَل َليِق اَذِإ واُنَمآ َينِذَّلا َاهُّيَأ اَييِقْناَف واُُِشْنا َلُ َّاَّلل َو ۚ ٍٍَاجََرَ َمْلِعْال واُتوُأ َينِذَّلا َو ْمُكْنِم واُنَمآ َينِذَّلا ُ َّاَّلل ِعَفَْري واُُِشَت اَمِبيرِبَخ َونُلَمْع
“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya
Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”(QS Al Mujadalah 11)
ِوَتْسَي ْلَه ْلُق ۗ ِهِبَر َةَمْحَر ُوجَْريَو َةَر ِخ ْاْل ُرَذْحَي ًامِئاَقَو اًد ِاجَس ِلْيَّلال َءاَنآ تِناَق َوُه َّْنمَأا يُمَلْعَي َينِذَّلِباَبْلَ ْاْل وُلوُأ ُرَّكَذَتَي اَمَّنِإ ۗ َونُمَلْعَي ََل َينِذَّلا َو َون
“(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan
sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah
sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah
yang dapat menerima pelajaran.?”(QS AzZumar 9)
9. Menuntut ilmu agama adalah kewajiban setiap Muslim, Nabi Muhammad SAW Bersabda :
مالك بن أنس عن,قال:موسل عليه هللا ىصل هللا رسول قال:مسلم كل على فريضة العلم طلب
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu, ia berkata : “Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda
: “Menuntut ilmu itu adalah kewajiban bagi setiap Muslim.” [Shahih : Diriwayatkan oleh Imam Ibnu
Majah rahimahullah didalam Sunan nya, hadits no 223. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani]
Ahli Ilmu dan Penuntut Ilmu adalah Pembuka Pintu Kebaikan dan Penutup Pintu Keburukan, Sabda Nabi:
قال مالك بن أنس عن:موسل عليه هللا ىصل هللا رسول قال:”للخير مفاتيح اسالن من إن,رللش مغاليق,رللش مفاتيح اسالن من وإن,مغاليق
للخير,يديه على الخير مفاتيح هللا جعل لـمن فطوبى,يديه على رالش مفاتيح هللا جعل لـمن وويل ”
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu, dia berkata : Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda
: “Sesungguhnya diantara manusia ada orang yang menjadi pembuka pintu kebaikan dan penutup
pintu keburukan. Dan sesungguhnya diantara manusia juga ada yang menjadi pembuka pintu
keburukan dan penutup pintu kebaikan. Maka berbahagialah orang yang Allah telah jadikan dia
sebagai kunci pembuka pintu kebaikan ada ditangan nya. Dan celakalah orang yang Allah telah
jadikan dia sebagai kunci pembuka pintu keburukan ada ditangan nya.”
10. Sabda Nabi Muhammad SAW tentang doa agar diberi keberkahan pada ilmu yang sudah dipelajari dan
meminta ditambahkan ilmu yang bermanfaat:
قال عنه هللا رضي هريرة أبي عن:يقول موسل عليه هللا ىصل هللا رسول كان :
ْيِنَتْمََّلع اَمِب ْيِنْعَفْنا َّمُهَّللَا,ْيِنُعَفْنَياَم ْيِنْمِلَعَو,اًمْلِع ْيِنَْ ِز َو,ُك ىَلَع ِ َِّلل ُدَْمحْالَوِلاَح ِل
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, dia berkata : “Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda : “Ya
Allah berilah aku manfaat dari apa yang Engkau ajarkan kepada ku. Ajarilah aku akan apa yang
bermanfaat untuk ku dan tambahkanlah ilmu ku. Segalapuji bagi Mu yang Allah, pada segala keadaan.”
[Shahih dengan penguat : Diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah rahimahullah dalam sunan nya, hadits no
251, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani didalam Shahih Sunan Ibnu Majah no 205]
Didalam riwayat yang lain, juga dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, bahwasanya Nabi Shallallahu’alaihi wa
sallam berdoa :
ْيِنَتْمََّلع اَمِب ْيِنْعَفْنا َّمُهَّللَا,ْيِنُعَفْنَياَم ْيِنْمِلَعَو,اًمْلِع ْيِنَْ ِز َو,ُك ىَلَع ِ َِّلل ُدَْمحْالَوِلاَح ِل,ِارَّنال ِباَذَع ْنِم ِهللِاب ُذ ْوُعَأَو
“Ya Allah berilah aku manfaat dari apa yang Engkau ajarkan kepada ku. Dan ajarilah aku akan apa yang
bermanfaat untuk ku dan tambahkanlah ilmu ku. Segalapuji bagi Mu yang Allah pada segala keadaan.
Dan aku berlindung kepada mu ya Allah dari azab Neraka” [Shahih dengan penguat : Diriwayatkan oleh
Imam Ibnu Majah rahimahullah didalam Sunan nya, hadits no 3833. Dan Diriwayatkan juga oleh Imam at-
Tirmidzi rahimahullah didalam Sunan nya, hadits no 3599. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani]
11. 3. SEJARAH MUNCULNYA TRADISI KEILMUAN
DALAM ISLAM
Secara historis tradisi intelektual dalam islam dimulai dari pemahaman terhadap Al qur’an yang
diwahyukan kepada Nabi Muhamad SAW, secara berturut turut dari periode mekkah sampai madinah.
Munculnya tradisi keilmuan dalam islam secara umum dapat dibagi menjadi tiga periode. Periode pertama
dimana pada periode ini lahirlah pandangan hidup islam.Periode kedua dimulai ketika timbul kesadaran
bahwa wahyu yang turun (sudah menajdi pandangan hidup) pada dasarnya mengandung struktur
fundamental dari apa yang disebut dengan scientific worldview. Periode ketiga adalah lahirnya tradisi
keilmuan dalam islam, dimana tradisi keilmuan ini lahir dari konsekuensi logis dari adanya
strukturpengetahuan dalam islam.
Dari proses lahirnya pandangan islam yang tergambar dari tiga periode diatas dapat disimpulkan
bahwa islam adalah agama yang sarat dengan ajaran yang mendorong timbulnya ilmu
pengetahuan.Ajaran tentang ilmu pengetahuan dalam islam yang cikal bakalnya adalah konsep konsep
dasar dalam wahyu itu kemudian ditafsirkan kedalam berbagai bentuk kehidupan dan akhirnya
terakumulasi dalam sebuah bangunan peradaban yang kokoh.Suatu peradaban yang lahir dan tumbuh
atas dukungan tradisi intelektual yang berbasis pada wahyu.
12. 4. PENGARUH PENGEMBANGAN ILMU DALAM
BANGUNAN PERADABAN ISLAM
Ditilik dari sejarah, ada empat faktor mengapa peradaban islam berkembang pesat di masa
lalu.Faktor faktor itu adalah kekuasaan,ekonomi, stabilitas politik dan sarana pengembangan ilmu.
Sesudah Rasululloh SAW wafat, beliu telah meletakan dasar dasar yang merupakan bekal yang
sangat berharga bagi generasi penerusya. Salah satunya adalah ashab al suffah yang menjadi cikal
bakal tradisi intelektual islam.Jika dianalogikan dengan sebuah kurva, maka sesudah masa
Rosululloh SAW maka peradaban islam sedang merangkak naik sehingga pada akhirnya menjadi
pusat peradaban dunia.Dimulai dari masa khulafaur rasyidin, dinasti umayah,dinasti abasiyah dan
kesultanan turki usmani. Memang didalam perjalananya kita juga mengakui ada masa naik dan turun
juga. Tetapi secara umum bisa dikatakan pada saat itu islam benar benar menjadi “pusat perhatian”
bagi dunia..
Pandangan hidup yang berasal dari Al quran dan assunnah, benar benar menjadi “modal
berharga” yang termanfaatkan dengan baik pula. Mereka merambah komunitas sahabat, thabiin,tabi
tahbiin dan ulamaulama pewarisnya yang diikat dalam pandangan hidup, visi misi kegamaan yang
sama sehingga menjadi ummat besar yang menyatukan bangsa bangsa di dunia.
13. 5. PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DALAM
KONSEPSI ISLAM
Pada dasarnya pengembangan ilmu pengetahuan dalam perpektif islam dipusatkanpada konsepsi tauhid. Manusia sebagai subyek
dari ilmu, diharapkan akan semakin bertambah keyakinananya terhadap Allah SWT sehingga hasil akhir dari sebuah pengembangan
ilmu pengetahuan dalam pandangan islam,selalu dikembalikan kepada “pusat” pengetahuan itu sendiri yaitu Allah SWT.
َقَلَخ ِيذَّلا َكِبَر ِْمساِب ْأَرْاق
Dari QS Al Alaq 1 sebagai prolog dari tulisan ini, terlihat dengan jelas konsepnya. “Bacalah dengan menyebut nama
Tuhanmu”. Mengenai ayat ini Sayyid Qutb dalam tafsirnya yang sangat terkenal Fi Zhilalil Qur’an mengatakan..”kemudian tampaklah
sumber pengajaran dan ilmu pengetahuan bahwa sumbernya adalah Allah. Dari Nya lah manusia mengembangkan apa yang telah
dan akan diketahuinya. Juga, dari Nyalah manusia mengembangkan apa yang dibukakan untuknya tentang rahasia rahasia semesta,
kehidupan, dan dirinya sendiri.Semua itu dari sana,dari sumber satu satunya itu,yang tidak ada sumber lain disana selain Dia “.
Manusia yang dilahirkan dari proses ini adalah manusia insan kamil atau manusia yang universal.
Berbeda dengan konsepsi barat ,pengembangan ilmu yang dilakukan seolah olah melepaskan Tuhan. Tuhan seakan akan
menjadi penghalang dalam pengembangan ilmu sehingga harus dikucilkan Tuhan tidak mereka ikutsertakan dalam penggalian dan
pengembangan ilmu yang mereka lakukan. Mereka meletakan manusia diatas segala galanya. “Manusia adalah ukuran dari segala
sesutau,segala sesuatu yang ada adalah ada,dan segla sesutau yang tuidak ada adalah tidak ada,”Maka lahirlah manusia manusia
yang sekuler dan materialistik. Tetapi sayangnya di sebagian negara negara yang mayoritas penduduknya muslim, konsepsi
pendidikan dalam pandangan barat lah yang sering dipakai, menjadi tugas kita semua untuk bisa mengembalikan proses
pengembangan ilmu yang dilakukan adalah sesuai dengan konsepsi islam.