Good Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them well
COP.pptx
1. Tahun Sesi Lokasi
1995 COP 1 Berlin, Germany
1996 COP 2 Geneva, Switzerland
1997 COP 3 Kyoto, Japan
1998 COP 4 Buenos Aires, Argentina
1999 COP 5 Bonn, Germany
2000 COP 6 The Hague, Netherlands
2000 COP 6 - II Bonn, Germany
2001 COP 7 Marrakech, Morocco
2002 COP 8 New Delhi, India
2003 COP 9 Milan, Italy
2004 COP 10 Buenos Aires, Argentina
2005 COP 11 / CMP 1 Montreal, Canada
2006 COP 12 / CMP 2 Nairobi, Kenya
2007 COP 13 / CMP 3 Bali, Indonesia
Tahun Sesi Lokasi
2008 COP 14 / CMP 4 Poznan, Poland
2009 COP 15 / CMP 5 Copenhagen, Denmark
2010 COP 16 / CMP 6 Cancun, Mexico
2011 COP 17 / CMP 7 Durban, South Africa
2012 COP 18 / CMP 8 Doha, Qatar
2013 COP 19 / CMP 9 Warsaw, Poland
2014 COP 20 / CMP 10 Lima, Peru
2015 COP 21 / CMP 11 Paris, French
2016 COP 22 / CMP 12 Marrakech, Morocco
2017 COP 23 / CMP 13 Bonn, Germany
2018 COP 24 / CMP 14 Katowice, Poland
2019 COP 25 / CMP 15 Madrid, Spain
Conference of the Parties (COP)
2. • Berdasarkan laporan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC
WGI Report dalam Febrianti, 2009) peningkatan suhu udara rata-rata global
sejak pertengahan abad ke-20 disebabkan oleh gas rumah kaca yang semakin
meningkat.
• Negara Indonesia berkomitmen untuk menurunkan gas rumah kaca dalam
conference of parties 15 (Copenhagen, Denmark) tahun 2009 untuk
penurunan 26% gas rumah kaca dengan usaha sendiri.
• Pemenuhan target tersebut dilakukan dengan berbagai aksi mitigasi pada
semua sektor oleh penanggung jawab mitigasi.
• Tercatat suhu udara dipermukaan bumi meningkat 0,74 ± 0,18 ºC (1,33 ±
0,32 ºF) selama seratus tahun terakhir
3. Sustainable Development Goals
• Perjanjian pembangunan yang mendorong perubahan menuju
pembangunan berkelanjutan berdasarkan hak asasi manusia dan
kesetaraan untuk mendorong pembangunan ekonomi, sosial, dan
lingkungan
Sumber : Handrian, E. (2020). Sustainable Development Goals : Tinjauan Percepatan Pencapaian di Provinsi Riau. Publika :
Jurnal Ilmu Administrasi Publik, 6(1), 43–44
4. Sejarah Sustainable Development Goals
Tahun Pembaruan
1982
Istilah sustainable development pertama kali dikemukakan di World Charter for
Nature
1987
Brundtland report, yang dipimpin oleh Gro Harlem Brundtland mengemukakan
mengenai SD dengan poin penting ‘’Pembangunan yang memenuhi kebutuhan
masa kini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi
kebutuhan mereka’’
1992
Pembahasan mengenai tiga poin penting yaitu sosial, ekonomi, dan lingkungan
dibahas lebih lanjut dalam 40 Bab Agenda 21 dari Earth Summit
1995
Menekankan kunci penting sustainble development dalam menjamin pembangunan
sosial global
2002
Menambah pilar ketiga dari pendefinisian sustainable development yang didukung
oleh the World summit tentang pembangunan berkelanjutan
2012 SDGs mulai dikembangkan dengan menyusun target dan indikator SDGs
2015
Open Working Group menyelesaikan SDGs dengan merevisi serangkaian target
dan melengkapinya dengan indikator konkrit
5. 17 PILAR SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS
1 Tanpa Kemiskinan
2 Tidak Ada Kelaparan
3 Kesehatan dan Kesejahteraan yang Baik
4 Pendidikan Berkualitas
5 Kesetaraan Gender
6 Air Bersih dan Sanitasi
7 Energi Bersih dan Terjangkau
8
Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan
yang Layak
9
Infrastruktur Tangguh, Industri Inklusif
dan Inovatif
10 Penurunan Kesenjangan
11 Kota Inklusif dan Berkelanjutan
12 Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan
13
Perubahan Iklim dan Pengurangan
Resiko Bencana
14
Pelestarian dan Pemanfaatan
Berkelanjutan Ekosistem Laut
15
Pelestarian dan Pemanfaatan
Berkelanjutan Ekosistem Darat
16
Perdamaian, Keadilan dan
Kelembagaan yang Kokoh
17
Kemitraan untuk Semua Tujuan
Pembangunan