SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 53
Baixar para ler offline
MACAM-MACAM
SAMBUNGAN
INDIKATOR:
1. Menjelaskan pengertian sambungan
2. Menjelaskan macam-macam sambungan
3. Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja
sambungan keling
4. Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja
sambungan las
5. Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja
sambungan baut
A. PENGERTIAN SAMBUNGAN
Mesin atau konstruksi terdiri dari beberapa bagian, yang
mana bagian yang satu dengan yang lain akan
dihubungkan. Salah satu cara untuk menghubungkan
suku bagian-suku bagian tersebut adalah dengan cara
memberikan sambungan.
Sambungan adalah hasil dari penyatuan beberapa
bagian atau konstruksi dengan menggunakan suatu
cara tertentu.
B. MACAM-MACAM SAMBUNGAN
Macam-macam sambungan adalah sebagai berikut:
1. SAMBUNGAN TETAP, yaitu sambungan yang hanya
dapat dilepas dengan cara merusaknya.
Contoh: sambungan keling dan sambungan las
2. SAMBUNGAN TIDAK TETAP, yaitu sambungan yang
dapat kita lepas dan dapat kita bongkar tanpa
merusak sesuatu.
Contoh: sambungan baut, sambungan pasak dan
sambungan pena.
Sambungan Keling
Sambungan Las
Sambungan Baut / Ulir
Sambungan Pasak
Sambungan Pena
C. SAMBUNGAN KELING
Sambungan keling adalah sambungan yang
digunakan untuk menyambung plat dan batang profil.
Untuk membuat sambungan ini digunakan PAKU
KELING yang dibuat di pabrik khusus dengan kepala
terpasang yang dilantak.
Bentuk Kepala Paku Keling 75°
Paku Keling Kepala Bulat Paku Keling Kepala Tirus
Paku Keling Kepala Bulat paling banyak dipakai karena jenis
paku keling ini paling mudah dipakai.
Bahan yang digunakan untuk membuat paku keling antara
lain Baja Kenyal, Baja Paduan, Tembaga, Loyang dan
Aluminium.
Paku Keling Kepala Rata
Fungsi Sambungan Keling
1. Sebagai sambungan kekuatan dalam konstruksi
baja dan konstruksi logam ringan.
Contoh : Konstruksi Bertingkat, Konstruksi Jembatan
dan konstruksi Pesawat Angkat
2. Sebagai sambungan kekuatan kedap
Contoh : Konstruksi ketel dan pipa tekanan tinggi. Tapi
untuk saat ini dalam pembuatan ketel biasanya
menggunakan sambungan las.
3. Sebagai sambungan kedap yg tidak memiliki
tekanan
Contoh : tangki, cerobong asap, pipa penurun.
4. Sebagai sambungan paku untuk kulit pelat.
Contoh: Konstruksi Kendaraan dan Konstruksi Pesawat
Terbang.
Konstruksi Jembatan Konstruksi Ketel
Cerobong Asap Konstruksi Pesawat Terbang
Cara melakukan sambungan dengan
Keling
Bentuk Kampuh Keling
Kampuh keling dibuat menurut kebutuhan kekuatan
dan kerapatan yang dikehendaki.
Macam-macam kampuh keling adalah sebagai berikut:
1. Kampuh Berimpit (Kampuh Bilah Tunggal
dikeling Tunggal)
Kampuh berimpit biasanya digunakan untuk kekuatan
kecil, sedang dan juga sambungan yang hanya
memerlukan kerapatan.
Jika diperlukan kerapatan, maka antara kedua plat itu
diberi perekat.
2. Kampuh Bilah Tunggal (Kampuh Bilah Tunggal
dikeling Ganda)
Kampuh ini dibuat untuk sambungan yang tidak
mendapat gaya tarik terlalu besar.
3. Kampuh Bilah Ganda
Kampuh ini banyak digunakan untuk sambungan yang
menghendaki kekuatan dan karapatan pada tekanan
tinggi. Kampuh ini dapat dikeling tunggal, 2 baris atau 3
baris
Penerapan Sambungan Keling
Macam-macam penerapan sambungan keling, yaitu:
1. Sambungan Kuat.
Contoh : Sambungan keling kerangka bangunan,
jembatan dan blok mesin
2. Sambungan Kuat dan Rapat.
Contoh: Sambungan keling ketel uap, tangki-tangki
dan dinding kapal
3. Sambungan Rapat.
Contoh: Sambungan tangki-tangki zat cair dan
bejana tekanan rendah.
MENGHITUNG KEKUATAN SAMBUNGAN KELING
Untuk menghitung kekuatan sambungan paku keling,
seluruh pembebanan dianggap bekerja pada paku
kelingnya.
Untuk perhitungan pada sambungan keling Kampuh
Berimpit (Kampuh Bilah Tunggal dikeling tunggal)
adalah sebagai berikut: A
F
F
k
(1,5 – 2)D
s
D
F
Pada gambar di atas, beban sebesar F bekerja pada
penampang A atas dasar geseran.
Maka besarnya F dapat kita cari dengan rumus:
F = n . Л/4 . D² . σg
4F = n . Л . D² . σg
Di mana:
F = beban dalam kg
n = jumlah paku
D = diameter paku dalam cm
σg = tegangan geser dalam kg/cm²
Untuk menentukan ukuran plat yang sesuai
yaitu :
Bila tebal plat (s) dan lebar plat (b), maka plat
tersebut akan putus tertarik, bila tidak mampu
menahan gaya luar yang diberikan. Sehingga
tegangan yang terjadi pada penampang plat yaitu
tegangan tarik. A
F
F
k
(1,5 – 2)D
s
D
F
b
Di mana :
σt = tegangan tarik izin
F = gaya luar yang bekerja
A = luas penampang plat yang akan putus.
Untuk luas penampang yang kemungkinan akan putus
adalah : A = ( b – D ). s
Di mana : b = lebar plat , s = tebal plat
Maka untuk menentukan Lebar Plat(b) adalah sbb:
sDb
F
t
).(
)/( 2
cmkg
A
F
t
ts
F
Db
.
)( D
s
F
b
t.
LATIHAN SOAL
Dua buah plat akan disambung dengan kampuh bilah
tunggal dikeling tunggal, direncanakan menerima beban
sebesar 1000 kg. Bila bahan plat mempunyai tegangan
tarik izin 137,3 kg/cm 2 dan bahan paku dengan
tegangan geser izinnya 109,8 kg/cm2 serta tebal plat 4
cm
Tentukanlah: a. Diameter paku keling yang sesuai
b. Lebar plat yang dibutuhkan
4cm
D
1000kg
b
Penyelesaian:
Diketahui : F = 1000 kg , s = 4 cm , n = 1
σt = 137,3 kg/cm²
σg = 109,8 kg/cm²
Ditanya: a. Diameter paku keling (D)
b. Lebar Plat (s)
Jawab: a.
Jadi Diameter Paku keling yang sesuai adalah 3,406cm
gn
F
D
..
.4
8,10914,31
10004
xx
x
D
772,344
4000
D
602,11DcmD 406,3
b. Lebar plat yang dibutuhkan (b):
Jadi lebar plat yang dibutuhkan adalah 5,226cm
D
s
F
b
t.
406,3
3,137.4
1000
b 406,3
2,549
1000
b
406,382,1bcmb 226,5
Latihan Soal
Dua buah plat akan disambung dengan kampuh bilah
tunggal dikeling tunggal, direncanakan menerima beban
sebesar 100 kg. Bila bahan plat mempunyai tegangan
tarik izin 137,3 kg/cm 2 dan bahan paku dengan tegangan
geser izinnya 109,8 kg/cm2 serta tebal plat 1 cm
Tentukanlah: a. Diameter paku keling yang sesuai
b. Lebar plat yang dibutuhkan
1cm
D
100kg
b
Penyelesaian:
Diketahui : F = 100 kg , s = 1 cm , n = 1
σt = 137,3 kg/cm²
σg = 109,8 kg/cm²
Ditanya: a. Diameter paku keling (D)
b. Lebar Plat (s)
Jawab: a.
Jadi Diameter Paku keling yang sesuai adalah 1,077 cm
gn
F
D
..
.4
8,10914,31
1004
xx
x
D
772,344
400
D
16,1DcmD 077,1
b. Lebar plat yang dibutuhkan (b):
Jadi lebar plat yang dibutuhkan adalah 1,805 cm
D
t
F
b
t.
4
3,1371
100
x
b 077,1
4,137
100
b
077,1728,0bcmb 805,1
D. SAMBUNGAN LAS
Mengelas adalah menyambung dua bagian logam
dengan cara memanaskan sampai suhu lebur dengan
memakai bahan pengisi atau tanpa bahan pengisi.
Sistem sambungan las ini termasuk jenis sambungan
tetap dimana pada konstruksi dan alat permesinan,
sambungan las ini sangat banyak digunakan.
Untuk menghitung kekuatan sambungan las ini,
disesuaikan dengan cara pengelasannya serta jenis
pembebanan yang bekerja pada penampang yang dilas
tersebut.
Keuntungan sambungan Las dibanding dengan
Sambungan Keling dan Sambungan Baut:
1. Kampuh las lebih ringan, hanya sekitar 1 - 1,5% dari
berat konstruksi. Untuk sambungan Keling & Baut
mempunyai berat 2,5 – 4 % dari berat konstruksi.
2. Bagian yang akan dilas pada umumnya tidak perlu
diberi lapisan lagi, misalnya dengan bahan pelat atau
yang sejenis.
3. Lebih efisien, terutama terhadap tegangan tarik,
sebab tidak ada lubang yang melemahkan penampang
batang tarik
Kekurangan pada sambungan las adalah kwalitas
sambungan las sangat tergantung pada keahlian juru
las.
Metode Mengelas ada 3, yaitu:
1. Las Tempa
2. Las Otogin (Las Gas)
3. Las Listrik
Keterangan
1. Las Tempa
Pada metode Las Tempa, kedua bagian ujung yang akan
disambung dipanaskan mendekati suhu lebur,
ditempelkan lalu ditempa atau dipukul berkali-kali
sehingga menjadi satu sambungan yang homogen. Untuk
sambungan Las Tempa ini tidak menggunakan logam
pengisi atau tidak menggunakan bahan tambah.
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
2. Las Otogin (Las Gas)
Pada metode dengan Las Otogin, kedua bagian yang
akan disambung dipanaskan sampai mendekati titik
leburnya menggunakan api yang berasal dari
campuran gas asetilin dan gas asam, kemudian pada
bagian yang hampir meleleh tersebut diisi dengan
lelehan kawat las
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
3. Las LISTRIK
Las busur listrik umumnya disebut las listrik adalah
salah satu cara menyambung logam dengan jalan
menggunakan nyala busur listrik yang diarahkan ke
permukaan logam yang akan disambung.
Pada bagian yang terkena busur listrik tersebut akan
mencair, demikian juga elektroda yang menghasilkan
busur listrik akan mencair pada ujungnya dan
merambat terus sampai habis.
Logam cair dari elektroda dan dari sebagian benda yang
akan disambung tercampur dan mengisi celah dari
kedua logam yang akan disambung, kemudian
membeku dan tersambunglah kedua logam tersebut.
Intalasi Las Listrik
Proses Las Listrik
Pengkutuban langsung
Pengkutuban terbalik
BENTUK-BENTUK KAMPUH LAS
Kampuh las adalah bentuk persiapan pada suatu sambungan.
Umumnya hanya ada pada sambungan tumpul, namun ada juga
pada beberapa bentuk sambungan sudut tertentu, yaitu untuk
memenuhi persyaratan kekuatan suatu sambungan sudut.
Bentuk kampuh las yang banyak dipergunakan pada pekerjaan las
dan fabrikasi logam adalah :
1. Kampuh I (open square butt)
2. Kampuh V (single Vee butt)
3. Kampuh X (duoble Vee butt)
4. Kampuh U (single U butt)
5. Kampuh K/ sambungan T dengan penguatan pada kedua sisi
(reinforcemen on T-butt weld )
6. kampuh J/ sambungan T dengan penguatan satu sisi
(single J-butt weld ).
Bentuk Kampuh Las:
Aplikasi Simbol Las
Pada pekerjaan las dan fabrikasi logam
gambar kerja sangat memegang peranan
penting, terutama tentang simbol las,
karena dengan adanya simbol las seorang
pekerja akan dapat menentukan konstruksi
sambungan yang akan dikerjakan. Oleh
karena itu pemahaman tentang simbol-
simbol las sangat perlu dikuasai oleh
seseorang yang bekerja di bidang las dan
fabrikasi logam.
Berikut ini adalah macam-macam simbol las secara
umum/ dasar yang digunakan dalam berbagai
konstruksi pengelasan :
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
Baut adalah salah satu alat
penyambung profil baja, selain paku
keling dan las. Baut yang lazim
digunakan sebagai alat penyambung
profil baja adalah baut hitam dan
baut berkekuatan tinggi.
Sistem sambungan dengan
menggunakan Mur & Baut ini,
termasuk sambungan yang dapat
dibuka tanpa merusak bagian yang
disambung serta alat penyambung
ini sendiri.
Bagian–bagian terpenting dari mur
dan baut adalah pada ulir nya.
E. SAMBUNGAN BAUT
Sambungan baut dilakukan dengan cara suatu pasak
melintang (baut) dipasang pada suatu lubang, yang
dengan menembus masuk pada bagian konstruksi
yang disambungkan.
Fungsi sambungan baut pada konstruksi mesin:
1. Pengamanan bagian atas dan bawah suatu kotak
roda gigi
2. Untuk pengaturan kekuatan putar atau kekuatan
luncur dari naf terhadap poros
3. Untuk sambungan fleksibel atau bantalan dari sirip,
batang, piringan dan rol
4. Untuk penghenti dari pegas, batang dan
semacamnya
Contoh macam-macam Baut dan Penggunaan
Sambungan baut pada konstruksi baja dan lain-lain
Beberapa keuntungan penggunaan sambungan
mur baut :
1. Mempunyai kemampuan yang tinggi dalam
menerima beban.
2. Kemudahan dalam pemasangan
3. Dapat digunakan untuk berbagai kondisi operasi
4. Dibuat dalam standarisasi
5. Efisiensi tinggi dalam proses manufaktur
Kerugian utama sambungan mur baut adalah:
Mempunyai konsentrasi tegangan yang tinggi di
daerah ulir
a. Diameter Baut
b. Panjang baut
c. Daerah dekat efektif
d. Lebar kunci
e. Diameter baut
f. F jarak ulir
BAGIAN-BAGIAN BAUT
Macam-macam bentuk ulir
1. Ulir Segi tiga
2. Ulir Segi empat
3. Ulir Trapesium
4. Ulir Bulat
5. Ulir gergaji
Macam-macam bentuk ulir
Dalam perdagangan ulir sudah distandarisasikan &
bentuk ulirnya dapat bermacam-macam yaitu:
1. Standard British Witworth ulir sekrup
2. British Association ulir sekrup
3. American National Standar ulir sekrup
4. Unified Standar ulir sekrup
5. Square thread ( Ulir sekrup bujur sangkar)
6. Acme Thread
7. Ulir sekrup bulat ( Knuckle thread )
8. Ulir sekrup trapesium ( Buttress thread )
9. Ulir sekrup metris( Metric thread )
Pada saat ini ulir yang terdapat didalam perdagangan,
ada dua standard yang dipakai yaitu:
a. Standard British Witworth dengan ciri-cirinya:
-Simbolnya W misalnya W ½“ artinya diameter luarnya
adalah ½ inchi
-ukurannya dalam satuan inchi
-sudut puncak (alpha) = 55 derajat
b. Standard Metris(SI) :
- Simbolnya(M), misalnya M20 artinya diameter luarnya
adalah 20 mm
- Semua ukuran dalam tabel dan gambar dalam satuan(mm)
- Sudut puncak (alpha) = 60 derajat
SIMBUL BAUT dan MUR
 Contoh:M 8 x 1.25-4T
 M = Jenis Ulir
 “M” kependekan dari ulir metrik
 8 = diameter luar baut
 1.25 = tinggi alur (mm)
 4T = kekuatan
 Nomor menunjukkan 1/10 dari daya rentang
minimum dalam unit of kgf/mm2, dan huruf
adalah kependekan dari “daya rentang”. Kekuatan
distempelkan pada baut kepala.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon TinggiPerbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon TinggiAbdul Ghofur
 
Memahami Gambar Teknik
Memahami Gambar TeknikMemahami Gambar Teknik
Memahami Gambar TeknikAhmad Faozi
 
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)Ali Hasimi Pane
 
Dasar perencanaan elemen mesin
Dasar perencanaan elemen mesinDasar perencanaan elemen mesin
Dasar perencanaan elemen mesinRinaldi Sihombing
 
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)universitas negri yogyakarta
 
Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)Khairul Fadli
 
Modul Teknik Pemesinan Frais
Modul Teknik Pemesinan FraisModul Teknik Pemesinan Frais
Modul Teknik Pemesinan FraisBambang Utama
 
Laporan Praktikum Proses Produksi - Teknik Industri (Lengkap)
Laporan Praktikum Proses Produksi - Teknik Industri (Lengkap)Laporan Praktikum Proses Produksi - Teknik Industri (Lengkap)
Laporan Praktikum Proses Produksi - Teknik Industri (Lengkap)Endang Saefullah
 
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasiContoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasiAli Hasimi Pane
 
Bab 09 kekuatan sambungan las
Bab 09 kekuatan sambungan lasBab 09 kekuatan sambungan las
Bab 09 kekuatan sambungan lasRumah Belajar
 
6. mesin perkakas
6. mesin perkakas6. mesin perkakas
6. mesin perkakasAgus Witono
 
Isi laporan pengelasan oksi-asetilen
Isi laporan pengelasan oksi-asetilenIsi laporan pengelasan oksi-asetilen
Isi laporan pengelasan oksi-asetilenIrwin Maulana
 
Elemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - RantaiElemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - RantaiCharis Muhammad
 

Mais procurados (20)

Rumus perhitungan roda gigi lurus
Rumus perhitungan roda gigi lurusRumus perhitungan roda gigi lurus
Rumus perhitungan roda gigi lurus
 
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon TinggiPerbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
 
Memahami Gambar Teknik
Memahami Gambar TeknikMemahami Gambar Teknik
Memahami Gambar Teknik
 
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
 
Dasar perencanaan elemen mesin
Dasar perencanaan elemen mesinDasar perencanaan elemen mesin
Dasar perencanaan elemen mesin
 
Laporan Praktikum Pengelasan
Laporan Praktikum PengelasanLaporan Praktikum Pengelasan
Laporan Praktikum Pengelasan
 
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
 
Uji kekerasan
Uji kekerasanUji kekerasan
Uji kekerasan
 
Laporan Praktikum Pemesinan
Laporan Praktikum PemesinanLaporan Praktikum Pemesinan
Laporan Praktikum Pemesinan
 
Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)
 
Modul Teknik Pemesinan Frais
Modul Teknik Pemesinan FraisModul Teknik Pemesinan Frais
Modul Teknik Pemesinan Frais
 
laporan praktikum motor bakar
laporan praktikum motor bakarlaporan praktikum motor bakar
laporan praktikum motor bakar
 
Laporan Praktikum Proses Produksi - Teknik Industri (Lengkap)
Laporan Praktikum Proses Produksi - Teknik Industri (Lengkap)Laporan Praktikum Proses Produksi - Teknik Industri (Lengkap)
Laporan Praktikum Proses Produksi - Teknik Industri (Lengkap)
 
Elemen Mesin II - Rem
Elemen Mesin II - RemElemen Mesin II - Rem
Elemen Mesin II - Rem
 
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasiContoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
 
Bab 09 kekuatan sambungan las
Bab 09 kekuatan sambungan lasBab 09 kekuatan sambungan las
Bab 09 kekuatan sambungan las
 
6. mesin perkakas
6. mesin perkakas6. mesin perkakas
6. mesin perkakas
 
Isi laporan pengelasan oksi-asetilen
Isi laporan pengelasan oksi-asetilenIsi laporan pengelasan oksi-asetilen
Isi laporan pengelasan oksi-asetilen
 
Baut dan-mur
Baut dan-murBaut dan-mur
Baut dan-mur
 
Elemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - RantaiElemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - Rantai
 

Semelhante a MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN

macam macam sambungan pada struktur baja.pptx
macam macam sambungan pada struktur baja.pptxmacam macam sambungan pada struktur baja.pptx
macam macam sambungan pada struktur baja.pptxAdhimasTirta
 
Struktur baja ii
Struktur baja iiStruktur baja ii
Struktur baja iinizar amody
 
Perencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-bajaPerencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-bajafrans2014
 
Perencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-bajaPerencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-bajaFajar Istu
 
Konstruksi baja4
Konstruksi baja4Konstruksi baja4
Konstruksi baja4Fajar Istu
 
ppt struktur beton oleh kelompok 04 .pptx
ppt struktur beton oleh kelompok 04 .pptxppt struktur beton oleh kelompok 04 .pptx
ppt struktur beton oleh kelompok 04 .pptxTikaIka7
 
Tugas besar baja 1
Tugas besar baja 1Tugas besar baja 1
Tugas besar baja 1Aziz Adi
 
83138841 1-1-komponen-jtm
83138841 1-1-komponen-jtm83138841 1-1-komponen-jtm
83138841 1-1-komponen-jtmAgus Supriyanto
 
Konsep sambungan struktur baja
Konsep sambungan struktur bajaKonsep sambungan struktur baja
Konsep sambungan struktur bajaNunu Nurul
 
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1MOSES HADUN
 
Perbedaan menggunakan sambungan_baut_dan
Perbedaan menggunakan sambungan_baut_danPerbedaan menggunakan sambungan_baut_dan
Perbedaan menggunakan sambungan_baut_danM Agus Saparudin
 
Bagian 3 (saluran udara transmisi arus bolak balik
Bagian 3 (saluran udara transmisi arus bolak balikBagian 3 (saluran udara transmisi arus bolak balik
Bagian 3 (saluran udara transmisi arus bolak balikIwank Odarlean
 
Analisa dimensi dan biaya struktur baja
Analisa dimensi dan biaya struktur bajaAnalisa dimensi dan biaya struktur baja
Analisa dimensi dan biaya struktur bajamoses hadun
 
Komponen transmisi lstrik
Komponen transmisi lstrik  Komponen transmisi lstrik
Komponen transmisi lstrik finifa
 

Semelhante a MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN (20)

macam macam sambungan pada struktur baja.pptx
macam macam sambungan pada struktur baja.pptxmacam macam sambungan pada struktur baja.pptx
macam macam sambungan pada struktur baja.pptx
 
Struktur baja ii
Struktur baja iiStruktur baja ii
Struktur baja ii
 
Perencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-bajaPerencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-baja
 
Perencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-bajaPerencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-baja
 
Konstruksi baja4
Konstruksi baja4Konstruksi baja4
Konstruksi baja4
 
Sambungan Las( X TMP 3) SMK N 2 KEBUMEN 2014-2015
Sambungan Las( X TMP 3) SMK N 2 KEBUMEN 2014-2015Sambungan Las( X TMP 3) SMK N 2 KEBUMEN 2014-2015
Sambungan Las( X TMP 3) SMK N 2 KEBUMEN 2014-2015
 
ppt struktur beton oleh kelompok 04 .pptx
ppt struktur beton oleh kelompok 04 .pptxppt struktur beton oleh kelompok 04 .pptx
ppt struktur beton oleh kelompok 04 .pptx
 
Sk15
Sk15Sk15
Sk15
 
Tugas besar baja 1
Tugas besar baja 1Tugas besar baja 1
Tugas besar baja 1
 
83138841 1-1-komponen-jtm
83138841 1-1-komponen-jtm83138841 1-1-komponen-jtm
83138841 1-1-komponen-jtm
 
83138841 1-1-komponen-jtm
83138841 1-1-komponen-jtm83138841 1-1-komponen-jtm
83138841 1-1-komponen-jtm
 
Konsep sambungan struktur baja
Konsep sambungan struktur bajaKonsep sambungan struktur baja
Konsep sambungan struktur baja
 
Sambungan las (1)
Sambungan las (1)Sambungan las (1)
Sambungan las (1)
 
2
22
2
 
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
 
Perbedaan menggunakan sambungan_baut_dan
Perbedaan menggunakan sambungan_baut_danPerbedaan menggunakan sambungan_baut_dan
Perbedaan menggunakan sambungan_baut_dan
 
Bagian 3 (saluran udara transmisi arus bolak balik
Bagian 3 (saluran udara transmisi arus bolak balikBagian 3 (saluran udara transmisi arus bolak balik
Bagian 3 (saluran udara transmisi arus bolak balik
 
2020 ahmad zayadi.pdf
2020 ahmad zayadi.pdf2020 ahmad zayadi.pdf
2020 ahmad zayadi.pdf
 
Analisa dimensi dan biaya struktur baja
Analisa dimensi dan biaya struktur bajaAnalisa dimensi dan biaya struktur baja
Analisa dimensi dan biaya struktur baja
 
Komponen transmisi lstrik
Komponen transmisi lstrik  Komponen transmisi lstrik
Komponen transmisi lstrik
 

Mais de Dwi Ratna

HUKUM NEWTON
HUKUM NEWTONHUKUM NEWTON
HUKUM NEWTONDwi Ratna
 
Bab 2 (motor bakar)
Bab 2 (motor bakar)Bab 2 (motor bakar)
Bab 2 (motor bakar)Dwi Ratna
 
PRINSIP DASAR LISTRIK
PRINSIP DASAR LISTRIKPRINSIP DASAR LISTRIK
PRINSIP DASAR LISTRIKDwi Ratna
 
TURBIN PELTON
TURBIN PELTONTURBIN PELTON
TURBIN PELTONDwi Ratna
 
KESETIMBANGAN
KESETIMBANGANKESETIMBANGAN
KESETIMBANGANDwi Ratna
 
Bab 1 mesin konversi energi
Bab 1 mesin konversi energiBab 1 mesin konversi energi
Bab 1 mesin konversi energiDwi Ratna
 

Mais de Dwi Ratna (9)

HUKUM NEWTON
HUKUM NEWTONHUKUM NEWTON
HUKUM NEWTON
 
TURBIN AIR
TURBIN AIRTURBIN AIR
TURBIN AIR
 
Bab 2 (motor bakar)
Bab 2 (motor bakar)Bab 2 (motor bakar)
Bab 2 (motor bakar)
 
PRINSIP DASAR LISTRIK
PRINSIP DASAR LISTRIKPRINSIP DASAR LISTRIK
PRINSIP DASAR LISTRIK
 
TURBIN PELTON
TURBIN PELTONTURBIN PELTON
TURBIN PELTON
 
TEGANGAN
TEGANGANTEGANGAN
TEGANGAN
 
KESETIMBANGAN
KESETIMBANGANKESETIMBANGAN
KESETIMBANGAN
 
GAYA
GAYAGAYA
GAYA
 
Bab 1 mesin konversi energi
Bab 1 mesin konversi energiBab 1 mesin konversi energi
Bab 1 mesin konversi energi
 

MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN

  • 2. INDIKATOR: 1. Menjelaskan pengertian sambungan 2. Menjelaskan macam-macam sambungan 3. Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja sambungan keling 4. Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja sambungan las 5. Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja sambungan baut
  • 3. A. PENGERTIAN SAMBUNGAN Mesin atau konstruksi terdiri dari beberapa bagian, yang mana bagian yang satu dengan yang lain akan dihubungkan. Salah satu cara untuk menghubungkan suku bagian-suku bagian tersebut adalah dengan cara memberikan sambungan. Sambungan adalah hasil dari penyatuan beberapa bagian atau konstruksi dengan menggunakan suatu cara tertentu.
  • 4. B. MACAM-MACAM SAMBUNGAN Macam-macam sambungan adalah sebagai berikut: 1. SAMBUNGAN TETAP, yaitu sambungan yang hanya dapat dilepas dengan cara merusaknya. Contoh: sambungan keling dan sambungan las 2. SAMBUNGAN TIDAK TETAP, yaitu sambungan yang dapat kita lepas dan dapat kita bongkar tanpa merusak sesuatu. Contoh: sambungan baut, sambungan pasak dan sambungan pena.
  • 5. Sambungan Keling Sambungan Las Sambungan Baut / Ulir Sambungan Pasak Sambungan Pena
  • 6. C. SAMBUNGAN KELING Sambungan keling adalah sambungan yang digunakan untuk menyambung plat dan batang profil. Untuk membuat sambungan ini digunakan PAKU KELING yang dibuat di pabrik khusus dengan kepala terpasang yang dilantak.
  • 7. Bentuk Kepala Paku Keling 75° Paku Keling Kepala Bulat Paku Keling Kepala Tirus Paku Keling Kepala Bulat paling banyak dipakai karena jenis paku keling ini paling mudah dipakai. Bahan yang digunakan untuk membuat paku keling antara lain Baja Kenyal, Baja Paduan, Tembaga, Loyang dan Aluminium. Paku Keling Kepala Rata
  • 8. Fungsi Sambungan Keling 1. Sebagai sambungan kekuatan dalam konstruksi baja dan konstruksi logam ringan. Contoh : Konstruksi Bertingkat, Konstruksi Jembatan dan konstruksi Pesawat Angkat 2. Sebagai sambungan kekuatan kedap Contoh : Konstruksi ketel dan pipa tekanan tinggi. Tapi untuk saat ini dalam pembuatan ketel biasanya menggunakan sambungan las. 3. Sebagai sambungan kedap yg tidak memiliki tekanan Contoh : tangki, cerobong asap, pipa penurun. 4. Sebagai sambungan paku untuk kulit pelat. Contoh: Konstruksi Kendaraan dan Konstruksi Pesawat Terbang.
  • 9. Konstruksi Jembatan Konstruksi Ketel Cerobong Asap Konstruksi Pesawat Terbang
  • 10. Cara melakukan sambungan dengan Keling
  • 11. Bentuk Kampuh Keling Kampuh keling dibuat menurut kebutuhan kekuatan dan kerapatan yang dikehendaki. Macam-macam kampuh keling adalah sebagai berikut: 1. Kampuh Berimpit (Kampuh Bilah Tunggal dikeling Tunggal) Kampuh berimpit biasanya digunakan untuk kekuatan kecil, sedang dan juga sambungan yang hanya memerlukan kerapatan. Jika diperlukan kerapatan, maka antara kedua plat itu diberi perekat.
  • 12. 2. Kampuh Bilah Tunggal (Kampuh Bilah Tunggal dikeling Ganda) Kampuh ini dibuat untuk sambungan yang tidak mendapat gaya tarik terlalu besar. 3. Kampuh Bilah Ganda Kampuh ini banyak digunakan untuk sambungan yang menghendaki kekuatan dan karapatan pada tekanan tinggi. Kampuh ini dapat dikeling tunggal, 2 baris atau 3 baris
  • 13. Penerapan Sambungan Keling Macam-macam penerapan sambungan keling, yaitu: 1. Sambungan Kuat. Contoh : Sambungan keling kerangka bangunan, jembatan dan blok mesin 2. Sambungan Kuat dan Rapat. Contoh: Sambungan keling ketel uap, tangki-tangki dan dinding kapal 3. Sambungan Rapat. Contoh: Sambungan tangki-tangki zat cair dan bejana tekanan rendah.
  • 14. MENGHITUNG KEKUATAN SAMBUNGAN KELING Untuk menghitung kekuatan sambungan paku keling, seluruh pembebanan dianggap bekerja pada paku kelingnya. Untuk perhitungan pada sambungan keling Kampuh Berimpit (Kampuh Bilah Tunggal dikeling tunggal) adalah sebagai berikut: A F F k (1,5 – 2)D s D F
  • 15. Pada gambar di atas, beban sebesar F bekerja pada penampang A atas dasar geseran. Maka besarnya F dapat kita cari dengan rumus: F = n . Л/4 . D² . σg 4F = n . Л . D² . σg Di mana: F = beban dalam kg n = jumlah paku D = diameter paku dalam cm σg = tegangan geser dalam kg/cm²
  • 16. Untuk menentukan ukuran plat yang sesuai yaitu : Bila tebal plat (s) dan lebar plat (b), maka plat tersebut akan putus tertarik, bila tidak mampu menahan gaya luar yang diberikan. Sehingga tegangan yang terjadi pada penampang plat yaitu tegangan tarik. A F F k (1,5 – 2)D s D F b
  • 17. Di mana : σt = tegangan tarik izin F = gaya luar yang bekerja A = luas penampang plat yang akan putus. Untuk luas penampang yang kemungkinan akan putus adalah : A = ( b – D ). s Di mana : b = lebar plat , s = tebal plat Maka untuk menentukan Lebar Plat(b) adalah sbb: sDb F t ).( )/( 2 cmkg A F t ts F Db . )( D s F b t.
  • 18. LATIHAN SOAL Dua buah plat akan disambung dengan kampuh bilah tunggal dikeling tunggal, direncanakan menerima beban sebesar 1000 kg. Bila bahan plat mempunyai tegangan tarik izin 137,3 kg/cm 2 dan bahan paku dengan tegangan geser izinnya 109,8 kg/cm2 serta tebal plat 4 cm Tentukanlah: a. Diameter paku keling yang sesuai b. Lebar plat yang dibutuhkan 4cm D 1000kg b
  • 19. Penyelesaian: Diketahui : F = 1000 kg , s = 4 cm , n = 1 σt = 137,3 kg/cm² σg = 109,8 kg/cm² Ditanya: a. Diameter paku keling (D) b. Lebar Plat (s) Jawab: a. Jadi Diameter Paku keling yang sesuai adalah 3,406cm gn F D .. .4 8,10914,31 10004 xx x D 772,344 4000 D 602,11DcmD 406,3
  • 20. b. Lebar plat yang dibutuhkan (b): Jadi lebar plat yang dibutuhkan adalah 5,226cm D s F b t. 406,3 3,137.4 1000 b 406,3 2,549 1000 b 406,382,1bcmb 226,5
  • 21. Latihan Soal Dua buah plat akan disambung dengan kampuh bilah tunggal dikeling tunggal, direncanakan menerima beban sebesar 100 kg. Bila bahan plat mempunyai tegangan tarik izin 137,3 kg/cm 2 dan bahan paku dengan tegangan geser izinnya 109,8 kg/cm2 serta tebal plat 1 cm Tentukanlah: a. Diameter paku keling yang sesuai b. Lebar plat yang dibutuhkan 1cm D 100kg b
  • 22. Penyelesaian: Diketahui : F = 100 kg , s = 1 cm , n = 1 σt = 137,3 kg/cm² σg = 109,8 kg/cm² Ditanya: a. Diameter paku keling (D) b. Lebar Plat (s) Jawab: a. Jadi Diameter Paku keling yang sesuai adalah 1,077 cm gn F D .. .4 8,10914,31 1004 xx x D 772,344 400 D 16,1DcmD 077,1
  • 23. b. Lebar plat yang dibutuhkan (b): Jadi lebar plat yang dibutuhkan adalah 1,805 cm D t F b t. 4 3,1371 100 x b 077,1 4,137 100 b 077,1728,0bcmb 805,1
  • 24. D. SAMBUNGAN LAS Mengelas adalah menyambung dua bagian logam dengan cara memanaskan sampai suhu lebur dengan memakai bahan pengisi atau tanpa bahan pengisi. Sistem sambungan las ini termasuk jenis sambungan tetap dimana pada konstruksi dan alat permesinan, sambungan las ini sangat banyak digunakan. Untuk menghitung kekuatan sambungan las ini, disesuaikan dengan cara pengelasannya serta jenis pembebanan yang bekerja pada penampang yang dilas tersebut.
  • 25. Keuntungan sambungan Las dibanding dengan Sambungan Keling dan Sambungan Baut: 1. Kampuh las lebih ringan, hanya sekitar 1 - 1,5% dari berat konstruksi. Untuk sambungan Keling & Baut mempunyai berat 2,5 – 4 % dari berat konstruksi. 2. Bagian yang akan dilas pada umumnya tidak perlu diberi lapisan lagi, misalnya dengan bahan pelat atau yang sejenis. 3. Lebih efisien, terutama terhadap tegangan tarik, sebab tidak ada lubang yang melemahkan penampang batang tarik Kekurangan pada sambungan las adalah kwalitas sambungan las sangat tergantung pada keahlian juru las.
  • 26. Metode Mengelas ada 3, yaitu: 1. Las Tempa 2. Las Otogin (Las Gas) 3. Las Listrik Keterangan 1. Las Tempa Pada metode Las Tempa, kedua bagian ujung yang akan disambung dipanaskan mendekati suhu lebur, ditempelkan lalu ditempa atau dipukul berkali-kali sehingga menjadi satu sambungan yang homogen. Untuk sambungan Las Tempa ini tidak menggunakan logam pengisi atau tidak menggunakan bahan tambah.
  • 28. 2. Las Otogin (Las Gas) Pada metode dengan Las Otogin, kedua bagian yang akan disambung dipanaskan sampai mendekati titik leburnya menggunakan api yang berasal dari campuran gas asetilin dan gas asam, kemudian pada bagian yang hampir meleleh tersebut diisi dengan lelehan kawat las
  • 31. 3. Las LISTRIK Las busur listrik umumnya disebut las listrik adalah salah satu cara menyambung logam dengan jalan menggunakan nyala busur listrik yang diarahkan ke permukaan logam yang akan disambung. Pada bagian yang terkena busur listrik tersebut akan mencair, demikian juga elektroda yang menghasilkan busur listrik akan mencair pada ujungnya dan merambat terus sampai habis. Logam cair dari elektroda dan dari sebagian benda yang akan disambung tercampur dan mengisi celah dari kedua logam yang akan disambung, kemudian membeku dan tersambunglah kedua logam tersebut.
  • 35. BENTUK-BENTUK KAMPUH LAS Kampuh las adalah bentuk persiapan pada suatu sambungan. Umumnya hanya ada pada sambungan tumpul, namun ada juga pada beberapa bentuk sambungan sudut tertentu, yaitu untuk memenuhi persyaratan kekuatan suatu sambungan sudut. Bentuk kampuh las yang banyak dipergunakan pada pekerjaan las dan fabrikasi logam adalah : 1. Kampuh I (open square butt) 2. Kampuh V (single Vee butt) 3. Kampuh X (duoble Vee butt) 4. Kampuh U (single U butt) 5. Kampuh K/ sambungan T dengan penguatan pada kedua sisi (reinforcemen on T-butt weld ) 6. kampuh J/ sambungan T dengan penguatan satu sisi (single J-butt weld ).
  • 37. Aplikasi Simbol Las Pada pekerjaan las dan fabrikasi logam gambar kerja sangat memegang peranan penting, terutama tentang simbol las, karena dengan adanya simbol las seorang pekerja akan dapat menentukan konstruksi sambungan yang akan dikerjakan. Oleh karena itu pemahaman tentang simbol- simbol las sangat perlu dikuasai oleh seseorang yang bekerja di bidang las dan fabrikasi logam.
  • 38. Berikut ini adalah macam-macam simbol las secara umum/ dasar yang digunakan dalam berbagai konstruksi pengelasan :
  • 43. Baut adalah salah satu alat penyambung profil baja, selain paku keling dan las. Baut yang lazim digunakan sebagai alat penyambung profil baja adalah baut hitam dan baut berkekuatan tinggi. Sistem sambungan dengan menggunakan Mur & Baut ini, termasuk sambungan yang dapat dibuka tanpa merusak bagian yang disambung serta alat penyambung ini sendiri. Bagian–bagian terpenting dari mur dan baut adalah pada ulir nya. E. SAMBUNGAN BAUT
  • 44. Sambungan baut dilakukan dengan cara suatu pasak melintang (baut) dipasang pada suatu lubang, yang dengan menembus masuk pada bagian konstruksi yang disambungkan. Fungsi sambungan baut pada konstruksi mesin: 1. Pengamanan bagian atas dan bawah suatu kotak roda gigi 2. Untuk pengaturan kekuatan putar atau kekuatan luncur dari naf terhadap poros 3. Untuk sambungan fleksibel atau bantalan dari sirip, batang, piringan dan rol 4. Untuk penghenti dari pegas, batang dan semacamnya
  • 45. Contoh macam-macam Baut dan Penggunaan Sambungan baut pada konstruksi baja dan lain-lain
  • 46. Beberapa keuntungan penggunaan sambungan mur baut : 1. Mempunyai kemampuan yang tinggi dalam menerima beban. 2. Kemudahan dalam pemasangan 3. Dapat digunakan untuk berbagai kondisi operasi 4. Dibuat dalam standarisasi 5. Efisiensi tinggi dalam proses manufaktur Kerugian utama sambungan mur baut adalah: Mempunyai konsentrasi tegangan yang tinggi di daerah ulir
  • 47. a. Diameter Baut b. Panjang baut c. Daerah dekat efektif d. Lebar kunci e. Diameter baut f. F jarak ulir BAGIAN-BAGIAN BAUT
  • 49. 1. Ulir Segi tiga 2. Ulir Segi empat 3. Ulir Trapesium 4. Ulir Bulat 5. Ulir gergaji Macam-macam bentuk ulir
  • 50. Dalam perdagangan ulir sudah distandarisasikan & bentuk ulirnya dapat bermacam-macam yaitu: 1. Standard British Witworth ulir sekrup 2. British Association ulir sekrup 3. American National Standar ulir sekrup 4. Unified Standar ulir sekrup 5. Square thread ( Ulir sekrup bujur sangkar) 6. Acme Thread 7. Ulir sekrup bulat ( Knuckle thread ) 8. Ulir sekrup trapesium ( Buttress thread ) 9. Ulir sekrup metris( Metric thread )
  • 51. Pada saat ini ulir yang terdapat didalam perdagangan, ada dua standard yang dipakai yaitu: a. Standard British Witworth dengan ciri-cirinya: -Simbolnya W misalnya W ½“ artinya diameter luarnya adalah ½ inchi -ukurannya dalam satuan inchi -sudut puncak (alpha) = 55 derajat b. Standard Metris(SI) : - Simbolnya(M), misalnya M20 artinya diameter luarnya adalah 20 mm - Semua ukuran dalam tabel dan gambar dalam satuan(mm) - Sudut puncak (alpha) = 60 derajat
  • 53.  Contoh:M 8 x 1.25-4T  M = Jenis Ulir  “M” kependekan dari ulir metrik  8 = diameter luar baut  1.25 = tinggi alur (mm)  4T = kekuatan  Nomor menunjukkan 1/10 dari daya rentang minimum dalam unit of kgf/mm2, dan huruf adalah kependekan dari “daya rentang”. Kekuatan distempelkan pada baut kepala.