Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan indikator kinerja dan anggaran berbasis kinerja. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tentang pentingnya menyusun indikator kinerja yang spesifik, terukur, dan relevan untuk mengukur pencapaian kinerja suatu program, serta dasar hukum dan prinsip-prinsip penyusunan anggaran berbasis kinerja.
Penyusunan Indikator Kinerja dan Anggaran Berbasis Kinerja
1. Drs. H. Dadang Solihin, MA Direktur Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Bappenas Penyusunan Indikator Kinerja dan Anggaran Berbasis Kinerja Pemantapan Penyusunan LAKIP Badiklat Kesos-Departemen Sosial RI Hotel Ririn-Bogor, 13 Agustus 2008
2.
3. Menggabungkan M&E ke dalam Siklus Manajemen Pembangunan www.dadangsolihin.com Reporting (4) M & E (1) Planning (2) Budgeting (3) Implementation
4.
5.
6. www.dadangsolihin.com Who does what? + 30 Laws and Regulations regarding M&E Picture from John Mancini, ECM in State and Local Government
7.
8.
9.
10.
11.
12. Kedudukan Indikator Kinerja www.dadangsolihin.com Perencanaan Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi Indikator Kinerja Kuantitatif Kualitatif Sasaran dan Tujuan
13. Jenis Indikator Kinerja www.dadangsolihin.com Input Proses Output Indikator Kinerja Outcomes Benefit Impact
49. Penyempurnaan Format dan Isian RKAKL www.dadangsolihin.com URAIAN DALAM RKA-KL KONDISI SAAT INI PERUBAHAN Penggunaan klasifikasi anggaran menurut GFS (Government Finance Statistics). Mengganti dokumen anggaran yang masih terpisah-pisah dan berorientasi pada rutin dan pembangunan menjadi satu dokumen anggaran dengan menggunakan klasifikasi menurut GFS. Menggunakan klasifikasi anggaran menurut GFS untuk meningkatkan disiplin penganggaran sehingga pengalokasian anggaran pada suatu kegiatan / sub kegiatan sesuai dengan klasifikasi peruntukan nya menurut jenis belanja berkenaan.
50.
51.
52.
53. Penyempurnaan Format dan Isian RKAKL www.dadangsolihin.com URAIAN DALAM RKAKL KONDISI SAAT INI PERUBAHAN Membangun system perhitungan alokasi anggaran (costing methodology) dengan menggunakan standar biaya umum dan standar biaya khusus untuk mencapai efisiensi Menggunakan standar biaya umum (input) dan standar biaya khusus (kegiatan) untuk penyusunan RKAKL untuk mencapai efisiensi penganggaran Menambahkan SOP suatu unit organisasi sebagai bahan telaahan bagi penyusunan ABK di samping mengacu pada sasaran dan keluaran. --- Memerinci struktur biaya ke dalam Biaya Tetap dan Biaya Tidak Tetap untuk memudahkan analisis kebutuhan biaya --- Memperkenalkan peggunaan “Cost Driver” dalam penyusunan Satuan Biaya Khusus.
54. Penyempurnaan Format dan Isian RKAKL www.dadangsolihin.com URAIAN DALAM RKAKL KONDISI SAAT INI PERUBAHAN Menyiapkan kerangka menengah asumsi makro Memperkenalkan konsep MTEF dalam petunjuk penyusunan RKAKL Membangun model makro fiskal yang menghasilkan estimasi resource envelope berjangka menengah, sebagai acuan bagi alokasi MTEF Menyiapkan kerangka menengah kebijakan fiskal (tax ratio, deficit, debt ratio etc) Menyediakan kolom MTEF dalam RKAKL Membangun MTEF sebagai alat kebijakan penyusunan anggaran yang terpisah dari RKAKL, namun yang akan digunakan dalam tahun tertentu tetap diintegrasikan dalam RKAKL. Membangun kerangka menengah budget (pendapatan, belanja, dan pembiayaan) yang akan menghasilkan resource envelope ---