1. Nama Anggota :
⚬ Arinda Meranti(2213024079)
⚬ Vina Ramadhani(2213024089)
⚬ Okta Ayu Wulandari(2213024103)
⚬ Wulan Aji Saputri(2213024104)
⚬ Arviyan Nur Rahman(2253024007)
Pendidikan Biologi C
Dosen Pengampu: Bpk. Median Agus Priyadi S.Pd., M.Pd.
2. Pengelolaan laboratorium adalah serangkaian
kegiatan dan proses yang dilakukan untuk
memastikan efisiensi, keamanan, dan kualitas
operasional laboratorium. Hal ini mencakup
perencanaan, organisasi, pengawasan, dan
pengendalian berbagai aspek dalam sebuah
laboratorium.
3. Plat tetes adalah perangkat laboratorium yang
digunakan untuk menambahkan cairan dengan
tetes-tetes kecil yang terkontrol. Plat tetes
umumnya terbuat dari kaca atau plastik dan
memiliki permukaan datar dengan lubang tetes
di bagian atasnya.
4. 1.Siapkan Plat Tetes
2.Persiapkan Cairan
3.Letakkan Plat Tetes
4.Posisikan Cairan.
5.Tambahkan Cairan
6.Observasi dan Pengukuran
7.Setelah proses penambahan cairan selesai, matikan aliran
cairan dan pastikan semua tetes telah ditambahkan dengan baik.
8.Bersihkan plat tetes dan alat lainnya dengan hati-hati sesuai
dengan prosedur yang ditentukan.
.
5. 1.Bersihkan Setelah Setiap Penggunaan
2.Hindari Penggunaan Bahan Abrasif
3.Keringkan dengan Hati-hati:
4.Simpan dengan Aman
5.Jaga Kebersihan Umum
6.Kalibrasi dan Verifikasi
7. Pemeliharaan Rutin
6. Alat laboratorium hotplate magnetic stirrer
adalah perangkat yang digunakan dalam
berbagai aplikasi laboratorium untuk
memanaskan larutan atau sampel dan pada saat
yang sama mengaduk secara magnetis. Hotplate
magnetic stirrer terdiri dari dua komponen
utama: hotplate (pemanas) dan magnetic stirrer
(pengaduk magnetis). hotplate magnetic stirrer
terdiri dari beberapa komponen yang saling
berinteraksi untuk memberikan fungsionalitas
yang diperlukan dalam laboratorium
7. 1.Persiapan Tempat Kerja
2.Pemilihan Wadah yang
3.Persiapan Sampel atau Larutan.
4.Penempatan Wadah
5. Pengaturan Kontrol Suhu dan Kecepatan
6.Aktivasi Hotplate dan Magnetic Stirrer
7.Pemanasan
8.Pengadukan
9. Pemantauan dan Pemeliharaan
10. Matikan Hotplate dan Magnetic Stirrer
11. Biarkan Alat Mendingin.
12. Pembersihan dan Perawatan
8. 1.Matikan Alat dan Biarkan Mendingin
2.Bersihkan Permukaan Hotplate
3.Bersihkan Pengaduk Magnetis
4.Perhatikan Kebersihan dan Keamanan
5.Pemeriksaan Rutin
6.Penyimpanan yang Tepat
7. Patuhi Panduan dan Instruksi Pabrik
9. Gelas kimia tube adalah alat laboratorium yang
digunakan untuk mengukur volume zat cair
dengan presisi yang relatif tinggi
Cara penggunaan
Cara menggunakan gelas kimia tube adalah sebagai berikut:
1. Pastikan gelas bersih
2. Isi gelas kimia tube dengan cairan atau bahan kimia yang ingin Anda masukkan.
3. Gunakan alat pengisian yang sesuai seperti corong jika diperlukan.
4. Jika perlu, gunakan pengaduk atau batang pengaduk untuk mengaduk cairan secara
perlahan.
5. Baca volume cairan pada skala gelas kimia tube dengan hati-hati.
6. Setelah selesai, bersihkan gelas kimia tube dengan mencucinya menggunakan sabun atau
deterjen, lalu bilas dengan air bersih.
7. Keringkan gelas kimia tube sebelum disimpan.
10. 1. Bersihkan dengan Sabun atau Deterjen.
2. Hindari Gosokan Kasar
3. Periksa Kondisi Fisik
4. Keringkan dengan Tuntas
5. Simpan dengan Aman
6. Hindari Perubahan Suhu Ekstrem
7. Gunakan dengan Hatihati
11. Boeco Magnetic Stirrer with Hotplate adalah perangkat
laboratorium yang menggabungkan dua fungsi utama:
pengadukan magnetik dan pemanasan. Ini adalah alat yang
sering digunakan dalam laboratorium untuk mencampur
larutan atau bahan kimia secara homogen sambil
memberikan pemanasan yang dibutuhkan.
Cara penggunaan
Berikut adalah cara penggunaan Boeco Magnetic Stirrer with Hotplate :
1. Pasang Boeco Magnetic Stirrer with Hotplate ke sumber listrik yang sesuai dan pastikan permukaan hotplate
bersih.
2. Letakkan wadah atau tabung reaksi yang berisi cairan atau larutan di atas hotplate.
3. Pastikan pengatur suhu pada hotplate sesuai dengan kebutuhan Anda
4. Pastikan pengaduk magnetik terletak di dalam wadah atau tabung reaksi.
5. Hidupkan Boeco Magnetic Stirrer with Hotplate dengan menekan tombol power atau mengatur suhu sesuai
dengan kebutuhan Anda.
6. Atur kecepatan pengadukan menggunakan kontrol kecepatan yang tersedia.
7. Amati pengadukan yang dilakukan oleh pengaduk magnetik di dalam wadah atau tabung reaksi.
8. Setelah selesai, matikan Boeco Magnetic Stirrer with Hotplate dan lepaskan tabung reaksi atau wadah dari
hotplate dengan hati-hati.
12. 1. Matikan dan Cabut dari Sumber Listrik
2. Bersihkan Permukaan Hotplate
3. Bersihkan Pengaduk Magnetik
4. Periksa Kondisi Fisik
5. Simpan dengan Aman
6. Jangan Menggunakan Bahan Kimia yang Korosif
13. Respirometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur laju
respirasi atau pertukaran gas pada organisme hidup.
Cara penggunaan
1. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih sebelum menyentuh respirator.
2. Periksa respirator untuk memastikan tidak ada kerusakan atau keausan pada komponennya.
3. Pegang respirator dengan tangan Anda, letakkan penutupnya di atas hidung dan mulut Anda, dan pastikan tali pengikat atau
ikatannya di belakang kepala Anda.
4. Tekan penutup respirator secara erat ke wajah Anda, pastikan tidak ada celah di antara wajah dan respirator. Pastikan
hidung, mulut, dan dagu Anda sepenuhnya tertutup.
5. Periksa kembali keketatan respirator dengan menghembuskan udara dari hidung dan memastikan tidak ada kebocoran di
sekitar sisi respirator.
6. Setelah memastikan respirator pas di wajah Anda, coba gerakan kepala dan wajah Anda untuk memastikan respirator tetap
pas dan nyaman.
7. Saat menggunakan respirator, hindari menyentuhnya atau melepaskannya dari wajah Anda. Jika perlu menyentuh respirator,
cuci tangan terlebih dahulu
8. Setelah selesai menggunakan respirator, lepaskan respirator dengan menggunakan tali pengikat atau ikatannya. Jangan
menyentuh bagian depan respirator.
9. Buang respirator dengan benar. Jika menggunakan respirator sekali pakai, buanglah dalam tempat sampah yang sesuai. Jika
menggunakan respirator yang dapat digunakan berulang, ikuti petunjuk produsen untuk membersihkannya.
10. Setelah melepas respirator, cuci tangan dengan sabun dan air bersih.
14. 1. Jaga kebersihan respirator: Setelah penggunaan, bersihkan respirator dengan lembut
menggunakan sabun ringan dan air hangat.
2. Bilas dengan air bersih: Setelah membersihkan respirator, bilas dengan air bersih
untuk menghilangkan sabun atau residu lainnya.
3. Keringkan secara alami: Tempatkan respirator di tempat yang bersih dan kering, dan
biarkan kering secara alami.
4. Simpan dengan benar: Setelah respirator sepenuhnya kering, simpan di tempat yang
bersih dan terlindungi dari debu, kotoran, dan kontaminan lainnya. Simpan dalam wadah
yang tertutup atau kantong plastik yang dapat di reseal.
5. Periksa secara teratur: Lakukan pemeriksaan rutin pada respirator untuk memastikan
tidak ada kerusakan atau keausan pada komponennya. Jika ada tanda-tanda kerusakan,
segera gantilah respirator.
6. Ikuti instruksi produsen: Setiap respirator dapat memiliki petunjuk perawatan yang
spesifik dari produsen. Pastikan untuk membaca dan mengikuti instruksi perawatan
yang diberikan oleh produsen respirator Anda.
15. Palu reflek, juga dikenal sebagai palu tendon atau palu
neurologis, adalah alat medis yang digunakan untuk menguji
refleks tendon pada pasien.
Cara penggunaan
1. Pastikan pasien dalam posisi yang nyaman dan rileks, baik duduk atau berbaring.
2. Pegang palu reflek dengan tangan dominan Anda. Posisikan jari-jari Anda di sekitar pegangan
palu untuk menjaga kestabilan.
3. Periksa palu reflek untuk memastikan tidak ada kerusakan atau keausan pada komponennya.
4. Pilih ujung palu yang sesuai untuk refleks yang akan dievaluasi. Palu reflek biasanya memiliki
beberapa jenis ujung yang berbeda, seperti ujung bulat dan ujung runcing.
5. Ketuk dengan lembut area yang menjadi target refleks. Misalnya, untuk refleks tendon lutut,
palu ditempatkan di atas tendon lutut dan diberikan pukulan lembut pada palu yang terletak di
atas tendon.
6. Amati respons pasien terhadap stimulus. Perhatikan gerakan atau respons otot yang timbul
sebagai hasil dari refleks tersebut.
7. Lakukan pengamatan yang teliti terhadap refleks yang dinilai. Catat hasilnya dan gunakan
informasi tersebut dalam evaluasi kondisi neurologis pasien.
16. 1. Jaga kebersihan respirator: Setelah penggunaan, bersihkan respirator dengan lembut
menggunakan sabun ringan dan air hangat.
2. Bilas dengan air bersih: Setelah membersihkan respirator, bilas dengan air bersih
untuk menghilangkan sabun atau residu lainnya.
3. Keringkan secara alami: Tempatkan respirator di tempat yang bersih dan kering, dan
biarkan kering secara alami.
4. Simpan dengan benar: Setelah respirator sepenuhnya kering, simpan di tempat yang
bersih dan terlindungi dari debu, kotoran, dan kontaminan lainnya. Simpan dalam wadah
yang tertutup atau kantong plastik yang dapat di reseal.
5. Periksa secara teratur: Lakukan pemeriksaan rutin pada respirator untuk memastikan
tidak ada kerusakan atau keausan pada komponennya. Jika ada tanda-tanda kerusakan,
segera gantilah respirator.
6. Ikuti instruksi produsen: Setiap respirator dapat memiliki petunjuk perawatan yang
spesifik dari produsen. Pastikan untuk membaca dan mengikuti instruksi perawatan
yang diberikan oleh produsen respirator Anda.
17. Higrometer merupakan alat yang digunakan
untuk mengukur tingkat kelembapan dari
suatu lingkungan atau tempat tertentu.
Cara penggunaan
Cara menggunakannya dengan meletakkan alat ukur di tempat yang akan
diukur kelembapannya. Tunggu beberapa saat hingga alat tersebut
menunjukkan skala tertentu. Cara membaca hasilnya sama seperti cara
membaca pada termometer. Raksa akan bergerak pada titik tertentu sebagai
hasil dari pengukuran.
19. Tabung reaksi, adalah peralatan gelas yang umum ada di
laboratorium berbentuk tabung sebesar kira-kira jari
tangan manusia dewasa, terbuat dari kaca atau plastik,
terbuka di bagian atasnya,
Cara penggunaan
• Tabung reaksi dipegang pada lehernya, miringkan sedikit 60 lalu diisi
dengan larutan yang akan diperiksa dengan pipet tetes.
• Bila tabung beserta isinya akan dipanaskan, tabung dipegang dengan alat
pemegang tabung dan pemanasan dilakukan pada daerah 1/3 bagian cairan dari
bawah mulut tabung harus diarahkan pada diri sendiri atau orang lain.
20. A. Penyimpanan pada suhu 270C – 370C dan diberi penerangan 25 watt.
B. Ruangan diberi silikon sebagai zat higroskopis.
C. Gunakan alkohol, acetone, kapas dan pompa angin untuk membersihkan
debu.
D. Pada saat memanaskan harus diatas kawat kasa, boleh secara langsung asal
bahan dari pyrex.
E. Gelas yg akan direbus dimasukkan ke air dingin terlebih dahulu, baru
kemudian dipanaskan secara perlahan-lahan
F. Setelah selesai dipakai, gelas terlebih dahulu dibersihkan, bisa menggunakan air
21. Rak tabung reaksi adalah alat laboratorium yang
termasuk ke dalam non gelas, yang terbuat dari
kayu dan memiliki bentuk seperti rak kecil.
Cara penggunaan
Untuk menggunakan alat non gelas yang satu ini
cukup mudah, anda tinggal menaruh tabung reaksi
di lubang-lubang yang tersedia pada rak. Jika
tabung sedang kosong atau tidak terisi, taruh
tabung dengan posisi terbalik.
22. 1. Bersihkan dengan sabun atau deterjen
2. Bilas dengan air bersih
3. Keringkan dengan tuntas
4. Periksa kondisi fisik
5. Hindari overload
6. Hindari bahan yang korosif
23. Penjepit tabung reaksi adalah alat laboratorium
yang digunakan untuk mengambil atau
memindahkan tabung reaksi dari satu tempat ke
tempat lain.
Cara penggunaan
• Pastikan siapkan tabung reaksi yang hendak digunakan penjepit.
• Jika tabung reaksi dalam kondisi panas, gunakan alat penjepit
kayu dengan hati-hati.
• Pegang dengan satu tangan, buka sedikit bagian tengahnya,
kemudian jepit tabung reaksi. Lalu, sudah.
24. Caranya adalah dengan selalu membersihkannya ketika
selesai digunakan. Jika sudah digunakan, sebaiknya anda
membersihkan alat penjepit ini dengan air biasa ya. Hal
selanjutnya yang harus dilakukan adalah dengan
menyimpannya di tempat yang aman, mudah dicari dan
terhindar dari ruangan yang lembab.
Penjepit yang satu ini tak bisa lepas penggunaannya dari
tabung reaksi. Oleh karena itu, dalam setiap laboratorium
baik kimia, farmasi dan biologi sudah pasti memiliki kedua
alat tersebut.
25. Mortar dan alu adalah alat laboratorium yang bentuknya sangat
mirip seperti lumpang. Mortar dan alu terbuat dari bahan
porselin atau keramik yang membuatnya terlihat mirip dengan
cawan porselin ataupun krusibel. Mortar dan alu adalah sepasang
alat laboratorium yang penggunaanya tidak dapat dipisahkan
berdasarkan fungsinya.
Cara penggunaan
• Pastikan mortar dan alu dalam keadaan bersih tanpa ada
kontaminasi dari sisa sisa bahan sebelumnya. Jika kotor maka
bisa dibersihkan dengan menggunakan akuades dan tisu kering.
• Masukan sampel kedalam mortar dan tumbuk dengan perlahan
menggunakan alu.
• Jika sampel sudah halus maka bisa digunakan untuk analisa
pengujian selanjutnya.
• Selesai.
26. • Bersihkan Setelah Penggunaan: Setelah digunakan, segera bersihkan mortar dengan mencuci
bagian dalam dan luar menggunakan air bersih. Hindari penggunaan bahan kimia yang keras
atau abrasif yang dapat merusak permukaan mortar.
• Gunakan Sikat atau Sikat Gigi Keras: Jika terdapat sisa-sisa bahan yang menempel pada
permukaan mortar, gunakan sikat atau sikat gigi kering yang keras untuk membersihkannya.
Gosok secara perlahan namun tuntas untuk menghilangkan noda atau residu.
• Hindari Penggunaan Bahan Kimia Korosif: Hindari penggunaan bahan kimia korosif atau reaktif
yang dapat merusak mortar. Jika perlu menggunakan bahan kimia dalam mortar, pastikan
bahan tersebut kompatibel dengan material mortar yang Anda miliki.
• Keringkan dengan Tuntas: Setelah dicuci, pastikan mortar benar-benar kering sebelum
menyimpannya. Anda dapat mengeringkannya dengan menggunakan lap yang bersih atau
membiarkannya mengering secara alami.
• Hindari Pemakaian Kasar: Hindari menggunakan mortar untuk menghancurkan bahan yang
sangat keras atau kasar. Pemakaian kasar dapat menyebabkan kerusakan pada permukaan
mortar.
• Simpan di Tempat yang Tepat: Simpan mortar di tempat yang aman, terlindung dari benturan
atau jatuh. Hindari menumpuk benda berat di atas mortar yang dapat merusak atau merusak
bentuknya.
• Periksa Kondisi Mortar: Secara berkala, periksa kondisi mortar. Pastikan tidak ada retak, pecah,
atau kerusakan lainnya yang dapat memengaruhi fungsionalitasnya. Jika ditemukan kerusakan,
segera gantilah dengan mortar yang baru.
27. Botol Semprot atau botol reagen adalah Botol berbahan plastik
berbentuk botol, dengan penutup yang dilengkapi dengan pipa /
slang plastik. Dengan alat semprot pada tutupnya, botol ini
digunakan sebagai wadah aquades dan digunakan untuk mencuci
ataupun membilas bahan-bahan yang tidak larut dalam air.
Cara penggunaan
• Untuk cara mengisi cairannya anda hanya perlu membuka tutup
botohnya seperti tutup botol pada umumnya,
• Selanjutnya anda masukan cairan aquadesnya sampai terisi
penuh, dan
• Jika sudah terisi silahkan anda tutup kembali botolnya sampai
benar-benar tertutup
• Lalu, tekan badan botol sampai cairan keluar lewat dari selang
plastik dari bagian tutup botol
28. • Bersihkan secara Teratur: Setelah digunakan, segera bersihkan botol semprot dengan
mencuci bagian dalam dan luar botol menggunakan air bersih. Hindari penggunaan
bahan kimia keras yang dapat merusak botol atau menyebabkan korosi.
• Jaga Kebersihan Nozzle: Periksa dan pastikan bahwa nozzle atau kepala semprot botol
tetap bersih dan tidak tersumbat. Jika terjadi penyumbatan, gunakan jarum halus
untuk membersihkan atau hilangkan sumbatan dengan cara melepas nozzle dan
memasukkan ujung jarum ke dalamnya.
• Gunakan Bahan yang Sesuai: Pastikan untuk menggunakan bahan yang sesuai dengan
botol semprot Anda. Beberapa bahan tertentu mungkin tidak cocok dengan beberapa
jenis plastik atau bahan tertentu pada botol semprot.
• Hindari Pemanasan yang Berlebihan: Hindari menyimpan atau meninggalkan botol
semprot di tempat yang panas atau terpapar sinar matahari langsung. Pemanasan
yang berlebihan dapat menyebabkan deformasi atau kerusakan pada botol.
• Simpan di Tempat yang Tepat: Simpan botol semprot di tempat yang kering, sejuk, dan
terlindung dari sinar matahari langsung. Pastikan botol disimpan dengan baik untuk
menghindari jatuh atau benturan yang dapat menyebabkan kerusakan.
• Periksa Kondisi Botol: Secara berkala, periksa kondisi botol semprot. Perhatikan
adanya retak, pecah, atau kerusakan lainnya yang dapat mengurangi fungsionalitas
botol. Jika terdapat kerusakan, segera gantilah dengan botol yang baru.